MENULIS KARANGAN
DOSEN PENGAMPU
DISUSUN OLEH
FAIZATUZZAHRO (PO71340220010)
TAHUN 2022
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami kepada Allah SWT karena atas izin dan kehendakNya makalah sederhana ini
dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.
Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia. Adapun yang kami bahas dalam makalah sederhana ini mengenai Menulis Karangan.
Dalam penulisan makalah ini kami menemui berbagai hambatan yang dikarenakan terbatasnya
Ilmu Pengetahuan kami mengenai hal yang berkenan dengan penulisan makalah ini. Oleh karena
itu sudah sepantasnya kami berterima kasih kepada dosen pembimbing kami yakni Bapak
Kenang Tri Hatmo, M.Hum yang telah memberikan limpahan ilmu berguna kepada kami.
Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih terbatas. Dalam makalah ini kami sudah
berusaha semaksimal mungkin. Tapi kami yakin makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu kami mengharapkan saran dan juga kritik membangun agar lebih maju di masa yang
akan datang.
Kami berharap, makalah ini dapat menjadi track record dan menjadi referensi bagi kami. Kami
juga berharap agar makalah ini dapat berguna bagi orang lain yang membacanya.
Sukoharjo, 29
Oktober 2013
Penulis
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………….1
Daftar Isi………………………………………………………………….. 2
BAB I
Pendahuluan
BAB II
Pembahasan………………………………………………………………. .4
BAB III
Kesimpulan………………………………………….……………………. .12
Saran………………………………………………….…………………….12
Daftar Pustaka………………………………………..…………………….13
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagai bagian dari kegiatan berbahasa, menulis berkaitan erat dengan aktivitas berpikir.
Menurut Syafie’ie (1988:42), secara psikologis menulis memerlukan kerja otak, kesabaran
pikiran, kehalusan perasaan dan kemauan yang keras. Menulis dan berpikir merupakan dua
kegiatan yang dilakukan secara bersama dan berulang-ulang. Dengan kata lain, tulisan adalah
wadah yang sekaligus merupakan hasil pemikiran. Melalui kegiatan menulis, penulis dapat
mengkomunikasikan pikirannya. Melalui kegiatan berpikir, penulis dapat meningkatkan
kemampuannya dalam menulis.
Karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan
dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis
karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi,
argumentasi, dan persuasi.
Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan
yang akan ditulis, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas,
terstruktur, dan teratur. Kerangka karangan dibuat untuk mempermudah penulisan agar tetap
terarah dan tidak keluar dari topik atau tema yang dituju. Pembuatan kerangka karangan ini
sangat penting, terutama bagi penulis pemula, agar tulisan tidak kaku dan penulis tidak bingung
dalam melanjutkan tulisannya.
Mengingat hal ini sangatlah penting untuk dibahas, maka penulis mengambil judul dalam
makalah ini adalah ” Menulis Karangan ” yang akan dibahas dalam bab selanjutnya.
B. RUMUSAN MASALAH
BAB II
PEMBAHASAN
Mengarang berarti menyusun atau merangkai, pada awalnya kata merangkai tidak berkaitan
dengan kegiatan menulis. Operasional atau cakupan makna kata merangkai mula-mula terbatas
pada pekerjaan yang berhubungan dengan benda konkret seperti merangkai bunga atau
merangkai benda orang lain. Sejalan dengan kemajuan komukasi dan bahasa, lama-kelamaan
timbul istilah merangkai kata. Lalu berlanjut dengan merangkai kalimat, kemudian jadilah apa
yang disebut sebagai karangan. Orang yang merangkai atau menyusun kata, kalimat dan alinea
tidak disebut perangkai. Tetapi penyusun atau pengarang untuk membedakannya dengan
perangkai bunga. Belakangan muncul sebutan penulis karena karangan tertulis juga disebut
tulisan.
Sebenarnya mengarang tidak hanya dan tidak harus tertulis. Seperti halnya berkomunikasi,
kegiatan mengarang juga menggunakan bahasa sebagai mediumnya dapat berlangsung secara
lisan. Seseorang yang berbicara misalnya, dalam sebuah diskusi atau berpidato secara serta merta
(improntu) otaknya terlebih dahulu harus mengarang sebelum mulutnya berbicara.
Penulis berpendapat bahwa mengarang adalah pekerjaan merangkai kata, kalimat, atau
paragraf dalam rangka menjabarkan atau mengulas topik dan tema tertentu untuk memperoleh
hasil akhir berupa karangan. Untuk bahan perbandingan, disini dikutipkan pendapat
Widyanmartaya dan Sudiati (1911:77). Menurut keduanya , mengarang adalah “keseluruhan
rangkaian kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui
bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami”.
Jadi karangan adalah hasil penjabaran suatu gagasan secara resmi dan teratur tentang suatu topik
atau pokok bahasan. Setiap karangan yang ideal pada prinsipnya merupakan uraian yang lebih
tinggi atau lebih luas dari paragraf. Selain itu, karangan juga mempunyai arti lain yaitu bentuk
tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang
utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke
dalam bentuk tulisan yang teratur.
1. Berdasarkan Bentuknya
4
a. .Puisi, adalah karangan yang mengutamakan keindahan bentuk dan bunyi serta kepadatan
makna. Puisi pada umunya berbentuk monolog.
c. Prosa, adalah jenis karangan yang disusun secara bebas dan terperinci.
Bentuknya merupakan percangkokan monolog dengan dialog. Prosa terbagi dalam dua
macam :
a) Fiksi, adalah karangan yang disusun dalam bentuk alur yang menekankan aturan
sistematika perceritaan. Contohya : novel dan cerpen.
a. Karangan narasi, adalah karangan yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian
dengan tujuan agar pembaca seolah-olah mengalami kejadian yang diceritakan itu. Narasi
adalah uraian yang menceritakan sesuatu atau serangkaian kejadian, tindakan, keadaan
secara berurutan dari permulaan sampai akhir sehingga terlihat rangkaian hubungan satu
sama lain. Bahasanya berupa paparan yang gayanya bersifat naratif. Pada karangan narasi
terdapat tahapan-tahapan peristiwa yang jelas, dimulai dari perkenalan, timbul masalah,
konflik, penyelesaian dan ending .
Beberapa ciri-ciri karangan narasi yaitu Menyajikan suatu cerita yang berupa berita,
peristiwa, pengalaman yang menarik kepada pembaca. Cerita-cerita tersebut disajikan
dengan urutan kronologis yang jelas. Ada konflik dan tokoh yang menjadi inti dari
sebuah karangan. Memiliki setting yang disampaikan dengan jelas.
b. Karangan deskripsi, adalah karangan yang menggambarkan suatu objek dengan tujuan
agar pembaca merasa seolah-olah melihat sendiri objek yang digambarkan itu. Deskripsi
adalah suatu karangan atau uraian yang berusaha menggambarkan suatu objek atau
masalah yang seolah-olah masalah tersebut di depan mata pembaca secara konkret.
Bebrapa ciri-ciri karangan deskripsi yaitu Melukiskan suatu objek dengan sejelas-
jelasnya kepada para pembaca Melibatkan observasi panca indera.Meto++de penulisan
menggunakan cara objektif, subjektif, atau kesan pribadi penulis terhadap suatu objek.
Beberapa Ciri-ciri karangan persuasi yaitu Karangan ini bersifat mengajak para
pembacanya. Memiliki alasan-alasan yang kuat berupa data, fakta, dan lain-lain untuk
menyakinkan pembacanya. Karangan ini berusaha menghindari konflik agar pembaca
tidak kehilangan kepercayaan. Karangan ini berusaha mendapatkan kesepakatan atau
kepercayaan antara penulis dan pembaca.
