Dosen Pengampu :
Di susun oleh :
2021
i
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Tanda baca, U
nsur serapan dan Transliterasi ini pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan da
ri makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dosen pada mata kuliah Bahasa Indone
sia Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah ilmu serta wawasan tentan
g Tanda baca, Unsur serapan dan Transliterasi untuk yang membaca maupun yan
g membuat.
Demikian Makalah ini dibuat dengan sepenuh hati dan kami sadar makalah ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran akan sangat membant
u kami ataupun perorangan untuk membuat makalah-makalah lain menjadi lebih baik.
DAFTAR ISI
ii
HALAMAN JUDUL .................................................................................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................................................................
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................................................
C. Tujuan.....................................................................................................................................................................
D. Manfaat..................................................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan............................................................................................................................................................
iii
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................................
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Tanda baca ini menjadi salah satu hal penting karena berkaitan langsung dalam
penulisan seperti tanda titik (.) ini yang menjadi akhir dari sebuah kalimat dan tanda-
tanda baca yang lain pun juga memiliki fungsinya masing-masing. Jika sebuah tulisan
terdapat peletakan tanda baca yang salah maka makna atau arti dari kalimat tersebut pun
akan berubah.
Untuk menjadikan kalimat tulis dapat mudah dimengerti, terdapat dua syarat yang
harus dipenuhi. Pertama, kalimat tersebut dapat mewakili gagasan pembicara atau
penulis. Kedua, kalimat tersebut sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya
dalam pikiran pendengar atau pembaca. Faktor yang menjadikan gagasan diterima
dengan baik adalah penggunaan kalimat yang baik dan benar serta penggunaan huruf dan
tanda baca yang sesuai dengan kaidah tata bahasa.
1
2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Tanda Baca?
2. Apa saja Tanda Baca?
3. Apa saja fungsi Tanda Baca?
4. Apa yang dimaksud Unsur Serapan?
5. Apa yang dimaksud Transliterasi?
3. TUJUAN
1. Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penulisan.
2. Mengetahui cara menggunakan tanda baca dengan benar.
3. Mengetahui apa yang dimaksud Unsur serapan dan kata apa saja yang termasuk
Unsur Serapan.
4. Mengetahui apa yang dimaksud Transliterasi
4. MANFAAT
1. Mengetahui penulisan tanda baca yang tepat.
2. Memahami kata-kata yang termasuk Unsur Serapan
3. Mengerti tentang Transliterasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Tanda baca adalah simbol yang tidak ada hubungannya sama suara, kata, atau
frasa dalam suatu bahasa. Tanda baca itu sendiri berperan menunjukkan sebuah
struktur tulisan, intonasi, dan jeda pada saat pembacaan.
Ada beberapa macam tanda baca yang terdapat dalam sebuah bahasa, diantaranya:
Hampir serupa dengan fungsi yang ketiga, tanda titik juga berfungsi
sebagai penunjukkan jangka waktu tertentu.
5. Memperjelas Jumlah
3
Tanda titik digunakan untuk memperjelas bilangan ribuan atau kelipatannya.
Perlu di ingat! Tanda titik tidak berlaku kepada angka yang tidak menyatakan ju
mlah meskipun angkanya ribuan ya.
Dalam penulisan daftar pustaka, tanda titik digunakan setelah nama penulis, judul
tulisan yang tidak mengandung tanda seru atau tanda tanya, dan tempat terbit.
Contoh: Agung, Muhammad. 2007. Media Belajar yang Asyik. Solo: Ragam Cen
dekia
Tanda titik juga tidak diperkenankan dipakai dalam kepala surat . Artinya, tanda ti
tik tidak diperbolehkan di belakang alamat pengirim dan penerima surat, nama pe
ngirim dan penerima surat, dan tanggal surat.
Contoh: Kepada
Jalan Pandawa
Sukabumi
4
Tanda Baca Koma (,)
Tanda koma biasanya dipakai dalam suatu perincian atau pun penyebutan bilanga
n. Untuk penempatannya ada di belakang kata yang mengikutinya.
