DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2
1. MELI TRIANTI (06131382328079)
2. SARAH PUTRI HANIFAH (06131382328095)
DOSEN PENGAMPU
Dr. APRIYANTI, S.Pd.I, M.Pd.I
Puji syukur selalu kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami bisa Menyusun makalah
“Konsep Alquran, As sunnah dan Ijtihad dalam membangun kebudayaan islam di indonesia”
ini dengan baik serta tepat pada waktunya.
Pada kesempatan kali ini, kami mengucapkan terimakasih banyak kepada para dosen
yang telah membimbing kami. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Keagamaan dengan dosen pengampu Dr. Apriyanti S.Pd.I, M.Pd.I serta bertujuan
untuk memberikan wawasan kepada pembaca mengenai seputar kebudayaan islam.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat berguna untuk menambah pengetahuan
kita menjadi lebih luas lagi. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
menyusun makalah ini. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
kami harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, kami
sampaikan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................3
BAB I..............................................................................................................................................5
PENDAHULUAN..............................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................................6
2.1 Pengertian Al-Quran, As- sunnah dan Ijtihad...............................................................................6
2.2 Pengaruh Al – Quran terhadap kebudayaan islam di Indonesia................................................10
2.3 Pengaruh As- sunnah terhadap kebudayaan islam di Indonesia................................................11
2.4 Pengaruh Ijhad dalam kebudayaan islam di Indonesia..............................................................13
BAB III..................................................................................................................................................16
PENUTUP.............................................................................................................................................16
3.1 Simpulan....................................................................................................................................16
3.2 Saran..........................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
Budaya telah ada dari sebelum kita lahir dan akan tetap ada setah kita meninggal
dunia. Budaya “memenjarakan” kita, meskipun kerap kali tidak disadari. Diakui antara agama
dan budaya terdapat saling mempengaruhi, seperti islam terhadap budaya dan budaya
terhadap islam.
Islam sebagai agama yang universal dan absolut sepanjang zaman, islam tidak kaku
dalam menghadapi zaman dan perubahannya. Islam memunculkan dirinya dalam bentuk
luwes, ketika menghadapi masyarakat yang dijumpainya dengan beraneka ragam budaya,
adat kebiasaan, dan tradisi. Dalam kesempatan kali ini, kami akan membahas mengenai
pengertian – pengertian, pengaruh – pengaruh serta konsep Alquran, As sunnah dan Ijtihad
dalam kebudayaan islam di Indonesia.
PEMBAHASAN
Al-qur’an secara bahasa merupakan bentuk masdar (kata benda) dari kata kerja
Qoro-a yang bermakna membaca atau bacaan. Ada yang berpendapat bahwa qur’an adalah
masdar yang bermakna isim maf’ul, karenanya ia berarti yang dibaca atau maqru’. Menurut
para ahli bahasa, Al-qur’an adalah bacaan yang sempurna. Sedangkan pengertian menurut
istilah Al-qur’an adalah kitab Allah yang diturunkan kepada utusan Allah, Nabi
Muhammad SAW. Yang ter maktub dalam mushaf, dan disampaikan kepada kita secara
mutawatir yaitu berangsur - angsur, tanpa ada keraguan. Adapun disamping definisi diatas
terdapat beberapa definisi yang pada intinya sama. Hanya terdapat beberapa penambahan
penjelasan, seperti penambahan kata al-muta’abbad bi tilawatih (yang membacanya
mendapat pahala), al-mu’jiz (yang berfungsi melemahkan lawan), al-mabdu’ bi surah al-
fatihah wa al-makhtum bi surah an-nas (yang dimulai dari surah al-fatihah dan diakhiri
surat annas.
a. Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW,
apabila tidak diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW maka tidak dapat disebut
AL-qur’an, seperti wahyu Allah yang diturunkan pada Nabi Daud as (zabur),
kepada nabi Musa as (taurot), kepada Nabi Isa as (injil). Memang itu termasuk
kalam Allah tapi tidak bisa disebut Al-qur’an karena tidak diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW.
b. Al-qur’an disampaikan kepada kita semua secara mutawatir, dan tanpa keraguan
sedikitpun, seperti yang dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah ayat (2), Yang
artinya:“Kitab (Al-qur’an) ini tidak terdapat keraguan padanya, dan petunjuk bagi
orang yang bertakwa”.
c. Yang membaca ayat dalam Al-qur’an akan mendapat pahala dari Allah SWT.
d. Al-Qur’an itu dimulai dari surah Al-fatihah dan diakhiri dengan surah An-nas.
