Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS KETERAMPILAN MENULIS TEGAK

BERSAMBUNG PADA SISWA KELAS 1 DI SEKOLAH


HARAPAN BANGSA KOTA TANGERANG

Kristina Mariane Sinaga1, Septy Nurfadhillah2, Dayu Retno Puspita3


Email : sinagakristina514@gmail.com1, nurfadhillahsepty@gmail.com2,
retno_dayu@yahoo.com3
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah
Tangerang

Abstract

The aim of the study is to determine the ability of cursive writing of first grade students in SD
Harapan Bangsa Modernland Tangerang. The method used in this research is descriptive qualitative
method, that studies and analyzes data objectively in accordance with the data found in the field.
Then the collected data of the results of the research are described in the form of words. The results
of this research were found in simple cursive test of 26 students which have been analyzed as follows,
22 students were declared complete and have the ability in cursive handwriting well and 4 students
were declared incomplete or did not have the ability to write simple cursive handwriting regarding to
the specified aspects. The aspects of cursive writing are: neatness of writing, suitability cursive font,
using of capital letters, punctuation and letter completeness.

Keywords: Writing ability, cursive handwriting.

1. PENDAHULUAN cara mengajar menulis permulaan tegak


bersambung dengan memberikan lagu
1.1 Latar Belakang tentang huruf tegak bersambung,
Pembelajaran Bahasa Indonesia memberikan informasi dini perbedaan
terutama dalam keterampilan berbahasa, buku tulis huruf lepas dengan buku
bertujuan untuk menumbuhkan dan menulis tegak bersambung, latihan
mengembangkan keterampilan bahasa menarik garis melengkung, memberikan
untuk para siswa. Kemampuan berbahasa pendampingan secara personal bagi siswa
adalah salah satu kemampuan yang wajib yang kesulitan menulis tegak bersambung,
dikuasai setiap individu. Seseorang yang memberikan penghargaan, Untuk itu di
memiliki kemampuan berbahasa yang baik dalam penelitian ini, peneliti membuat
akan lebih mudah berkomunikasi dengan judul “Analisis Keterampilan Menulis
orang lain dan secara tidak langsung akan Tegak Bersambung Pada Siswa Kelas 1 Di
mendukung kesuksesan anak dalam bidang Sekolah Dasar Harapan Bangsa Kota
akademik dan sosial. Tangerang”.
Ada empat keterampilan berbahasa 1.2 Identifikasi Masalah
yang perlu dimiliki anak sejak usia sekolah Berdasarkan permasalahan yang ada,
diantaranya anak terampil untuk maka peneliti dapat mengidentifikasi
menyimak (mendengarkan), terampil beberapa masalah yang terungkap, antara
untuk berbicara (mengemukakan pendapat lain:
atau isi hati), terampil membaca, dan 1. Pembelajaran menulis tegak
terampil menulis dengan Bahasa Indonesia bersambung hanya berpusat pada guru
yang baik dan benar. Apabila kita tidak (teacher centered).
memiliki keterampilan berbahasa, kita 2. Pembelajaran menulis huruf tegak
tidak dapat mengungkapkan isi pikiran, bersambung yang dilakukan guru
tidak dapat mengekspresikan perasaan, dan
kurang bervariasi.
tidak dapat melaporkan fakta-fakta yang
3. Siswa cenderung pasif dalam
kita amati.
Dari permasalahan di atas, peneliti pembelajaran. Keterampilan siswa
terdorong untuk melakukan perubahan
dalam menulis huruf tegak bersambung 1) Proses pembelajaran
rendah. keterampilan menulis huruf
tegak bersambung dalam
4. Keterampilan siswa dalam menulis Bahasa Indonesia menjadi
huruf tegak bersambung rendah. menarik dan menyenangkan
5. Hasil belajar siswa yang rendah, 2) Hasil belajar keterampilan menulis
sehingga banyak siswa yang huruf tegak bersambung menjadi
mendapatkan nilai di bawah KKM. meningkat.
1.3 Pembatasan Masalah 3) Meningkatkan keterampilan
Dalam suatu penelitian agar dapat menulis huruf tegak bersambung.
tercapai tujuan yang diharapkan, maka c. Bagi sekolah
permasalahan perlu dibatasi dan Meningkatkan mutu sekolah melalui
difokuskan pada bagaimana cara peningkatan hasil belajar siswa pada
memberikan keterampilan menulis huruf mata pelajaran Bahasa Indonesia.
tegak bersambung kepada siswa kelas 1
SD Sekolah Harpan Bangsa di Modernland 2. LANDASAN TEORI
Tangerang. 2.1 Landasan Teori
1.4 Rumusan Masalah 2.1.1 Keterampilan Menulis
Berdasarkan latar belakang dan a. Pengertian Keterampilan.
identifikasi masalah di atas, maka rumusan Salah satu jenis keterampilan
masalah yang diangkat dalam penelitian berbahasa yang harus dikuasai siswa
tindakan kelas ini adalah: “Bagaimana adalah keterampilan menulis. Banyak
kemampuan menulis huruf tegak ahli mengemukakan pengertian
bersambung siswa kelas 1 di Sekolah tentang menulis. Byrne menyatakan
Dasar Harapan Bangsa di Modernland bahwa keterampilan menulis adalah
Kota Tangerang” kemampuan menuangkan buah
1.5 Tujuan Penelitian pikiran ke dalam bahasa tulis melalui
Tujuan penelitian ini adalah untuk kalimat-kalimat yang dirangkai
mengetahui bagaimana kemampuan secara utuh, lengkap, dan jelas
menulis huruf tegak bersambung siswa sehingga buah pikiran tersebut dapat
kelas 1 SD Harapan Bangsa di Modernland di komunikasikan kepada pembaca
Tangerang. dengan berhasil (Hatmo, 2021, h.2).
1.6 Manfaat Penelitian Ketrampilan menulis lebih
Manfaat dari penelitian ini ditekankan pada kalimat yang
diharapkan bermanfaat secara teoritis dirangkai secara utuh, lengkap dan
maupun praktis dengan paparan di bawah jelas sehingga pembaca dapat
ini: memahami tulisan dengan baik.
1. Manfaat Teoritis
b. Pengertian Menulis
Manfaat dari hasil penelitian ini
diharapkan mampu menambah Tarigan menyatakan menulis
khasanah keilmuan dalam dunia merupakan suatu keterampilan
pendidikan, khususnya tentang berbahasa yang digunakan untuk
keterampilan menulis huruf tegak berkomunikasi secara tidak langsung
bersambung yang optimal. dan tidak bertatap muka dengan
2. Manfaat Praktis orang lain. Lebih lanjut Tarigan
a. Bagi guru Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa menulis
1) Menambah variasi metode merupakan suatu proses menirukan,
pembelajaran pada mata melukiskan lambang-lambang grafis
pelajaran Bahasa yang menggambarkan bahwa suatu
Indonesia. bahasa yang dipahami oleh seseorang
2) Membantu mengembangkan
sehingga orang lain dapat membaca
metode pembelajaran yang
lambang-lambang grafis tersebut
tepat dalam mengajarkan
keterampilan menulis huruf (Hatmo, 2021, h.4). Menulis adalah
tegak bersambung. salah satu cara berkomunikasi dengan
b. Bagi siswa. oranglain tanpa harus bertatap muka.
Dalam menulis pun kita menirukan

2
bentuk-bentuk lambang, sehingga Pascamenulis terdiri atas tiga,
tulisan kita dipahami oleh orang lain. yaitu :
a. Merevisi atau mengubah
b. Mengedit
c. Menyajikan atau
c. Tujuan Menulis Mempublikasikan
Menulis memiliki beberapa tujuan Berdasarkan beberapa pendapat ahli
(Dalman (2016, h.12-14), yaitu mengenai proses menulis, dapat
sebagai berikut : disimpulkan bahwa menulis
1. Tujuan Penugasan merupakan sebuah proses yang terdiri
2. Tujuan Estetis dari beberapa tahapan. Tahap-tahap
3. Tujuan Penerangan menulis meliputi tahap prapenulisan,
4. Tujuan Pernyataan Diri penulisan, dan pasca penulisan.
5. Tujuan Kreatif Ketiga tahap tersebut tidak dipandang
6. Tujuan Konsumtif secara terpisah, namun merupakan
Dapat disimpulkan bahwa tujuan komponen yang ada dan dilalui oleh
menulis adalah agar pembaca seorang penulis dalam proses
mengetahui, mengerti dan menulis.
memahami nilai-nilai dalam sebuah 2.1.2 Kajian Menulis Permulaan
tulisan sehingga pembaca ikut a. Keterampilan Menulis Permulaan
berpikir, berpendapat atau melakukan Menulis merupakan kegiatan
sesuatu yang berhubungan dengan isi mengungkapkan ide menjadi suatu
tulisan. tulisan yang dapat dibaca dan
d. Manfaat Menulis dinikmati oleh orang lain. Menulis
Manfaat menulis adalah merupakan suatu keterampilan
mengembangkan kreativitas, yaitu berbahasa yang wajib dikuasai oleh
dengan menemukan ide dan gagasan, para siswa. Penguasaan keterampilan
mengumpulkan bahan-bahan serta menulis sangatlah penting bagi siswa
memperjelas bahkan menyelesaikan karena akan mempengaruhi
suatu masalah. Manfaat dari menulis keberhasilan belajar mereka.
yang lain adalah mengembangkan b. Jenis-Jenis Menulis Permulaan
pengetahuan, sikap objektif yang ada Secara garis besar jenis-jenis menulis
pada diri seseorang. dan kecerdasan, permulaan adalah menulis permulaan
yaitu dengan membangkitkan dan menulis lanjut (Ginting, 2020,
pengetahuan yang pernah diketahui h.15-16).
sebelumnya. 1. Menulis Permulaan
e. Menulis Sebagai Proses Menulis permulaan dimulai
Menurut Tompkins menulis dengan pengenalan terhadap cara
sebagai suatu proses terdiri atas memegang pensil yang benar.
beberapa tahapan dimana ada lima Pengenalan huruf dengan menulis
tahapan menulis (Hatmo, 2021, h.5- di kelas rendah dapat dilakukan
6), yaitu : dengan beberapa tahap sesuai
a. Pramenulis dengan perkembangan siswa,
b. Pengedrafan yaitu :
c. Perbaikan a) Menulis Permulaan dengan
d. Penyuntingan Huruf Kecil
e. Publikasi. Menulis permulaan di SD
Langkah-langkah dalam proses dapat dilakukan dengan
menulis dapat dijelaskan sebagai tahapan, yaitu :
berikut (Ginting, 2020, h.17-18) : 1. Berlatih Menulis di Awang-
1) Pramenulis awang.
2) Saat menulis 2. Berlatih Menulis di
3) Pascamenulis Punggung Teman.
3. Berlatih Menulis di Pasir.

