Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MENULIS KARANGAN

DOSEN PENGAMPU

MOHAMMAD NORMA SAMPOERNO, MPd

DISUSUN OLEH

ANDINI NASYA FITRI (PO71340220009)

FAIZATUZZAHRO (PO71340220010)

RIRIN FEBRIANTI (PO71340220023)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI

JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

PROGAM STUDI DIPLOMA III TINGKAT 1

TAHUN 2022

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami kepada Allah SWT karena atas izin dan kehendakNya makalah sederhana ini
dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.

Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia. Adapun yang kami bahas dalam makalah sederhana ini mengenai Menulis Karangan.

Dalam penulisan makalah ini kami menemui berbagai hambatan yang dikarenakan terbatasnya
Ilmu Pengetahuan kami mengenai hal yang berkenan dengan penulisan makalah ini. Oleh karena
itu sudah sepantasnya kami berterima kasih kepada dosen pembimbing kami yakni Bapak
Kenang Tri Hatmo, M.Hum yang telah memberikan limpahan ilmu berguna kepada kami.

Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih terbatas. Dalam makalah ini kami sudah
berusaha semaksimal mungkin. Tapi kami yakin makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu kami mengharapkan saran dan juga kritik membangun agar lebih maju di masa yang
akan datang.

Kami berharap, makalah ini dapat menjadi track record dan menjadi referensi bagi kami. Kami
juga berharap agar makalah ini dapat berguna bagi orang lain yang membacanya.

Sukoharjo, 29
Oktober 2013

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………….1

Daftar Isi………………………………………………………………….. 2

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang………………………………………………….…. .. ..3

B. Rumusan Masalah…………………………………………………. .. ..3

BAB II

Pembahasan………………………………………………………………. .4

A. Pengertian mengarang dan karangan…………….…………………4

B. Jenis jenis karangan………………………………………………...4

C. Langkah langkah mengarang……………………………………….7

D. Fungsi dan manfaat mengarang…………………………………….11

E. Unsur unsur karangan………………………………………………11

BAB III

Kesimpulan………………………………………….……………………. .12

Saran………………………………………………….…………………….12

Daftar Pustaka………………………………………..…………………….13

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sebagai bagian dari kegiatan berbahasa, menulis berkaitan erat dengan aktivitas berpikir.
Menurut Syafie’ie (1988:42), secara psikologis menulis memerlukan kerja otak, kesabaran
pikiran, kehalusan perasaan dan kemauan yang keras. Menulis dan berpikir merupakan dua
kegiatan yang dilakukan secara bersama dan berulang-ulang. Dengan kata lain, tulisan adalah
wadah yang sekaligus merupakan hasil pemikiran. Melalui kegiatan menulis, penulis dapat
mengkomunikasikan pikirannya. Melalui kegiatan berpikir, penulis dapat meningkatkan
kemampuannya dalam menulis.

Mengemukakan gagasan secara tertulis tidaklah mudah. Di samping dituntut kemampuan


berpikir yang memadai, juga dituntut berbagai aspek terkait lainnya, misalnya penguasaan materi
tulisan, pengetahuan bahasa tulis dan motivasi yang kuat. Untuk menghasilkan tulisan yang baik,
setiap penulis hendaknya memiliki tiga keterampilan dasar dalam menulis, yaitu keterampilan
berbahasa, keterampilan penyajian, dan keterampilan pewajahan. Ketiga keterampilan ini harus
saling menunjang atau isi-mengisi. Kegagalan dalam salah satu komponen dapat mengakibatkan
gangguan dalam menuangkan ide secara tertulis.

Karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan
dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis
karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi,
argumentasi, dan persuasi.

Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan
yang akan ditulis, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas,
terstruktur, dan teratur. Kerangka karangan dibuat untuk mempermudah penulisan agar tetap
terarah dan tidak keluar dari topik atau tema yang dituju. Pembuatan kerangka karangan ini
sangat penting, terutama bagi penulis pemula, agar tulisan tidak kaku dan penulis tidak bingung
dalam melanjutkan tulisannya.

Mengingat hal ini sangatlah penting untuk dibahas, maka penulis mengambil judul dalam
makalah ini adalah ” Menulis Karangan ” yang akan dibahas dalam bab selanjutnya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang dimaksud dengan mengarang atau karangan ?

