Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“IMPLIKASI NILAI NILAI IBADAH DALAM KEHIDUPAN”


Disusun Untuk Memenuhi Tugas

AIKA

Dosen Pengampu :

Dr Dra Hj Jahriah Mm

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 :

1.ANGGI DAMAYANTI

2.IPIT APRIYANI

3.SARAH NAZWATUL FIDA

4.SASTIA NURKARIMA

5.SITI SENADA

6.SITI SOPIYATI

PRODI DIII REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


POLITEKNIK KESEHATAN AISYIYAH BANTEN
Jl. Raya Cilegon No.Km.8, Pejaten, Kecamatan. Kramatwatu, Serang, Banten 42616

Tahun 2021-2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang implikasi nilai nilai ibadah dalam kehidupan sehari hari.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan segala
kekurangan dalam makalah ini kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang impilkasi nilai nilai ibadah
dalam kehidupan sehari hari dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Serang, 27 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

1.1. Latar Belakang Masalah.............................................................................1

1.2. Rumusan Masalah......................................................................................2

1.3. Tujuan Makalah.........................................................................................2

BAB III PEMBAHASAN......................................................................................3

2.1. Pengertian Agama Islam............................................................................3

2.2 . Pengertian Kegiatan Ibadah Agama Islam........................................3

2.3. Jenis Kegiatan Ibadah Agama Islam.........................................................4

2.4. Implikasi Nilai Nilai Ibadah Dalam Kehidupan Sehari Hari.....................4

2.5. Dampak Positif Menjalankan Ibadah Agama Islam..................................6

2.6. Dampak Negatif Tidak Menjalankan Ibadah Agama Islam.......................8

BAB III PENUTUP..............................................................................................10

3.1. Kesimpulan..............................................................................................10

3.2. Saran........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Ilmu pengetahuan selalu berkembang dan mengalami kemajuan yang sangat pesat, sesuai
dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Begitu banyak
perubahan yang menyangkut dalam segi aspek kehidupan dari mulai kepribadian ,tingkah
laku ,hingga rasa saling menghargai yang kini semakin jarang di dalam kehidupan
bermasyarakat. Dalam kesempatan kali ini kami mencoba menyusun makalah tentang
implikasi nilai nilai ibadah dalam kehidupan sehari hari.
Implikasi yang berarti dampak atau akibat jadi implikasi nilai nilai ibadah dalam kehidupan
sehari hari bisa di artikan apa dampak yang kita rasakan saat menjalankan ibadah dalam
kehidupan sehari hari
Ibadah bisa diartikan dalam berbagai jenis kegiatan yang wajib dimulai dari ibadah sholat
yaitu kewajiban untuk setiap manusia yang beragama islamdimanasholat adalah tiang agama
lalu di ibadah yang lain mengaji adalah kegiatan yang wajib untuk umat yang beragama islam
dari kecil kita sudah di ajarkan bagaimana cara mengaji.
Agar kelak sudah dewasa kita bisa mengamalkan ilmu dari alquran yaitu kitab suci yang
diyakini oleh seluruh umat manusia yang beragama islam lalu berdzikirdimana di setiap kita
berada kita senantiasa mengingat allah agar allah akan mengingat kita juga bagaimana
caranya agar dekat dengan allah yaitu dengan berdzikir , berdzikir membuat kita merasa
aman tentram dan damai karena allah akan melindungi orang orang yang senantiasa selalu
mengingatnya.
Di lain kesempatan kegiatan yang baik dan mendapatkan ilmu serta pahala yaitu beramal
dimana di dunia ini kita hidup tidak sendiri ada yang hidup lebih sulit dari hidup kita , karena
pada dasarnya ketika kita meninggal yang dibawa adalah amal dan ibadah bukan harta atau
kedudukan
sudah sepantasnya harta yang kita peroleh lebih baik kita sumbangkan kepada fakir
miskin ,anak yatim piatu , dan kepada orang yang lebih membutuhkan. bukan hanya
beramal ,masih banyak kegiatan ibadah yang setiap hari senantiasa kita jalani sebagai umat
manusia yang beragama islam., karena semakin menipis ilmu pengetahuan tentang agama
yang kita dapatkan kami ingin menelusuri tentang implikasi nilai nilai ibadah di dalam
kehidupan sehari hari yang sudah kita rasakan membuat kita semakin membaik atau membuat
kita semakin ragu dengan adanya kegiatan dalampembuatan makalah karya ilmiah kami ingin
menyampaikan begitu banyak permasalahan dan berbagai manfaat yang sudah kita dapatkan
dari apa yang kita pelajari di dalam kehidupan sehari hari saat menjalankan ibadah .Judul
makalah ini sengaja dipilih karna menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu
mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan terutama dalam
pendidikan agama islam

