Disusun Oleh :
1. Maryam Argiyanti
2. Muhammad Bima Riski
3. Muhammad Faisal Zam
4. Muhammad Naufal Ali Akbar
UNIVERSITAS RIAU
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Atur Cara Kehidupan dan Praktik Keseharian” tepat
waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah budaya melayu di kampus
Universitas Riau. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca .
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Naila Fauza MPd, selaku
dosen mata kuliah budaya melayu. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan
terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
10 April 2020
Penulis
BAB 1
Pembukaan
A. Latar Belakang
Dalam berkehidupan tentunya ada tata cara atau aturan dan adanya ciri ciri khas
yang berbeda di setiap suku di Indonesia. Budaya melayu Riau memiliki beberapa
cara kehidupan seperti permainan dan masakan masakan khas dari riau yang telah
lama turun temurun dari orang tua orang tua melayu dahulu. Di tengah kemajuan
teknologi saat ini, hampir semua permainan tradisi terlupakan. Anak-anak masa kini
bisa dikatakan asing, bahkan tidak lagi tahu tentang permainan nenek moyang mereka
itu.
Apalagi tentang makna dan filosofi dalam permaianan tersebut. Di sinilah
pentingnya melestarikan permainan tersebut, baik dengan cara menggelar lomba atau
sekadar pertunjukan biasa. Ini jugalah yang menjadi dasar mengapa Dinas
Kebudayaan Riau menggelar berbagai perlombaan tradisi tersebut beberapa waktu
lalu sempena hari jadi Provinsi Riau.
Riau cukup kaya dengan aneka makanan dan masakan khas yang berkesan di lidah
pengunjung. Makanan dan masakan khas melayu Pekanbaru Riau tersebut bukan
hanya disukai orang melayu, namun juga setiap orang yang singgah ke Pekanbaru
atau Riau banyak yang cepat-cepat ingin mencicipi rasa kuliner di sini.
Tidak hanya dari segi permainan dan makanan saja namun suku melayu riau
memiliki khas dalam beberapa tata cara perobatan kesehatan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja permainan melayu Riau?
2. Apa saja masakan khas dari Riau?
3. Bagai tata cara pengobatan melayu riau?
C. Tujuan
1. Menjelaskan tentang permainan melayu
2. Menjelaskan tentang makanan khas melayu
3. Menjelaskan tentang perobatan yang dilakukan Melayu Riau
BAB 2
Pembahasan
Badan sampan
Sauk yang merupakan seni dan ciri khas tradisi Melayu. ukuran sauk harus sama
dengan kayu yang telah dipahat. Dalam pembuatan Jong ini biasanya tidak
menggunakan paku. Karena paku cepat berkarat dan memberatkan Jong. Fungsi
sauk adalah untuk meluruskan atau menyeimbangkan Jong.
Ganda kate yaitu sebatang kayu lurus yang digunakan untuk memberi imbangan
kepada Jong. Ganda kate ini di masukkan ke dalam lubang yang disediakan di
tengah jong.
Mengikut arah angin, jika angin dari arah selatan, gada kate akan dimasukkan dari
kiri. Jika angin dari arah utara, ganda kate akan dimasukkan dari kanan jong.
layar dan jeep berfungsi untuk merubah putaran angin supaya jong menjadi
terarah.
6. Tam Tam Buku
Tam tam buku adalah permainan tradisional yang serupa dengan permainan ular
naga atau wak wak gung… dua orang membuat terowongan dan yang lain
membuat barisan panjang. Permaianan ini melibatkan beberapa orang. Langkah-
langkah dalam permainan tam tam buku ini adalah sebagai berikut:
Dua orang A dan B membuat terowongan (kedua tangan saling bertemu) Si A
sebagai matahari dan Si B sebagai bulan.
Salah seorang memimpin barisan. Bentuk barisan adalah memanjang ke
belakang. Masing-masing berpegangan pada baju bagian belakang dari teman
yang ada di depannya.
Barisan ini berjalan-jalan dengan cepat sambil berkeliling mengitari A dan B
sambil menyanyikan lagu " “Tam tam buku, seleret tiang bahu, patah lembing,
patah paku, anak belakang tangkap satu , bunyi lonceng pukul satu”
Setelah lama berkeliling masuklah pemimpin barisan ke terowongan.
A dan B harus menahan/menculik satu dari anggota barisan ketika diakhir lagu,
lalu menanyakan ," kamu jadi matahari atau bulan?". Apabila ia memilih menjadi
matahari ia harus berdiri di belakang A, dan sebaliknya jika ia memilih menjadi
bulan ia harus berdiri di belakang B.
Kemudian ,barisan terus berkeliling dengan cepat sambil menyanyikan lagu. Pada
putaran kedua , barisan harus masuk ke terowongan. Anggota barisan di akhir lagu
harus ditahan oleh si A dan si B. Kemudian ditanya lagi , apakah menjadi
matahari atau bulan.
Demikian seterusnya sampai barisan habis. Kemungkinan pengikut/peminat
matahari lebih banyak dan sebaliknya.
Peminat yang paling banyak adalah pemenang dalam permainan ini. Selanjutnya ,
permainan dapat disepakati untuk diulang atau diakhiri.
7. Galah Panjang
Galah panjang adalah sejenis permainan tradisional yang dimainkan di atas
gelanggang yang dilakar di atas tanah kosong. Gelanggang yang dibuat
mengandungi 2 lajur dan beberapa baris bergantung kepada bilangan pemain.
Gelanggang galah panjang dibuat mengikut bilangan pemain yang bermain galah
panjang. Contohnya jika pemain ada 10 orang, gelanggang yang dibuat
mengandungi 4 baris. Jika bilangan pemain sebanyak lapan orang, gelanggang
galah pnjang mengandungi 3 baris. Permainan ini melibatkan kepakaran seorang
ketua atau ibu untuk mengawal gerakan anak buah bagi pihak yang mengawal
gelanggang. Manakala kecekapan dan kepantasan teruji kepada pihak yang
menempuh gelanggang. Jika pihak menempuh gelanggang mempunyai
kebijaksanaan menempuh gelanggang, maka mereka boleh menang dengan
mudah.Cara permainan galah panjang tidaklah sesukar mana tapi ia dapat menguji
kepintaran, kecekapan dan kepantansan setiap pemain.
8. Setatak
Di daerah Riau disebut Setatak, di daerah Jambi disebut Tejek-tejekan,
sedangkan di daerah Batak Toba dikenal Marsitekka. Merupakan permainan
tradisional anak-anak yang sangat digemari dan mengambil tempat di halaman,
lapangan, maupun tempat lain yang leluasa dan memiliki permukaan cukup datar
sehingga kotak-kotak yang telah digambar dapat dilalui dengan lebih mudah.
Engklek adalah suatu permainan tradisional lompat-lompatan pada bidang datar
yang digambar di atas tanah dengan membuat gambar kotak-kotak,
kemudian melompat dengan satu kaki dari kotak satu ke kotak berikutnya.
Permainan ini biasanya dilakukan perorangan dan berkelompok, biasa dimainkan
oleh anak-anak perempuan namun tak jarang juga anak laki-laki pun turut serta
bermain.
9. Main Patok lele
Permainan tradisional mengandalkan ketrampilan menangkap dan memukul
secara seimbang ini biasanya dimainkan untuk mengisi waktu senggang. Belakang
ini, permainan ini menjadi terkenal kembali sejak dimasyhurkan dalam film
kartun Upin dan Ipin produksi Malaysia.
Permainan ini menggunakan bahan yang sederhana, yaitu dua potong kayu kecil
atau dari pelepah rumbia, yang dijadikan sebagai induk dan anak. Anak patok lele
berukuran sekitar 10 cm dari kayu selebar 3 cm. Sedangkan induknya berupa
tongkat yang lebih panjang kira-kira berukuran panjang 40 cm dan lebar 3 cm.
Aturan memainkannya pun sangat sederhana dimana anak patok lele
dimasukkan dalam lobang tanah, kemudian diangkat keatas sejauh mungkin
dengan induk patok, lawan akan menangkap anak patok yang terlempar bila gagal
maka terpaksa harus melempar induk patok yang diletakkan diatas lobang dan
harus mengenainya. Bila gagal lagi maka pihak yang sedang memainkan
permainan, tahap selanjutnya adalah memposisikan anak patok secara vertikal
kemudian memukul dengan induk patok sebanyak mungkin dan bila lawan
berhasil menangkap ketika sedang memukul maka akan mendapatkan bonus. Bila
gagal menangkap maka pihak pemukul akan mengukur sejauh mana patok lele
dipukul dengan induk patok lele kemudian dikalikan dengan poin yang telah
ditetapkan sejak awal permainan.
