Terkendali: 5 Teknik
Relaksasi untuk
Mengatasi
Kecemasan
1
Bab 1: Pendahuluan
Halo, Sobat Tenang! Terima kasih sudah
memilih buku ini sebagai teman perjalanan
dalam mengelola kecemasan. Seperti halnya
seni, mengelola kecemasan adalah proses
yang unik bagi setiap orang. Kita sering
meremehkan kecemasan, padahal
kecemasan sendiri bagaikan gelombang
yang menghantam pikiran kita tanpa henti.
Tapi tenang, kita tidak sendirian. Kita semua
pernah berada di sana, berusaha mencari
keseimbangan di tengah hiruk-pikuk
kehidupan.
2
Tujuan buku ini sederhana:
menginformasikan lima teknik relaksasi yang
mudah, praktis, dan dapat diterapkan kapan
saja dan di mana saja. Kelima teknik tersebut
bagaikan alat yang akan membantu
menavigasi gelombang kecemasan dengan
lebih tenang dan terkendali. Ingat, ini bukan
tentang mencapai kesempurnaan,
melainkan tentang membuat perjalanan
lebih menyenangkan dan tenang. Ayo, mari
kita mulai perjalanan ini bersama!
3
hanya untuk meredakan kecemasan sesaat,
tapi juga untuk membangun fondasi yang
kuat bagi kesehatan mental jangka panjang
kita.
4
orang memiliki cara yang berbeda dalam
merespon dan mengelola kecemasan, jadi
jangan khawatir jika kita merasa perlu
menyesuaikan beberapa teknik yang akan
kita bahas. Proses ini adalah tentang
menemukan apa yang terbaik versi
masing-masing.
Membangun Kebiasaan
yang Sehat
5
terasa canggung atau bahkan tidak alami.
Tapi dengan latihan dan kesabaran,
teknik-teknik ini akan menjadi lebih mudah
dan alami. Kita akan mulai menyadari
perubahan kecil dalam cara kita menghadapi
situasi yang biasanya menimbulkan
kecemasan. Mungkin kita akan merasa lebih
tenang, lebih terfokus, atau bahkan mulai
menemukan kegembiraan dalam
momen-momen yang sebelumnya terasa
berat.
6
Bab 2: Memahami
Kecemasan
Sebelum mempelajari teknik relaksasi, yuk,
kita pahami dulu apa itu kecemasan.
Kecemasan bukan hanya perasaan gugup
atau khawatir sesaat yang kita alami sebelum
presentasi atau wawancara kerja. Kecemasan
juga bukan soal menanti kehadiran
seseorang yang tak kunjung datang, atau
kepanikan dalam menanti suatu
pengumuman.
7
cemas tanpa sebab," atau, mungkin kita
sendiri pernah merasakannya. Ada yang
merasa jantungnya berdebar kencang,
tangan berkeringat, atau pikiran yang terus
menerawang. Kecemasan bisa datang dalam
berbagai bentuk, dan sering kali, sulit untuk
dijelaskan kepada orang lain yang belum
pernah mengalaminya.
8
Di bab ini, kita akan membahas lebih dalam
tentang kecemasan, cara kerjanya, dan
bagaimana ia mempengaruhi kita —baik
secara fisik maupun psikis. Dengan
memahami kecemasan, kita bisa melangkah
lebih jauh dalam mengelolanya. Jadi, ayo kita
mulai mengungkap tabir kecemasan ini
bersama-sama!
9
Secara mental, kecemasan dapat membuat
kita terus menerus berpikir tentang skenario
terburuk, sering kali tanpa dasar yang logis
atau nyata. Pemikiran negatif tersebut
dikenal dengan istilah overthinking, yakni
kondisi di mana seseorang memikirkan
hal-hal yang terlampau jauh dan belum tentu
terjadi.
10
Ada banyak tanda dan gejala kecemasan
yang bisa kita amati. Beberapa orang
mungkin merasakan kegelisahan yang
konstan, kesulitan berkonsentrasi, atau
mudah marah. Lainnya mungkin mengalami
gejala fisik seperti sakit kepala, gangguan
pencernaan, atau kesulitan tidur.
