Anda di halaman 1dari 10

e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016

DESKRIPSI KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN


DESKRIPSI KELAS IV SD N1 PENARUKAN

Ni Kadek Diana Sari1 I Made Suarjana2, Ni Wayan Arini3


123Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: kadekdiana481@gmail.com1, suarjana_undiksha@yahoo.co.id2,


wayanarini@yahoo.co.id3
Abstrak
Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis karangan
deskripsi pada siswa kelas IV SD N 1 Penarukan. Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes unjuk kerja, observasi, wawancara dan
studi dokumentasi. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis
deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan
menulis karangan deskripsi sebesar 56% (kurang). Persentase masing-masing kriteria
yaitu kesesuaian judul dengan isi yaitu 90,52% (sangat baik), penggunaan dan penulisan
ejaan yaitu 68,97% (cukup), pilihan kata/diksi yaitu 73,28% (cukup), struktur kalimat yaitu
65,52% (cukup), keterpaduan antar kalimat yaitu 41,38% (sangat kurang), isi keseluruhan
yaitu 50% (sangat kurang), kerapian yaitu 61,21% (kurang). Kendala yang dihadapi siswa
dalam menulis karangan deskripsi yaitu siswa merasa sulit dalam menuangkan ide yang
dimilikinya menjadi bentuk kata/kalimat. Hal ini disebabkan oleh kurangnya minat siswa
untuk membaca. Upaya yang pernah dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan
menulis karangan deskripsi yaitu membimbing dan menuntun siswa sampai mampu
menghasilkan suatu karya yang baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas IV termasuk kategori kurang karena
masih ada kendala yang dihadapi siswa dalam menulis karangan deskripsi. Guru lebih
berusaha selalu membimbing dan menuntun siswa agar mampu menghasilkan suatu
karya berupa karangan deskripsi.

Kata kunci: Karangan Deskripsi, Kendala, Upaya yang dilakukan

Abstract
This descriptive study aimed to determine the ability of essay writing descriptions in the
fourth grade students of SD N 1 Penarukan. Data collection methods used in this
research is the method of performance tests, observation, interviews and documentation.
Data method techniques in this study using quantitative descriptive analysis. The results
showed that the average ability to write essays description by 56% (approximately). The
percentage of each criterion, namely conformity with the title of the content that is 90.52%
(excellent), usage and spelling is 68.97% (enough), the choice of words / diction is
73.28% (enough), sentence structure at 65 , 52% (enough), integration between the
sentence that is 41.38% (very poor), the overall content of 50% (very poor), neatness is
61.21% (less). Constraints faced by students in essay writing descriptions that students
find it difficult to put the idea into the following forms of words / sentences. This is caused
by the lack of interest of the students to read. Teacher effort ever undertaken to improve
the ability to write essay description is to guide and lead the students to be able to
produce a good work. It can be concluded that the ability to write the essay description of
grade IV category is less because there are still obstacles facing students in writing
essays description. Teachers were trying always to guide and lead the students to be
able to produce a work in the form of essay description.
Keywords: Authorship description, Constraints, efforts made
PENDAHULUAN Pentingnya pelajaran bahasa
Indonesia di sekolah dasar sudah tidak

1
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016

diragukan lagi, mengingat bahasa keadaan atau benda dengan kata-kata.


