disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia untuk Keperluan Akademik
Bandung,
Oleh
BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T atas segala Rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah yang berujudul “PARAGRAF” ini
dengan lancar pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Kehidupan yang layak dan sejahtera
merupakan hal yang sangat wajar dan diinginkan oleh setiap masyarakat, mereka selalu
berusaha mencarinya dan tak jarang menggunakan cara-cara yang tidak semestinya dan bisa
berakibat buruk. Dengan mengucap puji dan Syukur kehadirat Allah S.W.T atas segala
Rahmat dan karunia-Nya, serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW atas petunjuk dan risalahNya, yang telah membawa zaman kegelapan
kezaman terang benderang, dan atas doa restu dorongan dari berbagai pihak-pihak yang telah
Kami dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh
karena itu kami sangat menghargai akan saran dan kritik untuk membangun makalah ini lebih
baik lagi. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat
Definisi
Takuk
Format
Lurus
Gagasan
Utama
Gagasan
Penjelas
Paragraf Kalimat
Unsur
Utama
Kalimat
Penjelas
Judul
Kesatuan
Kata
Transisi
Ciri/Syarat Koherensi
Repetisi
Kohesi
Kata Ganti
Sinonimi
BAB
PENDAHULUAN
Umumnya kesulitan pertama membuat karya tulis ilmiah adalah mengungkapkan pikiran
menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah. Sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan
kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam
kalimat lain yag membentuk paragraf, paragraf merupakan sajian kecil sebuah karangan yang
membangun suatu pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam karangan.
Paragraf atau Alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh
kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal). Kepaduan berarti
seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal
paragraf.
Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu
kalimat, dan hal itu memanag dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea
semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal
jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah.
Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi,
pembicaraan tentang paragraf sebenernya sudah memasuki kawasan wacana atau karangan
sebab formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa
karangan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka kami rumuskan masalah dalam makalah ini
adalah
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan makalah
ini adalah
1. Untuk mengetahui mengenai paragraf secara umum yang sering di gunakan dalam
2. Untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan paragraf itu sendiri, mulai dari
PEMBAHASAN
Paragraf ialah tulisan yang berupa penuangan ide atau gagasan penulis atau
pembicara kedalam kalimat atau beberapa kalimat (Arifin dan Tasai, 2009 : 155).
kesatuan pikiran yang utuh, tidak terpecah-pecah. Suatu paragraf terdiri atas sebuah
kalimat, tetapi umunya diwujudkan oleh beberapa kalimat. Paragraf yang ideal
dibentuk tidak lebih dari lima kalimat jika setiap kalimatnya relatif panjang, tetapi
dapat saja dibentuk dengan lebih dari lima kalimat jika setiap kalimatnya relatif
pendek.
Terbagi menjadi dua yaitu paragraf takuk dan paragraf lurus atau sejajar. Paragraf
takuk ialah paragraf yang awal baris pertamanya masuk kearah kanan satu tabulasi
(5--8 ketukan atau huruf), sedangkan paragraf lurus adalah wujud paragraf yang
semua baris kalimatnya lurus; perpindahan dari satu paragraf ke paragraf lainnya
Paragraf terdiri atas beberapa unsur, yaitu ide pokok, ide penjelas, kalimat utama,
kalimat penjelas, dan judul. Ide pokok atau gagasan utama ialah gagasan yang
menjadi dasar pengembangan suatu paragraf. Ide pokok umumnya terdapat pada
kalimat utama; ide penjelas atau gagasan penjelas adalah gagasan yang menjelaskan
Kalimat utama atau kalimat topik ialah kalimat inti suatu paragraf atau kalimat yang
berfungsi menjelaskan kalimat utama atau kalimat yang berisikan ide penjelas yang
bersifat khusus. Unsur terakhir dari paragraf adalah judul. Judul merupakan kepala
karangan yang mencerminkan isi suatu karangan; judul memiliki ciri menarik, sesuai
denga nisi, logis, dan bentuk frasa (kelompok kata), diawali huruf kapital kecuali kata
Contoh :
a. Kalimat Utama
perekonomian.
b. Kalimat Penjelas
Paragraf yang baik memiliki tiga syarat, yaitu kesatuan, koherensi, dan kohesi.
Ketiga unsur itu dalam suatu paraggraf haruslah hadir; ketidakhadiran satu unsur saja
utuh dan kurang “harmonis” (Akhadiah, dkk,, 1992: 148 dan Ramlan, 1993: 9).
Kesatuan dalam paragraf ialah bahwa paragraf yang kita susun itu di dalamnya
hanya memiliki satu ide atau sastu gagasan utama. Oleh karena itu, kalimat-kalimat
(yang berupa kalimat penjelas) satu dengan yang lain harus kita tata secara cermat dan
apik agar semuanya mengacu pada kalimat utama, yaitu membicarakan dan
2.5.1 Koherensi
Koherensi ialah bahwa setiap kalimat yang ada pada suatu paragraf satu dengan
yang lain memiliki kaitan makna yang erat, terjadi hubungan timbal balik antara satu
kalimat dan kalimat yang lain. Dengan kata lain koherensi ini menitikberatkan kaitan
makna pada suatu paragraf. Koherensi pada dasarnya merupakan upaya untuk
mewujudkan kesatuan.
Contoh:
a. Perguruan tinggi yang memiliki sivitas akademik berkerja secara efisien akan dapat
menghasilkan para sarjana yang siap bekerja dan bersaing di pelbagai sektor.
2.5.3 Kohesi
Kohesi berdering Kohesi ialah penataan paragraf agar terwujud keutuhan dan
kehar- monian dengan cara menjalin keterkaitan antarkalimat pada paragraf. Dalam
kohesi keterkaitan antarkalimat pada paragraf itu diwujudkan dengan bentuk. Untuk
banyak cara, di antaranya, yaitu dengan cara menerapkan kata transisi, repetisi, kata
Kohesi dengan kata transisi ialah keterkaitan antara kalimat yang satu dan kalimat
yang lain pada suatu paragraf yang diwujudkan dengan menerapkan konjungsi (kata
hubung). Konjungsi yang digunakan adalah konjungsi antarkalimat. Artinya,
konjungsi yang kita terapkan itu diletakkan pada awal setiap kalimat baru (bukan di
tengah kalimat).
Contoh:
Semua mahasiswa baru yang masuk perguruan tinggi di mana pun diwajibkan
mengikuti ospek (orientasi pengenalan kampus). Kegiatan itu sebagai upaya dari
pihak kampus agar mahasiswa mengenal kampusnya lebih komprehensif. Namun, kita
sering menyaksikan dan mendengar masih ada mahasiswa yang tidak atau belum
mengikuti ospek dengan beragam alasan. Oleh karena itu, panitia ospek kampus pada
tahun- tahun berikutnya menyuruh kembali mahasiswa yang absen untuk tetap
Kohesi dengan repetisi ialah keterkaitan antarkalimat dalam suatu paragraf yang
diwujudkan dengan pengulangan kata kunci. Perlu kita hati-hati karena bisa saja
Contoh:
Kohesi dengan Promina Persona ialah kata ganti orang ialah keterkaitan
antarkalimat yang diwujudkan dengan pengunaan kata ganti orang. Kohesi dengan
kata ganti, terutama kata ganti orang kerapkali digunakan pada paragraf yang bersifat
Contoh:
FB Beni, Taryono, dan Chairul sudah berteman sejak bersekolah di SMA negeri
dengan berkuliah di fakultas hukum. Setelah lulus dari perguruan tinggi terkemuka
rencananya itu, mereka menghubungi saya dan mengajak bekerja sama. Saya diminta
menyedikan dana dan tempat yang strategis. Saya menyetujui tawaran mereka.
bertujuan lebih menegaskan kata kunci (gagasan) yang terdapat dalam paragraf.
Contoh;
Kota Bandung merupakan ibu kota Provinsi Jawa Barat. Di kota ini umumnya
dihuni oleh suku Sunda. Udaranya relatif lebih sejuk jika dibanding kan dengan kota-
kota metropolitan lainya, seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan. Selain udaranya yang
sejuk, dulu di kota ini banyak pohon dan bunga- bunga yang tumbuh indah dan teratur
sehingga banyak orang menyebutnya sebagai Kota Kembang. Di kota ini pula
Katolik Parahyangan. Tidaklah berlebihan, kota ini disebut pula sebagai Kota Pelajar.
sebuah membuat penutup dr Pada paragraf tersebut, kohesi dengan kata bersinonim
sangat matahari tampak dan terasa. Hal itu diwujudkan dengan hadirnya julukan
Jenis Paragraf Pada garis besarnya paragraf dapat diklasifikasi berdasarkan sifat.
tujuan, letak kalimat utama (gagasan utama), pola pengembangan, dan jenis tulisan
yang dipaparkan (Keraf, 2004: 71--83, Akhadiah, dkk., 1992 61-64, serta Arifin dan
a. Berdasarkan Sifat-Tujuan
- Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka ialah paragraf yang memiliki sifat memberikan prolog atau
pengantar kepada pendengar atau pembaca sebelum masuk pada masalah yang
gambaran mengenai inti pembicaraan. Oleh sebab itu, paragraf pembuka harus dapat
menarik minat dan perhatian pembaca. Selain itu, paragraf ini pun sanggup
Paragraf pengembang ialah paragraf yang berada di antara paragraf pembuka dan
paragraf penutup. Dalam paragraf ini, dibahas atau dibicarakan inti persoalan yang
sudah dirancang. Selain itu, paragraf ini pun dapat bersifat informatif atau
argumentatif.
- Paragraf Penutup
Paragraf penutup ialah paragraf yang mengakhiri suatu pernyataan Paragraf ini
memiliki ciri lebih singkat dan berupa simpulan yang mencerminkan isi
Contoh ketiga paragraf tersebut dapat dilihat dalam karya ilmiah, misalnya, skripsi.
teori, metode penelitian (jika terpisah dari bab pendahuluan), dan hasil-pembahasan,
serta paragraf penutupnya adalah simpulan dan saran. Selain contoh karya ilmiah
Klasifikasi paragraf yang kedua adalah penggolongan yang didasarkan pada letak
kalimat utama atau gagasan utama. Paragraf in terdiri atas paragraf deduktif, induktif,
- Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif ialah paragraf yang kalimat utamanya diletakkan di awal
paragraf. Dengan kata lain, gagasan utama atau pokok persoalan Menipu dalam
paragraf itu dinyatakan dalam kalimat pertama, kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat
Contoh:
Pola hidup sehat adalah kunci berumur panjang di dunia ini. Memiliki pola hidup
sehat akan menciptakan tubuh yang sehat pula sehingga kita jauh dari ancaman
berbagai penyakit. Pola-pola hidup sehat, seperti makan-makanan sehat, tidur yang
cukup, olahraga yang teratur, dan menghindari makanan dan minuman yang tidak
sehat bisa dapat menyebabkan kita berumur panjang. Hal ini terbukti pada orang-
mereka berumur mencapai ratusan tahun karena mereka menerapkan pola hidup sehat
mereka umumnya banyak sekali menyantap makanan-makanan yang tidak sehat dan
pola tidur dan olahraga yang kurang baik sehingga menyebabkan angka harapan
- Paragraf Induktif
paragraf. Dengan kata lain, paragraf ini dimulai dengan me nyebutkan kalimat-
Contoh:
Asap rokok sangat berbahaya jika masuk ke dalam tubuh manusia. Hal ini
disebabkan oleh asap rokok mengandung zat-zat beracun, seperti karbon monoksida.
Selain itu, di dalam batang rokok juga ditemukan berbagai macam racun yang sangat
berbahaya, di antaranya adalah nikotin, merkuri, bahkan ada juga bahan racun yang
sejatinya digunakan sebagai bahan baku roket. Apabila zat-zat beracun ini terhirup
dan masuk ke dalam tubuh manusia secara terus-menerus, hal itu dapat menyebabkan
rokok juga memiliki zat lain yang takkalah mengerikan, yaitu, tar. Bahan ini
merupakan abu sisa pembakaran rokok. Jika masuk ke dalam tubuh manusia, tar dapat
menyebabkan penyakit yang disebut kanker paru-paru. Oleh karena itu, rokok sangat
- Paragraf Variatif
Paragraf variatif ialah paragraf yang kalimat utamanya diletakkan di awal dan di
akhir paragraf. Dengan kata lain, paragraf ini memiliki dua kalimat utama, kalimat
utama yang berada di akhir merupakan penekanan ulang dari kalimat utama yang
Contoh:
Kemarau panjang tahun ini menimbulkan masalah yang sangat besar bagi
masyarakat. Banyak sekali kerugian yang disebabkan oleh bencana ini. Di antaranya
Hal ini menyebabkan warga kesulitan memperoleh air dan juga mengalami sesak
napas akibat menghirup debu Namun, di antara itu semua para petanilah yang
mengalami kerugian yang sangat besar karena ribuan hektare sawah yang gagal panen
akibat keringnya sawah-sawah mereka. Bahkan, baru-baru ini kemarau yang terjadi
menyebabkan kebakaran hutan yang terjadi di mana-mana, seperti yang parah terjadi
di Provinsi Riau. Di daerah tersebut ribuan hektare hutan terbakar dan menyebabkan
Riau "diselimuti" oleh asap yang pekat selama beberapa waktu lamanya. Oleh karena
itulah, kemarau panjang yang terjadi tahun ini sangat merugikan bagi masyarakat.
- Paragraf Deskriptif/Naratif
Selain paragraf deduktif, induktif, dan variatif, dalam bahasa Indonesia, kita
kerapkali membaca tulisan-tulisan dalam karya sastra, misalnya, novel, cerpen, dan
roman. Paragraf yang ditampilkan dalam karya sastra itu, keberadaan gagasan utama
atau topiknya tersirat. Dengan kata lain, kitalah pembaca yang harus mencari atau
menyimpulkan kalimat utama (gagasan utamanya). Kalimat utama dalam paragraf ini
tidak terletak di awal atau di akhir, tetapi tersebar di seluruh paragraf; dapat pula
dikatakan bahwa semua kalimat dalam paragraf ini adalah kalimat penjelas. Oleh
sebab itu, paragraf jenis ini dinamakan paragraf deskriptif atau paragraf naratif
Contoh:
mungkin ratusan. Kabarnya mereka akan menjadi suporter satu di antara temannya
yang akan diadili dalam kasus korupsi. Sesaat di ruang sidang, hakim membuka
persidangan. Sekelompok orang tadi sebagian sudah memenuhi kursi dalam ruang
yang sama. Gaduh sekali suasananya. Hakim berusaha menenangkan suasana. Sidang
diskor. Jaksa, hakim, dan pengacara meninggalkan tempat menuju ruang khusus di
lantai dua. Di sana (tempat yang berbeda), saksi dan terdakwa duduk gelisah. (www.
Jenis paragraf yang ketiga didasarkan pada pola pengembangan, yaitu proses
bernalar yang penulis lakukan dalam membentuk suatu paragraf. Paragraf ini terdiri
Deduksi ialah penalaran dalam suatu paragraf, yaitu menyususn paragraf yang
diawali dari sebuah konklusi atau simpulan yang berupa pernyataan yang bersifat
umum. Dalam penalaran deduksi, kita dapat mengungkapkan suatu gagasan itu secara
didasarkan pada dua premis. Perlu kita catat bahwa dua premis itu terdiri atas premis
umum (cakupannya luas) dan premis khusus (cakupannya sempit). Penarikan secara
Contoh:
c. Eentimem
digunakan konjungsi (karena); entimem dalam ragam kalimat itu identik dengan
Contoh:
Dari silogisme tersebut dapat dientimemkan menjadi Reiza adalah orang cerdas
(2) Induksi
Penalaran induksi ialah penalaran dalam suatu paragraf, yaitu menyu- sun paragraf
yang diawali oleh pernyataan-pernyataan khusus dan diakhiri sebuah konklusi atau
simpulan yang berupa pernyataan yang bersifat umum. Penalaran induksi terdiri atas
Contoh:
Pendidikan karakter untuk melawan koruptor dan kemerosotan moral bangsa terus
dilaksanakan di semua sekolah di Indonesia. Namun, perlu kita sadari bahwa para
koruptor yang tertangkap sekarang justru berasal dari kaum pemuda yang merupakan
calon pemimpin pada masa depan. Banyak juga tawuran dan penyimpangan yang
dilakukan oleh para pemuda sekarang, seperti pemerkosaan, pencurian dan perkusi.
