Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PAI

TENTANG SISTEM KERJA DAN PERBEDAN BANK


SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL

Disusun oleh
1. Cahyo Wiyono
2. Sophian Haryanto
3. M. Fani Alvikri
4. Muh. Iqbal Fadli
5. Dimas Adi Dino Bahani

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA


KABUPATEN WONOSOBO
SMA 1 MOJOTENGAH
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional Bangsa Indonesia. Sebagai bahasa nasional, Bahasa
Indonesia berfungsi sebagai bahasa pemersatu berbagai bahasa daerah di Indonesia. Bahasa tidak
hanya digunakan dalam komunikasi secara lisan, tetapi juga dalam komunikasi secara tertulis.
Begitu halnya dengan Bahasa Indonesia. Dalam penggunaanya, Bahasa Indonesia memiliki
aturan-aturan baku.
Sebagaimana telah diketahui, bahwa di zaman sekarang sudah banyak sekali penulis yang
terkenal, dengan tulisan-tulisannya telah membuat para pembaca dapat memahami dan mengerti
dengan apa yang ditulis dan apa yang dimaksud dari tulisan tersebut. Maka, penulis harus pandai
memilih kata yang tepat sehingga dapat merangkai kata manjadi kalimat yang ringkas, jelas, dan
juga mudah dipahami. Oleh karena itu, penulis akan mencoba menjelaskan segala ketentuan-
ketentuan dalam penulisan naskah atau disebut juga dengan konvensi naskah. Dengan
mempelajari konvensi naskah, penulis dapat menciptakan tulisan yang indah dalam
menampilkan sebuah tulisan itu sendiri, sehingga pembaca tertarik untuk membaca tulisan
tersebut.
Menyunting dihubungkan dengan kegiatan mempersiapkan sebuah naskah, baik berupa
tulisan pendek ataupun calon buku, dari segi bahasa. Tugas penyunting adalah mengelola bahasa
sebuah naskah, melakukan perbaikan di mana perlu, dengan berpegang pada kaidah bahasa
hingga sesampai di tangan pembaca, naskah itu menjadi lebih tertib secara tata bahasa. Dengan
kata lain, kerja menyunting berurusan dengan bahasa, dan bahasa di sini diperlakukan sebagai
sarana belaka bagi penulis guna menyampaikan ide atau perasaannya.
Fungsi menyunting sendiri tidak berhenti pada perbaikan ejaan dan tata kalimat, tapi juga
berperan untuk memastikan apakah ide penulis sampai ke pembaca secara utuh, tidak kurang
tidak lebih. Dan benar, dalam arti bersesuaian dengan fakta.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah defenisi dari penyuntingan iklan
2. Mengetahui tahapan dalam penyuntingan
3. Cara kerja penyuntingan iklan
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari penyuntingan dan iklan.
2. Supaya siswa tahu tahapan dalam penyuntingan.
3. Mengetahui cara kerja penyuntingan iklan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penyutingan Iklan


Suntingan ialah pembetulan atau pembaikan karangan, buku, makalah dan sebagainya.
Penyuntingan pula ialah perbuatan menyunting. Dari segi tugas, penyunting berperanan memilih
dan menyusun karya orang lain atau pihak lain untuk diterbitkan. Penyunting juga mungkin
ditugaskan untuk menyediakan karya atau sekumpulan karya orang lain untuk diterbitkan.
Penyunting juga bertugas untuk menyediakan sendiri manuskrip bagi diterbitkan.
Sedangkan Iklan atau dalam bahasa Indonesia formalnya pariwara adalah promosi benda
seperti barang, jasa, tempat usaha, dan ide yang harus dibayar oleh sebuah sponsor. Manajemen
pemasaran melihat iklan sebagai bagian dari strategi promosi secara keseluruhan.

