Anda di halaman 1dari 11

PARAGRAF

Makalah
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia
yang diampu oleh bapak Helmi Muzaki, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh :
Natasya Bella Aurelia (220544605475)
Ni Luh Dian Sastri Wahyuni (220544608758)
Safarotis Salmi (220544611297)
Widya Angraini (220544605063)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
2023
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat, rahmat, taufik dan juga
hidayah-Nya maka makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Helmi Muzaki, M.Pd selaku
dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia, karena beliaulah kami dapat
memahami dan menyusun makalah sesuai dengan pedoman yang ada.
Makalah “PARAGRAF” yang membahas tentang pengertian, serta . Dengan tersusunnya
makalah ini kami berharap dapat bermanfaat bagi mahasiswa dalam pembelajaran mata
kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia serta calon pengajar dalam memahami konsep belajar
dan pembelajaran pada abad 21.
Sekali lagi kami ucapkan terima kasih pada dosen pengampu yang telah mempercayakan
penyusunan makalah mengenai “Hakikat Belajar dan Pembelajaran Sesuai Konteks Pendidikan
Abad 21” kepada kami. Dan terima kasih juga kepada seluruh pihak yang telah membantu
dalam penyusunan tugas makalah ini.

Malang, 11 September 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………….………2
DAFTAR ISI...............................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................4
1.3 Tujuan.....................................................................................................4
BAB II ISI...................................................................................................5
2.1 Pengertian Paragraf……… ...................................................................5
2.2 Unsur - unsur Paragraf…......................................................................5
2.3 Aspek Penyusun Paragraf.......................................................................6
2.4 Jenis - jenis Paragraf…………………………………………………..7
2.5 Ciri - Ciri Paragraf……………………………………………………..7
2.6 Pengembangan Paragraf……………………………………………….8
BAB III. PENUTUP……...........................................................................9
3.1 Kesimpulan.............................................................................................9
3.2 Saran ......................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahasa Indonesia adalah Bahasa yang menjadi hal penting di dalam berkomunikasi, secara
lisan ataupun tulisan.. Kompetensi berbahasa terdiri dari empat aspek berbahasa, yaitu
keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan
menulis (Andyani dkk., 2016).
Paragraf termasuk salah satu bagian penting dalam kepenulisan Bahasa Indonesia. Dengan
paragraf maka dapat tercipta tulisan - tulisan yang baik dan terstruktur secara sistematis dan urut.
Pargraf juga memudahkan pembaca dalam menemukan mana pokok atau inti bahasan dalam
suatu tulisan. Tulisan - tulisan seperti buku, jurnal dan lainnya akan tersusun perkelompok
kelompok ide kecil dan tidak berantakan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian paragraf?
2. Apa saja unsur-unsur dalam paragraf?
3. Apa saja aspek dalam penyusunan paragraf?
4. Apa saja jenis- jenis paragraf?
5. Apa saja ciri- ciri paragraf?
6. Pengembangan paragraf

1.3 Tujuan
1. Mengetahui paragraf secara garis besar.
2. Mengetahui unsur-unsur paragraf.
3. Mengetahui aspek penyusunan paragraf.
4. Mengetahui dan membedakan jenis - jenis paragraf.
5. Mengetahui dan dapat membedakan ciri - ciri yang ada pada paragraf.
6. Mengetahui pengembangan - pengembangan pada paragraf.