2. Apa sajakah jenis-jenis karangan itu ?


3
3. Bagaimanakah langkah-langkah mengarang yang baik dan benar ?

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MENGARANG DAN KARANGAN

Mengarang berarti menyusun atau merangkai, pada awalnya kata merangkai tidak berkaitan
dengan kegiatan menulis. Operasional atau cakupan makna kata merangkai mula-mula terbatas
pada pekerjaan yang berhubungan dengan benda konkret seperti merangkai bunga atau
merangkai benda orang lain. Sejalan dengan kemajuan komukasi dan bahasa, lama-kelamaan
timbul istilah merangkai kata. Lalu berlanjut dengan merangkai kalimat, kemudian jadilah apa
yang disebut sebagai karangan. Orang yang merangkai atau menyusun kata, kalimat dan alinea
tidak disebut perangkai. Tetapi penyusun atau pengarang untuk membedakannya dengan
perangkai bunga. Belakangan muncul sebutan penulis karena karangan tertulis juga disebut
tulisan.

Sebenarnya mengarang tidak hanya dan tidak harus tertulis. Seperti halnya berkomunikasi,
kegiatan mengarang juga menggunakan bahasa sebagai mediumnya dapat berlangsung secara
lisan. Seseorang yang berbicara misalnya, dalam sebuah diskusi atau berpidato secara serta merta
(improntu) otaknya terlebih dahulu harus mengarang sebelum mulutnya berbicara.

Penulis berpendapat bahwa mengarang adalah pekerjaan merangkai kata, kalimat, atau
paragraf dalam rangka menjabarkan atau mengulas topik dan tema tertentu untuk memperoleh
hasil akhir berupa karangan. Untuk bahan perbandingan, disini dikutipkan pendapat
Widyanmartaya dan Sudiati (1911:77). Menurut keduanya , mengarang adalah “keseluruhan
rangkaian kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui
bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami”.

Jadi karangan adalah hasil penjabaran suatu gagasan secara resmi dan teratur tentang suatu topik
atau pokok bahasan. Setiap karangan yang ideal pada prinsipnya merupakan uraian yang lebih
tinggi atau lebih luas dari paragraf. Selain itu, karangan juga mempunyai arti lain yaitu bentuk
tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang
utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke
dalam bentuk tulisan yang teratur.

B. JENIS - JENIS KARANGAN

1. Berdasarkan Bentuknya

4
a. .Puisi, adalah karangan yang mengutamakan keindahan bentuk dan bunyi serta kepadatan
makna. Puisi pada umunya berbentuk monolog.

b. Drama, adalah karangan yang berupa dialog sebagai pembentuk alurnya.666

c. Prosa, adalah jenis karangan yang disusun secara bebas dan terperinci.

Bentuknya merupakan percangkokan monolog dengan dialog. Prosa terbagi dalam dua
macam :

a) Fiksi, adalah karangan yang disusun dalam bentuk alur yang menekankan aturan
sistematika perceritaan. Contohya : novel dan cerpen.

b) Nonfiksi, adalah karangan yang menekankan aturan sistematika ilmiah, dan


aturan-aturan kelogisan. Contohnya: essay, laporan penelitian, dan biografi.

2. Berdasarkan Cara Penyajiannya

a. Karangan narasi, adalah karangan yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian
dengan tujuan agar pembaca seolah-olah mengalami kejadian yang diceritakan itu. Narasi
adalah uraian yang menceritakan sesuatu atau serangkaian kejadian, tindakan, keadaan
secara berurutan dari permulaan sampai akhir sehingga terlihat rangkaian hubungan satu
sama lain. Bahasanya berupa paparan yang gayanya bersifat naratif. Pada karangan narasi
terdapat tahapan-tahapan peristiwa yang jelas, dimulai dari perkenalan, timbul masalah,
konflik, penyelesaian dan ending .

Beberapa ciri-ciri karangan narasi yaitu Menyajikan suatu cerita yang berupa berita,
peristiwa, pengalaman yang menarik kepada pembaca. Cerita-cerita tersebut disajikan
dengan urutan kronologis yang jelas. Ada konflik dan tokoh yang menjadi inti dari
sebuah karangan. Memiliki setting yang disampaikan dengan jelas.

b. Karangan deskripsi, adalah karangan yang menggambarkan suatu objek dengan tujuan
agar pembaca merasa seolah-olah melihat sendiri objek yang digambarkan itu. Deskripsi
adalah suatu karangan atau uraian yang berusaha menggambarkan suatu objek atau
masalah yang seolah-olah masalah tersebut di depan mata pembaca secara konkret.

Bebrapa ciri-ciri karangan deskripsi yaitu Melukiskan suatu objek dengan sejelas-
jelasnya kepada para pembaca Melibatkan observasi panca indera.Meto++de penulisan
menggunakan cara objektif, subjektif, atau kesan pribadi penulis terhadap suatu objek.

c. Karangan eksposisi, adalah karangan yang memaparkan sejumlah pengetahuan atau


informasi. Tujuannya agar pembaca mendapat informasi dan pengetahuan dengan
sejelas-jelasnya. Dikemukakan data dan fakta untuk memperjelas pemaparan. Eksposisi
adalah suatu karangan yang menjelaskan pokok masalah yang disertai dengan fakta-fakta.
5
Tujuannya agar para pembaca memahami dan bertambah pengetahuannya terhadap
masalah yang diungkapkan. Sasaran utamanya adalah rasio, yaitu berupa perluasan
pengetahuan para pembaca sesudah membaca kisah tersebut. Contoh karangan jenis ini
adalah artikel-artikel dalam surat kabar atau majalah dan tulisan-tulisan ilmiah

eberapa Ciri-ciri karangan eksposisi yaitu Menyajikan atau menyampaikan sebuah


informasi kepada pembacanya.Informasi yang disajikan bersifat fakta atau benar-benar
terjadi.Tidak berusaha mempengaruhi pembaca.Menjelaskan sebuah proses atau analisis
suatu topik.

d. Karangan argumentasi, adalah karangan yang bertujuan untuk membuktikan suatu


kebenaran sehingga pembaca meyakini kebenaran itu. Pembuktian memerlukan data dan
fakta yang meyakinkan. Argumentasi dalam suatu karangan yang berisikan pendapat atau
gagasan mengenai suatu hal dengan pembuktian-pembuktian untuk mempengaruhi
pembaca agar mengubah sikap merekam dan menyesuaikan dengan sikap penulis.
Penulisan argumentatif harus yakin bahwa maksud suatu bagian pendahuluan adalah
tidak lain daripada menarik perhatian pembaca, memuaskan perhatian pembaca kepada
arguman-arguman yang akan disampaikan, serta menunjukkan dasar-dasar mengapa
argumentasi itu harus dikemukakan dalam kesempatan tersebut.

Beberapa Ciri-ciri karangan argumentasi yaitu Terdapat pendapat-pendapat penulis


mengenai suatu topik yang sedang dibahas. Pendapat-pendapat tersebut dilengkapi
dengan pembuktian-pembuktian yang berupa fakta, data, contoh, maupun grafik.
Bertujuan untuk menyakinkan pembaca. Pengarang menghindari keterlibatan emosi
dalam menyampaikan pendapatnya.

e. Karangan persuasi, adalah karangan yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca.


Karangan ini pun memerlukan data sebagai penunjang. Persuasi adalah jenis karangan
yang berisi ajakan-ajakan kepada para pembacanya untuk melakukan atau mempercayai
suatu hal. Karangan ini bertujuan untuk membujuk, merayu, atau mengajak pihak
pembaca agar mengakui apa yang dikehendaki oleh pihak penulis. Contoh jenis karangan
ini adalah uraian tentang penawaran jenis obat, kosmetik, atau jenis produk lain.

Beberapa Ciri-ciri karangan persuasi yaitu Karangan ini bersifat mengajak para
pembacanya. Memiliki alasan-alasan yang kuat berupa data, fakta, dan lain-lain untuk
menyakinkan pembacanya. Karangan ini berusaha menghindari konflik agar pembaca
tidak kehilangan kepercayaan. Karangan ini berusaha mendapatkan kesepakatan atau
kepercayaan antara penulis dan pembaca.

3. Berdasarkan Masalah yang Disajikannya

6
a. Karangan populer, adalah karangan yang membahas peristiwa sehari-hari dengan
menggunakan ragam bahasa yang biasa digunakan masyarakat pada umumnya.

b. Karangan ilmiah, adalah karangan yang membahas masalah-masalah yang berkain


dengan disiplin ilmu tertentu. Ragam bahasa yang digunakan bersifat teknis yang
hanya dapat dipahami masyarakat tertentu. Yang tergolong ke dalam karangan ilmiah
antara lain adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, dan disertasi. . Karangan ilmiah
memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan
penggunaan bahasa. Kebalikan dari karangan ilmiah adalah karangan non-ilmiah. yaitu
karangan yang tidak terikat pada aturan baku. Sementara itu, karangan semi-ilmiah
berada di antara keduanya.Yang akan dibahas dalam buku ini hanya dua jenis karangan
pertama saja, yaitu karangan ilmiah dan semi-ilmiah/populer karena kedua jenis karangan
inilah yang banyak diperlukan oleh mahasiswa. Antara karangan ilmiah dan karangan
ilmiah populer tidak banyak perbedaan yang mendasar. Perbedaan yang paling jelas
hanya pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Jika pada Karangan
ilmiah digunakan bahasa yang khusus di bidang ilmu tertentu pada karangan ilmiah
populer bahasa yang terlalu teknis tersebut kadang-kadang dihindari dan sebagai gantinya
digunakan istilah umum.

c. Karangan ilmiah populer, adalah karangan yang membahas masalah-masalah keilmuan


dengan menggunakan ragam bahasa yang dipahami masyarakat pada umumnya. , yang
tergolong ke dalam karangan semi- ilmiah antara lain adalah artikel, editorial, opini,
feature, tips, dan reportase

d. Karangan sastra, adalah karangan yang berisi cerita rekaan dengan bahasa, gaya, citra
dan rasa yang indah. Cerita-cerita yang dinyatakannya lebih bersifat individual.

C. LANGKAH LANGKAH MENGARANG

Penyusunan karangan sebaiknya dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Menentukan Topik, Tema, dan Tujuan Karangan5

Topik berasal dari kata Yunani topoi, yang berarti tempat. Dalam perkembangan
selanjutnya, topik diartikan sebagai ‘pokok pembicaraan’ suatu karangan. Berdasarkan
topik itulah, penulis menempatkan tujuan beserta tema karangannya. Dalam kehidupan
sehari-hari, topik sering dikacaukan pemakaiannya dengan istilah tema.

Menurut asal katanya, tema merupakan kata Yunani tithenai, yang berarti
menempatkan. Dari segi proses penulisan karangan, tema dan topik memiliki rumusan
yang berlainan walaupun nantinya apa yang diru5*6muskan keduanya memiliki
7
hakikat yang sama. Apabila topik bermakna pokok karangan, maka tema diartikan
sebagai suatu perumusan dari topik yang dijadikan landasan penyusunan karangan.
Berdasarkan pengertian tersebut, jelaslah bahwa topik lebih singkat dan lebih abstrak
daripada tema. Topik dirumuskan lebih dahulu dari tema.

Untuk merumuskan topik yang baik dipergunakan ukuran5 berikut.

a. Menarik Perhatian Penulis

Topik yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis berusaha untuk
secara serius mencari data yang penting dan relevan dengan masalah yang ia karang.
Penulis akan terdorong terus-menerus agar karangannya itu dapat diselesaikan dengan
sebaik-baiknya. Sebaliknya, suatu topik yang sama sekali tidak disenangi dapat
menimbulkan kesalahan apabila terdapat hambatan-hambatan. Penulis tidak akan
berusaha menemukan data dan fakta dalam memecahkan persoalan-persoalan yang ia
hadapi

b. Dikuasai Penulis

Topik yang dikerjakan harus dikuasai penulis. Sekurang-kurangnya ia mengetahui hal-


hal mendasar dari persoalan yang hendak dikarangnya. Idealnya, topik itu merupakan
sesuatu yang lebih diketahui penulis daripada pembacanya.

c. Menarik Dan Aktual

Suatu karangan disusun tidak lain untuk dibaca oleh orang lain. Oleh karena itu, minat
pembaca merupakan hal penting yang harus diperhatikan penulis. Walaupun yang
menarik minat itu amat bergantung pada situasi dan latar belakang pembaca itu sendiri,
namun hal- hal berikut merupakan sesuatu yang diminati masyarakat secara umum,
antara lain: yang aktual, penting, penuh konflik, rahasia, humor atau hal-hal lain yang
bermanfaat bagi pembaca.

d. Ruang Lingkupnya Terbatas

Apabila topik itu terlalu luas, pembahasannya akan dangkal. Pada akhimya karangan
itu tidak menarik bagi pembaca. Pembatasan ruang lingkup topik, memungkinkan
penulis untuk mengarang dengan penuh keyakinan dan kepercayaan diri. Pembatasan
topik dapat memberikan kesempatan bagi penulis untuk menelaah dan meneliti 85

2. Menyusun Kerangka Karangan

Kerangka karangan adalah rencana kerja yang memuat garis besar suatu karangan.
Manfaat kerangka karangan:

8
a. Memudahkan penyusunan karangan sehingga karangan menjadi lebih sistematis
dan teratur.

b. Memudahkan penempatan antara bagian karangan yang penting dengan yang


tidak penting.

c. Menghindari timbulnya pengulangan pembahasan.

d. Membantu pengumpulan data dan sumber-sumber yang diperlukan.

a) Kerangka Kalimat

Kerangka kalimat merupakan suatu bentuk kerangka karangan yang berupa pernyataan-
pernyataan lengkap yang perumusannya berupa kalimat berita atau kalimat tanya.

b) Kerangka Topik

Kerangka topik dinyatakan dalam kata atau frase. Dari segi kejelasannya, kerangka topik
tidak sejelas kerangka kalimat. Namun demikian, kerangka topik sifatnya lebih longgar
dan tidak kaku. Penyusunannya pun lebih mudah.

3. . Mengumpulkan ide atau bahan karangan

Untuk memperkaya pemahaman dan pengetahuannya, seorang penulis harus


mengumpulkan data, informasi, atau pengetahuan tambahan yang berkaitan dengan
tema karangan. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan membaca bahan acuan
tertentu mengadakan wawancara, atau pengamatan lapangan. Kita dapat langsung
mengamati objek yang akan kita karang dan dapat pula kita mengadakan percobaan.
Kedua cara tersebut penting dilakukan agar data yang kita peroleh lebih mantap dan
tidak meragukan. Semua bahan yang kita peroleh, kita catat supaya tidak mudah
6dilupakan. Catatan harus rapi dan teratur sehingga mudah dalam pemanfaatannya.
Tiap-tiap data yang kita peroleh kita catat di atas kartu atau lembaran kertas yang
mudah kita susun menurut keperluan kita dan mudah pula menyisihkannya jika sebuah
catatan ternyata tidak kita perlukan lagi. Buku tulis dapat juga kita pakai, tetapi tidak
praktis, sebab halamannya terikat dan tidak mudah disusun.

4. Mengembangkan Kerangka Karangan

Langkah berikutnya adalah mengembangkan kerangka karangan itu menjadi karangan


yang lengkap dan utuh.

Tahapan dalam menyusun kerangka karangan

a. .Mencatat gagasan

9
b. Mengatur urutan gagasan

c. Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab

d. Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap

e. Mengembangkan kerangka karangan

Sederhananya adalah

1) Tentukan terlebih dahulu tema karangan yang kita tuliskan.Selain itu tentukan
juga jenis karangan apa yang akan digunakan, seperti narasi, deskripsi dan
lainnya.

2) Kemudian mulailah mengumpulkan ide/ data hingga bahan-bahan yang


dibutuhkan untuk membuat karangan dirasa telah lengkap

3) Membuat/ menyusun kerangka karangan agar tulisan tidak keluar dari tema
awal yang sudah ditentukan.

4) Mulailah untuk mengembangkan kerangka karangan yang sudah dibuat untuk


menjadi karangan yang lengkap.

5) Beri judul karangan sebagai langkah terakhir dan pelengkap agar karangan
menjadi bentuk sempurna.

