Overthinking:
10 Langkah Efektif
Mengelola Pikiran
Berlebihan
1
Bab 1: Pendahuluan
Mengenal Overthinking
2
menjadi sebuah isu yang tak jarang dihadapi,
khususnya oleh generasi muda. Dalam buku
ini, kita akan mengenal apa yang dimaksud
dengan overthinking, mengenal ciri-cirinya,
serta bagaimana cara mengelola hal tersebut
agar tidak menjadi “benalu” dalam
kehidupan sehari-hari.
Pentingnya Mengelola
Pikiran yang Berlebihan
Overthinking bukan hanya soal
membuang-buang waktu atau pikiran sesaat
yang akan hilang dengan sendirinya. Lebih
dari itu, overthinking dapat mempengaruhi
kesehatan mental, mengikis kebahagiaan,
hingga mempengaruhi kesehatan fisik
seseorang.
3
rasa syukur. Tak jarang seseorang yang terlalu
sering overthinking akan mudah
mengatakan bahwa hidup ini tidak adil dan
berujung pada menyalahkan Yang Maha
Pencipta.
4
Bab 2:
Mengidentifikasi
Pemicu
Overthinking
Tak ada asap jika tak ada api. Sebelum
memperbaiki pikiran yang berlebihan, ada
baiknya kita mengidentifikasi terlebih dahulu
penyebab dan gejalanya. Mengenali kedua
hal tersebut akan memudahkan kita untuk
memilih tindakan yang paling tepat dalam
mengurangi hingga menghilangkan pikiran
yang berlebihan.
5
Overthinking seringkali disertai dengan
gejala awal seperti kesulitan tidur di malam
hari, ketidakmampuan untuk membuat
keputusan karena terlalu banyak
mempertimbangkan setiap kemungkinan,
atau merasa cemas dan stres karena terus
menerus memikirkan suatu masalah seakan
hal tersebut tidak ada solusinya.
6
memikirkan suatu hal secara berlebihan.
Pemicu overthinking bisa jadi berbeda-beda
untuk setiap orang. Beberapa mungkin
menemukan bahwa tekanan kerja atau
hubungan pribadi adalah pemicunya,
sementara yang lain mungkin lebih sering
overthinking ketika mereka merasa tidak
aman atau takut akan penilaian orang lain.
7
strategi untuk mengelola dan mengurangi
overthinking.
8
Bab 3: Penerimaan
dan Kesadaran Diri
Setelah mengidentifikasi penyebab dan
gejala overthinking, langkah selanjutnya
yakni mulai belajar untuk menerima dan
menyadari hal tersebut sebagai bagian dari
kehidupan yang bisa kita kontrol. sebab,
overthinking datangnya dari pikiran kita
sendiri. Maka dari itu, hanya kita yang dapat
mengendalikannya.
Belajar Menerima
Salah satu langkah paling penting dalam
mengatasi overthinking adalah belajar
menerima pikiran kita tanpa harus terjebak
di dalamnya. Penerimaan berarti memahami
bahwa pikiran hanyalah pikiran – mereka
tidak selalu mencerminkan realitas atau
kebenaran mutlak.
9
Dalam budaya Indonesia yang sering
mengutamakan harmoni dan keseimbangan,
belajar menerima pikiran kita dapat menjadi
tantangan. Kita sering merasa perlu untuk
selalu 'kuat' dan tidak menunjukkan
keraguan atau ketidakpastian. Namun,
mengakui dan menerima pikiran kita,
termasuk yang membuat kita tidak nyaman,
adalah langkah penting untuk mengurangi
kekuatan overthinking atas diri kita.
Meningkatkan Kesadaran
Diri Sendiri
Meningkatkan kesadaran diri adalah tentang
mengenal diri sendiri lebih dalam seperti
memahami kekuatan, kelemahan, reaksi, dan
motif kita. Langkah ini melibatkan refleksi diri
yang jujur dan terbuka.
10
dan merenungkan, "Apa yang benar-benar
saya rasakan saat ini?" atau "Mengapa reaksi
saya seperti ini terhadap situasi tersebut?"
11
Bab 4: Teknik
Menghentikan
Siklus Overthinking
Bab ini akan membahas bagaimana cara
berhenti dari pusaran pikiran yang berlebihan
secara teknikal. keberhasilan teknik di bawah
tentu didasarkan pada niat yang teguh untuk
berubah menjadi lebih baik dan menyadari
sepenuhnya bahwa pikiran yang berlebihan
hanya akan merugikan diri sendiri bahkan
orang di sekitar kita.
12
tentukan respon yang tepat dalam
menghadapi pikiran tersebut.