10. Congkak
Congkak ialah sejenis permainan tradisional Melayu yang sering dimainkan
sebagai aktiviti dalaman atau sebagai pertandingan. Selalunya, ia menggunakan
papan kayu berlubang atau lubang di atas tanah dan kebiasaannya buah Congkak
menggunakan biji getah atau guli. Dalam permainan ini, pemain akan memulakan
permainan dengan serentak. Mereka akan mengambil buah Congkak dan
dimasukkan secara satu persatu buah Congkak ke dalam setiap 'kampung' menuju
ke rumah masing-masing menurut arah pusingan jam, sehingga salah seorang
berhenti di lubang yang kosong dan dianggap mati. 'Rumah' kepunyaan sendiri
terletak di lubang hujung sebelah kiri pemain. Pemain yang seorang lagi akan
terus berjalan sehingga dia berhenti di lubang yang kosong. Dan selepas itu, setiap
pemain akan bergilir berjalan sehingga buahnya mati. Setiap pemain akan
meneruskan permainan sehingga kehabisan buah Congkak, dan pemain akan
mengisi lubang dengan buah yang terdapat dalam lubang ibu. Pemain yang tidak
cukup buah akan ditutup lubangnya, dan pemain yang menang dalam giliran
sebelumnya akan memulakan permainan. Permainan ini akan diulang sehingga
salah seorang pemain tidak cukup buah bagi mengisi walau satu lubang sekalipun
dan dianggap kalah.
11. Ali Oma
Permainan Ali Oma adalah permainan anak - anak yang berasal dari
Kota Pekanbaru. Permainan Ali Oma dilakukan oleh anak - anak laki-laki dan
perempuan berjumlah 5 sampai 20 orang, berusia 7 sampai dengan 12 tahun.
Lapangan adalah tempat bermain yang paling tepat. Dalam permainan ini
menggunakan kayu yang agak besar atau tembok sebagai benteng dan semak -
semak sebagai tempat persembunyiannya.
Sebelum mereka memulai permainan, mereka akan menentukan siapa yang
"jadi" dan "penyuruk" dengan cara undian "lambung uang". Pengundian Lambung
uang dapat dilakukan dengan cara menelentangkan dan menelungkupkan tangan
secara serentak dan berhadapan. Jumlah yang paling sedikit adalah pemenangnya,
sementara yang kalah akan terus melakukan lambung uang, 2 orang terakhir
melakukan suit, maka yang kalah dinyatakan sebagai "jadi" dan lainnya adalah
penyuruk. Pemeran Jadi akan menutup muka dengan menghadap ke benteng dan
para penyuruk pergi bersembunyi. Mereka menyanyikan Ali Oma secara
bersahutan.
12. Bola kasti
Permainan ini menggunakan alat berupa tongkat dan bola kasti. Permainan ini
merupakan permainan yang menandingkan dua kelompok. Setiap kelompok
beranggotakan minimal lima pemain. Satu kelompok bertugas menjaga dan
kelompok satunya bertugas memukul. Kelompok pemukul setelah memukul harus
lari mengitari lapangan. Terdapat pos-pos yang melindungi pelari. Jika pelari
terkena bola, maka tim dinyatakan gugur dan berganti peran.
13. Layang layang
permainan rakyat daerah Riau. Pada umumnya layang-layang terbuat dari kertas
atau kain parasut yang diberi kerangka dan dapat diterbangkan ke angkasa dengan
bantuan angin setelah diikatkan pada seutas tali atau benang. Layang-layang
dimainkan oleh anak-anak maupun orang dewasa di tanah lapang.
14. Guli
Permainan guli disebut juga dengan permainan kasai, yaitu sebuah permainan
tradisional masyarakat Melayu yang sangat digemari oleh anak-anak belasan
tahun. Permainan ini dilakukan oleh beberapa orang anak laki-laki. Permainan ini
lazimnya dimainkan dihalaman rumah atau juga dimainkan pada musim main
guli. Alat yang digunakan dalam permainan ini adalah hanyalah sebiji guli bagi
setiap pemain.Sebelum permainan dimulai, terlebih dahulu dibuat kasi (lubang
kecil) dengan menggunakan tumit kaki apabila tanahnya menungkingkan untuk
dibuat dengan tumit kaki, tetapi apabila tidak bisa maka lubang kecil tadi dibuat
dengan cara menggunakan alat.
Setelah lobang tersebut selesai dibuat, kemudian dibuat satu garis (goresan)
yang jaraknya kira-kira 4 meter dari lobang tadi dengan menggunakan ranting
kayu. Dari goresan inilah permainan guli dimulakan.Setelah kasai dan goresan
siap, penentuan giliran pemain pun diadakan.Ini dilakukan dengan cara dengan
cara setiap memasik (mengarahkan) gulinya kearah kasai dari goresan. Pemain
yang gulinya masuk ke dalam kasai akan menjadi pemain pertama, pemain kedua
yang gulinya berhenti paling dekat dengan kasai akan menjadi pemain kedua.
Demikianlah dengan giliran pemain yang seterusnya tertakluk kepada jarak
gulinya dengan kasai. Pemain yang gulinya berada paling jauh dari kasai akan
menjadi pemain paling akhir yang digelar ulun. Untuk tunduk kepada syarat
tertentu yaitu pemain tersebut tidak boleh mamasik mana-mana guli pemain lain.
Walau bagaimanapun dia tidak boleh menamatkan status ulunnya kalau dia
Berjaya memasukkan gulinya ke dalam kasai di mana gulinya berada. Penentuan
giliran akan akan dibuat dengan menggunakan kiraan jarak-jarak tapak kaki atau
jengkal telunjuk pemain sekiranya guli dua orang atau lebih pemain bertahan pada
jarak yang sama.Ulun yang dibenarkan membalingkan gulinya seperti di tempat
yang berbatu-batu. Dengan taktik ini setidak-tidaknya ulun dapat mengelakkan
gulinya dari pukulan pemain lainnya. Permainan dimulai oleh pemain pertama,
kedua dan seterusnya.
Semua pemain berusaha untuk memasik guli ulun supaya terpelanting jauh dari
kasai. Pemain hanya dibenarkan memasik guli ulun dari kasai, tidak dari arah-arah
lain mengikut sesuka hati bagi putaran pertama. Untuk putaran selanjutnya
pemain boleh memasik guli dari tempat gulinya tercampak.Seorang pemain
berakhir bermain apabila:Dia gagal mengenakan guli ulunSelepas memasik guli
ulun, guli pemain sendiri masuk ke dalam kasaiGuli pemain terhenti dekat kasai
yang jaraknya kurang darp pada panjang tapak kaki ulun, walaupun guli pemain
mengenai sasarannya yakni guli ulun.Guli pemain yang tidak mengenai sasaran
tetapi terhenti dekat kasai yang jaraknya kurang dari pada panjang tapak kaki.
15. Main Golik
Kelereng golik terdiri dari biji bijian buah dan bebatuan atau kaca. Golik yang dari
tumbuh tumbuhan diperoleh dari hutan pohon liar yang tumbuh dan disukai
kelelawar.
16. Main Kaki Tujik
17. Main Yeye
Inti dari permainan lompat tali ini adalah melompat tali karet yang tersimpul.
Penamaan pada permainan ini pun ada kaitannya dengan tingkah laku atau
perbuatan yang dilakukan oleh pemain itu sendiri, khususnya pada lompatan
terakhir. Pada lompatan terakhir, biasanya tali karet akan direnggangkan oleh
pemegangnya setinggi kepalan tangan yang diacungkan ke udara oleh
pemagang karet.
18. Sepak raga atau takraw
Permainan ini dimainkan oleh lima sampai sepuluh orang dengan cara
membentuk lingkaran di suatu lapangan terbuka, di mana bola raga tersebut
dimainkan dengan kaki dan teknik-teknik tertentu sehingga bola tersebut
berpindah dari satu orang pemain kepada pemain lainnya tanpa jatuh ke tanah.
Bola raga terbuat dari daun kelapa muda atau kulit rotan yang dianyam
menggunakan tangan.[1]
Perbedaan utama sepak raga dengan sepak takraw terletak pada penggunaan jaring
(net) yang ditemui pada sepak takraw, tetapi tidak dipakai pada sepak raga.
Pada zaman dahulu permainan sepak raga dilakukan oleh para pemuda di
kampung-kampung pada sore hari untuk mengisi waktu luang dan sebagai sarana
hiburan.[2] Tidak ada penilaian yang baku pada permainan ini, karena permainan
ini tidak dipertandingkan. Yang ada hanya penilaian pada kemahiran pemain
dalam memainkan bola supaya tidak jatuh ke tanah.
19. Main porok
Permainan Porok adalah suatu permainan rakyat yang terdapat di Selat Panjang
Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Bengkalis serta pada lain di Kepulauan
Riau. Permainan ini merupakan olahraga rakyat secara tradisional yang bersifat
menghibur.
Permainan Porok dimainkan oleh penduduk yang tinggal di daerah pinggiran
laut. Alat yang digunakan dalam permainan ini adalah tempurung kelapa.
Pemainnya berjumlah tiga sampai delapan orang yang dimainkan oleh anak-anak,
remaja maupun orang dewas. Permainan ini dapat dimainkan secara perorangan
maupun beregu.
Untuk bermain perseorangan penentu dilaksanakan dengan cara melerengkan
tempurung permainannya secara bersama-sama ke garis pusat yang telah sepakati
bersama, siapa yang terdekat dengan pusat itu, dialah yang terdahulu membawa,
lalu diikuti oleh ke-2, ke-3, dan seterusnya.Untuk bermain beregu, disebut
berpehak. Cara penentunya adalah antara kedua belah pihak mengadukan
tempurungnya. Siapa yang tertelungkup ialah yang kalah, yang terlentang
menang, dan membawa dahulu.
20. Lu lu cina Buta
Permainan lulu cina buta merupakan permainan daerah tradisional yang berasal
dari Provinsi Melayu Riau. Menurut keterangan, permainan ini sudah lama
berkembang dan dimainkan di masyarakat, khususnya masyarakat melayu riau.
Lulu cina buta diambil dari kata “buta” yang artinya tidak dapat melihat.
Permainan ini bisa dimainkan oleh berbagai kalangan laki-laki maupun
perempuan. Permaianan ini juga dimainkan oleh berbagai kalangan usia, namun
kebanyakan dimainkan di usia 5-7 atau pada masa Sekolah Dasar (SD). Banyak
pemain yang diperbolehkan paling sedikit 3 orang dan paling banyak tidak
ditentukan. Alat yang digunakan pun hanyalah satu sapu tangan.
21. Injit injit Semut
Pada permainan ini, tangan setiap pemain disusun ke atas. Kemudian, tangan
yang berada di atas mencubit tangan yang ada di bawahnya. Saat lagu selesai,
tangan yang berada di paling bawah akan naik ke paling atas. Di saat tersebut, ia
akhirnya lepas dari cubitan dan berkesempatan untuk mencubit tangan lain. Tidak
ada pemenang dalam permainan ini dan permainan bisa berlangsung selama
apapun.
Dari permainan sederhana ini, terdapat nilai yang sangat penting yaitu
tentang emotional quotient. Emotional quotient adalah kemampuan seseorang
untuk menerima, menilai, dan mengelola emosi dirinya sendiri dan lingkungan di
sekitarnya.
22. Main Seremban
Batu Serembat juga dikenali sebagai Batu Selambut atau Serembat. Permainan
ini gemar dimain oleh kanak-kanak perempuan. Ia biasanya dimain secara
berkumpulan – dua orang atau lebih. Objek-objek seperti guli kaca, biji getah,
ketulan batu kerikil sederhana besar atau ketulan-ketulan objek lain yang
berbentuk bulat digunakan dalam permainan ini. Objek-objek ini dikenali
sebagai buah. Batu seremban selalunya dimain pada waktu lapang – di serambi
rumah, di dalam rumah atau di mana sahaja mereka mahu dengan memerlukan
permukaan lantai yang rata. Pemain juga harus duduk diatas lantai supaya ia lebih
senang dimainkan. Dalam permainan Batu Seremban, Terdapat beberapa
peringkat atau cara sambutan buah yang berlainan. Permainan ini akan bermula
dengan peringkat pertama yang mudah, di mana sebiji buah yang dinamakan buah
satu digunakan, sehingga ke peringkat yang lebih sukar atau peringkat yang
teratas dinamakan buah tujuh.