6
a. Karangan populer, adalah karangan yang membahas peristiwa sehari-hari dengan
menggunakan ragam bahasa yang biasa digunakan masyarakat pada umumnya.
d. Karangan sastra, adalah karangan yang berisi cerita rekaan dengan bahasa, gaya, citra
dan rasa yang indah. Cerita-cerita yang dinyatakannya lebih bersifat individual.
Topik berasal dari kata Yunani topoi, yang berarti tempat. Dalam perkembangan
selanjutnya, topik diartikan sebagai ‘pokok pembicaraan’ suatu karangan. Berdasarkan
topik itulah, penulis menempatkan tujuan beserta tema karangannya. Dalam kehidupan
sehari-hari, topik sering dikacaukan pemakaiannya dengan istilah tema.
Menurut asal katanya, tema merupakan kata Yunani tithenai, yang berarti
menempatkan. Dari segi proses penulisan karangan, tema dan topik memiliki rumusan
yang berlainan walaupun nantinya apa yang diru5*6muskan keduanya memiliki
7
hakikat yang sama. Apabila topik bermakna pokok karangan, maka tema diartikan
sebagai suatu perumusan dari topik yang dijadikan landasan penyusunan karangan.
Berdasarkan pengertian tersebut, jelaslah bahwa topik lebih singkat dan lebih abstrak
daripada tema. Topik dirumuskan lebih dahulu dari tema.
Topik yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis berusaha untuk
secara serius mencari data yang penting dan relevan dengan masalah yang ia karang.
Penulis akan terdorong terus-menerus agar karangannya itu dapat diselesaikan dengan
sebaik-baiknya. Sebaliknya, suatu topik yang sama sekali tidak disenangi dapat
menimbulkan kesalahan apabila terdapat hambatan-hambatan. Penulis tidak akan
berusaha menemukan data dan fakta dalam memecahkan persoalan-persoalan yang ia
hadapi
b. Dikuasai Penulis
Suatu karangan disusun tidak lain untuk dibaca oleh orang lain. Oleh karena itu, minat
pembaca merupakan hal penting yang harus diperhatikan penulis. Walaupun yang
menarik minat itu amat bergantung pada situasi dan latar belakang pembaca itu sendiri,
namun hal- hal berikut merupakan sesuatu yang diminati masyarakat secara umum,
antara lain: yang aktual, penting, penuh konflik, rahasia, humor atau hal-hal lain yang
bermanfaat bagi pembaca.
Apabila topik itu terlalu luas, pembahasannya akan dangkal. Pada akhimya karangan
itu tidak menarik bagi pembaca. Pembatasan ruang lingkup topik, memungkinkan
penulis untuk mengarang dengan penuh keyakinan dan kepercayaan diri. Pembatasan
topik dapat memberikan kesempatan bagi penulis untuk menelaah dan meneliti 85
Kerangka karangan adalah rencana kerja yang memuat garis besar suatu karangan.
Manfaat kerangka karangan:
8
a. Memudahkan penyusunan karangan sehingga karangan menjadi lebih sistematis
dan teratur.
a) Kerangka Kalimat
Kerangka kalimat merupakan suatu bentuk kerangka karangan yang berupa pernyataan-
pernyataan lengkap yang perumusannya berupa kalimat berita atau kalimat tanya.
b) Kerangka Topik
Kerangka topik dinyatakan dalam kata atau frase. Dari segi kejelasannya, kerangka topik
tidak sejelas kerangka kalimat. Namun demikian, kerangka topik sifatnya lebih longgar
dan tidak kaku. Penyusunannya pun lebih mudah.
a. .Mencatat gagasan
9
b. Mengatur urutan gagasan
Sederhananya adalah
1) Tentukan terlebih dahulu tema karangan yang kita tuliskan.Selain itu tentukan
juga jenis karangan apa yang akan digunakan, seperti narasi, deskripsi dan
lainnya.
