e-mail:Linmywhat@gmail.com1,garninyoman@yahoo.co.id2,
nyomankusmariyatni@yahoo.co.id3
Abstrak
Abstract
This study aimed to determine the increase of the ability in writing narrative essays of the
fifth grade students of MI Nurun Najah Sumberkima through the application media story
cards. This research is a classroom action research which was conducted in two cycles.
The subjects were the second semester of fifth grade students of MI Nurun Najah
Sumberkima in the Academic Year of 2012/2013, as many as 27 people. The data of the
ability in writing narrative essays were collected using the test results of students’
narrative essays. The collected data was then analyzed by quantitative descriptive
method.
The results through the application of card media stories showed that (1) an increase in
the value of the students’ average in writing narrative by 19.49% from 60.55 to 80.04 in
the first cycle to the second cycle, (2) an increase in power absorption (DS) 19.49% of
the students at 60.55% in the first cycle to 80.04% in the second cycle, (3) an increase in
students’ mastery learning (KB) by 41% from 37% in the first cycle to 78 % in the second
cycle, (4) there is a significant difference in the ability in writing a narrative essay on
students before and after using the media story card. This means the application of
media card story has a positive effect on the ability in writing a narrative essay.
e-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014
Therefore, the learning can be applied to Indonesian media story cards to improve
students' ability in writing a narrative essay.
Persentase Predikat
90 % - 100 % Sangat baik
80 % - 89 % Baik
65 % - 79 % Cukup
55 % - 64 % Kurang
0 % - 54 % Sangat kurang
Kriteria keberhasilan hasil belajar ketuntasan belajar karena ketuntasan
yang digunakan adalah tercapainya rata- belajar belum dianggap berhasil apabila
rata kelas minimal 70, daya serap siswa siswa tidak menguasai materi yang telah
minimal 85 %, dan ketuntasan belajar diajarkan
minimal 80 %. Sehingga rentangan hasil
belajar yang dicapai siswa 80 % - 89 % dan HASIL DAN PEMBAHASAN
masuk dalam kategori Baik. Dengan Berdasarkan hasil analisis data deskriptif
demikian dapat disimpulkan bahwa daya kuantitatif yang telah dilakukan, didapatkan
serap lebih baik dibandingkan dengan hasil seperti pada tabel berikut ini.
Hasil menulis karangan narasi siswa siswa siklus I dan siklus II terlihat bahwa
pada siklus II sudah jauh meningkat bila terjadi peningkatan yang cukup signifikan.
dibandingkan dengan siklus I. Siswa sudah Peningkatan yang paling tinggi terjadi pada
mampu menggunakan ejaan yang benar, kategori ketuntasan belajar (KB). Secara
pemilihan diksi sudah tepat, kalimat sudah umum kriteria keberhasilan minimal sudah
runtut, tema dan judul karangan juga sudah terlampaui. Ini berarti bahwa penggunaan
sesuai dengan kartu cerita. Oleh karena media kartu cerita secara efektif mampu
itu, dapat dikatakan bahwa hasil menulis meningkatkan kemampuan siswa dalam
karangan narasi termasuk kategori tuntas. menulis karangan narasi.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Penggunaan media kartu cerita ini
penggunaan media kartu cerita mampu bertujuan agar siswa mampu menyusun
meningkatkan kemampuan siswa menulis dan mengurutkan kartu cerita menjadi
karangan narasi. sebuah kerangka karangan yang bagus.
Berdasarkan hasil tersebut, perbaikan Selanjutnya, kerangka karangan yang
pembelajaran masih perlu dilaksanakan. sudah tersusun bagus tersebut
Karena kriteria penelitian yang ditentukan dikembangkan dengan kalimat sendiri
sudah tercapai dan siklus penelitian telah menjadi sebuah karangan yang lengkap.
berakhir, perbaikan pembelajaran pun tidak Dengan strategi ini ternyata terjadi
bisa dilaksanakan. Namun, perbaikan peningkatan hasil yang memuaskan.
pembelajaran dengan jalan membimbing Kendala yang ditemukan pada siklus I
siswa akan dilakukan oleh guru melalui adalah siswa kurang antusias dalam
pembelajaran selanjutnya. Oleh karena itu, menyusun kartu cerita. Hal ini terjadi karena
peneliti memberi masukan kepada guru media kartu cerita yang digunakan seragam
sebagai berikut: 1) siswa perlu mendapat untuk semua kelompok dan dicetak tidak
bimbingan yang intensif tentang berwarna. Untuk mengatasi kendala ini
penyusunan kalimat tunggal, penggunaan sekaligus untuk menarik minat siswa, maka
huruf kecil, huruf kapital, dan penulisan kata pada siklus II kartu cerita yang digunakan
depan. 2) siswa tetap dibimbing pada saat berbeda-beda untuk masing-masing
berdiskusi, sehingga diskusi menjadi lebih kelompok dan kartu cerita dicetak warna.
terarah. Hal ini akan berpengaruh pada Strategi ini ternyata berhasil. Siswa sangat
cepat lambatnya penyelesaian tulisannya. antusias dalam menyusun kartu cerita dan
3) siswa perlu diberikan kesempatan aktif berdiskusi dengan teman-temannya,
membaca hasil penyusunan kartu cerita sehingga menghasilkan susunan kartu
temannya, sehingga siswa mampu cerita yang bagus. Susunan kartu cerita
membandingkan hasil tulisannya sendiri tersebut merupakan sebuah kerangka
dengan tulisan temannya. Hal ini akan karangan yang utuh sehingga siswa
membantu siswa di dalam memperkaya dengan kemampuan masing-masing
kosa kata. mampu mengembangkan kerangka
Berdasarkan hasil penelitian menulis karangan tersebut menjadi sebuah
karangan narasi pada siswa kelas V yang karangan narasi yang memenuhi syarat.
telah dilaksanakan dalam dua siklus Siswa mengembangkan kerangka karangan
menunjukkan terjadinya peningkatan hasil sesuai dengan topik yang telah
tulisan karangan narasi siswa melalui ditentukannya. Pada kesempatan itu, guru
penerapan media kartu cerita. sebagai partner belajar siswa, sehingga
Dengan memperhatikan tabel 4 tercipta pembelajaran yang menyenangkan.
tentang perbandingan hasil tulisan narasi Secara leluasa siswa melakukan aktivitas
e-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014