manfaat bagi kemakmuran rakyat Indonesia. Namun, kenyataannya negara kepulauan terbesar di dunia ini tidak mampu mengelola sumber penghidupan yang terhampar luas di bumi khatulistiwa. Kurangnya kepedulian pemerintah dan pihak-pihak terkait terhadap pengembangan pengetahuan, teknologi, dan riset atas potensi kekayaan laut Indonesia, diduga kuat menjadi pangkal "kebodohan" bangsa ini. NEXT
Negara instan, itulah yang tercermin dari bangsa
dengan jumlah penduduk mencapai seperempat miliar ini. Kurangnya kesadaran pemerintah pada penelitian dan riset teknologi terhadap kekayaan laut di bumi Ibu Pertiwi, menjadikan masyarakat di negeri ini tidak mengerti atas potensi sumber daya alam yang dimilikinya. Padahal, manfaatnya jangka panjang. "Bagai tikus mati di lumbung padi" mungkin itulah pepatah yang cocok untuk negara besar ini. NEXT
Ironisnya, potensi laut Indonesia justru menjadi surga riset
kapal asing. Tujuannya tidak lain adalah untuk kepentingan perusahaan, lembaga atau negara yang ingin menguasai kekayaan nusantara. Banyak data dan potensi sumber daya alam dicuri. Pemerintah dengan sadar tahu, namun kurangnya anggaran dan mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk riset menjadi "pembenaran" atas kondisi ini. Tak heran, sejak era reformasi, riset dan pemetaan laut yang dilakukan pihak asing semakin marak. Mulai dari kedok kerjasama institusi pemerintah, sampai dengan yang jelas-jelas ilegal alias 'bodong' tidak memiliki izin dari pemerintah Indonesia. NEXT
Kegiatan tersebut tanpa sadar membawa konsekuensi
bocornya data negara yang seharusnya dirahasiakan. Informasi tentang medan laut dapat digunakan pihak asing untuk menentukan taktik dan strategi militer, jika mereka ingin menguasai wilayah Indonesia. Berdasarkan latar belakang diatas, oleh karena itu perlu untuk membahas tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di sektor maritim. Rumusan masalah pada penyusunan makalah ini sebagai berikut: 1. Apa yang dimaksud dengan ilmu dan teknologi maritim? 2. Bagaimana proses pengenalan bidang teknologi maritim? 3. Bagaimana potensi Indonesia sebagai Negara maritim? 4. Bagaimana riset laut ilegal di Indonesia?
PEMBAHASAN Definisi Ilmu & Teknologi Maritim
Laut merupakan sumber kehidupan manusia selain daratan
dan udara. Khususnya di Indonesia, perairan laut Indonesia mencapai 2/3 bagian. Manfaat laut bermacam- macam, yaitu sebagai sarana transportasi, pertahanan keamanan, sumber energi, pertambangan, perikanan dan protein hasil laut lainnya, obat-obatan dan makanan, serta pariwisata dan lain sebagainya. Maritim, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai berkenaan dengan laut; berhubungan dengan pelayaran dan perdagangan di laut. Kemaritiman menujukan sebagai sebuah kegiatan yang berhubungan dengan navigasi (pelayaran) dan berfokus pada pergadangan (ekonomi). Sedangkan teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Sehingga dari beberapa pengertian atau definisi di atas dapat didefinisikan bahwa ilmu dan teknologi maritim adalah ilmu yang mempelajari tentang keseluruhan sarana untuk mencapai tujuan dalam rangka memenuhi kelangsungan dan juga kenyamanan hidup manusia. yang digunakan di bidang kelautan khususnya berhubungan dengan pelayaran (navigasi) serta berfokus pada kegiatan ekonomi. Pengenalan Bidang Teknologi Maritim
Perkembangan teknologi tidak terlepas dari kehidupan manusia,
penggunaan teknologi mensyarat mengalami peningkatan dan kualitas manusia sebagai pelakunya. Bidang Teknologi Maritim merupakan bidang yang memfokuskan pengkajian kepada penggunaan teknologi, proses dalam teknologi dan sistem dalam teknologi yang digunakan dalam operasi maritim. Penggunaan teknologi di bidang kemaritiman perlu memperhatikan dampaknya sehingga di harapkan dengan penggunaan teknologi di bidang kemaritiman dapat tercapai pembangunan berkelanjutan (sustainable development) sehingga kebutuhan sekarang dan masa mendatang dapat terpenuhi. Dalam pasal 266 Konvensi Hukum Laut PBB disebutkan bahwa: 1. Negara-negara langsung atau melalui organisasi-organisasi internatsional yang kompeten, harus bekerja sama sesuai dengan kemampuannya untuk menggalakkan secara aktif pengembangan dan alih ilmu kelautan serta teknologi kelautan dengan cara dan syarat-syarat yang adil dan wajar. 2. Negara-negara harus menggalakkan pengembangan ilmu pengetahuan kelautan dan kemampuan teknologi Negara- negara berkmbang, termasuk Negara-negara tak berpantai dan letak geografisnya tidak beruntung dalam hal eksplorasi, eksploitai, konservasi, dan pengelolaan kekayaan laut.
Potensi Indonesia sebagai Negara Maritim Alfred Thayer Mahan, seorang Perwira Tinggi Angkatan Laut Amerika Serikat, dalam bukunya “The Influence of Sea Power upon History” mengemukakan teori bahwa sea power merupakan unsur terpenting bagi kemajuan dan kejayaan suatu negara, yang mana jika kekuatan-kekuatan laut tersebut diberdayakan, maka akan meningkatkan kesejahteraan dan keamanan suatu negara. Sebaliknya, jika kekuatan-kekuatan laut tersebut diabaikan akan berakibat kerugian bagi suatu negara atau bahkan meruntuhkan negara tersebut. Data Food and Agriculture Organization di 2012, Indonesia pada saat ini menempati peringkat ketiga terbesar dunia dalam produksi perikanan di bawah China dan India. Selain itu, perairan Indonesia menyimpan 70% potensi minyak karena terdapat kurang lebih 40 cekungan minyak yang berada di perairan Indonesia. Dari angka ini hanya sekitar 10 persen yang saat ini telah dieksplor dan dimanfaatkan. Dalam UUD 1945 pasal 33 ayat (3) disebutkan, bahwa bumi dan air serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk kemakmuran rakyat. Meskipun begitu tidak dapat dipungkiri juga bahwa kekayaan alam khususnya laut di Indonesia masih banyak yang dikuasai oleh pihak asing, dan tidak sedikit yang sifatnya ilegal dan mementingkan kepentingan sendiri. Untuk mengolah sumber daya alam laut ini, diperlukan perbaikan infrastruktur, peningkatan SDM, modernisasi teknologi dan pendanaan yang berkesinambungan dalam APBN negara agar bisa memberi keuntungan ekonomi bagi negara dan juga bagi masyarakat. Sebagaimana halnya teori lain yang dikemukakan oleh Alfred Thayer Mahan mengenai persyaratan yang harus dipenuhi untuk membangun kekuatan maritim yaitu posisi dan kondisi geografi, luas wilayah, jumlah dan karakter penduduk serta yang paling penting adalah karakter pemerintahannya. Guna mewujudkan negara maritim Indonesia, ada tiga hal penting yang harus ditangani yaitu sumber kehidupan, perdagangan dan ketahanan laut. Tanpa adanya penguasaan teknologi maritim, tentu Indonesia tak akan mampu mengetahui dengan akurat dan menyeluruh mengenai apa dan seberapa banyak kekayaan yang terpendam di kawasan laut Indonesia. Ketidaktahuan tersebut akan memposisikan Indonesia pada kondisi lemah di setiap agenda diplomasi internasional. Diplomasi yang baik tak akan bisa dibuat bila tetap menggunakan pondasi sains dan teknologi yang dangkal. Pemanfaatan teknologi itu bermula dari kenyataan minimnya pengawasan terhadap teritorial laut Indonesia hingga mengharuskan pemakaian Teknologi Informasi kelautan. Kita lihat juga mulai digunakannya radar pantai produksi dalam negeri maupun pemanfaatan sumber daya manusia lulusan TI dari putra putri Indonesia sendiri. Hal tersebut suatu saat pasti akan menghidupkan kemauan untuk selalu menjaga laut Indonesia tetap lestari walaupun banyak dieksplorasi. Riset Laut Ilegal di Indonesia Melihat potensi dan kekayaan alam Indonesia yang luar biasa, wilayah nusantara menjadi surga riset ilegal kapal asing. Tujuannya tidak lain adalah untuk kepentingan perusahaan, lembaga atau negara yang ingin menguasai bumi khatulistiwa. Banyak data dan potensi sumber daya alam dicuri karena ketidaktahuan dan ketidakpedulian bangsa ini. Sejak era reformasi, survei