Indonesia merupakan bahasa Nasional Suatu karangan yang dituliskan
Negara Republik Indonesia, juga sebagai berdasarkan pengamatan panca indera.
bahasa pemersatu di Indonesia. Bahasa Hasil wawancara yang dilakukan di
merupakan alat yang paling utama dalam SD N 1 Penarukan, ditemukan kendala-
berkomunikasi karena dapat dilihat pada kendala yang terdapat dalam proses
setiap aktivitas manusia yang selalu pembelajaran bahasa Indonesia terutama
menggunakan bahasa. Oleh karena itu, pada aspek menulis. Guru kelas IV
peranan bahasa sangat penting artinya mengungkapkan masih banyak siswa
sebagai alat komunikasi dalam kehidupan mengalami kesulitan dalam mengolah
manusia. Pengungkapan bahasa kata menjadi menjadi sebuah kalimat.
komunikasi dapat dilakukan dengan Selain itu siswa sangat sulit menuangkan
berbagai aspek keterampilan. Dalman ide atau gagasan-gagasannya. Siswa
(2014:2) menyatakan bahwa “dalam juga belum mampu menempatkan
proses komunikasi terdapat empat penggunaan huruf kapital dan tanda titik.
keterampilan yang berbeda, namun saling Berdasarkan hasil observasi
berhubungan yaitu menyimak, berbicara, diketahui bahwa konsentrasi siswa dalam
membaca dan menulis”. belajar masih kurang atau tergolong
Keempat aspek itu perlu mendapat rendah. Siswa masih banyak yang kurang
perhatian sepenuhnya di dalam memperhatikan guru yang sedang
pembelajaran bahasa Indonesia. Dawson mengajar, sehingga jika ditugaskan untuk
(dalam Tarigan, 1979:1) menyatakan mengerjakan tugas siswa masih
bahwa “keempat keterampilan itu kebingungan.Selanjutnya hasil studi
merupakan satu kesatuan”. Menulis dokumentasi terdapat 15 siswa
merupakan salah satu keterampilan memperoleh nilai minimum atau
berbahasa yang tepat untuk menuangkan memperoleh nilai di bawah KKM yang
ide-ide yang ada dalam pikiran siswa dan ditetapkan sekolah yaitu 71. Dari faktor
bersifat aktif. Menurut Kurniawan dan itulah adanya keinginan untuk melakukan
Sutardi (2012) menulis adalah persoalan penelitian dengan mengangkat judul
pilihan eksistensi, yaitu kesadaran untuk “Deskripsi Kemampuan Siswa dalam
berproses secara aktif kreatif yang terus Menulis Karangan Deskripsi pada Siswa
menerus. Melalui kegiatan menulis siswa Kelas IV SD N 1 Penarukan”.
dapat menyampaikan pesan yang ingin Berdasarkan latar belakang yang
disampaikan dalam tulisan tersebut. telah dipaparkan, maka dapat dirumusan
Menulis dan mengarang tidak dapat masalah yaitu. (1) bagaimanakah
dipisahkan antara kehidupan kemampuan siswa kelas IV SD N 1
berkomunikasi dengan penggunaan Penarukan dalam menulis karangan
bahasa. deskripsi?, (2) apa saja kendala yang
Pembelajaran menulis merupakan dihadapi siswa kelas IV SD N 1
salah satu objek keterampilan berbahasa Penarukan dalam menulis karangan
yang sangat dibutuhkan terutama dalam deskripsi?, (3) bagaimana upaya yang
mengungkapkan ide, pikiran, dan pesan pernah dilakukan guru untuk
melalui karangan. Kemahiran berbahasa meningkatkan kemampuan siswa kelas IV
dapat ditandai dengan melihat bagaimana SD N 1 Penarukan dalam menulis
seseorang dapat merangkai kata-kata karangan deskripsi?.
menjadi sebuah kalimat, yang akhirnya Adapun tujuan dari penelitian inii
kalimat itu membentuk sebuah tulisan yaitu. (1) untuk mendeskripsikan
atau karangan yang utuh. Jenis karangan kemampuan siswa kelas IV SD N 1
yang sangat tepat untuk merangsang Penarukan dalam menulis karangan
proses kreativitas dan kemampuan siswa deskripsi, (2) untuk mendeskripsikan
adalah karangan deskripsi. Karangan kendala yang dihadapi siswa kelas IV SD
deskripsi merupakan suatu tulisan atau N 1 Penarukan dalam menulis karangan
karangan yang menggambarkan atau deskripsi, (3) untuk mendeskripsikan
memaparkan suatu objek, lokasi, upaya yang pernah dilakukan guru untuk

2
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016

meningkatkan kemampuan siswa kelas IV siswa dalam menulis karangan deskripsi,


SD N 1 Penarukan dalam menulis dilakukan observasi terhadap siswa.
karangan deskripsi. Untuk mendeskripsikan kendala yang
dihadapi siswa dalam menulis karangan
METODE deskripsii serta upaya yang dilakukan
Jenis penelitian dalam penelitian ini dalam meningkatkan kemampuan siswa
adalah penelitian deskriptif. Dalam dalam menulis karangan deskripsi
penelitian ini mendeskripsikan dilakukan wawancara dengan siswa dan
kemampuan siswa dalam menulis guru. Wawancara dilakukan berdasarkan
karangan deskripsi, mendeskripsikan pedoman wawancara yang disusun
kendala yang dihadapi siswa dalam sehingga akan menghasilkan data
menulis karangan deskripsi, dan penelitian yang sesuai dengan keinginan.
mendeskripsikan upaya yang pernah
dilakukan guru untuk meningkatkan HASIL DAN PEMBAHASAN
kemampuan siswa dalam menulis HASIL
karangan deskripsi pada siswa kelas IV di Pertama, kemampuan menulis
SD N 1 Penarukan. karangan deskripsi diperoleh melalui
Metode pengumpulan data yang analisis tes unjuk kerja yang dikerjakan
digunakan adalah metode tes unjuk kerja, oleh siswa kelas IV SD N 1 Penarukan
metode observasi, dan metode secara individu diperoleh nilai tertinggi 84
wawancara. Tes unjuk kerja digunakan dan nilai terendah 34. Rata-rata hasil tes
untuk mengetahui kemampuan menulis unjuk kerja kemampuan menulis
karangan deskripsi yang dimiliki siswa. karangan deskripsi secara klasikal
Observasi dilakukan dengan memperoleh nilai 56 berada pada
menggunakan alat bantu observasi kualifikasi kurang berdasarkan Penilaian
berupa pedoman observasi untuk Acuan Patokan (PAP) skala lima tentang
memperoleh data mengenai kendala- kemampuan siswa menulis karangan
kendala yang dihadapi siswa dalam deskripsi. Perhitungan yang dilakukan
menulis karangan deskripsi. Wawancara sebagai berikut.
dilakukan untuk mengumpulkan data
sebanyak mungkin tentang hal-hal yang M =
x
berhubungan dengan kendala-kendala n
yang dihadapi siswa dalam menulis
karangan deskripsi serta upaya yang 1.627
=
pernah dilakukan guru untuk 29
meningkatkan kemampuan siswa dalam = 56 (kualifikasi kurang)
menulis karangan deskripsi
Instrumen yang digunakan dalam Untuk mengetahui kemampuan
penelitian ini adalah (1) tes unjuk kerja, siswa menulis karangan deskripsi
(2) pedoman observasi, (3) pedoman menggunakan tes unjuk kerja yang
wawancara, (4) pedoman studi diberikan pada masing-masing siswa.
dokumentasi. Tes unjuk kerja digunakan Untuk mengetahui hasil kemampuan
untuk mengetahui kemampuan siswa menulis karangan deskripsi dapat dilihat
dalam menulis karangan deskripsi. Untuk dari 7 kriteria menulis karangan deskripsi
mengetahui kemampuan menulis yang telah ditentukan yaitu kesesuaian
karangan deskripsi, setiap siswa akan judul dengan isi, penggunaan dan
diberikan tugas untuk membuat sebuah penulisan ejaan, pilihan kata/diksi,
karangan deskripsi dengan kriteria struktur kalimat, keterpaduan antar
penilaiannya didasarkan pada kisi-kisi kalimat (dari segi ide), isi keseluruhan,
yang dirancang oleh peneliti dengan nilai kerapian. Berikut ini disajikan tabel data
maksimum setiap kriteria adalah 4 dan hasil tes unjuk kerja per kriteria
nilai minimum adalah 1. Untuk kemampuan menulis karangan deskripsi.
mendeskripsikan kendala yang dihadapi

