Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“KARANGAN”

NAMA : SALWAA SEROJA YUSTISIA


NIM : 12070322364
NAMA : NOVIA RAHMAWATI BR.HARAHAP
NIM : 12070327533
MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL


JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM

4
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah swt yang atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "KARANGAN" dengan tepat waktu. Makalah
disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini bertujuan
menambah wawasan tentang “Karangan” baik bagi para pembaca maupun penulis sendiri.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ere Mardella Arbiani, M.Pd. selaku Dosen
mata kuliah Bahasa Indonesi. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Pekanbaru,10 September 2022

Penulis

4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1

C. Tujuan...................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................2

A. Pengertian Karangan.............................................................................................................2

B. Tujuan Karangan..................................................................................................................2

C. Kerangka Karangan..............................................................................................................3

D. Kriteria Karangan yang Baik................................................................................................4

E. Ciri- Ciri Karangan...............................................................................................................5

F. Jenis atau tipe Karangan.......................................................................................................6

G. Merevisi Karangan................................................................................................................8

BAB III PENUTUP......................................................................................................................10

A. Kesimpulan.........................................................................................................................10

B. Saran...................................................................................................................................10

14
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan jati diri Bangsa Indonesia. Sebagai warna negara
Indonesia yang baik,sejak dini anak – anak diajarkan bagaimana berbahasa Indonesia
dengan baik dan benar. Bahasa Indonesia sendiri juga merupakan salah satu pelajaran
yang wajib ada di setiap tingkat Pendidikan di Indonesia, seperti Sekolah Dasar (SD),
Sekolah Menengah Pertama (SMP),Sekolah Menengah Atas (SMA), dan juga
Universitas. Hal ini ditujukan untuk membantu masyarakat dalam menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Di universitas, Bahasa Indonesia sangat diperlukan untuk
mengingat Kembali cara penggunaan tanda baca,kata hubung,serta bagaimana membuat
suatu karya ilmiah, yang dimana karya ilmiah itu menjadi suatu syarat kelulusan di suatu
Universitas. Dalam makalah ini kita akan mempelajari mengenai karangan. Karangan
sendiri biasanya digunakan untuk membantu penulis dalam mem paraphrase suatu buku
yang digunakan sebagai informasi dalam membuat karya ilmiah.

B. Rumusan Masalah
1. Memahami definisi dan tujuan Karangan
2. Mengetahui dan Memahami cara merancang dan menulis sebuah karangan
3. Mengetahui kriteria dan ciri – ciri karangan
4. Mengetahui tipe-tipe serta jenis karangan
5. Mengetahui cara menulis dan merevisi karangan

C. Tujuan
Diharapkan bahwa makalah ini dapat bermanfaat dan dapat membnatu pembaca dalam
mengetahui dan memahami Karangan, baik pengertian hingga cara menulis sebuah
karangan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Karangan

Pada umumnya, karangan dipandang sebagai suatu perbuatan atau


kegiatan komunikatif antara penulis dan pembaca berdasarkan teks yang telah
dihasilkan (Ahmadi, 1988: 20). Begitu juga istilah karangan (komposisi) yang
dikemukakan Ahmadi (1990: 1) bahwa karangan diartikan sebagai rangkaian katakata
atau kalimat. Selain itu, karangan menurut Gie (1995: 17) memiliki pengertian hasil
perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh
pembaca.

Sirait, dkk (1985: 1) memberi batasan pengertian karangan yaitu setiap


tulisan yang diorganisasikan yang mengandung isi dan ditulis untuk suatu tujuan
tertentu biasanya berupa tugas di kelas. Widyamartaya (1990) mengatakan bahwa
mengarang dapat dipahami sebagai keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang
dalam mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis
kepada pembaca untuk dipahami dengan tepat seperti yang dimaksud oleh pengarang.

Karangan merupakan suatu proses menyusun, mencatat, dan


mengkomunikasikan makna dalam tataran ganda, bersifat interaktif dan diarahkan
untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan suatu sistem tanda
konvensional yang dapat dilihat. Karangan terdiri dari paragraf-paragraf yang
mencerminkan kesatuan makna yang utuh. Menurut Keraf (1994: 2) karangan
adalah bahasa tulis yang merupakan rangkaian kata demi kata sehingga menjadi
sebuah kalimat, paragraf, dan akhirnya menjadi sebuah wacana yang dibaca dan
dipahami.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud


dengan karangan adalah hasil rangkaian kegiatan seseorang dalam
mengungkapkan gagasan atau buah pikirannya melalui bahasa tulis yang dapat
dibaca dan dimengerti oleh orang lain yang membacanya.