3
4. Berlatih Mengeblat e. Langkah-Langkah Pembelajaran
5. Berlatih Menulis Huruf Menulis Tegak Bersambung
Lepas Langkah-langkah menulis tegak
b) Menulis Tegak Bersambung bersambung (Kurniawan, 2013, h.90),
Menulis huruf tegak yaitu:
bersambung atau menulis 1. Siswa diperkenalkan bentuk baris-
halus memiliki banyak baris serta cara menulis yang
manfaat bagi anak-anak. dimulai dari tepi bawah baris
Ketika anak menulis dengan ketiga.
tangan, sensori motorik halus,
sentuhan, dan visual anak
akan aktif secara bersamaan.
Proses penggoresan garis
tegak yang tebal dan garis
miring yang tipis pada huruf
tegak bersambung melatih
anak tentang ketegasan,
kelembutan, dan ketekunan.
c) Menulis Permulaan dengan Gambar 2.1
Baris pada buku tulis halus siswa
Huruf Kapital pada Huruf
2. Sebelum menulis siswa harus
Awal Kata Permulaan
dapat membedakan mana huruf
Kalimat.
yang memiliki jambul atau ekor
Menulis permulaan dengan
atau tidak memiliki keduanya atau
memperkenalkan cara menulis
memiliki kedua- duanya, yaitu:
huruf besar atau huruf kapital
a. Huruf berjambul ada dua yaitu
pada awal kalimat diajarkan di
jambul yang penuh dan
kelas II SD.
setengah jambul. Contoh huruf
c. Manfaat Menulis Tegak Bersambung
yang menggunakan jambul
Manfaat menulis tegak bersambung
penuh seperti b, h, k, dan l,
tersebut, diantaranya adalah:
sedangkan untuk jambul
1. Mengasah kemampuan otak,
setengah adalah d dan t.
khususnya dalam hal seni dan
b. Huruf berekor ada 2 yaitu ekor
kreativitas siswa,
yang penuh dan setengah ekor
2. Merangsang perkembangan motorik
penuh seperti huruf g, j, y dan
siswa dan
ekor setengah seperti p dan q.
3. Tulisan menjadi lebih rapi sehingga
c. Huruf yang tidak memiliki
mudah dibaca oleh orang lain.
jambul dan ekor seperti huruf
d. Tahap-Tahap Menulis Tegak
a,c,e,i,m,n,o,r,s,u,v,w,x,dan z.
Bersambung
d. Huruf yang memiliki ekor dan
Tahapan menulis tegak bersambung
jambul seperti huruf f.
dimulai dari sebelum kelas awal yang
3. Siswa dilatih bagaimana menulis
berlanjut sampai kelas I, II, dan III
huruf tegak bersambung a.
Sekolah Dasar. Sebelum siswa dilatih
Siswa dilatih menulis kata dan
menulis huruf lepas, siswa terlebih
kalimat dengan menggunakan
dahulu diasah kemampuan motorik
huruf tegak bersambung hingga
halusnya melalui kegiatan menggambar
hafal dan memahami bentuk
atau membentuk huruf dengan
huruf.
menggunakan plastisin. Selanjutnya di
kelas awal siswa belajar menulis huruf
lepas terlebih dahulu kemudian
dilanjutkan dengan bagaimana menulis
huruf tegak bersambung dan cara
merangkaikannya.

4
Siswa baru mengenal tanda baca
titik (.)
5. Kelengkapan huruf.
Siswa mampu menuliskan kata
dengan huruf yang lengkap.
g. Menulis Kalimat Sederhana Dengan
Menggunakan Huruf Tegak
Bersambung
Gambar 2.2 Pembelajaran menulis berupa kalimat
Aturan menulis huruf tegak yang sederhana yang akan didiktekan
bersambung guru dengan menggunakan huruf tegak
Pembelajaran menulis tegak bersambung diawali dengan kegiatan
bersambung diawali dengan pramenulis,yaitu:
kegiatan yang paling sederhana 1. Melemaskan lengan, caranya
sampai pada kegiatan yang lebih dengan melakukan gerakan
kompleks. Siswa dilatih menulis di udara, memegang
bagaimana cara menulis huruf pensil dengan posisi yang benar
tegak bersambung dengan juga melemaskan jari-jari.
bimbingan guru. Selanjutnya 2. Menggambar, mewarnai,
siswa dilatih bagaimana cara menjiplak.
merangkai huruf tegak 3. Melatih dasar-dasar menulis yaitu
bersambung. Kemudian membuat garis lurus, garis tegak,
dilanjutkan dengan siswa dilatih garis miring, dan garis lengkung
menulis kata dan kalimat dengan benar.
menggunakan huruf tegak Pembelajaran menulis permulaan,
bersambung. dengan huruf tegak bersambung
f. Penilaian Pembelajaran Tegak dimulai pada kelas awal yaitu kelas I,
Bersambung kelas II, kelas III.
Depdiknas menyebutkan lima aspek Pada tahap ini, contoh yang diberikan
didalam penilaian pembelajaran menulis guru difokuskan pada kalimat
tegak bersambung yaitu : sederhana. Jadi guru memberikan
1. Kerapian beberapa contoh kalimat sederhana
Siswa mampu menulis dengan rapi. dengan menggunakan huruf tegak
Tidak ada coretan dan tidak ada bersambung di papan tulis. Siswa
pengulangan tulisan. menuliskannya pada buku mereka
2. Kesesuaian ukuran tulisan masing-masing. Namun sebelum
Huruf yang tingginya 1 baris adalah guru mulai mendiktekan kepada
a, c, e, i, m, n, o, r, s, u, v, w,x,z. siswa, guru harus memperingatkan
Huruf yang tingginya 2 baris ke siswa supaya siswa benar-benar
atas adalah d dan t. Huruf yang memperhatikan kalimat yang akan
tingginya 2 baris ke bawah adalah p didiktekan peneliti. Suasana kelas
dan q. Huruf yang tingginya 3 baris juga harus dikondisikan supaya tidak
ke atas adalah b, h, k dan l. Huruf gaduh. Apabila masih ada beberapa
yang tingginya 3 baris ke bawah siswa yang masih merasa kesulitan
adalah g, j dan y. Huruf yang dalam menulis menggunakan huruf
tingginya 5 baris itu adalah huruf tegak bersambung, maka peneliti
“f”. akan membantu siswa tersebut
3. Penggunaan huruf kapital dengan memberikan pelatihan kepada
Siswa mampu mengenal dan siswa, sehingga mereka mampu
menuliskan bentuk huruf kapital menulis dengan huruf tegak
dalam tegak bersambung dengan bersambung yang benar.
benar. 2.2 Penelitian Relevan
4. Penggunaan tanda baca 1. Penelitian yang dilakukan oleh Zulfa
Rusdiana, (2020). Dalam Skripsi

