Anda di halaman 1dari 26

HARAPAN

Fahruddin Faiz
HARAPAN ITU…
Connected to
Part of human Connected to
Part of life facing not
experience suffering knowing things

Believing that the There is


final result will be something to
Time related Existential better than the look forward and
start to strive

A gift
Carries us on the Believe whatever Evolves/changes
path, optimistic happens will be a over time,
orientation to life, good thing, dynamic.
All the interests of my reason, speculative as
well as practical, combine in the three
following questions:
1. What can I know?
2. What ought I to do?
3. What may I hope?
(Immanuel Kant)
Critical thinking without hope is cynicism.
Hope without critical thinking is naïveté.
Maria Popova
HOPE, WISH, EXPECT

• I hoped it would rain. – Kalimat ini mengisyaratkankita tidak tahu apakah


akan hujan atau tidak, tetapi Anda berharap hujan akan turun.
• I wished it had rained. – Waktu itu memang hujan tidak turun, namun
Anda berharap terjadi sebaliknya (Anda berharap hujan turun).
• I expected it would rain. – Saya menduga dan meyakini bahwa hujan akan
turun. Kita yakin dan percaya hujan akan turun, karena, misalnya, hari itu
mendung tebal menggantung, atau di wilayah itu curah hujannya tinggi.
MITOS TENTANG HARAPAN:
KOTAK PANDORA
▪ Prometheus membocorkan rahasia api milik para dewa kepada umat manusia, selain
itu dia juga menipu Zeus dalam suatu undian. Karena perbuatannya, Zeus memutuskan
menghukumnya dengan menggunakan Elang Kaukasus. Sementara untuk umat
manusia, para dewa memberi hukuman melalui Pandora.
▪ Setelah diciptakan, Pandora dinikahkan dengan Epimetheus, saudara Prometheus.
Pada hari pernikahan mereka, Zeus memberi hadiah berupa sebuah kotak yang indah.
Pandora diperingatkan Prometheus untuk tidak membuka kotak tersebut.
▪ Suatu hari, Pandora sangat penasaran dan kemudian membuka kotak tersebut.
Setelah dibuka, dari kotak itu keluar berbagai macam keburukan (kejahatan, penyakit,
penderitaan). Semua keburukan itu menyebar ke seluruh dunia dan menjangkiti umat
manusia. Pandora kemudian melihat ke dalam kotak dan menyadari masih ada satu hal
yang tersisa di sana: harapan.
Click to edit
LAHIRNYA HARAPAN
Master title style

• DORONGAN FITHRAH/KODRAT
• Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti
manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun
mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
• DORONGAN KEBUTUHAN
• survival
• safety
• be loving and love
• status
• self actualization

7
MASYARAKAT DAN LAHIRNYA HARAPAN

• Segala pola pikir dan pola perilaku seseorang sangat dipengaruhi


oleh masyarakatnya (continuity and change). Demikian juga
Harapan.
• Orang yang lahir di keluarga pedagang cenderung berharap
menjadi pedagang besar. Orang yang lahir di keluarga akademisi
pun cenderung berharap menjadi seorang pemikir besar. Harapan,
seringkali merupakan programming sosial.
• Ketika orang tidak menyadari hal ini, dan mengira harapan yang ia
punya adalah harapannya sendiri, maka ia akan terjebak dalam ilusi.
Ia mengira dirinya bebas, padahal hakikatnya ‘terpenjara’.
Ketidaksadaran ini amat rentan pada kekecewaan, patah hati, stress,
depresi dan konflik.
• Meningkatkan kemampuan seseorang
menghadapi kesulitan, keterbatasan, rasa
sakit, dan lain sejenisnya.
• Menegaskan arah dan orientasi hidup.
• Hope is important because it can make
the present moment less difficult to bear.
If we believe that tomorrow will be
better, we can bear a hardship today
(Thich Nhat Hanh)
• All the great spiritual leaders in history
were people of hope. Abraham, Moses,
Ruth, Mary, Jesus, Rumi, Gandhi, and
Dorothy Day all lived with a promise in
their hearts that guided them toward the PENTINGNYA
future without the need to know exactly
what it would look like. (Henri Nouwen) HARAPAN
PARADOX HARAPAN

• Harapan: Sumber kehidupan, namun juga sering


menjadi sumber ‘kehancuran’
• Harapan merupakan daya dorong kehidupan,
namun saat tak terwujud, sering menjadi sumber
kehancuran. Selain kepuasan dan kebahagiaan
harapan juga menghasilkan kekecewaan, keputus-
asaan, patah hati, kebencian dan konflik.
HARAPAN YANG TEPAT