11
hingga menentukan arah hidup, semua
momen ini bisa menjadi sumber kecemasan.
Dan di era media sosial seperti sekarang,
tekanan untuk 'sukses' dan 'sempurna'
semakin terasa berat. Bayangkan berusaha
memenuhi semua ekspektasi ini sambil
berjuang dengan kecemasan internal.
12
Bab 3: Teknik
Relaksasi 1 -
Mindfulness dan
Meditasi
Hai, Sobat Tenang! Di bab ini, kita akan
menyelam ke dunia yang tenang dan damai
dengan mindfulness dan meditasi. Kedua
istilah tersebut tidak asing, bukan? Yuk, mari
kita simak bersama apa, mengapa, dan
bagaimana cara melakukannya.
13
Sedangkan meditasi, adalah praktik yang
membantu kita mencapai mindfulness itu.
Mari kita mulai praktik meditasi dengan
langkah-langkah sederhana. Baca secara
perlahan dan praktikkan satu demi satu, ya.
14
seringkali menjadi sumber kecemasan.
Dengan rutin bermeditasi, kita belajar untuk
menenangkan pikiran, mengurangi stres, dan
meningkatkan konsentrasi.
15
Membangun Rutinitas
Meditasi yang Konsisten
16
Mengatasi Hambatan
dalam Meditasi
17
kita akan mulai melihat perubahan dalam
cara kita menanggapi stres dan kecemasan.
kita mungkin akan merasa lebih sabar, lebih
terbuka terhadap pengalaman, dan lebih
baik dalam mengelola emosi.
18
Bab 4: Teknik
Relaksasi 2 -
Latihan Pernafasan
Setelah kita mengenal tentang mindfulness
dan meditasi, sekarang saatnya untuk
mengenal salah satu teknik relaksasi paling
fundamental namun powerful: latihan
pernafasan. Mengapa latihan pernapasan?
Mengapa bernapas saja harus dilatih? Check
this out!
19
Duduk atau berbaring dalam posisi yang
nyaman, letakkan satu tangan di perut dan
satu lagi di dada.
20
bisa kita bawa ke mana saja, siap sedia kapan
pun kita butuhkan.
21
Bab 5: Teknik
Relaksasi 3 -
Menulis Jurnal
Hai! Setelah mempelajari kedua teknik di bab
sebelumnya, kali ini kita akan membahas
sebuah teknik yang mungkin terdengar
sederhana, tapi punya dampak luar biasa:
menulis jurnal atau sering disebut dengan
journaling. Mungkin kita berpikir, "Ah,
menulis di buku, apa iya bisa bantu
mengatasi kecemasan?" Jawabannya, ya,
tentu!
22
journaling sangat membantu seseorang
dalam memahami diri sendiri.
23
3. Mimpi dan Aspirasi: Apa impianmu?
Bagaimana caramu mewujudkannya?
4. Pelepasan Emosi: Apakah ada sesuatu
yang mengganggu pikiranmu?
Tuliskan dan 'lepaskan' melalui
kata-kata maupun gambar.
5. Visualisasi Masa Depan: Bagaimana
kamu melihat dirimu lima tahun dari
sekarang?
Membuat Journaling
Menjadi Terapi
24
Salah satu keajaiban dari journaling adalah
kemampuannya untuk berfungsi sebagai
terapi. Ketika kita menulis tentang perasaan
atau pengalaman, itu seringkali membantu
dalam proses pengolahan emosi. Ini bisa
menjadi cara yang efektif untuk menghadapi
dan mengelola kecemasan.
Menjaga Konsistensi
Journaling
25
memulai dengan menulis sekali atau dua kali
seminggu, lalu perlahan meningkatkannya.
Penting untuk tidak membebani diri sendiri
dengan target yang terlalu berat. Jurnal
harus menjadi sumber kelegaan, bukan
beban. Dan ingat, tidak ada aturan ketat
dalam journaling. kita bebas menulis apa saja
yang kita rasakan atau pikirkan. Ini adalah
ruang kita, ruang pribadi kita.
