Disusun Oleh :
Nama
NPM
: MARETMA SADAWA
: 15.021.111.127
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS DARMA AGUNG
MEDAN
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena dengan pertolongan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Kalimat Dalam Tulisan Ilmiah. Meskipun banyak rintangan
dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami
berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Kiranya makalah ini dapat meberikan pengetahuan yang lebih luas
kepada para pembaca. Meski begitu, penulis sadar bahwa makalah ini
terdapat kekurangan dan kelebihan. Untuk itu, saran dan kritik yang
membangun dari pembaca akan diterima dengan senang hati.
Medan,
Oktober 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................
ii
1
3
4
5
5
5
10
12
15
16
17
20
A. Kesimpulan .................................................................
21
B. Saran ........................................................................
22
22
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Kegiatan menulis merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan
dalam proses belajar yang dialami mahasiswa selama menuntut ilmu di
perguruan tinggi. Pada setiap semester para mahasiswa harus menulis
makalah atau tulisan lainnya, bahkan untuk sebagian besar mata kuliah
yang ditempuh. Dengan demikian, mereka diharapakan akan memiliki
wawasan yang lebih luas dan mendalam mengenai topik yang ditulisnya.
Dalam menghadapi tugas menulis di atas sebagian besar mahasiswa
menganggapnya sebagi beban berat. Anggapan tersebut muncul karena
kegiatan menulis menyita banyak waktu, tenaga, pemikiran, serta
perhatian yang sungguh-sungguh. Disamping itu kegiatan menulis
menuntut keterampilan yang kadang-kadang tidak dimiliki oleh
mahasiswa. Ada pula mahasiswa yang meragukan kegunaannya, apalagi
jika tugas menulis itu dikaitkan dengan mata kuliah yang bukan
merupakan mata kuliah bidang studinya.
Sehubungan dengan kegunaan tugas atau kegiatan menulis tersebut,
Subarti Akhadiah dkk (1988) mengemukakan bahwa banyak keuntungan
yang dapat diambil dari pelaksanaan tugas atau kegiatan menulis
tersebut, antara lain:
1. Dengan menulis kita dapat lebih mengenali kemampuan dan
potensi diri kita
2. Melalui kegiatan menulis kita mengembangkan berbagai gagasan
3. Kegiatan menulis memaksa kita lebih banyak menyerap, mencari,
serta menguasai informasi sehubungan dengan topik yang kita tulis
4. Menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematik serta
mengungkapkannya secara tersurat
5. Melalui tulisan kita akan dapat meninjau serta menilai gagasan
kita sendiri secara lebih objektif
6. Dengan menuliskan di atas kertas kita akan lebih mudah
memecahkan permasalahan
7. Tugas menulis mengenai suatu topik mendorong kita belajar
secara aktif
ilmiah?
Apa saja ciri-ciri kalimat efektif dalam karya tulis ilmiah?
Apa saja sebab-sebab ketidakefektifan kalimat?
Apa yang dimaksud dengan paragraf?
Apa saja jenis paragraf yang perlu diketahui dalam kaitannya
2.
3.
4.
5.
Mendeskripsikan
Mendeskripsikan
Mendeskripsikan
Mendeskripsikan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kalimat Efektif dalam Karya Tulis Ilmiah
Kalimat efektif adalah kalimat yang berisikan gagasan pembicara atau
penulis yang dapat dipahami oleh pendengar atau pembaca (singkat),
hemat dalam pemakaian atau pemilihan kata-kata (jelas), dan sesuai
dengan kaidah bahasa yang berlaku (tepat). Penggunaan kalimat efektif
dalam karya tulis ilmiah diukur dari dua sisi, yaitu dari sisi penulis dan
pembaca. Dari sisi penulis, kalimat dikatakan efektif jika kalimat yang
digunakan dapat mengakomodasi gagasan kelimuan penulis secara tepat
dan akurat. Sedangkan dari sisi pembaca, pesan kalimat ditafsirkan sama
persis dengan yang dimaksudkan penulisnya. Oleh sebab itu , jika
pembaca masih mengalami kebingungan dan kesulitan yang
mengakibatkan salah menafsirkan pesan kalimat maka kalimat tersebut
belum dapat dikategorikan efektif (Heri dan Anang, 2007).
1. Ciri-Ciri Kalimat Efektif dalam Karya Tulis Ilmiah
secara garis besar kalimat efektif mempunyai ciri-ciri gramatikal,
bernalar atau logis, efisien, dan jelas. Keempat hal yang menjadi syarat
ini merupakan syarat pokok yang perlu dimilki oleh semua kalimat dalam
karya tulis ilmiah. Syarat yang lain, misalnya keparalelan dan
kevariasian, hanya berlaku pada kalimat-kalimat tertentu. Sedangkan
syarat penekanan tidak bisa ditentukan kebenarannya dalam pemakaian
mengingat yang perlu mendapat tekanan dalam suatu kalimat sifat
subjektif, sehingga yang tahu secara pasti hanya penulis. Disamping itu
cara melakukan penekanan tidak hanya menggunakan satu cara,
melainkan tergantung kepada penulisnya. Berikut ini adalah pemaparan
ciri-ciri kalimat efektif antara lain:
1) Gramatikal
Syarat pertama kalimat efektif adalah kegramatikalan atau
kebenaran kalimat. Suatu kalimat dikatakan gramtikal atau benar
Contoh:
Rina menangkapkan kupu-kupu adiknya.
Seharusnya:
Rina menangkapkan adiknya kupu-kupu. / Rina menangkap kupu-kupu
untuk adiknya.
Kalimat menjadi tidak logis dapat juga disebabkan oleh pengguna
logika bahasa yang salah.
Contoh:
Seharusnya:
Pasukan Mujahidin tembak-menembak dengan pasukan pemerintah
Kabul dukungan Soviet di perbatasan kota.
Amuba itu hewan yang sangat sekali.
Dalam percakapan sehari-hari atau pun di surat kabar sering
dijumpai penggunaan unsur mubazir. Unsur mubazir itu dapat berupa
penggunaan kata tugas.
Contoh:
Kakak dari Bapak Parno meninggal pada hari Senin yang lalu.
Mereka membicarakan tentang hasil penelitiannya.
Seharusnya:
Kakak Bapak Parno meninggal pada hari Senin yang lalu.
Mereka membicarakan hasil penelitiannya.
4) Jelas
Tujuan menyusun kalimat adalah untuk menyampaikan informasi
(proposisi) kepada orang lain. Tujuan itu dapat tercapai bila proposisi
kalimat itu dapat dipahami dengan mudah oleh para pembaca.
Kalimat yang proposisinya dapat mudah dipahami itulah yang
dinamakan kalimat jelas. Sebaliknya, kalimat yang mempunyai
kemungkinan banyak tafsir dinamakan kalimat ambigius (Heri
Suwignyo dkk, 2001). Kalimat yang ambigius dalam karya tulis ilmiah
perlu dihindari sebab dapat menimbulkan salah pengertian.
Contoh:
Gadis itu tidak cantik, pandai, dan ramah.
Kemungkinan arti:
Gadis itu pandai, ramah, dan tidak cantik. / Gadis itu tidak cantik,
tidak pandai, dan tidak ramah.
Kesalahan penggunaan tanda baca dapat menimbulkan ketidakjelasan
kalimat. Dalam surat kabar sering dijumpai kalimat-kalimat yang
tidak memperhatikan penggunaan tanda baca.
memukul (salah)
Di sekolah diadakan pentas seni (benar) Sekolah mengadakan
dihilangkan)
Selain daripada bekerja, ia juga kuliah. (kata daripada
dihilangkan
5. Salah nalar
10
Contoh:
Waktu dan tempat dipersilahkan. (siapa yang dipersilahkan)
Vespa Pak Erwin mau dijual. (apakah bisa menolak?)