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ibadah dalam agama islam ?
2. Kapan kegiatan ibadah agama islam di laksanakan ?
3. Apa faktor-faktor yang menyebabkan manusia menjalankan ibadah agama islam ?
4. Bagaiman implikasi dari ibadah agama islam dalam kehidupan sehari hari ?
5. Apa dampak hukumnya jika tidak melakukan kewajiban ibadah dalam agama islam ?
6. Bagaimana cara untuk menghadapi zaman yang semakin membuat manusia jauh dari
kegiatan ibadah ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan makalah ini
yaitu:
1. Mengetahui pengertian ibadah dalam agama islam
2. Mengetahui Kapan kegiatan ibadah agama islam di laksanakan
3. Mengetahui Apa faktor-faktor yang menyebabkan manusia menjalankan ibadah agama
islam
4. Mengetahui Bagaiman implikasi dari ibadah agama islam dalam kehidupan sehari hari
5. Mengetahui Apa dampak hukumnya jika tidak melakukan kewajiban ibadah dalam agama
islam
6. Mengetahui Bagaimana cara untuk menghadapi zaman yang semakin membuat manusia
jauh dari kegiatan ibadah

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Agama Islam secara umum


Tak asing lagi di telinga kita dengan kata “agama” dan “islam”. Dimana agama yang
merupakan keyakinan atau kepercayaan bagi setiap manusia yang memeluknya. Di negara
Indonesia terdapat 6 agama yang dianut, diantaranya yaitu Islam, Katolik, Kristen, Hindu,
Budha dan Konghucu. Mayoritas penduduk Indonesia menganut agama Islam. Pengertian
Agama Islam Agama adalah peraturan, pedoman, ajaran, atau sistem yang mengatur tentang
keyakinan, keimanan atau kepercayaan. Islam adalah agama samawi yang diturunkan oleh
Allah SWT. kepada Nabi Muhamad SAW sebagai Rasul utusan Allah dan Allah menjadikan
Islam sebagai agama yang Rahmatal lil ͚aalamiin (rahmat bagi seluruh alam). Sebagaimana
Allah berfirman dalam Qur͛ an surat Al-Anbiya ayat 107:
“Kami tidak mengutus engkau wahai Muhammad, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
seluruh alam semesta”. Secara bahasa kata Islam berasal dari kata “Sallama” yang berarti
selamat, dan bentuk mashdar dari kata “aslama”yang berarti taat, patuh, tunduk dan berserah
diri. Sedangkan secara istilah, Islam ialah tunduk, taat dan patuh kepada perintah Allah SWT
seperti yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul utusan-Nya serta
menyerahkan diri sepenuhnya hanya kepada Allah ta͛ala.
Pengertian agama islam menurut Ulama
Nabi Muhamad menjawab pertanyaan Umar r.a, tentang apa itu Islam, dan beliau menjawab
Islam itu adalah “bahwa engkau mengakui tidak ada Tuhan selain Allah dan bahawasanya
Muhamad itu utusan Allah, dan engkau mendirikan sholat, dan mengeluarkan zakat, berpuasa
di bulan Ramadhan, dan engkau mengerjakan ibadah haji di Baitullah jika engkau sanggup
melakukannya”.
Umar bin Khatab Menjelaskan Islam sebagai agama yang diturunkan Allah SWT. kepada
Nabi Muhamad SAW. Di dalam agama Islam terdapat tiga hal yakni: Akidah, Syariat dan
Akhlak.
Muhamad bin Ibrahim bin Abdullah at-Tawaijiri Mengatakan bahwa Islam adalah sebuah
penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah dengan mengesakan-Nya dan melaksanakan
syariat-syariat-Nya dengan penuh keikhlasan. Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab Beliau
mengatakan Islam ialah berserah diri kepada Allah SWT dengan cara mentauhidkan-Nya,
tunduk dan patuh kepada-Nya dengan ketaatan dan berlepas diri dari perbuatan-perbuatan
syirik dan para pelakunya.
Agama Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad ‘ alaihi wa sallam. Itu
dengan agama ini bahwa Allah menutup agama sebelumnya. Allah telah menyempurnakan
agama ini untuk hamba-hambaNya. Dengan agama Islam ini juga Allah menyempurnakan
kebaikan mereka. Allah hanya dalam Islam sebagai agama yang akan dipeluk.
2.2 Pengertian kegiatan ibadah menurut agama

3
Ibadah diambil dari bahasa Arab yang artinya adalah menyembah. Konsep ibadah memiliki
makna yang luas yang meliputi seluruh aspek kehidupan baik sosial, politik maupun budaya.
Ibadah merupakan karakteristik utama dalam sebuah agama, karena pusatnya ajaran agama
terletak pada pengabdian seorang hamba pada Tuhannya.Berbicara tentang ibadah berarti
membahas mengenai posisi diantara dua dimana yang satu kedudukannya lebih tinggi dari
yang lain dan didasari oleh kesadarannnya sebagai hamba yang lemah dan tak berdaya. Oleh
karena itu kesadaran ibadah bersifat fitriah, karena manusia menyadari akan kekurangan dan
kelemahan dirinya, sehingga ia membutuhkan kekuatan lain yang dapat memberikan bantuan
dan pertolongan dari allah. Ibadah adalah wujud pengabdian seorang hamba pada TuhanNya
yang didasari sikap ikhlas dan pasrah diri. Dengan demikian tujuan ibadah tidak lain adalah
mendapat Keridhaan Allah SWT semata. Oleh karena itu, hambanya yang menjalankan
ibadah dengan ikhlas dia akan merasakan dirinya akan selalu dekat dengan Tuhannya,
sehingga ibadah dapat menjadi sarana taqarub ilallah atau pendekatan diri pada Allah.
Melalui jalan taqarub ilallah Allah, maka kita baru bisa menyerap sifat sifat ALLAH yang
mulia, sehingga mampu melahirkan seorang hamba yang shaleh.

2.3 Jenis Kegiatan agama islam


Dalam suatu pelaksanaan kegiatan ibadat atau ibadah terdapat beberpa yang cukup beragam
tergantung dari sisi mana kita melihatnya. Adapaun Bermacam Macam Ibadah Dalam Islam
dapat kami rangkai sebagai berikut : Ibadah dari segi umum dan khusus, terbagi menjadi dua
macam: Ibadah Khoshoh adalah ibadah yang aturannya ditetapkan dalam nash (dalil/dasar
hukum) yang jelas, yaitu sholat, zakat, puasa, dan haji; Ibadah Ammah adalah semua perilaku
yang baik yang dilakukan semata-mata karena Allah SWT (contohnya : bekerja, makan,
minum, dan tidur), sebab semua itu untuk menjaga kehidupan serta kesehatan badani dalam
pengambian kita kepada Sang Pencipta.. Ibadah dari segi kepentingan perseorangan atau
masyarakat, maka dapat terbagi menjadi dua macam: ibadah wajib (fardhu) yaitu sholat dan
puasa; ibadah ijtima’i, yaitu zakat dan haji. Ibadah dari segi tata pelaksanaannya, maka dapat
dibagi menjadi tiga bagian:
1.ibadah jasmaniyah dan ruhiyah (sholat dan puasa)
2.ibadah ruhiyah dan amaliyah (zakat)
3.ibadah jasmaniyah, ruhiyah, dan amaliyah (berangkat haji)
Ibadah dari segi segi bentuk dan sifatnya, ibadah dibagi menjadi: ibadah yang berupa
pekerjaan tertentu dengan perkataan dan perbuatan, seperti sholat, zakat, puasa, dan haji;
ibadah yang berupa ucapan, seperti membaca Al-Qur’an, berdoa, dan berdzikir;
ibadah yang berupa perbuatan yang tidak ditentukan bentuknya, seperti membela diri,
menolong orang lain, mengurus jenazah, dan jihad;
ibadah yang berupa menahan diri, seperti ihrom, berpuasa, dan i’tikaf (duduk di masjid)
ibadah yang sifatnya menggugurkan hak, seperti membebaskan utang, atau membebaskan
utang orang lain
2.4 Implikasi nilai nilai ibadah dalam kehidupan sehari hari