Journaling sebagai
Jendela untuk Refleksi Diri
26
Hal tersebut tentunya memberikan
kesempatan untuk merayakan pencapaian,
belajar dari kesalahan, dan mengakui
perubahan dalam diri sendiri yang seringkali
mengarah pada jalan yang lebih baik.
27
dengan secangkir teh hangat, aku ingin
mengambil waktu untuk merenung dan
bersyukur.
28
terbaik, dan segala sesuatu akan berjalan
sesuai waktunya.
29
***
30
menyelesaikan tugas yang penting dan itu
membuatku merasa lega.
31
Menulis ini membuatku merasa lebih damai
dan terorganisir. Aku menutup jurnal ini
dengan rasa syukur dan harapan yang baru.
Semangat, diriku!
***
32
juga memberikan kenyamanan dan
kehangatan.
33
Kesempatan untuk Belajar dan Tumbuh:
Aku bersyukur untuk buku yang sedang
kubaca. Setiap halaman memberikan
pengetahuan baru dan perspektif yang
menarik.
***
34
Bab 6: Teknik
Relaksasi 4 -
Aktivitas Kreatif
dan Hobi
Sobat Tenang, ketahuilah bahwa ada satu
teknik relaksasi dalam mengatasi kecemasan
yang bisa jadi alternatif bagi orang-orang
dengan tipe belajar kinestetik, yaitu:
melakukan aktivitas kreatif maupun hobi!
Bagaimana kedua hal tersebut bisa
membantu kita? Dan, bagaimana cara
menemukan aktivitas yang sesuai dengan
kita? Yuk, simak baik-baik, ya!
35
menyenangkan, tapi juga merupakan bentuk
relaksasi yang efektif.
36
melalui fotografi. Dia mengatakan bahwa
saat dia mengambil gambar, dia lupa akan
segala kekhawatiran. Fokus pada subjek,
komposisi, dan cahaya membuatnya terlepas
dari pikiran-pikiran yang mengganggu.
Fotografi baginya bukan hanya hobi, tapi
jendela menuju ketenangan. Ini mengajarkan
kita bahwa hobi apapun, asalkan dilakukan
dengan sepenuh hati, bisa menjadi terapi
yang ampuh untuk mengatasi kecemasan.
37
Menemukan Kebahagiaan
dalam Kreativitas
38
Dalam dunia yang sering kali menuntut dan
stres, hobi dapat menjadi pelarian yang
positif. Misalnya, seseorang yang hobi
berkebun mungkin merasakan ketenangan
saat menggali tanah, menanam benih, dan
melihat tanaman tumbuh. Proses ini
mengajak mereka untuk terhubung dengan
alam dan melupakan kekhawatiran untuk
sementara waktu. Hobi bisa menjadi jendela
yang membawa kita ke tempat yang lebih
damai, di mana kita bisa bernafas lega dan
merasa lebih bebas.
39
belajar untuk menyelaraskan pikiran dan
tubuhnya. Yoga mengajarnya untuk hidup di
saat ini, menerima dirinya sendiri, dan
melepaskan kecemasan tentang masa
depan. Perubahan ini tidak hanya terlihat
dalam praktik yoganya, tapi juga dalam
cara dia menghadapi kehidupan sehari-hari.
40
Bab 7: Memahami
dan Mengelola
Pemicu Kecemasan
Kita sudah membahas berbagai teknik
relaksasi dalam mengatasi kecemasan, tapi,
ada satu hal penting lagi yang perlu kita
pelajari: memahami dan mengelola pemicu
kecemasan. Mengetahui apa yang memicu
kecemasan kita itu seperti memiliki peta
harta karun; kita jadi tahu di mana 'ranjau'
berada dan bagaimana menghindarinya. Tapi
ingat, ini bukan tentang menghindari segala
sesuatu yang membuat kita cemas,
melainkan belajar bagaimana
menghadapinya dengan lebih baik.
