Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TUGAS KELOMPOK

MENENTUKAN JENIS TULISAN DAN MEMBUAT TULISAN NARASI,


DESKRIPSI, EKSPOSISI, DAN ARGUMENTASI

Disusun Oleh:

Kelompok III

NAMA NIM

YELIUS ZIDOMI 2074201056

ALFIN SATRIA FAHREZI 2074201044

HOKKY PUTRA UTAMA 2074201087


KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah membimbing
kami  menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan
dan petunjuk-Nya, penyusun tidak akan menyelesaikan makalah ini dengan penuh
kelancaran.

Makalah ini kami susun agar pembaca dapat memahami tentang jenis-jenis
tulisan. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang
telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga
makalah yang sederhana ini dapat memberi wawasan dan pemahaman yang luas
kepada pembaca.

Penyusun menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan,


sehingga kami masih mengharap kritik dan saran dari para pembaca.

Terimakasih.

Kamis, 26 November 2020

Kelompok III

(Penulis)

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................................1
B.Rumusan Masalah....................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................................2
D.Manfaat Penulisan...................................................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI....................................................................................................................3
A. Deskripsi Tulisan.....................................................................................................................3
B. Paragraf Narasi........................................................................................................................3
C. Paragraf Deskriptif.................................................................................................................5
D. Paragraf Eksposisi..................................................................................................................7
E. Paragraf Argumentasi..........................................................................................................8
BAB III..................................................................................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................................................11
A. Kesimpulan...............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menulis atau mengarang pada hakikatnya adalah menuangkan gagasan,
pendapat gagasan, persaan keinginan, dan kemauan, serta informasi ke dalam
tulisan dan mengirimkannya kepada orang lain (Syafie’ie, 1988:78). Sebagai
bagian dari kegiatan berbahasa, menulis berkaitan erat dengan aktifitas berpikir.
Keduanya saling melengkapi. Melaui kegiatan berpikir, penulis dapat meningkatkan
kemampuannya dalam menulis.

Mengemukakan gagasan secara tertulis memang tidak mudah. Untuk


menghasilkan tulisan yang baik, setiap penulis hendaknya memiliki tiga ketrampilan
dasar dalam menulis, yaitu ketrampilan berbahasa, ketrampilan penyajian, dan
ketrampilan pewajahan. Penulis harus harus menguasai bahasa yang digunakan
untuk menulis. Jika dia menulis dalam bahasa Indonesia, dia harus menguasai
bahas Indonesia. Menguasai bahasa Indonesia berarti mengetahui dan dapat
menggunakan kaidah-kaidah tata bahasa Indonesia, serta mengetahui dan dapat
menggunakan kosakata bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Berangkat pada pendapat di atas, menulis bukan hanya sekedar menuliskan


apa yang diucapkan, tetapi merupakan suatu kegiatan yang terorganisasi
sedemikian rupa, sehingga terjadi suatu kegiatan komunikasitidak langsung antara
penulis dan pembaca. Tugas seorang penulis tidak hanya memilih topik
pembicaraan yang sesuai atau serasi, tetapi juga harus menentukan tujuan yang
jelas. Penentuan tujuan menulis sangat erat hubungannya dengan bentuk atau
jenis-jenis tulisan. Penulis harus mengetahui tulisan yang ditulisnya termasuk
dalam bentuk tulisan apa, dan harus mengetahui tujuan dari tulisannya tersebut.
Pada kesempatan ini, penulis makalah mencoba memaparkan dan menjelaskan
bentuk-bentuk tulisan menurut beberapa ahli bahasa.

B.Rumusan Masalah
Dari paparan pendahuluan di atas, untuk itu dalam pembuatan makalah ini
penulis menjelaskan jenis-jenis tulisan. Maka penulis mengemukakan pokok
masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana deskripsi dari sebuah tulisan dan apa saja jenis-jenisnya ?

2. Apa yang dimaksud dengan paragraf naratif ?

3. Apa yang dimaksud dengan paragraf deskriptif ?

4. Apa yang dimaksud dengan paragraf persuasif ?

5. Apa yang dimaksud dengan paragraf argumensi ?

6. Apa yang dimaksud dengan paragraf eksposisi ?

1
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan utama penulisan makalah ini ialah sebagai berikut:

1.Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Menulis Bahasa.

