Anda di halaman 1dari 10

Hanifah Pungky Ratnindraswari

18311388

Manajemen

ESSAY 1

1) Self Awareness ( Kesadaran diri )

Self awareness atau kesadaran diri adalah kemampuan individu dalam mengenal dan memilah perasaan
pada diri, memahami hal yang sedang dirasakan dan mengapa hal tersebut dirasakan, serta pengaruh dan
perasaan maupun perilaku diri sendiri terhadap individu lain. Melalui pengenalan diri, individu juga dapat
mengamati dan memahami dirinya sendiri, membedakan dirinya dari individu lain, serta membantu dalam
proses penempatan diri pada suatu waktu dan keadaan. Self awareness atau kesadaran diri juga berarti
pemahaman individu terhadap kekhasan fisik, kepribadian, watak, dan temperamennya, serta mengenal
bakat-bakat alami yang dimiliki dan mempunyai gambaran atau konsep yang jelas mengenai kelemahan
maupun kelemahan maupun kekuatannya. Untuk dapat mengerti kepribadian kita, kita perlu mengerti
sifat dasar dari pikiran kita. Pikiran kita terdiri dari dua bagian – pikiran sadar dan pikiran bawah sadar.
Pikiran bawah sadar itu luas dan impresi-impresi yang terkubur jauh didalamnya tidak mudah disingkap
dan dianalisa. Meskipun demikian sering sekali pikiran seseorang meledak dan bereaksi secara negatif
pada kejadian dan situasi sepanjang hari. Akibatnya seseorang merasakan sejumlah perasaan gelisah dan
emosi seperti perasaan tidak aman, ketakutan, dan kemarahan. Kebanyakan dari kita terus mengarungi
kehidupan kita sehari-hari tanpa mengambil kesempatan untuk rehat sejenak dan introspeksi tentang
mengapa kita mengalami emosi tersebut. Pada kenyataannya, melalui situasi seperti itu pada kehidupan
sehari-hari, dengan bereaksi secara negatif pada situasi dan kejadian, pikiran seseorang membuka
jendelanya dan memberikan dirinya gambaran mengenai sifat dasarnya. Jika orang itu cepat tanggap dan
objektif pada pandangan akan dirinya, dia dapat mengikuti jalan melalui jendela yang telah dibuka oleh
pikirannya tersebut. Hasilnya, dengan proses ini dia mulai memperoleh kesadaran diri yang lebih baik
mengenai bagaimana pikirannya bekerja dan bagaimana pikirannya merespon kepada berbagai
rangsangan. Hal ini dikenal dengan metakognisi, yang berarti memiliki kesadaran dan pengertian akan
proses pemikiran diri sendiri. Jenis khusus dari pengembangan diri ini berkenaan tentang menjadi sadar
akan keadaan tubuh dan mental diri sendiri yang termasuk pemikiran, perbuatan, ide, perasaan dan
interaksi dengan sesama. Jadi inilah yang merupakan langkah pertama dalam mengatasi emosi dan reaksi
negatif. Kesadaran diri sangatlah penting dan harus dimiliki oleh setiap individu, karena dengan memiliki
kesadaran diri kita bisa mengetahui apa yang kita butuhkan sesungguhnya dalam hidup ini, kita juga dapat
mengetahui kekurangan dan kelebihan yang ada dalam diri kita sendiri, kita juga dapat memanfaatkan
pengetahuan tentang diri untuk menunjang cita-cita, lalu kita juga bisa mengetahui alasan mengapa kita
gagal atau sukses dalam suatu hal, selain itu kita juga dapat merencanakan masa depan secara lebih
terstruktur dan terarah. Saya sendiri juga menyadari pentingnya memiliki self awareness atau kesadaran
diri. Selain itu saya juga memahami bahwa dengan kita memiliki kesadaran diri yang tinggi kita akan
merasakan manfaat dari memiliki self awareness atau kesadaran diri itu sendiri seperti diantaranya adalah
dapat membangun atau merubah konsep diri, dapat membangun atau merubah paradigma tentang diri
dan dunia, dapat membangun motivasi, dan dapat menjadi dasar perencanaan hidup dan pengembangan
diri. Saya sendiri juga sudah merasakan sendiri manfaat dari memiliki self awareness atau kesadaran diri,
saya dapat merasakan dan mengetahui kelemahan dan kelebihan yang ada pada dalam diri saya sendiri,
sehingga dengan begitu saya dapat menempatan diri saya pada tempatnya. Hikmah saya saya dapatkan
setelah mendapatkan pelatihan tentang topik ini adalah saya jadi dapat memahami diri saya sendiri. Dan
kedepannya saya akan melakukan yang terbaik untuk meningkatkan keterampilan saya.

