Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia yang digunakan
sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku. Kaidah bahasa
Indonesia diantaranya meliputi ejaan, kaidah penggunaaan dan penulisan
huruf, penggunaan tanda baca, penulisan kata, penulisan unsur serapan,
serta pelafalan huruf. Ejaan yang berlaku di Indonesia sekarang dinamakan
Ejaan Yang Disempurnaan (EYD), yang selama ini penggunaannya sering
tidak sesuai dengan kaidah yang berlaku. Pemahaman tentang ejaan sangat
penting karena dibuatnya kaidah dalam berbahasa Indonesia tentunya
untuk memberi batasan oenggunaan bahasa.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud unsur serapan ?
2. Apakah bentuk-bentuk unsur serapan ?
3. Bagaimanakah penulisan unsur serapan ?
4. Apa saja dampak penggunaan dari kata-kata serapan ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui cara penulisan unsur serapan yang baik.
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk dari unsur serapan.
3. Untuk mengetahui penulisan unsur serapan.
4. Untuk mengetahui dampak penggunaan kata-kata serapan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Unsur Serapan
Kata serapan adalah kata-kata yang berasal dari bahasa asing atau
bahasa daerah, lalu digunakan dalam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia
merupakan bahasa asing yang dinamis, yang selalu berkembang dari
waktu ke waktu sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat pemakai
dan penuturnya. Salah satu akibat dari sifat dinamis tersebut adalah
masuknya berbagai unsur kebahasaan dari bahasa asing, baik yang berupa
afiks (imbuhan, awalan, akhiran) maupun berupa kata. Inilah yang
kemudian dikenal dengan unsur serapan. Dalam perkembangannya bahasa
Indonesia mengambil unsur atau kata dari bahasa lain, seperti bahasa
daerah atau bahasa asing. Sudah banyak kosa kata dari bahasa asing dan
daerah yang digunakan dalam bahasa Indonesia. Terlebih dahulu kata-kata
itu disesuaikan dengan kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia, baik
itu hal pengucapan maupun penulisannya. Kata-kata yang seperti itulah
yang dinamakan dengan kata-kata serapan.

B. Bentuk Unsur Serapan


1. Penyerapan secara Alamiah
Kata-kata asing yang diserap ke dalam BI yang lazim dieja dan
dilafalkan dalam BI tidak mengalami perubahan. Penyerapan ini
dikategorikan sebagai penyerapan secara alamiah.
Contoh :
abjad, mode, badan, potret, ilham, sirsak, dan hikayat
2. Penyerapan seperti Bentuk Asal
Unsur asing yang belum sepenuhnya diserap ke dalam BI dapat
dipakai dengan jalan mempertahankan lafal bahasa asalnya (asing).

2
Jadi, pengucapan kata tersebut masih mengikuti cara asing.
Penyerapan seperti ini tidak banyak ditemukan dalam BI,
Contoh :
outside, cum laude, bridge, premix, dan reshuffle.
3. Penyerapan dengan Terjemahan
Penerjemahan dilakukan dengan cara memilih kata-kata asing tertentu
kemudian diterjemahkan ke dalam BI. Terjemahannya dapat berupa
satu kata asing dipadankan dengan satu kata atau lebih dalam BI.
Contoh :
Spare part = Suku cadang
Try out = Uji coba
Overlap = Tumpang tindih
Shuttle ship = Pesawat ulang-alik
4. Penyerapan dengan Perubahan
Unsur-unsur asing yang diserao kedalam Bahasa Indonesia ada yang
penulisannya dan pelafalannya disesuaikan dengan sistem ejaan dan
lafal bahasa indonesia. Dalam penyerapan bahasa ini, perlu
disesuaikan agar ejaan dan lafal asing (asal) hanya diubah seperlunya
sehingga bentuk indonesianya masih dapat dibandingkan dengan
bentuk asalnya. Dalam buku Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan, penyerapan dengan perubahan seperti ini diatur dalam
sejumlah kaidah-kaidah yang dimaksud adalah kaidah gabungan vokal,
kaidah gabugan konsonan vokal berupa akhiran.
Berikut ini kaidah-kaidah yang berlaku dalam unsur serapan.
a. Gabungan Vokal
Gabungan vokal yang dibicarakan disini adalah gabungan vocal aa,
ae, ai, au, eu, ee, ei, eo, eu, ie, oe, oo, ou, ua, ue, ui, uo, dan uu.
Berikut penjelasan pada table dibawah ini.

3
Gabungan
Cara Baca Contoh
Vokal

/aa/ Dibaca /a/ Octaaf = Oktaf

Dibaca /ae/ jika tidak bervariasi dengan /e/ Aerob = Aerob


/ae/
Dibaca /e/ jika bervariasi Haematitie = Hematitie

/ai/ Dibaca /ai/ Trailer = Trailer

Dibaca /au/ Autotoph = Autotrof


/au/
Dibaca /o/ Autonomy = Otonomi

/ea/ Dibaca /ea/ Idealist = Idealis

/ee/ Dibaca /e/ Systeem = Sistem

/ei/ Dibaca /ei/ Eidetic = Eidetik

/eo/ Dibaca /eo/ Stereo = Stereo

/eu/ Dibaca /eu/ Neutron = Neutron

Dibaca /i/ jika lafalnya menjadi /i/ Antiek = Antik


/ie/
Dibaca /ie/ jika lafalnya bukan /i/ Patien = Pasien

/oe/ atau /oi/ Dibaca /e/ Oenology = Enologi

Dibaca /o/ Komfoor = Kompor


/oo/ Dibaca /u/ Cartoon = Kartun
Dibaca /oo/ Coordination = Koordinasi

Dibaca /au/ Out = Aut


/ou/
Dibaca /u/ Contour = Kontur

/ua/ Dibaca /ua/ Aquarium = Akuarium

/ue/ Dibaca /ue/ Duet = Duet

/ui/ Dibaca /ui/ Conduit = Konduite

/uo Dibaca /uo/ Quota =Kuota

/uu/ Dibaca /u/ Vacuum = Vakum

b. Gabungan Konsonan

4
Gabungan konsonan yang dibahas dalam unsur serapan ini adalah
gabungan konsonan yang berasal dari bahasa asing yang diserap
dan disesuaikan dengan kaidah bahasa indonesia yaitu gabungan
konsonan /cc/, /cch/, /ch/, /gh/, /kh/, /ng/, /ph/, /ps/, /pt/, /ph/, dan
/sc/
Berikut penjelasan pada table dibawah ini.

Gabungan
Cara Baca Contoh
Konsonan

Dibaca /k/ jika dimuka /o/ dan /u/ Acclamation = Aklamasi


/cc/
Dibaca /ks/ jika dimuka /e/ dan /i/ Vaccine = Vaksin

/cch/ di muka /a/, /o/, dan konsonan menjadi /k/ Cholera = Kolera

Jika lafalnya /s/ atau /sy/ menjadi /s/ Machine = Mesin


/ch/
Jika lafalnya /c/ menjadi /c/ Voucher = Vocer

/ph/ Dibaca /f/ Physiology = fisiologi

/ps/ Dibaca /ps/ Psychic = Psikis

/rh/ Dibaca /r/ Rhetoric = Retorika

di muka /a/, /o/, /u/, dan konsonan Scotopia = Skotopia


/sc/ menjadi /sk/
di muka /e/, /i/, dan /y/ menjadi /s/ Science = Sains

/sch/ di muka vokal menjadi /sk/ Schema = Skema

/th/ Dibaca /t/ Theocracy = Teokrasi

Konsonan
Dibaca tunggal Efficient = Efisien
ganda

c. Konsonan Tunggal

5
Konsonan tunggal dari bahasa asing yang diserap ke dalam bahasa
indonesia diatur dan disesuaikan dengan kaidah bahasa indonesia.
konsonan yang dimaksud adalah /c/, /f/, /q/, /t/, /v/, /x/, /y/, /z/.
penjelasan kaidanya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Konsonan
Cara Baca Contoh
Tunggal

