Anda di halaman 1dari 2

MULAI 1 OKTOBER 2020, SEMUA

KEGIATAN PENCEGAHAN
PENCEMARAN KAPAL BISA DICATAT
DALAM BUKU CATATAN ELEKTRONIK

JAKARTA (26/3) - Setiap kegiatan yang terkait dengan pencegahan pencemaran di kapal
wajib dicatat dalam buku catatan cetak yang dimiliki semua kapal. Namun, ada kebijakan
baru dari Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut terkait penggunaan buku catatan tersebut.

Mulai tanggal 1 Oktober 2020 semua kapal berbendera Indonesia dan kapal berbendera
asing yang beroperasi di wilayah perairan Indonesia dapat menggunakan buku catatan
elektronik (electronic record books) yang disetujui sebagai pengganti buku catatan cetak
untuk mencatat kegiatan pencegahan pencemaran di kapal.
Kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut
Nomor SE. 10 Tahun 2020 tanggal 20 Maret 2020 tentang Penggunaan Buku Catatan
Elektronik Terkait Kegiatan Pencegahan Pencemaran Kapal.

Direktur Perkapalan dan Kepelautan Capt. Sudiono mengatakan, kebijakan ini sejalan
dengan upaya pemanfaatan Teknologi Informasi (IT) sekaligus pengurangan kontak fisik
dan tatap muka dalam pengurusan dokumen-dokumen di sektor perhubungan laut.

"Saat ini kita harus dapat memanfaatkan IT dalam setiap kegiatan, termasuk kegiatan
pelayaran. Oleh karenanya, penggunaan buku catatan elektronik ini diharapkan dapat
mempermudah para operator/ABK kapal dalam mencatat dan melaporkan kegiatan
pencegahan pencemaran di kapal," tutur Sudiono.

Menurutnya, kapal berbendera Indonesia yang akan menggunakan buku catatan


elektronik ini harus mendapatkan persetujuan dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut
sesuai pedoman pada IMO Resolution Marine Environment Protection Committee
MEPC.312(74) Guidelines For The Use Of Electronic Record Books Under MARPOL.

"Terkait hal ini, Dirjen Perhubungan Laut telah menginstruksikan kepada para Kepala
Unit Pelaksana Teknis (UPT) agar dapat menyampaikan kebijakan ini kepada seluruh
stakeholder terkait di wilayah kerja masing-masing serta melakukan pengawasan
terhadap pemberlakuannya," tegas Sudiono.

Adapun buku catatan elektronik terkait pencegahan pencemaran di kapal terdiri dari Buku
Catatan Minyak Bagian 1 dan 2 (Oil Record Book),
Buku Catatan Muatan (Cargo Record Book), Buku Catatan Sampah (Garbage Record
Book),
Buku Catatan Bahan-bahan Perusak Lapisan Ozon (Ozone-depleting Substances Record
Book),
Catatan Tingkatan dan Status Tier Mesin Diesel Kapal (Recording of the Tier and on/off
Status of Marine Diesel Engines),
Catatan Pergantian Bahan Bakar Kapal (Record of Fuel Oil Changeover),
dan Buku Catatan Parameter Mesin (Record Book of Engine Parameters).

Anda mungkin juga menyukai