 Dapat dicapai secara rasional,


 Dapat dikontrol,
 Dipandang penting oleh individu,
 Dapat diterima di level sosial maupun moral.
KOMPONEN HARAPAN
• Goals
• Approach-oriented in nature (misalnya sesuatu yang positif yang
diharapkan untuk terjadi)
• Preventive in nature (misalnya sesuatu yang negatif yang ingin
dihentikan agar tidak terjadi lagi)
• Pathway thinking atau waypower: kemampuan seseorang
untuk membuat suatu rancangan dan rencana-rencana
mencapai kesuksesan, mencapai tujuan yang diinginkan
• Agency Thinking atau willpower: komponen motivasional dalam
bentuk kapasitas dan perasaan yakin untuk mencapai tujuan
PENGHALANG HARAPAN
 Emotion: hambatan dan emosi; suatu kondisi emosi yang stresful
(tertekan) sehingga individu terhambat dalam mencapai tujuan;
misalnya merasa kurang mampu mencapai keberhasilan pencapaian
tujuan.
 Stressor: penyebab stres, baik dari internal individu maupun
eksternal individu.
 Surprise event: peristiwa negatif atau positif yang mengubah
orientasi dan emosi individu karena ketimpangan antara peristiwa
yang seharusnya terjadi (berdasarkan pengalaman) dan peristiwa
yang sesungguhnya terjadi (positif atau negatif).
◦ Surprise event dapat memengaruhi respon agency (individu) dalam
menjalankan pathway (jalan) untuk mencapai tujuan, yang
memungkinkan individu keluar dari koridor pathway yang sudah
direncanakan.
HILANG-HARAPAN
• MOTIVATED
HOPE

• Menyadari ketidakmampuan untuk mencapai tujuan dan dihadapkan


RAGE dengan hambatan yang signifikan tanpa menemukan alternative jalan lain

• Tidak secara langsung membuat individu berhenti berharap. Masih


DESPAIR percaya tujuan namun membutuhkan energi mental (agency) yang lebih

• LOSS OF MOTIVATION
APATHY
MEMBANGUN HARAPAN

IDENTIFY VIABLE
• Mendeskripsikan PATHWAYS • Membuat
tujuan yang angan-angan
• Mengidentifikasi
memungkinkan
untuk diraih
jalan-jalan
mencapai tujuan
tentang masa
depan
HOPE
yang dapat
dilakukan. CREATING FUTURE
GOAL SETTING MEMORIES OF
SUCCESS
STRATEGI MEMBANGUN KEMBALI
AGENCY & PATHWAY
• Mempelajari self talk tentang kesuksesan • Menemukan role models yang dapat
• Memikirkan kesulitan yang dialami diimitasi
sebagai refleksi dari strategi yang kurang • Makan, Olahraga, istirahat cukup
tepat • Tertawa pada diri sendiri (terutama saat
• Memikirkan tujuan dan kemunduran terhambat (stuck))
sebagai tantangan, bukan kegagalan • Mencari tujuan kembali (saat ada
• Memikirkan kembali kesuksesan masa blokade)
lampau • Memberi hadiah pada diri sendiri untuk
• Mendengarkan cerita tentang bagaimana pencapaian sub tujuan dalam perjalanan
cara orang lain mencapai kesuksesan mencapai tujuan jangka panjang
• Mengembangkan pertemanan dengan • Mengedukasi diri sendiri untuk
orang yang dapat diajak bicara tentang keterampilan spesifik.
tujuan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARAPAN

• DUKUNGAN SOSIAL
• RELIGIUSITAS
• Kepercayaan religius adalah kepercayaan dan keyakinan
seseorang pada hal positif atau menyadarkan individu pada
kenyataan bahwa terdapat sesuatu atau tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya untuk situasi individu saat ini.
• KONTROL
• Mempertahankan kontrol dapat dilakukan dengan cara tetap
mencari informasi, menentukan nasib sendiri, dan kemandirian
yang menimbulkan perasaan kuat pada harapan individu.
 Pengetahuan, pengalaman,
lingkungan hidup, dan
kemampuan masing-masing
orang.
BATAS
 Usaha orang yang mempunyai
HARAPAN harapan
 Kepercayaan, baik
kepercayaan pada diri
sendiri, maupun kepercayaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
MEWUJUDKAN HARAPAN: USAHA
MENDUKUNG DAN MENGUATKAN
HARAPAN: DOA
Doa: Pengakuan manusia akan
keterbatasan pemahaman dan
Harapan, kuasa dirinya, kelabilan jiwanya,
Usaha dan kelemahan kehendak baiknya,
dalam memenuhi harapan dan
Doa keinginan…lalu dengan penuh
kesadaran bersandar, memohon
kekuatan, kesabaran dan
keterwujudan hasil terbaik kepada
yang Maha Kuasa.
MAQAM: RAJA’