B. Tujuan Karangan
Tujuan utama mengarang atau menulis ialah sebagai sarana komunikasi secara
tidak langsung. Sedangkan tujuan menulis secara umum adalah memberikan pedoman,
menerangkan sesuatu, menceritakan peristiwa, meringkas, dan menyakinkan (Semi
2003).

14
Menurut Syafie’ie (1988), tujuan penulisan dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Mengubah keyakinan pembaca,
2. menancapkan pemahaman sesuatu terhadap pembaca,
3. menarik proses berpikir pembaca,
4. menghibur atau memuaskan pembaca,
5. memberikan informasi kepada pembaca, dan
6. memotivasi pembaca.

Selain itu, Hugo Harting dalam Tarigan (1994) juga mengelompokan tujuan penulisan,
sebagai berikut:

1. Tujuan penugasan (assingnment purpose)


2. Tujuan altruistik (altruistic purpose)
3. Tujuan persuasi (persuasive purpose)
4. Tujuan penerangan (informational purpose)
5. Tujuan penyataan (self-expressive purpose)
6. Tujuan kreatif (creative purpose)
7. Tujuan pemecahan masalah (problem-solving purpose)
8. Tujuan-tujuan itu biasanya berdiri sendiri, namun terkadang juga tujuan ini tidak
berdiri sendiri tapi berupa gabungan dari dua atau lebih tujuan yang bersatu dalam
suatu tulisan.

Maka dari itu, tugas seorang penulis tidaklah sekadar memilih topik pembicaraan yang
cocok atau serasi, namun juga harus memastikan tujuan yang jelas. Penentuan tujuan
menulis sangat akrab dengan bentuk atau jenis-jenis tulisan atau karangan.

C. Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah suatu rencana kerja yang memuat garis-garis
besar dari suatu karangan yang akan digarap (Keraf, 1994: 149). Pada dasarnya,
untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah awal untuk membentuk
karangan itu menjadi karangan yang teratur dan sistematis. Maka, sebelum
membuat karangan lebih baik dibuat susunan-susunan yang dapat memudahkan
dalam mengembangkan karangan tersebut. Susunan-susunan tersebut dapat
dikatakan sebagai kerangka karangan.

Kerangka karangan terdiri dari dua jenis, yakni kerangka topik dan kerangka kalimat.
Pada umunya orang lebih sering menggunkaan kerangka topik. Kerangka topik sendtiri
terdiri atas frasa,klausa yang didahului tanda-tanda yang sudah lazim untuk meyatakan
hubungan antar gagasan.sedangkan kerangka kalimat lebih bersifat resmi, dan berupa
kalimat-kalimat lengkap.

14
Kerangka karangan juga mempunyai dua pola penyusunan kerangka karangan yaitu
pola alamiah dan pola logis. Dikatakan pola alamiah karena pengaruh unit-unit bab dan
subbabnya memakai pendekatan alamiah yang essensial ruang (tempat) dan waktu. Pola
logis yakni karena memakai pendekatan berdasarkan jalan pikiran atau cara berpikir
manusia yang selalu mengamati sesuatu berdasarkan logika.

Manfaat kerangka karangan yaitu :


1. Kerangka karangan mempermudah pengarang menulis karangannya dan dapat
mencegah pengarang mengolah suatu ide sampe dua kali,serta mencegah pengarang
keluar dari sasaran yang sudah di tetapkan.
2. Kerangka karangan membantu pengarang mengatur dan menempatkan klimaks yang
berbeda beda di dalam karangannya.
3. Bila kerangka karangan telah rapi tersusun berarti separuh karangan sudah ‘selesai’
karna semua ide sudah dikumpul, dirinci, dan diruntun dengan teratur. Pengarang
tinggal menyusun kalimat-kalimatnya saja untuk ‘menyembunyikan’ ide dan gagasan.
4. Kerangka karangan merupakan miniatur dari keseluruhan karangan. Melalui kerangka
karangan, pembaca dapat melihat inti sari ide serta struktur karangan.