4
BAB II
ISI

2.1 Pengertian Paragraf


Paragraf adalah ide pokok yang dikembangkan oleh kalimat-kalimat penjelas
yang merupakan ide-ide penjelasan baik (Soejito, 2006). Menentukan kata-kata yang
akan menjadi kata kunci, kemudian kata kunci disusun menjadi kalimat, dan kalimat
itu disusun menjadi sebuah paragraf, dan menjadi pengembangan sebuah paragraf.
Paragraf adalah kata dalam bahasa Inggris, yang diperoleh dari serapan bahasa
Yunani yakni “Para” yang berarti sebelum dan “Grafein” yang berarti menulis. Secara
garis besar paragraf adalah kepenulisan beberapa gagasan yang merupakan
serangkaian kalimat dengan pemikiran yang sama. Secara umum paragraf adalah
susunan dua buah kalimat atau lebih yang tersusun menjadi satu kesatuan yang utuh,
terstruktur dan sintaksis. (Chaer, 2011 : 27-28).
2.2 Unsur- unsur Paragraf
Ada empat unsur pembentuk paragrapf, yakni: pokok utama/gagasan utama,
kalimat utama, kalimat penjelas atau pendukung, dan konjungsi. (Rosita, 2021 : 90 -
91)
a) Gagasan utama / pokok utama
Gagasan utama merupakan hal utama atau inti dan pokok
pembahasan pada paragraf. Inti atau ide pokok ini merupakan hal utama
yang akan dibahas dalam satu paragraf.
b) Kalimat Utama
Unsur selanjutnya yang menjadi pondasi sebuah paragraf adalah
kalimat utama. Berisi ide-ide pokok yang didukung oleh kalimat penjelas.
Kalimat utama ini dituliskan pada bagian awal paragraf maupun pada
akhir paragraf.
c) Kalimat penjelas atau pendukung
Kalimat penjelas atau pendukung adalah bagian yang mendukung
gagasan utama atau ide pokok dalam sebuah paragraf. Kalimat penjelas ini
menjelaskan hal - hal yang penting juga pendukung dalam sebuah
paragraf.
d) Konjungsi
Konjungsi antar kalimat merupakan hal yan penting juga dalam
sebuah paragraf. Konjungsi ini bertujuan untuk menghubungkan antar
kalimat satu dengan kalimat yang lainnya sehingga kalimat - kalimat yang
ada dalam sebuah paragraf menjadi padu dan bersangkutan satu sama lain.
Contoh konjungsi diantaranya adalah kata “misalnya”, “sehingga”, “oleh
karena itu”, “jadi”, “namun” dan lainnya.

5
2.3 Aspek Penyusun Paragraf
Paragraf pada dasarnya ditulis oleh penulis untuk memudahkan pembaca dalam
menangkap informasi yang diberikan (Sulistyo, 2015). Karenanya, paragraf memiliki
aspek-aspek yang wajib diperhatikan. Aspek-aspek tersebut yakni: 1) Kesatuan, 2)
Kepaduan, 3) Ketuntasan dan kelengkapan, 4) Keruntutan, dan 5) Konsistensi.
a) Kesatuan
Aspek kesatuan merupakan aspek utama pada paragraf. Sebuah
paragraf disusun dengan rangkaian kalimat - kalimat yang harus dituliskan
untuk membangun atau menunjang suatu ide pokok paragraf.
b) Kepaduan
Aspek kepaduan menjelaskan bahwa kalimat - kalimat penyusun
paragraf harus terhubung dan kompak satu dengan yang lainnya. Keserasian
hubungan antar paragraf dihubungkan dengan menggunakan alat kohesi baik
gramatikal maupun leksikal. Sebagai contoh alat kohesi gramatikal yang bisa
digunakan dalam paragraf ialah a) Kata transisi/konjungsi, b)
Referensi/acuan dan lain sebagainya.
c) Kelengkapan dan ketuntasan
Kelengkapan dapat dipenuhi saat informasi juga penjelasan dalam
satu paragraf disusun secara lengkap dan utuh. Aspek ini diperlukan untuk
membuat suatu parafraf menjadi paragraf yang berkualitas baik untuk
memnuhi informasi yang dibutuhkan pembaca. Ketuntasan juga mengiringi
aspek kelengkapan ini. Pada suatu paragraf informasi dan penjelasan harus
disampaikan secara tuntas. Apabila suatu informasi tidak diungkapkan dan
dijelaskan secara tuntas maka dikhawatirkan akan membuat kesalahan
penyampaian informasi pada pembaca.
d) Keruntutan
Sebuah paragraf dikatakan runtut apabila informasi dan penjelasan
yang disampaikan disusun secara runtut dan tahapan demi tahapan. Hal ini
mempermudah pembaca untuk memahami informasi yang disampaikan
dalam satu paragraf karena disusun secara runtut, informasi tidak melompat
lompat dan tidak membingungkan pembaca.
e) Konsistensi
Konsistensi yang dimaksud ialah konsistensi dalam menerapkan
sudut pandang yang disampaikan oleh penulis untuk pembaca. Sudut
pandang ada banyak macamnya sebagai contoh sudut pandang orang
pertama, kedua dan ketiga. Penerapan sudut pandang ini juga harus konsisten
ditetapkan di awal hingga akhir agar pembaca tidak kebingungan dan
mempermudah dalam memahami isi yang disampaikan oleh penulis.

6
2.4 Jenis-jenis Paragraf
Secara umum, paragraf dikelompokkan berdasarkan gaya ekspresi,
pengungkapan atau pola penalaran, dan urutan atau tata letak. Pola penalaran
menentukan di mana gagasan utama berada dalam pargraf (Suladi, 2014). Paragraf
dibagi menjadi lima berdasarkan letak ide utamanya, yaitu :
1) Deduktif; artinya gagasan utama terletak pada paragraf bagian awal.
2) Induktif; artinya gagasan utama terletak pada paragraf bagian akhir..
3) Deduktif-Induktif; artinya gagasan utama terletak pada bagian paragraf awal
dan akhir.
4) Interatif; artinya gagasan utama yang berada di paragraf bagian tengah.
5) Menyebar, artinya paragraf yang tidak mempunyai gagasan utama.

Paragraf dikelompokkan menurut pengungkapan atau gaya ekspresi sesuai


dengan maksud penulis dalam menulisnya. Paragraf dikelompokkan berdasarkan
pengungkapan atau gaya ekspresi terbagi menjadi lima kategori, diantaranya:
1) Narasi; adalah paragraf dengan memakai teknik pemaparan sehingga seperti
mengkisahkan sebuah paragraf.
2) Deskripsi; paragraf yang menjelaskan dengan sangat jelas dan mendetail tentang
suatu objek, tempat, peristiwa, hingga waktu, sehingga bahasa yang digunakan
singkat, padat, dan jelas.
3) Eksposisi; paragraf memberi informasi dengan secara ilmiah agar memberi
pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca sehingga kalimat dan tata
Bahasa yang digunakan lebih singkat, jelas, dan padat, namun masih bisa
dipahami dan menggunakan Bahasa ilmiah.
4) Persuasi; kalimat ajakan yang dituangkan dalam paragraf yang berisi bujukan
bagi pembaca sehingga menggunakan Bahasa yang menarik agar membuat
sang pembaca terkesan (Munirah, 2017)
5) Argumentasi; paragraf yang memengaruhi pendapat dan sikap orang lain agar
pembaca memercayai hal yang diungkapkan dan sehingga akan bertindak
sesuai tujuan atau apa yang diinginkan oleh penulis (Cahyaningrum dkk.,
2017).

7
2.5 Ciri-ciri Paragraf
Paragraf juga memiliki ciri - ciri tersendiri dari unsur - unsur kepenulisna yang
lainnya. Diantaranya ialah sebagai berikut.
a) Penulisan kalimat awal sedikit lebih ke dalam margin. Setidaknya 5 spasi
yang diperlukan atau satu jarak “tab” pada komputer.
b) Terdapat satu kalimat utama atau ide pokok dalam setiap paragraf yang
menyusun seluruh unsur dan pembahasan dalam paragraf.
c) Masing-masing paragraf memiliki sebuah kalimat pengembangan dan
kalimat topik yang menjelaskan inti kalimat topik.
d) Setiap paragraf menggunakan pikiran yang menjelaskan yang diuraikan
dengan kalimat - kalimat penjelas untuk menguraikan sebuah inti topik.

2.6 Pengembangan Paragraf


Sebuah karangan terdiri dari beberapa kalimat atau paragraf, sedangkan
kalimat adalah satuan kecil yang terdiri dari ide penulis. Kalimat dalam sebuah
paragraf bekerja sama untuk memaparkan, menjelaskan, dan mengulas gagasan atau
tema paragraf. Seorang penulis harus mempunyai wawasan yang luas agar mereka
bisa menghasilkan kalimat yang runtun sesuai dengan tata bahasa saat berbicara atau
menulis (Sugono, 2009). Paragraf disusun berdasarkan sifatnya. Pengembangan
paragraf dapat dilakukan dengan satu pola atau kombinasi pola atau lebih, menurut
buku Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia : Paragraf, yang diterbitkan oleh Pusat
Pembinaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

2.7 Perbaikan Paragraf


Perlu pemahaman yang jelas mengenai paragraf untuk dapat menulis tulisan
baik dan benar. Berikut adalah contoh paragraf yang kurang tepat beserta dengan
pembetulannya.
a. Contoh yang kurang tepat :
Faktor risiko lain yang menjadi penyebab kejadian asma adalah alergen (serbuk
bunga,tungau, serpihan atau kotoran binatang dan jamur),perubahan cuaca dan suhu
udara, polusi udara, asap rokok, infeksi saluran pernapasan, stres, dan olahraga yang
berlebihan.

Ulasan: Paragraf tersebut hanya terdiri dari satu kalimat, sehingga tidak bisa disebut
paragraf hanya kalimat pernyataan.

Perbaikan:
Faktor risiko lain yang menjadi penyebab kejadian asma adalah alergen,
perubahan cuaca dan suhu udara, polusi udara, asap rokok, infeksi saluran pernafasan,
stress, dan olahraga yang berlebihan. Berbagai macam alergen yang dapat menjadi
pencetus asma, yang ada di sekitar kita antara lain : serbuk bunga, tungau, serpihan
atau kotoran binatang dan jamur. Perubahan cuaca dan suhu dari panas berubah
menjadi dingin, ini juga bisa menjadi pencetus kejadian asma yang sering terjadi di
masyarakat.

