Makalah
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia
yang diampu oleh bapak Helmi Muzaki, S.Pd., M.Pd.
Disusun oleh :
Natasya Bella Aurelia (220544605475)
Ni Luh Dian Sastri Wahyuni (220544608758)
Safarotis Salmi (220544611297)
Widya Angraini (220544605063)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat, rahmat, taufik dan juga
hidayah-Nya maka makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Helmi Muzaki, M.Pd selaku
dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia, karena beliaulah kami dapat
memahami dan menyusun makalah sesuai dengan pedoman yang ada.
Makalah “PARAGRAF” yang membahas tentang pengertian, serta . Dengan tersusunnya
makalah ini kami berharap dapat bermanfaat bagi mahasiswa dalam pembelajaran mata
kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia serta calon pengajar dalam memahami konsep belajar
dan pembelajaran pada abad 21.
Sekali lagi kami ucapkan terima kasih pada dosen pengampu yang telah mempercayakan
penyusunan makalah mengenai “Hakikat Belajar dan Pembelajaran Sesuai Konteks Pendidikan
Abad 21” kepada kami. Dan terima kasih juga kepada seluruh pihak yang telah membantu
dalam penyusunan tugas makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………….………2
DAFTAR ISI...............................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................4
1.3 Tujuan.....................................................................................................4
BAB II ISI...................................................................................................5
2.1 Pengertian Paragraf……… ...................................................................5
2.2 Unsur - unsur Paragraf…......................................................................5
2.3 Aspek Penyusun Paragraf.......................................................................6
2.4 Jenis - jenis Paragraf…………………………………………………..7
2.5 Ciri - Ciri Paragraf……………………………………………………..7
2.6 Pengembangan Paragraf……………………………………………….8
BAB III. PENUTUP……...........................................................................9
3.1 Kesimpulan.............................................................................................9
3.2 Saran ......................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................10
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui paragraf secara garis besar.
2. Mengetahui unsur-unsur paragraf.
3. Mengetahui aspek penyusunan paragraf.
4. Mengetahui dan membedakan jenis - jenis paragraf.
5. Mengetahui dan dapat membedakan ciri - ciri yang ada pada paragraf.
6. Mengetahui pengembangan - pengembangan pada paragraf.
4
BAB II
ISI
5
2.3 Aspek Penyusun Paragraf
Paragraf pada dasarnya ditulis oleh penulis untuk memudahkan pembaca dalam
menangkap informasi yang diberikan (Sulistyo, 2015). Karenanya, paragraf memiliki
aspek-aspek yang wajib diperhatikan. Aspek-aspek tersebut yakni: 1) Kesatuan, 2)
Kepaduan, 3) Ketuntasan dan kelengkapan, 4) Keruntutan, dan 5) Konsistensi.
a) Kesatuan
Aspek kesatuan merupakan aspek utama pada paragraf. Sebuah
paragraf disusun dengan rangkaian kalimat - kalimat yang harus dituliskan
untuk membangun atau menunjang suatu ide pokok paragraf.
b) Kepaduan
Aspek kepaduan menjelaskan bahwa kalimat - kalimat penyusun
paragraf harus terhubung dan kompak satu dengan yang lainnya. Keserasian
hubungan antar paragraf dihubungkan dengan menggunakan alat kohesi baik
gramatikal maupun leksikal. Sebagai contoh alat kohesi gramatikal yang bisa
digunakan dalam paragraf ialah a) Kata transisi/konjungsi, b)
Referensi/acuan dan lain sebagainya.
c) Kelengkapan dan ketuntasan
Kelengkapan dapat dipenuhi saat informasi juga penjelasan dalam
satu paragraf disusun secara lengkap dan utuh. Aspek ini diperlukan untuk
membuat suatu parafraf menjadi paragraf yang berkualitas baik untuk
memnuhi informasi yang dibutuhkan pembaca. Ketuntasan juga mengiringi
aspek kelengkapan ini. Pada suatu paragraf informasi dan penjelasan harus
disampaikan secara tuntas. Apabila suatu informasi tidak diungkapkan dan
dijelaskan secara tuntas maka dikhawatirkan akan membuat kesalahan
penyampaian informasi pada pembaca.
d) Keruntutan
Sebuah paragraf dikatakan runtut apabila informasi dan penjelasan
yang disampaikan disusun secara runtut dan tahapan demi tahapan. Hal ini
mempermudah pembaca untuk memahami informasi yang disampaikan
dalam satu paragraf karena disusun secara runtut, informasi tidak melompat
lompat dan tidak membingungkan pembaca.
e) Konsistensi
Konsistensi yang dimaksud ialah konsistensi dalam menerapkan
sudut pandang yang disampaikan oleh penulis untuk pembaca. Sudut
pandang ada banyak macamnya sebagai contoh sudut pandang orang
pertama, kedua dan ketiga. Penerapan sudut pandang ini juga harus konsisten
ditetapkan di awal hingga akhir agar pembaca tidak kebingungan dan
mempermudah dalam memahami isi yang disampaikan oleh penulis.
6
2.4 Jenis-jenis Paragraf
Secara umum, paragraf dikelompokkan berdasarkan gaya ekspresi,
pengungkapan atau pola penalaran, dan urutan atau tata letak. Pola penalaran
menentukan di mana gagasan utama berada dalam pargraf (Suladi, 2014). Paragraf
dibagi menjadi lima berdasarkan letak ide utamanya, yaitu :
1) Deduktif; artinya gagasan utama terletak pada paragraf bagian awal.
2) Induktif; artinya gagasan utama terletak pada paragraf bagian akhir..
3) Deduktif-Induktif; artinya gagasan utama terletak pada bagian paragraf awal
dan akhir.
4) Interatif; artinya gagasan utama yang berada di paragraf bagian tengah.
5) Menyebar, artinya paragraf yang tidak mempunyai gagasan utama.
7
2.5 Ciri-ciri Paragraf
Paragraf juga memiliki ciri - ciri tersendiri dari unsur - unsur kepenulisna yang
lainnya. Diantaranya ialah sebagai berikut.
a) Penulisan kalimat awal sedikit lebih ke dalam margin. Setidaknya 5 spasi
yang diperlukan atau satu jarak “tab” pada komputer.
b) Terdapat satu kalimat utama atau ide pokok dalam setiap paragraf yang
menyusun seluruh unsur dan pembahasan dalam paragraf.
c) Masing-masing paragraf memiliki sebuah kalimat pengembangan dan
kalimat topik yang menjelaskan inti kalimat topik.
d) Setiap paragraf menggunakan pikiran yang menjelaskan yang diuraikan
dengan kalimat - kalimat penjelas untuk menguraikan sebuah inti topik.
Ulasan: Paragraf tersebut hanya terdiri dari satu kalimat, sehingga tidak bisa disebut
paragraf hanya kalimat pernyataan.
Perbaikan:
Faktor risiko lain yang menjadi penyebab kejadian asma adalah alergen,
perubahan cuaca dan suhu udara, polusi udara, asap rokok, infeksi saluran pernafasan,
stress, dan olahraga yang berlebihan. Berbagai macam alergen yang dapat menjadi
pencetus asma, yang ada di sekitar kita antara lain : serbuk bunga, tungau, serpihan
atau kotoran binatang dan jamur. Perubahan cuaca dan suhu dari panas berubah
menjadi dingin, ini juga bisa menjadi pencetus kejadian asma yang sering terjadi di
masyarakat.
8
b. Contoh yang kurang tepat :
Ada hubungan antara paparan asap dapur, asap rokok, kontak dengan hewan
peliharaan (kucing/ anjing) dan sosio-ekonomi dengan kejadian asma bronkial pada
anak di Kabupaten Boyolali. Tidak ada hubungan antara lingkungan tempat tinggal
dengan kejadian asma bronkial pada anak di Kabupaten Boyolali.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam sebuah kepenulisan Bahasa Indonesia banyak hal - hal yang perlu
diperhatikan. Salah satunya ialah paragraf. Paragraf merupakan hal yang penting untuk
mencipkatakan tulisan yang baik juga berkualitas. Dengan penggunaan paragraf yang
sesuai dan juga benar, maka tulisan yang dihasilkan akan terstruktur dengan baik dan
informasi yang disampaikan dapat dipahami pembaca dengan baik.
Terdapat beberapa hal hal yang diperhatikan dalam paragraf, diantaranya ialah
unsur - unsur paragraf, aspek - aspek paragraf, ciri - ciri paragraf, jenis - jenis paragraf
dan juga unsur pengembangan dalam paragraf. Beberapa hal tersebut perlu dipahami
juga diperhatikan untuk menghasilakn tulisan - tulisan yang baik, berkualitas juga sesuai
standar kepenulisan di Indonesia.
3.2 Saran
Demikian informasi dan tulisan dari penulis. Penulis mengharapkan kritik juga
masukan yang bersifat membangun untuk kelanjutan atau tulisan yang akan datang dapat
dikembangkan lagi. Penulis berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam
tulisan kali ini. Penulis juga mengharap tugas ini dapat memberi manfaat baik untuk
pembaca juga dapat dijadikan sumber referensi pembelajaran.
10
DAFTAR PUSAKA
11