2.Untuk memberikan penjelasan tentang jenis-jenis tulisan.

D.Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini ialah sebagai
berikut:

1. Mengetahui deskripsi dari sebuah tulisan dan apa saja jenis-jenisnya.

2. Mengetahui penjelasan tentang paragraf naratif.

3. Mengetahui penjelasan tentang paragraf deskriptif.

4. Mengetahui penjelasan tentang paragraf persuasif.

5. Mengetahui penjelasan tentang paragraf argumensi.

6. Mengetahui penjelasan tentang dengan paragraf eksposisi.

2
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Tulisan
Menulis atau mengarang adalah proses menggambarkan suatu bahasa
sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat dipahami pembaca
(Tarigan:1986:21). Menurut Syafie’ie (1988:41), tulisan pada hakikatnya adalah
representasi bunyi-bunyi bahasa dalam bentuk visual menurut sistem ortografi
tertentu. Banyak aspek bahasa lisan seperti nada, tekanan suara, perintah serta
beberapa aspek lainnya yang tidak dapat dipresentasikan dalam tulisan. Begitu
juga halnya dengan fisik, seperti gerakan tubuh tangan, kepala, wajah yang
mengiringi bahasa lisan tidak dapat diwujudkan dalam sebuah tulisan.

Mengemukakan gagasan secara tertulis, perlu menggunakan bentuk tertentu


dalam sebuah karangan. Bentuk-bentuk tersebut dikemukakan oleh Nurjamal
dalam Sumirat, Darwis (2011:70), bahwa berdasarkan isi dan sifatnya, karangan
terdiri atas : (1) narasi, (2) deskripsi, (3) eksposisi, (4) persuasif, (5) argumentasi.
Sebuah tulisan dibentuk oleh serangkaian alenia atau paragraf, maka penjenisan
tulisan berdasarkan hal tersebut dapat ditinjau dari komposisi alenianya. Jika
semua atau sebagian besar tulisan dibentuk oleh alenia narasi, maka itu adalah
karangan narasi, begitupun dengan bentuk tulisan lainnya. (dikutip oleh Mega,
Arumi:2012)

B. Paragraf Narasi
Secara sederhana narasi dikenal sebagai cerita. Pada paragraf narasi
terdapat suatu kejadian atau peristiwa dalam satu urutan waktu. Berikut pengertian
narasi menurut beberapa ahli.

1.Menurut Semi (2003:29), narasi merupakan bentuk percakapan atau tulisan yang
bertujuan menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman
manusia berdasarkan perkembangan dari waktu kewaktu.

2.Menurut Keraf dalam buku Finoza (Komposisi Bahasa Indonesia, 2004:136),


narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan
sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi.

3.Menurut Fatimah dalam buku Finoza (Komposisi Bahasa Indonesia, 2004:136),


narasi adalah rangkaian tuturan yang biasanya menceritakan atau menyajikan hal
atau kejadian (peristiwa) melalui penonjolan pelaku.

Berangkat dari pendapat para ahli di atas, kita dapat mengetahui poin-poin
yang berkaitan dengan narasi, yaitu (1) berbentuk cerita, (2) menonjolkan pelaku,
(3) disusun secara sistematis, (4) menurut perkembangan dari waktu kewaktu.
Poin-poin tersebut jika disatukan, maka dapat disimpulkan bahwa paragraf naratif
adalah paragraf berbentuk cerita yang mengisahkan suatu peristiwa (kejadian)

3
dengan disusun secara sistematis dan menonjolkan pelaku dari waktu kewaktu.
Paragraf naratif bisa bersifat fiksi maupun non-fiksi.

Ciri-Ciri Paragraf Naratif

Menurut Keraf
No. Menurut Atar Semi (2003:31) No. (2000:136),dikutip
di  http://id.wikipedia.org

Berupa cerita tentang peristiwa atau Menonjolkan unsur perbuatan


1. 1.
pengalaman penulis. atau tindakan.

Kejadian yang disampaikan dapat


2. berupa fakta, dapat juga semata-mata 2. Dirangkai dalam urutan waktu.
imajinasi, atau gabungan keduanya.

Berdasarkan konflik, karena tanpa


3. 3. Ada konflik.
konflik biasanya narasi tidak menarik.

Memiliki nilai seni estetika, isi dan cara


Berusaha menjawab
4. penyampaiannya bersifat sastra, 4.
pertanyaan, apa yang terjadi?
khususnya narasi yang berbentuk fiksi.

Menekankan susunan secara


5.
kronologis.

6. Biasanya memiliki dialog.

Ciri-ciri yang dikemukakan Keraf ini memiliki kesamaan dengan Atar Semi
bahwa narasi paragraf naratif memiliki ciri berisi suatu cerita, menekankan susunan
kronologis, dan memiliki konflik. Perbedaannya, Keraf lebih memilih ciri yang
menonjolkan pelaku.

      Jenis-Jenis Paragraf Naratif (menurut Finoza:2004), Secara garis besar


paragraf naratif dibagi menjadi empat, yakni narasi informatif, narasi ekspositorik,
narasi artistik dan narasi sugestif.

1.Narasi Informatif

Narasi informatif adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi


secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan
orang tentang kisah seseorang.

2.Narasi Ekspositorik (fakta)

Narasi ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi


secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan
orang tentang kisah seseorang. Pelaku yang ditonjolkan biasanya, satu orang.
Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini atau sampai terakhir dalam

4
kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan
eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositprik. Ketentuan ini berkaitan
dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, dan bersifat
objektif.

3.Narasi Artistik

Narasi sugestif adalah narasi yang memberikan suatu maksud tertentu,


menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar
sehingga tampak seolah-olah melihat. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan
bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada dan bersifat objektif

4.Narasi Sugestif (fiksi)

Narasi sugestif adalah narasi yang memberikan suatu maksud tertentu,


menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar
sehingga tampak seolah-olah melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu.

Contoh Paragraf Narasi Berisi Fakta

Ir. Soekarno Presiden Republik Indonesia Pertama adalah seorang nasionalis.


Ia pemimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan  waktunya di penjara
dan di tempat pengasingan karena keberaniannya menentang penjajah. Soekarno
mengucapkan pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang dinamakan
Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 juni 1945. Soekarno bersama Mohammad
Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkap belanda dan diasingkan ke Bengkulu
pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya
sebagai Presiden RI pada tahun 1949. Jiwa kepemimpinan dan perjuangannya tidak
pernah pupus. Soekarno bersama pemimpin-pemimpin lainnya menjadi juru bicara
bagi Negara-negara nonblok pada konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955.
Hampir seluruh perjalanan hidupnya dihabiskan untuk berbakti dan berjuang.

Contoh Paragraf Narasi Fiksi

Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa,


membuat tulang-tulang disekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukan kedua
telapak tangan kedalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa
begitu menyiksa.  Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku
ketika eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak kurindui ketika aku telah
kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga? Ada
yang berdegup keras di dalam dada, namun kuusahakan untuk menepisnya.
Jangan, Bowo, Sergah hati kecilku, jangan biarkan hatimu terbagi. Ingatlah Ratri,
dia tengah menunggu kepulangannmu dengan segenap cintanya.

5
C. Paragraf Deskriptif
Paragraf deskriptif adalah suatu bentuk karangan yang hidup dan
berpengaruh. Menurut Sukoyo (1987:28) dikutip oleh Syafie’ie 1998, deskripsi
disajikan sehidup-hidupnya sehingga pembaca seolah-olah memahami sendiri apa
yang dialami penulis. Deskripsi adalah tulisan yang bertujuan memberikan
perincian detail tentang objek sehingga dapat memberikan pengaruh pada imajinasi
pembaca dan pendengar, bagaikan mereka ikut melihat, mendengar, merasakan,
dan mengalami langsung objek tersebut. (Atar Semi, 2003:41)

Menurut Atar Semi:2003, Paragraf Deskriptif dibagi menjadi dua jenis, yaitu


deskripsi ekspositoris dan deskripsi aristik.

Deskripsi Ekspositoris

Paragraf deskriptif yang menjelaskan sesuatu dengan perincian yang jelas


sebagaimana adanya tanpa menekankan unsur impresi atau sugesti kepada
pembaca.