Dibaca /k/ jika dimuka /a/, /u/, /o/ Calomel = Kalomel


/c/
Dibaca /s/ jika dimuka /e/, /i/, /o/, dan /y/  Central = Sentral

/f/ Dibaca /f/ Fanatic = Fanatik

/q/ Dibaca /k/ Equator = Ekuator

/t/ Dibaca /s/ jika dimuka /i/  Ratio = Rasio

/v/ Dibaca /v/ Vitamin = Vitamin

Dibaca /x/ jika diawal kata Xenon = Xenon


/x/
Dibaca /ks/ jika pada posisi lain Taxi = Taksi

/y/ Dibaca /i/ jika lafalnya /i/ Propyl = Propil

/z/ Dibaca /z/ Zodiac = Zodiak

5. Penyerapan Akhiran Asing


Penyerapan akhiran asing juga disesuaikan dengan ketentuan-
ketentuan yang ada dalam bahasa indonesia. Ketentuan itu telah diatur
dalam kaidah ejaan yang disempurnakan. Akhiran asing itu ada yang
diserap sebagai bagian kata yang utuh. Seperti kata standarisasi di
samping kata standar, kata implementasi di samping kata impleme,
kata objektit disamping kata objek. Akhiran-akhiran itu antara lain
akhiran –is, -isme, -al, -ik, dan –ika, -wan, -wati, -look, -tas, dan –ur.
6. Pengimbuhan Unsur Serapan

6
Unsur serapan yang sudah disempurnakan sesuai kaidah bahasa
Indonesia dapat diberikan imbuhan (afiks) bahasa Indonesia.
Contoh :
Baca membaca
Opname diopname
Sukses menyukseskan
Kritik mengkritik

C. Penulisan Unsur Serapan

Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari


pelbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing
seperti Sansekerta, Arab, Portugis, Belanda, atau Inggris. Dilihat dari taraf
penyerapannya ada tiga macam kata serapan, yaitu:

(1) Kata asing yang sudah diserap sepenuhnya ke dalam bahasa Indonesia,
misalnya: kab, sirsak, iklan, perlu, hadir, badan, waktu, kamar, botol,
sekolah, dan ember.

(2) Kata asing yang dipertahankan karena sifat keinternasionalannya,


penulisan dan pengucapan masih mengikuti cara asing. Misalnya
shuttle cock, knock out, time out, check in, built up, complete knock
down, fitnes, chip, server, web, linux, microsoft word, gigabyte, dan
lain-lain.

(3) Kata asing yang berfungsi untuk memperkaya peristilahan, ditulis


sesuai dengan EYD. Misalnya komputer (computer), kalkulasi
(calculation), matematika (mathematic), infiltrasi (infil-trasio),
influensa (influenza), bisnis (bussines), dan karakter (character).

D. Dampak Penggunaan Dari Kata-Kata Serapan

7
Seringnya masyarakat menggunakan kata-kata serapan, dapat
menimbulkan dampak positif dan juga dampak negatif sebagai berikut.

1) Dampak Positif Penggunaan Kata – Kata Serapan

Masyarakat lebih bangga menggunakan kata-kata serapan karena


dinilai lebih modern. Para remaja juga senang memakai kata-kata atau
istilah-istilah asing agar dikatakan lebih gaul, dan sebagainya. Selain
itu, dampak positif lain adalah pengucapan kata-kata serapan terkenal
lebih singkat dari pada pengucapan kata-kata Bahasa Indonesia.
seperti, kata “discon” yang dalam Bahasa Indonesianya berarti
“potongan harga”.

2) Dampak NegatifPenggunaan Kata – Kata Serapan

Menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang rendah dimata


masyarakat. Kecintaan masyarakat terhadap Bahasa Indonesia, bahkan
Bangsa Indonesia berkurang.

BAB III

8
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kata serapan adalah kata-kata yang berasal dari bahasa asing atau
bahasa daerah, lalu digunakan dalam bahasa Indonesia.
Dilihat dari bentuk-bentuk penyerapannya ada enam macam kata
serapan, yaitu :
1. Penyerapan secara Alamiah
2. Penyerapan seperti Bentuk Asal
3. Penyerapan dengan Terjemahan
4. Penyerapan dengan Perubahan
5. Penyerapan Akhiran Asing
6. Pengimbuhan Unsur Serapan

B. Saran
Sebagai anak-anak Bangsa Indonesia kita seharusnya lebih mencintai
Bahasa Indonesia. Walupun, dalam komunikasi sehari-hari kita
menggunakan bahasa yang tidak terdapat dalam kaidah Bahasa Indonesia
yang benar. Tapi, setidaknya kita menggunakan Bahasa Indonesia yang
baik dan benar saat berada dalam forum-forum resmi. Kepada para
pengajar, pendidik, dan pembimbing, diharapkan dapat lebih
menumbuhkan rasa nasionalisme terhadap Bangsa Indonesia kepada anak-
anaknya dengan salah satu cara mengajarkan mereka Bahasa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai