Anda di halaman 1dari 14

Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 13, No.

o. 2, Juli 2023 e-ISSN 2549-2594

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA


DAN MENULIS SISWA TUNAGRAHITA
MENGGUNAKAN METODE SAS
Panji Logowo
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, UNJA
logowopanji@gmail.com

Herman Budiyono
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, UNJA

Ade Kusmana
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, UNJA

Abstrak
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode
SAS menggunakan kartu huruf untuk meningkatkan pembelajaran
membaca dan menulis siswa tunagrahita kelas X SLBN Kota Jambi Jenis
penelitian yang digunakan ialah penelitian tindakan kelas. Sumber data
penelitian ini ialah siswa penilaian unjuk kerja, dan arsip atau dokumen
rencana pelaksanaan pembnelajaran dan hasil pekerjaan membaca dan
menulis siswa), sedangkan data penelitian ini ialah hasil membaca dan
menulis siswa permulaan kelas X. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan cara teknik tes dan teknik nontes. Untuk memvalidasi data
peneliti menggunakan triangulasi teknik. Teknik analisis data yang
digunakan ialah teknik analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penggunaan metode SAS menggunakan media kartu huruf siswa
tunagrahita SLBN Kota Jambi dapat meningkatkan kemampuan
membaca dan menulis. Sebanyak 7 orang siswa tunagrahita dengan
kemampuan kecerdasan yang berbeda tidak semuanya berhasil, karena
memang butuh proses dan waktu yang lama. Namun masih ada
peningkatan pada siklusnya dan mampu mencapai nilai dengan predikat
cukup. Penelitian selanjutnya dibutuhkan untuk menganalisis
ketidakberhasilan dalam penggunaan metode ini.

Kata Kunci: Membaca, Menulis, Tunagrahita, SAS, Kartu Huruf.

Abstract
This study aims to describe the application of the SAS method using letter
cards to improve reading and writing learning for class X SLBN Jambi
city students. The type of research used is class action research. The data
sources of this research are performance assessment students, and
archives or documents (rpp and the results of students' reading and

854
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 13, No. 2, Juli 2023 e-ISSN 2549-2594

writing work), while the data of this study are the results of reading and
writing of grade X beginning students. Data collection techniques are
done by means of test techniques and non-test techniques. To validate the
data, researchers used triangulation techniques. The data analysis
technique used was interactive analysis technique. The results showed
that the use of the SAS method using letter card media for SLBN Jambi
City tunagrahita students could improve reading and writing skills. A
total of 7 students with different intelligence abilities were not all
successful, because it took a long process and time. However, there is
still an increase in the cycle and is able to achieve a score with a
sufficient predicate. Further research is needed to analyze the lack of
success in using this method.

Keywords: Reading, Writing, Disability, SAS, Letter Cards.

PENDAHULUAN oleh (Zuhria & Hayudinna, 2021) siswa


Tujuan pembelajaran akan bisa tunagrahita memiliki permasalahan
dikatakan berhasil dan tepat sasaran dalam membaca dan menulis.
apabila siswa mampu menyerap Kenyataan di lapangan siswa
informasi yang dibaca dan pahami untuk berkebutuhan tunagrahita ini mengalami
kebutuhannya sendiri.Oleh karena itu ketidakmampuan membaca dan menulis
pembelajaran membaca dibutuhkan siswa sulit mengetahui informasi yang
bertujuan meningkatkan kemampuan terdapat dalam bacaan sehingga
intelektual siswa dan membantu siswa menghambat proses belajar mengajar,
melatih kemampuan siswa membaca siswa sulit memahami kata yang
semakin mahir. (Harianto, 2020) tujuan disajikan siswa menyusun serta mengeja
membaca berkenaan dengan kata dengan baik seperti membedakan
kemampuan menyempurnakan pengucapan kata satun sengan kata
membaca dan menulis memperkaya lainnya, ada huruf–huruf yang sulit
wawasan, serta dapat memperoleh untuk melafalkan suatu kata tertentu
informasi baik tulis maupun lisan. dalam bacaan.
Pembelajaran membaca ini harus merata Kesenjangan dalam membaca dan
di setiap lapisan pendidikan tak menulis menimbulkan permasalahan
terkecuali siswa tunagrahita pada insitusi sendiri. Tidak memiliki kemampuan
pendidikan berkebutuhan khusus. membaca dan menulis yang membuat
Siswa tunagrahita mengalami siswa tunagrahita tidak mencapai tujuan
masalah dalam memiliki keterampilan pembelajaran yang telah dirancang
berbahasa. Bentuk ketrampilan dalam perangkat pembelajaran. Menurut
berbahasa yang tidak dimiliki oleh siswa (Saputra, 2021), masih terdapat
tunagrahita ialah keterampilan membaca problematika dalam menulis dan
dan menulis. Perihal ini juga dijelaskan membaca pada anak tunagrahita. Perihal

855
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 13, No. 2, Juli 2023 e-ISSN 2549-2594

ini tentunya membuat tujuan terangdang menjadi lebih aktif,proses


pembelajaran tidak terlaksana ketika pembelajaran pun tidak membosankan.
sudah dilakukan sebuah evaluai. Menurut (Putri et al., 2018)
Kemampuan membaca dan menulis keunggulan metode SAS berdasarkan
merupakan kemampuan yang penting. pada pengalaman bahasa anak dengan
Keterlambatan dalam memperoleh menggunakan bantuan media
informasi serta pengalaman pengetahuan pembelajaran kartu huruf dapat dijadikan
akan mengganggu proses kegiatan kolaborasi metode dan media
pembelajaran jika masih ada siswa yang pembelajaran yang mendorong anak
tidak memiliki kemampuan membaca menjasi lebih aktif, melatih siswa
dan menulis. Kesenjangan membaca ini memecahkan masalah dalam
dapat membuat anak sulit melakukan pembelajaran membaca dan menulis,
aktivitas keseharian. siswa dapat mengenal huruf, siswa juga
Untuk mempermudah siswa dapat memaknai kalimat atau kata yang
mengatasi kesulitan membaca dan diuraikan simbol atau gambar dengan
menulis siswa tuinagrahita maka peneliti cara melihat gambar yang disertai tulisan
menggunakan peran metode dan media dari nama gambar yang tertera pada
pembelajaran yang dibutuhkan. Metode kartu huruf tersebut.
dan media pembelajaran yang Mengembangkan daya ingat siswa
mendorong keaktifan, siswa serta karena dapat mengasah daya emosi dan
menyenangkan. Atas sadar tersebut intuisi, serta Memperbanyak
peneliti menggunakan metode SAS dan perbendaharaan kata Permainan kartu
media kartu huruf. Menurut (Aida et al., huruf terdapat gambar dan tulisan dari
2018) metode SAS merupakan metode makna gambar yang tertera pada kartu,
permulaan yang dapat diaplikasikan sehingga dapat memperbanyak
dalam kegiatan belajar membaca dan perbendaharaan kata yang dimiliki anak-
menulis, metode ini digunakan beserta anak.
media pembelajaran. Landasan kurikumum media
Lebih lanjut, mengenai penggunaan pembelajaran melatarbelakangi
media pembelajaran, menurut (Wahid, kompetensi dasar sehingga diharapkan
2018) media pembelajaran digunakan untuk mampu menompang
untuk menyukseskan kegiatan pembelajaran membaca dan menulis
pembelajaran, diharapkan degan media terdapat pada Kompetensi Dasar 4.2
pembelajaran dapat meningkatkan Memperaktikan teks petunjuk tentang
prestasi dalam belajar. Penerapan kegitan vokasional hasil laporan
metode SAS dengan menggunakan kartu wawancara sederhana dalam bahasa
huruf ini akan membantu anak dalam Indonesia baik lisan maupun tulisan,
pembelajaran membaca dan menulis Kurikulum ini merupakan kurikulum
bagi anak tunagrahita, selain anak

856
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 13, No. 2, Juli 2023 e-ISSN 2549-2594

tematik pada mata pelajaran bahasa Berdasarkan penelitian relevan,


indonesia. tampak bahwa metode SAS memiliki
Penggunaan kartu baca terutama kelebihan dalam meningkatkan
membaca dan menulis dapat diukur dari kemampuan membaca dan menulis
kemudahan siswa menerima dan permulaan serta membuat siswa berpikir
memami pelajaran yakni mampu secara kritis. Oleh karena itu, penelitia
mengenal huruf dengan baik. Kartu baca akan melakukan penelitian tindakan
diharapkan dapat membantu, katu baca kelas menggunakan metode SAS pada
memberikan kesan konkret pengalaman anak berkebutuhan khusus tunagrahita di
fakntual pada siswa. SLB Kota Jambi. Selain itu, peneliti akan
Beberapa penelitian relevan. menambahkan kartu baca dalam proses
Pertama, (Maulida et al., 2019) hasil pelaksanaannya. Tujuan penelitian ini
penelitian menunjukkan terdapat ialah mendeskripsikan penerapan
pengaruh positif dari metode Struktural metode SAS menggunakan kartu huruf
Analitik Sintetik (SAS) terhadap untuk meningkatkan pembelajaran
keterampilan membaca siswa ABK membaca dan menulis siswa tunagrahita
dibandingkan tidak menggunakan kelas X SLBN Kota Jambi.
metode Struktural Analitik Sintetik
(SAS). Penelitian kedua berasal dari METODE
(Sugira & Amelia, 2022) dengan hasil Peneliti menggunakan jenis
menunjukkan bahwa “Hasil perhitungan penelitian tindakan kelas (Creswell &
gain diperoleh rata-rata Siklus 1 sebesar Creswell, 2018). Pelaksanaan penelitian
61 dan rata-rata Siklus II sebesar 88. dilakukan di SLB yang berada di Kota
Sehingga diperoleh gain 71,4%. Artinya Jambi. Sumber data penelitian ini ialah
kelas II SD Negeri 3 Kutacane siswa penilaian unjuk kerja, dan arsip
mengalami peningkatan kemampuan atau dokumen (rpp dan hasil pekerjaan
membaca cepat dengan kategori tinggi membaca dan menulis siswa), sedangkan
karena berada pada 71%-100%”. data penelitian ini ialah hasil membaca
Penelitian terakhir berasal dari dan menulis siswa permulaan kelas X.
(Aida & Insanistyo, 2023) dengan hasil Teknik pengumpulan data dilakukan
penelitian “penelitian menunjukkan dengan cara teknik tes dan teknik nontes.
adanya peningkatanan yang signifikan Teknik tes dalam penelitian ini
pada siklus 1, 2 dan 3. Dengan demikian berbentuk tes praktik menyusun
penerapan metode SAS tepat digunakan membaca dan menulis secara individu.
untuk meningkatkan kemampuan Teknik non tes dilaksanakan dengan
berpikir dan memahami gambar anak menggunakan teknik observasi, teknik
serta menjadi alternatif yang tepat untuk catatan harian peserta didik, teknik
pembelajaran”. wawancara, dan teknik dokumentasi.
Peneliti menggunakan triangulasi teknik

857
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 13, No. 2, Juli 2023 e-ISSN 2549-2594

dalam mengecek keabsahan data. Teknik HASIL DAN PEMBAHASAN


analisis yang digunakan peneliti ialah Hasil Penelitian
teknik analisisi data interaktif (Miles & Penelitian ini dimulai dengan
Huberman, 2014). melakukan observasi awal terkait
kemampuan membaca dan menulis
siswa tunagrahita di SLB Kota Jambi.
Wawancara dilakukan peneliti bersama
guru bahasa Indonesia SLB di Kota
Jambi. Berikut ini merupakan hasil
wawancaranya.

Tabel 1
Hasil Wawancara Pra-Tindakan.
No. Pertanyaaan Jawaban
1. Apa saja media Bahasa Indonesia di SLBN Kota Kalau media untuk saat ini guru bidang studi seperti infokus
Jambi? ada,kalau laptop masing-masing sendiri. Untuk media
tambahan itu, tergantung materi apa yang akan diajarkan.
maka dari itu diciptakan media sekreatif mungkin oleh guru
kelas masing –masing
2. Apa saja jenis media yang tersedia di SLBN Kota Untuk medianya cenderung menggunakan teknologi, serta
Jambi? alat peraga uintuk memudahkan guru mentranfer ilmu pada
siswa walauun masih banyak kekurangan seperti wifi yang
terkadang macet , selain media elektronik guru juga
memakai koran dengan dibantu alat peraga
3. Bagaimana kondisi media pembelajaran Bahasa Untuk pembelajaran Bahasa Indonesia media yang
Indonesia? digunakansudah cukup lengkap. Seperti infokus koran dan
media peraga.
4. Dalam RPP pembelajaran membaca dan menulis , Sebenarnya untuk pembelajaran membaca dan menulis harus
apakah guru selalu menggunakan media? menggunakan media, karena dengan media siswa jadi
mengerti dan paham sehingga bisa menentukan hal apa saja
yang akan digunakan. Media yang digunakan guru berupa
kartu huruf.
5. Bagaimana pola pembelajaran membaca Langsung pembelajaran dengan mendemonstasi materi dan
dan menulis di kelas? contoh soal pada buku paket disertai pendampingan olehj
guru daam belajar membaca dan menulis.
6. Bagaimana cara guru mengevaluasi Harus ditanyakan kembali ke siswa mengenai
setelah pembelajaran berlangsung? pembelajaranyang sedang berlangsung yang esensial atau
poin-poin pentingnya saja dan juga ada evalusi seperti kuis
yang digunakan.

858
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 13, No. 2, Juli 2023 e-ISSN 2549-2594

No. Pertanyaaan Jawaban


7. Bagaimana hasil evaluasi setelah kegiatan Untuk hasilnya akan dilihat di pembelajaran selanjutnya.
pembelajaran? Apakah mereka masih mengingat pembelajaran
sebelumnyayang sudah di evaluasi di akhir pembelajaran
sebelumnya.