Al-Quran adalah sumber utama ajaran agama Islam. Kitab ini terdiri dari 114 surah
(bab atau bagian) yang terbagi dalam 30 juz. Isi Al-Quran mencakup berbagai topik,
termasuk ajaran moral, hukum, sejarah, eschatology (ajaran tentang akhirat), ajaran tentang
Allah, dan petunjuk untuk beribadah dan kehidupan sehari-hari. Bagi umat Islam, Al-Quran
adalah sumber hukum tertinggi, panduan spiritual, dan sumber inspirasi. Mereka percaya
bahwa teks ini adalah firman Allah yang tidak mengalami perubahan atau distorsi sejak
dinyatakan kepada Nabi Muhammad. Umat Islam membaca, menghafal, dan mempelajari Al-
Quran sebagai bagian penting dari praktik keagamaan mereka.
Kitab Suci Islam : Al-Quran adalah kitab suci agama Islam. Ia memuat ajaran moral,
hukum, petunjuk kehidupan sehari-hari, sejarah, ajaran tentang Allah, dan berbagai topik
lainnya yang menjadi pedoman bagi umat Islam.
Wahyu Ilahi : Umat Islam percaya bahwa Al-Quran adalah firman Allah SWT yang
diungkapkan kepada Nabi Muhammad sebagai wahyu. Ini dianggap sebagai sumber utama
ajaran agama Islam.
Tidak Berubah : Al-Quran diyakini tidak mengalami perubahan atau distorsi sejak
dinyatakan kepada Nabi Muhammad. Ini dianggap sebagai teks yang tidak tercemar dan tetap
autentik sepanjang sejarah.
Panduan Spiritual : Al-Quran adalah sumber panduan spiritual bagi umat Islam.
Mereka membaca, menghafal, dan mempelajari teks ini sebagai bagian penting dari praktik
keagamaan mereka.
Al-Quran adalah salah satu aspek sentral dalam kehidupan umat Islam, dan
memainkan peran kunci dalam membimbing kehidupan mereka, termasuk dalam aspek
moral, etika, ibadah, dan hukum.
B. As- sunnah
As-Sunnah adalah salah satu konsep utama dalam Islam yang mengacu pada tindakan,
perkataan, persetujuan, dan ketetapan Nabi Muhammad SAW. Ini adalah sumber kedua dari
hukum Islam setelah Al-Quran. As-Sunnah mencakup semua tindakan dan ajaran Nabi
Muhammad yang tidak terdokumentasikan dalam Al-Quran tetapi diwariskan melalui hadis
(riwayat).
Definisi As-Sunnah
Macam-macam As-Sunnah
a. Sunnah Qauliyyah : Ini adalah As-Sunnah yang berkaitan dengan perkataan dan
ucapan Nabi Muhammad. Contohnya adalah hadis-hadis yang mencatat nasihat-
nasihat beliau, doa-doa, dan khutbah-khutbah penting. Seperti :
) ُك ْن َعاِلًم ا َاْو ُم َتَع ِّلًم ا َاْو ُم ْسَتِم ًعا َاْو ُمِح ًبا َو اَل َتُك ْن َخ اِم ًسا َفُتْهِلَك (َر َو اُه اْلَبْيَهِق:َقاَل الَّنِبُّي َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلم
Telah bersabda Rasulullah SAW :”Jadilah engkau orang yang berilmu (pandai) atau
orang yang belajar, atau orang yang mendengarkan ilmu atau yang mencintai ilmu.
Dan janganlah engkau menjadi orang yang kelima maka kamu akan celaka (H.R
Baehaqi)
b. Sunnah Fi'liyyah : Ini adalah As-Sunnah yang berkaitan dengan tindakan dan
perbuatan Nabi Muhammad. Contohnya adalah tindakan beliau dalam ibadah, seperti
shalat, puasa, haji, dan zakat.
c. Sunnah Taqririyyah : Ini adalah As-Sunnah yang berkaitan dengan persetujuan diam
Nabi Muhammad terhadap tindakan atau keputusan yang diambil oleh sahabat-
sahabatnya. Persetujuan ini menunjukkan persetujuan beliau terhadap tindakan
tersebut tanpa harus mengucapkan kata-kata.
d. Sunnah Ijma'iyyah : Ini adalah As-Sunnah yang berkaitan dengan konsensus (ijma')
umat Muslim dalam masalah-masalah hukum yang tidak tercakup dalam Al-Quran
atau hadis-hadis Nabi Muhammad.
e. Sunnah Aqliyyah : Ini adalah As-Sunnah yang dapat disimpulkan melalui akal sehat
dan penalaran yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Ini terkait dengan hukum-
hukum dan prinsip-prinsip yang dapat diambil dari Al-Quran dan hadis.
As-Sunnah, bersama dengan Al-Quran, membentuk dua sumber utama hukum Islam (Sharia).
Kombinasi dari kedua sumber ini digunakan oleh ulama dan cendekiawan Muslim untuk
memandu kehidupan umat Islam dalam berbagai aspek, termasuk ibadah, etika, hukum, dan
tata cara sosial.
C. Ijtihad
Ijtihad adalah konsep dalam hukum Islam yang mengacu pada usaha atau usaha keras
yang dilakukan oleh seorang cendekiawan atau ulama Muslim untuk mengambil keputusan
hukum (fatwa) atas masalah-masalah yang tidak memiliki panduan yang jelas atau spesifik
dalam Al-Quran, Hadis, atau sumber hukum Islam utama lainnya. Ijtihad adalah proses
interpretasi dan penafsiran hukum Islam yang dilakukan untuk mengatasi situasi atau masalah
yang muncul dalam kehidupan sehari-hari dan tidak diatur secara langsung oleh teks-teks
klasik.
Namun, perlu dicatat bahwa ijtihad bukanlah konsep yang sederhana, dan para ulama
yang melakukannya harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang hukum Islam dan
warisan intelektualnya. Selain itu, hasil ijtihad satu ulama dapat berbeda dengan ulama
lainnya, yang menciptakan beragam pandangan hukum dalam Islam.
2.2 Pengaruh Al – Quran terhadap kebudayaan islam di Indonesia
Pengaruh Al-Quran dalam kebudayaan Islam di Indonesia memiliki dampak yang sangat
signifikan dan mendalam. Al-Quran, sebagai kitab suci umat Islam, telah memengaruhi
berbagai aspek kehidupan dan budaya masyarakat Muslim di Indonesia. Berikut adalah
beberapa cara konsep Al-Quran memengaruhi kebudayaan Islam di Indonesia:
a. Bahasa dan Sastra : Al-Quran, yang ditulis dalam bahasa Arab, telah memberikan
pengaruh yang kuat pada perkembangan bahasa Indonesia. Banyak kata dan frasa
Arab yang digunakan dalam bahasa Indonesia, terutama dalam konteks agama dan
budaya Islam. Selain itu, Al-Quran telah menjadi inspirasi bagi banyak penulis dan
penyair Indonesia dalam menciptakan karya sastra yang mendalam.
b. Seni dan Arsitektur : Al-Quran juga memiliki pengaruh yang besar dalam seni dan
arsitektur Islam di Indonesia. Contohnya, seni kaligrafi yang indah dan rumit sering
digunakan untuk menggambarkan ayat-ayat Al-Quran. Selain itu, dalam arsitektur
masjid-masjid tradisional di Indonesia, Anda akan menemukan penggunaan motif dan
desain yang terinspirasi dari Al-Quran.
c. Pendidikan dan Pesantren : Al-Quran adalah fokus utama dalam sistem pendidikan
Islam di Indonesia. Pesantren, sekolah agama Islam tradisional, adalah tempat di
mana pengajaran Al-Quran sangat ditekankan. Para siswa di pesantren mempelajari,
menghafal, dan memahami isi Al-Quran sebagai bagian integral dari pendidikan
mereka.