23. Meja pari
Meja Pari terbuat dari kayu berbentuk Bujur Sangkar atau mempunyai empat
kaki. meja Pari ini mempunyai 96 kotak berlubang dibagian permukaannya.
Dimainan dengan cara melempar dadu pada bagian tengah meja yang keluar pada
mata dadu akan menunjukkan berapa anak pari yang dapat dimakan dengan cara
menyilang. Permainan Meja Pari ini dijumpai di daerah Pesisir Riau dan
Kepulauan Riau.
24. Adu Buah Para
Adu Buah Para adalah salah satu permainan tradisional yang berasal dari Riau.
Arti Buah Para sendiri adalah buah karet. Jadi permainan ini berarti mengadu
buah karet. Permainan ini umumnya dimainkan oleh rakyat dari daerah pedalaman
Riau yang rata-rata penduduknya bekerja sebagai petani karet atau petani ojol.
Pohon karet sangat banyak di daerah Riau Kepri, sehingga anak buah karet
banyak dimanfaatkan oleh anak-anak petani itu sebagai bahan permainan, adu
buah para.
Cara bermain Adu Buah Para ini cukup mudah. Pertama setiap pemain harus
memiliki buah para yang akan dipertandingkan. Kemudian para pemain harus sud
atau suit terlebih dahulu untuk menentukan siapa pemain yang akan menumbuk
buah para terlebih dahulu. Setiap pemain yang kalah harus meletakkan buah
paranya dibawah buah para pemain yang menang.
25. Enggrang / kaki anggau
Egrang atau Engrang merupakan olahraga tradisional dengan menggunakan
tongkat panjang yang terbuat dari bambu di mana seseorang bisa berdiri di
atasnya, kemudian berjalan dalam jarak atau waktu tertentu.Bambu yang dipakai
sebagai pijakan adalah bambu yang memiliki ukuran panjang 2,75 meter dan
memiliki diameter antar 6-9 cm. Pada ukuran 50 cm dari bawah, dibuat tempat
berpijak kaki yang rata.
26. Tarik Upih Pinang
Tarik upih merupakan satu permainan kanak-kanak yang dimainkan oleh kanak-
kanak di beberapa negara ASEAN. Upih pinang adalah pelepah/"pangkal"
daun pokok Pinang. Lazimnya apabila pelepah ini tua, ia akan luruh atau jatuh ke
tanah. Ketika pelepah ini jatuh ia masih berguna. Daun pinang dari pelepah itu
akan dibuang dan dijadikan hulu atau tempat untuk menarik upih tersebut. Selain
pelapah pinang, pelepah kelapa juga digunakan.
27. Tarik Bangkong Kelapa
Sama seperti tarik upih pinang, namun ini menggunakan daun kelapa atau
pelepah kelapa.
28. Main Hakim Jaksa
Permaianan baru yang dimainkan dan berkembang didaerah meranti. Jumlah
pemainnya bisa 4 juga bisa 5 orang. Permainan ini dimulai dengan kelima orang
duduk berhadapan. Lalu diambil kertas kecil dan dituliskan nama
hakim,jaksa,polisa,tukang pukul dan pencuri.kemudian kertas kertas ini dibagikan
secara acak. Lalu terjadilah saling curiga siapakah pencurinya.
B. Masakan Melayu
Salah satu ciri komposisi masakan Melayu Pekanbaru Riau adalah rasanya yang
pas. Tidak terlalu manis, tidak terlalu asin, tidak terlalu pedas, tidak terlalu asam. Bila
kamu ke Jogja atau Bandung, kamu akan merasakan rasa manis yang dominan. Atau
rasa asam di beberapa daerah di Jawa Barat. Namun masakan maupun makanan khas
Melayu Riau baik Pekanbaru maupun daerah Riau lainnya mengambil rasa tengah-
tengah. Sehingga cocok untuk dinikmati semua orang. Komposisi yang pas inilah
membuat banyak orang ketagihan mencari rumah makan khas melayu selama berada
di Riau.