Hasil yang didapat dalam proses memanfaatkan waktu dengan sebaik


wawancara menunjukkan bahwa guru mungkin untuk memberikan pelajaran
menggunakan metode konvensional yang padat dan berisi untuk menunjang
dalam mengajar. Namun, metode keberlangsungan hidup anak tunagrahita
mengajar yang diterapkan oleh guru di kemudian hari.
kepada siswa tunagrahita sedikit Kendala-kendala tersebut kemudian
berbeda. Pasalnya, dibutuhkan menjadi faktor penting keberhasilan
penanganan ekstra pada anak tunagrahita siswa dalam pembelajaran membaca dan
yang memiliki kecerdasan di bawah menulis. Sebagian besar dari siswa
rerata anak seusianya. Dalam praktiknya, tersebut masih belum bisa membaca
guru memberi perhatian lebih pada untuk menemukan isi bacaan, dan hanya
beberapa anak yang masih sekadar membaca tanpa paham akan
membutuhkan bimbingan ekstra. Hal ini maksud dari informasi yang harusnya
dilakukan mengingat dengan diserap dan dipelajari. Selain itu, siswa
kemampuan anak Tunagrahita dalam hal Tunagrahita SLBN masih kesulitan
menangkap pelajaran sangat berbeda dan dalam hal menulis. Siswa masih belum
beragam. mengerti konsep sebuah kalimat dan
Kendala yang dihadapi pun berbeda sering keliru ketika membuat kalimat
pada setiap anak. Meski satu rombongan sederhana dalam hal penempatan subjek,
belajar di dalam kelas hanya berkisar 7 predikat, objek, dan keterangan.
siswa, beberapa kendala tak luput dari
proses belajar mengajar di kelas. 1) Keterampilan Membaca Siswa
Beberapa anak masih sering kehilangan Tunagrahita
konsentrasi saat belajar. Mengingat Setelah dilakukan observasi awal
karakteristik anak tunagrahita mampu peneliti melakukan beberapa tindakan
berkonsentrasi selama beberapa waktu dalam 2 siklus untuk meningkatkan
saja selama proses pembelajaran. kemampuan membaca pada siswa
Sisanya dihabiskan dengan pelajaran tunagrahita. Berikut ini merupakan
dasar dalam mengurus diri untuk penjabarannya.
kehidupan sehari-hari, seperti akhlak,
soft skill, dan lain sebagainya. Guru

859
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 13, No. 2, Juli 2023 e-ISSN 2549-2594

Tabel 2
Kegiatan NT NR R T Tt %T % TT
Pra Tindakan 48 38 42,9 0 7 0% 100%
Siklus I 68 40 51,7 0 7 0% 100%
Siklus II 70 34 52,6 1 6 14,3% 85,7%
Nilai Pembelajaran Membaca

Keterangan: memenuhi KKM. Sedangkan hasil siklus


NT : Nilai Tinggi II membaca permulaan siswa tunagrahita
TT : Tidak Tuntas diperoleh hasil sebagai berikut; jumlah
NR : Nilai Rendah siswa yang memperoleh predikat cukup
%T : Persentase Tuntas 70, selebihnya dengan nilai 65 ,64 ,35
R : Rata-Rata agak mengalami hambatan yang masih
%TT : Persentase Tidak Tuntas bisa diatasi, namun biarkapun demikian
T : Tuntas terdapat peningkatan walau hanya satu
Hasil pada pra tindakan terlihat orang siswa demgan rata-rata predikat
bahwa nilai tertinggi siswa saat belum nilai cukup satu siswa dari 7 siswa di
diberikan tindakan ialah 48 dan nilai kelas tersebut.
terendahnya ialah 38. Rata-rata nilai Berdasarkan hasil tersebut
membaca pada pratindakan ialah 42,9%. menunjukkan bahwa semua siswa dapat
Berangkat dari hasil nilai unjuk kerja mencapai KKM dalam membaca
yang terdapat pada hasil siklus I permulaan Jumlah siswa yang mencapai
membaca siswa tunagrahita belum KKM ada lah satu orang dengan nilai 70
terdapat siswa yang memenuhin kriteria predikat cukup.
ketuntasan hal tersebut dibuktikan
dengan nilai tertinggi 68 dari 2) Keterampilan Menulis Siswa
keseluruhan jumlah siswa yaitu 7 Tunagrahita
orang.Serta jumlah siswa yang mendapat Setelah dilakukan observasi awal
nilai terendah adalah 40 Nilai rata-rata peneliti melakukan beberapa tindakan
51.7 dalam 2 siklus untuk meningkatkan
Berdasarkan hasil tersebut kemampuan menulis pada siswa
menunjukkan bahwa belum terdapat tunagrahita. Berikut ini merupakan
siswa yang mempunyai kemampuan penjabarannya.
membaca dengan baik, akibatnya dengan
hal tersebut belum terdapat siswa yang

860
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 13, No. 2, Juli 2023 e-ISSN 2549-2594

Tabel 3
Nilai Pembelajaran Menulis

Kegiatan NT NR R T Tt %T % TT
Pra Tindakan 58 44 49,7 0 7 0% 100%
Siklus I 70 34 59,1 4 3 57,1% 42,9%
Siklus II 74 44 62,6 4 3 57,1% 42,9%

Keterangan: siklus 2 permulaan siswa kelas


NT : Nilai Tinggi tunagrahita diperoleh hasil sebagai
TT : Tidak Tuntas berikut; jumlah siswa yang memperoleh
NR : Nilai Rendah predikat cukup dengan kisaran nilai
%T : Persentase Tuntas 74,72,72 dan 70 adalah sebanyak 4
R : Rata-Rata siswa; jumlah siswa yang memperolah
%TT : Persentase Tidak Tuntas predikat kurang berjunlah 3 orang siswa
T : Tuntas dengan predikat kurang ddeengan nilai
58,44 dan 42.Dengan nilai rata –rata 62,6
Pada tahap pra tindakan nilai serta presentasi ketuntasan 57,1
tertinggi siswa saat menulis ialah 58, sedangkan presentasi yang belum tuntas
sedangkan nilai terendahnya ialah 44. 42,9%.
Rata-rata nilai yang didapatkan ialah
49,7. Selanjutnya, setelah menggunakan Pembahasan
metode SAS, hasil siklus I, pembelajaran Pada tahap pelaksanaan pra
menulis siswa tunagrahita memperoleh tindakan, penulis mengamati dan
predikat cukup adalah sebanyak 4 siswa; mencatat seluruh kegiatan siswa selama
jumlah siswa yang memperolah predikat proses pembelajaran. Hal-hal yang
cukup atau nilai 70; dan jumlah siswa diamati dan dicatat adalah mengenai
yang hanya memperoleh predikat kurang keaktifan siswa yang diklasifikasikan
atau nilai kurang dari 70 adalah 3 orang menjadi dua indikator membaca dan
siswa dengan nilai 50, 34 dan 50. menulis yaitu. Keaktifan siswa itu
Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan diamati dan dicatat selama proses
bahwa masih ada beberapa siswa yang pembelajaran aktif berlangsung di kelas.
kemampuan menulis permulaan di Hasil dari tindakan pada tahap pra
bawah KKM. Adalah 3 siswa dan tindakan dilihat dari hasil tes unjuk kerja
Jumlah siswa yang mencapai KKM yaitu dalam pembelajaran dapat ditarik
4 orang dan siswa dengan nilai rata-rata kesimpulan bahwa secara umum siswa
59,1. Sedangkan pada siklus II, hasil

861
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 13, No. 2, Juli 2023 e-ISSN 2549-2594

masih mengalami kesulitan dalam motorik yang rendah. oleh karena itu,
membaca dan menulis permulaan. dibutuhkan sebuah bimbingan khusus
Beberapa poin yang penulis kepada anak tunagrahita untuk membaca
fokuskan adalah sebagian besar siswa dan menulis agar tercapainya tujuan
pada tahap ini masih belum mampu pembelajaran di SLB.
membaca dan menulis permulaan Temuan yang didapatkan oleh
dengan lengkap sesuai dengan indikator peneliti mengenai problematika
yang berlaku. Menurut (Pranata, 2011) membaca dan menulis di SLB Kota
siswa tuna grahita memiliki kesulitan Jambi ialah masih seringnya kehilangan
menulis dan membaca. Perihal ini juga konsentrasi anak tunagrahita saat belajar.
didapatkan oleh (Nurfadillah et al., 2022) Mengingat karakteristik anak
“Beberapa kesulitan menulis yang tunagrahita mampu berkonsentrasi
dialami Siswa berkebutuhan khusus selama beberapa waktu saja selama
belum mengenal huruf abjad secara proses pembelajaran. Sisanya dihabiskan
keseluruhan, kemampuan menulisnya dengan pelajaran dasar dalam mengurus
belum berkembang, dan siswa masih diri untuk kehidupan sehari-hari, seperti
kaku dalam menggunakan alat tulis. akhlak, soft skill, dan lain sebagainya.
kondisi ini dipengaruhi oleh koordinasi Karakteristik dari anak tunagrahita juga
visual motorik siswa yang belum dijabarkan oleh (Maulidiyah, 2020)
memadai”. “Anak tunagrahita adalah anak yang
Keterlambatan membaca dan mengalami hambatan dalam
menulis disebabkan oleh faktor faktor. perkembangan mental dan intelektual
Fktor tersebut berasal dari dalam sehingga juga berdampak pada
maupun dari luar. Berikut merupakan perkembangan kognitif dan perilakunya,
faktor keterlambatan membaca dan seperti tidak mampu memusatkan
menuli menurut (Lestari, D, D et al., pikiran, emosi tidak stabil, suka
2021) menjelaskan bahwa terdapat menyendiri dan pendiam.gangguan
beberapa faktor yang menyebabkan mental anak tunagrahita ini disebabkan
terhambatnya siswa dalam membaca dan karena tingkat kecerdasannya yang
menulis diantaranya faktor Membaca rendah, juga memiliki kekurangan dalam
Permulaan pada siswa Kelas I SDN beradaptasi dengan lingkungannya”.
Sawohan 1 Buduran Sidoarjo adalah Oleh karena itu, metode
faktor intelektual, faktor fisiologis, pembelajaran yang efektif sanagat
faktor lingkungan termasuk orang tua, diperlukan guna menyelesaikan
dan faktor psikologis. Anak tunagrahita permasalahan membaca dan menulis
memiliki perbedaan dengan anak anak tunagrahita dalam kegiatan
biasanya. Perihal ini juga dijelaskan oleh pembelajaran di SLB. Siswa tunagrahita
(Madden, 2021) yang menyatakan juga memiliki tugas dalam mencapai
bahwa anak tunagrahita memiliki sistem tujuan pembelajaran yang telah disusun

862
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 13, No. 2, Juli 2023 e-ISSN 2549-2594

dan direncanakan oleh pemerintah. Pelaksanaan tindakan siklus I yaitu


Perihal ini juga dijelaskan oleh penulis menerapkan metode SAS media
(Mardiana et al., 2022) yang kartu huruf. Menurut (Khoridah et al.,
menjelaskan mengenai pentingnya 2019) “metode SAS (Struktural Analitik
kegiatan pembelajaran tanpa terkecuali Sintetik) dalam pembelajaran membaca
bagi anak dengan tidak berkebutuhan dan menulis permulaan di kelas awal,
khusus maupun dengan anak merupakan salah satu alternatif dalam
berkebutuhan khusus. Semua anak membantu atau membimbing siswa ke
memiliki kewajiban dalam arah penemuan sendiri, yaitu dengan
melaksanakan pendidikannya. Dengan menggunakan bantuan alat praga atau
pelaksanaan kegiatan pembelajaran, media”. Penggunaan metode SAS
berarti terdapat sebuah tujuan yang harus beserta media kartu huruf merupakan
dicapai dalam kegiatan pembelajaran. tindakan yang tergolong baru di kelas
Perihal ini juga dijelaskan oleh (Wahid, tunagrahita. Perihal ini dibuktikan
2018) yang menjelaskan bahwa tujuan dengan beberapa penelitian relevan,
pembelajaran harus dicapai. salah satunya (Syawaluddin et al., 2018),
Untuk menyelesaikan penelitian tersebut dilakukan untuk
permasalahan tersebut, guru meningkatkan kemampuan membaca
mrmbutuhkan penelitian tindakan kelas serta menulis anak SD.
guna mengevaluasi kegiatan Oleh karena itu, peneliti mencoba
pembelajaran dengan serta memberikan tindakan yang dilakukan untuk
tindakan yang diharapkan dapat menyelesaikan problematika membaca
membuat siswa tunagrahita memiliki serta menulispada anak tunagrahita.
kemampuan membaca dan menulis yang Oleh karena itu selama proses
cenderung meningkat. pembelajaran berlangsung, siswa cukup
Menurut (Azizah, 2021) PTK baik dan tertarik dengan metode yang
merupakan bentuk penelitian tindakan disertai kartu huruf yang dibawa guru.
kelas yang digunakan dalam Hal ini dapat dibuktikan dengan reaksi
mengevaluasi kegiatan pembelajaran dan semangat siswa dalam menerima
dengan mencoba memasukkan ebebrapa pelajaran serta menciptakan suasana
tindakan, media, metode, model dan lain belajar yang aktif. Sebelum metode SAS
sebagainya dalam menyelesaikan dengan menggunakan kartu huruf, siswa
permasalahan tersebut agar tujuan diberi penjelasan mengenai materi baca
pembelajaran tercapai. Dengan adanya dan tulis permulaan terlebih dahulu
PTK, guru dapat menyelsaikan mengenai pengenalan literasi baca dan
problematika siswa tunagrahita di kelas tulis. Setelah guru menjelaskan dengan
guna mencapai tujuan pembelajaran memberi contoh, siswa diajak untuk
yang telah ditetapkan. menyimak dengan seksama penerapan
metode SAS dalam baca dan tulis

863
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 13, No. 2, Juli 2023 e-ISSN 2549-2594