8
b. Contoh yang kurang tepat :
Ada hubungan antara paparan asap dapur, asap rokok, kontak dengan hewan
peliharaan (kucing/ anjing) dan sosio-ekonomi dengan kejadian asma bronkial pada
anak di Kabupaten Boyolali. Tidak ada hubungan antara lingkungan tempat tinggal
dengan kejadian asma bronkial pada anak di Kabupaten Boyolali.

Ulasan kedua paragraf tersebut, masing-masing terdiri dari 1 kalimat. Sebaiknya


dijadikan satu alinea.

Perbaikan: Kesimpulan dari pelaksanaan penelitian ini adalah:


Ada hubungan antara paparan asap dapur, asap rokok, kontak dengan hewan
peliharaan (kucing/ anjing) dan sosio-ekonomi dengan kejadian asma bronkial pada
anak di Kabupaten Boyolali. Tidak ada hubungan antara lingkungan tempat tinggal
dengan kejadian asma bronkial pada anak di Kabupaten Boyolali.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam sebuah kepenulisan Bahasa Indonesia banyak hal - hal yang perlu
diperhatikan. Salah satunya ialah paragraf. Paragraf merupakan hal yang penting untuk
mencipkatakan tulisan yang baik juga berkualitas. Dengan penggunaan paragraf yang
sesuai dan juga benar, maka tulisan yang dihasilkan akan terstruktur dengan baik dan
informasi yang disampaikan dapat dipahami pembaca dengan baik.
Terdapat beberapa hal hal yang diperhatikan dalam paragraf, diantaranya ialah
unsur - unsur paragraf, aspek - aspek paragraf, ciri - ciri paragraf, jenis - jenis paragraf
dan juga unsur pengembangan dalam paragraf. Beberapa hal tersebut perlu dipahami
juga diperhatikan untuk menghasilakn tulisan - tulisan yang baik, berkualitas juga sesuai
standar kepenulisan di Indonesia.

3.2 Saran
Demikian informasi dan tulisan dari penulis. Penulis mengharapkan kritik juga
masukan yang bersifat membangun untuk kelanjutan atau tulisan yang akan datang dapat
dikembangkan lagi. Penulis berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam
tulisan kali ini. Penulis juga mengharap tugas ini dapat memberi manfaat baik untuk
pembaca juga dapat dijadikan sumber referensi pembelajaran.

10
DAFTAR PUSAKA

Saragih, R. (2021). Pengembangan Paragraf dalam Menulis Sebuah Tulisan.


Ulvia, C.W., Widodo, M., Munaris. (2015). Pola Pengembangan Paragraf pada Teks Bacaan
dalam Buku Pelajaran Bahasa Indonesia.
Syahputra, E., dkk. (2022). Penerapan dan Pengembangan Paragraf Bahasa Indonesia
dalam Pendidikan Pembelajaran Mahasiswa.
Lidwina, S. (2013). Penulisan Paragraf dalam Karya Ilmiah Mahasiswa.
Budiyanto, D. Bahan Diskusi Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Cermat Berbahasa Indonesia :
Pengembangan Paragraf.
Anton Risparyanto. (2023). Strategi Pengembangan Paragraf dalam Membuat Karya Tulis
Ilmiah.
Arief Furchan. (2016). Cara Mudah Menulis Paragraf Yang Efektif. Surabaya : UNISA Press.
Novita Dessy Eriyani. (2019). Pengembangan Media Berbasis TI Menulis Paragraf.
Saryono, Djoko. & Soedjito. (2021). Seri Terampil Menulis Bahasa Indonesia :
Paragraf. Jakarta Timur: Bumi Aksara. Tersedia dalam BukuKita.com.
Wiyanto, A. (2004). Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: Grasindo.
Rostina. (2021). Pengembangan Paragraf Dalam Menulis Sebuah Tulisan. Jurnal
Insitusi Politeknik Ganesha Medan 87 Juripol, Volume 4 Nomor 2 September.
Herman Budiyono. (2012). Mengembangkan Paragraf Sesuai Fungsi dan Posisi
Dalam Rangka Menulis Sebuah Tulisan Essay. Universitas Jambi.
HB, Sumardi. (2009) Aplikasi Pendekatan Cooperative Learning Dalam
Pembelajaran Menulis Paragraf. Pelangi Pendidikan.

11

Anda mungkin juga menyukai