Segala puji bagi Allah SWT yang telah membimbing kami menyelesaikan makalah
ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan dan petunjukNYA, penyusun tidak akan
menyelesaikan makalah ini dengan penuh kelancaran.
Makalah ini kami susun agar pembaca dapat memahami tentang Jenis tulisan.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah banyak
membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah yang
sederhana ini dapat memberi wawasan dan pemahaman yang luas kepada pembaca.
Penyusun menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, sehingga kami
masih mengharap kritik dan saran dari para pembaca.
Terimakasih.
Penyusun
Kelompok 6
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
D. Manfaat Penulisan........................................................................................................
A. Simpulan ...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berangkat pada pendapat di atas, menulis bukan hanya sekedar menuliskan apa yang
diucapkan, tetapi merupakan suatu kegiatan yang terorganisasi sedemikian rupa, sehingga
terjadi suatu kegiatan komunikasitidak langsung antara penulis dan pembaca. Tugas seorang
penulis tidak hanya memilih topik pembicaraan yang sesuai atau serasi, tetapi juga harus
menentukan tujuan yang jelas. Penentuan tujuan menulis sangat erat hubungannya dengan
bentuk atau jenis-jenis tulisan. Penulis harus mengetahui tulisan yang ditulisnya termasuk
dalam bentuk tulisan apa, dan harus mengetahui tujuan dari tulisannya tersebut. Pada
kesempatan ini, penulis makalah mencoba memaparkan dan menjelaskan bentuk-bentuk
tulisan menurut beberapa ahli bahasa.
B. Rumusan Masalah
Dari paparan pendahuluan di atas, untuk itu dalam pembuatan makalah ini penulis
menjelaskan jenis-jenis tulisan. Maka penulis mengemukakan pokok masalah sebagai
berikut :
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini ialah sebagai berikut:
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Tulisan
Menulis atau mengarang adalah proses menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan
yang disampaikan penulis dapat dipahami pembaca (Tarigan:1986:21). Menurut Syafie’ie
(1988:41), tulisan pada hakikatnya adalah representasi bunyi-bunyi bahasa dalam bentuk
visual menurut sistem ortografi tertentu. Banyak aspek bahasa lisan seperti nada, tekanan
suara, perintah serta beberapa aspek lainnya yang tidak dapat dipresentasikan dalam tulisan.
Begitu juga halnya dengan fisik, seperti gerakan tubuh tangan, kepala, wajah yang
mengiringi bahasa lisan tidak dapat diwujudkan dalam sebuah tulisan.
B. Paragraf Naratif
Secara sederhana narasi dikenal sebagai cerita. Pada paragraf narasi terdapat suatu
kejadian atau peristiwa dalam satu urutan waktu. Berikut pengertian narasi menurut beberapa
ahli.
Ø Menurut Semi (2003:29), narasi merupakan bentuk percakapan atau tulisan yang bertujuan
menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia
berdasarkan perkembangan dari waktu kewaktu.
Ø Menurut Keraf dalam buku Finoza (Komposisi Bahasa Indonesia, 2004:136), narasi
adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada
pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi.
Ø Menurut Fatimah dalam buku Finoza (Komposisi Bahasa Indonesia, 2004:136), narasi
adalah rangkaian tuturan yang biasanya menceritakan atau menyajikan hal atau kejadian
(peristiwa) melalui penonjolan pelaku.
Berangkat dari pendapat para ahli di atas, kita dapat mengetahui poin-poin yang berkaitan
dengan narasi, yaitu (1) berbentuk cerita, (2) menonjolkan pelaku, (3) disusun secara
sistematis, (4) menurut perkembangan dari waktu kewaktu. Poin-poin tersebut jika
disatukan, maka dapat disimpulkan bahwa paragraf naratif adalah paragraf berbentuk cerita
yang mengisahkan suatu peristiwa (kejadian) dengan disusun secara sistematis dan
menonjolkan pelaku dari waktu kewaktu. Paragraf naratif bisa bersifat fiksi maupun non-
fiksi.
Secara garis besar paragraf naratif dibagi menjadi empat, yakni narasi informatif,
narasi ekspositorik, narasi artistik dan narasi sugestif.
1. Narasi Informatif
3. Narasi Artistik
Narasi sugestif adalah narasi yang memberikan suatu maksud tertentu,
menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar
sehingga tampak seolah-olah melihat. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan
bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada dan bersifat objektif.
Paragraf deskriptif adalah suatu bentuk karangan yang hidup dan berpengaruh.
Menurut Sukoyo (1987:28) dikutip oleh Syafie’ie 1998, deskripsi disajikan sehidup-
hidupnya sehingga pembaca seolah-olah memahami sendiri apa yang dialami penulis.