Deskripsi Aristik

Paragraf deskriptif yang mengarahkan kepada pemberian pengalaman


kepada pembaca bagaikan berkenalan langsung dengan objek yang
disampaikannya dengan cara menciptakan sugesti dan impresi melalui ketrampilan
penyampaian dengan menggunakan gaya bahasa yang memikat dan menggugah
pikiran

Ciri-ciri paragraf deskriptif:

1. Memperlihatkan detail atau perincian tentang objek.

2. Bersifat membentuk imajinatif pembaca.

3. Disampaikan dengan gaya memikat dan dengan pilihan kata yang menggugah.

4. Memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar, dilihat, dan dirasakan,


sehingga objeknya pada umumnya berupa benda, alam, tempat, warna, dan
manusia.

5. Menggunakan spartial onder (susunan ruang).

Contoh Paragraf Deskripsi Berisi Fakta

Keramaian di Alun-alun Garut udara sejuk dan cuaca yang cerah pagi itu,
dimanfaatkan masyarakat untuk berolah raga senam di alun-alun Garut, disana
banyak pohon yang rindang sebagai tempat untuk berteduh, kicau burung
menambah suasana ramai, tempat yang bersih dan nyaman membuat orang-orang
berdatangan silih berganti ke alun-alun garut. Banyak masyarakat yang
beraktivitas di sekililing alun-alun garut, seperti berjualan asongan, berjualan es
kelapa, dan menjajahkan makanan lainnya juga, senantiasa mereka menunggu
para pembeli, ada yang unik disana terlihat seorang pria yang membuat kereta

6
mini yang ditarik oleh domba, dan kereta ini hanya dapat ditunggangi oleh anak-
anak saja. Alun-alun Garut merupakan pusat kota Garut, oleh karena itu, semua
jenis angkutan umum melewati alun-alun, berderet panjang menungu penumpang.
Ada sebuah sekolah depan alun-alun namanya SMA 11 Garut, setiap jam pulang
sekolah, alun-alun dijadikan tempat bercengkrama dan bersenda gurau oleh siswa
dari  beberapa sekolah.

Contoh Paragraf Deskripsi Berupa Fiksi;

Salju tipis melapis rumput, putih berkilau diseling warna jingga, bayang
matahari senja yang memantul. Angin awal musim dingin bertiup menggigilkan,
mempermainkan daun-daun sisa musim gugur dan menderaikan bulu-bulu burung
bewarna kuning kecoklatan yang sedang meloncat-loncat dari satu ranting ke
ranting lain.

D. Paragraf Eksposisi
Keraf (1984:3) berpendapat bahwa eksposisi adalah salah satu bentuk
tulisan yang berusaha untuk menerangkan dan menguraikan satu pokok pikiran
yang dapat memperluas pandangan pengetahuan seseorang. Menurut Rusyana
(1984:29), paragraf eksposisi adalah paragraf yang membahas atau menerangkan
sesuatu. Tarigan (1987:62) juga berpendapat bahwa paragraf eksposisi adalah
tulisan yang bernada penjelasan disebut tulisan penyingkapan dan tujuannya
pengklasifikasian, pembatasan, penganalisisan, penjelasan, dan penilaian.(dikutip
dari Kurniawan, Anjari:2012).

Ciri-ciri paragraf eksposisi:

1. Bersifat nonfiksi/ilmiah.

2. Berdasarkan fakta.

3. Berusaha menjelaskan tentang sesuatu.

4. Gaya tulisan bersifat informatif.

5. Fakta dipakai sebagai alat kontribusi.

6. Fakta dipakai sebagai alat konkritasi .

7. Tidak bermaksud mempengaruh.

Langkah-langkah menyusun paragraf eksposisi:

1. Menentukan topik yang akan disajikan.

2. Menentukan tujuan eksposisi.

3. Membuat kerangka karangan, disusun secara sistematis.

4. Mengembangkan eksposisi, yaitu bersifat informatif, demokratis, objektif, dan


logis. (Kurniawan, Anjari. 2012)

7
Contoh paragraf eksposisi

Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu


akuntasi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjaan akuntan berupa
pengolahan untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem
informasi akuntasi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan. Dalam
bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara
objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.

Topik yang tepat utuk eksposisi, antara lain:

· Manfaat kegiatan ekstrakulikuler .

· Peranan majalah dinding di sekolah-sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga


terampil.

·  Catatan: Tidak jarang eksposisi berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja.


Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.

Contoh Paparan Proses

Cara Mencakok Tanaman:

· Siapkan pisau, tali raffia, tanah yang subur, dan sabut secukupnya.

· Pilihlah ranting yang tegak, kekar, dan sehat dengan diameter kira-kira1,5 sampai
2 cm.

· Kulit ranting yang akan dicangkok dikerat dan dikelupas sampai bersih kira-kira
sepanjang 10 cm.

E. Paragraf Argumentasi
Menurut Keraf (2000), Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berusaha
membuktikan kebenaran dengan berfikir kritis dan logis, bertolak dari fakta-fakta
untuk mencapai suatu kesimpulan (dalam buku Semi, M. Atar:2003). Paragraf
argumentasi merupakan jenis karangan ilmiah, tujuannya adalah agar pembaca
yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.
Fakta-fakta dalam paragraf argumentasi dapat diperoleh dengan berbagai cara,
antara lain:

1. bahan bacaan (buku, majalah, surat kabar, atau internet).

2. wawancara atau angket.

3. penelitian atau pengamatan langsung melalui observasi.

Agar lebih mudah, Anda dapat menulis paragraf argumentatif dengan langkah-
langkah sebagai berikut :

8
1. Daftarlah topik-topik pendapat yang dapat dikembangkan.

2. Susunlah kerangka paragraf yang akan dibuat.- Kembangkan kerangka tersebut


menjadi paragraf.

3. Anda dapat menggunakan kata penghubung antarkalimat (oleh karena itu,


dengan demikian, oleh sebab itu, dan lain-lain).

Ciri-ciri pargaraf atau karangan argumentasi:

1. Menjelaskan pendapat agar pembaca yakin mengenai topik yang dibahas.

2. Memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik, dan lain-lain.

3. Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian.

4. Penjelasan dalam paragraf argumentasi disampaikan secara logis.

5. Penutup berisi kesimpulan.

Bagian Karangan Argumentasi Eksposisi

Menarik perhatian
Memperkenalkan kepada pembaca
Pembuka atau pembaca pada
tentang topik yang akan dipaparkan
pendahuluan persoalan yang akan
dan tujuan paparan tersebut.
dikemukakan.

Memberi informasi atau


Meyakinkan menjelaskan kepada pembaca agar
Tujuan
pembaca. pembaca memperoleh gambaran
yang jelas.

Untuk membuktikan
Penggunaan data, bahwa apa yang
Untuk lebih menjelaskan atau
contoh, gambar, dikemukakan penulis
memperjelas isi karangan.
dsb (Alasan) dalam tulisan itu
benar.

Menyimpulkan apa
yang telah diuraikan Menegaskan lagi apa yang  telah
Penutup
pada pembahasan diuraikan sebelumnya.
sebelumnya.

      

Karakteristik paragraf argumentasi:

1. Kalimat utama/pendahuluan berupa pernyataan/gagasan penulis yang menarik


perhatian pembaca.

9
2. Diikuti kalimat-kalimat penjelas yang berisi argumen-argumen untuk
meyakinkan atau membuktikan kebenaran gagasan awal penulis.

3. Ditutup dengan kesimpulan yang menegaskan gagasan awal penulis.

Karangan argumentasi dan eksposisi sering sulit dibedakan. Bentuk


keduanya hampir sama. Meskipun demikian, keduanya memiliki
perbedaan. Perbedaan argumentasi dengan eksposisi antara lain:

Contoh Paragraf Argumentasi

Teknologi Komunikasi harus segera dikuasai seiring dengan perkembangan


zaman seperti yang kita rasakan saat ini, teknologi komuniksi sangat penting dalam
kehidupan dan harus kita kuasai. Mengapa demikian? Karena, dengan kita telah
menguasai teknologi komunikasi, kita mampu berkomunikasi secara global atau
mendunia. Ada berbagai produk teknologi baru, seperti, satellite, komputer pribadi,
printer laser, scanner, telefon seluler, laptop, internet, LAN, HTML, camera, digital,
USB flash disk, dsb telah banyak memberi kontribusi dalam kemajuan bidang
komunikasi saat ini. Teknologi internet telah merubah cara orang berkomunikasi,
misalnya , melalui email. Email merupakan kunci utama perubahan cara
berkomunikasi. Dengan hanya mempunyai satu alamat email, kita dapat mengikuti
berbagai model berbagai komunikasi yang ada diinternet . Beberapa model
komunikasi itu, diantaranya: Forum, Milis/Group, Situs jejaring sosial, Blog, Situs
sharing file, E-learning menggunakan teleconference. Saat ini manusia sangat
memanfaatkan penemuan-penemuan teknologi yang ada disegala bidang, sehingga
kemajuan teknologi itu memang sangat penting bagi manusia, terutama dibidang
komunikasi. Oleh sebab itu sangat diharapkan akan adanya kemajuan teknologi
yang dapat menunjang perkembangan positif. Peningkatan kualitas hidup semkin
menuntut manusia untuk melakukan berbagai aktifitas yang dibutuhkan dengan
mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya. Teknologi komunikasi yang
perkembangannya begitu cepat secara tidak langsung mengharuskan manusia
untuk menggunakannya dalam segala aktivitas.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Mengemukakan gagasan secara tertulis, perlu menggunakan bentuk tertentu
dalam sebuah karangan. Bentuk-bentuk tersebut jika berdasarkan isi dan
sifatnya adalah : (1) narasi, (2) deskripsi, (3) eksposisi, (4) persuasif, (5)
argumentasi. Sebuah tulisan dibentuk oleh serangkaian alenia atau paragraf, maka
penjenisan tulisan berdasarkan hal tersebut dapat ditinjau dari komposisi
alenianya. Paragraf naratif adalah paragraf berbentuk cerita yang mengisahkan
suatu peristiwa (kejadian) dengan disusun secara sistematis dan menonjolkan
pelaku dari waktu kewaktu. Secara garis besar paragraf naratif dibagi menjadi
empat, yakni narasi informatif, narasi ekspositorik, narasi artistik dan narasi
sugestif.

Deskripsi adalah tulisan yang bertujuan memberikan perincian detail tentang


objek sehingga dapat memberikan pengaruh pada imajinasi pembaca dan
pendengar, bagaikan mereka ikut melihat, mendengar, merasakan, dan mengalami
langsung objek. Paragraf eksposisi adalah tulisan yang bernada penjelasan disebut
tulisan penyingkapan dan tujuannya pengklasifikasian, pembatasan,
penganalisisan, penjelasan, dan penilaian. Paragraf persuasif adalah suatu bentuk
karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai
dengan ke- inginan penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus
mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta. Seperti halnya
karangan argumentasi, karangan persuasi termasuk jenis tulisan yang dibuat untuk
memengaruhi orang (hortatoris). Paragraf argumentasi adalah paragraf yang
berusaha membuktikan kebenaran dengan berfikir kritis dan logis, bertolak dari
fakta-fakta untuk mencapai suatu kesimpulan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Finoza, Lamuddin. 2004. Komposisi Bahasa Indoneisa. Jakarta:Insan Mulia.

Husaini, Aiman.2007. Tobat Rokok. Depok:Pustaka IIMaN.

Syafie’ie, Imam. 1988. Retorika dalam Menulis. Jakarta:P2LPTK Depdikbud.

Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menyimak sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa.

Bandung:Angkasa.

Semi, M. Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang:Angkasa Raya.

Hafitz, Ario. 2013. http://ariohafitz.blogspot.com/2013/04/.html  [21 April 2014 at


12.20]

Kurniawan, Anjari. 2012. http://googel22.blogspot.com/2012/12/paragraf-


eksposisi.html [21 April 2014 at 12.16].

Mega, Arumi. 2012. http://sarjanaku.com/2012/09/pengertian-karangan.html [21


April 2014 at 11.30].

Rohmanah, Chy. 2013. http://blogging.co.id/jenis-jenis-paragraf-dan-contohnya


[22 April 2014 at 21.00]

http://id.wikipedia.org/wiki/Argumentasi (online)

http://id.wikipedia.org/wiki/Narasi (online)

12

Anda mungkin juga menyukai