3
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016

Tabel 1. Hasil Analisis Per Kriteria Kemampuan Siswa Menulis Karangan Deskripsi
No Kriteria Persentase Kategori
1 Kesesuaian judul dengan isi 90,52% Sangat baik
2 Penggunaan dan Penulisan Ejaan 68,97% Cukup
3 Pilihan kata/Diksi 73,28% Cukup
4 Struktur kalimat 65,52% Cukup
5 Keterpaduan antar kalimat (dari segi ide) 41,38% Sangat Kurang
6 Isi keseluruhan 50,00% Sangat Kurang
7 Kerapian 61,21% Kurang

Berdasarkan Tabel 1. diketahui beberapa kriteria yang belum mampu


bahwa rata-rata persentase masing- dicapai siswa, terutama pada pengolahan
masing kriteria yaitu kesesuaian judul kata dan penggunaan tanda baca. Siswa
dengan isi karangan adalah 90,52% atau kurang mampu menggunakan kata baku
sama dengan 26 orang termasuk kategori atau sesuai EYD dalam tulisannya serta
sangat baik, sedangkan sisanya yaitu kurang memerhatikan tanda baca untuk
9,48% atau sama dengan 3 orang yang memudahkan pembaca memahami hasil
masih belum mampu menulis isi karangan karya tulisnya. Kemampuan menulis
yang sesuai dengan judul, penggunaan karangan deskripsi masih perlu
dan penulisan ejaan adalah 68,97% atau ditingkatkan, untuk dapat mencapai
sama dengan 20 orang termasuk kategori kualifikasi sangat baik.
cukup, sedangkan sisanya yaitu 31,03% Kedua, mengetahui kendala yang
atau sama dengan 9 orang yang masih dihadapi siswa menulis karangan
kurang dalam penggunaan dan penulisan deskripsi dilakukan dengan menganalisis
ejaan belum sesuai EYD, pilihan hasil observasi dan wawancara yang
kata/diksi adalah 73,28% atau sama dilakukan dengan siswa dan guru kelas IV
dengan 21 orang termasuk kategori SD N 1 Penarukan. Dari hasil observasi
cukup, sedangkan sisanya 26,72% atau yang telah dilakukan, secara keseluruhan
sama dengan 8 orang yang masih kurang siswa memiliki kendala dalam menulis
dalam kriteria pilihan kata/diksi, struktur karangan deskripsi. Siswa masih kurang
kalimat adalah 65,52% atau sama dengan siap menulis sebuah karangan. Untuk
19 orang termasuk kategori cukup , menentukan topik berdasarkan gambar
sedangkan sisanya 34,8% atau sama yang akan dideskripsikan, siswa masih
dengan 10 orang yang masih kurang bingung dan perlu diberikan contoh
dalam struktur kalimat, keterpaduan antar terlebih dahulu untuk membuka pemikiran
kalimat (dari segi ide) adalah 41,38% atau siswa. Siswa tidak menulis dalam bentuk
sama dengan 12 orang termasuk kategori kasar ide yang dimiliknya terlebih dahulu,
sangat kurang, sedangkan sisanya oleh karena itu, siswa terkadang lupa
58,62% atau sama dengan 17 orang yang dengan ide yang dimiliki untuk dituangkan
masih kurang dalam kriteria keterpaduan dalam bentuk kata/kalimat. Ide yang
antar kalimat, isi keseluruhan adalah 50% disusun siswa masih tergolong kurang
atau sama dengan 15 orang termasuk teratur karena ide yang disusun menjadi
kategori sangat kurang, sedangkan kata/kalimat masih kurang bekaitan
sisanya 50% atau sama dengan 14 orang antara satu kata/kalimat dengan
yang masih kurang pada isi kata/kalimat selanjutnya. Sebagian besar
keseluruhannya, kerapianadalah 61,21% siswa enggan memperbaiki ulang atau
atau sama dengan 18 orang termasuk menambahkan ide-ide baru terhadap
kategori kurang, sedangkan sisanya karyanya. Dengan kata lain, siswa miskin
38,79 atau sama dengan 11 orang yang kata-kata. Karangan yang disusun siswa
masih kurang rapi dalam penulisannya. rata-rata hanya sekitar 5-7 kalimat.
Kemampuan menulis karangan deskripsi Pemikiran siswa kurang berkembang.
siswa kelas IV SD N 1 Penarukan Oleh karena itu, siswa tidak mampu
termasuk dalam kategori kurang, ada mengembangkan kalimat yang

4
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016

disusun.Siswa masih kurang siswa yang bersangkutan tidak terlalu


memerhatikan bentuk tulisannya, bisa menghasilkan suatu karya tulis.
misalnya jarak antar kata yang masih Menulis karangan deskripsi masih
berantakan yang menyebabkan pembaca dianggap susah oleh siswa, karena pada
kurang memahami maksud kalimat yang saat menulis, ide yang sudah ada
disusun. Penggunaan tanda baca tidak dipikiran sulit untuk disalin menjadi
diperhatikan, sehingga sebagian siswa kata/kalimat, perlu berfikir lama untuk
tidak menggunakan tanda baca dalam dapat memperoleh ide yang menarik. Jika
penulisan karangan tersebut. Hasil ditugaskan menulis karangan deskripsi,
karangan yang dituliskan siswa tidak siswa mampu menuliskannya namun
dipublikasikan karena tidak pernah masih merasa kesulitan. Salah satu
diberikan kesempatan oleh gurunya untuk kesulitan menulis karangan deskripsi
memublikasikan hasil karangan. adalah siswa cepat lupa dengan ide yang
Hasil wawancara yang dilakukan masih tersimpan dipikiran untuk dituliskan
dengan guru, secara umum pada setiap menjadi kata/kalimat, hal tersebut yang
proses mengajar pasti terdapat beberapa menyebabkan siswa malas untuk berlatih
kendala yang dialami guru. Khususnya menulis karangan deskripsi karena
dalam mengajar menulis karangan dijelaskan bahwa membutuhkan
deskripsi, terdapat beberapa kendala pemikiran yang luas. Adapun cara untuk
yang dialami guru. Meskipun menemukan mengatasi kesulitan yang dialami, siswa
kendala dalam mengajar, guru berusaha membutuhkan waktu untuk memikirkan
mencari dan memikirkan cara untuk dan mengingat kembali ide yang
mengatasi kendala yang dialaminya. Hal dimilikinya dan bertanya dengan saudara
ini menjadi tantangan bagi guru untuk dan bertanya kepada guru atau teman
terus berlatih dan memperbaiki kualitas pada saat mengalami kesulitan. Tetapi
mengajar agar mampu mengatasi sebelum bertanya dengan orang lain,
kendala tersebut. Dalam menulis siswa berusaha berpikir sendiri pada saat
karangan deskripsi, guru mengakui mengalami kesulitan.
bahwa terdapat kendala yang biasanya Ketiga, hasil wawancara dan studi
dihadapi yaitu siswa. Siswa masih dokumentasi yang dilaksanakan dengan
merasa kesulitan menuangkan ide yang guru kelas IV SD N 1 Penarukan
dimilikinya ke dalam bentuk kata/ menyatakan bahwa guru melakukan
menyusun menjadi kalimat. Guru merasa beberapa cara dalam proses
kesulitan membuka pemikiran siswa pembelajaran khususnya menulis
untuk menuangkan ide yang sudah ada karangan deskripsi. Guru menuntun siswa
pada pikiran siswa menjadi bentuk secara perlahan untuk mampu menulis
kata/kalimat. Hal ini menyebabkan karangan deskripsi yang benar, tetapi
minimnya kata-kata yang disusun menjadi sebagaian besar siswa masih sulit
sebuah karangan. dikendalikan atau dituntun, tetapi guru
Hasil wawancara yang dilakukan tetap sabar membimbing siswa, sehingga
dengan siswa terkait kendala yang siswa mampu menuliskan idenya
dihadapi siswa dalam menulis karangan meskipun kalimat yang dituliskan tidak
deskripsi yaitu. Siswa menerangkan memenuhi kriteria sebuah karangan
bahwa jika sedang belajar bahasa khususnya karangan yang bersifat
Indonesia siswa merasa sangat senang deskripsi.
karena dalam belajar bahasa Indonesia, Hasil studi dokumentasi, diperoleh
siswa dapat mempelajari banyak hal yaitu bahwa sarana dan prasana penunjang
meliputi membaca, menulis, berbicara, pembelajaran khususnya materi menulis
menyimak. Materi yang disenangi siswa karangan deskripsi masih kurang, dalam
adalah menulis khususnya menyalin mengajar hanya menggunakan buku ajar
cerita yang ada di buku karena dengan yang disediakan pihak sekolah untuk
belajar menulis, siswa bisa berlatih untuk menunjang proses pembelajaran.
membuat tulisan menjadi bagus, tetapi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang digunakan guru mengajar

5
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016

karangan deskripsi sebelumnya kurang dibutuhkan pengetahuan luas untuk dapat


sesuai dengan karakteristik siswa dikelas memaparkan objek yang diamatai secara
IV, karena guru menggunakan RPP yang menyeluruh dan terperinci. Hal ini sejalan
disusun oleh Kelompok Kerja Guru dengan pendapat Dalman (2014) bahwa
(KKG). Setiap mengajar guru jarang karangan deskripsi adalah pemaparan
membuat Rencana Pelaksanaan kata-kata yang menggambarkan tentang
Pembelajaran (RPP) baru untuk materi suatu benda atau tempat.
yang akan diajarkan. Guru tidak Penggunaan dan penulisan
menggunakan Rencana Pelaksanaan ejaan perlu menjadi perhatian bagi siswa.
Pembelajaran (RPP) sebagai acuan Siswa sudah cukup dalam menggunakan
dalam mengajar. dan menuliskan ejaan yang sesuai dalam
PEMBAHASAN tulisan, tetapi beberapa siswa masih
Pertama, berdasarkan hasil belum memerhatikan penggunakan dan
penelitian menunjukkan bahwa secara penuliskan ejaan dalam menulis karangan
umum kemampuan menulis karangan deskripsi. Bagian karangan yang ditulis
deskripsi masih tergolong kategori belum sesuai dengan Ejaan yang
kurang. Ketidakmampuan siswa tersebut Disempurnakan (EYD). Peran serta guru
dinyatakan berdasarkan data yang sangat dibutuhkan untuk lebih
diperoleh bahwa siswa tidak mampu membimbing siswa dalam penggunaan
dengan mudah menciptakan ide dan dan penulisan ejaan, agar siswa terbiasa
gagasan yang akan dituangkan dalam menulis karya tulis sesuai dengan aturan
bentuk tulisan yang bersifat deskripsi. yang berlaku atau sesuai dengan Ejaan
Menulis karangan deskripsi harus sesuai yang Disempurnakan (EYD). Guru
dengan kriteria yang ditentukan agar sebaiknya mewajibkan siswa memiliki
dapat menghasilkan karangan deskripsi buku pedoman Ejaan yang
yang baik. Hal ini sejalan dengan Disempurnakan (EYD), agar siswa lebih
pendapat Dalman (2014) bahwa terdapat memahami penggunaan dan penulisan
7 kriteria penulisan karangan deskripsi ejaan yang tepat.
yaitu, kesesuaian judul dengan isi, Pilihan kata/diksi yang digunakan
penggunaan dan penulisan ejaan, pilihan siswa sudah cukup, namun terdapat
kata/diksi, struktur kalimat, keterpaduan beberapa kata yang digunakan masih
antar kalimat (dari segi ide), isi kurang tepat dan tidak sesuai dengan
keseluruhan, kerapian. Ketujuh kriteria konteks baku. Penggunaan kata baku
tersebut juga dijadikan pedoman masih kurang dipahami siswa, sebagain
penilaian yang digunakan guru untuk besar siswa masih menggunakan kata
menilai hasil karangan deskripsi yang tidak baku dalam karangan yang
dikerjakan siswa. ditulisnya. Struktur kalimat yang disusun
Isi karangan yang ditulis siswa siswa sudah cukup, sudah tampak
sudah sesuai dengan judul yang dipilih kesatuan, kesejajaran bentuk, dan
siswa. Hal ini menunjukan bahwa siswa kehematan dalam menggunakan kata
sudah mampu mendeskripsikan objek sudah cukup terlihat.
yang diamati dengan tepat. Pemilihan Keterpaduan antar kalimat (dari
judul merupakan langkah pertama yang segi ide) masih sangat kurang. Sebagain
harus dilakukan sebelum menulis besar siswa menulis karangan deskripsi
karangan deskripsi. Hal ini sejalan hanya terdiri dari satu pargraf yang
dengan pendapat Dalman (2014) bahwa berisikan uraian yang singkat, maka tidak
juduk karangan pada dasarnya perincian dapat diketahui adanya hubungan
atau jabaran dari topik karangan. paragraf satu dengan pargraf lainnya
Gagasan yang dikemukakan siswa sudah yang ditulis siswa. Menulis karangan
sesuai tema, logis dan teratur, meskipun deskripsi hendaknya terdiri dari beberapa
masih menggunakan kalimat yang paragraf yang di susun dengan kalimat
sederhana dan hanya menuliskan uraian yang jelas secara terperinci agar objek
atau deskripsi objek tersebut secara yang dideskripsikan dapat dipahami oleh
singkat. Menulis karangan deskripsi pembaca yang seakan-akan pembaca