4
Shalat adalah suatu ibadah yang mengandung beberapa ucapan dan perbuatan tertentu,yang
dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Shalat adalah tiang agama,barangsiapa
yang ,menegakkannya maka dia telah menegakkan agama,barangsiapa yang
menghancurkannya dia menghancurkan agama. Implikasi nilai ibadah sholat dalam
kehidupan sehari hari yaitu
1.Shalat dapat memberikan ketentraman dan ketabahan hati, sehingga orang tidak mudah
kecewa/gelisah mentalnya
2. jika menghadapi musibah,dan tak mudah lupa daratan jika mendapat
kenikmatan/kesenangan, 3.Mencegah seseorang melakukan perbuatan keji dan
munkar,sebagaimana Menumbuhkan Disiplin Pribadi
4.Dalam shalat kita dituntut untuk fokus dan selalu tepat waktu sehingga akan
menumbuhkan rasa disiplin bagi setiap individu yang melaksanakan shalat.
5.Menyehatkan Fisik
Ternyata Manfaat dan Fungsi Ibadah dalam Kehidupan tak hanya berupa manfaat ruhani tapi,
manfaat shalat juga berupa manfaat fisik. Telah banyak penelitian yang dilakukan oleh para
ahli yang menyatakan bahwa posisi dalam shalat sangat berguna untuk kesehatan fisik. Salah
satunya adalah posisi badan ketika sujud yang dapat memperlancar darah masuk ke otak
sehingga otak lebih banyak mendapat pasokan oksigen dan nutrisi. Hal ini dapat
menyebabkan pikiran kita terasa lebih jernih dan berpikir secara positif.

Dari tiap ayat Al Quran yang dibaca mengandung kebaikan di dalamnya al quran juga
mempunyai arti sebuah kitab suci utama dalam agama Islam, yang dipercayai Muslim bahwa
kitab ini diturunkan oleh Allah, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Al-Quran
merupakan kitab suci terakhir yang di turunkan Allah SWT. Al-Quran sebagai kitab suci
memiliki fungsi sebagai berikut. a. Pedoman Hidup Manusia Manusia cenderung mengakui
adanya suatu kekuatan atau kekuasaan di luar dirinya. Tanpa pegangan atau pedoman,
manusia akan kehilangan arah.Fungsi al quran untuk umat islam:
1. Al Quran sebagai pedoman hidup manusia untuk menuntun kepada jalan kebaikan,
kebenaran dan keselamatan
2. Al Quran sebagai penyejuk hati bagi siapa saja yang membacanya
3. Al Quran mampu memotivasi diri dan pemberi semangat
4. Al Quran sebagai sebuah peringatan besar dan teguran akan sifat dan perilaku manusia
5. Al Quran sebagai pelebur segala emosi dan amarah yang mampu mendamaikan dan
memberi ketenangan yang tidak dapat dilukiskan atau digambarkan seperti halnya yang
terjadi pada Sayyid Quthb Rahimakumullah
6.Al Quran sebagai sarana komunikasi diri dengan Allah SWT Dan masih banyak manfaat
kegiatan mengaji dalam kehidupan sehari hari.
Implikasi berdzikir dalam kehidupan sehari hari