B. Tahapan Dalam Penyuntingan


1. Suntingan subtansi
Seseorang yang berperanan menilai isi bahan yang ada sesuai untuk disiarkan atau tidak,
dan bertanggungjawab kepada pihak pengurusan terhadap sembarang implikasi penyiaran bahan
itu, termasuk kemungkinan dipertikaikan dari segi undang-undang, digelar editor subtantif.
Penyuntingan substantif merujuk kepada pembaikan yang dilakukan pada sesuatu karya
dari segi isinya dan organisasinya. Penyuntingan ini memberi tumpuan pada isi, bentuk,
organisasi (susunan idea), dan tanggapan penulis.
Fungsi penyuntingan substantif adalah seperti yang di bawah ini.
a. Membentuk ekspresi fikiran penulis, bukan membentuk fikiran itu sendiri
b. Menghapuskan ungkapan yang berlebihan, kata-kata yang tidak perlu, perkara yang
tidak relevan (bukan menghapuskan idea penulisnya)
c. Mempermudah atau memperbaik manuskrip supaya dapat difahami dengan jelas oleh
pembaca tanpa menjejaskan gaya bahasa penulis
d. Mencorak dan membentuk hasil penerbitan
e. Menulis atau mengolah semula tajuk
Oleh itu penyunting substantif berperanan menulis semula bahagian-bahagian dalam
manuskrip tanpa menghilangkan gaya bahasa penulis, memastikan suara penulis sampai kepada
pembaca dengan jelas dan berkesan. Jikalau perlu, dia boleh menyusun manuskrip itu semula.
Selain itu, dia juga perlu mengenal pasti masalah teknikal, fakta atau sumber fakta, unsur
plagiarisme, dan akhirnya memastikan tiada unsur yang boleh menimbulkan masalah
perundangan.
Semasa melakukan penyuntingan substantif, perkara yang berikut perlu diberi perhatian.
a. Maklumat yang diberi itu baharu dan semasa, bukan semata-mata olahan semula bahan
yang sudah terbit.
b. Pandangan dan cadangan yang dikemukakan berasaskan fakta yang sudah
didokumentasikan.
c. Penulis benar-benar mempunyai sesuatu yang ingin diperkatakan, bukan cuma
menyusun petikan dengan harapan untuk menghasilkan manuskrip bagi diterbitkan.
d. Pengaliran ideanya logik dan lancar selain dapat menarik perhatian.
e. Fakta yang dikemukakannya tidak bercanggah.
2. Suntingan Kopi
Penyunting Kopi berperanan meneliti kesemua aspek bahasa, kelancaran bahasa, dan
keseragaman gaya paparan. Seterusnya kelompok editor yang terakhir, yaitu mereka yang
bertugas menanda teks untuk panduan pereka bentuk dan pereka letak, digelar Editor
Pengeluaran
Umumnya editor kopi melakukan penyuntingan untuk memastikan karya yang akan
disiarkan itu baik, tekal gayanya dan bebas daripada kesalahan.
Tugas khusus editor kopi adalah seperti yang di bawah ini.
a. Memotong, menambah atau membetulkan isi karya mengikut keperluan dan kesesuaian
bagi menjamin karya penulis memenuhi piawai penerbit.
b. Memastikan karya memperkatakan tujuan karya itu ditulis
c. Melenyapkan percanggahan fakta
d. Membetulkan ketidaktentuan aspek bahasa seperti ayat, frasa dan pemilihan perkataan,
ejaan, tanda baca, penggunaan huruf besar, penggunaan huruf kecil, dan kependekan
e. Menentukan keseragaman gaya paparan seperti jadual, senarai petikan, biografi, dan
nota kaki.
f. Memastikan idea penulis berkembang secara logic
g. Memastikan kapsyen berkaitan dengan ilustrasi
h. Menandakan arahan (mark-up) pada manuskrip dengan memberikan spesifikasi sebenar
bagi setiap unsur yang melibatkan muka taip, saiz taip, dan jarak antara baris (leading).
Editor kopi yang baik ialah mereka yang berpengetahuan dan berkemahiran dalam
tatabahasa, termasuk tanda baca dan penggunaan huruf. Editor kopi yang baik juga perlu
mempunyai "rasa bahasa", daya pemerhatian yang tajam, pengetahuan yang luas, kebolehan
menggunakan perkataan yang sesuai, dan sifat-sifat positif seperti suka mengambil tahu, teliti,
dan sabar.
Editor kopi majalah terlibat dalam semua aspek pengeluaran majalah iaitu menyemak
reka letak, membantu memilih ilustrasi (termasuk foto), membaca pruf dan menulis rencana.
Editor laporan tahunan, jurnal dan buletin di institut pendidikan guru juga melaksanakan fungsi
yang sama.