d. Upacara Keagamaan : Al-Quran juga memainkan peran penting dalam upacara
keagamaan seperti pernikahan, khitanan (sunnat), dan penguburan. Ayat-ayat Al-
Quran sering dibacakan dalam acara-acara ini untuk memberikan nuansa keagamaan
dan sakral.
e. Moral dan Etika : Konsep moral dan etika dalam Al-Quran membentuk pandangan
hidup dan perilaku masyarakat Muslim Indonesia. Nilai-nilai seperti kejujuran,
keadilan, kasih sayang, dan kedermawanan yang terdapat dalam Al-Quran menjadi
dasar bagi etika dan perilaku sehari-hari.
f. Budaya Dakwah : Al-Quran juga digunakan sebagai alat dakwah (penyebaran ajaran
Islam) di Indonesia. Orang-orang yang memiliki pengetahuan tentang Al-Quran
sering menjadi pemimpin dalam masyarakat dan dapat memainkan peran penting
dalam menyebarkan nilai-nilai Islam.
g. Kesenian Tradisional : Seni pertunjukan tradisional seperti wayang kulit dan marawis
sering mengangkat kisah-kisah dari Al-Quran dalam pertunjukannya. Ini tidak hanya
menyebarkan pesan agama, tetapi juga memelihara budaya Indonesia.
h. Festival Keagamaan : Festival-festival keagamaan seperti Ramadan dan Idul Fitri
adalah momen penting dalam budaya Indonesia. Masyarakat Muslim merayakannya
dengan ibadah, berbagi makanan, dan memberikan sedekah, sesuai dengan ajaran Al-
Quran.
i. Penafsiran dan Studi Al-Quran : Di Indonesia, ada berbagai kelompok pemikir dan
ulama yang aktif dalam menafsirkan Al-Quran sesuai dengan konteks dan
permasalahan lokal. Ini menciptakan beragam pendekatan dalam pemahaman Al-
Quran dan bagaimana ajaran-ajaran tersebut dapat diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari.
Dalam rangka memahami konsep Al-Quran dalam kebudayaan Islam di Indonesia, penting
untuk diingat bahwa budaya Islam di negara ini sangat beragam dan mencerminkan
keragaman etnis, budaya, dan tradisi yang ada di seluruh kepulauan Indonesia. Meskipun Al-
Quran menjadi dasar universal, cara-cara dalam mengungkapkan dan mengimplementasikan
nilai-nilai Islam dapat bervariasi di seluruh Indonesia sesuai dengan latar belakang budaya
setempat.
Penting untuk diingat bahwa dalam berbagai budaya di Indonesia, konsep Assunnah dapat
diinterpretasikan dengan beragam cara, dan praktik-praktiknya dapat berbeda-beda dari satu
daerah ke daerah lainnya. Namun, pada dasarnya, konsep Assunnah mencerminkan usaha
untuk mengikuti ajaran dan teladan Nabi Muhammad SAW dalam berbagai aspek kehidupan
sehari-hari di Indonesia. Penerapan As-Sunnah dalam kebudayaan Islam di Indonesia sangat
bervariasi tergantung pada faktor geografis, etnis, dan sosial. Hal ini menciptakan kekayaan
dalam beragam praktik dan tradisi keagamaan yang memadukan nilai-nilai Islam dengan
budaya lokal.
Konsep "Ijtihad" dalam budaya Islam di Indonesia adalah salah satu aspek penting
dalam pemahaman dan praktik agama. Ijtihad adalah proses penafsiran dan analisis hukum
Islam yang dilakukan oleh ulama atau cendekiawan agama untuk menghadapi masalah-
masalah baru atau situasi yang tidak diatur secara eksplisit dalam Al-Quran dan hadist.
Konsep Ijtihad memberikan fleksibilitas dalam menjalankan ajaran Islam sesuai dengan
kebutuhan zaman dan tempat.