2) Critical Thinking ( Berpikir Kritis )

Berpikir kritis merupakan proses berpikir secara aktif dan kemampuan menganalisis dan mengevaluasi
informasi yang dikumpulkan atau dihasilkan dari observasi, pengalaman, penalaran, dan komunikasi
sebagai panduan dalam mengambil keputusan. Berpikir kritis bukan sekedar berpikir, berpikir kritis
mendorong seseorang untuk mempertanyakan kepada diri sendiri tentang informasi yang ia dengar dan
mengkaji pikiran sendiri. Dengan berpikir kritis kita dapat mengetahui suatu informasi akurat atau tidak,
berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak, dan dapat menyatakan masalah secara eksplisit. Berpikir kritis
merupakan skill dasar yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang ya, Rekan Kerja. Kemampuan berpikir
kritis juga diperkirakan akan menjadi salah satu skill yang paling dibutuhkan pada tahun 2020. Di tahun
itu akan muncul beberapa tren kecanggihan teknologi baru yang akan menggeser peran manusia, dan
berpikir kritis menjadi salah satu skill penting untuk Anda tetap dapat unggul dibandingkan tenaga kerja
yang lain. Membiasakan diri untuk berpikir kritis akan melatih Anda untuk memiliki kemampuan berpikir
jernih dan rasional, serta kemampuan berpikir secara mandiri dan reflektif. Selain itu, terbiasa berpikir
kritis juga akan membuat Anda memiliki banyak alternatif ide-ide kreatif. Jika Anda menghadapi suatu
masalah, maka Anda tidak akan hanya terpaku pada satu jalan keluar saja tetapi Anda akan memiliki
banyak opsi atau pilihan untuk penyelesaian masalah tersebut. Berpikir kritis akan membuat Anda
memiliki banyak ide kreatif dan inovatif, juga out of the box.

Berpikir kritis juga termasuk ke dalam kemampuan berpendapat secara terorganisir. Mampu berpikir
secara kritis akan membuat Anda dapat melihat gambaran besar dari suatu persoalan dan akar
masalahnya untuk memutuskan atau membedakan apakah hal tersebut benar atau salah. Orang yang
dapat berpikir kritis mampu menganalisis suatu gagasan atau ide dengan lebih spesifik.

Di masa lalu saya dalam menerima informasi langsung mempercayai informasi tersebut padahal
kebenaran informasi tersebut tidak diketahui kemudian dalam berpikir hanya berpikir pada satu sudut
pandang. Dengan beranjak dewasa, informasi yang diketahui semakin banya, dan pengetahuan yang
dimiliki saya menyadari kesalahan saya, dan saat ini saya menerapkan konsep triangulasi sehingga saat
menerima informasi saya mencari berbagai sumber untuk mengetahui kebenaran informasi tersebut dan
dalam berpikir saya memandang dari berbagai sudut pandang agar dalam menentukan solusi, solusi yang
didapat tepat.

Banyak hikmah yang saya dapatkan dari konsep berpikir kritis diantaranya adalah dalam mencari solusi
suatu masalah butuh pemikiran yang luas tidak memandang dalam satu sudut pandang dan tidak langsung
mempercayai suatu informasi harus dicari kebenaran dari informasi tersebut.

