Anda di halaman 1dari 10

TUGAS ESSAY 1

PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI

NAMA : DZAKY KAYUNGYUN RAMDHANI

NIM : 18313286

JURUSAN : ILMU EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

TAHUN AJARAN 2018/2019


BAB 1 Kesadaran Diri

Kesadaran diri (self awareness) atau disebut pengetahuan diri (self knowledge) dimana individu akan
sadar dengan dirinya sendiri, bahwa individu memiliki kekuarangan serta kelebihan, serta dalam
kesehariannya individu sadar hal tersebut adalah dirinya (Solso, 2008). Zeman (2001) membagi
kesadaran ke dalam beberapa kategori antara lain: (1) kondisi terjaga, dalam kondisi saat individu
memprsepsi dan berintraksi, (2) pengalaman, yang merupakan kesiagaan individu terhadap peristiwa
yang berlangsung disekelilingnya, (3) kondisi mental individu, yang meliputi keyakinan, harapan, niat
dan hasrat, dan (4) kesadaran diri individu itu meliputi rekognisi diri, pengetahuan diri, perasaan
kepemilikian atas pikiran-pikiaran, ide-ide, dan perasaan-perasaan individu sendiri.

Karasteristik kesadaran diri meliputi Attention, Wakefulness, Architecture, Reccal of knowledge, dan
emotive. (Solso, 2008). Attention atau perhatian, dimana pemusatan sumber daya mental ke hal-hal
eksternal maupun internal. Individu memperhatikan suatu objek dari luar dirinya untuk
mendapatkan kesadaran tanggung jawab, selain isyarat-isyarat eksternal, individu dapat mengalihkan
perhatian perhatian kedalam diri dan merenungkan pikiran-pikiran pribadi, memori-memori, cita-
cita, sehingga kesadaran diri akan dapat terbentuk.

Wekefull atau kesiagaan merupakan suatu kondisi mental yang dialami seorang sepanjang hidupnya,
dalam setiap hari. Architecture sebuah asfek struktur fisikologis, dimana kesadaran bukanlah sebuah
proses tunggal yang dilakukan oleh sebuah neuron tunggal, melainkan dipertahankan melalui
sejumlah proses-proses neorologis yang diasosiasikan dengan interprestasi terhadap fenomena
sensorik, sematik, kognitif, dan emosional, yang ada secara fisik maupun secara imajinatif. Tindakan-
tindakan tersebut tampaknya berlangsung otomatis sebagai hasil dari pengalaman. Tindakan-
tindakan lain memerlukan intervensi sadar dan kompleks.

Reccal of knowledge adalah proses pengambilan informasi tentang pribadi yang bersangkutan dan
dunia disekelilingnya. Kesadaran memampukan manusia mendapatkan akses ke pengetahuan
melalui proses recall dan rekognisi terhadap informasi mengenai diri pribadi dan mengenai dunia ini.
Kesadaran diri ini memiliki tiga komponen antara lain:
Self knowlege (pengetahuan diri) adalah pemahaman tentang informasi jati diri pribadi seseorang,
individu akan sadar dengan dirinya sendiri, bahwa individu memiliki kekurangan serta kelebihan,
serta dalam kesehariannya individu sadar hal tersebut adalah dirinya.

World knowledge (pengetahuan tentang dunia) merupakan individu mengingat sejumlah fakta dari
memori jangka panjang. Kesadaran akan tanggung jawab dapat terbentuk dengan mengingat
peristiwa-peristiwa di luar dirinya.

Activation of knowlege (aktivitas pengetahuan), seorang individu menyadari tindakan-tindakan orang


lain. Kesadaran akan kejujuran individu akan terbentuk dengan melihat orang lain sebagai contok
nyata. Individu akan belajar bagaimana membentuk suatu kesadaran diri dalam dirinya melalui orang
lain.

