Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS MELALUI


PEMBELAJARAN MENULIS

Disusun Guna Memenuhi Penugasan


Mata Kuliah: Keterampilan Berbahasa Indonesia

Dosen Pengampu:
Drs. Suwandi, M.Pd.

Oleh:
Arif Maulana 1401421327

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan berkat kehadirat Allah SWT, karena dengan
limpahan rahmat dan karunia-Nya makalah yang berjudul “Upaya Peningkatan
Keterampilan Menulis Melalui Pembelajaran Menulis” dan merupakan bagian dari
tugas mata kuliah saya ini akhirnya dapat tersusun hingga selesai. Makalah ini
disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Keterampilan Berbahasa
Indonesia.

Pada kesempatan ini, saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dan telah memberikan dukungan serta arahan kepada saya dalam
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Semoga apa yang telah saya susun ini bisa
memberikan manfaat bagi para pembaca. Saya berharap lebih, semoga makalah ini
bisa menambah wawasan dan bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari oleh
pembaca.

Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu saya berharap adanya
saran, kritikan, serta masukan dari seluruh pihak agar kedepannya makalah ini bisa
saya perbaiki.

Semarang, 26 September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I.............................................................................................................................1

PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...............................................................................................1

C. Tujuan.................................................................................................................1

BAB II...........................................................................................................................2

PEMBAHASAN............................................................................................................2

A. Keterampilan Menulis........................................................................................2

B. Menulis...............................................................................................................3

C. Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis melalui Pembelajaran Menulis...4

BAB III..........................................................................................................................6

PENUTUP.....................................................................................................................6

A. Kesimpulan.........................................................................................................6

B. Saran...................................................................................................................6

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Bahasa sendiri memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan


manusia. Dengan bahasa manusia dapat dengan mudah mempelajari ilmu
pengetahuan yang lainnya. Pembelajaran Bahasa Indonesia lebih diarahkan
untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan baik dan
benar. Ada empat aspek keterampilan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
yang harus dikuasai oleh siswa yaitu keterampilan mendengarkan, berbicara,
membaca dan menulis.

Menulis dapat digunakan sebagai alat bagi siswa untuk mengetahui makna
dari mata pelajaran yang disampaikan oleh guru. Semakin cepat siswa dapat
menulis dengan baik, maka siswa dapat mengingat kembali materi pelajaran
yang telah disampaikan oleh guru saat di Sekolah..
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Keterampilan Menulis
2. Apa Pengertian Menulis
3. Bagaimana Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis melalui
Pembelajaran Menulis

C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Keterampilan Menulis
2. Mengetahui Pengertian Menulis
3. Mengetahui Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis melalui
Pembelajaran Menulis

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Keterampilan Menulis
Di sekolah dasar keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan
yang ditekankan dalam pembinaan, selain membaca dan berhitung. Dalam
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) ditegaskan bahwa siswa sekolah
dasar perlu mempelajari bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
peserta dalam berkomunikasi dengan baik dan benar, baik lisan maupun tulisan.
Keterampilan menulis di sekolah dasar dibagi menjadi keterampilan menulis awal
dan keterampilan menulis lanjutan. Keterampilan menulis permulaan ditekankan
dalam kegiatan menulis dengan cara menjiplak, menebalkan, meniru, melengkapi,
menyalin, mendikte, melengkapi cerita, dan mentranskrip puisi. Sedangkan
keterampilan menulis tingkat lanjut diarahkan pada menulis untuk
mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk percakapan,
instruksi, dan cerita.

Keterampilan menulis adalah keterampilan seseorang untuk mengungkapkan


pikiran, gagasan, gagasan, dengan menggunakan rangkaian bahasa tulis yang baik
dan benar. Keterampilan menulis seseorang akan baik jika ia juga memiliki:

1. kemampuan menemukan masalah untuk menulis


2. Kepekaan terhadap kondisi pembaca
3. kemampuan untuk mengembangkan rencana penelitian
4. kemampuan menggunakan bahasa Indonesia
5. kemampuan untuk mulai menulis
6. Kemampuan untuk memeriksa sendiri esai. Kemampuan ini akan berkembang
jika didukung dengan kegiatan membaca dan kekayaan kosakata yang
dimilikinya.

2
Dilihat dari cara pemerolehannya, keterampilan menulis berbeda dengan
keterampilan menyimak dan berbicara. Keterampilan menulis tidak diperoleh
secara “alami”, tetapi harus dipelajari dan dipraktikkan dengan sungguh-sungguh
(Budinuryanta dkk, 1997: 12.1). Setiap orang memperoleh bahasa ibu pada tahun-
tahun pertama kehidupan, tetapi tidak semua orang belajar membaca dan menulis
(Raimes, 1983: 4).

Untuk menghasilkan tulisan yang baik, setiap penulis harus memiliki tiga
keterampilan dasar dalam menulis, yaitu keterampilan bahasa, keterampilan
presentasi, dan keterampilan wajah. Keterampilan berbahasa meliputi
keterampilan dalam penggunaan ejaan, tanda baca, pembentukan kata, dan
penggunaan kalimat yang efektif. Keterampilan presentasi meliputi keterampilan
dalam membentuk dan mengembangkan paragraf, merinci mata pelajaran dan sub
topik ke dalam susunan yang sistematis. Keterampilan berekspresi meliputi
penataan topografi dan penggunaan fasilitas menulis secara efektif dan efisien
(Atar Semi, 1990:2).

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian


keterampilan menulis adalah kemampuan menyusun atau mengorganisasikan
gagasan dan mengkomunikasikan gagasan tersebut kepada pembaca sehingga
terjadi interaksi antara keduanya guna mencapai suatu tujuan.