Strategi yang saya terapkan untuk kedepannya dengan berpikir kritis adalah selalu menggunakan konsep
triangulasi dalam mencari solusi suatu masalah dan dalam mencari kebenaran dari suatu informasi.
Hikmah yang saya dapatkan setelah mendapatkan pelatihan tentang topik ini adalah saya jadi sadar
bahwa saya sebagai pelajar harus banyak mencari ilmu dan tidak hanya berfokus pada satu sumber, kita
harus mempelajari dari berbagai sumber. Untuk kedepannya saya akan berusaha untuk melalukan segala
hal dengan pertimbangan yang matang dan tentunya sudah dipikirkan dengan baik baik, dan tidak
memandang suatu hal dari satu sudut pandang saja.

3) Problem Solving ( Penyelesaian Masalah )

Penyelesaian adalah bagian dari proses berpikir. Sering dianggap merupakan proses paling kompleks di
antara semua fungsi kecerdasan, pemecahan masalah telah didefinisikan sebagai proses kognitif tingkat
tinggi yang memerlukan modulasi dan kontrol lebih dari keterampilan-keterampilan rutin atau dasar.
Proses ini terjadi jika suatu organisme atau sistem kecerdasan buatan tidak mengetahui bagaimana untuk
bergerak dari suatu kondisi awal menuju kondisi yang dituju. Masalah sendiri terjadi manakala situasi
aktual daan situasi yang diharapkan berbeda atau ada gap atau ada kesenjangan. Tetapi yang namanya
masalah dalam proses kehidupan adalah wajar, setiap perubahan akan memunuclkan permasalahan,
masalah merupakan sumber belaajar dan perbaikan, masalah bukan sesuatu yang harus ditakuti atau
dihindari, karena jika tidak ada masalah maka itu artinya kiat tidak melakukan suatu hal. Masalah itu harus
dikelola dengann baik dan diantisipasi. Masalah memiliki tipe, tipe yang pertama adalah masalah yang
dapat di definisikan dengan jelas ( well defined problems ), tipe yang kedua adalah masalah yang tidak
dapat didefenisikan dengan jelas ( ill defined problem )

Tahapan penyelesaian masalah :

 kenali masalah secara umum/mendefinisikan masalah,


 temukan bukti dari permasalahan,
 carilah penyebab munculnya masalah,
 pertimbangkan berbagai kemungkinan untuk menemukan jalan keluar dari masalah,
 pilihlah jalan keluar yang dengan mudah,
 laksanakan penyelasaian,
 periksa kembali dengan penyelesaian yang dilakukan.

Hikmah yang saya ambil setelah mempelajari tentang topik ini adalah bahwa ketika saya memiliki
masalah, kita harus menghadapinya, kita harus menyelesaikan masalah dengan baik, masalah itu adalah
sebuah hal yang wajar terjadi. Untuk kedepannya saya akan berusaha meneyelesaikan masalah saya
dengan baik dan tidak akan putus asa.

4) Time Management ( Manajemen Waktu)

Time Management atau Manajemen Waktu pada dasarnya adalah kemampuan kita dalam merencanakan,
mengorganisasikan dan mengaturkan waktu yang akan dihabiskan untuk melakukan kegiatan tertentu
secara efektif demi untuk mencapai Tujuan kita. Dalam Manajemen waktu, diperlukan tekad kita dalam
mengikuti semua perencanaan dan tidak boleh menyia-yiakan waktu meskipun waktu yang singkat.
Kegagalan yang sering terjadi dalam manajemen waktu adalah kebiasaan-kebiasaan buruk seperti suka
menunda-nunda pekerjaan dan kurangnya kontrol diri. Beberapa kegiatan penting yang berkaitan dengan
Manajemen Waktu diantaranya seperti perencanaan untuk masa depan, menetapkan tujuan yang akan
dicapai, memprioritaskan tugas-tugas dan juga memantau waktu-waktu yang telah dialokasikan sehingga
dapat diselesaikan tepat waktu sesuai dengan tempo waktu yang ditentukan.

