Anda di halaman 1dari 111

PROFESI

PENDIDIKAN &
KEPRIBADIAN
GURU

Yus Rusamsi

1
SK. 01. mengkategori prinsip-prinsip
profesionalisme yang dibutuhkan
dalam mengembangkan tenaga
kependidikan dan pendidik

1.1. Mampu menyimpulkan makna profesi dalam


jabatan kependidikan.
1.2. Mampu mengklasifikasikan jenis dan jenjang
jabatan guru sebagai profesi.
1.3. Mampu menganalisis jenis-jenis kompetensi
profesional guru.

2
SK. 02. Menganalisis karakteristik
jabatan profesi di bidang
pendidikan

2.1. mampu menghubungkan konsep profesionalisme


dengan Jabatan profesi.
2.2. mampu menggeneralisasi prinsip-prinsip
profesionalisme dalam jabatan profesi guru.
2.3. mampu merumuskan hak dan kewajiban guru
dalam mengembangkan profesionalismenya
sebagai pendidik.

3
SK. 03. membuktikan adanya pengaruh yang
signifikan antara profesionalisme pendidik
dan tenaga kependidikan dengan
peningkatan mutu hasil pendidikan.
3.1. mampu membedakan substansi dari quality control dan
quality assurance dalam bidang pendidikan.
3.2. mampu menghubungkan prinsip profesionalisme pendidik
dan tenaga kependidikan dengan peningkatan mutu
pendidikan.
3.3. mampu merumuskan implementa-si perlindungan dan
peng-hargaan terhadap profesi pendidik dan tenaga
kependidikan.
3.4. mampu mengklasifikasikan strate-gi peningkatan profesio-
nalisme pendidik dan tenaga kependidikan.

4
SK. 04. merumuskan ciri dan sifat organisasi
profesi pendidik yang diharapkan
mampu meningkatkan citra guru
sebagai pendidik.

4.1. mampu memerincikan Ciri-ciri dan sifat


Organisasi Profesi Pendidik.
4.2. mampu menafsirkan fungsi dan peran
organisasi profesi serta kode etik pendidik.
4.3. mampu membuktikan Organisasi Guru yang
ada belum merefleksikan dirinya sebagi
organisasi profesi..

5
SK. 05. menyimpulkan profesonalisasi
Kepala Sekolah dalam mengelola
sekolah..

5.1. mampu menganalisis kompetensi


profesional Kepala sekolah.
5.2. mampu merumuskan konsep
pengembangan profesional guru,
kepala sekolah dan pengawas sekolah
5.3. mampu menyimpulkan fungsi dan peran
kepala sekolah dan pengawas sekolah.
6
PENGERTIAN PROFESI
• Suatu pekerjaan yang memerlukan pendidikan
lanjut di dalam science dan teknologi
• Dalam aplikasinya  lebih pada aspek mental
dari pada aspek manual.
• Senantiasa menggunakan teknik dan prosedur
yang berpijak pada landasan intelektual yang
dipelajari secara sengaja, terencana dan terus
melakukan pengembangannya.
• Memiliki informed responsiveness (tanggap,
peduli, persepsi filosofis) dalam menyikapi dan
melaksanakan pekerjaannya.
7
8
KRITERIA-NYA (Wolmer & Mills, 1964)
• Memiliki spesialisasi dengan latar belakang teori
yang luas.
• Merupakan karir yang dibina secara
organisatoris :
1). Ada keterikatan dlm suatu organisasi profesional
2). Memiliki otonomi jabatan
3). Memiliki kode etik jabatan
4). Merupakan karya bakti seumur hidup.
• Diakui masyarakat dgn status profesional :
1). Memperoleh dukungan masyarakat
2). Mendapat pengesahan dan perlindungan hukum
3). Memiliki persyaratan kerja yang sehat
4). Memiliki Jaminan Hidup yang layak.
9
CIRI-CIRI KEPROFESIAN DI BIDANG
KEPENDIDIKAN (Westby & Gibson)
• Diakui masyarakat dengan layanan
profesional
• Memiliki sekumpulan bidang ilpeng
sebagai landasan dari sejumlah teknik dan
prosedur yang unik.
• Diperlukan persiapan yang sengaja dan
sistematis sebelum melaksanakan tugas
• Memiliki mekanisme untuk menyaring
• Memiliki organisasi profesional.
10
Fungsi Organisasi Profesi (1)
• Menjadi wadah masyarakat profesi.
• Mengembangkan ilmu pengetahuan profesi.
• Menyusun kode etik dan atas pprofesi, serta
menjamin kompetensi profesi.
• Mewakili prpfesional di masyarakat’
• Mengembangkan mutu profesi dan statusnya.
• Mengawasi prilaku anggota profesi melalui kode
etik, serta memberi sanksi atas pelanggaran.
• Memberikan lisensi dan akreditasi.
11
Fungsi organisasi profesi (2)
• Meningkatkan studi dan penelitian PIA
• Menjamin layanan yang efektif dan
informasi yang relevan bagi anggota.
• Mengadakan kerjasama dengan lembaga
lain untuk mendukung layanan PIA
• Menaggapi/ peduli terhadap ketentuan
hukum yang berkaitan dengan PIA