Adapun langkah-langkah untuk Menyusun atau menulis karangan tersebut, yaitu


sebagai berikut :

1. Menentukan tema dan judul


Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan
yang mendasari suatu karangan, cakupannya lebih besar dan menyangkut pada
permasalahan yang diangkat. Sedangkan yang dimaksud dengan judul adalah
kepala karangan, dan lebih pada penjelasan awal (penunjuk singkat) isi karangan
yang akan ditulis.

2. Mengumpulkan bahan
Sebelum melanjutkan menulis, perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam
menunjukkan eksistensi tulisan seperti mengumpulkan ide dan inovasi. Banyak
cara mengumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai cara sesuai dengan
tujuan penulisannya.

3. Menyeleksi bahan
Setelah ada bahan maka perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan
tema pembahasan. Polanya melalui klarifikasi bahan yang telah dikumpulkan
dengan teliti dan sistematis.

4. Membuat kerangka karangan


Kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi
beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur. Kerangka karangan belum tentu
sama dengan daftar isi atau uraian per bab. Kerangka ini merupakan catatan kecil

14
yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang
sempurna.
Berikut fungsi kerangka karangan:
a. Memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis
b. Memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan
c. Membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting
Tahapan dalam menyusun kerangka karangan:
a. Mencatat gagasan
b. Mengatur urutan gagasan
c. Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab
d. Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap

5. Mengembangkan kerangka karangan


Proses pengembangan karangan tergantung pada materi yang hendak
ditulis. Pengembangan karangan juga jangan menumpuk dengan pokok permasalahan
yang lain. Untuk itu pengembangannya harus sistematis, dan terarah. Alur pengembangan
juga harus disusun secara teliti dan cermat.

D. Kriteria Karangan yang Baik


sebuah karangan selalu terdiri atas dua unsur penting, yaitu bentuk dan isi. Bentuk
berkaitan dengan bahasa, sedangkan isi berkaitan dengan materi yang terkandung dalam
karanga, apapun jenis karangannya. Ditinjau dari kedua aspek tersebut terdapat beberapa
kriteria karangan yang baik, yaitu :

1. Berisi hal-hal yang bermanfaat Meskipun karangan itu tergolong sederhana, namun
isinya memperkaya pengetahuan pembaca.
2. Pengungkapan jelas Permasalahan yang dibicarakan dalam karangan dapat dipahami
oleh pembaca secara tepat dan benar. Faktor pendukung utamanya adalah pilihan kata
diksi, ketepatan skruktur kalimat, akuratnya pemilihan kata hubung, pengorganisasian ide
yang padu, kesesuaian menentukan contoh atau ilustrasi dan lain-lain.
3. Penciptaan kesatuan dalam pengorganisasian Karangan langsung menjelaskan isi
permasalahan dan tidak berbelit-belit. Perpindahan pembahasan dari satu masalah ke
masalah lain berlangsung secara mulus tanpa menimbulkan kesenjangan. Tiap kalimat
mendukung ide utama paragraf.
4. Efektif dan efisien Karangan menggunakan kalimat dan kata-kata ringkas, namun
dapat menjangkau makna yang jelas.
5. Ketepatan penggunaan bahasa Hal yang tercakup di dalamnya adalah kesanggupan
pengarang untuk memenuhi berbagai kaidah bahasa indonesia secara baik dan benar.
Pembentukan kata, penyusunan kelompok kata, penyusunan kalimat, serta penguasaan
ejaan dan tanda baca.
6. Terdapat variasi kalimat
7. Penyusunan kalimat panjang dan pendek berselang-seling. Tidak terdapat penggunaan
kata-kata yang sama secara berulang-ulang dengan cara mencari sinonimnya
14
8. Vitalitas Pembaca seakan-akan merasa pengarang ada di dekatnya sehingga terjadi
kontak dan timbul jalinan kata maupun kalimat.
9. Cermat Tidak mengabaikan hal-hal kecil, seperti penulisan tanda baca tanda titik dan
koma. Cermat dalam memilih kata maupun menyusun kalimat.
10. Objektif Karangan diungkapkan secara jujur, tidak dimuati emosi dan realitis.