dan pemetaan laut yang dilakukan pihak asing semakin marak terjadi. Mulai dari kedok kerjasama institusi pemerintah dengan pihak asing, sampai dengan yang jelas- jelas ilegal alias tidak memiliki izin dari pemerintah Indonesia. Kegiatan tersebut tanpa sadar membawa konsekuensi bocornya data negara yang seharusnya dirahasiakan. Informasi tentang medan laut dapat digunakan pihak asing untuk menentukan taktik dan strategi militer, jika mereka ingin menguasai wilayah Indonesia. kapal survei asing yang akan digunakan di Indonesia juga harus memenuhi persyaratan yang ditentukan Kementrian Pertahanan dan Keamanan. Karena kapal riset asing bukan sekadar lewat, tetapi membawa data informasi kondisi laut Indonesia. Jika tidak berhati-hati data laut Indonesia bisa berpindah tangan. Namun, pemerintah sendiri tidak konsekuen menjalankan peraturan tersebut.Kondisi ini diperparah dengan terjadinya benturan antar peraturan yang ada. Sebagai contoh, Undang- undang No 22/2001 yang mengatur tentang minyak dan gas. Aturan ini memberikan peluang bagi pihak asing untuk melakukan kegiatan survei dan pemetaan lepas pantai dengan cara mudah, yaitu cukup memperoleh izin dari Dirjen Migas tanpa koordinasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan, seperti yang diatur peraturan sebelumnya. Indonesia memegang peranan penting dalam jalur perdagangan dunia. Semakin meningkatnya ketergantungan dunia akan laut, perairan Indonesia menjadi incaran penguasaan negara asing, terutama negara yang industrinya sangat tergantung pada minyak bumi dan transportasi laut. Meningkatnya kebutuhan minyak bumi dibuktikan dengan semakin intensifnya survei seismik asing guna mencari wilayah-wilayah baru potensi minyak dan gas di dasar laut Indonesia. Wilayah nusantara pun menjadi terbuka dari segala arah dan rentan terhadap perkembangan lingkungan, baik global, regional maupun nasional. Mengutip apa yang pernah ditulis Oseanolog Prof Illahude, keunikan dan kompleksitas perairan Indonesia telah menjadi daya tarik para peneliti asing dari berbagai negara. Hampir semua tipe dasar topografi ditemukan di Indonesia seperti continental shelves, continental , insular slope, basin laut dalam, palung dan relung.
KESIMPULAN
1. Ilmu dan teknologi maritim merupakan
keseluruhan sarana untuk mencapai tujuan dalam rangka memenuhi kelangsungan dan juga kenyamanan hidup manusia. yang di pakai di bidang kelautan khususnya berhubungan dengan pelayaran (navigasi) serta berfokus pada kegiatan ekonomi. KESIMPULAN
2. Bidang Teknologi Maritim merupakan
bidang yang memfokuskan pengkajian kepada penggunaan teknologi, proses dalam teknologi dan sistem dalam teknologi yang digunakan dalam operasi maritim. 3. Beragamnya potensi maritim Indonesia antara lain wisata bahari, energi kelautan, mineral laut, pelayaran, pertahanan, serta industri maritim, sebenarnya dapat memberikan kontribusi besar bagi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia. KESIMPULAN
4. Indonesia memegang peranan penting dalam
jalur perdagangan dunia. Semakin meningkatnya ketergantungan dunia akan laut, perairan Indonesia menjadi incaran penguasaan negara asing, terutama negara yang industrinya sangat tergantung pada minyak bumi dan transportasi laut.