12
PROFESI ….. ? (Jarvis,P. 1986)

 Suatu pekerjaan yang didasarkan pada


latihan & studi intelektual yang
terspesialisasikan.
 Didasarkan pada pemahaman struktur
teoritis dari suatu disiplin ilmu.
 Penguasaan pengetahuan keahlian yang
dipergunalan untuk tugas-tugas spesialis.

13
Ciri-ciri (Jarvis,P. 1986)
1. Defenisi fungsi jabatan atau pekerjaan
2. Penguasaan pengetahuan teoritis dan praktis
3. Kemampuan memecahkan masalah
4. Dorongan mandiri
5. Latihan formal
6. Adanya pengesahan
7. Terciptanya sub-kultur
8. Adanya kekuatan umum
9. Penerimaan umum
10. Kegiatan berdasarkan etika
11. Hukuman dalam hubungan dengan jabatan
12. Hubungan dengan pengguna jasa.
14
Ciri –ciri Profesi (Bowden, R. 1984)
• Memiliki pekerjaan bersifat intelektual,
saintifik dan praktikal.
• Memiliki standar yang baku dalam bekerja.
• Terorganisir secara sistematis.
• Layanan berorientasi pada masyarakat.

15
Ciri- -ciri Profesi ( Mc, Garry,2004)
• Memiliki keterampilan khusus
• Memiliki asosiasi profesi
• Memiliki kode etik
• Memiliki dedikasi bagi peningkatan
propesi dan mendidik anggotanya.
• Memiliki layanan bagi kesejahteraan
umum.

16
Ciri – ciri Profesi ( Carl H.Gross, 1979)

• Memiliki kekhususan dalam pekerjaan.


• Memiliki keterampilan yang bersifat ilmiah.
• Memiliki organisasi profesi.
• Memiliki pendidikan khusus.
• Memiliki hak otonomi dalam bekerja.
• Memiliki pengabdian kepada masyarakat
yang tidak berorientasi keuntungan.

17
Ciri – ciri Profersi (M.D.Bayles,1981)

• Memiliki pelatihan intensif dengan muatan


ilmiah.
• Memiliki kemampuan melayani
masyarakat.
• Memiliki izin / lisensi untuk berpraktek.
• Memiliki organisasi dan menjadi
anggotanya.
• Memiliki otonomi dalam pekerjaan.
18
Layanan unik

Imbalan dan Ciri-ciri The sciic


bases of the
profesionalitas
Profesi artentif

Latihan
tersupervisi

19
Profesi Profesionalisasi Profesional Profesionalisme Profesionalitas

• Bekerja penuh (Full-time)


• Membangun lembaga pelatihan
• Membentuk asosiasi  bertujuan :
1. Membentuk kesadaran diri ttg inti tugas profesi
2. Memberi wadah kosmopolitan pada praktek profesi
3. Kompetitif
• Mencari kekuatan hukum sebagai perlindungan
• Menerbitkan kode etik formal.

20
Profesional merujuk pada dua hal :
1. Orang yang menyandang suatu profesi
2. Penampilan seseorang dalam melakukan
pekerjaan yang sesuai dengan
profesinya.

21
“Profesional“
• Integritas
• Mandiri
• Kompetensi
• Peduli & tanggap
• Komitmen
• Interpersonel & intrapersonel
• Keseimbangan

22
“Profesionalisme”
• Profesionalisme komitmen para
anggota suatu profesi untuk meningkatkan
kemampuan profesionalitasnya dan terus
menerus mengembangkan strategi-
strategi yang digunakannya dalam
melakukan pekerjaannya yang sesuai
dengan profesinya.

23
“ Profesionalitas”
• Profesionalitas sikap para anggota
suatu profesi terhadap profesinya serta
derajat pengetahuan dan keahlian yang
mereka miliki dalam rangka melakukan
pekerjaannya.

24
PRINSIP PROFESIONALITAS
UU.No.14/ 2005
1. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme
2. Memiliki komitmen utk meningkatkan mutu pendidikan,
ketakwaan dan akhlak mulia;
3. Memiliki kualifikasi akademik & latar belakang pendidikan sesuai
dgn bidang tugas;
4. Memiliki kompetensi sesuai dgn bidang tugas;
5. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan;
6. Memperoleh penghasilan yg ditentukan sesuai dgn prestasi kerja;
7. Memiliki kesempatan utk mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dgn belajar sepanjang hayat;
8. Memiliki jaminan perlindungan hukum dlm melaksanakan tugas
keprofesionalan; dan
9. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur
hal-hal yang berkaitan dgn tugas keprofesionalan;

25
“Profesionalisasi”
1. Profesionalisasi Proses peningkatan kualifikasi
maupun kemampuan para anggota suatu profesi dalam
mencapai kriteria yang standard dalam penampilannya
sebagai anggota suatu profesi.
2. Profesionalisasi i serangkaian proses
pengembangan keprofesionalan, baik dilakukan melalui
pendidikan/latihan pra jabatan/ pre service training
maupun latihan dalam jabatan / in service training. Oleh
karena itu profesionalisasi merupakan proses yang
berlangsung sepanjang hayat, dan tanpa henti.

26
Implikasinya  Guru sbg pekerja
Profesional
AKUNTABILTAS

Tiga tingkatan kualifikasi profesional guru :

Kapabilitas
personal
INOVATOR
DEVELOPER

27
Sukses = Cita2 x Kerja x Sistem x
Do’a

28
Sikap dalam bekerja
• Membangun dan menumbuhkan
semangat bekerja
• Selalu tampil bergairah/antusias
• Membangun kreatifitas & motivasi untuk
memasuki dan menciptakan peluang
• Tekun, ulet, kerja keras, & kerja cerdas
dan konsisten/persisten

29
JABATAN FUNGSIONAL :
BERSIH,
Jaminan Pekerjaan TRANSPARAN,
Upah PROFESIONALISME
Kondisi Kerja
Status
Prosedur
Mutu Supervisi
Mutu Relasi

•Recognation
•Responsibility
KOMITMEN, •Advancement
KOMPETENSI, •The Work itself
MANDIRI
•Possibility to growth
•Achievement 30
31
EKONOMIS

DUNIA
KERJA

SOSIOLOGIS PSIKOLOGIS

32
33
FUNGSI & TUJUAN
PENDIDIKAN NASIONAL
Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.

UU no. 20 th. 2003: Sisdiknas, pasal. 3 34


PENDIDIK dan TENAGA KEPENDIDIKAN:
KETENTUAN UMUM
Pendidik adalah tenaga kependidikan yang
berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor,
pamong belajar, widyaiswara, tutor,
instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang
sesuai dengan kekhususannya, serta
berpartisipasi dalam menyelenggarakan
pendidikan.
Tenaga kependidikan adalah anggota
masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang
penyelenggaraan pendidikan.
UU no. 20 th. 2003: Sisdiknas, bab I, ps. 1, ayat 5-6 35
PENGERTIAN & TUGAS …(1)

Pendidik merupakan tenaga profesional


yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, terutama bagi
pendidik pada perguruan tinggi.

UU no. 20 th. 2003: Sisdiknas, bab XI, ps. 39 ayat 2E


36
Mengawali Otonomi
Pendidikan
• Perubahan cara berpikir secara radikal
• Mempunyai visi perubahan ke depan
• Memiliki misi sekolah yang jelas
• Berpikir inovatif untuk membangun sekolah
• Strategi yang tepat
• Perbaikan tiada henti
• Memperkecil kegagalan.

37
OTONOMI SEKOLAH
• Kemampuan manajerial Kepala Sekolah
• Partisipasi Masyarakat lebih besar
• Otonomi akademik yang bermakna dari
tenaga akademik;
• Kemandirian Kepsek dalam membuat
Keputusan
• Otonomi Pembiayaan (mulai dipikirkan)

38
GURU

39
VARIABEL YANG MEMPENGARUHI
KINERJA GURU

PENGETAHUAN
PENGUASAAN
STRATEGI
MATERI
BELAJAR
PELAJARAN
MENGAJAR
KINERJA:
Proses
Belajar
Mengajar
MINAT, SIKAP, PENGETAHUAN
KEYAKINAN, TENTANG
PERSEPSI, KARAKTERISTIK
MOTIVASI GURU SISWA

40
TO HELP STUDENT BECOME SMART AND GOOD

ATTITUDE Kompetensi
Kompetensi MOTVATION Kepribadian
Intelektual
BEHAVIOR  learning
 learning
to be
to know

Commit Chara
ment c ter

Success INTELLECTUAL
ACTIVITY
Imitation,
Innovation,
KNOWLEDGE Initiative Adaptation,
Kompetensi SKILL Role
Kompetensi
Sosial  Profesional
learning to  learning
live together to do
41
Learning How to Learn

discussion, study group,


experiment,
role play, games,
field trip, presentation,
discipline,
moral/character,
ethic
DIMENSI PERUBAHAN POLA MANAJEMEN
PENDIDIKAN

Sub Ordinasi Otonomi

Sentralistik Desentralistik

Over Regulasi Deregulasi

Kontrol ketat Profesional

Inefisiensi Efisien

Individual yang cerdas Team Work

Pendelegasian Pemberdayaan

Organisasi hirearkis Organisasi Datar

Informasi terpusat Infor. terbagi

43
JABATAN
FUNGSIONAL GURU &
ANGKA KREDITNYA
PERATURAN MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
REFORMASI BIROKRASI
NOMOR 16 TAHUN 2010
Kegiatan Pembelajaran  Kegiatan Guru
dalam :

Menyusun rencana pembelajaran

Melaksanakan pembelajaran yang bermutu

Menilai & Mengevaluasi hasil pembelajaran

Sunlak program perbaikan dan pengayaan


Kegiatan Bimbingan  Kegiatan Guru
dalam :

Menyusun rencana bimbingan

Melaksanakan bimbingan

Mengevaluasi proses & hasil bimbingan

Melakukan perbaikan tindak lanjut


Pengembangan keprofesian berkelanjutan

Pengembangan kompetensi guru yang


dilaksanakan sesuai dengan: KEBUTUHAN,
BERTAHAP, BERKELANJUTAN
untuk meningkatkan profesionalitasnya.

TUGAS TAMBAHAN YANG RELEVAN DGN FUNGSI


SEKOLAH
BEBAN KERJA GURU

≥ 24 – ≤ 40 JP

≥150 SERDIK
Pasal. 5 : 2
JENIS GURU

GURU KELAS

GURU MATA PELAJARAN

GURU BK / KONSELOR
KEWAJIBAN GURU DLM
MELAKSANAKAN TUGAS :

1. Merencanakan, melaksankan, menilai dan


mengevalusi Pembelajaran, serta menyusun dan
melaksankan progran perbaikan dan pengayaan.
2. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi
akademik dan kompetensi secara berkelanjutan.
3. Bertindak obyektif dan tidak diskriminatif,
4. Menjunjung tinggi peraturan per-UU-an, hukum,
kode etik guru, nilai2 agama dan etiksa.
5. Memelihara dan memupuk persatuan dan
kesatuan bangsa.
JENJANG JABATAN & PANGKAT
GURU

GOL.
JABATAN PANGKAT
RUANG
Penata Muda III/a
GURU PERTAMA
Penata Muda Tk. I III/b
Penata III/c
GURU MUDA
Penata Tingkat I III/d
Pembina IV/a
GURU MADYA Pembina Tngkat I IV/b
Pembina Utama Muda IV/c
Pembina Utama Madya IV/d
GURU UTAMA
Pembina Utama IV/e
JENJANG JABATAN, PANGKAT &
ANGKA KREDIT KUMULATIF
MINIMAL
GOL. ANGKA
JABATAN PANGKAT
RUANG KREDIT
GURU Penata Muda III/a 100
PERTAMA Penata Muda Tk. I III/b 150
GURU Penata III/c 200
MUDA Penata Tingkat I III/d 300
Pembina IV/a 400
GURU Pembina Tngkat I IV/b 550
MADYA Pembina Utama
IV/c 700
Muda
Pembina Utama
GURU IV/d 850
Madya
UTAMA
Pembina Utama IV/e 1050
PROSENTASE ANGKA KREDIT
KUMULATIF
UNSUR / SUB UNSUR / KEGIATAN %
A. PENDIDIKAN
1. Mengikuti Pendidikan & Memperoleh Ijazah
2. Mengikuti Diklat Prajabatan.
U B. PEMBELAJARAN/BIMB. & TUGAS TERTENTU
T 1. Melaksanakan Pembelajaran / Bimbingan
A
2. Melaksanakan Tugas Tertentu
M ≤ 90
A C. PENGEMBANGA KEPROFESIAN BERKELANJ.
1. Melaksanakan Pengembangan Diri
2. Melaksankan Publikasi Ilmiah
3. Melaksankan Karya Inovatif
1. Memperoleh Gelar /Ijazah yg tdk sesuai dgn
P U A bidang tugas yang diampunya.
E N N ≥ 10
2. Melaksanakan Kegiatan Pendukung. Tugas
N J G
GURU
ANGKA KREDIT &
NILAI KINERJA GURU

NILAI SEBUTAN KONF. AK


91 – 100 AMAT BAIK 125 %
76 - 90 BAIK 100 %
61 – 75 CUKUP 75 %
51 – 60 SEDANG 50 %
≤ 50 KURANG 25 %
KEWAJIBAN …..….. (1)