Contoh: Ibu berbelanja keperluan memasak seperti garam, gula, dan kecap.
2. Perbandingan Kalimat
Tanda koma berperan dalam membentuk sebuah kalimat perbandingan. Tanda ini
dipakai memisahkan kalimat yang setara yang didahului kata yang menunjukkan
perbandingan seperti tetapi, namun, atau melainkan.
Contoh: Wahana itu sungguh menyenangkan, namun cukup berbahaya bagi anak-
anak.
Tanda koma dapat dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimatnya
Dengan catatan, jika anak kalimatnya mendahului induk kalimat.
Contoh: Jika tempatnya terlalu sempit, kita tidak akan gunakan tempat itu.
4. Pemisah Partikel
Tanda koma dipakai untuk memisahkan partikel dengan inti kalimat seperti oh, ya,
hmm, wah, aduh, dan bentuk lainnya.
Wajib untuk meletakkan tanda koma di belakang kata atau ungkapan yang menjad
i penghubung antarkalimat. Kata atau ungkapan tersebut misalnya oleh karena itu,
namun, akan tetapi, maka dari itu, dan meskipun begitu.
5
Contoh: …. oleh karena itu, kita harus merencanakan dengan matang.
Maksud dari identitas adalah penulisan nama dan alamat, bagian alamat, tempat d
an tanggal, serta nama tempat atau wilayah yang ditulis secara berurutan harus me
nggunakan tanda koma.
Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagiannya yang lai
n dalam kalimat.
Contoh: “Baiklah,” jawab Pak Adi, “segera akan saya kerjakan hari ini.”
8. Catatan Kaki
Contoh: Anton M. Moeliono, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat
(Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan. 2017), hlm 48.
Pada penyusunan daftar pustaka, tanda koma berfungsi sebagai pemisah bagian na
ma yang dibalik susunannya. Dalam penulisan daftar pustaka, tanda koma diguna
kan untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya.
Contoh: Moeliono, Anton M., dkk. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Ed
isi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
6
Tanda koma dalam hal ini dipakai pada angka persepuluhan atau bisa dipakai di a
ntara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Contoh: 17,2 km
Dalam penulisan gelar akademik, tanda koma dipakai di antara nama orang dan ge
lar yang mengikutinya untuk membedakan dari singkatan nama diri, marga, atau k
eluarga.
Tanda koma juga berperan dalam kalimat bertingkat dan dipakai untuk mengapit
keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Tanda koma berfungsi juga untuk menghindari salah baca/salah penafsiran. Tanda
ini digunakan di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh: Dalam upaya pembinaan warga, kita memerlukan semangat gotong royo
ng.
Tanda koma TIDAK dipakai untuk memisahkan petikan langsung dalam kalimat j
ika petikan langsung diakhiri tanda tanya atau tanda seru.
Tanda seru dipakai baik perintah yang sifatnya keras maupun tidak.
Ketika merasa terkejut, atau rasa emosi yang kuat, maka wajib menggunakan tand
a seru dalam penulisan kalimatnya.
1. Menanyakan Sesuatu
Tanda tanya dapat diletakkan di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian dar
i sebuah kalimat yang masih kurang dapat dibuktikan keabsahannya.
Contoh: Total dana yang dikorupsi sekitar 500 juta rupiah (?)
Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian kalimat yang sejenis dan setar
a.
8
2. Memisahkan Kalimat Setara
Tanda ini bisa dipakai sebagai pengganti kata hubung untuk memisahkan kalimat
yang masih setara dalam kalimat majemuk.
Contoh: Kita persiapkan perlengkapan berkemah: tenda, ransel, jaket, dan pakaia
n tidur.
Al-Kahfi: 10
9
Karangan Regina Kayo, Rahasia Hidup: Kisah di Kota Hujan, sudah terb
it.
Tanda titik dua dipakai dalam teks drama setelah kata yang menunjukkan pelaku
dalam percakapan.
Tanda elipsis ditulis dengan cara titik-spasi-titik-spasi-titik ( ... ). Tanda ini dipaka
i dalam penulisan kalimat yang terputus-putus.
Contoh: Hmm .... aku juga tidak habis pikir dengan kejadian itu.
Tanda elipsis dipakai juga untuk menunjukkan kalau di sebuah kalimat ada bagian
yang dihilangkan.
Contoh: Hal yang patut dihindari . . . serta menjadi masalah yang cukup besar dal
am teknik membuat website.
Tanda hubung dipakai untuk menyambung huruf dari kata yang dieja satu per satu
dan digunakan juga pada penulisan tanggal.
10
Contoh: 19-08-1998
2. Menyambung Suku
Tanda hubung berfungsi untuk menyambung suku dari kata dasar dan imbuhan ya
ng terpisah oleh pergantian baris.
3. Memperjelas Hubungan
Contoh: ber-evolusi
11
d) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan
era 90-an
mem-PHK-kan
Menteri-Sekretaris Negara
Dalam rangkaian unsur Bahasa Indonesia dengan bahasa asing, juga diperlukan ta
nda hubung.
Jika ada pembatasan penyisipan kata atau kalimat yang memberikan penjelasan k
husus di luar konteks kalimat, maka digunakan tanda pisah.
Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan/tanggal yang menunjukkan arti “samp
ai”
12
3. Penegasan Keterangan Aposisi
Tanda pisah dapat dipakai untuk penegasan keterangan aposisi (keterangan lain) s
ehingga kalimat menjadi lebih jelas.
Contoh: Anggota komunitas itu – Shabrina, Devi, dan Nanda – sudah memberi d
ampak positif yang cukup besar bagi lingkungan sekitarnya.
1. Mengapit Angka
Tanda baca kurung digunakan untuk mengapit angka atau huruf yang merinci suat
u urutan.
Contoh: Harta kekayaannya meliputi (a) logam mulia, (b) properti, dan (c) saham.
2. Mengapit Huruf
Tanda kurung dipakai mengapit huruf atau kata yang kemunculannya di kalimat d
apat dihilangkan.
3. Mengapit Keterangan
Contoh: Bukti tersebut (lihat halaman 109) mendukung pernyataannya bahwa dal
am melakukan teknik negosiasi harus dilakukan secara serius.
13
4. Tambahan Keterangan
Untuk menjelaskan keterangan yang berupa abreviasi, digunakan pula tanda kuru
ng.
1. Mengapit Keterangan
Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit keterangan yang ada di kalimat penjel
as. Kalimat penjelas ini sebelumnya sudah bertanda kurung.
Contoh: Persamaan dari metode pengajaran itu (perbedaannya [lihat halaman 33-
45] cukup signifikan) memberikan output yang kurang lebih sama dengan tujuan a
wal.
Tanda kurung siku ini dapat dipakai dalam hal pengoreksian kalimat yang ditulis
oleh orang lain. Tanda ini menyatakan bahwa ada kesalahan atau kekurangan huru
f pada naskah aslinya.
Garis miring digunakan sebagai pengganti kata dan, atau, serta tiap (per).
14
Contoh: pria/wanita
Tanda garis miring juga dipakai dalam nomor surat serta penanda rentang masa ta
hun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Dalam penulisan, tanda ini digunakan dalam penulisan nama serta kata khusus dar
i serapan bahasa asing.
Tanda apostrof juga dipakai untuk menunjukkan penghilangan bagian kata atau an
gka dalam tahun.
1. Petikan Langsung
Tanda petik berfungsi sebagai pengapit petikan langsung dari pembicaraan dalam
naskah atau bahan tertulis lain.
15
2. Penutup Kalimat
Tanda petik dipakai sebagai tanda baca ungkapan yang dipakai dengan arti khusus
pada ujung atau bagian kalimat.
Contoh: Tedy sering menjadi “pengacau” dalam setiap kegiatan tim di tempatnya
bekerja.
Tanda ini juga bisa dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal ata
u memiliki arti khusus.
Contoh: Dalam istilah asing, keadaan semacam inilah yang disebut sebagai “jetla
g”.
4. Mengapit Judul
Tanda petik dipakai untuk mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dip
akai dalam kalimat.
Contoh: Karangan Salsabila Nanda yang berjudul “Peran UKM terhadap Ekonom
i Indonesia” telah diterbitkan di surat kabar Republika sebagai tema besar halama
n Keuangan.
1. Mengapit Makna
Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang ada di dalam petikan lai
n.
Contoh: “Kau dengar bunyi ‘ngiung-ngiung’ tadi kah?” tanya Fahri kepada Adi.
16
2. Mengapit Petikan di dalam Petikan Lain
Petik tunggal juga digunakan dalam penulisan untuk mengapit makna, terjemahan,
atau ungkapan asing.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata serapan adalah kata yang di
serap dari bahasa lain berdasarkan kaidah bahasa penerima. Oleh karena itu, dapat dik
atakan bahwa kata serapan dapat dikatakan sebagai kata serapan jika memenuhi kaida
h-kaidah bahasa, khususnya pada bahasa Indonesia.
Adapun pengertian dari beberapa tokoh yang menyatakan arti dari Unsur Serapan,
diantaranya:
Penyerapan bahasa terjadi karena adanya kontak yang berkelanjutan dalam waktu
lama antar penutur bahasa yang berbeda. Kontak bahasa adalah hubungan kebahas
aan yang terjadi antara satu masyarakat bahasa dengan masyarakat bahasa lainnya.
2. Hocket (1965)
Perubahan dan perkembangan dalam satu bahasa adalah wajar terjadi karena adan
ya kontak bahasa antarpengguna bahasa yang berbeda. Komunikasi langsung anta
rmanusia yang berlainan bahasa, bahkan berlainan budaya, menimbulkan kontak b
ahasa yang pada akhirnya akan saling memengaruhi. Hal tersebut disebut dengan
penyerapan bahasa.
3. Sompi (2017)
Definisi kata-kata serapan adalah kata-kata yang berasal dari bahasa asing atau ba
hasa daerah, lalu digunakan dalam bahasa asli.
17
D. PENYEBAB ADANYA KATA SERAPAN
1. Sumber internal
Sumber internal yang merupakan faktor dari adanya penyerapan bahasa yaitu
swadaya bahasa dalam bahasa internalnya. Maksudnya. Pengayaan bahasa yang
dapat terwujud melalui beberapa pola, di antaranya; (a) aktivasi kata-kata lama,
(b) pembentukan kata-kata baru, ( c) penciptaan kata-kata baru, dan (d)
pengakroniman.
2. Sumber eksternal
Sumber eksternal atau sumber luar dapat terjadi melalui perluasan dari bahasa-
bahasa serumpun, dan sebagainya. Perluasan bahasa dari bahasa lain atau bahasa
serumpun biasa terjadi lantaran adanya interaksi sosial dan intensitas komunikasi.
18
4. Bahasa Belanda
Contoh: Envelope = amplop = sampul surat
Horloge = arloji = jam kecil
Apotheek = apotek = toko obat
5. Bahasa Portugis
Contoh: Acta = akta = surat tanda bukti berisi pernyataan
Armada = armada = rombongan satu kesatuan
Banco = bangku = papan dan sebagainya
6. Bahasa Arab
Contoh: Abad = abad = 100 tahun
Alam = alam = dunia
Abjad = abjad = aksara
7. Bahasa Tiongkok
Contoh: Angpao = angpau = amplop kecil tempat uang
Bakmi = bakmi = mi
Cincau = cincau = minuman dingin
Unsur serapan dalam bahasa Indonesia dibagi menjadi dua kelompok besar.
Pertama, unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia.
Maksudnya adalah unsur asing tersebut dalam pengucapan dan penulisannya masih
mengikuti cara asing.
19
Oo menjadi u
Contoh: Cartoon = kartun
G. PENGERTIAN TRANSLITERASI
Menurut kamus bahasa indonesia transliterasi adalah penyalinan dengan
penggantian huruf dari abjad yang satu keabjad yang lain (terlepas dari lafal bunyi
kata sebenarnya. Transliterasi arab latin ialah penyalinan huruf – huruf arab dengan
huruf – huruf latin beserta perangkatnya. Ada pula pendapat, penyalinan dengan
penggantian huruf abjad yg satu ke abjad yg lain: untuk mengetahui sastra Melayu
Klasik lebih mendalam, perlu dilakukan dari tulisan Arab Melayu ke tulisan Latin.
Jadi transliterasi adalah pengalihan suatu huruf ke huruf lainnya, misalkan alih
aksara, dari aksara jawa kehuruf latin.
A. Konsonan
ARAB NAMA Latin KETERANGAN
ا Alif - -
ة Ba‟ B Be
ت Ta‟ T Te
20
ج Jim J Je
د Dal D De
ر Ra‟ R Er
ش Sin S Es
21
ض Ḍaḍ Ḍ De dengan titik di bawah
غ Gain G Ge
ف Fa F Fa
ق Qaf Q Qi
ك Kaf K Ka
ل Lam L El
م Mim M Em
ى Nun N En
و Wau W We
ٍ Ha‟ H Ha
ي Ya‟ Y ye
A. Vokal
1. Vokal Tunggal
Tanda Vokal Nama Latin Keterangan
ا Fatḥah A A
¸ا Kasrah I I
ا Ḍammah U U
22
Contoh: كتت: kataba
سئل: su‟ila
2. Vokal Rangkap
Tanda Nama Latin Keterangan
Vokal
3. Vokal Panjang
Tanda
Nama Latin Keterangan
Vokal
Contoh:
ل´ ي˚ ق: qīla
23
BAB III
A. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa tanda baca hanya merupakan simbol dalam penulisan kata
atau kalimat. Dalam penulisan kalimat atau paragraf pun harus memperhatikan tanda
baca yang digunakan agar mudah dipahami seperti contoh dalam dua kalimat ini, " Kota
Tangerang Selatan Provinsi Banten" dengan "Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten".
Jadi lebih mudah dipahami dengan adanya penambahan simbol tanda baca.
Kata serapan juga bisa diartikan sebagai kata utama yang diserap atau diubah ke bahasa
sesuai penerima tanpa merubah kaidah asal kata utama tujuannya agar mudah dipahami
bagi orang yang menerima tanpa adanya pencampuran kata. Contoh bahasa Jawa
rampung dapat diartikan selesai berarti sudah jadi. Disimpulkan bahwa transliterasi
adalah penulisan atau pengucapan lambang bunyi bahasa asing yang dapat mewakili
bunyi yang sama dalam sistem penulisan suatu bahasa tertentu.
Pengalih huruf-an itu harus dilakukan dengan cara-cara ilmiah dan sistematis. Tidak
boleh ada pengurangan atau penambahan didalamnya. Sehingga, huruf-huruf Arab dapat
dilambangkan dengan tepat dalam huruf Latin. Agar bangsa Indonesia dapat membaca
huruf Arab dengan fasih dalam huruf Latin. Membaca dengan fasih yang dimaksud
adalah, membaca dengan baik dan benar sesuai kaidah tata bahasa Arab. Singkatnya,
transliterasi bahasa arab di Indonesia diharapkan dapat membantu umat Islam dalam
membaca, memahami dan menghayati sumber-sumber Islam yang berbahasa Arab.
24
DAFTAR PUSTAKA
Awwaabiin, Salma. 2021. “Kata Serapan: Pengertian, Cara Penulisan, dan Contoh
Lengkap”, https://penerbitdeepublish.com/kata-serapan/. Diakses pada 07 Oktober
Pukul 20.39.
25