Emotive, suatu kondisi sadar, sebagai bentuk perasaan atau emosi. Emosi ditimbulkan oleh kondisi
internal saat individu merespon peristiwa-peristiwa eksternal, saat individu berusaha
mendeskrifsikan emosi-emosi subyektif tersebut kepada orang lain, perasaan-persaan tersebut persis
sebagaimana yang individu rasakan.
BAB 2 Berpikir Kritis

Berpikir kritis adalah merasionalisasikan kehidupan manusia dan secara hati-hati mengamati proses
berpikir sebagai dasar untuk memperbaiki kita tentang sesuatu. (Chaffee, 1990)

Berpikir kritis adalah pengamatan atas sesuatu asumsi dengan bukti terbaru dan mengevaluasi
argumen dalam rangka menegakkan kesimpulan atas suatu perspektif baru. (Strader, 1992)

Karakteristik berpikir kritis, yaitu:

1. Rasional, Reasonable, Reflektif Berdasarkan alasan-alasan dan bukti-bukti, pemikir kritis tidak
melompat pada kesimpulan. Contohnya Adinda, memutuskan untuk menjadi perawat setelah
menonton film yang menunjukkan perawat sebagai seseorang yang menarik dan heroik. Namun,
Valen berpikir kritis sehingga dia mencari informasi ke konselor tentang pekerjaan seorang
perawat. Setelah memperoleh penimbangan fakta-fakta, Valem memutuskan sekolah
keperawatan.
2.Melibatkan Skepticism yang Sehat dan Konstruktif Tidak menerima ide-ide kecuali mengerti hal
tersebut dan juga menaati peraturan setelah berpikir panjang dan mencari pemahaman untuk
memperbaiki yang tidak masuk akal.

3. Otonomi Tidak mudah dimanipulasi dan berpikir dengan pikiran sendiri, dibandingkan oleh
arah aggota grupnya.
4.Kreatif Menciptakan ide-ide yang orisinal dengan cara menghubungkan pemikiran-pemikiran
dan konsep.
5.Adil Tidak bias atau tidak berpihak pada apapun.
6. Dapat Dipercaya dan DilakukanMemutuskan tindakan yang akan dilakukan, membuat observasi
yang dapat dipercaya, menegakkan kesimpulan secara tepat, mengatasi masalah dan
mengevaluasi kebijakan, tuntutan dan tindakan.

Pemikir kritis di psikologi akan mempraktekkan keterampilan kognitif dalam analisa, aplikasi
standar, diskriminasi, pencarian informasi, pembuatan alasan logis, prediksi, dan transformasi
pengetahuan.
Hikmah dan action plan serta deskripsi pengalaman dari berpikir kritis :

1. senantiasa bersyukur kepada Allah swt. atas anugrah,akal sehat dan anugrah alam semesta

2. melakukan kajian terhadap ayat al-quran secara lebih mendalam bersamapara pakar dibidangnya

3. senantiasa berfikir jauh kedepan makin termotivasi untuk menjadi org yg visioner

4. meningkatkan amal soleh dan menjauhi kemaksiatan

5. terus memotivasi diri dan berpikir kritis dalam merespon semua gejala dan fenomena alam yg
terjadi
BAB 3 Menyelesaikan Masalah

Kita sependapat bahwa semua orang memiliki masalah. Bahkan masalah itu terus berdatangan
seiring dengan perjalanan hidup kita. Orang yang sukses, bukanlah orang yang bebas masalah, tetapi
mereka yang bisa mengatasi masalah demi masalah yang terus datang silih berganti.

Mengabaikan masalah bisa membahayakan hidup kita. Masalah akan datang terus, jika satu masalah
tidak segera diatasi, maka masalah yang kita miliki akan menumpuk, semakin lama semakin
menggunung sehingga kita akan terjepit masalah.

Oleh karena itu, salah satu life skill yang harus kita miliki ialah bagaimana cara memecahkan masalah.
Cara memecahkan masalah dengan baik, bukan malah menimbulkan masalah yang lebih besar. Cara
menyelesaikan masalah dengan baik adalah menghadapinya dengan tenang.

Seringkali karena terlalu buru-buru kita malah semakin bingung. Kita butuh shabar, bahwa sering kali
solusi itu datang tidak instant. Butuh waktu, butuh usaha. Kita memang harus menyelesaikan
masalah dengan cepat, tetapi bukan berarti instant.

Cara Memecahkan Masalah

Saat kita menemukan masalah, maka kita harus bisa menemukan ide-ide brilian bagaimana
mengatasi masalah tersebut. Kemampuan kreativitas sangat penting dalam hal ini, karena
kebanyakan orang yang putus asa ialah mereka yang tidak punya ide lagi untuk menyelesaikan
masalahnya.