5
Dzikir berasal dari kata dzakara, yadzukuru atau dzukr/dzikr yang memiiliki arti perbuatan
dengan lisan (menyebut, menuturkan, mengatakan) dan dengan hati (mengingat dan
menyebut). Kemudian ada yang berpendapat bahwa dzukr (bidlammi) saja, yang dapat
diartikan pekerjaan hati dan lisan, sedang dzkir (bilkasri) dapat diartikan khusus pekerjaan
lisan.
Selanjutnya, secara istilah sendiri, pengertian dzikir tak terlalu jauh dari makna-makna
lughawi. Di dalam kamus modern seperti al-Munawir, alMunjid, dan sebagainya, sudah pula
menggunakan pengertian-pengertian istilah seperti adz-dzikr dengan arti bertasbih,
mengagungkan Allah swt. dan seterusnya.
Dzikir dengan lidah, fikir, perasaan, keyakinan maupun dengan perbuatan lisan, dapat
memberikan manfaat dalam kehidupan manusia:
1. Meneguhkan Iman Dzikir merupakan sarana untuk selalu ingat kepada kekuasaan Allah,
sehingga dengan sendirinya dapat berfungsi memantapkan iman. Dalam mengarungi
kehidupan diperlukan pembimbing (pemberi hidayah)kearah jalan yang lurus. Oleh karena itu
ingatlah Allah (dzikrulah) agar lebih dekat kepada-Nya, karena hanya Dia-lah yang dapat
memberikan hidayah.
2. Sumber Energi Akhlak Dzikir dapat menjadi sumber energi akhlak. Dan bila dzikir telah
demikian adanya, maka orang itu akan menjadi manusia yang baik, berbudi luhur dan dijamin
masuk surga.
3. Terhindar Dari Bahaya Ingat kepada Allah akan terhindar dari bahaya karena mendapat
perlindungan dan pertolongan Allah. Salah satu contoh adalah peristiwa Nabi Yunus yang
tertelan ikan. Dalam Keadaan yang sangat gelap di malam hari di dalam perut ikan dan di
dalam laut, beliau tetap selalu ingat kepada Allah.
4. Mendatangkan Nikmat Dan Rahmat
Bagi orang yang selalu berdzikir (ingat) Allah dengan sesungguhnya, maka Allah akan
melimpahkan nikmat dan rahmat-Nya, serta akan dilapangkan hidupnya.
5. Penentram Jiwa Pada saat seseorang mengalami kegelisahan atau kegoncangan jiwa karena
menghadapi banyak masalah duniawi, maka obatnya adalah dzikir.
6. Akan Beruntung Banyak berdzikir akan banyak pula meraih sukses atau keberuntungan.
7. Dosa Diampuni Dalam dzikir terdapat ampunan Allah. Ucapan kita yang berisi dosa semua
akan dihapus dengan dzikir lidah. Dosa perbuatan akan dihapus dengan dzikir perbuatan dan
akan muncul amal saleh. Kemudian dzikirfikir akan menghapus dosa pikiran karena pikiran
yang negatif sehingga berubah menjadi pikiran posisif. Dan demikian seterusnya. itulah
beberapa contoh implikasi nilai nilai ibadah dalam kehidupan sehari hari
2.5 Dampak positif menjalankan ibadah
Syariat Islam yang mencakup akidah (keyakinan), ibadah dan mu’amalah, diturunkan oleh
Allah Ta’ala dengan ilmu-Nya yang maha tinggi dan hikmah-Nya yang maha sempurna,
untuk kebaikan dan kemaslahatan hidup manusia. Karena termasuk fungsi utama petunjuk
Allah Ta’ala dalam al-Qur’an dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah

6
untuk membersihkan hati dan mensucikan jiwa manusia dari semua kotoran dan penyakit
yang menghalanginya dari semua kebaikan dalam hidupnya.
Allah Ta’ala berfirman,
“Sungguh Allah telah memberi karunia (yang besar) kepada orang-orang yang beriman ketika
Allah mengutus kepada mereka seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri, yang
membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, mensucikan (hati/jiwa) mereka, dan
mengajarkan kepada mereka al-Kitab (al-Qur-an) dan al-Hikmah (as-Sunnah). Dan
sesungguhnya sebelum (kedatangan Rasul) itu, mereka benar-benar dalam kesesatan yang
nyata” (QS ALI IMRAAN:164)
Makna firman-Nya “mensucikan (Hati/jiwa) mereka” adalah membersihkan mereka dari
keburukan akhlak, kotoran jiwa dan perbuatan-perbuatan jahiliyyah, serta mengeluarkan
mereka dari kegelapan-kegelapan menuju cahaya (hidayah Allah Ta’ala)[1].

