Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENGEMBANGAN KETERAMPILAN MENULIS

PARAGRAF TEKS EKSPOSISI

Oleh :
RESKI AMALIA SALAM (105331101520)
Dosen Pengampuh : Muhammad Dahlan, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah Saw. Berkat limpahan dan Rahmat-Nya agama sebagai sistem kepercayaan dalam
kehidupan umat manusia dapat dikaji melalui berbagai sudut pandang. Islam sebagai agama yang
telah berkembang selama empat belas abad, menyimpan banyak masalah yang perlu diteliti baik
itu menyangkut ajaran dan pemikiran keagamaan, maupun realitas sosial, politik, ekonomi dan
budaya.

Makalah ini saya susun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang paragraf
argumentasi. Dengan kesabaran yang saya hadapi Alhamdulillah makalah ini dapat terselesaikan
dengan tepat waktu.

Saya sadar bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makaah
seanjutnya dapat di sempurnakan. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih
luas kepada pembaca khususnya para mahasiswa.

Bone, 25 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB 1. PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................................3
BAB 2. PEMBAHASAN.................................................................................................................4
A. Pengertian Paragraf Teks Eksposisi......................................................................................4
B. Tujuan Paragraf Teks Eksposisi...........................................................................................5
C. Ciri-ciri Paragraf Teks Eksposisi..........................................................................................5
D. Struktur Paragraf Teks Eksposisi..........................................................................................6
E. Langkah-langkah Menulis Paragraf Teks Eksposisi.............................................................6
BAB 3. PENUTUP..........................................................................................................................7
A. Smpulan dan saran................................................................................................................7
REFERENSI....................................................................................................................................8

ii
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemampuan berbahasa meliputi 4 keterampilan yaitu keterampilan menyimak,
keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Keempat
keterampilan berbahasa ini berangkat kaitannya. namun, keterampilan bahasa yang diteliti oleh
peneliti adalah keterampilan menulis. Tarigan (2013: 2) mengatakan bahwa keterampilan
menulis membutuhkan waktu yang lama dan latihan intensif. Artinya, untuk mahir menjadi
seorang penulis ditentukan dengan banyaknya latihan dan waktu yang lama. Atau, bisa
dikatakan, bahwa keterampilan menulis itu sulit dan tidak mudah. Tidak banyak orang yang
mahir menulis. Baik di sekolah maupun di perguruan tinggi. Baik, itu siswa, mahasiswa, guru,
maupun dosen.. menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan
menulis ini menulis memanfaatkan grafologi (ilmu tentang tulisan), struktur bahasa, dan
kosakata.

Zainurrahman (2018, hlm. 2) mengatakan bahwa seseorang hanya bisa menciptakan


sebuah tulisan yang baik jika dia rajin membaca, karena dalam interaksi antara seorang pembaca
dan bacaan terdapat metode tulisan yang dijamin (atau sebaliknya) keterbacaannya. Artinya,
kemampuan menulis seseorang akan meningkat manakala rajin berlatih menulis dan membaca
dengan tujuan untuk mendapatkan ilmu dan wawasan yang baru. Bahkan, sebagian orang
mengatakan bahwa dengan semakin banyak membaca, maka tingkat keterbacaannya akan
semakin tinggi. Sebaliknya, jika jarang membaca, maka tingkat keterbacaannya menjadi rendah.

Dalam menulis, orang perlu memperhatikan kaidah penulisan yang berlaku, termasuk
kaidah penulisan paragraf. Kalimat-kalimat di dalam paragraf itu harus disusun secara runtut dan
sistematis sehingga Hubungan antara kalimat satu dengan kalimat lainnya dalam paragraf itu
dapat dijelaskan. Selain itu, paragraf itu harus merupakan satu kesatuan yang padu dan utuh.
Artinya, paragraf itu harus mengandung pertalian yang logis antar kalimatnya (Rahardi, 2009:
101-102).

Abdul Chaer (2011: 27-28) mengemukakan bahwa paragraf adalah satuan bahasa yang
dibangun oleh dua buah kalimat atau lebih secara semantis dan sintaksis merupakan satu

1
kesatuan yang utuh. Secara semantis, artinya dalam paragraf itu terdapat satu ide, satu Gagasan
pokok atau utama yang dilengkapi dengan keterangan tambahan mengenai ide atau gagasan
pokok itu. Secara sintaksis berarti di dalam paragraf itu terdapat sebuah kalimat utama yang
berisi Gagasan pokok atau utama dan ditambah dengan sejumlah kalimat lain yang berisi
keterangan tambahan tentang gagasan utama pada kalimat itu.

Dalam menulis paragraf, penulis menuangkan gagasan secara runtut. Artinya, ide-ide
yang dituliskan haruslah berkaitan. Menulis paragraf juga harus memperhatikan syarat
penulisannya. Paragraf dinilai berkualitas berdasarkan kesatuan paragraf (kesatuan pikiran),
kepaduan, ketuntasan, konsistensi sudut pandang dan keruntutan gagasan (Widjono, 2007: 180).
Selain itu, unsur-unsur paragraf yang meliputi gagasan utama, kalimat utama, kalimat penjelas,
kalimat penegas dan transisi juga harus diperhatikan. Namun, kelima unsur paragraf ini tidak
menjadi tolok ukur yang mutlak bagi sebuah paragraf. Paragraf yang terdiri kurang dari 5 unsur
ini juga dapat dikatakan sebagai paragraf. Akan tetapi, idealnya sebuah paragraf itu mengandung
kelima unsur paragraf ini.

Eksposisi bisa juga disebut pemaparan, yakni Salah satu bentuk paragraf yang berusaha
menerangkan, menguraikan atau menganalisis satu pokok yang dapat memperluas pengetahuan
dan pandangan seseorang. Masalah secara terperinci memberikan interpretasi terhadap fakta
yang dikemukakan. Dalam tulisan eksposisi teramat dipentingkan informasi yang akurat dan
lengkap.

Kata eksposisi berasal dari bahasa Inggris exposition. Kata ini berarti membuka atau
memulai. Di dalam bahasa Indonesia, terutama dalam kaitanya dengan menulis, karangan
eksposisi berarti karangan yang bertujuan untuk menguraikan, menjelaskan, menerangkan atau
memberitahukan sesuatu kepada pembaca. Oleh karena itu, topik topik yang dikembangkan
dalam paragraf eksposisi berkaitan dengan penyampaian informasi. (Erliadi, 2012: 27)

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan diatas peneliti tertarik untuk merumuskan permasalahan:

1. Apa yang dimaksud Paragraf Teks Eksposisi?


2. Tujuan utama dari Paragraph Teks Eksposisi?
3. Apa saja Ciri-ciri dari Paragraf Teks Eksposisi?

2
4. Bagaimana struktur Paragraph Teks Eksposisi?
5. Bagaimana langkah-langkah menulis Paragraf teks eksposisi?

C. Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan sebagai berikut: mampu
mendeskripsikan, menginterpretasikan dan menyimpulkan tentang paragraf teks eksposisi
dikalangan mahasiswa kelas BI4A jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP
Universitas Muhammadiyah Makassar.

3
BAB 2. PEMBAHASAN
A. Pengertian Paragraf Teks Eksposisi
Teks dalam bahasa Indonesia terbagi kedalam beberapa jenis dan setiap teks memiliki
ciri-ciri yang berbeda. Untuk membedakan jenis-jenis teks dapat dilihat dari struktur teksnya.
Karangan dapat disajikan dalam lima bentuk atau ragam wacana, antara lain; karangan narasi,
karangan deskripsi, karangan eksposisi, karangan argumentatif, karangan persuasif (Saddhono
dan Slamet, 2014:159).

Teks sendiri adalah sebuah tulisan yang isinya menceritakan atau memaparkan kejadian
berdasarkan konteks dan tujuan dari teks itu sendiri. Karangan eksposisi adalah karangan yang
hanya bertujuan menjelaskan suatu persoalan dan pembacalah yang memberikan penilaian
terhadap karangan tersebut. Eksposisi (paparan) adalah ragam wacana yang dimaksudkan untuk
menerangkan, menyampaikan, atau menguraikan sesuatu hal yang dapat memperluas atau
menambah pegetahuan dan pandangan pembacanya (Keraf 1982:3). Karangan eksposisi adalah
wacana yang berupa penjelasan-penjelasan sehingga dapat membuka cakrawala berpikir
pembacanya. Karangan eksposisi ini murni memaparkan, menjelaskan dan menguraikan
informasi tentang sesuatu hal dan dapat menambah wawasan lebih mendalam bagi pembaca
(Gani 1999:151). Dari penjelasan diatas maka teks eksposisi merupakan tulisan yang
menjelaskan suatu prosedur atau proses, memberikan definisi, menerangkan, menjelaskan
sesuatu.

Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa penting dan harus dikuasai oleh
setiap orang. Sebuah tulisan dapat menggambarkan jalan pikiran dan ide seseorang. Dengan
demikian menulis dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam menilai keterampilan seseorang.
Selain itu, menulis juga dapat menunjukkan tingkat intelektual (Satini:2016). Keterampilan
menulis mampu mengarahkan siswa untuk terampil berkomunikasi secara tertulis. Menulis teks
eksposisi merupakan keterampilan yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia
untuk menyampaikan informasi sejelas-jelasnya, menambah wawasan, dan pengetahuan.

Menulis teks eksposisi dapat dikatakan sebagai salah satu aspek keterampilan berbahasa
hal ini dikarenakan menulis teks eksposisi merupakan keterampilan proses yang menuangkan

4
ide, gagasan, dan pikiran seseorang ke dalam bentuk tulisan. Hasil belajar berupa tulisan yang
memiliki kekhususan dalam hal penilaian kegiatan menulis harus mengarah pada aspek-aspek
antara lain; isi, gagasan yang disampaikan, organisasi, isi, tata kalimat, pilhan kata dan ejaan
(Saddhono dan Slamet, 2014:212).

B. Tujuan Paragraf Teks Eksposisi


Karangan eksposisi termasuk dalam jenis karangan bahasan. Karangan bahasan
merupakan karangan yang menjelaskan sesuatu, misalnya mengenai proses, peristiwa dan lain-
lain. Cara yang digunakan untuk menerangkan hal-hal tersebut adalah dengan mendefinisikan,
menguraikan, membandingkan dan menafsirkan. Eksposisi memberikan informasi dan dalam
tulisan eksposisi pengarang atau penulis berusaha memaparkan kejadian atau masalah agar
pembaca memahaminya. Jadi karangan eksposisi bersifat menjelaskan sesuatu hal secara
objektif. Ini berarti tulisan eksposisi harus menyajikan topik yang faktual, isinya mempunyai
manfaat yang mengkomunikasikan informasi, ide, atau fakta (Parera, 1982:3). Tujuan paragraf
eksposisi yaitu memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan, dan
menerangkan sesuatu tanpa disertai dengan ajakan atau desakan agar pembaca menerima atau
mengikutinya (Wiyanto, 2007). karangan eksposisi adalah karangan yang bertujuan menjelaskan
dan memberikan informasi tentang sesuatu seperti yang terdapat pada petunjuk penggunaan
sesuatu, buku teks, proses pembuatan masakan dan tentang perawatan sesuatu (Semi, 1990:37).

C. Ciri-ciri Paragraf Teks Eksposisi


Setiap teks memiliki ciri-ciri tersendiri, ada beberapa ciri-ciri yang dimiliki teks ekposisi.
Pertama, Berupa tulisan yang memberikan pengertian dan pengetahuan, sebuah karangan
eksposisi harus memberikan pengetahuan serta pengertian kepada pembacanya, sehingga
pembaca paham dengan informasi yang disampaikan dan menambah pengetahuan pembaca
mengenai suatu permasalahan. Kedua, Menjawab pertanyaan tentang apa, mengapa, kapan dan
bagaimana. Hal ini sangat penting sebab pada hakikatnya karangan eksposisi merupakan
jawaban atas pertanyaan- pertanyaan berupa apakah itu, bagaimana berlangsungnya hal itu, dan
dari mana berasal. Jawaban inilah yang nantinya menjelaskan atau menguraikan sebuah
informasi kepada pembaca. Ketiga, Disampaikan dengan lugas dan bahasa baku. Dalam menlis
karangan eksposisi menyampaikan informasi harus langsung menuju sasaran. Artinya, bahasa
yang digunakan tidak berbelit-belit supaya informasi yang hendak disampaikan dapat langsung
diterima dengan baik. Keempat, Menggunakan nada netral, tidak memihak dan memaksakan

5
sikap penulis kepada pembaca. Dalam menulis karangan eksposisi penulis harus mengungkapkan
fakta yang sebenarnya, penulis tidak boleh memihak pada salah satu fakta sehingga tidak
menimbulkan persepsi yang memihak (Semi, 1990:30).

D. Struktur Paragraf Teks Eksposisi


Teks eksposisi memiliki tiga bentuk yaitu pertanyaan pendapat (tesis), argumentasi,
penegasan ulang pendapat. Tesis dalam teks ekposisi terdapat diawal teks eksposisi merupakan
bagian pembuka. Tesis berisi pendapat umum yang disampaikan penulis terhadap permasalahan
yang diangkat dalam teks eksposisi. Tesis terkadang tidak terungkap di dalam sebuah kalimat di
dalam eksposisi itu, hanya tersirat saja. Tesis ini dapat diungkapkan dalam sebuah kalimat yang
utuh, atau penggal sebuah kalimat yang. Argumentasi digunakan untuk mendukung tesis yang
disampaikan yang berupa unsusr penjelas. Argumentasi ini bisa berupa alasan logis, data hasil
temuan, fakta-fakta, atau pernyataan para ahli. Argumen yang baik harus mampu mendukung
pendapat yang disampaikan penulis atau pembicara. Argumentasi bertujuan untuk memengaruhi,
meyakinkan dan membujuk pembaca tentang kenebaran pendapat penulis. Penegasan ulang
biasanya tedapat diakhir teks ekposisi. Penegasan ulang pendapat merupakan pnejelasan kembali
atas tesis yang telah disampaikan, didasarkan pada fakta-fakta yang telah dijabarkan penulis pada
argumentasi (Tim Kemendikbud, 2013:3).

E. Langkah-langkah Menulis Paragraf Teks Eksposisi


Ada tiga langkah yang harus dilakukan dalam menulis eksposisi. Pertama, Menulis
pendahuluan. Pada bagian ini penulis menyajikan latar belakang penulisan, alasan memilih topik
tersebut, pentingnya topik itu, batasan pengertian topik itu, permasalahan, tujuan penelitian dan
kerangka acuan yang digunakan. Kedua, Menulis tubuh eksposisi. Pada bagian menulis tubuh
eksposisi ini, penulis harus mengembangkan kerangka karangan agar isi karangan tersebut
teratur dan sistematis. Setelah itu penulis menyajikan gagasan secara terperinci agar dapat
terjalin paragrafparagraf yang padu dan teratur. Ketiga, Menulis simpulan. Simpulan yang
disajikan dalam bagian ini isi karangan eksposisi. Kesimpulan tersebut tidak mengarah pada
usaha untuk mempengaruhi pikiran pembaca (Keraf, 1995: 9).

6
BAB 3. PENUTUP
A. Smpulan dan saran

7
REFERENSI
Abidin, Yunus. 2014. Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung:
PT Refika Aditama.

Dalman, H. 2018 Keterampilan Menulis. Depok: PT Raja Grafindo Persada.

Oktaria, D., Andayani, & Saddhono, K. (2018). Penguasaan Kalimat Efektif sebagai Kunci
Peningkatan Keterampilan Menulis Eksposisi. Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa, 15(2),
165-177. ISSN I2302-6405

Tarigan, H.G. (2008). Menulis Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Keraf, Gorys. 1982. Argumentasi dan eksposisi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Keraf, Gorys. 1991. Bahasa Indonesia Konsep Dasar dan Penerapan. Jakarta: Gramedia.

Saddhono, K., & St. Y. Slamet. (2012). Meningkatkan keterampilan berbahasa indonesia (teori
dan aplikasi). Bandung: Karya Putra Darwati.

Anda mungkin juga menyukai