Menyunting Teks Iklan


Menyunting teks iklan merupakan kegiatan memperbaik teks sebelum dipublikasikan
agar dapat menghasilkan sebuah teks iklan yang baik dan menarik. Penyuntingan sangat penting
karena akan menentukan kualitas teks iklan tersebut. Ada dua hal yang bisa dilakukan dalam
penyuntingan, yaitu redaksional (menyoal kebahasaan; ejaan, diksi, dan kalimat) dan substansial
(menyoal isi dan data). Seorang penyunting yang baik tentunya tidak boleh mengubah substansi
isi teks. Penyunting juga harus paham benar bagaimana ciri teks iklan yang baik. Tidak mungkin
bisa memperbaiki teks orang lain jika tidak memahami seluk beluk teks tersebut. Dalam
menyunting, lakukan perbaikan kesalahan yang terjadi pada teks serta membuat teks tersebut
lebih menarik.
Kaidah Teks Iklan • Menggunakan slogan yang berisi opini yang bisa menarik masyarakat
agar melaksanakan yang ditawarkan dalam iklan tersebut. • Kalimat persuasif, kalimat ajakan
yang dapat mengajak masyarakat untuk melaksanakan kegiatan yang ditawarkan.
Hal yang Dilihat dalam Menyunting Teks Iklan
1. Ejaan. Penyunting harus melihat teks tersebut menggunakan aturan ejaan yang
disempurnakan atau tidak, jika tidak maka harus disesuaikan. Contoh: mentiup  meniup
2. Tanda baca. Penggunaan tanda baca seperti tanda titik (.), tanda koma (,), tanda petik
(“....”) harus memiliki ketepatan, sehingga perlu diperhatikan juga jika sedang
menyunting teks. Contoh: penulisan Mei Rukmana SPd. Memiliki kesalahan dalam
penggunaan tanda baca. Penulisan yang sesuai dengan kaidah EYD yaitu setelah nama
menggunakan tanda koma, dan penulisan gelar dipisahkan dengab tanda titik, seperti
berikut Mei Rukmana, S.Pd.
3. Diksi. Pemilihan kata jenis tulisan yang sifatnya formal atau tidak penyunting akan
menggunakan diksi yang maknanya lebih halus atau menggunakan makna dentasi atau
konotasi untuk menyampaikan maksud yang ingin diutarakan.
4. Kalimat. Keefektifan kalimat seperti susunan S-P-O-K atau lainnya.
5. Sistematika penulisan. Penulisan paragraf atau teks, mulai dari numerisasi atau lainnya.
6. Kebenaran konsep. Dalam teks biasanya ditemukan konsep-konsep ilmiah, penyunting
akan melihat hal tersebut yang dicantumkan benar atau tidak.
Sebelumnya telah melakukan proses penyuntingan teks iklan. Agar lebih memahami proses
penyuntingan, perhatikan dengan teliti teks iklan berikut ini.

Pada iklan di atas struktur teks adalah sebagai berikut.


Struktur Teks Teks
Orientasi 4 Langkah Menangani Sampah
Tubuh iklan 1. Lihat, jika ada sampah, termasuk puntung rok*k sekaligus
2. Pungut sampah tersebut walaupun itu sampah dari orang lain
3. Bawa sampah tersebut kemanapun hingga menemukan tempat sampah
4. Buang sampah di tempat yang anda temui.
Justifikasi -

Kekurangan teks iklan tersebut adalah pada bagian justifikasi, sebaiknya pada bagian justifikasi
disajikan manfaat membuang sampah yaitu menjadi bersih dan sehat.

Kaidah Teks Iklan


1. Menggunakan slogan yang berisi opini yang bisa menarik masyarakat untuk
menggunakan melaksanakan yang ditawarkan dalam iklan tersebut. Pada contoh teks
iklan sudah menggunakan slogan yaitu 4 Langkah Menangani Sampah
2. Kalimat persuasif, kalimat ajakan yang dapat mengajak masyarakat untuk melaksanakan
kegiatan yang ditawarkan. (Lihat, Pungut, Bawa, dan Buang).

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Suntingan ialah pembetulan atau pembaikan karangan, buku, makalah dan sebagainya.
Penyuntingan pula ialah perbuatan menyunting. Iklan yang baik dan menarik tentunya mendapat
respon yang baik dari masyarakat, beberapa ciri iklan yang baik diantaranya adalah mempunyai
sasaran yang jelas, mempunyai fokus atas hal yang ingin dikomunikasikan, mempunyai daya
tarik tertentu, dan sajikan iklan dengan menarik. Setelah melihat iklan tersebut diharapkan
masyarakat melaksanakan kegiatan membuang sampah dengan benar.

B. Saran
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini, untuk itu penulis
mengharapkan agar pembaca bersedia memberikan kritik dan sarannya yang bisa menjadi acuan
atau pedoman untuk penulis agar lebih baik lagi dalam pembuatan makalah.

Anda mungkin juga menyukai