5
yang berjudul: “Peningkatan berjumlah 26 siswa di SD Sekolah
Keterampilan Menulis Tegak Harapan Bangsa di Modernland,
Bersambung Mata Pelajaran Bahasa Tangerang.
Indonesia Dengan Metode Latihan 3.3.2 Sampel yang menjadi sumber data
Terbimbing Pada Siswa Kelas II MI dalam penelitian ini adalah 4
Darul Ulum Sarirogo Sidoarjo”. siswa kelas 1A di SD Sekolah
2. Penelitian yang dilakukan oleh
Harapan Bangsa di Modernland,
Marita Nurtama Syahputri, dalam
Tangerang, yang nilai menulis
skripsi yang berjudul: “Analisis
tegak bersambungnya kurang
Kesulitan Menulis Tegak
baik.
Bersambung Pada Siswa Kelas II di
3.4 Sumber dan Jenis Data Penelitian
SDN 1 Jatigunung Tahun Pelajaran
Sumber data dalam penelitian ini terdiri
2019/2020”.
dari sumber data primer dan sumber data
3. Penelitian yang dilakukan oleh Nina
sekunder.
Yuliana, Rustono dan Hodidjah tahun
a. Sumber data primer
2017, dalam PEDADIDAKTIKA:
Objek dalam penelitian dijadikan
JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN
sebagai sumber data primer.
GURU SEKOLAH DASAR dengan
Informasi atau data yang didapat
judul “Penggunaan Metode Latihan
berasal dari hasil wawancara dan
Terbimbing untuk Meningkatkan
observasi dengan pihak sekolah,
Keterampilan Menulis Tegak
guru, orangtua siswa dan siswa kelas
Bersambung”.
1A SD Sekolah Harapan Bangsa di
Modernland, Tangerang.
3. METODE PENELITIAN
b. Sumber Data Sekunder
3.1 Pendekatan dan Jenis Metode
Penelitian Sumber data sekunder diperoleh dari
Penelitian ini sangat cocok bagi peneliti dokumen-dokumen yang dimiliki
karena metode ini dirancang untuk sekolah dan sesuai dengan kebutuhan
mengumpulkan informasi yang sesuai peneliti.
dengan kenyataan yang ada pada saat ini. Visi Sekolah Harapan Bangsa
Peneliti dan subyek tidak melakukan Knowledge, Faith and Character are
kerjasama, subyek yang diteliti dapat the ultimate goals of Education.
melakukan aktivitas yang biasa dilakukan (Pengetahuan, Iman dan Karakter
di dalam kelas, peneliti pun tidak adalah tujuan akhir dari Pendidikan
memanipulasi gejala dari subyek penelitian kami)
yang sedang diamati sehingga subyek Misi Sekolah Harapan Bangsa
penelitian dapat melakukan aktivitas
To provide learning experiences and
seperti biasanya.
environments that will nurture
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
children’s talents and interests from
3.2.1 Tempat Penelitian
childhood to adulthood.
Penelitian ini dilakukan di SD
(Memberikan pengalaman dan
Sekolah Harapan Bangsa
lingkungan belajar berkualitas untuk
Modernland di Tangerang, yang
menumbuh kembangkan bakat dan
beralamatkan di Jalan Pulau Putri
minat anak dari kecil hingga dewasa).
Raya Kav.10, RT.005 / RW. 003,
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Modernland, Kecamatan
Penelitian ini menggunakan berbagai
Tangerang, Kota Tangerang,
macam Teknik pengumpulan data
Banten, 15117.
meliputi:
3.2.2 Waktu Penelitian a. Tes
Penelitian dilakukan tiga (3) Tes adalah kegiatan atau proses
bulan, dimulai pada Januari – sistematis mengukur
Maret tahun ajaran 2021-2022. kemampuan/kondisi seseorang.
3.3 Populasi dan Sampel Kegiatan tes (testing) selalu
3.3.1 Populasi dalam penelitian ini menggunakan alat yang juga disebut
adalah siswa kelas 1A yang tes (test). Dalam tulisan ini

6
pengertian tes lebih mengacu kepada
"alat" bukan pada "kegiatan. Peneliti
menggunakan tes menulis dengan
menggunakan huruf tegak
bersambung dengan memberikan soal
kepada siswa dan peneliti meminta
siswa kelas 1A SD Sekolah Harapan
Bangsa di Modernland untuk
mengerjakan soal dengan huruf tegak
bersambung. Tabel 3.2
b. Non test Kisi-kisi Wawancara Kepada
1) Observasi Guru Kelas 1A SD Harapan Bangsa
Pengertian observasi yang paling
sederhana adalah: mengamati
(watching) dan mendengar (listening)
perilaku seseorang selama beberapa
waktu tanpa melakukan manipulasi
atau pengendalian serta mencatat
penemuan yang memungkinkan atau
memenuhi syarat untuk digunakan ke
dalam tingkat penafsiran analisis.
Pada penelitian ini jenis observasi
yang diterapkan adalah observasi
pasif, karena peneliti berada di dalam
ruang kelas dan hanya mengamati
objek dan tidak terlibat dalam Tabel 3.3
kegiatan yang sedang diamati.
Kisi-kisi Wawancara Kepada Peserta
Didik Kelas 1A SD Harapan Bangsa
3) Dokumentasi
Dokumen merupakan sumber data
yang digunakan untuk melengkapi
penelitian, baik berupa sumber
tertulis, film, gambar (foto), dan
karya-karya monumental, yang
Tabel 3.1 semuanya itu memberikan informasi
Kisi-kisi Observasi Pembelajaran bagi proses penelitian.
Bahasa Indonesia Kelas IA 3.6 Instrumen Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti
2) Wawancara mempersiapkan instrument atau alat
Teknik pengumpulan data
penelitian yang sudah di validasi sehingga
menggunakan wawancara ini peneliti
dapat dengan mudah membuat kesimpulan
mewawancarai guru kelas dan peserta
didik yang berperan serta dalam atas hasil penelitian.
pembelajaran menulis tegak
bersambung. Pertanyaan yang
diberikan kepada kedua informan
tersebut berbeda. Pertanyaan untuk
guru kelas merupakan pertanyaan
mengenai pelaksanaan pembelajaran
menulis tegak bersambung dan cara
mengajarkan tegak bersambung pada Tabel 3.4
peserta didik, sedangkan untuk Kisi-Kisi Instrumen Menulis Huruf
peserta didik merupakan cara-cara Tegak Bersambung
peserta didik untuk mempelajari
keterampilan menulis tegak
bersambung.

7
melakukan penilaian dengan
menggunakan rubrik penilaian.
Hasil yang diperoleh 22 siswa
dikatakan mampu untuk menulis
tegak bersambung dengan
Tabel 3.6 benar, dan 4 siswa dikatakan
Rubrik Penilaian Menulis Huruf belum mampu untuk menulis
Tegak Bersambung dengan huruf tegak bersambung
3.7 Teknik Analisis Data degan benar.
Analisis data adalah proses mencari dan b. Teknik Wawancara
menyusun data yang di dapat secara Peneliti melakukan wawancara
sistematis. Data tersebut berasal dari kepada tiga pihak yaitu wali
wawancara, dan tes, sehingga mudah kelas 1A, empat orang siswa
dipahami dan dapat diinformasikan kepada kelas 1A dan empat orangtua
orang lain. Analisis data ini dilakukan dari siswa kelas 1A.
dengan mengorganisasikan data kemudian c. Teknik Dokumentasi
menjabarkannya ke dalam unit-unit untuk Peneliti melakukan
dilakukan sintesa yang kemudian pengumpulan dokumentasi
menyusun kedalam pola terakhir dibuat terhadap ketiga pihak yaitu
kesimpulan. walikelas 1A, empat siswa kelas
Dalam analisis data hasil penelitian terdiri 1A dan orangtua siswa kelas
dari beberapa tahap, yaitu: reduksi data, 1A.
penyajian data / display data, dan verifikasi
data / verivication. 4. HASIL PENELITIAN
4.1 Temuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD
Harapan Bangsa yang terletak di
Perumahan Modernland, Tangerang.

3.8 Keabsahan Data


1. Triangulasi Sumber
Pada penelitian ini, penulis
menggunakan triangulasi sumber
untuk menguji kredibilitas data yang
diperoleh dari beberapa sumber, yaitu
guru kelas, empat orang siswa kelas
1A, dan ke empat orangtua siswa.
2. Triangulasi Teknik
Dalam penelitian ini, penulis
mengambil data dengan cara
triangulasi teknik yaitu:
a. Teknik Tes
Peneliti memberikan tes tertulis
kepada 26 siswa SD kelas 1A
Sekolah Harapan Bangsa.
Setelah dikumpulkan kemudian
peneliti melakukan analisa
terhadap tulisan para siswa dan

8
Tabel 4. 1
Rekapitulasi Data Kemampuan Awal
Menulis Huruf Tegak Bersambung
Keterangan :
Aspek 1 : Kerapian
Gambar 4. 1
Aspek 2 : Kesesuaian ukuran tulisan
Hasil Tulisan Huruf Tegak Bersambung
Aspek 3 : Penggunaan huruf kapital
Siswa CAL
Aspek 4 : Penggunaan tanda baca
Setelah peneliti meneliti lebih dalam
Aspek 5 : Kelengkapan huruf
mengenai tulisan ini, ada beberapa aspek
Berdasarkan pada tabel di atas, 4 dari 26
penulisan yang harus diperbaiki :
siswa belum memenuhi aspek-aspek
1. Aspek kerapian, pada aspek pertama ini
penilaian menulis dengan huruf tegak
CAL memiliki kemampuan pada aspek
bersambung. Siswa-siswa tersebut
kerapian tulisan yaitu kurang. Pada
mengalami kesulitan menulis kata
aspek kerapian ini CAL mendapatkan
sederhana pada aspek-aspek yang berbeda
skor 5, karena tulisan yang dibuat tidak
satu sama lain. Berikut adalah tabel dari
rapi.
siswa yang kurang dalam kemampuan
2. Aspek kesesuaian ukuran tulisan, pada
menulis dengan huruf tegak bersambung:
aspek penilaian yang ke dua ini CAL
mendapatkan skor 10, karena dalam
tugas menulis huruf tegak bersambung
ini siswa masih dapat menuliskan huruf
a, i, u dan r pada satu kolom. Namun
peneliti memberikan apresiasi kepada
siswa tersebut karena ketika siswa mau
menulis saja itu sudah bagus. Apalagi
siswa tersebut sudah berusaha untuk
menulis dengan huruf tegak
Tabel 4. 2
bersambung.
Rekapitulasi Data Skor Siswa Di bawah
3. Aspek penggunaan huruf kapital, pada
Rata-Rata
aspek penilaian yang ke tiga ini CAL
Berdasarkan tes yang telah dilakukan pada
mendapatkan skor 10 Skor. Siswa
siswa kelas IA di SD Sekolah Harapan
dapat menuliskan huruf kapital dalam
Bangsa dengan jumlah 26 siswa, 4 siswa
bentuk huruf tegak bersambung hanya
menunjukkan kemampuan menulis dengan
saja tidak sesuai dengan ukuran
huruf tegak bersambung masih kurang
hurufnya.
baik. Siswa tersebut belum memahami
4. Aspek penggunaan tanda baca, pada
aspek-aspek penilaian menulis huruf tegak
aspek penilaian yang ke empat ini CAL
bersambung yang berbeda antara satu
mendapatkan skor 10. Siswa dapat
siswa dengan siswa yang lain, hanya 22
meletakkan tanda baca titik pada
siswa yang dinyatakan tuntas dan sudah
beberapa tulisannya, dan beberapa lagi
memiliki kemampuan menulis tegak
tidak menuliskan tanda bacanya.
bersambung sesuai dengan aspek
5. Aspek kelengkapan huruf, pada aspek
penilaian. Sedangkan sebanyak 4 siswa
penilaian yang ke lima ini CAL
kelas IA di SD Harapan Bangsa
mendapatkan skor 5, CAL masih harus
dinyatakan belum tuntas atau belum
berlatih untuk dapat menuliskan huruf
memiliki kemampuan menulis tegak
yang lengkap dan jelas dengan
bersambung yang sesuai dengan aspek
menggunakan huruf tegak bersambung.
yang telah ditentukan.
Berikut adalah sampel menulis dengan
huruf tegak bersambung siswa:

9
Gambar 4. 2
Hasil Tulisan Huruf Tegak
Bersambung Siswa CBL Gambar 4. 3
Setelah peneliti meneliti lebih dalam Hasil Tulisan Huruf Tegak
mengenai tulisan ini, ada beberapa aspek Bersambung Siswa JC
penulisan yang harus diperbaiki: Setelah peneliti meneliti lebih dalam
1. Aspek kerapian, pada aspek pertama ini mengenai tulisan ini, ada beberapa aspek
CBL memiliki kemampuan pada aspek penulisan yang harus diperbaiki :
kerapian tulisan yaitu kurang. Pada 1. Aspek kerapian, pada aspek pertama ini
aspek kerapian ini CBL mendapatkan JC mendapatkan skor 5 karena tulisan
skor 10 karena tulisan yang dibuat yang dibuat tidak semuanya dalam
tidak rapi, ada 2 kata yang dapat di huruf tegak bersambung, JC masih
tulis tidak rapi dan 3 kata lainnya tidak menggabungkan huruf tegak
rapi. bersambung dengan huruf lepas,
2. Aspek kesesuaian ukuran tulisan, pada sehingga terlihat tidak rapi.
aspek penilaian yang ke dua ini CBL 2. Aspek kesesuaian ukuran tulisan, pada
mendapatkan skor 10, karena dalam aspek penilaian yang ke dua ini JC
tugas menulis huruf tegak bersambung mendapatkan skor 10, karena dalam
ini siswa masih dapat menuliskan huruf tugas menulis huruf tegak bersambung
a, i, u, e, o dan n pada satu kolom. Juga ini siswa masih dapat menuliskan huruf
huruf g dengan 3 baris kebawah. u, c, i, n, e, o dan a pada satu kolom.
Namun peneliti memberikan apresiasi Huruf g dengan 3 baris kebawah.
kepada siswa tersebut karena ketika Sedangkan huruf kapital JC memulai
siswa mau menulis saja itu sudah dikolom ke dua yang seharusnya
bagus. Apalagi siswa tersebut sudah dikolom ke 3. Namun peneliti
berusaha untuk menulis dengan huruf memberikan apresiasi kepada siswa
tegak bersambung. tersebut karena ketika siswa mau
3. Aspek penggunaan huruf kapital, pada menulis saja itu sudah bagus. Apalagi
aspek penilaian yang ke tiga ini CBL siswa tersebut sudah berusaha untuk
mendapatkan skor 3. Siswa belum menulis dengan huruf tegak
dapat menuliskan huruf kapital dalam bersambung.
bentuk huruf tegak bersambung yang 3. Aspek penggunaan huruf kapital, pada
sesuai dengan ukuran huruf dan aspek penilaian yang ke tiga ini JC
bentuknya. mendapatkan skor 12. Siswa dapat
4. Aspek penggunaan tanda baca, pada menuliskan huruf kapital dalam bentuk
aspek penilaian yang ke empat ini CBL huruf tegak bersambung hanya saja
mendapatkan skor 10. Siswa dapat tidak sesuai pada kolomnya.
meletakkan tanda baca titik pada 4. Aspek penggunaan tanda baca, pada
beberapa tulisannya, dan beberapa lagi aspek penilaian yang ke empat ini JC
tidak menuliskan tanda bacanya. mendapatkan skor 10. Siswa dapat
5. Aspek kelengkapan huruf, pada aspek meletakkan tanda baca titik pada
penilaian yang ke lima ini CBL beberapa tulisannya, dan beberapa lagi
mendapatkan skor 15. CBL masih tidak menuliskan tanda bacanya.
harus berlatih untuk dapat menuliskan 5. Aspek kelengkapan huruf, pada aspek
huruf yang lengkap dan jelas dengan penilaian yang ke lima ini JC
menggunakan huruf tegak bersambung. mendapatkan skor 10, JC masih
menuliskan kata Buku jadi Badaw dan
kata Maria di tulis Mawar, JC harus
berlatih untuk dapat menuliskan huruf
yang lengkap dan jelas dengan

10
menggunakan huruf tegak bersambung mendapatkan skor 15. KGK sudah
yang sesuai. mampu menuliskan kata dengan
lengkap hanya saja ukuran dan
bentuknya masih harus latihan agar
sesuai dengan bentuk huruf tegak
bersambung yang benar.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian


Aspek-Aspek Penilaian Dalam Menulis
Tegak Bersambung
a. Kerapian
Dari hasil tulisan siswa sebagian besar
sudah bagus. Bagus yang dimaksud
oleh peneliti adalah tulisannya bisa
dibaca walaupun masih ada beberapa
siswa yang menulis terlalu kecil
Gambar 4. 4 sehingga tulisan jadi sulit untuk dibaca.
Hasil Tulisan Huruf Tegak Ada tulisan siswa yang sangat rapi
Bersambung Siswa KGK hampir tidak ada coretan. Begitupun
Setelah peneliti meneliti lebih dalam sebaliknya, ada juga siswa yang
mengenai tulisan ini, ada beberapa aspek tulisannya kurang rapi dimana
penulisan yang harus diperbaiki: penulisan antar huruf yang satu dengan
1. Aspek kerapian, pada aspek pertama ini huruf yang lain terlalu berdempetan
KGK mendapatkan skor 15, siswa bahkan terlalu melebar yang
memiliki kemampuan pada aspek menjadikan tulisan tersebut terlihat
kerapian tulisannya cukup. Masih ada kurang bersih, kurang rapi dan sulit
tulisan yang kurang rapi. dibaca. Walaupun demikian peneliti
2. Aspek kesesuaian ukuran tulisan, pada tetap memberikan apresiasi kepada
aspek penilaian yang ke dua ini KGK seluruh siswa kelas IA yang sudah
mendapatkan skor 15, karena dalam berusaha untuk berlatih menulis tegak
tugas menulis huruf tegak bersambung bersambung.
ini siswa masih dapat menuliskan huruf Siswa yang belum memahami aspek ini
u, i, n, e, o, dan a pada satu kolom. yaitu, CAL dan JC. Dari hasil tes
Siswa KGK pun mampu menuliskan mereka terlihat kurang rapi, karena
huruf kapital R, B dan M sesuai dengan CAL menulis masih terlalu besar dan
aturan yaitu 3 kolom dari atas. Siswa bentuk hurufnya belum sempurna
masih belum mampu menuliskan huruf sehingga menyebabkan sedikit sulit
g dan k dengan ukuran yang benar. untuk dibaca. Sedangkan JC
Namun peneliti memberikan apresiasi menulisnya masih menggabungkan
kepada siswa KGK karena siswa sudah antara huruf tegak bersambung dan
berusaha mau menulis dengan huruf huruf lepas, JC belum dapat
tegak bersambung. menggabungkan antar huruf tegak
3. Aspek penggunaan huruf kapital, pada bersambung.
aspek penilaian yang ke tiga ini KGK b. Kesesuaian ukuran tulisan
mendapatkan skor 10 Skor. Siswa Penulisan huruf tegak bersambung
dapat menuliskan huruf kapital dalam yang benar adalah tidak miring ke
bentuk huruf tegak bersambung hanya kanan atau ke kiri. Sebelum menulis
saja tidak sesuai dengan bentuk dan siswa harus dapat membedakan mana
ukuran hurufnya. huruf yang memiliki jambul atau ekor
4. Aspek penggunaan tanda baca, pada atau tidak memiliki keduanya atau
aspek penilaian yang ke empat ini memiliki kedua- duanya, yaitu:
KGK mendapatkan skor 9. Siswa dapat a. Huruf berjambul ada dua yaitu
meletakkan tanda baca titik pada jambul yang penuh dan setengah
beberapa tulisannya, dan beberapa lagi jambul. Contoh huruf yang
tidak menuliskan tanda bacanya. menggunakan jambul penuh seperti
5. Aspek kelengkapan huruf, pada aspek b, h, k, dan l, sedangkan untuk
penilaian yang ke lima ini KGK jambul setengah adalah d dan t.

11
b. Huruf berekor ada 2 yaitu ekor sering kehilangan huruf dalam
yang penuh dan setengah ekor penulisan yang sudah mereka tuliskan.
penuh seperti huruf g, j, y dan ekor
setengah seperti p dan q. 5. KESIMPULAN DAN SARAN
c. Huruf yang tidak memiliki jambul 5.1 Kesimpulan
dan ekor seperti huruf Berdasarkan rumusan masalah yang ada,
a,c,e,i,m,n,o,r,s,u,v,w,x,dan z. maka penulis dapat menarik kesimpulan
d. Huruf yang memiliki ekor dan sebagai berikut :
jambul seperti huruf f. Aspek Kerapian; Terdapat 22 siswa yang
Setelah siswa mengenal semua huruf mampu menulis huruf tegak bersambung
baru guru melatih siswa dengan dengan rapi dan ada 4 siswa yang belum
menulis kata terlebih dahulu baru mampu untuk menulis dengan huruf tegak
diajarakan membuat kalimat dengan bersambung dengan rapi.
menggunakan huruf tegak bersambung Aspek Kesesuaian Ukuran Tulisan;
hingga hafal dan memahami bentuk Terdapat 22 siswa yang mampu menulis
huruf. huruf tegak bersambung dengan tingkat
c. Penggunaan huruf kapital kesesuaian ukuran tulisan yang benar dan
Untuk penggunaan huruf kapital belum ada 4 siswa yang belum mampu untuk
sepenuhnya dipahami oleh siswa. menulis dengan huruf tegak bersambung
Siswa masih menggunakan huruf dengan tingkat kesesuaian ukuran tulisan
kapital dalam huruf lepas yang yang benar.
seharusnya siswa sudah bisa Aspek Penggunaan Huruf Kapital;
menuliskan dengan huruf tegak Terdapat 23 siswa yang mampu
bersambung. Siswa yang belum menggunakan huruf kapital dalam huruf
memahami aspek penggunaan huruf tegak bersambung yang benar dan ada 3
kapital adalah CBL, CAL, KGK dan siswa yang belum mampu
JC. menggunakannya, sehingga siswa perlu
d. Penggunaan tanda baca berlatih lagi.
Tanda titik (.) Dalam menggunakan Aspek Penggunaan Tanda Baca;
tanda titik disebuah kalimat siswa Terdapat 21 siswa yang mampu
sudah mampu menggunakan tanda titik menggunakan tanda baca yang benar dan
walaupun terkadang masih ada siswa ada 5 siswa yang belum mampu untuk
yang belum paham, pada akhir kalimat menggunakan tanda baca dengan benar.
siswa tidak menggunakan tanda titik. Aspek Kelengkapan Huruf; Terdapat 24
Hal ini menunjukkan bahwa siswa siswa yang mampu menulis huruf tegak
tersebut belum paham mengenai bersambung dengan kelengkapan huruf
penggunaan tanda baca titik. CAL, yang benar dan ada 2 siswa yang belum
CBL, JC dan KGK masih meletakkan mampu untuk menulis dengan huruf tegak
beberapa tanda titik di tulisan mereka bersambung dengan huruf yang lengkap.
tapi tidak keseluruhan, hanya 3 tanda 5.2 Saran
titik saja. Adapun saran-saran yang penulis
e. Kelengkapan huruf sampaikan sebagai berikut:
Dalam setiap tulisan akan ada artinya 1. Untuk guru lebih ditekankan lagi
jika tulisan itu lengkap hurufnya. materi mengenai penggunaan huruf
Dalam menulis pun demikian, guru kapital karena penggunaan huruf
selalu menghimbau dan mengajarkan kapital belum sepenuhnya dipahami
siswa untuk dapat menulis dengan oleh siswa.
lengkap hurufnya. Seperti dalam tahap 2. Untuk siswa kelas I hendaknya
awal mengajarkan mencontoh, guru memperbanyak latihan menulis dengan
akan menuliskan satu kata di papan huruf tegak bersambung dan jangan
tulis dan siswa menuliskan ulang di hiraukan teman yang senang bermain
buku mereka. Sebagian besar siswa sendiri ketika pembelajaran sedang
sudah dapat menuliskan huruf dengan berlangsung, tetaplah fokus pada guru
lengkap hurufnya. Hal ini dan berlatihlah dengan giat.
menunjukkan bahwa siswa belum hafal
cara penulisan semua huruf dalam
tegak bersambung. CAL dan JC masih