Pendidik dan tenaga kependidikan


berkewajiban:
a. menciptakan suasana pendidikan yang
bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis,
dan dialogis;
b. mempunyai komitmen secara profesional
untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan
c. memberi teladan dan menjaga nama baik
lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai
dengan kepercayaan yang diberikan
kepadanya.
UU no. 20 th. 2003: Sisdiknas, bab XI, ps. 40 ayat 2
55
HAK ………. (1)
Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh:
a. penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang
pantas dan memadai
b. penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja;
c. pembinaan karier sesuai dgn tuntutan
pengembangan kualitas;
d. perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan
hak atas hasil kekayaan intelektual; dan
e. kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana,
dan fasilitas pendidikan untuk menunjang
kelancaran pelaksanaan tugas.

UU no. 20 th. 2003: Sisdiknas, bab XI, ps. 40 ayat 1 56


STANDAR PENDIDIK

Pendidik harus memiliki


kualifikasi akademik dan
kompetensi sebagai agen
pembelajaran, sehat jasmani dan
rohani, serta memiliki kemampuan
untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.

PP no. 19 th. 2005: Standar Nasional Pendidikan bab VI,


57
Kualifikasi akademik sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) adalah
tingkat pendidikan minimal yang
harus dipenuhi oleh seorang pendidik
yang dibuktikan dengan ijazah
dan/atau sertifat keahlian yang
relevan sesuai ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.

PP no. 19 th. 2005: Standar Nasional Pendidikan bab VI,


58
Kompetensi sebagai agen
pembelajaran pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah serta pendidikan
anak usia dini meliputi:
a. Kompetensi pedagogik;
b. Kompetensi kepribadian;
c. Kompetensi profesional; dan
d. Kompetensi sosial.

PP no. 19 th. 2005: Standar Nasional Pendidikan bab VI,


59
Seseorang yang tidak memiliki
ijazah dan/atau sertifikat keahlian
sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) tetapi memiliki keahlian
khusus yang diakui dan diperlukan
dapat diangkat menjadi pendidik
setelah melewati uji kelayakan
dan kesetaraan.

PP no. 19 th. 2005: Standar Nasional Pendidikan bab VI,


60
Kompetensi Guru

Pedagogik Kepribadian

Profesional Sosial

61
STANDAR KOMPETENSI INTI GURU (1)
A. KOMPETENSI PEDAGOGIK

1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik,


moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran
yang mendidik
3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang
pengembangan yang diampu
4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
kepentingan pembelajaran yang mendidik
6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki

62
STANDAR KOMPETENSI INTI GURU
(2)
7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun
dengan peserta didik
8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses
dan hasil belajar
9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk
kepentingan pembelajaran
10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan
kualitas pembelajaran
B. KOMPETENSI KEPRIBADIAN
11. Bertindak sesuai dengan normal agama, hukum,
sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia
12. Menampilkan diri sbg pribadi yg jujur, berakhlak
mulis, dan teladan bagi peserta didik dan
masyarakat.
63
STANDAR KOMPETENSI INTI GURU (3)
13. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil,
dewasa, arif, dan berwibawa
14. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi,
rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri
15. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru
C. KOMPETENSI SOSIAL
16. Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak
diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin,
agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan
status sosial ekonomi
17. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun
dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang
tua, dan masyarakat
18. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah
Indonesia yang memiliki keragaramn sosial budaya
64
STANDAR KOMPETENSI INTI GURU (4)
19. Berkomunikasi dengan komuniktas profesi sendiri
dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau
bentuk lain
D. KOMPETENSI PROFESIONAL
20. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir
keilmuan yg mendukung mata pelajaran yg diampu
21. Menguasai SK dan KD mata pelajaran yg diampu.
22. Mengembangkan materi pembelajaran yg diampu
secara kreatif.
23. Mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dgn melakukan tindakan reflektif.
24. Memanfaatkan teknologi informasi & komunikasi
untuk berkomunikasi & mengembangkan diri.
65
Kepala Sekolah

66
Kualifikasi

Si / D IV

Mengajar
56 thn
Kualifikasi 5 th –
Umum sdmpak
3 th -TK

III / C /
setara

67
Kualifikasi
Status guru
SMK

Kualifikasi
khusus

Bersertifikat
Bersertifikat
kepala
guru SMK
SMK

68
Kepala Sekolah
• Kepala sekolah adalah pemimpin bagi
lembaga pendidikan yang dipimpinnya.
• Sebagai leader, kemampuan yg hrs
dimiliki agar dpt memimpin sekolah secara
efektif, adalah :
Kemampuan membangun visi, misi &
strategi lembaga.

69
Visi, Misi & Strategi
• Visi adalah pandangan kedepan lembaga
pendidikan tsb dibawa kearah mana.
• Misi adalah alasan mengapa lembaga tsb
ada, biasanya berdasarkan nilai-nilai
tertentu yg melekat dlm organisasi.
• Strategi adalah bagaimana kepala sekolah
mampu mengelola sumber daya yg dimiliki
dlm upaya mencapai visi & misi yg telah
ditentukan.
70
Kepala Sekolah sbg Leader
Kepala sekolah hrs mampu berperan sbg
inovator,secara terus menerus mampu
membangun dan mengembangkan
berbagai inovasi utk memajukan lembaga
pend.
Kepala sekolah hrs mampu membangun
motivasi kerja yg baik bagi seluruh guru,
karyawan dan berbagai pihak yg terlibat
disekolah. Dgn motivasi yg tinggi mampu
meningkatkan performa & produktivitas71
Kepsek sbg Leader
Kepala sekolah hrs mempunyai
keterampilan melakukan komunikasi,
menangani konflik & membangun iklim
kerja yg posiotif dilingkungan lembaga
pendidikan.
Kepala sekolah hrs mampu melakukan
proses pengambilan keputusan & bisa
melakukan proses delegasi wewenang
secara baik.
72
Kepsek sbg Leader
Kepala sekolah hrs mempunyai
keterampilan mendelegasikan tugas
&wewenagnya kpd para bawahan.
Kemampuan melakukan perencanaan,
baik perencanaan jangka pendek,
menengah dan panjang.

73
Prinsip perencanaan yg baik.
• Perencanaan yg baik merupakan kunci
kesuksesan, yg mengacu pada :
Siapa yg melakukan/ who
Kapan dilakukan / when
Dimana dilakukan / where
Bagaimana dilakukan / how

74
Kepsek sbg Leader
Kemampuan melakukan pengorganisasia
lembaga pendidikan mempunyai
sumberdaya manusia, keuangan, sarana
& prasarana
Kemampuan melaksanakan pekerjaan
sesuai dgn perencanaan yg telah
ditetapkan.
Kemampuan melakukan tugas
pengawasan & pengendalian.
75
Pengawasan/supervisi meliputi;
a. Supervisi manajemen adalah melakukan
pengawasan dlm bidang pengembangan,
keterampilan dan kompetensi
administrasi & kelembagaan.
b. Supervisi pengajaran adalah melakukan
pengawasan & kendali thdp tugas dan
kemampuan tenaga pendidik sbg
seorang guru. Oleh sebab itu kepsek hrs
memp ketrampilan profesional sbg guru,
sehingga mampu memberikan supervisi
yg baik kpd bawahannya. 76
Standar Kompetensi Kepala
Sekolah
• Berdasarkan PerMen no 13 thn 2003, tgl
17 april, adalah sbb:
1. Kompetensi kepribadian.
2. Kompetensi managerial
3. Kompetensi Kewira usahaan.
4. Kompetensi Supervisi
5. Kompetensi sosial.

77
Kompetensi Kepala Sekolah

36
Elemen
78
Kompetensi Kepribadian
1. Berahlak mulia, mengembangkan budaya
dan tradisi ahlak mulia serta menjadi
teladan bagi komunitas disekolah.
2. Memiliki integritas kepribadian sebagai
pemimpin.
3. Memiliki keinginan yang kuat dalam
pengembangan diri sebagai kepsek.
4. Bersikap terbuka dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsi kepala sekolah.
79
Kompetensi Kepribadian
5. Mengendalikan diri dalam menghadapi
masalah dalam pekerjaannya sebagai
kepala sekolah.
6. Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai
pemimpin pendidikan.

80
81
Kompetensi Manajerial
1. Menyusun perencanaan sekolah untuk
berbagai peningkatan perencanaan.
2. Mengembangkan organisasi sekolah
sesuai dengan kebutuhan.
3. Memimpin sekolah dalam rangka
pendayagunaan sumberdaya sekolah
secara optimal.
4. Mengelola perubahan dan
pengembangan sekolah menuju
82
organisasi pembelajaran yang efektif.
Kompetensi Manajerial
5. Menciptakan budaya dan iklim sekolah
yang kondusif &inovatif bagi
pembelajaran peserta didik.
6. Mengelola guru dan staf dalam rangka
pendaya gunaan SDM secara optimal.
7. Mengelola sarana dan prasarana sekolah
dlm rangka pendayagunaan secara
optimal.

