Anda di halaman 1dari 10

PENGEMBANGAN PARAGRAF

Makalah

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
yang diampu oleh Dr. Renda Yuriananta, M.Pd.

Anggota Kelompok

Ananda Ayu Rahmadani (235150607111017)


Rahmat Dhani Kristomo (235150601111023)
Raihan Faroos (235150600111016)
Rizqinda Pusparani (235150607111015)

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI
FEBRUARI 2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................................i
BAB I............................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................. 1
BAB II.............................................................................................................................. 2
2.1 Jenis dan Fungsi Paragraf.......................................................................................2
2.2 Syarat Paragraf yang Baik......................................................................................3
2.3 Penempatan Kalimat Utama dalam Paragraf.............................................................4
2.4 Langkah-langkah Pengembangan Paragraf...............................................................4
BAB III.............................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................7
3.2 Saran....................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................8

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai bahasa resmi negara, bahasa Indonesia memiliki peran penting dalam
mempersatukan bangsa. Terdapat empat kemampuan berbahasa yaitu mendengar,
berbicara, membaca, dan menulis. Salah satu penekanan utama dalam mempelajari
bahasa adalah kemampuan menulis. Kemampuan tersebut melibatkan berbagai tugas
seperti menghubungkan huruf-huruf untuk membentuk kata, kata menjadi kalimat, frasa
untuk membangun paragraf, dan paragraf menjadi karangan. Proses pengembangan
paragraf mencakup banyak bagian yang berbeda, termasuk pemahaman, fungsi, struktur,
jenis, kriteria yang tepat, dan pola pengembangan.
Paragraf adalah unit terkecil dalam suatu karangan. Dengan adanya paragraf, kita
dapat mengidentifikasi awal dan akhir suatu gagasan. Kita akan mengalami kesulitan
dalam membaca suatu tulisan atau buku tanpa adanya paragraf. Oleh karena itu, penting
bagi kita untuk memahami paragraf, baik dari segi penggunaan, macam-macam, syarat
pembentukan, dan pengembangannya.
Namun, seringkali dalam menyusun paragraf masih terjadi ketidakbenaran dan
ketidakteraturan. Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman terhadap makna
paragraf itu sendiri. Dalam makalah singkat ini, kami akan membahas mengenai paragraf.
Pembahasan akan dimulai dari hal yang paling sederhana yaitu pengertian paragraf,
kemudian kegunaan, macam-macamnya, hingga syarat-syarat pembentukan dan
pengembangan paragraf itu sendiri.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang, dirumuskan empat permasalahan yang menjadi fokus
utama, empat permasalahan tersebut dapat dilihat sebagai berikut.
1. Apa saja jenis-jenis paragraf dan fungsinya?
2. Apa syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk membuat paragraf yang baik?
3. Di mana penempatan kalimat utama dalam sebuah paragraf?
4. Bagaimana langkah-langkah untuk mengembangkan sebuah paragraf?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Jenis dan Fungsi Paragraf


Sebelum memahami jenis teks dalam bahasa Indonesia, penting untuk memahami
terlebih dahulu fungsi paragraf. Fungsi paragraf meliputi enam hal sebagai berikut.
1. Untuk mengekspresikan gagasan utama yang ingin disampaikan oleh penulis.
2. Untuk menjelaskan keseluruhan ide pokok dengan mudah, logis, dan sistematis.
3. Untuk menandai pergantian gagasan baru, jika karangan tersebut memiliki lebih
dari satu gagasan utama.
4. Untuk membantu pembaca memahami gagasan utama sebuah karangan.
5. Untuk memudahkan pengendalian variabel, jika karangan berisi lebih dari satu
variabel.
6. Untuk membantu penulis dalam menyusun dan mengembangkan ide yang akan
dijelaskan dalam karangannya, terkait dengan topik yang akan dibahas.

Paragraf terbagi menjadi lima jenis yaitu eksposisi, deskripsi, narasi, persuasi, dan
argumentasi. Setiap kategori memiliki tujuan tertentu untuk menyampaikan informasi
atau ide kepada pembaca. Di bawah ini merupakan penjelasan dari kelima jenis tersebut.
1. Paragraf Eksposisi
Menurut Suladi (2014: 66-67), paragraf eksposisi merupakan paragraf
yang bertujuan untuk menginformasikan sesuatu sehingga memperluas
pengetahuan pembaca. Paragraf eksposisi bersifat ilmiah atau nonfiksi. Sumber
untuk penulisan paragraf ini dapat diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian
atau pengalaman.
2. Paragraf Deskripsi
Menurut Wijayanti (2014: 129), paragraf deskripsi adalah paragraf yang
melukiskan suatu objek, tempat, atau peristiwa dengan seterang-terangnya kepada
pembaca. Melalui dekripsi, pembaca seolah-olah diajak penulis untuk merasakan
apa yang tertulis karena penulis melibatkan hampir segenap pancaindra di dalam
tulisannya.
3. Paragraf Narasi
Menurut Wijayanti (2014: 129), paragraf narasi adalah paragraf yang
berisi kisahan, cerita rekaan, atau cerita pengalaman. Cerita dijalin dalam urutan
waktu peristiwa dan tokoh (baik manusia maupun benda yang dimanusiakan)
yang menjadi sorotan kisah penulisnya. Narasi bukan hanya terdapat pada karya
fiksi, melainkan juga nonfiksi.

4. Paragraf Persuasi

2
Menurut Suladi (2014: 72), paragraf persuasi adalah paragraf yang berisi
ajakan. Paragraf persuasi bertujuan untuk membujuk pembaca agar mau
melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Artinya, jika ingin tujuan
tercapai, penulis harus mampu menyampaikan bukti dengan data dan fakta
pendukung.
5. Paragraf Argumentasi
Menurut Wijayanti (2014: 131), paragraf argumentasi (bahasan) adalah
paragraf yang berisi pembuktian atau pembahasan atas pendapat penulis tentang
suatu hal. Dalam paragraf argumentasi, penulis berusaha meyakinkan pembaca
dengan menyertakan bukti, contoh, atau alasan.

2.2 Syarat Paragraf yang Baik


Adapun syarat-syarat paragraf yang meliputi kesatuan, pengembangan, kepaduan,
kekompakan, dan pengembangan paragraf.
1. Kesatuan
Setiap paragraf mengandung satu gagasan dasar dan sejumlah gagasan
pengembang. Gagasan dasar itu dikemukakan ke dalam kalimat topik. Gagasan
pengembang dikemukakan ke dalam kalimat pengembang. Kalimat satu dengan
yang lain saling berhubungan.
2. Pengembangan
Gagasan dasar dinyatakan ke dalam kalimat topik dan gagasan
pengembang dinyatakan ke dalam kalimat-kalimat penjelas/lanjutan.
3. Kepaduan
Kepaduan atau Koherensi adalah keserasian hubungan antar gagasan
dalam paragraf yang berarti pula keserasian hubungan antarkalimat dalam
paragraf. Pembentukan paragraf berasal dari kalimat-kalimat yang saling
mendukung satu dengan lainnya. Hubungan kalimat-kalimat itu agar terlihat
serasi maka harus dipadukan. Kepaduan tersebut diwujudkan dalam hubungan
antarkalimat yang membentuk paragraf. Menurut Rahayu (2007: 100), ada
beberapa cara atau syarat kepaduan paragraf, yaitu menggunakan repetisi dan kata
ganti, kata penghubung, dan urutan pikiran.
4. Kekompakan
Persyaratan kekompakan mengatur hubungan antarkalimat yang
diwujudkan oleh adanya bentuk-bentuk kalimat atau bagian kalimat yang cocok
dalam paragraf. Kekompakan tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu
kekompakan struktural dan leksikal. Kekompakan struktural ditandai oleh adanya
hubungan struktur kalimat-kalimat yang digunakan dalam paragraf dan
kekompakan leksikal ditandai oleh adanya kata-kata yang digunakan dalam
paragraf untuk menandai hubungan antarkalimat atau bagian paragraf.
5. Pengembangan paragraf

3
Menurut Suparno (2007: 96), pengembangan paragraf adalah
pembentukan paragraf dalam teks dikaitkan dengan paragraf yang lain. Hasil
pengembangan ini ialah untaian paragraf yang menunjukkan paragraf yang cocok
dengan paragraf yang lain. Contoh berikut ini adalah pengembangan paragraf
bersifat setara dan bertingkat.

2.3 Penempatan Kalimat Utama dalam Paragraf


Mulyono (2011: 56) menyatakan bahwa pada bahasa Indonesia terdapat istilah
pikiran utama dan kalimat utama. Kedua istilah ini merujuk pada hal yang sama. Lebih
lanjut, dikatakannya bahwa kalimat utama itu merupakan perwujudan pikiran utama.
Menurut Hartono (2008: 23), berdasarkan letak kalimat utama paragraf, terdiri dari tiga
bagian yaitu sebagai berikut.
1. Paragraf deduktif
Paragraf yang pada awal paragraf terdapat kalimat utama atau umum dan
di akhir paragraf terdapat kalimat-kalimat penjelas atau khusus. Dengan kata lain
kalimat utama terletak pada awal paragraf.
2. Paragraf induktif.
Paragraf yang pada awal paragraf terdapat kalimat-kalimat penjelas atau
khusus dan di akhir paragraf terdapat kalimat utama. Dengan kata lain kalimat
utama terletak pada akhir paragraf.
3. Paragraf campuran (deduktif-induktif)
Paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragraf dan ditegaskan
kembali di akhir paragraf.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa letak kalimat
utama tidak selalu berada di awal paragraf, tetapi juga terdapat pada akhir
paragraf maupun awal dan akhir paragraf berdasarkan jenis paragrafnya.

2.4 Langkah-langkah Pengembangan Paragraf


Pengembangan paragraf menuntut kemampuan penulis untuk memperinci
gagasan utama ke dalam gagasan-gagasan bawahan atau penjelas sehingga menjadi
sebuah paragraf yang urut dan teratur. Di dalam pengembangan paragraf, terdapat dua
teknik umum yang biasanya digunakan penulis, yaitu teknik ilustrasi dan analisis. Teknik
ilustrasi adalah teknik mendeskripsikan topik utama dengan kalimat-kalimat penjelas
sehingga pembaca dapat menangkap gambaran penulis secara nyata. Menurut Zulaeha,
Doyin, dan Wagiran (2016: 59), teknik analisis adalah cara mengembangkan paragraf
dengan menganalisis kalimat utama secara logis sehingga pernyataan-pernyataan yang
diuraikan dapat meyakinkan pembaca.
Menurut Budiyono (2012), ada sepuluh pola yang dapat dipakai untuk
mengembangkan paragraf. Berikut ini penjelasan dari sepuluh pola tersebut.
1. Klimaks dan Antiklimaks

4
Paragraf yang menggunakan dasar klimaks, ide pokoknya dirinci menjadi
beberapa gagasan bawahan. Gagasan-gagasan bawahan itu disusun sedemikian
rupa dengan cara menempatkan gagasan yang dianggap kurang tinggi
kepentingannya pada bagian awal, gagasan berikutnya yang lebih tinggi
kepentingannya, dan diakhiri dengan gagasan yang paling tinggi kepentingannya.
Variasi dari klimaks adalah antiklimaks, gagasan yang dianggap paling tinggi
kepentingannya ditempatkan bagian awal, diikuti gagasan lebih rendah
kepentingannya, dan diakhiri dengan gagasan paling rendah kepentingannya.
2. Sudut Pandangan
Paragraf yang menggunakan pengembangan sudut pandangan, uraian ide
yang dikemukakan didasarkan pada penglihatan atas sesuatu barang dari posisi
tertentu. Dari posisi itu kemudian secara perlahan-lahan dan berurutan
digambarkan barang demi barang yang terdapat dalam ruangan itu. Urutan
tersebut dimulai dari yang paling dekat dengan posisinya lalu berangsur-angsur ke
belakang. Pengembangan paragraf tersebut disebut juga urutan ruangan.
3. Perbandingan-Pertentangan
Paragraf yang menggunakan pengembangan perbandingan, gagasan yang
dikemukakan bertolak dari segi-segi tertentu yang menunjukkan kesamaan-
kesamaan dari dua hal atau lebih. Sebaliknya, apabila paragraf mengungkapkan
gagasan bertolak dari segi-segi tertentu yang menunjukkan perbedaan-perbedaan
dari dua hal atau lebih disebut pengembangan pertentangan.
4. Analogi
Paragraf menggunakan pengembangan analogi hampir sama dengan
paragraf menggunakan pengembangan perbandingan. Perbandingan menunjukkan
adanya kesamaan-kesamaan hal yang berlainan kelas, sedangkan pengembangan
paragraf dengan analogi biasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu yang
kurang dikenal oleh umum dengan sesuatu yang telah dikenal oleh umum
5. Contoh
Paragraf yang menggunakan pengembangan dengan contoh, ide pokok
yang diungkapkan dalam paragraf dijelaskan dengan gagasan bawahan yang
berupa contoh. Contoh itu berfungsi untuk memperjelas maksud ide pokok yang
telah diungkapkan. Contoh yang dipakai untuk memperjelas tersebut bisa hanya
satu atau lebih, disesuaikan dengan kejelasan yang dimaksudkan.
6. Proses
Paragraf yang menggunakan pengembangan proses, gagasan yang akan
diungkapkan merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-
perbuatan untuk menghasilkan sesuatu. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan
dalam pengembangan paragraf proses, yaitu harus diketahui perincian-perincian
ide secara menyeluruh, proses yang dimaksudkan dibagi atas tahap-tahap
kejadian, dan menjelaskan tiap tahap dalam detail yang cukup tegas sehingga
pembaca dapat melihat seluruh proses yang telah diungkapkan.
5
7. Sebab-Akibat
Pengembangan yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang
menjadi sebab, dan sampai pada kesimpulan yang menjadi akibat. Penalaran ini
digunakan untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya
atau sebaliknya. Artinya, hubungan kejadian dan penyebabnya harus terungkap
jelas dan informasinya sesuai dengan jalan pikiran manusia.
8. Umum-Khusus
Paragraf dapat dikembangkan dengan cara menempatkan ide pokok pada
awal paragraf, sedangkan rincian ide penjelasnya terdapat dalam kalimat-kalimat
berikutnya. Paragraf seperti itu bersifat deduktif (umum-khusus).Sebaliknya,
rincian-rincian penjelas bisa diungkapkan lebih dulu lalu diakhiri dengan
generalisasinya.Paragraf demikian bersifat induktif (khusus-umum).Sebuah
variasi dari kedua pengembangan tersebut, pada awal paragraf terdapat ide pokok,
tetapi pada akhir paragraf ide pokok tersebut diulang lagi.
9. Klasifikasi
Klasifikasi adalah pengelompokan hal-hal yang dianggap mempunyai
kesamaan-kesamaan tertentu. Dalam klasifikasi ada dua hal yang perlu
diperhatikan, yaitu mempersatukan satuan-satuan ke dalam suatu kelompok dan
memisahkan kesatuan-kesatuan tersebut dari kelompok yang lain. Dengan
demikian, paragraf yang dapat dikembangkan dengan cara klasifikasi apabila
gagasan-gagasan yang akan diungkapkan dalam paragraf tersebut dapat
dikelompok-kelompokkan berdasarkan kesamaan kesamaan tertentu.
10. Definisi Luas
Paragraf menggunakan pengembangan definisi luas bila gagasan yang
akan diungkapkan merupakan suatu istilah. Agar istilah itu dapat dipahami oleh
pembaca, istilah tersebut didefinisikan. Definisi yang digunakan biasanya
merupakan definisi luas, bukan hanya definisi formal biasa, definisi yang hanya
menerangkan etimologi kata, atau definisi yang menerangkan sinonimnya saja.

BAB III
PENUTUP

6
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan pada bab sebelumnya, paragraf merupakan bagian penting
dalam penulisan yang memerlukan pemahaman mengenai jenis-jenisnya, syarat-syarat
penulisannya, penempatan yang tepat untuk kalimat utama, dan langkah-langkah yang
diperlukan dalam pengembangannya. Dengan memahami jenis-jenis paragraf dan
fungsinya, penulis dapat memilih pendekatan yang sesuai dengan tujuan tulisannya.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk membuat paragraf yang baik meliputi kesatuan
pikiran, kesatuan topik, koherensi, kohesi, dan kedalaman. Penempatan kalimat utama
dalam sebuah paragraf sangat penting karena menentukan fokus utama dan arah
pembahasan. Langkah-langkah untuk mengembangkan sebuah paragraf meliputi
penentuan ide utama, penyusunan kalimat pendukung yang relevan, penggunaan detail
dan contoh untuk menjelaskan ide utama, serta pengembangan gagasan dengan
menjelaskan, menggambarkan, atau memberikan argumen yang mendukung ide utama
tersebut. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini, penulis dapat
meningkatkan kualitas tulisannya dan memperkuat pesan yang ingin disampaikan kepada
pembaca.

3.2 Saran
Saran yang dapat kami sampaikan adalah diharapkan kepada penulis untuk dapat
memperhatikan dan memahami lebih mendalam aspek pengembangan paragraf dalam
suatu penulisan makalah yang baik dan benar yaitu keterpaduan kata dan paragraf serta
kejelasan ide pokok dari bahasan yang dituliskan. Diharapkan pula makalah ini dapat
membantu pembaca sebagai penambah wawasan untuk penulisan pengembangan
paragraf.

7
DAFTAR PUSTAKA

Asyhari, Adrian. 2017. Makalah: Paragraf dan Wacana. [daring],


https://www.academia.edu/35346457/PARAGRAF_DAN_WACANA, diakses pada 8
Februari.

Budiyono, H. 2012. Pengembangan Paragraf Dan Kualitasnya Pada Karya Tulis Ilmiah
Mahasiswa Magister Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Jambi.
Tekno-Pedagogi, Vol.2 (2) : 51-64.

Fradana, Suwarta dkk. (2018). Buku Ajar Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Sidoarjo:
UMSIDA Press

Lidwina, S. 2013. Penulisan Paragraf dalam Karya Ilmiah Mahasiswa. Jurnal STIE Semarang,
Vol. 5 (1) : 38-47.

Wahab, A. & Lestari, L. A. 1999. Menulis Karya Ilmiah. Airlangga University Press, Surabaya.

Paragraf – Pengertian, Unsur, Syarat, Fungsi, Ciri, Jenis, Struktur, Contoh. [daring], Tautan:
https://www.gurupendidikan.co.id/paragraf/, diakses pada 8 Februari 2021.

Anda mungkin juga menyukai