E. Ciri- Ciri Karangan


Pada dasarnya, karangan memiliki ciri-ciri yang bisa mengidentifikasikan
bahwa karangan tersebut dapat dikatakan baik. Seperti yang diungkapkan oleh
Tarigan (1985:6) karangan yang baik adalah karangan yang mencerminkan
kemampuan pengarang untuk menggunakan nada yang serasi, karangan yang
mencerminkan pengarang mampu menyusun karangan secara utuh dan tidak
samar-samar dan dapat meyakinkan pembaca.

Menurut Enre (1998:8) karangan yang baik adalah karangan yang


bermakna jelas, bulat dan utuh, ekonomis dan memenuhi kaidah-kaidah
gramatikal. Akhidiah, dkk (1993:9) menjelaskan karangan yang baik memiliki
beberapa ciri, diantaranya : bermakna jelas, merupakan kesatuan yang bulat,
singkat dan padat, memiliki kaidah kebahasaan dan komunikatif. Selain itu,
Darmadi (1996:24) mengungkapkan bahwa beberapa ciri karangan yang baik
adalah : signifikan, jelas, memiliki kesatuan dan mengorganisasikan yang baik
ekonomis, mempunyai pengembangan yang memadai, menggunakan bahasa yang
dapat diterima dan mempunyai kekuatan.

Berdasarkan pendapat di atas, terdapat beberapa persamaan ciri karangan


yang baik yaitu, sebagai berikut.
a. Jelas
Aspek kejelasan dalam suatu karangan sangat diperlukan agar karangan
tersebut lebih mudah dipahami dan jelas untuk dibaca oleh pembacanya.

b. Kesatuan dan Organisasi


Aspek kesatuan yang baik tampak pada setiap kalimat penjelas yang logis
dan mendukung ide utama paragraf, sedangkan aspek organisasi yang baik tampak
dari posisi kalimat yang tepat pada tempatnya dengan kata lain kalimat tersebut
tersusun dengan urut dan logis.

c. Ekonomis
Ciri ekonomis berkaitan erat dengan soal keefisienan, baik waktu maupun
tenaga. Kedua keefisienan itu sangat diperlukan oleh pembaca di dalam
menangkap isi yang terkandung dalam sebuah karangan.

d. Pemakaian Bahasa yang Dapat Diterima


Pemakaian bahasa yang dapat diterima akan sangat mempengaruhi tingkat

14
kejelasan karangan. Pemakaian bahasa ini menyangkut banyak aspek. Pemakaian
bahasa dalam suatu karangan harus mengikuti kaidah bahasa yang ada, baik
menyangkut kaidah pembentukan kalimat (sintaksis), kaidah pembentukan kata
(morfologi), kaidah ejaan yang berlaku, kaidah peristilahan maupun kaidahkaidah yang
lain yang relevan

F. Jenis Karangan Menurut Bobot isinya


Berdasarkan bobot isinya, karangan dapat dibagi jadi 3 jenis,yaitu :
- Karangan Ilmiah
Karangan ilmiah memiliki aturan dan sejumlahpersyaratan khusus yang menyangkut
metode dan penggunaan bahasa. Yang tergolong ke dalam karangan ilmiah adalah
laporan,makalah skripsi,tesis dan disertasi.
Adapun ciri karangan ilmiah,yaitu :
a. Merupakan pembahasaan penelitian (objektif)
b. Bersifat metodis dan sistematis
c. Tulisan ilmiah menggunakan laras ilmiah

- Karangan Non-ilmiah
Karangan non-ilmiah yaitu karangan yang tidak terikat pada aturan yang baku. Yang
tergolong dalam karangan non-ilmiah antara lain anekdot, dongeng, hikayat, cerpen,
cerber, novel, roman, puisi, dan naskah drama

- Karangan Semi Ilmiah


Karangan semi ilmiah berada diantara karangan ilmiah dan karangan non-ilmiah. Yang
tergolong dalam jenis karangan ini antara lain artikel,editorial,opini,feature,tips dan
reportase.

G. Jenis Karangan Menurut Cara Penyajian


Karangan dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu narasi, deskripsi,
eksposisi, dan argumentasi. Menurut Hastuti, dkk (1993: 107) karangan dibedakan
menjadi lima jenis, yaitu narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Penjelasan tiap-tiap karangan tersebut sebagai berikut.

1. Karangan Narasi
Karangan narasi adalah salah satu jenis karangan/karya tulis yang berupa rangkaian
peristiwa baik fiksi maupun non fiksi yang disampaikan sesuai dengan urutan waktu
yang sistematis dan logis. Pada karangan narasi terdapat tahapan-tahapan peristiwa
yang jelas, dimulai dari perkenalan, timbul masalah, konflik, penyelesaian dan
penutup.

14
Ciri-ciri karangan narasi:
- Menyajikan suatu cerita yang berupa berita, peristiwa, pengalaman yang menarik
kepada pembaca;
- Cerita-cerita tersebut disajikan dengan urutan kronologis yang jelas;
- Ada konflik dan tokoh yang menjadi inti dari sebuah karangan;
- Memiliki setting yang disampaikan dengan jelas;
- Bertujuan untuk menghibur pembaca dengan cerita-cerita yang disampaikan.

2. Karangan Deskripsi
Karangan deskripsi adalah suatu bentuk karya tulis yang menggambarkan atau
melukiskan suatu objek maupun benda kepada pembaca seolah-olah pembaca
merasakan, melihat atau mengalami sendiri topik di dalam tulisan.
Ciri-ciri karangan deskripsi:
- Menggambarkan suatu objek dengan sejelas-jelasnya kepada para pembaca;
- Melibatkan observasi panca indera;
- Metode penulisan menggunakan cara objektif, subjektif, atau kesan pribadi
penulis terhadap suatu objek.

3. Karangan Eksposisi
Karangan eksposisi adalah jenis karangan yang berisi tentang penjelasan-penjelasan
maupun pemaparan mengenai suatu informasi kepada pembaca. Tujuan karangan ini
adalah untuk memberikan informasi yang sejelas-jelasnya kepada pembaca.
Ciri-ciri karangan eksposisi:
- Menyajikan atau menyampaikan sebuah informasi kepada pembaca;
- Informasi yang disajikan bersifat fakta atau benar-benar terjadi;
- Tidak berusaha mempengaruhi pembaca;
- Menjelaskan sebuah proses atau analisa suatu topik.

4. Karangan Argumentasi
Karangan argumentasi adalah jenis karangan yang berisi pendapat atau argument
penulis tentang suatu hal. Karangan ini bertujuan untuk meyakinkan pembaca agar
memiliki pandangan yang sama akan suatu hal dengan pandangan penulis.
Ciri-ciri karangan argumentasi:
- Terdapat pendapat-pendapat penulis mengenai suatu topik yang sedang di bahas.
- Pendapat-pendapat tersebut di lengkapi dengan pembuktian-pembuktian yang
berupa fakta, data, contoh, maupun grafik.
- Bertujuan untuk menyakinkan pembaca dengan menggunakan logika dan
penalaran sebagai landasan berfikirnya.
- Pengarang menghindari keterlibatan emosi dalam menyampaikan pendapatnya.

5. Karangan Persuasi

14
Karangan persuasi adalah salah satu bentuk karya tulis yang berisi ajakan-ajakan
kepada para pembaca untuk melakukan atau mempercayai suatu hal. Sama halnya
dengan karangan argumentasi, karangan persuasi juga dilengkapi dengan pendapat-
pendapat penulis yang disertai dengan pembuktian agar pembaca yakin dan mau
mengikuti apa yang disampaikan oleh penulis. Karena sifatnya yang berupa ajakan,
karangan ini bertujuan untuk meyakini pembaca yang disampaikan oleh penulis untuk
melakukan atau mempercayai sesuatu.
Ciri-ciri karangan persuasi:
- Karangan ini bersifat mengajak para pembaca
- Memiliki alasan-alasan yang kuat berupa data, fakta, dan lain-lain untuk
meyakinkan pembaca.
- Karangan ini berusaha menghindari konflik agar pembaca tidak kehilangan
kepercayaan.
- Karangan ini berusaha mendapatkan kesepakatan atau kepercayaaan antara
penulis dan pembaca.

H. Merevisi Karangan
Dalam menulis sebuah karangan tidak terlepas dari kesalahan pengetikan
tulisan,kesalahan ejaan yang digunakan ataupun content (isi karangan). Oleh karena itu
dalam Langkah – Langkah Teknik menulis revisi tulisan menjadi hal yang harus
dilakukan. Revisi tulisan dilakukan setelah karangan tersusun secara lengkap. Adapun hal
yang harus diperhatikan dalam melakukan revisi yaitu :
1. Revisi dilakukan setelah karangan selesai.
Hal yang perlu diperhatikan dalam proses revisi karangan adalah jangan merevisi satu
judul sampai sempurna baru pindah ke judul lain. Selesaikan terlebih dahulu semua
judul, bagaimanapun bentuknya, baru kemudian direvisi secara keseluruhan. Dengan
demikian, kita sudah tahu gambaran buku secara keseluruhan.
2. Agar bisa “menjaga jarak” dengan naskah buku yang telah dibuat, “endapkan”
terlebih dahulu naskah sekitar 1-2 minggu. Hal ini bertujuan untuk membuat
pikiran lebih segar dengan mengerjakan pekerjaan lain. Kalau perlu, hadiahi diri
dengan istirahat ataupun liburan karena telah menyelesaikan draft naskah buku
dengan baik. Baru saat pikiran sudah segar, buka lagi file draft naskah buku dan
mulai merevisi. 
3. Jangan ragu menambah atau mengurangi tulisan dalam naskah buku yang telah
tersusun. Jika merasa ada kalimat yang bertele-tele, berulang, dan tidak perlu, tidak
ada salahnya menghapus. Begitu juga sebaliknya, jika merasa ada yang kurang,
jangan ragu menambahkan. 
4. Membaca kembali naskah buku seakan-akan kita sebagai pembaca, bukan sebagai
penulis. Rasakan setiap emosi yang timbul, apakah sudah sesuai dengan yang
diinginkan atau belum. Jika merasa belum sesuai dengan apa yang diharapkan,
mesti ada yang perlu diubah. Kalau perlu, bisa juga melibatkan beberapa teman

14
dekat untuk ikut membaca. Setelah itu, kita dapat meminta feedback dari mereka
berkaitan dengan reaksi dan respons mereka apakah sudah sesuai dengan apa yang
kita inginkan atau belum.

Selain itu, Revisi dalam teknik menulis pada pada dasarnya perlu dilakukan dari dua
sisi, yaitu content (isi buku) dan bahasa. Pada saat melakukan revisi content (isi buku)
hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Penulisan nama dan gelar. Jika mengutip nama seseorang, pastikan menulisnya
dengan benar. Sama halnya saat menuliskan gelar seseorang perlu dipastikan gelar
tersebut benar adanya.
2. Referensi tulisan. Saat mengutip kalimat, pastikan sumber kutipan benar. Jangan
sampai sumber referensi meragukan. Apalagi saat mengutip ayat al-Quran atau
Hadis, pastikan ayat atau lafal dan artinya benar agar tidak terjadi kesalahan.
3. Tanggal dan waktu. Saat menuliskan tanggal dan waktu, pastikan dengan benar.
Tanggal kelahiran, kematian, dan berbagai peristiwa penting tidak boleh salah
dalam penulisannya.
4. Hubungan satu paragraf dengan paragraf lain. Buku yang enak dibaca adalah buku
di mana antara satu paragraf degan paragraf lainnya mengalir secara lancar. Kalau
ada hubungan antarpargraf yang kurang enak, segera lakukan revisi.
5. Judul-judul di dalam buku. Buatlah judul-judul buku yang sederhana dan menarik.
Apalagi untuk buku-bukuk yang bersifat “ngepop”, mesti juga dibuatkan judul-
judul yang ngepop dan tidak kaku.

Sementara itu, untuk revisi tulisan berkaitan dengan merevisi dari sisi tata bahasa
harus sesuai dengan tata bahasa Indonesia yang baik. Hal ini akan memudahkan
pembaca sekaligus memberikan gambaran tingkat ketrampilan berbahasa dari
penulisnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dari sisi bahasa, di antaranya:
1. Kesalahan penulisan kata. Sengat sering terjadi kesalahan menulis ( typo) karena
kecepatan dalam menulis ataupun kelengahan dalam mengetikkan jari-jari di
atas keyboard komputer. Kekurangan salah satu huruf, kelebihan, atau kesalahan
penempatan sering terjadi. Penting melihat kata satu per satu dan memeriksanya
apakah sudah benar atau belum.
2. Konsistensi Penulisan. Kita juga mesti konsisten dalam menulis, dari awal hingga
akhir. Konsistensi penulisan berkaitan dengan penulisan kata ganti seperti “saya”,
“aku” ataupun “gue”. Konsistensi dalam penulisan buku yang perlu dilakukan pada
saat revisi adalah penulisan transliterasi. Penulisan transliterasi dari bahasa asing
ke bahasa Indonesia juga mesti diperhatikan. Saat kita menggunakan kata
“Ramadan” misalnya, maka kita menggunakan kata “rida”. Jangan sampai di satu
kata kita menggunakan kata “Ramadhan”, tetapi di lain kalimat kita menggunakan
kata “Ridla”. Sebaiknya merujuk pada rujukan transliterasi yang sudah diakui
Pemerintah.