83
Kompetensi Manajerial
8. Mengelola hubungan sekolah & masyrkt
dlm rangka pencarian dukungan ide,
sumber belajar dan pembiayaan sekolah.
9. Mengelola peserta didik dlm rangka
penerimaan p.d. baru & penempatan
serta pengembangan kapasitas p.d.
10.Mengelola pengembangan kurikulum &
kegiatan pembelajaran sesuai dgn arah
&tujuan pendidikan nasional.
84
Kompetensi Manajerial
11.Mengelola keuangan sekolah sesuai dgn
prinsip pengelolaan yg akuntabel,
transfaran &efesien.
12.Mengelola ketata usahaan sekolah dlm
mendukung pencapaian tujuan sekolah.
13.Mengelola unit layanan khusus sekolah
dlm mendukung kegiatan pembelajaran &
kegiatan p.d. disekolah.

85
Kompetensi Manajerial
14.Mengelola sistem informasi sekolah dlm
mendukung peyusunan program dan
pengambilan keputusan.
15.Memanfaatkan kemajuan teknologi
informasi bagi peningkatan pembelajaran
dan manajemen sekolah.
16.Melaksanakan monitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan program kegiatan
sekolah dengan prosedur yg tepat serta
merencanakan tindak lanjutnya. 86
Kompetensi Kewira usahaan
1. Menciptakan inovasi yg berguna bagi
pengembangan sekolah.
2. Bekerja keras untuk mencapai
keberhasilan sekolah sbg organisasi
pembelajaran yg efektif.
3. Memiliki motivasi yg kuat utk sukses dlm
melaksanakan tugas pokok & fungsinya
sbg pemimpin sekolah.

87
Kompetensi Kewira usahaan
4. Pantang menyerah dan selalu mencari
solusi terbaik dalam menghadapi kendala
yg dihadapi sekolah.
5. Memiliki naluri kewira usahaan dalam
mengelola kegiatan produksi, kegiatan
jasa sekolah sebagai sumberbelajar
peserta didik.

88
Kompetensi Supervisi
1. Merencanakan program supervisi
akademik dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru.
2. Melaksanakan supervisi akademik
terhadap guru dgn menggunakan
pendekatan & tehnik supervisi yg tepat.
3. Menindak lanjuti hasil supervisi akademik
terhadap guru dlm rangka peningkatan
profesionalisme guru.
89
Kompetensi Sosial
1. Bekerja sama dgn pihak lain untuk
kepentingan sekolah.
2. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial
kemasyarakatan.
3. Memiliki kepekaan sosial terhadap orang
/ kelompok lain.

90
Kompetensi Pengawas Sekolah
DIMENSI KOMPETENSI

KEPRIBADIAN (4)
SUPERVISI MANAJERIAL (8)

SUPERVISI AKADEMIK (8)


EVALUASI PENDIDIKAN (6)

PENELITIAN & PENGEMBANGAN (8)

SOSIAL (2)

91
TENAGA PENDIDIKAN

TEN.ADM PERPUS. LABOR


GURU KEPSEK WASEK Ka. TU Kepala Kepala
4 5 6 Pel.Urusan Ten. Teknisi
16/2007 13/2007 12/2007 Lay. Sus. Perpus Laboran
24/2008 25/2008 26/2008
Perbedaan pemimpin & manajer

• Tugas pemimpin Tugas manajer


– Mengembangkan • Merencanakan (plan)
visi (vision) • Mengorganisasikan
– Menyesuaikan (organize)
(align)
• Mengatur (direct)
– Memberdayakan
(empower) • Mengkoordinasikan
– Melatih (coach) (coordinate)
– Mempedulikan • Mengendalikan (control)
(care)

93
SIFAT-SIFAT YANG DIKAITKAN DENGAN KEEFEKTIFAN
KEPEMIMPINAN
( BERNARD M BASS : 1982 )

KECERDASAN KEPRIBADIAN KEMAMPUAN


KEMAMPUAN
PERTIMBANGAN KEMAMPUAN ADAPTASI MEMPEROLEH KERJA
SAMA

KETEGASAN KEWASPADAAN KERJA SAMA

POPULARITAS &
PENGETHAUAN KREATIVITAS
PRESTISE
KEFASIHAN KEMAMPUAN INTER
INTEGRITAS PRIBADI
BERBICARA PERSONAL

PERCAYA DIRI PARTISIPASI SOSIAL

KESEIMBNGAN &
BIJAKSANA, DIPLOMASI.
PENGENDALIAN EMOSIONAL
MANDIRI (NON
KONFORMITAS )
94
Mengenali lingkungan perubahan

Pemegang
saham Teknologi

Pasar
/pelanggan Karyawan
Organisasi
Anda

Kondisi Trend Sosial


ekonomi

Pemasok
95
EFFECTIVENESS
• Pendekatan Tujuan  … adalah
pencaaian tujuan yg ditetapkan dgn usaha
kerja sama (Chester I Barnard : 1938)
• Pendekatan System :