Silakan maju ke depan. (maju selalu ke depan)
Adik mengajak temannya naik ke atas. (naik selalu ke atas)
Pak, saya minta izin ke belakang. (toilet tidak selalu berada di
belakang)
Saya absen dulu anak-anak. (absen: tidak masuk, seharusnya
presensi)
Bola gagal masuk gawang. (ia gagal meraih prestasi) (kata
katakan)
8. Pengaruh bahasa daerah
Contoh:
sudah pada hadir. (Jawa: wis padha teka) (seharusnya sudah
hadir)
oleh saya. (Sunda: ku abdi) (seharusnya diganti dengan
B. Pengertian Paragraf
11
12
13
sebuah kalimat, mungkin terdiri atas dua buah kalimat, mungkin juga
lebih dari dua buah kalimat. Bahkan, sering kita temukan bahwa
satua paragraf berisi lebih dari lima buah kalimat. Walaupun paragraf
itu mengandung beberapa kalimat, tidak satupun dari kalimat-kalimat
itu yang memperkatakan soal lain. Seluruhnya memperbincangkan
satu masalah atau sekurang-kurangnya bertalian erat dengan masalah
itu.
Dari pemaparan Zainal Arifin dan Amran Tasai di atas dapat disarikan
bahwa paragraf merupakan kumpulan kalimat, terdapat satu pokok
fokus pembicaraan yang dipaparkan dalam beberapa kalimat yang
mana dalam sebuah paragraf tidak mengikat terdiri atas berapa
kalimat, dapat satu kalimat, dua kalimat, bahkan lebih dari lima
kalimat. Yang perlu digarisbawahi di sini adalah sebuah paragraf
hanya terdapat satu pokok pembicaraan fokus yang dikembangkan
dalam satu, dua, tiga, bahkan lebih dari kalimat yang mana jumlah
kalimat tergantung dari unsur pokok fokus pembicaraan dan tidak ada
istilah dalam satu paragraf membicarakan topik yang berlainan
dengan topik yang dibicarakan dalam paragraf tersebut.
Secara umum definisi paragraf dapat dijabarkan bahwa paragraf
merupakan sekumpulan kalimat yang saling terkait satu kalimat
dengan lainnya, paragraf merupakan bagian dari suatu bab yang
tersusun secara runtut dan terpadu, pada umumnya sebuah paragraf
ditandai dengan penulisan pada baris baru dengan penulisan awal
hurufnya mengarah ke dalam, dalam sebuah paragraf terdapat
kalimat pembuka, kalimat inti, dan kalimat penutup. Adapun dalam
sebuah penyusunan paragraf tidak dibenarkan
membicarakan/membahas materi yang berseberangan dengan fikus
materi yang dibicarakan dalam satu paragraf karena sebuah paragraf
merupakan satu kesatuan utuh sebuah pemaparan permasalahan atau
materi yang utuh dan terpadu.
1. Unsur-Unsur Penyusun Paragraf
14
15
16
17
18
BAB III
A. KESIMPULAN
PENUTUP
19
A. SARAN
Dalam kegiatan menulis karya tulis ilmiah hendaknya para mahasiswa
memperhatikan penggunaan kalimat efektif. Dalam kegiatan menulis
karya tulis ilmiah hendaknya para mahasiswa menghindari penggunaan
kalimat yang tidak efektif.
20
DAFTAR PUSTAKA
http://aiemalissa.wordpress.com/2009/10/04/kalimat-efektif-dlm
bind/ akses 12 Oktober 2010
http://id.wikipedia.org/wiki/Paragraf
http://www.brainyquote.com/words/pa/paragraph199391.html
Arifin, Zaenal, et. al. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo. 2008
Akhadiah, Sabarti dkk. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa
Indonesia. Jakarta: Erlangga
21