Penting untuk dicatat bahwa konsep Ijtihad dapat menjadi subjek perdebatan di antara
berbagai kelompok dan aliran dalam Islam. Beberapa kelompok mungkin lebih mendukung
ijtihad yang lebih luas, sementara yang lain mungkin lebih konservatif dalam interpretasi
agama. Sehingga, pemahaman dan penerapan konsep Ijtihad dapat bervariasi di seluruh
masyarakat Muslim Indonesia sesuai dengan pandangan dan pendekatan yang berbeda.
Penerapan ijtihad dalam kebudayaan Islam di Indonesia juga merupakan sebuah aspek
penting dalam perkembangan agama dan budaya di negara ini. Ijtihad adalah istilah dalam
Islam yang merujuk pada proses penafsiran hukum Islam (syariah) dan prinsip-prinsip agama
untuk menghadapi isu-isu baru atau situasi yang belum diatur oleh hukum Islam klasik.
Penerapan ijtihad dalam kebudayaan Islam di Indonesia mencerminkan kompleksitas dan
keberagaman masyarakat Muslim di sini. Berikut adalah beberapa contoh penerapan ijtihad
dalam konteks kebudayaan Islam di Indonesia:
a. Budaya Islam Nusantara : Indonesia memiliki tradisi Islam yang unik, yang sering
disebut sebagai "Islam Nusantara." Ini mencakup aspek-aspek Islam yang disesuaikan
dengan budaya lokal, seperti adat istiadat, bahasa, dan tradisi sosial. Penerapan ijtihad
dalam Islam Nusantara mengizinkan penggabungan unsur-unsur lokal dengan ajaran
Islam.
b. Kesenian dan Seni : Seni dan kesenian adalah bagian penting dari kebudayaan
Indonesia. Penerapan ijtihad dalam seni dan kesenian Islam memungkinkan seniman
dan budayawan Muslim untuk mengekspresikan nilai-nilai Islam dalam berbagai
bentuk seni, seperti seni lukis, tari, musik, dan sastra, sambil mempertahankan
identitas budaya Indonesia.
c. Pendidikan Islam : Penerapan ijtihad dalam pendidikan Islam di Indonesia
memungkinkan pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan realitas
sosial masyarakat Indonesia. Hal ini mencakup pengajaran nilai-nilai Islam yang
relevan dengan masalah-masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat
Indonesia.
d. Hak Asasi Manusia : Penerapan ijtihad dalam konteks hak asasi manusia
memungkinkan pemahaman ulang terhadap konsep hak asasi manusia dalam Islam.
Ini mencakup perlindungan hak-hak individu, hak-hak perempuan, dan hak-hak
minoritas dalam kerangka syariah yang lebih luas.
e. Politik dan Hukum : Dalam politik dan hukum, ijtihad juga memainkan peran penting.
Misalnya, Indonesia memiliki sistem hukum yang mencampurkan hukum adat,
hukum positif, dan hukum Islam. Penerapan ijtihad dalam hal ini membantu
mengatasi konflik antara hukum sekuler dan hukum Islam.
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Al-quran, As- sunnah dan ijtihad
sangat memengaruhi kebudayaan islam yang ada di Indonesia. Mulai dari segi beribadah
seperti solat, puasa, zakat dan haji lalu dari segi kuliner, hukum, pernikahan, pendidikan, adat
istiadat, tradisi dan bahasa.
3.2 Saran
Kami selaku penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Kesalahan ejaan,
metodologi penulisan, dan pemilihan kata serta cakupan masalah yang masih kurang terinci
dalam makalah ini.
Sehubungan dengan penulisan makalah ini, kami selaku penulis menyarankan kepada para
pembaca agar diadakan pengkajian ulang lanjutan yang berjudul sama dengan makalah ini,
agar ditemukan pengertian dan pengaruh kebudayaan islam di Indonesia lebih luas lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Latif abdul (2017), Alquran sebagai sumber hukum utama, binamadani, tangerang,
V4(1), jurnal hukum dan keadilan.
Nata, Abuddin. 2001. Peta Keragaman Pemikiran Islam di Indonesia, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Mu’allim, Amir dan Yusdani. Ijtihad: Suatu Kontroversi Antara Teori dan Fungsi,
Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1997.
M. Syafi’i Anwar. 1995. Pemikiran dan Aksi Islam Indonesia, Jakarta: Paramadina.