Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah membimbing kami menyelesaikan makalah
ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan dan petunjukNYA, penyusun tidak akan
menyelesaikan makalah ini dengan penuh kelancaran.

Makalah ini kami susun agar pembaca dapat memahami tentang Jenis tulisan.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah banyak
membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah yang
sederhana ini dapat memberi wawasan dan pemahaman yang luas kepada pembaca.

Penyusun menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, sehingga kami
masih mengharap kritik dan saran dari para pembaca.

Terimakasih.

Palu, Oktober 2016

Penyusun

Kelompok 6
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................................

Kata Pengantar ................................................................................................................


Daftar Isi .........................................................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...........................................................................................................

B. Rumusan Masalah ......................................................................................................

C. Tujuan ............................................................................................... ........................

D. Manfaat Penulisan........................................................................................................

BAB II : KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Tulisan .........................................................................................................

B. Paragraf Naratif .........................................................................................................

C. Paragraf Deskriptif ....................................................................................................

D. Paragraf Eksposisi .....................................................................................................

E. Paragraf Persuasif ......................................................................................................

F. Paragraf Argumentasi .................................................................................................

BAB III : PENUTUP

A. Simpulan ...................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menulis atau mengarang pada hakikatnya adalah menuangkan gagasan, pendapat


gagasan, persaan keinginan, dan kemauan, serta informasi ke dalam tulisan dan
mengirimkannya kepada orang lain (Syafie’ie, 1988:78). Sebagai bagian dari kegiatan
berbahasa, menulis berkaitan erat dengan aktifitas berpikir. Keduanya saling melengkapi.
Melaui kegiatan berpikir, penulis dapat meningkatkan kemampuannya dalam menulis.

Mengemukakan gagasan secara tertulis memang tidak mudah. Untuk menghasilkan


tulisan yang baik, setiap penulis hendaknya memiliki tiga ketrampilan dasar dalam menulis,
yaitu ketrampilan berbahasa, ketrampilan penyajian, dan ketrampilan pewajahan. Penulis
harus harus menguasai bahasa yang digunakan untuk menulis. Jika dia menulis dalam bahasa
Indonesia, dia harus menguasai bahas Indonesia. Menguasai bahasa Indonesia berarti
mengetahui dan dapat menggunakan kaidah-kaidah tata bahasa Indonesia, serta mengetahui
dan dapat menggunakan kosakata bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Berangkat pada pendapat di atas, menulis bukan hanya sekedar menuliskan apa yang
diucapkan, tetapi merupakan suatu kegiatan yang terorganisasi sedemikian rupa, sehingga
terjadi suatu kegiatan komunikasitidak langsung antara penulis dan pembaca. Tugas seorang
penulis tidak hanya memilih topik pembicaraan yang sesuai atau serasi, tetapi juga harus
menentukan tujuan yang jelas. Penentuan tujuan menulis sangat erat hubungannya dengan
bentuk atau jenis-jenis tulisan. Penulis harus mengetahui tulisan yang ditulisnya termasuk
dalam bentuk tulisan apa, dan harus mengetahui tujuan dari tulisannya tersebut. Pada
kesempatan ini, penulis makalah mencoba memaparkan dan menjelaskan bentuk-bentuk
tulisan menurut beberapa ahli bahasa.
B. Rumusan Masalah

Dari paparan pendahuluan di atas, untuk itu dalam pembuatan makalah ini penulis
menjelaskan jenis-jenis tulisan. Maka penulis mengemukakan pokok masalah sebagai
berikut :

1.Bagaimana deskripsi dari sebuah tulisan dan apa saja jenis-jenisnya?

2. Apa yang dimaksud dengan paragraf naratif?

3. Apa yang dimaksud dengan paragraf deskriptif?

4. Apa yang dimaksud dengan paragraf persuasif?

5. Apa yang dimaksud dengan paragraf argumensi?

6. Apa yang dimaksud dengan paragraf eksposisi?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan utama penulisan makalah ini ialah sebagai berikut:

1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Menulis Bahasa.

2. Untuk memberikan penjelasan tentang jenis-jenis tulisan.

D. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini ialah sebagai berikut:

1. Mengetahui deskripsi dari sebuah tulisan dan apa saja jenis-jenisnya.

2. Mengetahui penjelasan tentang paragraf naratif.

3. Mengetahui penjelasan tentang paragraf deskriptif.

4. Mengetahui penjelasan tentang paragraf persuasif.

5. Mengetahui penjelasan tentang paragraf argumensi.

6. Mengetahui penjelasan tentang dengan paragraf eksposisi.


BAB II

KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Tulisan

Menulis atau mengarang adalah proses menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan
yang disampaikan penulis dapat dipahami pembaca (Tarigan:1986:21). Menurut Syafie’ie
(1988:41), tulisan pada hakikatnya adalah representasi bunyi-bunyi bahasa dalam bentuk
visual menurut sistem ortografi tertentu. Banyak aspek bahasa lisan seperti nada, tekanan
suara, perintah serta beberapa aspek lainnya yang tidak dapat dipresentasikan dalam tulisan.
Begitu juga halnya dengan fisik, seperti gerakan tubuh tangan, kepala, wajah yang
mengiringi bahasa lisan tidak dapat diwujudkan dalam sebuah tulisan.

Mengemukakan gagasan secara tertulis, perlu menggunakan bentuk tertentu dalam


sebuah karangan. Bentuk-bentuk tersebut dikemukakan oleh Nurjamal dalam Sumirat,
Darwis (2011:70), bahwa berdasarkan isi dan sifatnya, karangan terdiri atas : (1) narasi, (2)
deskripsi, (3) eksposisi, (4) persuasif, (5) argumentasi. Sebuah tulisan dibentuk oleh
serangkaian alenia atau paragraf, maka penjenisan tulisan berdasarkan hal tersebut dapat
ditinjau dari komposisi alenianya. Jika semua atau sebagian besar tulisan dibentuk oleh
alenia narasi, maka itu adalah karangan narasi, begitupun dengan bentuk tulisan lainnya.
(dikutip oleh Mega, Arumi:2012)

B. Paragraf Naratif

Secara sederhana narasi dikenal sebagai cerita. Pada paragraf narasi terdapat suatu
kejadian atau peristiwa dalam satu urutan waktu. Berikut pengertian narasi menurut beberapa
ahli.

Ø Menurut Semi (2003:29), narasi merupakan bentuk percakapan atau tulisan yang bertujuan
menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia
berdasarkan perkembangan dari waktu kewaktu.
Ø Menurut Keraf dalam buku Finoza (Komposisi Bahasa Indonesia, 2004:136), narasi
adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada
pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi.

Ø Menurut Fatimah dalam buku Finoza (Komposisi Bahasa Indonesia, 2004:136), narasi
adalah rangkaian tuturan yang biasanya menceritakan atau menyajikan hal atau kejadian
(peristiwa) melalui penonjolan pelaku.

Berangkat dari pendapat para ahli di atas, kita dapat mengetahui poin-poin yang berkaitan
dengan narasi, yaitu (1) berbentuk cerita, (2) menonjolkan pelaku, (3) disusun secara
sistematis, (4) menurut perkembangan dari waktu kewaktu. Poin-poin tersebut jika
disatukan, maka dapat disimpulkan bahwa paragraf naratif adalah paragraf berbentuk cerita
yang mengisahkan suatu peristiwa (kejadian) dengan disusun secara sistematis dan
menonjolkan pelaku dari waktu kewaktu. Paragraf naratif bisa bersifat fiksi maupun non-
fiksi.

- Ciri-Ciri Paragraf Naratif

No Menurut Atar Semi (2003:31) No Menurut Keraf (2000:136),


. . dikutip di http://id.wikipedia.org
1. Berupa cerita tentang 1. Menonjolkan unsur perbuatan
peristiwa atau pengalaman atau tindakan;
penulis;
2. Kejadian yang disampaikan 2. Dirangkai dalam urutan waktu
dapat berupa fakta, dapat juga
semata-mata imajinasi, atau
gabungan keduanya;
3. Berdasarkan konflik, karena 3. Ada konflik
tanpa konflik biasanya narasi
tidak menarik;
4. Memiliki nilai seni estetika, 4. Berusaha menjawab pertanyaan,
isi dan cara penyampaiannya apa yang terjadi?
bersifat sastra, khususnya
narasi yang berbentuk fiksi;
5. Menekankan susunan secara
kronologis.
6. Biasanya memiliki dialog
Ciri-ciri yang dikemukakan Keraf ini memiliki kesamaan dengan Atar Semi bahwa
narasi paragraf naratif memiliki ciri berisi suatu cerita, menekankan susunan kronologis, dan
memiliki konflik. Perbedaannya, Keraf lebih memilih ciri yang menonjolkan pelaku.