13
Ubah interpretasi tersebut menjadi hal yang
positif seperti, “it’s okay, lain kali harus lebih
berhati-hati” atau “baiklah, artinya saya
harus segera meminta maaf dan berusaha
menggantinya”. Dengan disertai aksi nyata,
maka respon kita terhadap kejadian tersebut
akan mengarah pada hal positif.
14
Mengalihkan pikiran ke aktivitas sosial seperti
berkumpul dengan teman atau keluarga
juga bisa sangat efektif. Aktivitas ini tidak
hanya mengalihkan perhatian tetapi juga
memberi kesempatan untuk berbagi dan
mungkin mendapatkan perspektif baru.
Latihan Mindfulness
Mindfulness adalah praktik kesadaran penuh
terhadap saat ini, tanpa penilaian. Ini sangat
membantu dalam mengelola overthinking
karena memungkinkan kita untuk
mengamati pikiran kita tanpa terjebak di
dalamnya.
15
Bab 5: Teknik
Menghentikan
Siklus Overthinking
Pada bab 4, kita telah mempelajari teknik
melawan overthinking secara teoritis. Nah,
berikut aksi nyata yang dapat dipraktikkan
berdasarkan teknik sebelumnya.
Pengaplikasian Teknik
'Berhenti dan Alihkan'
1. Menggunakan Timer: Tetapkan timer
selama lima menit ketika kita mulai
overthinking. Saat timer berbunyi, paksa diri
kita untuk berhenti dan melakukan aktivitas
lain.
16
memuaskan, seperti berkebun, memasak,
atau olahraga. Saat kita menemukan diri kita
mulai overthinking, pilih satu aktivitas dari
daftar dan lakukan.
Pengaplikasian Latihan
Mindfulness
1. Mindfulness Saat Makan: Praktikkan
kesadaran penuh saat makan - perhatikan
rasa, tekstur, dan aroma makanan. Ini
membantu membawa fokus ke saat ini dan
menjauh dari pikiran berlebih.
17
sekitar kita. Ini membantu membersihkan
pikiran dan mengembalikan fokus ke
momen saat ini.
18
3. Dalam Situasi Sosial: Saat berada dalam
situasi sosial yang memicu overthinking,
cobalah untuk fokus pada percakapan dan
lingkungan sekitar, bukan pada pikiran
internal kita.
19
Bab 6: Mengubah
Pola Pikir
Pikiran dapat merepresentasikan diri kita di
mata orang lain. Seseorang yang mudah
overthinking biasanya terlihat mudah panik,
gelisah, dan terburu-buru sehingga
mempengaruhi kondisi emosionalnya. Orang
dengan pikiran yang berlebihan seringkali
mudah tersinggung, marah, dan
melontarkan kata-kata negatif. Oleh sebab
itu, penting untuk mengubah pola pikir kita.
Reframing Pikiran
Pola pikir kita berperan penting dalam cara
kita merespon kejadian di sekitar kita.
Overthinking sering kali bersumber dari pola
pikir yang negatif atau pesimistis. Reframing
atau mengubah kerangka pikiran adalah
proses di mana kita secara aktif mengubah
cara kita melihat situasi, fokus pada aspek
20
positif dan solusi, bukan pada masalah atau
kekurangan.
21
mengubah pola pikir negatif. Hal ini sering
dilakukan oleh ahli kejiwaan maupun
konselor untuk memberikan treatment yang
lebih dikenal dengan istilah Cognitive Based
Therapy (CBT). Latihan kognitif dapat
dilakukan melalui beberapa aktivitas berikut:
22
Penerapan di Lingkungan
Masyarakat Indonesia
1. Dalam Konteks Sosial: Dalam situasi sosial,
praktikkan melihat hal-hal dari sudut
pandang yang berbeda. Jika kita merasa
tidak nyaman dalam situasi tertentu,
tanyakan pada diri kita apa yang bisa
dipelajari dari situasi tersebut.
23
Bab 7: Pengelolaan
Emosi
Overthinking berkaitan erat dengan emosi
yang mengarah pada hal negatif. Sebab,
overthinking seringkali diekspresikan melalui
raut wajah yang cemas, sedih, ragu-ragu,
bahkan marah. Emosi negatif yang kita
rasakan saat overthinking tentu dapat
dikelola agar tidak sampai merugikan diri
sendiri maupun orang lain.
Pengenalan Emosi
Pengelolaan emosi efektif dimulai dengan
mengenali dan memberi validasi atas emosi
yang kita rasakan. Emosi bukan hanya 'baik'
atau 'buruk', tetapi merupakan sinyal yang
memberitahu kita tentang kebutuhan dan
keinginan kita. Meski dalam kultur
masyarakat kita seringkali ada norma untuk
menahan ekspresi emosi terbuka, mengakui
24
dan memahami emosi kita bisa menjadi
langkah penting dalam hidup bermasyarakat.
