Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PARAGRAF YANG PADU

DOSEN :

HARTINAH, M.Pd

DISUSUN OLEH:

IKA WARDAH

SITI MUNAWAROH

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

(2019 / 2020)
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, rasa syukur kami panjatkan ke hadirat


Tuhan yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesehatan,
kesempatan serta pengetahuan sehingga makalah bahasa Indonesia tentang ‘,
Paragraf yang padu’ ini bisa selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Kami berharap agar makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah


pengetahuan rekan-rekan siswa pada khususnya dan para pembaca umumnya
tentang paragraf yang merupakan salah satu bagian dari pelajaran Bahasa
Indonesia.

Mudah-mudahan makalah sederhana yang telah berhasil kami susun ini


bisa dengan mudah dipahami oleh siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami
meminta maaf bilamana terdapat kesalahan kata atau kalimat yang kurang
berkenan. Serta tak lupa kami juga berharap adanya masukan serta kritikan yang
membangun dari Anda demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi.

Tangerang 21 September 2019

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Umumnya kesulitan pertama membuat karya tulis ilmiah adalah


mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah. Sering dilupakan
perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri
sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain yang membentuk paragraph,
paragraf merupaka sanian kecil sebuah karangan yang membangun satuan pikiran
sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam karangan.

Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan
hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa
kalimat menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan
kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu
gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu
kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.

Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya


terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam
pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena
disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea
semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk
mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan
tentang paragraf sebenarnya ssudah memasuki kawasan wacana atau karangan
sebab formal yang sederhana boeh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa
kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan
sebuah karangan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Pengertian Paragraf
2. Syarat-Syarat Paragraf
3. Kesatuan Paragraf
4. Kepaduan Paragraf
5. Keruntutan Paragaraf
6. Ketuntasan Paragraf
7. Kesamaan Sudut Pandang
8. Pembagian Paragraf Menurut Jenisnya
9. Tanda Paragraf
10. Rangka atau Struktur Paragraf
11. Paragraf Dedukatif dan Indukatif
12. Pengembangan Paragraf
13. Teknik Pengembangan Paragraf
14. Pembagian Paragraf Menurut Teknik Pemaparannya

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan penulis menulis makalah tentang paragraf yang padu adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia dan untuk mengetahui tentang
paragraf yang padu dan benar.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Paragraf

Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau


topik. Topik paragraf adalah pikiran utama didalam sebuah paragraf. Semua
pembicaraan dalam paragraf itu terpusat pada pikiran utama itu. Pikiran utama
itulah yang menjadi topik persoalan atau pokok pembicaraan. Dengan demikian,
apa yang menjadi pokok pembicaraan dalam sebuah paragraf, itulah topik paagraf.
Topik paragraf dijabarkan dalam kalimat topik atau kalimat utama.

2.2. Syarat-Syarat Paragraf

Paragraf yang baik harus memiliki lima ketentuan, yaitu kesatuan paragraf
(keutuhan paragraf), kepaduan paragraf, keruntutan paragraf, ketuntasan paragraf,
dan kesamaan sudut pandang paragraf.

2.3. Kesatuan Paragraf

Kesatuan paragraf (kohesi) adalah bagian karangan yang terdiri atas


bebererapa kalimat yang berkaitan secara utuh, padu dan membentuk satu
kesatuan pikiran.

2.4. Kepaduan Paragraf

Kepaduan paragraf (koherensi) dapat terlihat melalui penyusunan kalimat


secara logis dan melalui ungkapan-ungkapan (kata-kata) pengait. Pengait dalam
paragraf itu adalah:

1. Ungkapan Transisi.
Ungkapan transisi yang disebut juga sebagai ungkapan penghubung antar
kalimat merupakan sarana yang dipakai dalam membangun kepauan
paragraf.
2. Pemakaian Kata Ganti.
Pengait kepaduan paragraf dapat juga berupa kata ganti, yaitu kata ganti
orang, terutama kata ganti oarng ketiga. Pemakaian kata ganti ini berguna
untuk menghindari penyebutan nama orang berkali-kali. Kata ganti orang
hanya dipakai untuk menggantikan nama orang dengan hal-hal yang
dipersonifikasikan. Dalam hal ini, bentuk -nya merupakan pengecualian.
Bentuk –nya tidak hanya menggantikan ama orang dalam hal yang
dipersonifikasikan, tetapi juga menggantikan benda-benda yang tidak
bernyawa.
3. Kata Ganti Petunjuk
Kata ganti petunjuk yang digunakan dalam menciptakan kepaduan
paragraf ialah itu, ini tadi, begitu, demikian, di situ, ke situ, di atas, di
sana, di sini, dan sebagainya.
4. Kata Kunci
Pengulangan kata kuci disebut juga repetisi. Dengan pengulangan kata
kunci atau repetisi itu, paragraf akan memiliki kepaduan yang baik.

2.5. Keruntutan Paragraf

Keruntutan paragraf adalah penyajian informasi secara berurutan,


informasinya tidak melompat-lompat sehingga pembaca mudah mengikuti jalan
ppikiran penulis.

2.6. Ketuntasan Paragraf

Paragraf yang baik adalah paragraf yang tuntas. Didalam paragraf itu telah
tercakup semua yang diperlukan untuk mendukung gagasan utama. Berkenaan
dengan itu, tidak boleh terjadi sebuah paragraf yang panjang, tetapi beum tuntas.
Sebaliknya, boleh jadi, paragraf itu pendek tetapi sudah tuntas.

2.7. Kesamaan Sudut Pandang

Sudut pandang seringkali digunakan di dalam novel, cerpen atau jenis cerita
lainnya. Sudut pandang adalah cara penulis menempatkan dirinya terhadap cerita
tersebut.

2.8. Pembagian Paragraf Menurut Jenisnya


A. Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka merupakan pembuka atau pengantar untuk sampai pada
segala pembicaraan yang akan menyusul kemudian.
B. Paragraf Pengembang
Paragraf ini mengembangkan pokok pembicaraan yang dirancang. Dengan
kata lain, paragraf pengembang mengemukakan inti persoalan yang akan
kemukakan.
C. Paragraf Penutup
Biasanya, paragraf penutup dapat berupa simpulan semua pembicaraan
yang telah dipaparkan pada bagian-bagian sebelumya.

2.9. Tanda Paragraf

Sebuah paragraf dapat ditandai dengan memulai kalimat pertama agak


menjorok ke dalam, kira-kira 5 ketukan mesin ketik atau kira-kira 2cm.
2.10. Rangka atau Struktur Paragraf

Rangka atau struktur paragraf terdiri atas sebuah kalimat topik dan beberapa
kalimat penjelas. Kalimat topik adalah kalimat yang berisi topik yang di bicarakan
pengarang. Karena topik paragraf adalah pikiran utama dalam sebuah paragraf,
kalimat topik merupakan kalimat utama dalam paragraf itu. Karena setiap paragraf
hanya mempunyai sebuah topik, paragraf itu tentu hanya mempunyai satu kalimat
utama. Kalimat utama bersifat umum. Ada kalanya sebuah kalimat yang kita
anggap umum akan berubah menjadi kalimat yang khusus apabila paragraf itu di
perluas. Kalimat yang lain di sebut kalimat penjelas.

2.11. Paragraf Deduktif dan Paragraf Induktif

Paragraf yang meletakkan kalimat topikpada awal paragraf di sebut paragraf


deduktif, sedangkan paragraf yang meletakkan kalimat topik di akhir paragraf di
sebut paragraf induktif.

Adapula paragraf yang tidak memperlihatkan kalimat utamanya. Gagasan


utama sebuah paragraf itu berada di seluruh paragraf. Paragraf seperti ini tidak
mempunyai kalimat yang umum. Semua kalimat bersifat khusus. Biasanya
paragraf seperti ini terdapat pada paragraf yang besifat naratif.

2.12. Pengembangan Paragraf

Pengembangan paragraf adalah suatu upaya untuk memperluas paragraf.


Pengembangan paragraf itu dapat berupa perbandingan, pertanyaan, contoh, sebab
akibat, definisi, proses, klasifikasi, dan sebagainya dengan teknik pengembangan
tertentu.

2.13. Teknik Pengembangan Paragraf

Teknik pengembanga paragraf itu, secara garis besar, ada dua macam.
Pertama, pengembangan di lakukan dengan menggunakan “ ilustrasi”.

Anda mungkin juga menyukai