Anda di halaman 1dari 2

1. Buatlah Peta Konsep materi bahan ajar Bab 9 ini dalam satu halaman.

Pembahasan :

Pendidikan Seumur Hidup

Konsep Pendidikan Pendidikan Seumur Hidup Karakteristik Pendidikan Prinsip – Prinsip Pendidikan Pendidikan Seumur Hidup dalam
Seumur Hidup dalam Berbagai Perspektif Seumur Hidup Seumur Hidup Konteks Pendidikan Sekolah

Tinjauan Ideologis

Tinjauan Ekonomis

Tinjauan Sosiologis

Tinjauan Filosofis

Tinjauan Teknologis

Tinjauan Psikologis dan


Paedagogis
2. Buatlah kesimpulan secara singkat dan lugas tantang makna yang terkandung dalam butir-butir pada tabel di bawah ini.

No Butir Konsep Simpulan Makna


1. Konsep Pendidikan Seumur Hidup Pendidikan seumur hidup diartikan sebagai segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan berlangsung sepanjang hidup. Pendidikan
merupakan segala pengaruh yang di upayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang di serahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan
kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka. Pendidikan adalah lembaga dan usaha pembangunan bangsa dan watak bangsa,
pendidikan yang demikian mencakup ruang lingkup yang amat komprehensif, yakni pendidikan kemampuan mental, pikir (rasio, intelek), kepribadian manusia.
Untuk membina kepribadian demikian jelas memerlukan tantangan waktu yang relatif panjang bahkan berlangsung seumur hidup.
2. Pendidikan Seumur Hidup dalam Berbagai Pendidikan seumur hidup jika dipandang dari berbagai prespektif maka dapat diartikan sebagai berikut.
Perspektif 1. Aspek idiologi, setiap manusia memiliki hak yang sama, serta meningkatkan pengetahuan dan menambah keterampilannya.
2. Aspek ekonomis pendidikan merupakan cara yang efektif untuk dapat keluar dari lingkungan kemelaratan akibat kebodohan.
3. Aspek Sosiologis, memberikan kesadaran akan pentingnya pendidikan.
4. Aspek Politis, tugas pendidikan seumur hidup menjadikan seluruh rakyat menyadari pentingnya hak-hak pada Negara demokrasi.
5. Apek teknologis, PSH sebgai alternatifuntuk mengembangkan dan memperbaharui pengetahuan.
6. Aspek Psikologis dan Pedagogis. Untuk memberikan keterampilan secara cepat dan memgembang daya adaptasi maka PSH memerlukan suasana yang
kondusif.
3. Karakteristik Pendidikan Seumur Umumnya pendidikan seumur hidup ini memiliki karakteristik sebagai berikut.
Pendidikan tidaklah selesai setelah berakhirnya masa sekolah, tetapi merupakan sebuah proses yang berlangsung sepanjang hidup. Pendidikan seumur hidup
tidak diartikan sebagai pendidikan orang dewasa, tetapi pendidikan seumur hidup mencakup dan memadukan semua tahap pendidikan (pendidikan dasar,
menengah dan sebagainya). Pendidikan seumur hidup mencakup pola-pola pendidikan formal maupun pola pendidikan nonformal, baik kegiatan-kegiatan
belajar terencana maupun kegiatan insidental. Tujuan akhir pendidikan seumur hidup adalah mempertahankan dan meningkatkan mutu hidup.
4. Prinsip-prinsip Pendidikan Seumur Hidup Prinsip-prinsip dasar yang terkandung di dalam Pendidikan Seumur Hidup ini cukup mendasar dan luas yakni meliputi asas-asas sebagai berikut :
1. Asas Pendidikan Seumur hidup : berlangsung seumur hidup, sehingga peranan subyek manusia untuk mendidik dan mengembangkan diri secara wajar
merupakan kewajiban kodrati manusia.
2. Lembaga pelaksana dan wahana pendidikan meliputi : keluarga sebagai unit masyarakat pertama dan yang paling utama. Sekolah sebagai lambang
pendidikan formal. Masyarakat sebagai lambang pendidikan non-formal, sebagai wujud kehidupan wajar.
3. Lembaga Penanggung Jawab Pendidikan : mencakup kewajiban dan kerjasama ketiga lembaga yang wajar dalam kehidupan yaitu, lembaga keluarga
(orang tua), lembaga sekolah : lembaga pendidikan formal, lembaga masyarakat sebagai keseluruhan tata kehidupan dalam negara baik perseorangan
maupun kolektif.
5. Pendidikan Seumur Hidup dalam Komteks Dengan adanya pendidikan seumur hidup menjadikan lembaga pendidikan formal atau yang kita kenal dengan sekolah harus melakukan berbagai macam bentuk
Pendidikan Sekolah pembaharuan atau pembenahan seperti reformasi yang berkelanjutan seperti kurikulum, metode, media, dan strategi pembelajaran dan lain-lain. Akan tetapi
pembenahan kurikulum di sekolah tidak bisa berlangsung cepat, jauh lebih cepat hadirnya perubahan dan tuntutan baru yang berkembang di masyarakat,
sehingga sekolah cenderung terlambat atau ketinggalan. Maka dari itu, dengan adanya keterbatasan itu, diharapkan pendidikan informal dan nonformal harus
mampu menopang kekurangan pendidikan formal sehingga pendidikan seumur hidup mampu tetap berlangsung secara baik dan berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai