Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KETERAMPILAN MENULIS SEBAGAI SEBUAH KETERAMPILAN


BERBAHASA
Disusun untuk memenuhi tugas
MATA KULIAH “DASAR-DASAR KETERAMPILAN BERBAHASA”
Dosen pengampu: RAHMAD, M.Pd

DISUSUN OLEH :
1. MOH KHOIRUDDIN (2023610038)

2. MOH.FARIS (2023610032)

3. NADIRA AZALIA (2023610025)

KELAS B
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PRODI BAHASA INDONESIA
UNIVERSITAS MADURA
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, berkat segala limpahan Rahmat
dan Hidayah-Nya kami bisa menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“KETERAMPILAN MENULIS SEBAGAI KETERAMPILAN
BERBAHASA” ini dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah “DASAR-DASAR KETERAMPILAN BERBAHASA” Selain
itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca wabil
khusus penulis.
Selanjutnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak
Rahmad, M.Pd Selaku dosen pengampu mata kuliah “DASAR-DASAR
KETERAMPILAN BERBAHASA ” yang selalu memberikan support akan
kinerja kami untuk menyelesaikan tugas ini. Dan kami menyadari akan makalah ini
yang masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik kami harapkan
guna untuk penyempurnaan makalah ini.

Pamekasan, 25 Oktober 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Masalah .............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3
2.1 Pengertian keterampilan menulis ............................................................... …3
2.2 Manfaat dalam menulis .................................................................................. 3
2.3 Tahapan dalam menulis .................................................................................. 4
2.4 Cara menumbuhkan kreatifitas dalam menulis .............................................. 5
3.1 BAB III PENUTUP ..................................................................................... 6
3.1 Kesimpulan..................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Keterampilan menulis merupakan suatu kegiatan menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk
tulisan. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk
berkomunikasi secara tidak langsung. Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan
berbahasa yang paling kompleks. Keterampilan menulis mengharuskan penguasaan berbagai
unsur kebahasaan. Kegiatan menulis juga membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Keterampilan
menulis sebagai salah satu dari keterampilan berbahasa mempunyai peranan penting dalam
kehidupan. Kegiatan menulis menjadikan seseorang mampu mengungkapkan ide dan pikiran.
Kompetensi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia untuk bidang studi bahasa terdiri atas
empat aspek, yaitu keterampilan mendengarkan, keterampilan berbicara, keterampilan membaca,
dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan satu
kesatuan, merupakan caturtunggal.Tarigan,( 1982:1).
Keterampilan menulis dan keterampilan membaca termasuk keterampilan yang bersifat
reseptif, sedangkan keterampilan menulis dan keterampilan berbicara merupakan keterampilan
yang bersifat produktif. Keterampilan menulis penting bagi siswa, akan tetapi pada kenyataannya
di sekolah kurang mendapat perhatian dan seringkali diremehkan oleh siswa maupun guru.
Menurut mereka, setiap orang pasti bisa menulis dan keterampilan menulis tidak perlu diberikan
dengan pembelajaran secara khusus. Oleh karena itu, pembelajaran menulis belum terlaksana
dengan baik. Ketika pembelajaran menulis berlangsung siswa kurang bersemangat, kurang
berkonsentrasi, dan tidak antusias. Hal ini disebabkan oleh anggapan siswa yang merasa kurang
mendapat manfaat dari pembelajaran menulis dan menganggap mudah Pelajaran Bahasa
Indonesia.Tarigan,( 1982:1).

1
1.2 RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah yang dikaji dalam makalah ini sebagai berikut:

1. Apa yang di maksud dengan keterampilan menulis?


2. Apa tujuan dan manfaat dalam menulis?
3. Apa saja tahapan dalam menulis?
4. Bagaimana cara menumbuhkan kreatifitas dalam menulis?
1.3 TUJUAN MASALAH

Tujuan makalah ini sebagai berikut:


1. Untuk mengetahui maksud dari keterampilan menulis
2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat menulis
3. Untuk mengetahui tahap-tahap dalam menulis
4. Untuk mengetahui cara menumbuhkan kreatifitas dalam menulis