Sistem Manajemen Waktu atau Time Management merupakan kombinasi dari berbagai perancangan
proses, alat, metode maupun teknik. Dalam menyelesaikan Proyek tertentu, Manajemen waktu
merupakan suatu keharusan karena Manajemen Waktu ini menentukan kapan suatu proyek akan dimulai
dan kapan pula proyek tersebut harus diselesaikan. Dalam perihal penyelesaian Proyek, kita dapat
menggunakan Gantt Chart dalam perencanaan dan pemantauan proyek yang akan dimulai atau yang
sedang berjalan. Time management adalah bagaimana Anda mencari kombinasi paling tepat untuk porsi
pekerjaan, relationship, hobi, lifestyle, keluarga, dan lain-lain. Semakin terpenuhi kebutuhan-kebutuhan
ini dalam skala prioritas Anda, maka Anda pun akan semakin merasa bahagia. Time management atau
manajemen waktu sangatlah penting, kita harus bisa terampil dalam mengelola waktu, mengapa ? karena
dengan time managament yang baik kita dapat menjadi lebih efisien ( menghemat waktu ), sehat, dan
sukses. Saya sendiri belum bisa mengelola waktu yang saya punya dengan baik dan bijak, hal ini terjadi
karena saya memiliki beberapa atau bahkan banyak kendala atau hambatan dalam mengelola waktu,
seperti misalnya saya tidak memiliki gambaran pekerjaan yang jelas, ketidak mampuan untuk menolak
ajakan teman yang kurang bermanfaat, selain itu juga karena waktu bersantai yang banyak, hal ini
menyebabkan saya berpikir pada saat saya melakukan sesuatu saya memiliki banyak waktu sehingga saya
bisa mengerjakannya nanti atau bahkan jadi menunda-nunda untuk melakukan sesuatu, hambatan
terkahir saya adalah stress dan kelelahan, hal ini paling sering terjadi, karena saya merasa lelah atau
bahkan stress, saya jadi sulit dalam mengelola waktu. Dan sekarang saya juga masih belajar dan masih
berusaha mencoba agar saya dapat mengelola waktu dengan baik dan bijak, dan terakhir, prinsip dasar
dalam manajemen waktu yang pertama adalah tentukan target yang jelas, kedua, disiplin, dan yang
terakhir adalah fokus, kita harus fokus dalam melaksanakan agenda. Hikmah yang saya dapatkan setelah
mendapatkan pelatihan tentang time management adalah saya menyadari bahwa begitu pentingnya
waktu, kita harus memanfaatkan waktu kita yang sedikit ini di dunia, kita harus mengisi waktu kita dengan
hal hal yang baik, maka dari itu, mulai sekarang saya akan mencoba berusaha untuk menggunakan waktu
saya dengan baik dan bijak dengan mengelola waktu yang saya punya.
Hanifah Pungky Ratnindraswari

18311388

Manajemen

ESSAY 2

Essay Reflektif (Kerjasama Tim, Komunikasi Efektif)

Tim merupakan sebuah tipe kelompok khusus dimana orang orang yang berada didalammya
saling bergantung satu sama lain dalam untuk mencapai tujuan. Sehingga kerja sama tim adalah suatu
kemampuan dari sekelompok individu untuk dapat bekerja sama menuju ke visi yang sama. Jika kita
menginginkan mencapai suatu hasil yang tidak dapat orang lain capai maka kerja sama tim merupakan
elemen penting yang sangat dibutuhkan. Dengan kerja sama tim akan membuat pekerjaan yang dilakukan
akan lebih ringan dan mudah. Kesuksesan dari suatu tim dapat dilihat dari tercapainya atau tidak tujuan
dari tim tersebut. Suatu kerjasama tim dikatakan tidak efektif jika terjadi produktivitas tim yang
berkurang, banyak keluhan yang muncul, adanya permusuhan atau konflik antar anggota tim,
kebingungan mengenai tugas dan hubungan yang terjalin, keputusan yang dihasilkan tidak dipahami oleh
anggota tim, sikap apatis dan kurangnya minat secara umum, kurangnya inisiasi, inovasi, atau
penyelesaian masalah yang baik, rapat-rapat yang tidak efektif, dan ketergantungan yang sangat tinggi
kepada pemimpin. Sehingga dalam menciptakan kerjasama tim yang efektif dibutuhkan kejelasan arah
dan tujuan, kepimpinan yang baik, tugas yang dilaksanakan sesuai dengan tim kerja yang dibentuk,
tersedianya sumber daya yang diperlukan untuk melakukan tugas, dan memiliki iklim organisasional yang
suportif. Akan tetapi semua itu tidak akan berguna jika tidak ada komunikasi yang baik didalam sebuah
tim.

Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pikiran dan perasaaan kepada orang lain
melalui bahasa, baik verbal maupun non verbal sehingga orang yang menerima informasi tersebut dapat
memahami informasi yang diterimanya. Dalam proses komunikasi terdapat tiga unsur yang mutlak harus
dipenuhi. Komunikasi tidak akan terjadi jika salah satu unsur tersebut tidak ada, maka dapat disimpulkan
keberhasilan komunikasi ditentukan oleh ketiga unsur tersebut. Ketiga unsur komunikasi adalah
komunikator/pengirim, komunikan/penerima, dan saluran/media. Pengirim merupakan orang yang
menyampaikan isi pernyataanya kepada penerima, sebagai pengirim harus memahami isi pesan yang
sampaikannya, memahami karakteristik penerima pesan, menyampaikan pesan dengan jelas, sistemastis,
dan menarik, menggunakan bahasa non verbal untuk memperkuat isi pesan, memanfaatkan saluran
komunikasi yang tepat, dan memastikan bahwa sang penerima pesan sudah memahami isi pesan.
Penerima adalah orang yang merima pesan, sebagai penerima maka memliki tanggung jawab berupa
fokus atau berkonsentrasi pada pesan untuk mengerti dengan baik dan benar terhadap yang disampaikan
pengirim dan memberikan umpan balik kepada pengirim untuk memastikan bahwa pesan telah diterima
dan dimengerti. Media merupakan jalan yang dilalui oleh isi pernyataan pengirim kepada penerima dan
juga jalan yang dilalui umpan balik penerima kepada pengirim, seperti telepon, fax, e-mail, chat, dan
sebagainya. Akan tetapi dalam praktek komunikasi media tidak selalu diperlukan oleh komunikator dalam
artian komunikasi bisa dilakukan dengan secara langsung yaitu dengan cara tatap muka. Dalam komunkasi
bisa terjadi suatu kegagalan atau dapat disebut misscomunication. Misscomunication adalah terjadinya
kesalahan dalam proses komunikasi yang menyebabkan tidak tercapainya penyampaian tujuan sehingga
menghasilkan respon yang berlawanan atau berbeda dengan tujuan atau maksud yang diharapkan.
Penyebab dari kegagalan dalam komunikasi diantaranya ialah isi pesan yang tidak jelas, banyak pesan
yang harus dijelakan, cara penyampaian yang tidak sistematis, tidak fokus, waktu yang terbatas,
kesenjangan bahasa, adanya gangguan, dan kurangnya rada ketertarikan pada topik. Jika terjadi kesalahan
dalam komunikasi bisa berakibat fatal, ada banyak buruk yang muncul akibat kesalahan dalam komunikasi
dainataranya adalah terjadi salah paham, konflik, frustasi atau cemas, dan dapat merusak hubungan baik
yang sudah terjalin. Oleh karena itu dalam komunikasi harus melaksakan perannya dengan baik agar
tercipta komunikasi yang efektif sehingga kesalahan dalam komunikasi dapat dihindari.

