DOSEN :
HARTINAH, M.Pd
DISUSUN OLEH:
IKA WARDAH
SITI MUNAWAROH
(2019 / 2020)
KATA PENGANTAR
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan
hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa
kalimat menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan
kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu
gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu
kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
Tujuan penulis menulis makalah tentang paragraf yang padu adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia dan untuk mengetahui tentang
paragraf yang padu dan benar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Paragraf
Paragraf yang baik harus memiliki lima ketentuan, yaitu kesatuan paragraf
(keutuhan paragraf), kepaduan paragraf, keruntutan paragraf, ketuntasan paragraf,
dan kesamaan sudut pandang paragraf.
1. Ungkapan Transisi.
Ungkapan transisi yang disebut juga sebagai ungkapan penghubung antar
kalimat merupakan sarana yang dipakai dalam membangun kepauan
paragraf.
2. Pemakaian Kata Ganti.
Pengait kepaduan paragraf dapat juga berupa kata ganti, yaitu kata ganti
orang, terutama kata ganti oarng ketiga. Pemakaian kata ganti ini berguna
untuk menghindari penyebutan nama orang berkali-kali. Kata ganti orang
hanya dipakai untuk menggantikan nama orang dengan hal-hal yang
dipersonifikasikan. Dalam hal ini, bentuk -nya merupakan pengecualian.
Bentuk –nya tidak hanya menggantikan ama orang dalam hal yang
dipersonifikasikan, tetapi juga menggantikan benda-benda yang tidak
bernyawa.
3. Kata Ganti Petunjuk
Kata ganti petunjuk yang digunakan dalam menciptakan kepaduan
paragraf ialah itu, ini tadi, begitu, demikian, di situ, ke situ, di atas, di
sana, di sini, dan sebagainya.
4. Kata Kunci
Pengulangan kata kuci disebut juga repetisi. Dengan pengulangan kata
kunci atau repetisi itu, paragraf akan memiliki kepaduan yang baik.
Paragraf yang baik adalah paragraf yang tuntas. Didalam paragraf itu telah
tercakup semua yang diperlukan untuk mendukung gagasan utama. Berkenaan
dengan itu, tidak boleh terjadi sebuah paragraf yang panjang, tetapi beum tuntas.
Sebaliknya, boleh jadi, paragraf itu pendek tetapi sudah tuntas.
Sudut pandang seringkali digunakan di dalam novel, cerpen atau jenis cerita
lainnya. Sudut pandang adalah cara penulis menempatkan dirinya terhadap cerita
tersebut.
Rangka atau struktur paragraf terdiri atas sebuah kalimat topik dan beberapa
kalimat penjelas. Kalimat topik adalah kalimat yang berisi topik yang di bicarakan
pengarang. Karena topik paragraf adalah pikiran utama dalam sebuah paragraf,
kalimat topik merupakan kalimat utama dalam paragraf itu. Karena setiap paragraf
hanya mempunyai sebuah topik, paragraf itu tentu hanya mempunyai satu kalimat
utama. Kalimat utama bersifat umum. Ada kalanya sebuah kalimat yang kita
anggap umum akan berubah menjadi kalimat yang khusus apabila paragraf itu di
perluas. Kalimat yang lain di sebut kalimat penjelas.
Teknik pengembanga paragraf itu, secara garis besar, ada dua macam.
Pertama, pengembangan di lakukan dengan menggunakan “ ilustrasi”.