6
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016

merasakan objek yang dideskripsikan utama siswa memperoleh nilai rendah.


tersebut. Hal ini sejalan dengan pendapat Untuk menulis karangan deskripsi harus
Keraf (1995) bahwa karang-mengarang, memiliki pengetahuan yang luas agar
tidak hanya menyusun kalimat-kalimat dapat mendeskripsikan suatu objek
singkat dengan satu objek atau predikat, dengan jelas dan dapat diterima oleh
tetapi harus menggabungkan beberapa pembaca.
kalimat singkat menjadi satu kalimat dan Faktor eksternal yang
membetuk beberapa paragraf. menyebabkan rendahnya kemampuan
Isi keseluruhan karangan menulis karangan deskripsi meliputi faktor
deskripsi yang ditulis siswa masih guru (strategi pembelajaran guru) dan
termasuk kategori sangat kurang. sarana prasarana yang disediakan untuk
Karangan yang ditulis siswa hanya terdiri menunjang proses pembelajaran.
dari satu paragraf yang terdapat 5-7 Abdurrahman (2012) menyatakan faktor
kalimat didalamnya. Penggunaan tanda guru dapat berupa strategi pembelajaran
baca kurang diperhatikan oleh siswa yang keliru seperti pengelolaan kegiatan
dalam menulis karangan deskripsi. Hal ini belajar yang tidak membangkitkan
dapat menyebabkan pembaca motivasi belajar anak, metode yang
kebingungan memahami isi dari karangan kurang bervariasi sehingga pembelajaran
deskripsi tersebut. Tanda baca sangat bahasa Indonesia menjadi
penting digunakan dalam menulis sebuah membosankan, kurangnya penggunaan
karya tulis. Hal ini termuat dalam media pembelajaran atau alat peraga.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Untuk menghasilkan suatu karya
Republik Indonesia Nomor 46 Tahun yang baik dalam bidang pendidikan, tidak
2009 Tentang Pedoman Umum Ejaan terlepas dari peran tenaga pendidik yaitu
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. guru. Guru merupakan pembimbing yang
Tanda baca yang wajib menjadi perhatian dapat mengarahkan dan membantu siswa
siswa yaitu penggunaan tanda baca titik dalam proses pembelajaran khususnya
dan tanda baca koma, agar pembaca pembelajaran menulis karangan
dapat memahami kalimat yang ditulis deskripsi. Peran guru juga dapat
siswa serta memahami makna karangan memengaruhi hasil belajar siswa.
deskripsi yang ditulisnya. Kedua, berdasarkan hasil analisis
Kerapian hasil karagan yang penelitian menunjukan bahwa pada
ditulis siswa masih perlu ditingkatkan lagi. kendala sistem sekolah, sebuah
Hasil karangan yang ditulis sebagian penelitian memperoleh hasil bahwa
besar masih tampak kurang rapi. Hal ini sulitnya menemukan sebuah ide yang
disebabkan oleh banyaknya coretan dijadikan bahan menulis disebabkan oleh
dalam tulisan siswa dan kurangnya jarak kurangnya minat membaca yang dimiliki
penulisan yang mesti diatur oleh siswa. siswa. Cara yang dapat mengatasi
Perlunya latihan menulis yang harus rendahnya minta membaca yaitu
dilakukan siswa agar menghasilkan memberikan wacana yang menarik
tulisan yang bagus. sehingga siswa termotivasi untuk gemar
Terdapat beberapa faktor membaca. Dalam menulis karangan
penyebab rendahnya hasil karangan yang deskripsi yang diutamakan adalah
ditulis siswa, antara lain faktor internal menggali ide yang dimiliki menjadi
dan faktor eksternal. Faktor internal kata/kalimat sehingga membentuk
meliputi faktor yang berasal dari diri siswa beberapa paragraf. Hal ini sejalan dengan
dan faktor eksternal meliputi cara guru pendapat Keraf (1981) yang menyatakan
mengajar dan sarana prasarana yang bahwa dalam deskripsi seorang penulis
tersedia. Faktor yang berasal dari dalam memindahkan kesan-kesannya,
diri siswa yaitu kurangnya minat memindahkan hasil pengamatan, dan
membaca yang dimiliki siswa sehingga perasaannya kepada para pembaca.
siswa masih kesulitan untuk menemukan Hasil wawancara dengan dua siswa
ide yang dijadikan bahan menulis diketahui bahwa siswa memiliki kendala
karangan. Hal ini menjadi penyebab yang hampir sama terkait dalam menulis

