Anda di halaman 1dari 6

MODEL PEMBELAJARAN “RUMBUNG SARAWA”

MEMBACA HURUF JAWA DI SLB NEGERI SLAWI

SKRIPSI
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
Nama : Prety Lailani Rizki
NIM : 2601413080
Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Jurusan : Bahasa dan Sastra Jawa

FAKULTAS BAHASA DAN SENI


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa Jawa salah satu muatan lokal wajib di sekolah di wilayah Jawa Tengah.

Mata pelajaran bahasa Jawa diperoleh mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD),

Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) tidak

terkecuali Sekolah Luar Biasa (SLB).

Pembelajaran Bahasa Jawa di SLB Negeri Slawi, mengarahkan siswa untuk

menguasai keterampilan berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan

menulis. Salah satu kompetensi dasar keterampilan membaca yang perlu dikuasai

siswa yaitu mampu membaca huruf Jawa.

Membaca huruf Jawa merupakan proses dari memahami isi, mengeja, dan

melafalkan huruf beraksara Jawa. Membaca huruf Jawa yang diajarkan di SLB

Negeri Slawi masih pada tingkatan membaca permulaan dalam mengenali simbol-

simbol huruf Jawa. Berdasarkan observasi di SLB Negeri Slawi masih banyak siswa

yang mengalami kesulitan membaca huruf Jawa. Hal ini disebabkan oleh beberapa

faktor yaitu dari siswa serta guru yang mengajar. Faktor dari siswa bisa terlihat dari

lemahnya siswa dalam menghafal bunyi dan bentuk aksara Jawa, contohnya pada

aksara “Ha” dibaca “La”, aksara “Na” dibaca “Da”. Siswa yang kesulitan menghafal

serta memahami bentuk-bentuk huruf Jawa menyebabkan minat belajar siswa rendah.
Selain faktor dari siswa, adapun faktor dari guru yaitu cara mengajar yang masih

konvensional dan kurang variatif. Pembelajaran yang dilaksanakan masih bersifat

monoton dan membosankan, mengingat siswa yang diajar merupakan anak

berkebutuhan khusus sehingga memerlukan waktu yang relatif lama dalam

pembelajaran membaca huruf Jawa, siswa menjadi kurang menyukai serta kurang

aktif dalam pembelajaran membaca huruf Jawa yang dianggap sulit oleh siswa.

Dalam upaya meningkatkan minat belajar siswa diperlukan sebuah variasi

pembelajaran yang inovatif dan kreatif, yaitu dengan menggunakan model

pembelajaran. Rumbung Sarawa merupakan model pembelajaran hasil dari

pengembangan metode VAKT (Visual, Auditori, Kinestetik, Taktil) yang

mengoptimalkan indera penglihatan, pendengaran, kinestetik dan perabaan bertujuan

mengajak siswa untuk mencari informasi serta memberikan pengalaman baru bagi

siswa tentang cara membaca huruf Jawa dengan melihat mendengar menuliskan dan

meraba organ artikulasi.

Model pembelajaran Rumbung Sarawa tepat digunakan siswa untuk menambah

gairah dan minat belajar siswa. Selain itu, model pembelajaran Rumbung Sarawa

diharapkan mampu memberikan solusi dari rendahnya kemampuan membaca huruf

Jawa di SLB Negeri Slawi.


1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pemaparan masalah yang melatarbelakangi penelitian ini, dapat

diidentifikasi beberapa masalah, sebagai berikut :

1) Siswa mengalami kesulitan membaca huruf Jawa

2) Minat belajar siswa masih rendah

3) Lemahnya siswa dalam menghafal bunyi dan bentuk aksara Jawa

4) Pembelajaran membaca huruf Jawa yang kurang variatif, sehingga

pembelajaran menjadi membosankan

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan, dalam penelitian ini

masalah dibatasi pada analisis kebutuhan siswa dan guru serta keefektifan model

pembelajaran Rumbung Sarawa dalam membaca huruf Jawa di SLB Negeri Slawi.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya yaitu sebagai

berikut.

1) Bagaimana kebutuhan siswa dan guru dalam pembelajaran membaca huruf

Jawa di SLB Negeri Slawi ?

2) Bagaimana prototipe model pembelajaran “Rumbung Sarawa” membaca

huruf Jawa di SLB Negeri Slawi ?


3) Bagaimana validasi model pembelajaran “Rumbung Sarawa” membaca huruf

Jawa di SLB Negeri Slawi ?

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai rumusan masalah yang ada, penelitian bertujuan untuk :

1. Mendeskripsikan kebutuhan siswa dan guru dalam pembelajaran membaca

huruf Jawa di SLB Negeri Slawi.

2. Mendeskripsikan prototipe model pembelajaran “Rumbung Sarawa”

membaca huruf Jawa di SLB Negeri Slawi.

3. Mendeskripsikan validasi model pembelajaran “Rumbung Sarawa” membaca

huruf Jawa di SLB Negeri Slawi.


1.6 Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat penelitian yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoretis

Dapat menambah wawasan khalayak, sebagai sumber informasi dan referensi

terkait hubungan minat dan kemampuan membaca siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi siswa

Dapat meningkatkan kompetensi membaca huruf Jawa serta melatih

keterampilan berbahasa dengan mengoptimalkan alat indra yang dimiliki.

b. Manfaat bagi guru

Dapat memberikan gambaran tentang pembelajaran yang menyenangkan

dan memotivasi guru untuk terus berinovasi dalam pembelajaran di kelas.

c. Manfaat bagi sekolah

Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan prestasi sekolah dan

dapat dimanfaatkan sebagai bahan acuan untuk penelitian-penelitian

selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai