Pertemuan III
Non
directive
Counseling
memberikan
suatu
klien,
bukan
itu
sendiri
didorong
oleh
konselor
untuk
mencari
pemecahan
masalahnya. Kemudian klien dapat menemukan kesempatan
untuk
dapat mempelajari dengan bebas dan aman mengenai kesulitankesulitannya dan sikap-sikap emosional yang merongrongnya.
Teknik
atau
pendekatan
sanggup
menciptakan
pertalian
yang
menyenangkan
12
Psikologi Konseling
Rizky Putri Asridha S. Hutagalung
erat
dan
Psikologi Konseling
Pertemuan III
cemas
teratur
terhadap
medan
phenomenal
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
b. Memiliki motif
dasar,
yaitu
untuk
mengaktualisasi,
12
melambangkan
Psikologi Konseling
Rizky Putri Asridha S. Hutagalung
pengalaman-pengalaman
Psikologi Konseling
Pertemuan III
tersebut
sehingga
kemungkinan
tetap
tidak
tidak
disadari,
memperdulikan
atau
pengalaman
tersebut.
2. Medan Phenomenal
Medan phenomenal adalah keseluruhan pengalaman yang
pernah dialami. Pengalaman tersebut disadari atau tidak
tergantung dari apakah pengalaman tersebut disimbolkan
atau tidak. Medan phenomenal hanya dapat mengetahui
pengalaman seseorang melalui kesimpulan atas dasar
empatik (empatic inference). Kesadaran tercapai kalau
pengalaman itu disimbolisasikan.
3. Self
Self
merupakan
bagian
yang
terpisah
dari
medan
kemampuan
masalah-masalah
klien
yang
untuk
terpenting
menentukan
bagi
sendiri
dirinya
dan
12
Psikologi Konseling
Rizky Putri Asridha S. Hutagalung
Psikologi Konseling
Pertemuan III
or
self
structure)
adalah
merupakan
lengkap
tentang
dirinya
meliputi
berbagai
mesin,
bukan
pula
kumpulan
dan
reaksi-reaksi
menjadi
dasar
pengembangan
konseling
non
dengan
utama
dari
konseling
non
directive.
12
Psikologi Konseling
Rizky Putri Asridha S. Hutagalung
Psikologi Konseling
Pertemuan III
1. Tanggung
jawab
dan
kemampuan
klien
dalam
menghadapi kenyataan.
2. Pengalaman-pengalaman saat ini.
3. Konseling non directive bukan merupakan set terapi dan
tidak bersifat dogmatis.
4. Konseling non directive menekankan kepada persepsi
klien.
5. Tujuan konseling non directive ada pada diri klien dan
tidak ditentukan oleh konselor.
E. Fungsi konselor
Dalam konseling non directive ada beberapa fungsi yang
perlu dipenuhi oleh seorang konselor, yaitu :
1. Menciptakan hubungan yang bersifat permisif.
Menciptakan hubungan yang bersifat permisif, penuh
pengertian, penuh penerimaan, kehangatan, terhindar
dari segala bentuk ketegangan, tanpa memberikan
penilaian
baik
terciptanya
positif
hubungan
maupun
yang
negatif.
demikian
Dengan
itu,
secara
membantu
klien
untuk
melepaskan
diri
dari
berfungsi
perubahab
yang
untuk
menumbuhkan
fudamental
(terutama
perubahanperubahan
untuk
membantu
pertumbuhan
dan
12
Psikologi Konseling
Rizky Putri Asridha S. Hutagalung
Psikologi Konseling
Pertemuan III
diri
klien
adalah
potensi
untuk
saling
pengertian
dan
penerimaan
terhadap
bebas
untuk
membiarkan
adanya
12
Psikologi Konseling
Rizky Putri Asridha S. Hutagalung
Psikologi Konseling
Pertemuan III
keterlibatan
hanya
menangkap
dan
mengerti
apa
yang
suka,
klien
menginginkan
perhatian
penuh
12
Psikologi Konseling
Rizky Putri Asridha S. Hutagalung
Psikologi Konseling
Pertemuan III
ketidakwajaran
itu
sendiri
akan
mewarnai
oleh
adanya
perhatian,
tanggapan,
dan
masalahnya
maupun
untuk
menerima
12
Psikologi Konseling
Rizky Putri Asridha S. Hutagalung
Psikologi Konseling
Pertemuan III
konseling
non
directive
adalah
untuk
suatu
keyakinan
pada
klien
bahwa
Daftar Pustaka
http://everdnandya.wordpress.com
Mc Leod, John. (2008). Pengantar Konseling :Teori dan Study
Kasus. Alih bahasa : A K. Anwar. Jakarta : Kencana Prenada Media
Group.
12
Psikologi Konseling
Rizky Putri Asridha S. Hutagalung
Psikologi Konseling
Pertemuan III
12
10
Psikologi Konseling
Rizky Putri Asridha S. Hutagalung