7
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016

karangan deskripsi. Kendala yang adalah cara mengajar yang dilaksanakan


dihadapi siswa yaitu sulit untuk dengan mengajak siswa ke suatu tempat
menuangkan ide yang dimilikinya menjadi atau objek tertentu di luar sekolah untuk
bentuk kata atau kalimat sedangkan mempelajari atau menyelidiki sesuatu.
kendala yang dihadapi guru yaitu guru Dengan menggunakan metode karya
sulit untuk membuka pemikiran yang wisata siswa dapat memperoleh
dimiliki siswa dalam mengembangkan ide pengalaman langsung dari objek yang
atau pemikiran yang dimilkinya. dilihat. Jadi jika dikaitkan dengan menulis
Ketiga, berdasarkan hasil penelitian karangan deskripsi, siswa akan lebih
upaya yang pernah dilakukan guru dalam mudah mendapatkan suatu ide yang akan
meningkatkan kemampuan menulis dijadikan bahan menulis karangan
karangan deskripsi yaitu guru berusaha deskripsi.
membimbing dan menuntun siswa untuk Media pembelajaran sangat
dapat memahami materi yang diajarkan berperan penting dalam proses
khususnya menulis karangan deskripsi. pembelejaran guna membantu
Guru sebaiknya intropeksi diri setelah mempermudah jalannya proses belejar
pembelajaran berlangsung, agar guru mengajar. Dalam menulis karangan
dapat mencari cara untuk meningkatkan deskripsi juga diperlukan media yang
kemampuan siswa menulis karangan sesuai agar tujuan pembelajaran dapat
deskripsi. Metode dan media yang tercapai. Salah satu media yang dapat
digunakan guru dalam mengajar dapat digunakan yaitu media gambar. Peran
mempengaruhi kemampuan siswa media gambar dapat menterjemahkan
menulis karangan deskripsi. Jadi guru sesuatu yang abstrak menjadi sesuatu
hendaknya dapat memilih metode dan yang nyata. Menurut Rohani (1997)
menyusun media yang tepat digunakan media gambar adalah media yang
dalam proses pembelajaran, khususnya merupakan reproduksi bentuk asli dalam
pembelajaran menulis karangan dua dimensi, yang berupa foto atau
deskripsi. Pembelajaran yang disusun lukisan
secara menarik dapat menarik minat dan Kehadiran media tidak hanya
perhatian siswa, sehingga siswa merasa membantu pengajar dalam
senang dalam mengikiuti menyampaikan materi ajar, tetapi
pembelajaran.Upaya yang pernah memberikan nilai tambah pada kegiatan
dilakukan guru untuk meningkatkan pembelajaran. Hal ini berlaku bagi segala
kemampuan menulis karangan deskripsi jenis media, termasuk didalamnya media
belum sepenuhnya berhasil. Guru gambar. Media gambar yang digunakan
menerangkan bahwa siswa cepat bosan oleh guru berupa gambar datar pada
pada saat guru menjelaskan materi lembaran kertas. Gambar pada
pembelajaran karena guru hanya hakikatnya mengespresikan suatu hal,
menggunakan metode cermah dalam bentuk ekspresi dalam bentuk fakta dan
mengajar dan hanya didukung oleh buku buka dalam bentuk bahasa. Pesan yang
ajar yang disediakan pihak sekolah tersirat dalam suatu gambar tersebut
sebagai alat bantu dalam mengajar. perlu disampaikan dalam bentuk kata
Ada beberapa upaya yang ataupun kalimat. Untuk menarik perhatian
sekiranya mampu meningkatkan siswa dalam pembelajaran menulis
kemampuan siswa menulis karangan karangan deskripsi sebaiknya
deskripsi yaitu.Dalam proses belajar menggunakan media. Sadiman, dkk
mengajar, guru hendaknya menggunakan (2002) berpendapat bahwa menggunakan
metode yang bervariasi agar media pendidikan secara tepat dan
pembelajaran lebih efektif. Salah satu bervariasi dapat mengatasi difat pasif
metode yang dapat digunakan dalam anak didik. Salah satu media untuk
pembelajaran khususnya menulis meningkatkan kemampuan menulis
karangan deskripsi yaitu metode karya karangan deskripsi adalah media gambar.
wisata. Sejalan dengan pendapat Peran media gambar dapat
Roestiyah (2001) metode karyawisata menerjemahkan suatu yang abstrak