5. Cara Pengakhiran dan Pcnyimpulan

Baik itu pengakhiran maupun penyimpulan, sama-sama terletak pada bagian penutup
suatu karangan. Dengan demikian, dari segi letak keduanya memiliki persamaan.
Bedanya dalam hal fungsi dan cara perumusannya. Pengakhiran merupakan bagian
bacaan yang fungsinya menandakan bahwa bacaan itu selesai atau sudah berakhir.
Bagian pengakhiran masih merupakan fungsinya sebagai penutup dari suatu perincian.
Hubungan bagian pengakhiran bagian sebelumnya terbentuk dalam pola umum-
khusus.Hal ini berbeda dengan bagian penyimpulan yang umumnya terletak pada
bagian akhir suatu karangan. Hanya saja, kesimpulan berfungsi pula sebagai
pemaknaan kembali atas uraian-uraian sebelumnya. Hubungan antara bagian
kesimpulan dengan bagian sebelumnya bersifat khusus-umum. Bagian tersebut
merupakan sebuah generalisasi dari uraian sebelumnya.

D. FUNGSI ATAU MANFAAT KARANGAN

1. Untuk memudahkan penulisan sebuah karya tulis agar menjadi lebih sistematis dan rapih.

10
2. Untuk mencegah penulis keluar dari ide awal yang akan dibahas dalam suatu karangan
yang akan digarap.

3. Untuk mencegah penulis membahas suatu ide atau topik bahasan yang sudah dibahas
sebelumnya.

4. Untuk memudahkan penulis mencari informasi pendukung suatu karangan yang berupa
data atau fakta.

5. Untuk membantu penulis mengembangkan ide-ide yang akan ditulis didalam suatu
karangan agar karangan menjadi lebih variatif dan menarik.

E. UNSUR UNSUR KARANGAN

Dalam membuat karangan buka asal tulis saja akan tetapi sebuah karangan yang baik ialah
karangan yang memiliki empat unsur yang diantaranya yaitu:

1. Gagasan. Ini dapat berupa pendapat, pengalaman atau pengetahuan yang ada dalam
pikiran seseorang.

2. Tuturan. Ini merupakan bentuk pengungkapan gagasa sehingga dapat dipahami pembaca
dan kepustakaan.

3. .Tatanan. Yaitu pengaturan dan penyusunan gagasan dengan mengindahkan berbagai asas
aturan dan teknik.

4. Wahana. Yaitu sarana pengatar gagasan berupa bahasa tulis yang terutama menyangkut
kosa-kata, gramatika dan retorika.

5. Sistematika Karangan.Secara umum bagian-bagian karangan itu sama, yaitu adanya


bagian awal, bagian inti, dan bagian penutup. Akan tetapi, dalam materi perkuliahan ini
hanya ditampilkan bagian-bagian makalah almiah. Fokus kajian adalah pengembangan isi
bagian-bagian atau isi sistematika makalah, khususnya bagian inti.

BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

Setelah dibahas dalam bab sebelumnya akhirnya penulis dapat menarik kesimpulan bahwa
Karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan
dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis
11
karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi,
argumentasi, dan persuasi.

Sedangkan Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari
suatu karangan yang akan ditulis, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara
sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur. Kerangka karangan dibuat untuk mempermudah
penulisan agar tetap terarah dan tidak keluar dari topik atau tema yang dituju.Pembuatan
kerangka karangan ini sangat penting, terutama bagi penulis pemula, agar tulisan tidak kaku dan
penulis tidak bingung dalam melanjutkan tulisannya.

Jadi kedua pembahasan ini sangatlah berkaitan karena jika kita ingin membuat suatu karangan
yang sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur maka sebelum pembuatan karangan itu harus
terlebih dulu kita membuat sebuah kerangka karangan agar pada karangan tersebut menjadi
terarah dan tidak keluar dari topik atau tema yang dituju.

B. SARAN

Dalam pembuatan karangan haruslah di buat suatu kerangka karangan agar mendapatkan suatu
hasil karangan yang sistematis, logis, jelas, terstruktur dan teratur tentunya akan menghasilkan
suatu karangan yang berkualitas. Semoga makalah yang berjudul “Menulis Karangan” ini
bermanfaat dan bisa dijadikan suatu motivasi bagi yang membaca.

12

Anda mungkin juga menyukai