“SASTRA BANDINGAN”
Dosen Pengajar :
Dr. M. Rafiek, M.Pd.
Disusun Oleh :
Istiqomah HM (2220114320003)
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah
tepat pada waktunya yang berjudul “Makalah Sastra Bandingan”. Makalah ini berisikan
informasi tentang Makalah Tentang Sastra Bandingan. Diharapkan Makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua tentang sastra bandingan. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan
makalah ini dari awal sampai akhir.
Penyusun
…………
ii
DAFTAR ISI
JUDUL.......................................................................................................................i
KATAPENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH.....................................................................................1
C. TUJUAN PENELITIAN......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN....................................................................................................5
B. SARAN................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode sastra bandingan hampir menyerupai dengan sebuah metode kritik sastra, yang
mana objek dari konsep ini lebih dari satu karya. Penekanan atau titik penting sastra
bandingan adalah pada aspek kesejarahan teks. Itulah mengapa sebabnya sastra bandingan
bersifat positivistic dan penuh penilaian. Kajiannya bertema binari (duaan) dan bertumpu
pada rapport defaits, artinya perhubungan faktual antara dua buah teks yang diteliti secara
pasti. Selain itu kegiatan yang dilakukan juga menganalisis, menafsirkan dan menilai karena
objeknya lebih dari satu, setiap objek harus ditelaah, barulah hasil telaah tersebut
diperbandingkan. Bisa saja, peneliti melakukan analisis struktural kedua karya, baru
diperbandingkan. Maka dengan cara ini akan mempermudah peneliti melakukan bandingan.
Setidaknya akan mudah ditemukan unsur persamaan dan perbedaan setiap karya sastra. Pada
penelitian sastra bandingan dengan menggunakan metode diakronis merupakan penelitian
resepsi sastra yang dilakukan terhadap tanggapantanggapan pembaca dalam beberapa
periode atau jangka waktu. Namun, periode waktu yang dimaksud masih berada dalam satu
rentang waktu. Penelitian resepsi diakronis ini dilakukan berdasarkan tanggapantanggapan
pembaca dalam beberapa periode yang berupa kritik sastra atas karya sastra yang dibacanya,
maupun dari teksteks yang muncul setelah karya sastra yang dimaksud. Pada umumnya
penelitian resepsi diakronis dilakukan atas tanggapan pembaca yang berupa kritik sastra,
baik yang termuat dalam media massa maupun dalam jurnal ilmiah dan juga dari berbagai
sumber yang ada.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
iv
BAB II
PEMBAHASAN
Sastra bandingan adalah salah satu dari bagian dari sekian banyak pendekatan yang
dibahas dalam ilmu sastra. Dijelaskan Dalam kamus Webster bahwa sastra bandingan
adalah teknik analisis yang mempelajari hubungan timbal balik karya sastra dari dua atau
lebih kebudayaan nasional yang biasanya berlainan atau berbeda bahasa, dan terutama
pengaruh karya sastra yang satu terhadap karya sastra yang lain akan di ketahui dampak dan
nilai sastra budayanya. Menurut Dewi Nawang Wulan dalam penelitiannya, Damono
menyatakan, sastra bandingan adalah pendekatan dalam ilmu sastra yang tidak dapat
menghasilkan teori sendiri. Boleh dikatakan teori apapun bisa dimanfaatkan dalam
penelitian sastra bandingan, sesuai dengan objek dan tujuan penelitiannya. Sastra bandingan
dalam beberapa tulisan juga disebut sebagai studi atau kajian. Metode perbandingan adalah
yang utama dalam langkah-langkah yang dilakukannya (2013: 1).
Berlanjut dalam penelitiannya di jelaskan bahwa kajian (penelitian) sastra bandingan
mempelajari bermacam-macam persamaan dan perbedaan yang terdapat dalam karya sastra
yang dibandingkan, yang bersifat universal maupun orisinal, misalnya tentang jenis-jenis
sastra, struktur, style, tema, amanat, atau isinya secara keseluruhan. Tujuan utama
kajian (penelitian) sastra bandingan adalah menelaah/menemukan kekhasan atau sifat- sifat
khas dari karya sastra yang dibandingkan (Noor, 2015: 9).
v
C. Bidang Kajian Sastra Bandingan
Bidang kajan dalam sastra bandingan terdapat banyak aspek dan hal. Bidang kajian
penelitian yang digunakan dalam sastra bandingan sangat luas dan tidak ada patokan khusus
di dalamnya. Menurut Kasim tiap peneliti boleh membandingkan unsur apa saja yang
memiliki kemiripan. Bidang-bidang pokok yang menjadi titik perhatian dalam perhatian
dalam penelitian sastra bandingan menurut Kasim (dalam Endraswara, 2011: 81) adalah
sebagai berikut:
1. Tema dan motif, melingkupi buah pikiran, gambaran perwatakan, alur (plot), episode,
latar (setting), ungkapan-ungkapan
2. Genre dan bentuk (form), stalistika, majas, suasana
3. Aliran (moventent) dan angkatan (generation)
4. Hubungan karya sastra dengan ilmu pengetahuan, agama/ kepercayaan, dan
karya-karya seni
5. Teori sastra, sejarah sastra, dan teori kritik sastra
Dalam praktiknya Studi sastra bandingan menurut Hutomo (1993: 11-12) terdapat 3
landasan yaitu:
1. Afinitas, yaitu keterkaitan unsur-unsur intrinsik (unsur dalaman) karya sastra, misalnya
unsur struktur, gaya, tema, mood (suasana yang terkandung dalam karya sastra) dan lain-
lain, yang dijadikan bahan penulisan karya sastra.
2. Tradisi, yaitu unsure yang berkaitan dengan kesejarahan penciptaan karya sastra.
3. Pengaruh.
Objek kajian Sastra Bandingan menurut Suripan Sadi Hutomo (1990: 9-11) adalah
sebagai berikut:
1. Membandingkan dua karya sastra dari dua Negara yang bahasanya benar-benar berbeda.
2. Membandingkan dari dua Negara yang berbeda dalam bahasa yang sama. Dalam situasi
yang benar-benar sama atau dalam dialek yang berbeda Misalnya: novel “Salina” karya
A. Samad Said (Malaysia) dengan novel “Puncak Pertama” karya Muslim Burmat
(Brunei).
3. Membandingkan karya awal seorang pengarang di Negara asalnya dengan karya setelah
berpindah kewarganegaraannya. Misalnya: NH Dini, Hati yang Damai (sewaktu WNI)
dengan Pada Sebuah Kapal (WN Perancis).
4. Membandingkan karya seorang pengarang yang telah menjadi warga suatu Negara
tertentu dengan karya seorang pengarang dari Negara lain.
5. Membandingkan karya seorang pengarang Indonesia dalam bahasa daerah dan bahasa
Indonesia. Misalnya, Ajip Rosidi (Sunda — Indonesia).
6. Membandingkan dua karya sastra dari dua orang pengarang berwarga Negara Indonesia
yang menulis dalam bahasa asing yang berbeda.
vi
7. Membandingkan karya sastra seorang pengarang yang berwarga Negara asing di suatu
Negara dengan karya pengarang dari Negara yang ditinggalinya (kedua karya sastra ini
ditulis dalam bahasa yang sama).
Francois Jost (dalam rahman, 2000:6-7) mengemukakan empat hal jurus tahap
analisis sastra bandingan, yaitu:
1. Mencermati karya sastra satu dengan lainya menelusuri pengaruh karya sastra satu
dengan yang lainya, termasuk disini adalah interdisipliner sastra bandingan, seperti
sosiologi, filsafat, psikologi.
2. Kategori yang mengkaji tema karya sastra.
3. Kategori yang menganalisis gerakan atau kecendrungan yang menandai suatu pradaban,
misalnya realisme dan renaissance.
4. Analisis bandingan antara genre satu dengan genre yang lain.
vii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sastra bandingan merupakan sebuah kajian yang memuat nilai kandungan dari sebuah
sastra. Untuk sastra yang di kaji punya banyak jenis misalnya cerita, novel, dan lainya. Baik
mulai dari sastra tulisan maupun lisan. Dalam analisis sastra banding memerlukan ketelitian
yang jernih dalam pembahasannya. Adapun hal-hal yang dibutuhkan ketika menganalisis
yaitu konstruksi analisis harus jelas,tegas,dan mengarah ke sastra bandingan. Analisis selalu
menuju pada penemuan relasi antara dua karya atau lebih antara karya sastra dengan aspek
lain. Hal penting lainya adalah kesejajaran menjadi tumpuan analisis.
B. Saran
viii
DAFTAR PUSTAKA
http://andrinovansyah.blogspot.co.id/2016/10/makalah-sastra-bandingan-metode.html di
akses pada jum’at 13 oktober 2017
ix