41
Identifikasi Pemicu
Kecemasan
42
mengelola mereka. Misalnya, jika kerumunan
adalah pemicunya, latihlah diri untuk berada
di situasi sosial yang lebih kecil terlebih
dahulu. Atau, jika deadline membuat cemas,
coba kembangkan sistem manajemen waktu
yang lebih baik. Teknik relaksasi yang sudah
kita bahas sebelumnya, seperti meditasi atau
pernafasan, juga bisa sangat membantu di
sini. Kuncinya adalah menghadapi pemicu
secara bertahap, bukan menghindarinya
sepenuhnya.
Menerapkan Pengetahuan
dalam Kehidupan
Sehari-hari
43
kecil atau bahkan latihan berbicara di depan
cermin.
44
Mengembangkan
Kesiapan Mental untuk
Menghadapi Pemicu
45
Salah satu kunci untuk mengelola pemicu
kecemasan adalah belajar untuk berpikir
secara positif dan realistis. Kecemasan
seringkali disertai dengan pemikiran negatif
atau berlebihan. Mulailah dengan
mengidentifikasi pemikiran ini dan tantang
mereka dengan realitas. Misalnya, jika kita
cemas tentang presentasi di tempat kerja,
ingatkan dirimu tentang persiapan yang
telah kita lakukan dan kesuksesan yang
pernah kita raih di masa lalu. Mengganti
pemikiran negatif dengan yang lebih positif
dan realistis bisa membantu menurunkan
intensitas kecemasan.
Membangun Jaringan
Dukungan
46
daring. Berbagi pengalaman dan strategi
dengan orang lain yang menghadapi
tantangan serupa bisa memberikan
perspektif baru dan mengurangi rasa
kesepian dalam perjuanganmu. Jangan ragu
untuk meminta bantuan atau hanya sekedar
curhat ketika kita membutuhkannya.
47
dan tidak membiarkan kecemasan
mendefinisikan siapa kita. Jadi, ambillah
nafas dalam, pegang kendali, dan jalani
hari-harimu dengan keyakinan dan tenaga
baru. Kita bisa melakukannya!
48
Bab 8:
Keseimbangan
Hidup dan
Kesehatan Mental
Setelah kita belajar banyak tentang teknik
relaksasi —baik memahami serta
mengelolanya, sekarang saatnya bicara
tentang sesuatu yang sama pentingnya:
keseimbangan hidup. Seperti roda sepeda
yang harus seimbang agar bisa berjalan
dengan lancar, hidup kita juga
membutuhkan keseimbangan agar kita bisa
merasa tenang dan terkendali. Terlalu banyak
bekerja tanpa istirahat atau terlalu banyak
waktu luang tanpa kegiatan yang berarti,
keduanya bisa mengganggu kesehatan
mental kita. Jadi, bagaimana kita
menciptakan keseimbangan ini?
49
Menciptakan
Keseimbangan Antara
Pekerjaan, Kehidupan
Sosial, dan Waktu Istirahat
50
meditasi, atau sekadar duduk santai
menikmati secangkir teh.
Pengurangan Kecemasan
Melalui Keseimbangan
Hidup
51
Sobat Tenang, membangun keseimbangan
hidup memang butuh usaha dan kesadaran
diri. Tapi percayalah, dengan keseimbangan
yang tepat, kita bisa merasakan peningkatan
signifikan dalam kualitas hidup dan
kesehatan mental. Jadi, ambillah langkah
pertama, ciptakan keseimbangan itu, dan
nikmati perjalanan menuju hidup yang lebih
tenang dan terkendali. You can do this!
Mempraktikkan
Fleksibilitas dalam Mencari
Keseimbangan
52
masalah. Yang penting adalah tidak
membiarkan itu menjadi norma.
53
untuk menetapkan batasan, seperti waktu
kerja dan waktu untuk diri sendiri. Batasan ini
membantu untuk tidak terjebak dalam satu
aspek kehidupan saja.
54
melainkan sebuah proses yang dinamis. Akan
ada hari-hari ketika segalanya terasa
sempurna dan hari-hari ketika segalanya
tampak berantakan. Dan itu normal. Yang
terpenting adalah kita terus berusaha
menciptakan keseimbangan yang
membawamu pada ketenangan dan
kebahagiaan.
55
Bab 9: Teknik
Relaksasi Lanjutan
dan Integrasi
Kehidupan
Sehari-hari
Setelah mengeksplorasi berbagai teknik
relaksasi, saatnya kita melangkah ke level
selanjutnya. Teknik relaksasi lanjutan ini
bukan hanya tentang menenangkan pikiran
dan tubuh, tetapi juga tentang membangun
ketahanan mental untuk menghadapi stres
dan kecemasan dalam jangka panjang.
Pernah dengar tentang 'mindful movement'
atau 'deep muscle relaxation'? Ini adalah
beberapa contoh teknik lanjutan yang bisa
kita pelajari dan praktikkan.
56
Menggabungkan Berbagai
Teknik Relaksasi dalam
Rutinitas Harian
57
Membuat Rencana Aksi
Pribadi untuk Mengurangi
Kecemasan
58
sabar dan konsisten. Gunakan teknik-teknik
ini sebagai alat untuk membantumu dalam
perjalanan itu. Dan yang terpenting, selalu
berikan ruang untuk kebaikan diri sendiri di
setiap langkah yang kita ambil. You've got
this!
Menyesuaikan Teknik
Relaksasi dengan
Kebutuhan Pribadi
59
setiap langkah dan perasaan yang muncul.
Ingat, tidak ada pendekatan 'one-size-fits-all'
di sini. Eksplorasi terus dan temukan apa
yang paling cocok untuk diri masing-masing.
Memadukan Relaksasi
dengan Aktivitas
Sehari-hari
60
cintai, seperti mendengarkan musik,
memasak, atau berkebun.
61
Sobat Tenang, perjalanan mengurangi
kecemasan adalah tentang menemukan apa
yang terbaik untuk kita dan
mengintegrasikannya ke dalam kehidupan.
Ini bukan tentang mencapai kesempurnaan,
melainkan tentang membuat perjalanan
lebih menyenangkan dan penuh dengan
ketenangan. Setiap langkah kecil yang kita
ambil, setiap teknik yang kita praktikkan,
adalah bagian dari perjalanan itu. Teruslah
berjalan, Sobat Tenang, dan ingatlah untuk
menikmati setiap momen perjalanan menuju
ketenangan dan kebahagiaan.
62
Bab 10: Penutup
Hai Sobat Tenang, kita sudah sampai di
penghujung perjalanan buku ini. Seru, ya?
Kita telah melalui berbagai teknik relaksasi,
mulai dari meditasi dan pernafasan, hingga
journaling dan aktivitas kreatif. Kita juga
menyelami cara mengidentifikasi dan
mengelola pemicu kecemasan, serta
pentingnya menciptakan keseimbangan
dalam kehidupan sehari-hari.
63
banyak orang di luar sana yang mengalami
hal serupa, dan tidak ada yang salah dengan
merasa cemas. Yang penting adalah
bagaimana kita belajar untuk hidup
dengannya dan mengelolanya dengan baik.
64
Lampiran
Di bawah ini terdapat beberapa sumber dan
referensi yang bisa digunakan untuk
menjelajahi lebih dalam tentang teknik
relaksasi dan pengelolaan kecemasan. Ini
bukan hanya tentang membaca atau
mendengar, tapi juga tentang melakukan
dan merasakan. Jadi, mari kita lihat apa saja
yang bisa kita eksplorasi:
Rekomendasi Bacaan
65
dengan latihan untuk mengatasi
mereka.
3. “Zen Habits: Handbook for Life” oleh
Leo Babauta: Bacaan singkat yang
berisi tips dan trik untuk menjalani
hidup secara mindfulness.
Rekomendasi Website
66
Rekomendasi Aplikasi
67