 Raja’: sikap mental optimis untuk memperoleh karunia dan nikmat


Allah yang disediakan bagi hamba-hamba-Nya yang shaleh. Dengan
raja’ orang akan bersemangat melakukan ketaatan, merasa ringan
dalam menanggung berbagai kesulitan dan akan selalu berfikir positif
akan kemampuan yang dimiliki. (Ghazali)
 Ciri Raja’: cinta kepada apa yang diharapkannya, takut harapannya
hilang dan berusaha untuk mencapai apa yang diharapkannya. (Ibnul
Qayyim)
KEUTAMAAN RAJA’
• Dengan raja’ orang akan mempunyai semangat dalam
melakukan ketaatan dan merasa ringan dalam
menanggung berbagai kesulitan dan kesusahan
• Hamba-hamba yang paling dekat kepada Allah Swt adalah
mereka yang mencintai dan dicintai-Nya. Sedangkan
kecintaan biasanya timbul karena adanya suatu raja’
(harapan). Harapan menyebabkan kedekatan dan cinta.
• Raja’ membawa kepada prasangka baik kepada-Nya.
JENIS RAJA’

: Mendapatkan pahala/balasan dari Allah


: Memperoleh ridha dari Allah
: Mencapai kedekatan, ma’rifat
dan musyahadah dengan Allah.
 Mahmudah (terpuji)
 Seseorang
yang berharap agar dapat melaksanakan ketaatan
kepada Allah menurut bimbingan cahaya dari Allah lalu ia
mengharapkan pahala dari Allah.
 Seseorang yang berbuat dosa lalu bertaubat dan
mengharapkan maghfirah, ampunan, kebaikan, kemurahan,
kemuliaan dari Allah.
 Madzmumah (tercela)
 Seseorang
yang terus melakukan kesalahan dan dosa lantas ia
mengharapkan rahmat dari Allah tanpa bertaubat dan
menunjukkan perbaikan amalnya.

SIFAT RAJA’
KISAH IMAM GHAZALI DALAM IHYA’: 1

Yahya bin Aksam yang sudah wafat hadir dalam mimpi


sahabatnya. Ditanyakan bagaimana keadaannya. Yahya
berkata: “Allah menyebutkan semua dosaku“.
Yahya ketakutan dan berkata: “Bukankah ada riwayat
bahwa Engkau seperti dugaan hambaMu? Dan aku
berbaik sangka Engkau tak akan menghukumku“.
Yahya bacakan sanad riwayat tersebut di depan Allah.
Allah membenarkan ucapannya. Dan karena berbaik
sangka padaNya itulah makaYahya diampuni.
KISAH IMAM GHAZALI DALAM IHYA’: 2
Ada seorang dari Bani Israil yang dimasukkan neraka selama 1000 tahun
Dia terus menjerit memanggil Allah. Lantas Jibril diperintahkan membawanya
kepada Allah. Allah bertanya: “Bagaimana tempatmu?“. “Jelek“, jawabnya.
Allah lalu menyuruh dia kembali ke tempatnya di neraka. Dia berjalan keluar
dan tiba-tiba membalik badannya kembali. Allah pun bertanya, “Kenapa balik
badan?“.
Dia menjawab, “Karena aku benar-benar berharap Engkau tidak kembalikan
aku ke neraka setelah sejenak aku dikeluarkan“.
Allah lalu memerintahkan dia untuk masuk surga karena ternyata dia masih
punya harapan akan rahmat ilahi.
KISAH IMAM SYAFI’I
Saat Imam Syafi’i sedang sakit dan menjelang ajalnya, seorang murid beliau, Imam
Muzani (Abu Ibrahim Isma'il ibn Yahya Al-Muzani) datang menjenguk.
“Wahai Abu Abdillah, bagaimana kondisimu?” tanya Al Muzani.
“Aku akan pergi meninggalkan dunia,” jawab Imam Syafi’i, “akan meninggalkan saudara-
saudaraku, akan bertemu dengan amal burukku, akan kembali kepada Rabbku. Aku tidak
tahu apakah ruhku akan ke surga hingga mengucapkan selamat kepadanya. Atau ke
neraka hingga aku mengucapkan duka cita padanya.”
Setelah itu, sambil menangis Imam Syafi’i bersyair
Ketika mengeras hatiku dan menyempit jalanku
Kujadikan raja` sebagai titian menuju ampunan-Mu
Terasa begitu besar dosaku,
namun saat kutimbang ia dengan ampunan-Mu
Wahai Tuhanku,
Ternyata jauh lebih luas ampunan-Mu.
Engkau yang selalu melimpahkan ampunan atas segala kesalahan
Engkau yang maha baik dan senantiasa memberi ampunan

Anda mungkin juga menyukai