B. Menulis
Menulis adalah salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa.
Keterampilan berbahasa lainnya adalah menyimak, berbicara, dan membaca.
Menurut Burhan Nurgiyantoro (1987:27), menulis dapat dikatakan sebagai
keterampilan yang paling sulit. Jika dilihat dari urutan pemerolehannya,
keterampilan atau kemampuan menulis berada pada urutan terakhir setelah
keterampilan menyimak, berbicara, dan membaca. Jika dilihat dari aspek
keterampilan berbahasa, menulis merupakan kegiatan yang aktif dan produktif.

3
Bagi siswa usia sekolah dasar, menulis cenderung lebih kepada keterampilan
berpikir. Hal ini sejalan dengan tulisan Mulyati (1998: 244) yang intinya
menyampaikan ide atau gagasan dan peran dengan menggunakan simbol-simbol
grafis (tulisan). Ide atau pesan yang ingin disampaikan tergantung pada
perkembangan dan tingkat pengetahuan dan daya nalar.

Setidaknya ada tiga komponen yang tergabung dalam tindakan menulis, yaitu:
(1) penguasaan bahasa tulis, yang akan berfungsi sebagai media menulis,
meliputi: kosa kata, struktur kalimat, paragraf, ejaan, pragmatik, dan sebagainya. ;
(2) penguasaan isi karangan sesuai dengan topik yang akan ditulis; dan (3)
penguasaan jenis tulisan, yaitu bagaimana menyusun isi tulisan dengan
menggunakan bahasa tulis sehingga membentuk komposisi yang diinginkan.

Sebagai bagian dari kegiatan berbahasa, menulis erat kaitannya dengan


kegiatan berpikir. Keduanya saling melengkapi. Costa (1985:103) mengemukakan
bahwa menulis dan berpikir adalah dua kegiatan yang dilakukan secara bersama-
sama dan berulang-ulang. Menulis adalah wadah sekaligus produk pemikiran.
Melalui kegiatan menulis, penulis dapat mengkomunikasikan pikirannya. Dan
melalui kegiatan berpikir, penulis dapat meningkatkan kemampuan menulisnya.

C. Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis melalui Pembelajaran Menulis


Proses menulis dapat digambarkan sebagai proses pemecahan masalah yang
kompleks, yang mengandung tiga unsur, yaitu lingkungan tugas, memori jangka
panjang penulis, dan proses menulis. Pertama, lingkungan tugas adalah tugas yang
dilakukan penulis secara tertulis. Kedua, ingatan jangka panjang penulis adalah
pengetahuan tentang topik, pembaca, dan cara menulis. Ketiga, proses menulis
meliputi tiga kegiatan, yaitu: (1) perencanaan (menetapkan tujuan untuk
mengarahkan tulisan), (2) mewujudkan (menulis sesuai dengan rencana yang telah
dibuat), dan (3) merevisi (mengevaluasi dan merevisi rencana). rencana). rencana).
menulis). Ketiga kegiatan tersebut bukanlah tahapan-tahapan linier, karena

4
pengarang terus menerus memantau tulisannya dan bergerak maju mundur
(Zuchdi, 1997: 6). Tinjauan terhadap tulisan yang telah dihasilkan ini dapat
dianggap sebagai komponen keempat dalam proses penulisan. Hal inilah yang
membantu penulis untuk mengungkapkan gagasan secara logis dan sistematis,
tidak mengandung bagian-bagian yang kontradiktif. Dengan kata lain, konsistensi
(konsistensi) isi gagasan dapat dipertahankan.

Mengenai tahapan proses menulis. (Tompkins 1990, 73) menyajikan lima


tahap, yaitu: (1) prapenulisan, (2) penyusunan, (3) merevisi, (4) mengedit, dan (5)
berbagi. Tompkins juga menekankan bahwa tahap menulis ini bukanlah aktivitas
linier. Proses penulisannya bersifat nonlinier, artinya merupakan siklus yang
berulang. Misalnya, setelah selesai mengedit artikel, penulis mungkin ingin
meninjaunya untuk kesesuaian dengan garis besar atau draf awal. Kegiatan yang
dilakukan pada setiap tahapan dapat dirinci lagi. Ini adalah gambaran menyeluruh
tentang proses penulisan, dari awal hingga akhir penulisan.

5
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Keterampilan menulis adalah keterampilan seseorang untuk
mengungkapkan pikiran, gagasan, gagasan, dengan menggunakan rangkaian
bahasa tulis yang baik dan benar. Proses menulis dapat digambarkan sebagai
proses pemecahan masalah yang kompleks, yang mengandung tiga unsur, yaitu
lingkungan tugas, memori jangka panjang penulis, dan proses menulis.

B. Saran
Setelah membaca dan memahami makalah ini, diharapkan akan menambah
wawasan dan pemahaman peserta didik khususnya tentang Keterampilan
Menulis. Kemudian dapat di aplikasikan dan diterapkan dalam membantu proses
kegiatan pembelajaran.

6
DAFTAR PUSTAKA

Intikasari, S. Dkk. (2014). Peningkatan Kemampuan Menulis Kalimat Sederhana


Melalui Media Keping Kata Bergambar Pada Siswa Tunarungu di SDLB. Jurnal
Ortopedagogia, 1(2), 166-173.
Lestari, s. (2009). Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Siswa Dengan
Pendekatan Kontekstual. Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Sekolah Dasar
Negeri 04 Gunungan, Manyaran, Wonogiri. TESIS, Untuk Memenuhi Sebagai
Persyaratan Mencapai Derajad Magister Program Studi Pendidikan Bahasa
Indonesia. Diakses pada 26 September 2022 dari
file:///C:/Users/User/Downloads/Sri%20Lestari%20(1).pdf.

Anda mungkin juga menyukai