14
14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Karangan merupakan suatu proses menyusun, mencatat, dan mengkomunikasikan
makna dalam tataran ganda, bersifat interaktif dan diarahkan untuk mencapai tujuan
tertentu dengan menggunakan suatu sistem tanda konvensional yang dapat dilihat.
Karangan terdiri dari paragraf-paragraf yangmencerminkan kesatuan makna yang utuh.
Menurut Keraf (1994: 2) karangan adalah bahasa tulis yang merupakan rangkaian kata
demi kata sehingga menjadi sebuah kalimat, paragraf, dan akhirnya menjadi sebuah
wacana yang dibaca dan dipahami.
Tujuan utama mengarang atau menulis ialah sebagai sarana komunikasi secara
tidak langsung. Sedangkan tujuan menulis secara umum adalah memberikan pedoman,
menerangkan sesuatu, menceritakan peristiwa, meringkas, dan menyakinkan (Semi
2003).
Menurut Syafie’ie (1988), tujuan penulisan dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Mengubah keyakinan pembaca,
2. menancapkan pemahaman sesuatu terhadap pembaca,
3. menarik proses berpikir pembaca,
4. menghibur atau memuaskan pembaca,
5. memberikan informasi kepada pembaca, dan
6. memotivasi pembaca.

Maka dari itu, tugas seorang penulis tidaklah sekadar memilih topik pembicaraan
yang cocok atau serasi, namun juga harus memastikan tujuan yang jelas. Penentuan
tujuan menulis sangat akrab dengan bentuk atau jenis-jenis tulisan atau karangan.

B. Saran
Penulis banyak berharap kepada pembaca untuk memberikan kritik saran yang
membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khusus pada penulis.Sekian
penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang
sebesar – besarnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Henandra. 2008. Bahasa Indonesia Di Perguruan Tinggi Pekanbaru:


Penerbit Cendekia Insani Pekanbaru.

Husin, Eni Rita. 2012. Bahasa Indonesia SMK dan MAK Jakarta: Penerbit Erlangga.

Bahasa,FA. 2017-2020. “Jenis Karangan: Pengertian Karangan, Tujuan, Jenis, dan Contoh”.
Diakses pada 12 September 2022. Dari
https://bahasa.foresteract.com/jenis-karangan/#:~:text=makalah%2C%20dan
%20sebagainya.-,3.%20Tujuan,dan%20menyakinkan%20(Semi%202003)”.

Deepublish. 2016. “Teknik Menulis | Pentingnya Revisi dalam Menulis Buku”. Diakses pada
12 september 2022. Dari “https://penerbitdeepublish.com/teknik-menulis-a22/”.

Kependidikan. 2022 “Jenis Karangan Disertai Ciri-Ciri dan Contohnya”. Diakses pada
12 September 2022. dari
https://kependidikan-com.cdn.ampproject.org/v/s/kependidikan.com/jenis-karangan/?
amp=&amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16630241424211&csi=1&referrer=https%3A
%2F%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fkependidikan.com%2Fjenis-
karangan%2F”.

Kompas. 2022. “Tips Menulis Karangan dan Contohnya”. Diakses pada 12 September 2022.
Dari “https://www.kompas.com/skola/read/2022/03/08/120000569/tips-menulis-
karangan-dan-contohnya?page=all”.

123dok. 2017. Diakses pada 12 september 2022. Dari


“https://text-id.123dok.com/document/eqo3wpm5q-kriteria-karangan-yang-baik.html”.

14

Anda mungkin juga menyukai