25
emosi tersebut agar tidak menguasai kita
dengan beberapa teknik berikut:
26
Menerapkan dalam
Kehidupan Sehari-hari
1. Di Rumah: Luangkan waktu untuk
berbicara tentang emosi dengan keluarga. Ini
membantu menciptakan lingkungan di
mana setiap anggota merasa aman untuk
mengekspresikan perasaan mereka.
27
Bab 8: Kesehatan
Mental dan Fisik
Seperti yang sudah dijelaskan pada Bab 1,
bahwa overthinking tidak hanya soal pikiran
negatif yang “menghantui” isi kepala.
Overthinking yang berlarut-larut dapat
berdampak pada kesehatan fisik maupun
psikis.
Pentingnya Kesehatan
Mental
Kesehatan mental adalah bagian penting
dari kesejahteraan keseluruhan kita, sama
pentingnya dengan kesehatan fisik. Meski
kesehatan mental seringkali disepelekan
atau kurang mendapat perhatian
dibandingkan kesehatan fisik, penting untuk
mengakui bahwa keduanya saling terkait dan
sama-sama memerlukan perawatan. Dua hal
penting terkait dengan kesehatan mental
28
yang semestinya mulai kita perhatikan yakni
sebagai berikut:
29
1. Olahraga Rutin: Mendorong pembaca
untuk mengadopsi rutinitas olahraga, seperti
berjalan kaki, berenang, atau yoga, yang
terbukti mengurangi stres dan
meningkatkan mood.
30
Penerapan dalam Hidup
Bermasyarakat di
Indonesia
31
Bab 9: Membangun
Kebiasaan Positif
Melawan overthinking tidak hanya
menghilangkan bagian negatifnya saja,
melainkan juga membangun kebiasaan yang
positif agar pikiran tersebut tidak mudah
terulang kembali. Berikut terdapat beberapa
tips dalam membangun kebiasaan positif:
32
dan Terbatas Waktu) dalam menetapkan
tujuan.
Membangun Rutinitas
Harian
Kebiasaan sehari-hari memiliki dampak besar
terhadap kesehatan mental kita.
Membangun rutinitas yang mendukung
kesehatan mental membantu mengurangi
overthinking.
33
berkualitas seperti mencatat jurnal syukur,
melakukan yoga, dan sebagainya.
Membangun Kebiasaan
Positif dalam Bersosial
1. Koneksi Sosial: Sisihkan waktu untuk
berkumpul dengan keluarga atau teman
secara rutin sebagai bagian dari rutinitas kita.
34
Bab 10: Mencari
Dukungan
Mencari dukungan orang terdekat tidak
kalah penting dalam berproses mengelola
overthinking. Sebab, manusia sebagai
makhluk sosial memang semestinya hidup
berdampingan dengan manusia lain.
Lingkungan sosial yang positif dan disertai
dukungan orang-orang terkasih akan
membuat kita lebih kuat dan merasa
“baik-baik saja”.
Berkomunikasi dengan
Orang Terdekat
Ketika berhadapan dengan overthinking,
dukungan dari orang terdekat bisa sangat
berarti. Indonesia dengan kultur
kekeluargaan yang kuat dibanding negara
lain dapat menjadi sumber kekuatan yang
luar biasa.
35
1. Berbagi Perasaan: Jangan ragu untuk
berbagi perasaan dan pikiran kita dengan
teman atau anggota keluarga yang
dipercaya. Kadang, hanya perlu seseorang
yang mendengarkan.
Mencari Bantuan
Profesional
Terkadang, dukungan profesional diperlukan
untuk mengelola overthinking. Di Indonesia,
stigma seputar konseling atau terapi
psikologi mungkin masih ada, tetapi penting
untuk mengenali kapan bantuan seperti ini
diperlukan.
36
2. Grup Dukungan: Bergabung dengan grup
dukungan, baik offline maupun online, di
mana kita bisa berbagi pengalaman dan
belajar dari orang lain yang mengalami
situasi serupa.
Menerapkan Dukungan
dalam Kehidupan
Sehari-hari
1. Di Tempat Kerja: Jangan ragu untuk
mencari dukungan dari rekan kerja atau
atasan, terutama dalam situasi yang memicu
stres atau overthinking.
37
dukungan dalam mengatasi overthinking,
serta berkontribusi kembali dengan memberi
dukungan kepada orang lain yang
membutuhkan.
38
Bab 11: Penerapan
dalam Kehidupan
Sehari-hari
Studi Kasus dan Contoh Nyata
39
dalam buku ini diterapkan untuk mengatasi
masalah.
Tips Praktis
Saran praktis dan mudah untuk membantu
pembaca menerapkan langkah-langkah
yang telah dibahas dalam buku ini ke dalam
kehidupan sehari-hari mereka.
40
Menerapkan dalam
Kehidupan Sosial dan
Profesional
1. Di Tempat Kerja: Menyediakan tips untuk
mengatasi overthinking dalam lingkungan
kerja, seperti mengambil istirahat singkat
setelah jam kerja yang intens, atau berbicara
dengan rekan kerja untuk mendapatkan
perspektif baru.
41
Cerita Sukses: Andi,
Mengatasi Overthinking
di Tempat Kerja
Andi, seorang pemuda berusia 30 tahun dari
Jakarta, bekerja di sebuah perusahaan
start-up teknologi. Dikenal sebagai pekerja
keras dan perfeksionis, Andi sering kali
terjebak dalam overthinking, terutama saat
menghadapi deadline atau presentasi
penting. Ini sering menyebabkan dia merasa
cemas dan sulit tidur.
42
dan kegagalan adalah pemicunya.
Menggunakan teknik yang dia pelajari dari
buku ini, dia mulai mencatat pikiran negatif
yang muncul dan menantang mereka
dengan bukti nyata.
43
tentang bagaimana menghadapi tantangan
di tempat kerja.
Hasil Positif
44
Analisis Kasus: Siti,
Mengelola Overthinking
Saat Menghadapi Konflik
Keluarga
45
Langkah 2: Penggunaan Teknik Reframing
Pikiran
46
Siti juga memutuskan untuk berbicara
tentang kecemasannya dengan suaminya
dan beberapa teman dekat. Berbagi
perasaannya membantu mengurangi beban
pikiran dan memberinya perspektif baru.
47
Contoh Pengaplikasian
Tips Praktis
1. Jurnal Harian
**Pagi**
Rina menulis tiga hal yang harus dia
selesaikan hari itu, memastikan tugas-tugas
ini realistis dan terukur.
**Sore**
Dia menyisihkan waktu 15 menit untuk
merefleksikan apa yang telah dia capai dan
menyesuaikan daftar tugasnya jika perlu.
**Malam**
Sebelum tidur, Rina mengecek daftar dan
memberi tanda pada tugas yang telah
hak cipta dilindungi Undang-undang
disusun oleh tim esensi.online 2023
48
selesai. Ini memberikan rasa pencapaian dan
membantunya merasa lebih tenang.
2. Mengatur Pengingat
**Pagi**
Pengingat untuk melakukan sesi meditasi
singkat sebelum mulai bekerja.
**Siang**
Pengingat untuk mengambil waktu istirahat,
menjauh dari meja kerjanya, dan melakukan
latihan pernapasan singkat.
**Sore**
Pengingat untuk menuliskan hal-hal positif
yang terjadi di hari itu, membantu
mengalihkan fokus dari pikiran negatif.
49
Contoh Penerapan di
Tempat Kerja
Dina, seorang manajer proyek, sering merasa
cemas dengan tanggung jawabnya. Untuk
mengatasi ini, dia memulai praktik berikut di
tempat kerja:
50
kecenderungannya ini, dia mengadopsi
strategi berikut:
Penerapan dalam
Aktivitas Sosial
Lisa, seorang profesional muda, sering
merasa cemas sebelum pertemuan sosial.
Untuk mengatasi overthinking ini, dia
mengambil langkah-langkah berikut:
51
mindfulness singkat untuk menenangkan
pikirannya.
52
Bab 12: Penutup
Kita telah menelusuri perjalanan yang
panjang, dari mengenali overthinking hingga
mempelajari berbagai strategi untuk
mengelolanya. Melalui setiap bab, kita telah
membahas langkah-langkah praktis yang
dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari, mulai dari mengidentifikasi
pemicu overthinking hingga membangun
kebiasaan positif dan mencari dukungan.
53
dan saran yang diberikan untuk membuat
perubahan positif dalam hidup.
54
Lampiran
55
Buku ini menyediakan program terstruktur
untuk mengintegrasi mindfulness dalam
kehidupan sehari-hari.
56
Kontak Sumber Daya
Jika kita atau orang terkasih di sekitar kita
memerlukan dukungan lebih lanjut dalam
mengelola overthinking atau masalah
kesehatan mental lainnya, berikut adalah
beberapa kontak sumber daya di Indonesia
yang dapat dihubungi:
57
silakan mendatangi rumah sakit atau klinik
terdekat untuk penanganan lebih lanjut.
Catatan Penulis
58