3) Membuat/ menyusun kerangka karangan agar tulisan tidak keluar dari tema
awal yang sudah ditentukan.
5) Beri judul karangan sebagai langkah terakhir dan pelengkap agar karangan
menjadi bentuk sempurna.
Baik itu pengakhiran maupun penyimpulan, sama-sama terletak pada bagian penutup
suatu karangan. Dengan demikian, dari segi letak keduanya memiliki persamaan.
Bedanya dalam hal fungsi dan cara perumusannya. Pengakhiran merupakan bagian
bacaan yang fungsinya menandakan bahwa bacaan itu selesai atau sudah berakhir.
Bagian pengakhiran masih merupakan fungsinya sebagai penutup dari suatu perincian.
Hubungan bagian pengakhiran bagian sebelumnya terbentuk dalam pola umum-
khusus.Hal ini berbeda dengan bagian penyimpulan yang umumnya terletak pada
bagian akhir suatu karangan. Hanya saja, kesimpulan berfungsi pula sebagai
pemaknaan kembali atas uraian-uraian sebelumnya. Hubungan antara bagian
kesimpulan dengan bagian sebelumnya bersifat khusus-umum. Bagian tersebut
merupakan sebuah generalisasi dari uraian sebelumnya.
1. Untuk memudahkan penulisan sebuah karya tulis agar menjadi lebih sistematis dan rapih.
10
2. Untuk mencegah penulis keluar dari ide awal yang akan dibahas dalam suatu karangan
yang akan digarap.
3. Untuk mencegah penulis membahas suatu ide atau topik bahasan yang sudah dibahas
sebelumnya.
4. Untuk memudahkan penulis mencari informasi pendukung suatu karangan yang berupa
data atau fakta.
5. Untuk membantu penulis mengembangkan ide-ide yang akan ditulis didalam suatu
karangan agar karangan menjadi lebih variatif dan menarik.
Dalam membuat karangan buka asal tulis saja akan tetapi sebuah karangan yang baik ialah
karangan yang memiliki empat unsur yang diantaranya yaitu:
1. Gagasan. Ini dapat berupa pendapat, pengalaman atau pengetahuan yang ada dalam
pikiran seseorang.
2. Tuturan. Ini merupakan bentuk pengungkapan gagasa sehingga dapat dipahami pembaca
dan kepustakaan.
3. .Tatanan. Yaitu pengaturan dan penyusunan gagasan dengan mengindahkan berbagai asas
aturan dan teknik.
4. Wahana. Yaitu sarana pengatar gagasan berupa bahasa tulis yang terutama menyangkut
kosa-kata, gramatika dan retorika.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Setelah dibahas dalam bab sebelumnya akhirnya penulis dapat menarik kesimpulan bahwa
Karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan
dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis
11
karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi,
argumentasi, dan persuasi.
Sedangkan Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari
suatu karangan yang akan ditulis, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara
sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur. Kerangka karangan dibuat untuk mempermudah
penulisan agar tetap terarah dan tidak keluar dari topik atau tema yang dituju.Pembuatan
kerangka karangan ini sangat penting, terutama bagi penulis pemula, agar tulisan tidak kaku dan
penulis tidak bingung dalam melanjutkan tulisannya.
Jadi kedua pembahasan ini sangatlah berkaitan karena jika kita ingin membuat suatu karangan
yang sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur maka sebelum pembuatan karangan itu harus
terlebih dulu kita membuat sebuah kerangka karangan agar pada karangan tersebut menjadi
terarah dan tidak keluar dari topik atau tema yang dituju.
B. SARAN
Dalam pembuatan karangan haruslah di buat suatu kerangka karangan agar mendapatkan suatu
hasil karangan yang sistematis, logis, jelas, terstruktur dan teratur tentunya akan menghasilkan
suatu karangan yang berkualitas. Semoga makalah yang berjudul “Menulis Karangan” ini
bermanfaat dan bisa dijadikan suatu motivasi bagi yang membaca.
12