permulaan yang telah disiapkan oleh tingkat permulaan bagi siswa tunagrahita
guru mengenai tema yang telah memudahkan siswa untuk mengituti
ditentukan. petunjuk yang diberikan guru serta
Pada pelaksanaan tindakan siklus II kompeten dalam menubaca dan menulis
dilakukan perlakuan yang sama dengan sesuai dengan struktur.
yang penulis lakukan pada tindakan Berdasarkan penjabaran tersebut,
siklus I. Tindakan dilakukan dengan dapat disimpulkan bahwa penerapan
menerapkan metode menggunakan kartu metode SAS bermedia karttu huruf
huruf dalam pembelajaran kemampuan disertai gambar mampu meningkatkan
membaca dan menulis dengan tujuan kualitas proses dan hasil pembelajaran
untuk melihat peningkatan kualitas kemampuan membaca dan menulis
proses dan hasil pembelajaran siswa. siswa tunagrahita SLB Kota Jambi.
Terdapat beberapa perubahan tindakan Peningkatan kualitas proses dapat dilihat
pada siklus II sebagai bahan refleksi dari pembelajaran aktif yang
siklus I, yaitu pembelajaran dimulai dilaksanakan oleh siswa dan guru selama
dengan menampilkan gambar yang proses belajar mengajar kemampuan
menjadi objek baca dan tulis permulaan. membaca dan menulis . Hasil belajar
Kemudian, siswa diminta untuk siswa selama mengikuti pembelajaran
mengamati gambar yangdi tampilkan juga mengalami peningkatan mulai dari
disesuaikan dengan benda –benda hal tahap pra tindakan, siklus I, dan siklus II.
yang sering dijumpai dalam kehidupan Hasil penilaian unjuk kerja kemampuan
sehari-hari . Lalu siswa diminta m,baca dan menulis siswa memberikan
memahamui petunjuk dalam lembar gambaran bahwa siswa telah memiliki
latihan unjuk kerjabaik itu membaca dan kompetensi membaca dan menulis
menulis. Sembari guru menjelaskan dengan nilai yang mencapai Kriteria
tujuan serta maksud dalam Ketuntasan Minimal.
pembelajartan . siwa dikondisikan untuk
dapat membaca dan menulis disertai PENUTUP
kalimat yang akan dijabarkan dengan Simpulan
menerapkan metode SAS bermedia kartu Peningkatan proses sudah terlihat
huruf dengan disertai gambar.Peneliti sejak tahap tindakan siklus I. Keaktifan
melakukan perbaikan yang intensif siswa dalam belajar mulai meningkat
mengingat siswa yang diajarkan terlihat pada bertambahnya siswa
tergolong tunagrahita. Hasil pada yangterlibat aktif selama proses
tindakan siklus II didapat adanya pembelajaran berlangsung. Siswa sangat
peningkatan pada aspek proses yaitu antusias dengan metode dan media yang
sikap dan prilaku dalam proses dibawa guru, pemahaman
pembelajaran berlangsung pemahaman siswamengenai membaca dan menulis
siswa mengenai membaca dan menulis permulaan lebih mendalam, meski

864
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 13, No. 2, Juli 2023 e-ISSN 2549-2594

perluasan pembahasan masih perlu Penerapan Metode SAS


kajian lebih lanjut. Tindakan siklus II menggunakan media kartu huruf siswa
menghasilkan suasana belajar yang lebih tunagrahita SLBN, Sebanyak 7 orang
efisien. Siswa menjadi lebih memahami siswa tunagrahita dengan kemampuan
materi dan mampuuntuk kecerdasan yang berbeda tidak
memperaktikkannya. Metode SAS semuanya berhasil, karena memang
membantu siswa memudahkan siswa butuh proses dan waktu yang lama.
dalam membaca maupun menulis. Namun masih ada peningkatan pada
Hasil tindakan pada siklus II juga siklusnya dan mampu mencapai nilai
menghasilkan adanya peningkatan dengan predikat cukup
kemampuan siswa dalam membaca dan
menulis khususnya ketepatan membaca, DAFTAR PUSTAKA
dan kelancaran, demikianpun pada Aida, S., & Insanistyo, B. (2023).
kemampuan menulis siswa tunagrahit. Penerapan Metode Struktural
Siswa memahami ketepatan huruf, Analitik SINTETIK (SAS) untuk
ketepatan kata, penggunaan kalimat Meningkatkan Kemampuan
sederhana. kerapian dan kebersihan. Berpikir dan Keterampilan
Hasil tes unjuk kerja siswa dalam Memahami Gambar. DIADIK:
pembelajaran membaca dan menulis Jurnal Ilmiah Teknologi
mengalami peningkatan dan berhasil Pendidikan, 13(1), 195–201.
mencapai KKM. Tabel menunjukkan Aida, S., Suprapti, A., & Nasirun, M.
bahwa jumlah siswa yang hasil tesnya (2018). Meningkatkan
mencapai KKM mengalami peningkatan Keterampilan Membaca Awal
dari siklus ke siklus. Dari pengamatan Melalui Metode Struktural Analitik
pra siklus belum terdapat siswa yang Sintetik dengan Menggunakan
mampu mencapai nilai pada Media Audio Visual. Jurnal Ilmiah
pembelajaran membaca dan menulis . Potensia, 3(2), 56–63.
pada tahap siklus I dengan perincian Azizah, A. (2021). Pentingnya
siswa yang mampu membaca sebanyak Penelitian Tindakan Kelas Bagi
1orang siswa, serta siswa yang mampu Guru dalam Pembelajaran.
menulis sebanyak 4 orang siswa Auladuna : Jurnal Prodi Pendidikan
sedangkan pada siklus II kemampuan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 3(1),
membaca adalah satu orang serta siswa 15–22.
yang cukup mengikuti keterampilan https://doi.org/10.36835/au.v3i1.4
menulis permulaan sebanyak 4 orang 75.
siswa dari 7 orang siswa. Hal ini Creswell, J. W., & Creswell, J. D.
menggambarkan bahwa terdapat (2018). Research Design
peningkatan hasil belajar siswa melalui. Qualitative, Quantitative, and
Mixed Methods Approaches. In H.

865
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 13, No. 2, Juli 2023 e-ISSN 2549-2594

Salmon, C. Neve, M. O’Heffernan, Education, 1(2), 177–192.


D. C. Felts, & A. Marks (Eds.), https://doi.org/10.30762/sittah.v1i2
Journal of Chemical Information .2491.
and Modeling (6th ed., Vol. 53, Maulida, N. B., Ajriyah, K. F., &
Issue 9). SAGE Publications, Inc. Budiman Yeni, M. A. (2019). Studi
Harianto, E. (2020). Keterampilan Kasus Penanganan Kesulitan
Membaca dalam Pembelajaran Membaca Siswa ABK Kelas 3 SD
Bahasa. Jurnal Didaktika, 9(1), 1– Negeri Poncol 03 Pekalongan
8. dengan Metode Struktural Analitik
Khoridah, F., Prasetiyawati, D., & Sintetik (SAS). Jurnal Ilmiah
Baedowi, S. (2019). Analisis Sekolah Dasar, 3(4), 560.
Penerapan Metode Sas (Struktural https://doi.org/10.23887/jisd.v3i4.
Analitik Sintetik) Dalam 23035.
Kemampuan Menulis Permulaan. Maulidiyah, F. N. (2020). Media
Journal for Lesson and Learning Pembelajaran Multimedia
Studies, 2(3), 396–403. Interaktif Untuk Anak Tunagrahita
https://doi.org/10.23887/jlls.v2i3.1 Ringan. Jurnal Pendidikan, 29(2),
9899. 93–100.
Lestari, D, D, N., Ibrahim, M., Amin, https://doi.org/10.32585/jp.v29i2.6
Maghfirotun, S., & Kasiyun, S. 47.
(2021). Analisis Faktor-Faktor Miles, B. M., & Huberman, M. A.
yang Menghambat Belajar (2014). An analytic approach for
Membaca Permulaan Pada Siswa discovery. In CEUR Workshop
Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, Proceedings (Vol. 1304, pp. 89–
5(4), 2611–2616. 92).
https://jbasic.org/index.php/basice Nurfadillah, S., Octaviana, P., & Utami,
du/article/view/1278. D. (2022). Analisis Anak
Madden, M. A. (2021). Upaya Berkebutuhan Khusus Tunagrahita
Peningkatan Kemampuan Menulis dengan Kesulitan Menulis pada
Permulaan Melalui Latihan Siswa Kelas 3 di Sekolah Dasar
Motorik Halus Pada Anak Tuna Negeri Pasar Baru 1. Jurnal
Grahita Kelas Ic Semester Ii Di …. Penelitian Guru Indonesia, 2(6),
Jurnal Real Riset, 3(2), 154–157. 597–609.
https://doi.org/10.47647/jrr. Pranata, S. A. (2011). Pengaruh Abjad 8
Mardiana, A., Muzakki, I., Sunaiyah, S., (Alphabet8S) dalam Mengatasi
& Ifriqia, F. (2022). Implementasi Kesulitan Menulis (Dysgraphia)
Program Pembelajaran Individual dan Membaca (Dyslexia) Anak
Siswa Tunagrahita Kelas Inklusi. Tuna Grahita Ringan (Vol. 8).
SITTAH: Journal of Primary https://digilib.uns.ac.id/dokumen/d

866
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 13, No. 2, Juli 2023 e-ISSN 2549-2594

etail/21235. Istiqra, 5 (meningkatkan presgtasi),


Putri, G. V. H., Shodiq AM, M., & 173–179.
Asim, A. (2018). Metode SAS Zuhria, I., & Hayudinna, H. G. (2021).
(Struktural Analitik Sintetik) dalam Strategi Pembelajaran Dalam
Meningkatkan Kemampuan Mengembangkan Keterampilan
Membaca Permulaan bagi Siswa Membaca Dan Menulis Bagi Anak
Tunagrahita Sedang. Jurnal Tunagrahita. Indonesian Journal of
ORTOPEDAGOGIA, 4(1), 48–51. Islamic Elementary Education,
https://doi.org/10.17977/um031v4i 1(2), 45–58.
12018p048 https://doi.org/10.28918/ijiee.v1i2.
Saputra, W. (2021). Pelaksanaan 4468
Pembelajaran Pada Anak Tuna
Grahita (Disabilitas Intelektual) di
Sekolah Luar Biasa Pangkal
Pinang. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Dasar, 3(2), 82.
Sugira, H., & Amelia, C. (2022). Upaya
Meningkatkan Membaca Cepat
Siswa Melalui Metode SAS
(Structural Analytic Syntactic)
Kelas II SDN 3 Kutacane Perapat
Timur. Genderang Asa: Journal of
…, 3(2), 60–75.
https://doi.org/10.47766/ga.v3i2.7
40.
Syawaluddin, A., Faisal, M., & Risal, R.
(2018). Pengaruh Metode Sas
(Struktural Analisis Sintesis)
Tehadap Peningkatan
Keterampilan Membaca
Permulaan pada Siswa Kelas II
SDN Mappala Kecamatan
Rappocini Kota Makassar.
Publikasi Pendidikan, 8(3), 244.
https://doi.org/10.26858/publikan.
v8i3.6922
Wahid, A. (2018). Pentingnya Media
Pembelajaran dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar.

867

Anda mungkin juga menyukai