Pengaruh umat islam yang menjalankan ibadah


1.Kebahagiaan dan kesenangan hidup yang hakiki di dunia dan akhirat
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh (ibadah), baik laki-laki maupun perempuan
dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang
baik (di dunia), dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka (di akhirat)
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (QS. an-Nahl:97).
Para ulama salaf menafsirkan makna “kehidupan yang baik (di dunia)” dalam ayat di atas
dengan “kebahagiaan (hidup)” atau “rezki yang halal dan baik” dan kebaikan-kebaikan
lainnya yang mencakup semua kesenangan hidup yang hakiki
2.Kemudahan semua urusan dan jalan keluar/solusi dari semua masalah dan kesulitan yang
dihadapi
Allah Ta’ala berfirman,

“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan baginya jalan
keluar (dalam semua masalah yang dihadapinya), dan memberinya rezki dari arah yang tidak
disangka-sangkanya” (QS. ath-Thalaaq:2-3).
Ketakwaan yang sempurna kepada Allah tidak mungkin dicapai kecuali dengan menegakkan
semua amal ibadah yang wajib dan sunnah (anjuran), serta menjauhi semua perbuatan yang
diharamkan dan dibenci oleh Allah Ta’ala
3.Penjagaan dan taufik dari Allah taala
“Jagalah (batasan-batasan/syariat) Allah maka Dia akan menjagamu, jagalah (batasan-
batasan/syariat) Allah maka kamu akan mendapati-Nya dihadapanmu“[12].
Makna “menjaga (batasan-batasan/syariat) Allah” adalah menunaikan hak-hak-Nya dengan
selalu beribadah kepadanya, serta menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-
Nya[13]. Dan makna “kamu akan mendapati-Nya dihadapanmu“: Dia akan selalu bersamamu
dengan selalu memberi pertolongan dan taufik-Nya kepadamu[14].

7
Keutamaan yang agung ini hanyalah Allah Ta’ala peruntukkan bagi orang-orang yang
mendapatkan predikat sebagai wali (kekasih) Allah Ta’ala, yang itu mereka dapatkan dengan
selalu melaksanakan dan menyempurnakan ibadah kepada Allah Ta’ala, baik ibadah yang
wajib maupun sunnah (anjuran). Dalam sebuah hadits qudsi yang shahih, Allah Ta’ala
berfirman, “Barangsiapa yang memusuhi wali (kekasih)-Ku maka sungguh Aku telah
menyatakan perang (pemusuhan) terhadapanya. Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri
kepada-Ku dengan suatu (ibadah) yang lebih Aku cintai dari pada (ibadah) yang Aku
wajibkan kepadanya, dan senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan (ibadah-
ibadah) yang sunnah (anjuran/tidak wajib) sehingga Akupun mencintainya
5- Keteguhan iman dan ketegaran dalam berpegang teguh dengan agama Allah
Allah Ta’ala berfirman,

“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ‘ucapan yang teguh’ dalam
kehidupan di dunia dan di akhirat, dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan
memperbuat apa yang Dia kehendaki” (QS Ibrahim;67)
Fungsi ibadah dalam meneguhkan keimanan sangat jelas sekali, karena seorang muslim yang
merasakan kemanisan dan kenikmatan iman dengan ketekunannya beribadah dan
mendekatkan diri kepada Allah, maka setelah itu – dengan taufik dari Allah Ta’ala – dia tidak
akan mau berpaling dari keimanan tersebut meskipun dia harus menghadapi berbagai cobaan
dan penderitaan dalam mempertahankannya, bahkan semua cobaan tersebut menjadi ringan
baginya.
Gambaran inilah yang terjadi pada para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
dalam keteguhan mereka sewaktu mempertahankan keimanan mereka menghadapi
permusuhan dan penindasan dari orang-orang kafir Quraisy, di masa awal Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam mendakwahkan Islam. Sebagaimana yang disebutkan dalam
kisah dialog antara Abu Sufyan dan raja Romawi Hiraql, yang kisah ini dibenarkan oleh
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di antara pertanyaan yang diajukan oleh Hiraql
kepada Abu Sufyan waktu itu, “Apakah ada di antara pengikut (sahabat) Nabi itu (Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam) yang murtad (meninggalkan) agamanya karena dia
membenci agama tersebut setelah dia memeluknya?” Maka Abu Sufyan menjawab, “Tidak
ada“. Kemudian Hiraql berkata, “Memang demikian (keadaan) iman ketika kemanisan iman
itu telah masuk dan menyatu ke dalam hati manusia.
2.6 Dampak Negatif meninggalkan ibadah
Shalat adalah kunci dari diterima atau tidaknya setiap amalan yang kita lakukan, bahkan
shalat menjadi penentu yang paling urgen pada saat manusia ditimbang amalnya pada yaumil
hisab nanti. Manakala shalat seseorang baik maka akan baik pulalah seluruh amalnya, akan
tetapi bila shalatnya buruk maka akan buruklah semua amalnya. Oleh sebab itu sebagai
muslim kita perlu menjaga shalat kita agar kita diselamatkan dari siksa neraka Saqar.
Rasulullah Saw bersabda:
“Barang siapa yang memelihara (mengerjakan) shalat, maka ia akan mendapat cahaya (nur),
petunjuk jalan dan kebebasan (selamat) pada hari kiamat. Barang siapa tidak memelihara
sholat, ia tidak akan mendapat cahaya, petunjuk jalan dan kebebasan. Bahkan dihari kiamat