INPUT PROCESS OUTPUT

ENVIRO

96
PERSPEKTIF & Sebab-sebab KEEFEKTIFANAN

Organizational
Effectiveness

Group
Effectiveness
Lingkungan,
Individual
Teknologi,
Effectiveness Pilihan Strategis,
Struktur, Proses,
Keterpaduan, Kebudayaan.
Kepemimpinan
Struktur,
Kemampuan, Status,
Keahlian, Peranan,
Pengetahuan, Sikap, Norma2
Motivasi
97
FAKTOR-FAKTOR KEPRIBADIAN & SITUASI YG
MEMPENGARUHI KEPEMIMPINAN YG EFEKTIF
Harapan &
Perilaku
Atasan
Kepribadian, Persyaratan
Pengalaman & Tugas
Harapan

EFEKTIFITAS
PEMIMPIN
Kultur & Harapan &
Kebijaksanaan Perilaku
Organisasi Rekan
Karakteristik
Harapan &
Perilaku
Bawahan

98
PENGERTIAN KINERJA

Job
Performance

99
KINERJA

Hasil kerja yg dicapai dalam


melaksanakan tugas pokok dan fungsi
yang menjadi tanggungjawabnya.

DAPAT DIAMATI & DIUKUR


DIMENSI KUANTITAS & KUALITAS

100
Evaluasi Kinerja
Pendidik & Tenaga
Kependidikan

101
PENGUM PENGOLA
PULAN HAN

ANALISIS
INTERPE
R
TASI

102
EVALUASI KINERJA GURU

PENGEMBANG AKJG
KINERJA
KURIKULUM PORTOFOLIO

103
PERANAN GURU
( Berkenaan dgn Pembelajaran )

1. Guru sebagai Demonstrator


2. Guru sebagai Pengelola Kelas
3. Guru sebagai Mediator dan
Fasilitator
4. Guru sebagai Evaluator
5. Guru sebagai Pengembang
Kurikulum di Sekolah
104
KEGIATAN GURU UNTUK PENETAPAN
INDIKATOR KINERJA BERKENAAN DENGAN
PENGEMBANGAN KURIKULUM
(PEMBELAJARAN)
• Perencanaan Program Kegiatan
1 Pembelajaran

• Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran


2

• Evaluasi/Penilaian Pembelajaran
3

• Analisis Hasil Evaluasi Beajar


4

• Pogram tindak lanjut (Perbaikan &


5 Pengayaan)

105
AKTIFITAS GURU DLM
MENGEMBANGKAN KURIKULUM
MERE
NCAN
AKAN

MENI
MELA
NDAK
KSAN
LANJ
AKAN
UTI KURIK
ULUM

MENG MENG
ANALI EVAL
SIS UASI

106
KEGIATAN GURU UNTUK PENETAPAN
INDIKATOR ABILITAS DALAM PERENCANAAN
PROGRAM PEMBELAJARAN
1. Keterampilan menganalisis dan menetapkan KKM
2. Keterampilan merumuskan indikator pencapaian
KD dan merumuskan tujuan pembelajaran.
3. Keterampilan mengembangkan bahan / materi
pembelajaran
4. Keterampilan menetapkan pendekatan dan metode
pembelajaran
5. Keterampilan merancang langkah2 kegiatan
pembelajaran dan menetapkan alokasi waktu untuk
setiap tahapan kegiatan.
6. Keterampilan memilih alat dan media pembelajaran
107
KEGIATAN GURU UNTUK PENETAPAN
INDIKATOR ABILITAS DALAM MELAKSANAKAN
PEMBELAJARAN

1. Keterampilan Bertanya (Questioning skills)


2. Keterampilan Memberi Penguatan
(Reinforcement Skills)
3. Keterampilan Mengadakan Variasi (variation
skills )
4. Keterampilan Menjelaskan (Explaning skills)
5. Keterampilan Membuka dan Menutup
Pelajaran (Set Induction and Closure Skills)

108
Lanjutan ....
6. Keterampilan Membimbing
Diskusi Kelompok Kecil
7. Keterampilan Mengelola Kelas
8. Keterampilan Pembelajaran
Perseorangan

109
KEGIATAN GURU UNTUK PENETAPAN
INDIKATOR ABILITAS DALAM PENILAIAN
PEMBELAJARAN
1. Keterampilan memilih dan menetapkan jenis
penilaian
2. Keterampilan menyusun dan
mengembangkan alat penilaian
3. Keterampilan merumuskan indikator
penilaian
4. Keterampilan menulis soal sesuai dengan
kaidah penulisan soal
110
111

Anda mungkin juga menyukai