(b) Analogi
Analoginya adalah proses menarik simpulan dengan cara memban- dingkan atau
Contoh:
dan juga mental yang kuat agar sampai di atas gunung dengan selamat. Hal ini
disebabkan oleh banyak sekali halangan dan rintangan yang akan menghadang di
depan. Jika salah melangkah, bisa jadi kita malah terperosok jatuh ke jurang. Begitu
pula untuk mencapai kesuksesan, untuk mencapai puncak kesuksesan juga sangat
antara persiapan-persiapan itu ialah ilmu, pengalaman, dan juga keahlian khsusus.
Jika tidak memiliki persiapan yang sangat matang, kita juga akan mengalami hal yang
sama seperti memanjat gunung yang tanpa persiapan, yaitu kita akan jatuh dan gagal
dalam meraih kesuksesan. Oleh karena itu, mencapai kesuksesan juga sama halnya
dengan mencapai puncak sebuah gunung, yaitu kita memerlukan persiapan-persiapan
Kausalitas ialah proses menarik simpulan dari gejala atau fenomena yang
Contoh:
mengincar kulitnya dan ada juga yang ditangakap untuk dijual ke luar negeri. Selain
harimau itu dibakar dan dialihfungsikan sebagai perkebunan. Tidak jarang di antara
harimau itu ada yang memasuki perkampungan penduduk; ada pula yang ditangkap
dan dibunuh. Oleh karena itu, kini harimau Sumatera sudah jarang lagi kita temukan
d) Perincian
sesuatu (berisikan uraian); uraian itu disusun secara kronologis dan sistematis, yaitu
Contoh:
Lidah buaya atau Alloevera sangat bermanfaat bagi kesehatan rambut. Tanaman
ini memiliki zat-zat yang bisa memberikan kelembaban pada rambut sehingga rambut
tidak menjadi kering dan patah. Cara menggunakannya sangat mudah, yaitu dengan
memilih lidah buaya yang masih muda. Kemudian, buanglah kulitnya dengan
Selanjutnya, diamkan selama 3 menit. Sesudah itu, rambut dibilas denga air bersih.
Perawatan rambut dengan lidah buaya semacam ini harus secara rutin dilakukan agar
a. Narasi
Narasi ialah paragraf yang berisikan kumpulan peristiwa yang disusun secara
kronologis, biasanya dijalin dengan kaitan sebab-akibat yang menjadi satu rangkaian
peristiwa. Paragraf narasi lazim diungkapkan dalam karya sastra, yaitu cerpen, novel,
Contoh:
Novel Habibie dan Ainun mengisahkan seputar romantika kehidupan Ainun dan
Habibie. Novel itu menampilkan perihal betapa besarnya cinta antara Ainun dan
Habibie yang dapat memberikan semangat dan motivasi perjuangan hidup untuk
meraih kesuksesan, Kesuksesan itu digambarkan oleh sosok Habibie yang taklain,
b. Deskripsi
Deskripsi ialah paragraf yang berisikan gambaran atau lukiskan suatu kondisi:
tempat, keadaan, atau benda dengan cara merespons pancaindra pembaca sehingga
Contoh:
Tiba-tiba saja Siti Nurbaya bangkit dari kuburnya di Gunung Padang. Bagaikan
seorang putri yang malu-malu, ia membuka matanya yang sembab seraya menyapa
orang banyak dengan penuh sendu. la mengurai penderitaannya dengan cara yang
sangat menyentuh hati, semua orang secara hampir serentak mengucapkan, "Kasihan
betul dia!" Kemudian, bangkit Samsulbahri, yang dengan cara hampir serempak pula
kepada keduanya. Ketika Datuk Maringgih ikut muncul pula, takdapat ditahan lagi
banyak orang menyebutkan ucapan, "Laknat sungguh dia!" Orang gemuruh di sana-
dongeng kenyataan ini. Para guru sibuk membuka kembali Siti Nurbaya, lalu meneliti
Nurbaya karena para guru mewajibkan mereka membaca karya yang tiba-tiba menjadi
c. Eksposisi
Eksposisi ialah paragraf yang berisikan paparan suatu keadaan, proses, atau
mengembangkan gagasan.
