Menurut pendapat saya setuju karena saat ini manusia dikelilingi oleh berbagai macam informasi
setiap harinya melalui media masa atau media cetak untuk itu saya sebagai penerima informasi
harus selektif dalam memilih informasi maupun media yang akan dipakai. Di tahapam
penyampaian informasi ini pasti ada proses penyuntingan, hal ini dilakukan untuk
menyempurnakan ejaan maupun kalimat dalam naskah tersebut agar mudah dibaca dan dipahami
oleh pembaca. Melakukan penyuntingan ini bisa dilakukan terhadap tulisan sendiri maupun
pada tulisan orang lain untuk itu kegiatan menyunting naskah harus dilakukan secara cermat dan
tidak ada yang ketinggalan agar proses penyuntingan berjalan lancar, selain membaca harus
menulis juga agar proses perbaikannya rapi dan bisa di baca oleh pembaca tanpa adanya
kesulitan.
Tujuan dilakukan penyuntingan adalah untuk untuk memperbaiki kesalahan tulisan yang
menyangkut ejaan, diksi, dan kalimat. Selain itu tujuan penyuntingan pada naskah adalah :
1. Naskah bersih dari kesalahan kebahasaan dan isi materi dengan persetujuan penulis naskah,
2. Membuat naskah yang akan dimuat atau diterbitkan lebih mudah dipahami isi atau
maksudnya, menarik serta disertai data yang akurat,
3. Menjadi jembatan yang dapat menghubungkan ide dan gagasan penulis dengan pembaca,
pendengar, dan penonton,
4. Mengolah naskah hingga layak terbit (siar untuk media noncetak) sesuai dengan ketentuan
yang diberlakukan dan dipersyaratkan oleh penerbit atau penyelenggara program siaran.
Sebagai seorang penyunting naskah memiliki tugas yang lebih rinci seperti memperbaiki naskah
berdasarkan persetujuan penulis, membuat naskah menjadi mudah untuk dipahami dan dibaca,
memperbaiki komponen kebahasaan (ejaan, diksi, dan struktur kalimat). Serta membaca dan
memperbaiki format cetak.
6 Hal yang harus dilakukan pada penyuntingan karangan saya sendiri :
1. Menyunting Penulisan Ejaan
Pada penyuntingan penulisan ejaan ini sering terjadi adanya kesalahan yang sering dilakukan
dalam penulisan karangan, Ada banyak hal yang masuk ke dalam ejaan, di antaranya ada
pemakaian huruf (penulisan huruf kapital, penulisan huruf cetak miring), penulisan kata
(akronim, singkatan, kata ganti, kata depan, dan lain-lain), penulisan angka dan lambang
bilangan, serta penulisan unsur serapan.
Contoh : Kata “antara” pada kalimat di atas menunjukkan tempat. Jadi kata “di” seharusnya
dipisah menjadi “di antara”.
2. Menyunting Tanda Baca
Selain menyunting ejaan juga harus menyunting tanda baca di sini juga terdapat kesalahan tanda
baca yang sangat penting dilakukan terutama pada penulis pemula.
Misalnya di dalam kalimat, tanda baca berfungsi untuk memberi arahan intonasi maupun
penggalan yang tepat. Kalau memberi tanda bacanya salah, bisa berakibat kesalahpahaman lho.
Banyak tanda baca yang sering kita jumpai, yaitu titik (.), koma (,), titik dua (:), tanda tanya (?),
tanda seru (!), dan masih banyak lagi.
3. Menyunting Pilihan Kata (Diksi)
Supaya pembaca dapat memahami maksud tulisan dengan cepat, maka harus menggunakan
pilihan kata yang tepat. Pilihan kata yang kita gunakan harus disesuaikan dengan jenis
tulisannya.
Misalnya kamu sedang menulis tulisan yang formal, maka kamu harus menggunakan bahasa
yang baku dalam tulisannya.
Contohnya seperti:
Sistim (tidak baku) → sistem (baku)
Nyambung (tidak baku) → menyambung atau berhubungan (baku)
4. Menyunting Keefektifan Kalimat
Kalimat efektif? Hmmm… Kalimat seperti apa sih yang bisa disebut sebagai kalimat efektif? Jika
gagasan pada kalimat disampaikan secara logis dan mudah dipahami, maka kalimat tersebut bisa
disebut sebagai kalimat efektif Squad. Kalimat yang efektif memiliki beberapa kaidah di
antaranya:
Kita lihat yuk kalimat di bawah ini.
Kami semua sedang belajar di Kelas.
Kata “kami” sudah menunjukkan bentuk jamak sehingga tidak membutuhkan kata “semua”. Jadi,
kalimat yang efektif adalah:
Kami sedang belajar di Kelas.