- Jenis-Jenis Paragraf Naratif (menurut Finoza:2004)

Secara garis besar paragraf naratif dibagi menjadi empat, yakni narasi informatif,
narasi ekspositorik, narasi artistik dan narasi sugestif.

1. Narasi Informatif

Narasi informatif adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi


secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang
tentang kisah seseorang.

2. Narasi Ekspositorik (fakta)

Narasi ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi


secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang
tentang kisah seseorang. Pelaku yang ditonjolkan biasanya, satu orang. Pelaku
diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini atau sampai terakhir dalam kehidupannya.
Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku
pada penulisan narasi ekspositprik. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa
yang logis, berdasarkan fakta yang ada, dan bersifat objektif.

3. Narasi Artistik
Narasi sugestif adalah narasi yang memberikan suatu maksud tertentu,
menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar
sehingga tampak seolah-olah melihat. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan
bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada dan bersifat objektif.

4. Narasi Sugestif (fiksi)

Narasi sugestif adalah narasi yang memberikan suatu maksud tertentu,


menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar
sehingga tampak seolah-olah melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu.
C. Paragraf Deskriptif

Paragraf deskriptif adalah suatu bentuk karangan yang hidup dan berpengaruh.
Menurut Sukoyo (1987:28) dikutip oleh Syafie’ie 1998, deskripsi disajikan sehidup-
hidupnya sehingga pembaca seolah-olah memahami sendiri apa yang dialami penulis.
Deskripsi adalah tulisan yang bertujuan memberikan perincian detail tentang objek sehingga
dapat memberikan pengaruh pada imajinasi pembaca dan pendengar, bagaikan mereka ikut
melihat, mendengar, merasakan, dan mengalami langsung objek tersebut. (Atar Semi,
2003:41)

Menurut Atar Semi:2003, Paragraf Deskriptif dibagi menjadi dua jenis, yaitu deskripsi
ekspositoris dan deskripsi aristik.

Ø Deskripsi Ekspositoris

Paragraf deskriptif yang menjelaskan sesuatu dengan perincian yang jelas


sebagaimana adanya tanpa menekankan unsur impresi atau sugesti kepada pembaca.

Ø Deskripsi Aristik

Paragraf deskriptif yang mengarahkan kepada pemberian pengalaman kepada


pembaca bagaikan berkenalan langsung dengan objek yang disampaikannya dengan cara
menciptakan sugesti dan impresi melalui ketrampilan penyampaian dengan menggunakan
gaya bahasa yang memikat dan menggugah pikiran.

Ciri-ciri paragraf deskriptif:

1. Memperlihatkan detail atau perincian tentang objek;


2. Bersifat membentuk imajinatif pembaca
3. Disampaikan dengan gaya memikat dan dengan pilihan kata yang menggugah.
4. Memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar, dilihat, dan dirasakan, sehingga
objeknya pada umumnya berupa benda, alam, tempat, warna, dan manusia.
5. Banyak menggunakan spartial onder (susunan ruang).
D. Paragraf Eksposisi

Keraf (1984:3) berpendapat bahwa eksposisi adalah salah satu bentuk tulisan yang
berusaha untuk menerangkan dan menguraikan satu pokok pikiran yang dapat memperluas
pandangan pengetahuan seseorang. Menurut Rusyana (1984:29), paragraf eksposisi adalah
paragraf yang membahas atau menerangkan sesuatu. Tarigan (1987:62) juga berpendapat
bahwa paragraf eksposisi adalah tulisan yang bernada penjelasan disebut tulisan
penyingkapan dan tujuannya pengklasifikasian, pembatasan, penganalisisan, penjelasan, dan
penilaian.(dikutip dari Kurniawan, Anjari:2012).

