Anda di halaman 1dari 28

ILMU DAN TEKNOLOGI

MARITIM

Oleh
AKHIRUDDIN (G2J119020)
LATAR
BELAKANG

Kekayaan laut yang berlimpah dapat memberikan


manfaat bagi kemakmuran rakyat Indonesia. Namun,
kenyataannya negara kepulauan terbesar di dunia ini
tidak mampu mengelola sumber penghidupan yang
terhampar luas di bumi khatulistiwa. Kurangnya
kepedulian pemerintah dan pihak-pihak terkait
terhadap pengembangan pengetahuan, teknologi, dan
riset atas potensi kekayaan laut Indonesia, diduga kuat
menjadi pangkal "kebodohan" bangsa ini.
NEXT

Negara instan, itulah yang tercermin dari bangsa


dengan jumlah penduduk mencapai seperempat miliar
ini. Kurangnya kesadaran pemerintah pada penelitian
dan riset teknologi terhadap kekayaan laut di bumi
Ibu Pertiwi, menjadikan masyarakat di negeri ini tidak
mengerti atas potensi sumber daya alam yang
dimilikinya. Padahal, manfaatnya jangka panjang.
"Bagai tikus mati di lumbung padi" mungkin itulah
pepatah yang cocok untuk negara besar ini.
NEXT

Ironisnya, potensi laut Indonesia justru menjadi surga riset


kapal asing. Tujuannya tidak lain adalah untuk kepentingan
perusahaan, lembaga atau negara yang ingin menguasai
kekayaan nusantara. Banyak data dan potensi sumber daya
alam dicuri. Pemerintah dengan sadar tahu, namun kurangnya
anggaran dan mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk
riset menjadi "pembenaran" atas kondisi ini. Tak heran, sejak
era reformasi, riset dan pemetaan laut yang dilakukan pihak
asing semakin marak. Mulai dari kedok kerjasama institusi
pemerintah, sampai dengan yang jelas-jelas ilegal alias
'bodong' tidak memiliki izin dari pemerintah Indonesia.
NEXT

Kegiatan tersebut tanpa sadar membawa konsekuensi


bocornya data negara yang seharusnya dirahasiakan.
Informasi tentang medan laut dapat digunakan pihak
asing untuk menentukan taktik dan strategi militer,
jika mereka ingin menguasai wilayah Indonesia.
Berdasarkan latar belakang diatas, oleh karena itu
perlu untuk membahas tentang Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi di sektor maritim.
Rumusan masalah pada penyusunan makalah
ini sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan ilmu dan
teknologi maritim?
2. Bagaimana proses pengenalan bidang
teknologi maritim?
3. Bagaimana potensi Indonesia sebagai
Negara maritim?
4. Bagaimana riset laut ilegal di Indonesia?
 
PEMBAHASAN
Definisi Ilmu & Teknologi
Maritim

Laut merupakan sumber kehidupan manusia selain daratan


dan udara. Khususnya di Indonesia, perairan laut
Indonesia mencapai 2/3 bagian. Manfaat laut bermacam-
macam, yaitu sebagai sarana transportasi, pertahanan
keamanan, sumber energi, pertambangan, perikanan dan
protein hasil laut lainnya, obat-obatan dan makanan, serta
pariwisata dan lain sebagainya.
Maritim, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan
sebagai berkenaan dengan laut; berhubungan dengan
pelayaran dan perdagangan di laut. Kemaritiman
menujukan sebagai sebuah kegiatan yang berhubungan
dengan navigasi (pelayaran) dan berfokus pada
pergadangan (ekonomi). Sedangkan teknologi adalah
keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang
yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan
hidup manusia.
Sehingga dari beberapa pengertian atau definisi di atas
dapat didefinisikan bahwa ilmu dan teknologi maritim
adalah ilmu yang mempelajari tentang keseluruhan sarana
untuk mencapai tujuan dalam rangka memenuhi
kelangsungan dan juga kenyamanan hidup manusia. yang
digunakan di bidang kelautan khususnya berhubungan
dengan pelayaran (navigasi) serta berfokus pada kegiatan
ekonomi.
Pengenalan Bidang Teknologi
Maritim

Perkembangan teknologi tidak terlepas dari kehidupan manusia,


penggunaan teknologi mensyarat mengalami peningkatan dan
kualitas manusia sebagai pelakunya. Bidang Teknologi Maritim
merupakan bidang yang memfokuskan pengkajian kepada
penggunaan teknologi, proses dalam teknologi dan sistem
dalam teknologi yang digunakan dalam operasi maritim.
Penggunaan teknologi di bidang kemaritiman perlu memperhatikan
dampaknya sehingga di harapkan dengan penggunaan teknologi di
bidang kemaritiman dapat tercapai pembangunan berkelanjutan
(sustainable development) sehingga kebutuhan sekarang dan masa
mendatang dapat terpenuhi.
Dalam pasal 266 Konvensi Hukum Laut PBB disebutkan bahwa:
1. Negara-negara langsung atau melalui organisasi-organisasi
internatsional yang kompeten, harus bekerja sama sesuai
dengan kemampuannya untuk menggalakkan secara aktif
pengembangan dan alih ilmu kelautan serta teknologi kelautan
dengan cara dan syarat-syarat yang adil dan wajar.
2. Negara-negara harus menggalakkan pengembangan ilmu
pengetahuan kelautan dan kemampuan teknologi Negara-
negara berkmbang, termasuk Negara-negara tak berpantai dan
letak geografisnya tidak beruntung dalam hal eksplorasi,
eksploitai, konservasi, dan pengelolaan kekayaan laut.
 
Potensi Indonesia sebagai
Negara Maritim
Alfred Thayer Mahan, seorang Perwira Tinggi Angkatan Laut
Amerika Serikat, dalam bukunya “The Influence of Sea Power upon
History” mengemukakan teori bahwa sea power merupakan unsur
terpenting bagi kemajuan dan kejayaan suatu negara, yang mana
jika kekuatan-kekuatan laut tersebut diberdayakan, maka akan
meningkatkan kesejahteraan dan keamanan suatu negara.
Sebaliknya, jika kekuatan-kekuatan laut tersebut diabaikan akan
berakibat kerugian bagi suatu negara atau bahkan meruntuhkan
negara tersebut.
Data Food and Agriculture Organization di 2012,
Indonesia pada saat ini menempati peringkat ketiga
terbesar dunia dalam produksi perikanan di bawah China
dan India. Selain itu, perairan Indonesia menyimpan 70%
potensi minyak karena terdapat kurang lebih 40 cekungan
minyak yang berada di perairan Indonesia. Dari angka ini
hanya sekitar 10 persen yang saat ini telah dieksplor dan
dimanfaatkan.
Dalam UUD 1945 pasal 33 ayat (3) disebutkan, bahwa
bumi dan air serta kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
kemakmuran rakyat. Meskipun begitu tidak dapat
dipungkiri juga bahwa kekayaan alam khususnya laut di
Indonesia masih banyak yang dikuasai oleh pihak asing,
dan tidak sedikit yang sifatnya ilegal dan mementingkan
kepentingan sendiri.
Untuk mengolah sumber daya alam laut ini,
diperlukan perbaikan infrastruktur, peningkatan
SDM, modernisasi teknologi dan pendanaan yang
berkesinambungan dalam APBN negara agar bisa
memberi keuntungan ekonomi bagi negara dan
juga bagi masyarakat. Sebagaimana halnya teori
lain yang dikemukakan oleh Alfred Thayer Mahan
mengenai persyaratan yang harus dipenuhi untuk
membangun kekuatan maritim yaitu posisi dan
kondisi geografi, luas wilayah, jumlah dan
karakter penduduk serta yang paling penting
adalah karakter pemerintahannya.
Guna mewujudkan negara maritim Indonesia, ada tiga hal
penting yang harus ditangani yaitu sumber kehidupan,
perdagangan dan ketahanan laut. Tanpa adanya
penguasaan teknologi maritim, tentu Indonesia tak akan
mampu mengetahui dengan akurat dan menyeluruh
mengenai apa dan seberapa banyak kekayaan yang
terpendam di kawasan laut Indonesia. Ketidaktahuan
tersebut akan memposisikan Indonesia pada kondisi
lemah di setiap agenda diplomasi internasional.
Diplomasi yang baik tak akan bisa dibuat bila tetap
menggunakan pondasi sains dan teknologi yang dangkal.
Pemanfaatan teknologi itu bermula dari kenyataan
minimnya pengawasan terhadap teritorial laut Indonesia
hingga mengharuskan pemakaian Teknologi Informasi
kelautan. Kita lihat juga mulai digunakannya radar pantai
produksi dalam negeri maupun pemanfaatan sumber daya