Ide-ide yang terus mengalir dan semangat yang membara untuk mencobanya, lambat laun akan
mengantarkan kita ke sebuah solusi.

Cara cepat memecahkan masalah adalah dengan segera mencari ide kemudian dicoba
melakukannya. Seringkali ide pertama tidak menghasilkan solusi, tetapi untuk mendapatkan solusi
kita harus mencoba ide terbaik yang kita miliki.

7 Langkah Memecahkan Masalah

1. Cari ide yang banyak


2. Evaluasi ide-ide kemudian pilih yang paling baik

3. Prioritaskan ide

4. Ambil tindakan dari ide terbaik

5. Jika gagal coba lagi, perbaiki

6. Jika masih gagal, coba ide yang lain

7. Jika semua ide sudah dicoba dan masih gagal, maka hasilkan lagi ide-ide baru.

Jadi peran kreativitas sangat penting dalam kemampuan kita mengatasi masalah.

Untuk jangka panjang, tingkatkan kemampuan kreativitas Anda, agar Anda selalu siap menyelesaikan
masalah yang selalu datang menghampiri kita. Yang kedua, tetaplah semangat untuk mencoba
berbagai ide-ide sampai menemukan ide yang solutif.

Cara Memecahkan Masalah Menurut Islam

Sebenarnya apa yang disebutkan diatas bisa dikategorikan cara sesuai dengan ajaran Islam. Kuncinya
adalah tidak melanggar larangan agama, itu saja. Selama diperbolehkan, selama tidak dilarang,
selama halal dan tidak dilarang, itu adalah cara dalam Islam.

Itu bagian ikhtiar. Kemudian kita juga berharap mendapatkan pertolongan Allah dengan berdo’a dan
bertawakal. Dan meyakini bahwa setiap masalah serta ujian yang menimpa kita adalah untuk
kebaikan kita juga. Masalah adalah tanda cinta Allah kepada kita.

Hadapi juga dengan penuh keshabaran, tidak mengeluh, dan tetap berbaik sangka kepada Allah
adalah cara memecahkan masalah dalam Islam.

Kesimpulannya, Anda akan menemukan banyak ide solusi. Yang Anda perlukan ialah, terus mencoba
dan jangan menyerah dan tetap meminta pertolongan Allah. Insya Allah, solusi akan didapat.
BAB 4 Manajemen Waktu

1. MANAJEMEN WAKTU

Manajemen waktu adalah cara yang dapat anda lakukan untuk menyeimbangkan waktu anda untuk
kegiatan belajar atau bekerja, bersenang-senang atau bersantai, dan beristirahat secara efektif.
Tanpa disadari, setiap saat anda sesungguhnya telah membuat beberapa putusan terkait manajemen
waktu. Misal, anda memutuskan kapan akan ke kampus, belajar di rumah, berolah raga, beribadah,
mengunjungi perpustakaan, bersantai, berdiskusi dengan teman, berbelanja, dstnya. Semua putusan
ini berperan penting di dalam penyusunan strategi manajemen waktu anda.

Jika anda dapat menyeimbangkan waktu, maka diharapkan hasilnya adalah konsentrasi anda akan
meningkat, organisasi waktu anda akan lebih baik, produktifitas akan meningkat, dan terpenting
tingkat stress anda akan terkurangi. Dengan menata waktu anda secara lebih baik maka anda akan
menemukan keseimbangan antara kapan harus belajar, bekerja, bersantai, dan beristirahat yang
akhirnya akan membuat hidup anda sedikit lebih muda dan bahagia.

Ketika anda merasakan bahwa kerap kali anda terlambat ke kampus, lupa ada kelas yang harus anda
hadiri, lupa sama sekali bahwa ada pertemuan tertentu yang harus anda ikuti, membuang-buang
waktu tanpa hasil yang jelas, mengerjakan tugas secara terburu-buru karena terpepet oleh dead-line,
atau sehari menjelang ujian anda merasa panik karena merasa belum selesai membaca bahan
pelajaran, atau tiba-tiba merasa waktu untuk bersantai hilang sehingga menjadi tertekan atau stress,
maka itu gejala bahwa anda membutuhkan manajemen waktu yang baik.

2. ALASAN MENGAPA MANAJEMEN WAKTU MENJADI PENTING

Mengatur waktu secara rapi dan efektif bukanlah pekerjaan yang mudah apalagi berupaya untuk
mentaatinya secara konsisten dan persisten. Sebagai anak muda dan mahasiswa anda pasti akan
memiliki sekian banyak kegiatan dan tantangan baru, peran dan sekaligus tanggung jawab serta
prioritas lain yang harus anda lakukan. Semua kegiatan dan tuntutan itu akan selalu bersaing
merebut waktu dan perhatian anda. Masa adaptasi dari masa remaja yang sebelumnya menjalani
pendidikan menengah ke masa dewasa muda yang mulai merintis pendidikan tinggi di perguruan
tinggi membuat dan menuntut terjadinya perubahan besar di dalam menata manajemen waktu
anda. Perubahan besar itu antara lain karena beberapa hal berikut ini:

1. Meningkatnya peran dan tanggung jawab untuk belajar mandiri;

2. Banyaknya aktivitas baru yang harus diikuti, misal olah raga baru, asosiasi
mahasiswa dan/atau kelompok belajar baru, kegiatan kemahasiswaan di
dalam atau di luar kampus;

3. Teman-teman dan pengalaman baru;

4. Tuntutan untuk lebih banyak mengambil putusan mandiri tanpa campur


tangan dari orang tua atau keluarga;

5. Tempat tinggal dan lingkungan baru;

6. Kebutuhan yang lebih besar untuk misalnya melakukan hal-hal rutin sehari-
hari secara mandiri, misal berbelanja, memasak, mencuci, membersihkan
kamar, membayar beberapa tagihan rutin;

7. Mungkin pula anda harus bekerja paruh waktu atau mengurus keluarga yang
tinggal bersama anda.

CARA MEMPERBAIKI MANAJEMEN WAKTU

Kunci dari manajemen waktu adalah perencanaan (planning)! Tanpa ini, anda tidak akan pernah
berhasil menata waktu apalagi meraih hasil optimal. Betapapun enggannya anda karena terkesan
membosankan, namun menyusun daftar panjang kegiatan ini-itu yang harus dilakukan, menyisihkan
waktu sejenak untuk berpikir mana dari daftar itu yang harus dipilih terlebih dahulu untuk
dilaksanakan esok hari, lusa, minggu depan atau bulan depan, adalah momen paling kritis bagi anda
untuk mengontrol waktu ‘hidup’ anda sendiri.

Hikmah dan action plan serta deskripsi pengalaman dari manajemen waktu :

Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh anda sebagai pedoman untuk menyusun
manajemen waktu yang baik (selain kelima langkah dalam bagian 3 di atas) :
1. Ketahui diri anda apakah sebagai ‘morning person’, ‘night owl person’, atau
‘late afternoon person’ untuk memastikan bahwa jadwal tersebut sesuai
dengan irama kerja dan ‘jam biologis’ anda.

2. Luangkan waktu untuk istirahat sejenak ditengah waktu belajar (misal,


istirahat tidak lebih 10 menit dari setiap jam).

3. Latih dan biasakan diri anda untuk mengerjakan sesuatu cukup sekali, alias
hindari kebiasaan untuk mengulang-ulang. Misal, membaca teks tentang
suatu topic sedapat mungkin cukup 1 kali tetapi dengan memastikan anda
paham dan ingat apa isinya. Hindari mitos bahwa untuk dapat memahami isi
sebuah bacaan, anda harus membacanya 2-3 kali.

4. Kadang kala perlu untuk menyusun jadwal mingguan di mana 1 hari di


antaranya bersih dari tugas-tugas akademik.

5. Belajar dan biasakan diri untuk berani menolak ajakan atau mengatakan
‘tidak’ pada teman, sahabat, sanak famili ketika mereka mengundang atau
mengajak melakukan satu kegiatan tertentu yang dapat mengacaukan
manajemen waktu anda. Demikian pula untuk menolak keluar rumah
menjelang hari ujian; atau ajakan untuk melakukan beberapa komitmen
secara bersamaan.

Anda mungkin juga menyukai