Anda di halaman 1dari 4

Nama : Jesun Weddy Artaban Purba

NIM : F1E121101

Ruang : R003

Prodi : Sistem Informasi

Matkul : Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu :
Dr. Drs. Hary Soedarto Harjono, M.Pd.
Lembar Kerja Mahasiswa

1. Jelaskan perbedaan antara paragraf pembuka, penghubung, dan penutup!


 - Paragraf pembuka adalah tiap jenis tulisan atau karangan akan mempunyai
paragraf yang membuka atau mengantarkan tulisannya, atau
mengantarkannya pikiran utama ke dalam bagian-bagian tulisan tersebut.

- Paragraf penghubung adalah semua paragraf yang terdapat antara paragraf


pembuka dan paragraf penutup.

- Paragraf penutup adalah paragraf yang dimaksudkan atau diharapkan untuk


mengakhiri tulisan atau bagian tulisan atau karangan.

2. Sebutkan syarat-sarat paragraf yang baik. Jelaskan tiap-tiap syarat paragraf


yang telah Anda sebutkan!
 1. Kesatuan Paragraf
Kesatuan paragraf membina paragraf itu secara bersama-sama menyatakan
suatu hal, suatu pikiran atau gagasan tertentu.Kesatuan paragraf tidak boleh
diartikan bahwa ia hanya memuat satu hal saja. Sebuah paragraf yang memiliki
kesatuan bisa saja mengandung beberapa hal atau beberapa perincian, tetapi
semua unsur tadi haruslah bersama-sama digerakkan untuk menunjang
sebuah maksud tunggal atau pikiran utama.

2. Koherensi
Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah paragraf adalah bahwa paragraf
harus mengandung koherensi atau kepaduan yang baik. Kepaduan yang baik
itu terjadi apabila hubungan timbal balik antara kalimat-kalimat yang membina
paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami. Pembaca dengan mudah
mengikuti jalan pikiran penulis tanpa merasa bahwa ada sesuatu yang
menghambat atau semacam jurang yang memisahkan sebuah kalimat dari
kalimat lainnya, tidak terasa loncatanloncatan pikiran yang membingungkan.
3. Perkembangan Paragraf
Pengembangan paragraf merupakan cara penulis untuk mengembangkan pola
pikiran dalam suatu paragraf. Pengembangan pola pikiran ini bisa dilakukan
dengan mengembangkan kalimat topik ke dalam berbagai kalimat penjelas
yang ada dalam paragraf.

3. Jelaskan perbedaan alat pembina koherensi secara eksplisit dengan implisit!


 Alat pembina koherensi secara eksplisit erat hubungannya dengan masalah
kebahasaan, sedangkan secara implisit erat hubungannya dengan masalah
perincian dan urutan isi paragraf.

4. Tulislah sebuah tulisan atau karangan pendek yang mengandung paragraf


pembuka, penghubung, dan penutup!
 Puji syukur kepada Tuhan karena kita dapat melaksanakan rapat ini dengan
lancar seperti yang kita harapkan. Sekarang kita tinggal menjalani keputusan
hasil rapat tersebut. Saya harap kita semua dapat menerima hasil keputusan
rapat dengan hati yg tulus demi kepentingan bersama. Demikian keputusan
hasil rapat dari saya. Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terima
kasih.

5. Tulislah sebuah paragraf yang menerapkan metode klimaks!


 Dalam pengembangan komoditas kopi terlihat berbagai instansi yang
menangani kegiatan produksi pengolahan, dan pemasaran. Pelbagai kegiatan
pembinaan dalam pengembangan komoditi kopi harus didasarkan pada suatu
kebijaksanaan komoditas yang konsisten dan terpadu. Kebijaksanaan produksi,
pengolahan lahan, dan pemasaran-pemasaran itu harus secara konsisten dan
terpadu membina peranan komoditas kopi dalam pembangunan nasional.
Demikian pula untuk komoditas pertanian yang lain. Inilah yang disebut
kebijaksanaan komoditas terpadu secara vertikal.
6. Tulislah sebuah paragraf yang menerapkan metode analogi!
 Pertumbuhan tindak kejahatan korupsi di Indonesia terus bertumbuh pesat.
Baru saja ada yang tertangkap sudah muncul banyak tersangka lain yang terus
menghebohkan dunia perpolitikan Indonesia. Sama halnya seperti pepatah
mati satu tumbuh seribu. Begitulah juga keadaaan tindak korupsi di negara ini
yang terus tumbuh pesat dan merugikan banyak orang.

7. Tulislah sebuah paragraf yang menerapkan metode sebab-akibat!


 Hasil panen para petani di Desa Cikaret hampir setiap musim tidak
memuaskan. Banyak tanaman yang mati sebelum berbuah karena diserang
hama. Banyak pula tanaman yang tidak berhasil tumbuh dengan baik.

8. Tulislah sebuah paragraf yang menerapkan metode proses!


 Beberapa orang mematikan rice cooker setelah matang agar nasinya tidak
terlalu kering. Tapi beberapa orang terkendala dengan ketakutan akan basi.
Berikut ini cara agar nasi kembali tidak basi. Pertama, siapkan tempat
mengukus. Pastikan kering, dan bersih. Kedua, isi bagian bawah dengan air
dan garam, dan isi bagian atas dengan nasi. Ketiga, rebus selama ± 15 menit,
aduk agar nasi sedikit memisah dan tidak menggumpal. Nasi bisa dimakan
kembali.

9. Tulislah sebuah paragraf yang menerapkan metode definisi istilah!


 Karya sastra adalah ekspresi artistik manusia dengan menggunakan bahasa.
Tidak semua karya artistik menggunakan bahasa, juga tidak semua ekspresi
yang menggunakan bahasa adalah sastra. Oleh karena itu, yang dimaksud
dengan sastra atau karya sastra harus dikaitkan antara ekspresi artistik di satu
pihak dan penggunaan media bahasa dipihak lainnya. Dengan demikian, kita
akan beroleh pemahaman yang benar.

Anda mungkin juga menyukai