Contoh:
Meningkatnya pembangunan industri dewasa ini dengan dibangun- nya banyak
upaya membangun industri yang kuat, pemba- ngunan pertanian harus makin
ditingkatkan agar makin tangguh. Untuk mendukung sektor industri yang makin kuat
ini, sektor pertanian harus mampu menyesuaikan pola dan strukturnya ke dalam pola
dan struktur industri. Ini menekankan bahwa sektor pertanian harus mampu
mengantisipasi ketergantungan mutlaknya pada alam. Hal ini berarti harus dilakukan
dengan dukungan yang kuat dari setiap subsistem dalam sistem pertanian. Suatu
sistem pertanian yang tangguh memiliki kaitan ke belakang berupa industri hulu
dalam pengadaan dan penyaluran sarana produksi. Kaitan ke depan berupa industri
d. Argumentasi
alasan, contoh, dan bukti yang kuat sehingga pembaca terpengaruh untuk
Contoh:
Melihat situasi lingkungan dan kesadaran masyarakat akan lingkungan yang masih
gebrakan. Akan tetapi, gebrakan ini perlu gigi untuk menegakkan hukum, menindak
tegas setiap kegiatan ekonomi dan industri yang mencemari lingkungan hidup.
Gebrakan ini perlu dan mendesak sebab menurut data Biro Pusat Statistik, sisa hutan
di Jawa tinggal 1,4 juta ha, sedangkan menurut Repprot (Proyek Kehutanan Indonesia
dan Inggris) tinggal 1,19 juta ha. Kata seorang pakar 7,8 juta ha atau 60% dari Pulau
Jawa merupakan daerah kritis, termasuk di antaranya 1,9 juta ha DAS (daerah aliran
sungai) bagian hulu atau 15% dari seluruh Pulau Jawa. Berbagai sungai mengalami
kemunduran serius dengan meningkatnya kerusakan hutan dan pola tata guna lahan
2. memerlukan fakta yang diperkuat atau diperjelas dengan angka , peta, statistik,
No Eksposisi Argumentasi
1 Bertujuan menjelaskan atau Bertujuan meyakinkan pembaca
menrangkan sehingga pembaca sehingga menyetujui pendapat;
memperoleh informasi yang jelas
2 Pembuka atau pendahuluan Pembuka atau pendahuluan
memperkenalkan apa (topik) menarik perhatian pembaca pada
persoalan yang dihadapi.
3 Fakta angka dan contoh diperlukan Fakta, angka, dan contoh
untuk memperjelas; diperlukan untuk memperkuat
pembuktian.
e.Persuasi
atau membujuk pembaca untuk melakukan sesuatu atau mengarahkan pembaca pada
Contoh:
BAB III
PENUTUP
4.1 Simpulan
lebih tinggi dan lebih luas dari pada kalimat atau Alinea merupakan kumpulan kalimat
tetapi kalimat yang bukan sekedar berkumpul melainkan berhubungan antara yang
satu dengan yang lain dalam ssatu rangkaian yang membentuk suatu kalimat.
DAFTAR PUSTAKA
http://guntur66studentsitegunadarma.blogspot.co.id/2012/12/makalah-bahasa-
indonesia-paragraf_28.html (11:00/28-11-15)
http://www.slideshare.net/fiqhrimp/makalah-bindo?related=1(11:15/28-11-15)
http://www.gudangmakalah.com/2014/10/makalah-bahasa-indonesiaparagraf. (10:0
0/29-11-15