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Keterampilan Menulis
❖ Pengertian Keterampilan Menulis
Menulis merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa ragam tulis yang bersifat
produktif. Menulis dapat dikatakan keterampilan berbahasa yang paling rumit di antara
jenis-jenis keterampilan berbahasa lainnya. Ini karena menulis bukanlah sekadar menyalin
kata-kata dan kalimat-kalimat, melainkan juga mengembangkan dan menuangkan pikiran-
pikiran dalam suatu struktur tulisan yang teratur. Menulis dapat diartikan sebagai kegiatan
menuangkan ide/gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampai.
Pendekatan struktural merupakan pendekatan pembelajaran bahasa yang dilandasi oleh
asumsi yang menganggap bahwa bahasa adalah seperangkat kaidah.
Oleh karena itu, pembelajaran menulis harus mengutamakan penguasaan kaidah-
kaidah bahasa atau tata bahasa. Dalam hal ini, pembelajaran lebih menekankan pada
pengetahuan tentang fonologi, morfologi, dan sintaksis. Maka pengetahuan tentang pola
kalimat, pola kata, dan suku kata menjadi sangat dibutuhkan, tentunya aspek kognitif bahasa
lebih diutanakan. Pendekatan ini berpandangan bahwa bahasa adalah data yang didengar
atau ditulis untuk dianalisis sesuai dengan tata bahasa. Dan pendekatan struktural ini
merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran bahasa, yang dilandasi oleh asumsi
bahwa bahasa sebagai seperangkat kaidah, norma, dan aturan. Dalman (2016:34)
2.1 Manfaat dalam Menulis
Dengan menulis banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan. Manfaat menulis bisa
dirasakan oleh diri sendiri maupun orang lain yang membaca tulisan tersebut. Komaidi
(2007:12–13) mengemukakan enam manfaat menulis, yaitu sebagai berikut. ”Pertama,
untuk menimbulkan rasa ingin tahu (curiocity) dan melatih kepekaan dalam melihat realitas
di sekitar. Kedua, melalui kegiatan menulis, mendorong seseorang untuk mencari referensi
seperti buku, majalah, koran, dan jurnal. Melalui kegiatan tersebut, akan menambah
wawasan dan pengetahuan tentang apa yang ditulis. Ketiga, melalui kegiatan menulis,
terlatih untuk menyusun pemikiran dan argumen secara runtut, sistematis, dan logis.
Keempat, melalui kegiatan menulis, secara psikologis akan mengurangi tingkat ketegangan
dan stres. Kelima, melalui kegiatan menulis, apabila hasil tulisan dimuat oleh media massa
atau diterbitkan oleh suatu penerbit, akan memperoleh kepuasan batin karena tulisannya
3
dianggap bermanfaat bagi orang lain. Selain itu, juga memperoleh honorarium
(penghargaan). Keenam, mendapatkan popularitas apabila tulisannya dibaca oleh banyak
orang. Hal ini akan memperoleh kepuasan tersendiri dan merasa dihargai oleh orang lain.”
Manfaat khusus kegiatan menulis bagi kalangan akademik adalah mampu memberikan
gagasan kepada suatu permasalahan global. Bahasa dapat merujuk pada pengalaman
kehidupan manusia. Segala pengalaman kehidupan diungkapkan ketika berbicara,
berinteraksi dengan orang lain, dan menuliskannya melalui bahasa tulis. (Oktaria, dkk,
2017)
2.2 Tahapan dalam menulis
Menulis adalah suatu proses kreatif yang dilakukan melalui tahapan yang harus
dikerjakan dengan mengerahkan keterampilan, seni, dan kiat sehingga semuanya berjalan
dengan efektif. Kegiatan menulis diibaratkan sebagai seorang arsitektur yang akan
membangun sebuah gedung. Sebuah sistem kerja yang kreatif memerlukan Langkah-langkah
yang tersusun secara sistematis. Kegiatan menulis juga memerlukan tahapan-tahapan tertentu
di dalam prosesnya.
Tahapan dalam menulis menurut M. Atar Semi (2007: 46) terbagi menjadi tiga, yaitu
a) tahap pratulis, b) tahap penulisan, dan c) tahap penyuntingan. Menurut Elina Syarif,
Zulkarnaini, dan Sumarno (2009: 11) tahap-tahap menulis terdiri dari enam langkah, yaitu:
a)draf kasar, b) berbagi, c) perbaikan, d) menyunting, e) penulisan kembali, f) evaluasi.
Dari pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan mengenai tahap-tahap dalam
menulis yaitu: pertama Tahap Pratulis. Tahap pratulis merupakan tahap paling awal dalam
kegiatan menulis. Tahap ini terletak pada sebelum melakukan penulisan. Di dalam tahap
pratulis terdapat berbagai kegiatan yang dilakukan oleh penulis. Mulai dari menentukan topik
yang akan ditulis. Penulis mempertimbangkan pemilihan topik dari segi menarik atau
tidaknya terhadap pembaca. Kedua, tahap pembuatan draf. Draf yang dimaksud adalah
tulisan yang disusun secara kasar. Pada kegiatan ini penulis lebih mengutamakan isi tulisan
dari pada tata tulisnya sehingga semua pikiran, gagasan, dan perasaandapat dituangkan ke
dalam tulisan. Ketiga, tahap revisi. Merevisi berarti memperbaiki, dapat berupa menambah
yang kurang atau mengurangi yang lebih, menambah informasi yang mendukung,
mempertajam perumusan penulisan, mengubah urutan penulisan pokok-pokok pikiran,
menghilangkan informasi yang kurang relevan, dan lain sebagainya. penulis berusaha untuk
menyempurnakan draf yang telah selesai agar tulisan tetap fokus pada tujuan. Keempat, tahap
4
penyuntingan.Pada tahap penyuntingan penulis mengulang kembali kegiatan membaca draf.
Tulisan pada draf kasar masih memerlukan beberapa perubahan. Kegiatan selama tahap
penyuntingan adalah meneliti kembali kesalahan dan kelemahan pada draf kasar dengan
melihat kembali ketepatannya dengan gagasan utama, tujuan penulisan, calon pembaca, dan
kriteria penerbitan