8
nanti ia akan bersama Qorun, Fir’aun, Haman dan Ubay bin kholaf.” (HR.Ahmad dan
Thabrani)
Maksudnya, orang yang meninggalkan sholat, jika ia seorang pemimpin akan masuk neraka
bersama Fir’aun. Jika seorang pejabat akan masuk neraka bersama Haman. Jika seorang
hartawan, maka ia akan masuk neraka bersama Qorun dan jika seorang saudagar (pedagang
atau petani) maka akan masuk neraka bersama ubay bin kholaf.
Lantas, bagaimana akiabat bagi orang-orang yang lalai dan sering meninggalkan shalat?
Berikut beberapa siksa yang akan dialami bagi yang meninggalkan shlat.
Adapun siksa yang akan dirasakan di dunia adalah:
(1) Dihilangkan keberkahan usianya,
(2) Dihapus aura orang-orang shaleh dari wajahnya,
(3) Setiap amal kebaikan yang ia kerjakan tidak akan dijadikan sebuah pahala oleh Allah
SWT,
(4) Doanya tidak akan diangkat ke langit, dan
(5) Tidak ada bagian doa orang shaleh untuk yang meninggalkan shalat.
Selanjutnya, siksa yang akan didapat saat akan mati oleh orang yang meninggalkan shalat
antara lain:
(1) Ia akan mati dalam keadaan hina,
(2) Ia akan mati kelaparan, dan
(3) Ia akan mati penuh dahaga meskipun diairi dengan air lautan dunia.
Kemudian siksa yang akan didapat di alam kubur adalah:
(1) Disempitkan kuburnya sehingga tulang rusuknya akan remuk berantakan,
(2) Akan ada api yang dihidupkan didalam kuburnya sehingga ia terombang ambing dalam
bara api siang dan malam,
(3) Kuburannya akan dikuasai dan dicampuri oleh sejenis ular yang bernama As-Suja’u Al-
Aqra’. Ia memiliki dua mata yang terbuat dari api, kuku-kukunya terbuat dari besi, dan
suaranya bagaikan petir yang menggelegar.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari paparan atau penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sesuai dengan
makalah “implikasi nilai nilai ibadah dalam kehidupan sehari hari ” penulis menyimpulkan
bahwa Implikasi atau dampak atau akibat dari nilai nilai kegiatan ibadah sangat bermanfaat
dalam kehidupan sehari hari karena kegiatan ibadah mempunyai nilai nilai tersendiri dan
dianggap sebagai tujuan ,kewajiban ,panutan tanpa ada tujuan tanpa ada kewajiban tanpa ada
panutan kita hidup seakan tidak ada arah yang pasti tidak ada yang menjamin kebahagiaan
terntram damai dan sejahtera
Ibadah ini antara lain meliputi shalat, zakat, puasa, dan haji. Sedangkan
masalah mu’amalah (hubungan kita dengan sesama manusia dan lingkungan), masalah-
masalah dunia, seperti makan dan minum, pendidikan, organisasi, dan ilmu pengetahuan dan
teknologi, berlandaskan pada prinsip “boleh” (jaiz) selama tidak ada larangan yang tegas dari
Allah dan Rasul-Nya.

3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang
lebih banyak yang tentu nya dapat di pertanggung jawabkan.Untuk saran bisa berisi kritik
atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan
makalah yang telah di jelaskan.

10
DAFTAR ISI

tugas-makalah-pai-destiarefasli-1 (2).pdf

Anda mungkin juga menyukai