manusia lulusan TI dari putra putri Indonesia sendiri. Hal
tersebut suatu saat pasti akan menghidupkan kemauan
untuk selalu menjaga laut Indonesia tetap lestari
walaupun banyak dieksplorasi.
Riset Laut Ilegal
di Indonesia
Melihat potensi dan kekayaan alam Indonesia yang luar
biasa, wilayah nusantara menjadi surga riset ilegal kapal
asing. Tujuannya tidak lain adalah untuk kepentingan
perusahaan, lembaga atau negara yang ingin menguasai
bumi khatulistiwa. Banyak data dan potensi sumber daya
alam dicuri karena ketidaktahuan dan ketidakpedulian
bangsa ini.
Sejak era reformasi, survei dan pemetaan laut yang dilakukan
pihak asing semakin marak terjadi. Mulai dari kedok kerjasama
institusi pemerintah dengan pihak asing, sampai dengan yang jelas-
jelas ilegal alias tidak memiliki izin dari pemerintah Indonesia.
Kegiatan tersebut tanpa sadar membawa konsekuensi bocornya
data negara yang seharusnya dirahasiakan. Informasi tentang
medan laut dapat digunakan pihak asing untuk menentukan taktik
dan strategi militer, jika mereka ingin menguasai wilayah
Indonesia.
kapal survei asing yang akan digunakan di Indonesia juga
harus memenuhi persyaratan yang ditentukan Kementrian
Pertahanan dan Keamanan. Karena kapal riset asing
bukan sekadar lewat, tetapi membawa data informasi
kondisi laut Indonesia. Jika tidak berhati-hati data laut
Indonesia bisa berpindah tangan.
Namun, pemerintah sendiri tidak konsekuen menjalankan
peraturan tersebut.Kondisi ini diperparah dengan terjadinya
benturan antar peraturan yang ada. Sebagai contoh, Undang-
undang No 22/2001 yang mengatur tentang minyak dan gas.
Aturan ini memberikan peluang bagi pihak asing untuk melakukan
kegiatan survei dan pemetaan lepas pantai dengan cara mudah,
yaitu cukup memperoleh izin dari Dirjen Migas tanpa koordinasi
dengan pihak-pihak yang berkepentingan, seperti yang diatur
peraturan sebelumnya.
Indonesia memegang peranan penting dalam jalur perdagangan
dunia. Semakin meningkatnya ketergantungan dunia akan laut,
perairan Indonesia menjadi incaran penguasaan negara asing,
terutama negara yang industrinya sangat tergantung pada minyak
bumi dan transportasi laut. Meningkatnya kebutuhan minyak bumi
dibuktikan dengan semakin intensifnya survei seismik asing guna
mencari wilayah-wilayah baru potensi minyak dan gas di dasar laut
Indonesia.
Wilayah nusantara pun menjadi terbuka dari segala arah
dan rentan terhadap perkembangan lingkungan, baik
global, regional maupun nasional.
Mengutip apa yang pernah ditulis Oseanolog Prof
Illahude, keunikan dan kompleksitas perairan Indonesia
telah menjadi daya tarik para peneliti asing dari berbagai
negara. Hampir semua tipe dasar topografi ditemukan di
Indonesia seperti continental shelves, continental , insular
slope, basin laut dalam, palung dan relung.
 
KESIMPULAN

1. Ilmu dan teknologi maritim merupakan


keseluruhan sarana untuk mencapai tujuan
dalam rangka memenuhi kelangsungan dan juga
kenyamanan hidup manusia. yang di pakai di
bidang kelautan khususnya berhubungan dengan
pelayaran (navigasi) serta berfokus pada
kegiatan ekonomi.
KESIMPULAN

2. Bidang Teknologi Maritim merupakan


bidang yang memfokuskan pengkajian
kepada penggunaan teknologi, proses dalam
teknologi dan sistem dalam teknologi yang
digunakan dalam operasi maritim.
3. Beragamnya potensi maritim Indonesia antara
lain wisata bahari, energi kelautan, mineral laut,
pelayaran, pertahanan, serta industri maritim,
sebenarnya dapat memberikan kontribusi besar
bagi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
Indonesia.
KESIMPULAN

4. Indonesia memegang peranan penting dalam


jalur perdagangan dunia. Semakin meningkatnya
ketergantungan dunia akan laut, perairan
Indonesia menjadi incaran penguasaan negara
asing, terutama negara yang industrinya sangat
tergantung pada minyak bumi dan transportasi
laut.

Anda mungkin juga menyukai