8
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016

menjadi suatu yang nyata. Menurut kata/diksi adalah 73,28 termasuk kategori
Piaget (dalam Japa, 2012) perkembangan cukup, (d) persentase struktur kalimat
kognitif anak 7-11 tahun atau anak SD adalah 65,52 temasuk kategori cukup, (e)
berada pada tahap operasional kongkret. persentase keterpaduan antar kalimat
Artinya dalam pembelajaran menulis (dari segi ide) adalah 41,38 % termasuk
karangan deskripsi menggunakan media kategori sangat kurang, (f) persentase isi
gambar. Fungsi gambar tersebut dapat keseluruhan adalah 50% termasuk
menarik perhatian siswa, juga berfungsi kategori sangat kurang , (g) persentase
untuk membantu siswa dalam kerapaian adalah 61,21% termasuk
menemukan kata-kata sehingga dapat kategori kurang, (2) kendala-kendala
menyusun kalimat. yang dihadapi siswa adalah (a) merasa
Media gambar dapat membantu sulit dalam menuangkan ide yang
siswa untuk menulis karangan deskripsi, dimilikinya menjadi bentuk kata/kalimat,
karena dari hasil pengamatan siswa (b) pemikiran siswa kurang berkembang,
dapat menemukan ide untuk sehingga merasa sulit untuk merangkai
menghasilkan suatu karangan deskripsi. kata menjadi beberapa kalimat, (c) siswa
Guru hendaknya menggunakan media cepat lupa dengan ide yang masih
yang menarik dan bervariasi tidak hanya tersimpan dipikiran untuk dituliskan
menggunakan buku ajar dalam proses menjadi kata/kalimat. (3) upaya yang
pembelajaran.Dalam dunia pendidikan, pernah dilakukan guru untuk
tidak hanya siswa yang dituntut untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
belajar, melainkan guru juga dituntut menulis karangan deskripsi yaitu guru
untuk belajar. Belajar merupakan suatu menuntun dan membimbing siswa secara
proses pembentukan dan perubahan perlahan sehingga diharapkan siswa
yang bersifat permanen yang dilakukan mampu memahami penjelasan guru.
seseorang kearah yang lebih baik yang Guru selalu membantu siswa yang masih
disebabkan oleh adanya pengalaman merasa kesulitan dalam menyusun
belajar yang terarah (Nazifah, 2013). karangan deskripsi, tetapi beberapa siswa
Guru juga harus belajar untuk masih tetap mengalami kesulitan untuk
mempersiapkan diri ataupun menyiapkan menulis karangan deskripsi.
materi ajar yang akan diajarkan kepada Berdasarkan hasil penelitian ini,
siswa. Guru juga seabaiknya dapat diharapkan hasil penelitian ini dapat
mengemas pembelajaran agar terlihat memberikan masukan pemikiran demi
menarik. Dengan demikian keinginan meningkatkan mutu pendidikan,
yang timbul dari dalam diri siswa lebih khususnya dalam pembelajaran bahasa
besar untuk belajar. Hal ini akan Indonesia, untuk itu diberikan beberapa
menciptakan proses pembelajaran yang saran yaitu. (a) pihak sekolah agar dapat
efektif. lebih menyiapkan sarana dan prasarana
SIMPULAN DAN SARAN penunjang pembelajaran untuk dapat
Berdasarkan temuan penelitian dan meningkatkan kemampuan siswa dalam
pembahasan dapat dikemukakan menulis karangan deskripsi, (b) guru lebih
simpulan yaitu. (1) kemampuan menulis berperan penting dalam membimbing dan
karangan deskripsi siswa kelas IV SD N 1 melatih siswa menulis karangan deskripsi
Penarukan secara keseluruhan masih agar siswa mampu menghasilkan suatu
perlu ditingkatkan. Rata-rata kemampuan karya yang baik, (c) Diharapkan siswa
menulis karangan deskripsi yaitu benar-benar mampu mengembangkan
56dengan kualifikasi kurang. Adapun pemikiran yang dimilkinya saat menulis
persentase masing-masing kriteria yaitu sebuah karya tulis khususnya menulis
sebagai berikut. (a) persentase karangan deskripsi sehingga dapat
kesesuaian judul dengan isi adalah menghasilkan karya yang menarik dan
90,52% termasuk kategori sangat baik, disenangi oleh pembaca, (d) peneliti lain
(b) persentase penggunaan dan yang ingin melakukan penelitian lebih
penulisan ejaan adalah 68,97 termasuk lanjut dan sejenis agar lebih
kategori cukup, (c) persentase pilihan mengembangkan analisis yang lebih

9
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016

mendalam dan penelitian ini diharapkan


mampu menjadi acuan untuk dapat
melakukan penelitian sejenis yang lebih
luas serta juga dapat ditindaklanjuti
dengan jenis penelitian yang sesuai.

DAFTAR RUJUKAN
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan
Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta:Rineka Cipta.
Dalman, H. 2014. Keterampilan Menulis.
Jakarta: Rajawali Pers.
Japa, I Gusti Ngurah, dkk. 2012.
Pendidikan Matematika. Singaraja:
Universitas Pendidikan Ganesha.
Keraf, Gorys. 1981. Eksposisi dan
Deskripsi. Jakarta: Nusa Indah.
-------. 1995. Fasih Berbahasa Indonesia.
Jakarta: Erlangga.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 46
Tentang Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan. 2009. Jakarta:
Kementerian Pendidikan Nasional.
Rohani, Ahmad. 1997. Media Intruksioanl
Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta
Roestiyah. 2001. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: PT Asdi
Mahasatya.
Sadiman, Arief. S, dkk. 2002. Media
Pendidikan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Tarigan, Henry Guntur. 1979. Membaca
Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa.

10

Anda mungkin juga menyukai