2.3 Cara menumbuhkan kreatifitas dalam menulis


Di bawah ini ada beberapa bekal untuk kita yang sebagai seorang penulis pemula
menurut Sukino (2010: 14), yaitu sebagaimana berikut:
a. Memiliki Kebiasaan Membaca
Membaca dan menulis merupakan dua keterampilan yang saling berkaitan. Seorang
penulis yang baik hendaknya juga sebagai pembaca yang baik. Untuk itu, seorang penulis
harus memiliki kebiasaan membaca, karena ide-ide yang akan ditulis biasanya diperoleh
dari membaca.
b. Memiliki kepekaan
Seorang penulis haruslah memiliki serangkaian kepekaan tertentu yang dikumpulkan,
dilatih, dan diasah tajam-tajam ketika kita membaca. Rangkaian itu antara lain kepekaan
bahasa yang mencakup tulisan, paragraf, kalimat, arti kata, kiasan, dan sebagainya.
Kemampuan menggunakan aspek-aspek ini akan membuat tulisan kita enak dibaca atau
tidak.
c. Memiliki Latar Belakang Informasi
Latar belakang informasi merupakan kekayaan atau kepemilikan pengetahuan
tentang sesuatu atau skemata. Informasi tentang bidang yang akan ditulis tentunya
sebagai modal utama kelancaran penulisan itu.
d. Menyenangi Aktivitas Tulis-Menulis
Menulis bukanlah sebuah keterampilan yang dapat dilakukan dengan berangan-
angan. Hendaknya aktivitas menulis menjadi kebiasaan yang memberikan kenikmatan
dan kesenangan terhadap kita.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Menulis ialah suatu keterampilan dalam berbahasa yang dapat dipergunakan untuk
berkomunikasi secara tidak langusung, tidak degan cara face to face. Menulis tidak dibatasi
ruang dan waktu maupun suasana. Tetapi menulis adalah sebuh kegiatan yang penuh dengan
kreatifitas serta tantangan bagi penulisnya. Dengan sering latihan maka secara otomatis
keahlian menulispun akan tertanam dengan sendirinya didalam diri kita masing-masing.
Fungsi utama dari menulis ialah sebagai alat komunikasi tidak langsung. Pendidikan sangat
memerlukan tulisan. Kerena tulisan dapat menunjang proses pembelajaran supaya lebih
maksimal dan bisa dijadikan bahan rujukan dalam pembelajaran. Serta menulis adalah salah
satu upaya menyebarkan pengetahuan dengan leluasa kepada siapapun dan kapanpun.

6
DAFTAR PUSTAKA
Dalman, H. 2016. Keterampilan Menulis. PT RAJAGRAFINDO PERSADA: Jakarta

Elina Syarif, Zulkarnaen, Sumarno. 2009. Pembelajaran Menulis. Jakarta : Departemen Pendidikan
Nasional.

Idonesian Gender and Society JournalVolume 2, Nomor 1, Tahun 2021, pp. 10 -17P-ISSN: 2615-
4676E-ISSN: 2615-692X

Komaidi, Didik. 2007.aku bisa menulis. yogyakarta:sabda media

M. Atar Semi. 2007. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa

Oktaria, D. dkk. (2017). Penguasaan Kalimat Efektif sebagai Kunci Peningkatan Keterampilan
Menulis Eksposisi (The Mastery of Effective Sentences as the Key to Improve Exposition Writing
Skill).
Sukino. 2010. Menulis Itu Mudah. Yogyakarta: LKIS Printing Cemerlang.
Tarigan, Henry Guntur, Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. (Bandung: Penerbit
Angkasa, 1986), 15

Anda mungkin juga menyukai