Deskripsi adalah tulisan yang bertujuan memberikan perincian detail tentang objek sehingga
dapat memberikan pengaruh pada imajinasi pembaca dan pendengar, bagaikan mereka ikut
melihat, mendengar, merasakan, dan mengalami langsung objek tersebut. (Atar Semi,
2003:41)
Menurut Atar Semi:2003, Paragraf Deskriptif dibagi menjadi dua jenis, yaitu deskripsi
ekspositoris dan deskripsi aristik.
Ø Deskripsi Ekspositoris
Ø Deskripsi Aristik
Keraf (1984:3) berpendapat bahwa eksposisi adalah salah satu bentuk tulisan yang
berusaha untuk menerangkan dan menguraikan satu pokok pikiran yang dapat memperluas
pandangan pengetahuan seseorang. Menurut Rusyana (1984:29), paragraf eksposisi adalah
paragraf yang membahas atau menerangkan sesuatu. Tarigan (1987:62) juga berpendapat
bahwa paragraf eksposisi adalah tulisan yang bernada penjelasan disebut tulisan
penyingkapan dan tujuannya pengklasifikasian, pembatasan, penganalisisan, penjelasan, dan
penilaian.(dikutip dari Kurniawan, Anjari:2012).
1. Bersifat nonfiksi/ilmiah;
2. Berdasarkan fakta;
3. Berusaha menjelaskan tentang sesuatu;
4. Gaya tulisan bersifat informative;
5. Fakta dipakai sebagai alat kontribusi;
6. Fakta dipakai sebagai alat konkritasi ;
7. Tidak bermaksud mempengaruh.
Paragraf persuasif adalah suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca
agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan ke- inginan penulisnya. Agar tujuannya dapat
tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta. Seperti
halnya karangan argumentasi, karangan persuasi termasuk jenis tulisan yang dibuat untuk
memengaruhi orang (hortatoris).
Perbedaan paragraph persuasif dan argumentatif :
Persuasif Argumentatif
Pengarang mengharapkan pembaca Pengarang hanya mengharapkan
mengikuti perbuatan sesuai instruksi pembaca mengakui pembenaran yang
yang dianjurkan penulis. ada dalam paragraf
(dikutip dari Chy Rohmanah : 2013)
Ciri-ciri paragraf persuasif :
Agar lebih mudah, Anda dapat menulis paragraf argumentatif dengan langkah-langkah
sebagai berikut.
Karangan argumentasi dan eksposisi sering sulit dibedakan. Bentuk keduanya hampir
sama. Meskipun demikian, keduanya memiliki perbedaan. Perbedaan argumentasi dengan
eksposisi antara lain:
(dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/Argumentasi)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mengemukakan gagasan secara tertulis, perlu menggunakan bentuk tertentu dalam sebuah
karangan. Bentuk-bentuk tersebut jika berdasarkan isi dan sifatnya adalah : (1) narasi, (2)
deskripsi, (3) eksposisi, (4) persuasif, (5) argumentasi. Sebuah tulisan dibentuk oleh
serangkaian alenia atau paragraf, maka penjenisan tulisan berdasarkan hal tersebut dapat
ditinjau dari komposisi alenianya. Paragraf naratif adalah paragraf berbentuk cerita yang
mengisahkan suatu peristiwa (kejadian) dengan disusun secara sistematis dan menonjolkan
pelaku dari waktu kewaktu. Secara garis besar paragraf naratif dibagi menjadi empat, yakni
narasi informatif, narasi ekspositorik, narasi artistik dan narasi sugestif.
Deskripsi adalah tulisan yang bertujuan memberikan perincian detail tentang objek
sehingga dapat memberikan pengaruh pada imajinasi pembaca dan pendengar, bagaikan
mereka ikut melihat, mendengar, merasakan, dan mengalami langsung objek. Paragraf
eksposisi adalah tulisan yang bernada penjelasan disebut tulisan penyingkapan dan tujuannya
pengklasifikasian, pembatasan, penganalisisan, penjelasan, dan penilaian. Paragraf persuasif
adalah suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu
sesuai dengan ke- inginan penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu
mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta. Seperti halnya karangan argumentasi,
karangan persuasi termasuk jenis tulisan yang dibuat untuk memengaruhi orang (hortatoris).
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berusaha membuktikan kebenaran dengan
berfikir kritis dan logis, bertolak dari fakta-fakta untuk mencapai suatu kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA
Disusun oleh Kelompok 6 :
NURMASYITA
RISDA
MUHAMMAD TAKDIR
DEWI
AULIA
WIDYA