Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RESUME 4 (VIDEO MATERI 4 DAN 5)

Abdul Aziz Zulhakim

Materi 4 (Mengedit Tulisan)


Setelah selesainya proses penulisan atau sebelum naskah dipublikasikan, maka kita akan melalui
proses editing naskah. Editing pertama kali dilakukan oleh penulis, walau nantinya naskah itu akan
dibawa ke penerbit mayor, maka sebelum masuk ke meja editor, penulislah yang harus melakukan
editing tulisannya tersebut. Editing yang dilakukan oleh penulis ini adalah hal-hal yang berkaitan
dengan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui tulisan yang dibuatnya. Karena
editing yang berupa tata bahasa dan lainnya merupakan langkah editing yang dilakukan oleh tim
editing teknis.
Adapun editing yang dilakukan oleh penulis ini terdapat 7 bagian yang harus dilakukan, yaitu:
1. Edit isi (Pesan)
Menulis itu kita sedang ingin menyampaikan pesan kepada khalayak, sehingga pesan itu
merupakan domain dan tanggungjawab kita untuk memberikan pemahaman pembaca tentang
tulisan kita.
Maka editing pertama adalah editing isi, subtansi, essensi atau pesan, hal inilah yang penting
untuk diperhatikan oleh seorang penulis, agar setiap bagian dari paragraf akan membentuk
kalimat yang baik dan tidak melahirkan persepsi yang multitafsir akan tulisan kita (bias persepsi
pembaca).
Apabila proses editing isi atau pesan ini selesai, maka selanjutnya masuk pada wilayah editing
teknis, yang melihat tulisan dari segi dan sudut pandang kebahasaan.
2. Edit gaya bahasa
Gaya bahasa sangat banyak ragamnya, akan tetapi gaya bahasa disini adalah agar terjadi
keseragaman dan keserasian, misal diawal tulisan kita menggunakan gaya bahasa formal, namun
selanjutnya kita menyampaikan pesan (menulis) dengan gaya bahasa yang sifatnya non-formal,
maka hal ini akan mengacaukan isi tulisan kita, karena tidak adanya keserasian di dalam
penyampaian (tulisan) atau adanya kekacauan yang membuat tidak nyaman.
3. Edit kosakata
Di dalam tulisan kita sering dihadapi dengan permasalahan kosakata yang berulang-ulang, hal ini
membuat ketidaknyamanan pembaca atau boros kalimat, bahkan membahasakan yang sangat
asing bagi pembaca umum.
4. Edit paragraf
Edit paragraf terdapat kemungkinan terjadinya beberapa proses editing, yaitu:
a. Mengedit satu paragraf, apakah paragraf tersebut sudah membentuk satu kesatuan makna.
b. Mengedit paragraf yang terlalu panjang, sehingga dapat memberikan jeda yang baik bagi
pembaca untuk membaca tulisan kita dengan seksama dan tidak terlalu dibuat letih tidak
bermakna.
c. Mengedit paragraf agar dapat bermakna, apakah paragraf tersebut sudahkah membentuk
keserasian.
5. Edit sistematika
Andaikan kita membuat satu naskah yang panjang dan telah membuat outline tulisan, maka kita
dapat memantau tulisan kita apakah secara sistematika sudah membentuk tulisan yang enak
untuk dibaca.
6. Edit tanda-tanda baca
Edit tanda baca merupakan bagian dimana kita mengedit tulisan kita dengan simbol-simbol
berupa tanda baca yang benar, seperti kapan kita harus titik, meneruskan tulisan dengan tanda
koma, tanda seru, tanda kutip dan lain sebagainya.
7. Editing Akhir
Setelah kita telah melalui tahapan editing yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka editing akhir
adalah tahapan kita membaca ulang tulisan yang telah menjadi naskah utuh untuk diyakinkan
kalau tulisan kita telah sempurna dalam perspekti manusia yang serba kekurangannya.
Adapun catatan yang disampaikan oleh Ustadz Cahyadi Takariawan mengenai proses editing ini
adalah:
“bahwasannya editing merupakan proses yang sangat sulit daripada menulis, maka
pisahkan antara proses menulis dan editing, karena proses menulis sangat mudah dan
mengalir, sedangkan editing merupakan proses kita berpikir agar tulisan ini benar-
benar telah sempurna dalam menjadikannya pesan yang mudah untuk diterima oleh
banyak orang”.

Materi 5 (Menulis Semudah Bernafas)


Pada saat kita melakukan proyek penulisan, maka terdapat tahapan-tahapan yang berbeda di
dalamnya, yaitu proses menulis, editing hingga mempublikasikan tulisan. Fokus materi ini adalah
berkenaan dengan menulis, Ustadz Cahyadi Takariawan menganalogikan menulis seperti layaknya
bernafas, karena bernafas merupakan pekerjaan yang mudah, dimana tidak melalui proses berpikir,
namun sebaliknya bernafas akan terasa sulit apabila dilakukan dengan melalui cara berpikir. Sehingga
seperti itulah proses menulis yang dimaksudkan oleh beliau, mudah dan mengalir tanpa harus
dipikirkan dengan cara jelimet.
Pada materi sebelumnya telah dijelaskan bahwa proses editing sangat sulit karena membutuhkan
proses berpikir, sehingga jangan heran kalau pekerjaan editor lebih sulit daripa profesi penulis. Maka
dari itu, menulis semudah bernafas adalah keharusan bagi kita untuk memisahkan antara pekerjaan
editing dan menulis.
Kunci pertama proses menulis semudah bernafas adalah memisahkan aktivitas menulis dan
mengedit, karena kalau menulis dibarengi mengedit, maka kita akan terus berpikir dan terhambatnya
proses menulis yang mengalir.
Bagaimana cara menulis dengan lancar, berikut terdapat contoh berlatih di dalam menulis, dengan
melakukan proses menulis melalui pertanyaan berikut:
1. Tuliskan kegiatan kita di hari kemarin (dengan mengumpulkan ingatan akan aktivitas hari
kemarin)
2. Tuliskan rencana kegiatan besok hari
3. Coba membaca sebuah buku, lalu setelah itu memahami isi buku dan meringkas hasil bacaan kita
4. Baca satu artikel dan tulislah ulang dengan gaya bahasa kita sendiri
5. Ikuti satu forum, lalu tuliskan isi materi dari keikutsertakan kita di dalam forum tersebut
6. Coba mendengar cerita, selanjutnya kita menuliskan kembali hasil cerita dari orang lain yang
baru kita dengar tadi
7. Setelah nonton film, maka cobalah kita menulis kembali alur cerita dari apa yang kita tonton tadi
(resensi/ review film)
8. Tulislah riwayat hidup kita atau keluarga kita (autobiografi)
9. Tulislah kisah pertemuan kita dengan pasangan kita (kesan atau pengalaman yang berkesan)
10. Tuliskan kesulitan-kesulitan kita dalam melakukan proses menulis
Apabila cara melatih kita untuk menulis dengan mudah seeprti yang diuraikan diatas, maka ada
formula yang dapat kita gunakan dengan sebutan BRT. Apa itu BRT, B adalah Bicaralah, R adalah
Rekam pembicaraan kita dan T adalah Transkriplah hasil pembicaraan kita.
Menulis pertama itu bukan dilihat dari kualitas tulisan kita baik atau tidaknya, namun menulis itu
dilatih secara terus menerus agar menjadi penulis yang baik. Sehingga kalau kita sudah terbiasa
menulis, maka feeling menulis kita akan terasa tanpa harus mengkonsumsi teori-teori menulis.

Anda mungkin juga menyukai