12
https://kbbi.web.id/lengkap (diakses tanggal 4
April 2022, jam 23. 55 WIB)
[9]Malik, Adam. (2018). Pengantar Statistika
Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish.
[10]Mamik. (2015). Metodologi Kualitatif.
Sidoarja: Penerbit Zifatama.
[11]Nilamsari, Natalina. (2014). Memahami
Studi Dokumen Dalam Penelitian Kualitatif.
Wacana Volume XIII No.2, Juni 2014.
https://journal.moestopo.ac.id/index.php/
wacana/article/viewFile/143/88 (diakses
tanggal 18 Februari 2022, jam 19.00 WIB)
[12]Romadhon, Sahrul. (2019). Manajerial
Keterampilan Menulis: Kiat Sukses Menulis
Ragam Teks Fiksi Dan Nonfiksi. Pamekasan:
Duta Media Publishing.
[13]Rusdiana, Zulfa. (2020). Peningkatan
Keterampilan Menulis Tegak Bersambung
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan
Metode Latihan Terbimbing Pada Siswa
Kelas II MI Darul Ulum Sarirogo Sidoarjo.
Skripsi. Surabaya: UIN SUNAN AMPEL.
[14]Setiyaningsih, Febriani. (2013).
Peningkatan Kemampuan Menulis Tegak
Bersambung Melalui Model Pembelajaran
Kontekstual Pada Siswa Kelas Awal SD
Negeri Karangputat 02 Cilacap. Skripsi;
Universitas Negeri Yogyakarta.
[15]Sudarmanto, Eko, dkk. (2022). Metode
Riset Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta:
Sanata Dharma University Press.
DAFTAR PUSTAKA
[16]Simarmata, Janner. (2019). Kita Menulis:
[1]Anggito, Albi & Johan Setiawan. (2018). Semua Bisa Menulis Buku. Yogyakarta:
Metode Penelitian Kualitatif. Jawa Barat: Sanata Dharma University Press.
Penerbit CV Jejak. [17]Stevens & Levi. (2013). Introduction to
[2]Dalman. (2012). Keterampilan Menulis. Rubrics: An Assessment Tool to Save Grading
Depok: PT Raja Grafindo Persada. Time, Convey, Effective Feedback, and
[3]Depdiknas. (2012). Pengembangan Promote Student Learning. Virginia: Stylus
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Jakarta: Publishing, LLC.
Depdiknas. [18]Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
[4]Depdiknas. (2012). Panduan untuk Guru Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Membaca dan Menulis Permulaan untuk Alfabeta, CV.
Sekolah Dasar Kelas 1, 2, 3. Jakarta: [19]Sugiyono. (2018). Metode Penelitian
Depdiknas. Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: CV
[5]Ginting, Meta Br. (2020). Buku Ajar Alfabeta.
Bahasa Indonesia Sekolah Dasar Kelas [20]Syahputri, Marita Nurtama. (2020).
Rendah. Jawa Tengah: Lakeisha. Analisis Kesulitan Menulis Tegak
[6]Hatmo, Kenang Tri. (2021). Keterampilan Bersambung Pada Siswa Kelas II di SDN 1
Menulis Bahasa Indonesia. Jawa Tengah: Jatigunung Tahun Pelajaran 2019/2020.
Lakeisha. Skripsi. STKIP PACITAN.
[7]Krissandi, Apri Damai Sagita, B. [21]Syamsuri, Andi Sukri. (2021).
Widharyanto dan Rishe Purnama Dewi. Pendidikan, Guru dan Pembelajaran.
(2017). Pembelajaran Bahasa Indonesia Yogyakarta: Nas Media Pustaka.
untuk SD (Pendekatan dan Teknis). Jakarta: [22]Wagiran. (2013). Metodologi Penelitian
Penerbit Media Maxima. Pendidikan: Teori dan Implementasi.
[8]Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI); Yogyakarta: Budi Utama.
Kamus versi online/daring (dalam jaringan); [23]Widiyawati, Aprilia Dina. (2017).
Pengaruh Penerapan Strategi Menulis

13
Terbimbing Terhadap Keterampilan Menulis
Tegak Bersambung Siswa Kelas IIA SD
Negeri I Pedes Sedayu Bantul. Skripsi:
Universitas Negeri Yogyakarta.
[24]Yuliana, Nina, Rustono dan Hodidjah.
(2017). Penggunaan Metode Latihan
Terbimbing untuk Meningkatkan
Keterampilan Menulis Tegak Bersambung.
Pedadidaktika: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru
Sekolah Dasar. Vol. 4, No. 1 (2017) 271-284.

14

Anda mungkin juga menyukai