JENIS MAKANAN
SECARA UMUM,jenis makanan melayu dapat di kelompokkan menjadi 2 bagian
besar,yakni makanan harian dan makanan dalam upacara dan ritual.Kedua bagian
besar ini dapat dikelompokkan berdasarkan cara memasaknya,yakni
panggang,salai,jemur,ubuk,rebus,kukus,goreng,sangrai dann peram.
Dari kadar air pula makanan dapat di bedakan menjadi 3 yaitu
basah,lembab/berkuah,dan kering
1. Tabib
Gelar tabib ini dikenal dalam masyarakat kerajaan atau kesultanan.Tabib adalah seorang
penanggung jawab Kesehatan rakyat dan kerajaan.Dalalam istana biasanya,seorang tabib
diangkat oleh raja sebagai orang yang mengurusi Kesehatan raja dan jajarannya.Seorang
tabib bisa saja dipilih dari orang alim yang doa doanya dianggap makbul.Berbeda dengan
dukun yang menggunakan mantra lafaz kalimat dalam Bahasa local.Tabib menggunakan doa
dari ayat ayat alquran
2. Dukun
Orang yang memiliki keahlian sebagai pengobat tradisional.Ada berbagai jenis dukun di
antaranya dukun bayi(bidan),dukun pijit,bomoh(dukun perantara roh),dukun
jalak(mudin),dukun wiwit(pawang yang pakar dalam upacara menuai),dukun
temanten(pawang yang arif dalam upacara berhubungan dengan perkawinan),dukun
petungan(dukun yang mahir dalam hal ramalan melalui pengiraan angka),dukun shir dan
dukun susuk.
3. Bidan
Perempuan yang memiliki pengetahuan dan terlatih untuk membantu kelahiran.Bidan
bertanggung jawab menjaga Kesehatan ibu sejak ibu itu mengandung sampai selesai
berpantang yatu selama 44 hari selepas bersalin.Bidan juga menjaga bayi yang baru lahir
dalam masa tersebut.Secara keseluhuran tugas bidan adalah untuk menyelamatkan
ibu,mencegah terjadinya keguguran,kecacatan pada bayi,kemudaratan sewaktu berpantang
dan mengurut ibu selama tiga,lima,atau tujuh hari berturut turut.dan sebagainya .Bidan diberi
upah setelah tugas tugasnya selesai.
4. Bomoh
Pemimpin dalam ritual pengobatan tradisional.Bomoh sering juga disebut dengan dukun atau
pawang namun memiliki deraja’’pengetahuan’’’yang dianggap lebih tinggiSetiap bomoh
biasanya memiliki keahlian khusus masing masing berdasarkan bidang ritual tertentu yang
dikuasai.
b) Demam
Orang yang menderita panas tubuh yang tinggi,tubuh terasa lemah dan tdak
bersemangat ,Berbagai istilah dal am melayu.
c) Guna-guna
merupakan sebagai’’obat pengasih’’ yang menggunakan jampi,mantera dan benda benda
tertentu yang menyebabkan semangat seorang takluk,sehingga mengikuti kemauan orang
yang mengguna-gunai.Biasanya guna guna dipakai oleh seorang yang menginginkan
orang lain menjadi menderita atau nurut kepadanya.
Bujang Tanalan
Sejenis rumput yang banyak tumbuh dihalaman.Daunnya berwarna hijau menyerupai
daun pohon manga.Biasanya rumput ini sering sebagai campurang membuat tangas,yaitu
ramuan obat yang cara pengobatanya dengan diuapkan kependerita.
Capo
Sejenis pojon kayu yang tumbuh disemak semak dikebun dan diladang daunnya
berwarna hijau berbulu.Daun capo ini biasa dijadikan obat demam panas dengan cara
diremas denga air dan airnya diminum.
Cekerau
Sejenis tumbuhan yang hidup di ari,lubang pada batangnya besar.Dipakai untuk
perlengkapan ritual(bersamaan dengan jerangau,sedinginan,dan bunglai)fungsinya
sebagai pendingin.(Al azhar & Abubakar, 2018)
DAFTAR PUSTAKA