Pada masa lalu saya dalam kerjasama tim sering mengutamakan ego saya dalam kerjasama tim
dimana saya terlalu mengandalkan teman dalam tim sehingga kontribusi saya dalam tim kurang,
kemudian saya terlalu mengadalkan pemimpin saya, sehingga jika ketua tim tidak hadir maka dalam tim
tidak mengerjakan apapun karena merasa tidak tahu apa yang perlu dikerjakan, dan dalam komunikasi
saya merasa adalah komunikator dan komunikan yang buruk, saya berpikir semua orang sama saja
menurut saya sehingga saya tidak memperdulikan karakter orang yang saya ajak komunikasi, kemudian
saya dalam menyampaikan pesan terutama saat secara langsung atau tatap muka kurang sistematis
sehingga sering menggunakan bahasa yang terbelit belit atau malahan hingga tidak menyampaikan inti
dari pesan yang ingin saya sampaikan, dan juga saya saat melakukann komunikasi langsung (tatap muka)
dalam penyampaikan pesan suara saya terlalu kecil sehingga lawan bicara saya merasa kurang jelas
terhadap apa yang saya sampaikan. Kemudian saat saya menjadi komunikan saya sering tidak fokus atau
berkonsentrasi terhadap pesan yang saya terima, terutama saat mengikuti pelajaran saya sangat sering
lepas fokus terhadap materi yang disampaikan oleh pengajar kepada saya, dan saat menjalani komunikasi
langsung saya tidak berani dalam menatap mata lawan bicara padahal semua itu penting untuk
memahami maksud pesan yang disampaikan kepada saya dan membaca bahasa tubuh sang komunikator
agar lebih memahami pesan yang disampaikan komunikator

Saya merasa semua hal itu dapat terjadi dikarenakan saya tidak percaya diri, maka dari itu saya
mengevaluasi diri saya sehingga sekarang memberanikan diri dalam berbagai hal selama itu positif.
Seperti dalam komunikasi saya lebih percaya diri dalam menyampaikan pesan yang saya sampaikan
sehingga bahasa yang saya gunakan tidak berbelit belit dan hal tersebut akan memudahkan komunikan
dalam memahami pesan yang saya sampaikan, kemudian saat menjadi komunikan saya memberanikan
diri untuk menatap lawan bicara saya dan berusaha untuk selalu fokus terhadap apa yang disampaikan
oleh komunikator hal itu tentunya memudahkan saya dalam mengetahui maksud pesan yang disampaikan
kepada saya dan hal tersebut akan sangat membantu jika didalam kelas saat kuliah berlangsung dimana
saya akan mudah memahami materi yang dosen sampaikan. Karena saya bisa lebih percaya diri dan bisa
menjalani komunikasi yang efektif maka hal tersebut sekarang membuat kemampuan saya dalam
kerjasama tim meningkat, dimana saya lebih berani dalam menyampaikan ide ide saya, berani mengambil
inisiatif saat tidak ada pemimpin dalam tim, dan memahami bahwa dalam tim butuh saling membantu
dan bergantung satu sama lain dalam artian bukan lepas tangan terhadap pekerjaan akan tetapi
mengerjakan tugas sesuai skill dan kemampuan sehingga pekerjaan cepat selesai dan tepat sasaran.