Ø Ciri-ciri paragraf eksposisi:

1. Bersifat nonfiksi/ilmiah;
2. Berdasarkan fakta;
3. Berusaha menjelaskan tentang sesuatu;
4. Gaya tulisan bersifat informative;
5. Fakta dipakai sebagai alat kontribusi;
6. Fakta dipakai sebagai alat konkritasi ;
7. Tidak bermaksud mempengaruh.

Ø Langkah-langkah menyusun paragraf eksposisi:

1. Menentukan topik yang akan disajikan;


2. Menentukan tujuan eksposisi;
3. Membuat kerangka karangan, disusun secara sistematis;
4. Mengembangkan eksposisi, yaitu bersifat informatif, demokratis, objektif, dan logis.
(Kurniawan, Anjari. 2012)
E. Paragraf Persuasif

Paragraf persuasif adalah suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca
agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan ke- inginan penulisnya. Agar tujuannya dapat
tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta. Seperti
halnya karangan argumentasi, karangan persuasi termasuk jenis tulisan yang dibuat untuk
memengaruhi orang (hortatoris).
Perbedaan paragraph persuasif dan argumentatif :

Persuasif Argumentatif
Pengarang mengharapkan pembaca Pengarang hanya mengharapkan
mengikuti perbuatan sesuai instruksi pembaca mengakui pembenaran yang
yang dianjurkan penulis. ada dalam paragraf
(dikutip dari Chy Rohmanah : 2013)
Ciri-ciri paragraf persuasif :

1. Persuasi berasal dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah;


2. Harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya;
3. Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan
antara penulis dengan pembaca;
4. Persuasi sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan
supaya kesepakatan pendapatnya tercapai;
5. Persuasi memerlukan fakta dan data.

Langkah-langkah menulis paragraf persuasif:

1. Tentukan topik dan tujuan;


2. Membuat kerangka karangan;
3. Menumpulkan bahan;
4. Menarik kesimpulan;
5. Penutup.
F. Paragraf Argumentasi

Menurut Keraf (2000), Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berusaha


membuktikan kebenaran dengan berfikir kritis dan logis, bertolak dari fakta-fakta untuk
mencapai suatu kesimpulan (dalam buku Semi, M. Atar:2003). Paragraf argumentasi
merupakan jenis karangan ilmiah, tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan,
atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti. Fakta-fakta dalam paragraf argumentasi
dapat diperoleh dengan berbagai cara, antara lain:

1. Bahan bacaan (buku, majalah, surat kabar, atau internet);


2. Wawancara atau angket;
3. Penelitian atau pengamatan langsung melalui observasi.

Agar lebih mudah, Anda dapat menulis paragraf argumentatif dengan langkah-langkah
sebagai berikut.

1. Daftarlah topik-topik pendapat yang dapat dikembangkan;


2. Susunlah kerangka paragraf yang akan dibuat.- Kembangkan kerangka tersebut menjadi
paragraf;
3. Anda dapat menggunakan kata penghubung antarkalimat (oleh karena itu, dengan
demikian, oleh sebab itu, dan lain-lain).

Ciri-ciri pargaraf atau karangan argumentasi:

1. Menjelaskan pendapat agar pembaca yakin mengenai topik yang dibahas;


2. Memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik, dan lain-lain;
3. Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian;
4. Penjelasan dalam paragraf argumentasi disampaikan secara logis;
5. Penutup berisi kesimpulan.
Karakteristik paragraf argumentasi:

1. Kalimat utama/pendahuluan berupa pernyataan/gagasan penulis yang menarik perhatian


pembaca ;
2. Diikuti kalimat-kalimat penjelas yang berisi argumen-argumen untuk meyakinkan atau
membuktikan kebenaran gagasan awal penulis;
3. Ditutup dengan kesimpulan yang menegaskan gagasan awal penulis.

Karangan argumentasi dan eksposisi sering sulit dibedakan. Bentuk keduanya hampir
sama. Meskipun demikian, keduanya memiliki perbedaan. Perbedaan argumentasi dengan
eksposisi antara lain:

Bagian Karangan Argumentasi Eksposisi


Pembuka atau Menarik perhatian Memperkenalkan kepada
pendahuluan pembaca pada persoalan pembaca tentang topik yang
yang akan dikemukakan. akan dipaparkan dan tujuan
paparan tersebut.
Tujuan Meyakinkan pembaca. Memberi informasi atau
menjelaskan kepada
pembaca agar pembaca
memperoleh gambaran yang
jelas.
Penggunaan data, Untuk membuktikan Untuk lebih menjelaskan
contoh, gambar, dsb bahwa apa yang atau memperjelas isi
(Alasan) dikemukakan penulis karangan.
dalam tulisan itu benar.
Penutup Menyimpulkan apa yang Menegaskan lagi apa yang 
telah diuraikan pada telah diuraikan sebelumnya.
pembahasan sebelumnya.

(dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/Argumentasi)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Mengemukakan gagasan secara tertulis, perlu menggunakan bentuk tertentu dalam sebuah
karangan. Bentuk-bentuk tersebut jika berdasarkan isi dan sifatnya adalah : (1) narasi, (2)
deskripsi, (3) eksposisi, (4) persuasif, (5) argumentasi. Sebuah tulisan dibentuk oleh
serangkaian alenia atau paragraf, maka penjenisan tulisan berdasarkan hal tersebut dapat
ditinjau dari komposisi alenianya. Paragraf naratif adalah paragraf berbentuk cerita yang
mengisahkan suatu peristiwa (kejadian) dengan disusun secara sistematis dan menonjolkan
pelaku dari waktu kewaktu. Secara garis besar paragraf naratif dibagi menjadi empat, yakni
narasi informatif, narasi ekspositorik, narasi artistik dan narasi sugestif.

Deskripsi adalah tulisan yang bertujuan memberikan perincian detail tentang objek
sehingga dapat memberikan pengaruh pada imajinasi pembaca dan pendengar, bagaikan
mereka ikut melihat, mendengar, merasakan, dan mengalami langsung objek. Paragraf
eksposisi adalah tulisan yang bernada penjelasan disebut tulisan penyingkapan dan tujuannya
pengklasifikasian, pembatasan, penganalisisan, penjelasan, dan penilaian. Paragraf persuasif
adalah suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu
sesuai dengan ke- inginan penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu
mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta. Seperti halnya karangan argumentasi,
karangan persuasi termasuk jenis tulisan yang dibuat untuk memengaruhi orang (hortatoris).
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berusaha membuktikan kebenaran dengan
berfikir kritis dan logis, bertolak dari fakta-fakta untuk mencapai suatu kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA

Finoza, Lamuddin. 2004. Komposisi Bahasa Indoneisa. Jakarta:Insan Mulia.


Husaini, Aiman.2007. Tobat Rokok. Depok:Pustaka IIMaN.
Syafie’ie, Imam. 1988. Retorika dalam Menulis. Jakarta:P2LPTK Depdikbud.
Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menyimak sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa.
         Bandung:Angkasa.

Semi, M. Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang:Angkasa Raya.


Hafitz, Ario. 2013. http://ariohafitz.blogspot.com/2013/04/.html [21 April 2014 at 12.20]
Kurniawan, Anjari. 2012. http://googel22.blogspot.com/2012/12/paragraf-eksposisi.html[21
April 2014 at 12.16].
Mega, Arumi. 2012. http://sarjanaku.com/2012/09/pengertian-karangan.html [21 April 2014
at 11.30].
Rohmanah, Chy. 2013. http://blogging.co.id/jenis-jenis-paragraf-dan-contohnya [22 April
2014 at 21.00]
http://id.wikipedia.org/wiki/Argumentasi (online)
http://id.wikipedia.org/wiki/Narasi (online)
Makalah
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
JENIS- JENIS TULISAN

Disusun oleh Kelompok 6 :
NURMASYITA
RISDA
MUHAMMAD TAKDIR
DEWI
AULIA
WIDYA

PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS 2016 – B


JURUSAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2016

Anda mungkin juga menyukai