Ada berbagai hikmah yang saya dapatkan setelah mendapatkan pelatihan komunikasi efektif dan
kerjasama tim, diantaranya adalah saya mengetahui teknik-teknik yang butuhkan dalam berkomunikasi
sebagai komunikator maupun komunikan, dimana komunikator harus memahami isi pesan yang ia
sampaikan, memahami karakteristik sang penerima pesan, pesan yang disampaikan jelas, sistemastis, dan
menarik, dapat menggunakan bahasa non verbal untuk memperkuat isi pesan, bisa memanfaatkan
saluran komunikasi yang tepat, dan memastikan bahwa penerima pesan sudah memahami isi pesan.
Sebagai komunikan maka memliki tanggung jawab untuk fokus atau berkonsentrasi pada pesan untuk
mengerti dengan baik dan benar terhadap yang disampaikan komunikator dan memberikan umpan balik
kepada komunikator untuk memastikan bahwa pesan telah diterima dan dimengerti. Kemudian pada
pelatihan kerjasama tim saya mendapatkan ilmu bahwa dalam kerjasama tim dibutuhkan kejelasan arah
dan tujuan, kepimpinan yang baik, tugas yang dilaksanakan sesuai dengan tim kerja yang dibentuk,
tersedianya sumber daya yang diperlukan untuk melakukan tugas, dan memiliki iklim organisasional yang
suportif agar dalam kerja sama tim berjalan secara efektif dan saya pula jadi mengetahui jika dalam
kerjasama tim tanda tanda ketidak efektifan dalam kerja sama tim akan diketahui jika pada tim mengalami
produktivitas yang menurun, banyak keluhan yang muncul, adanya permusuhan atau konflik antar
anggota tim, kebingungan mengenai tugas dan hubungan yang terjalin, keputusan yang dihasilkan tidak
dipahami oleh anggota tim, sikap apatis dan kurangnya minat secara umum, kurangnya inisiasi, inovasi,
atau penyelesaian masalah yang baik, rapat-rapat yang tidak efektif, dan ketergantungan yang sangat
tinggi kepada pemimpin. Oleh karena saya mengatahui berbagai macam teknik dalam berkomunikasi dan
kerjasama tim maka saya mengetahui bagaimana berkomunikasi secara efektif dan membentuk kerjsama
tim yang berjalan secara efektif.

Kunci dari kerjasama tim dan komunikasi yang efektif menurut saya adalah kepercayaan diri pada
diri sendiri sehingga hal tersebut yang saya jadikan strategi kedepannya untuk membentuk kerjasama tim
dan komunikasi yang efektif. Kemudian saya akan meningkatkan kemampuan saya dalam berkomunikasi
seperti bagaimana cara berbicara secara sistematis, berbicara dengan jelas, memperhatikan bahasa tubuh
dan ekspresi dalam berkomunikasi, menghargai orang yang berkomunikasi dengan saya, memperhatikan
intonasi lawan bicara saya, mengerti apa yang sedang dibicarakan, berani mengungkapkan apa yang
dipikirkan, tidak mencapur aduk berbagai topik dalam sekali berkomunikasi, memastikan orang lain yang
saya ajak bicara mehami apa yang saya katakan jika tidak memahami maka saya akan menjelaskan ulang
dengan bahasa yang lebih sederhana, memahami karakteristik lawan bicara, berkonsentrasi dengan apa
yang orang lain katakan kepada saya, berani mengungkapkan ketidak pahaman saya terhadap apa yang
belum dipahami dari yang orang lain katakan kepada saya, dan membuat suasana yang tidak monoton.
Kemudian dalam kerjasama tim saya akan berani menyapaikan pendapat saya, berani mengambil inisiatif
jika pemimpin dalam tim tidak ada, bila saya mempunyai kesempatan untuk memilih sendiri tim saya,
saya akan menganalisia kekuatan dan kelemahan tim yang saya buat untuk memastikan mendapatkan
kombinasi keahlian yang terbaik, saya akan memaparkan tujuan utama tim dengan jelas, menjalin
komunikasi yang baik dengan tim agar terhindar dari kegagalan komunikasi, selalu membagikan informasi
yang terkait dengan tim atau pekerjaan yang dilakukan, menunjukkan antusiasme saya kepada tim saya
sehingga mereka merasa diapresiasi dalam pekerjaannya karena hal tersebut membuat mereka selalu
melakukan yang terbaik dan tidak akan mengecewakan tim, membangun semangat yang ada di dalam tim
untuk selalu dapat memberikan energi yang tinggi dan semangat untuk terus bersatu, terus menerus
memberikan inspirasi kepada semua anggota tim saya, dan bila saya berbicara tentang hal apa pun yang
berhubungan dengan tim, maka saya akan menggunakan kata “kita” dan bukan kata “saya”. Oleh karena
itu dapat disimpulkan segala sesuatu yang berhubungan dengan orang lain akan selalu berkaitan dengan
kepercayaan diri sehingga komunikasi yang efektif dan kerjasama tim yang baik karena komunikasi yang
baik akan beriringan dengan kerja sama tim yang berjalan dengan baik dan efektif.

Anda mungkin juga menyukai