Anda di halaman 1dari 15

Perkembangan Sifat Pada Manusia

Disusun Oleh
Kelompok 5

1. Aura Rozalia (06131382328072)


2. Dwita Ramadhani (06131382328089)
3. Meli Trianti (06131382328079)

Dosen Pengampu:
Drs. Laihat, M.Pd
Najlatul Fathia, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN dan ILMI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami hanturkan kepada Allah SWT. Yang senantiasa melindungi
kami disetiap kegiatan yang kami lakukan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Tak lupa sholawat beriringkan salam senantiasa terucap untuk Nabi
Muhammad SAW Beliau adalah guru terbesar bagi umat Islam bahkan seluruh umat
yang ada di dunia.
Makalah ini merupakan tugas mata kuliah “Kajian Kebahasaan” dengan materi
“Klasifikasi Bahasa, Bahasa Tulis, Aksara dan Ejaan”, dengan itu kami mengucapkan
terimakasih kepada bapak dan ibu dosen yang telah memberikan kami tugas makalah
ini sehingga kami dapat memahami materi ini secara mendalam. Semoga makalah
yang kami buat ini bisa memberikan manfaat bukan hanya untuk kelompok kami,
namun untuk setiap insan yang membaca makalah kami ini.
Namun, kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna. Masih banyak
keurangan didalamnya, baik dalam penggunaan bahasa, materi yang disampaikan dan
lain-lain. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah yang
kami buat ini.

Palembang, Agustus 2023

Tim Penyusun
Daftar Isi

Kata Pengantar.................................................................................................................................2
BAB I..................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...............................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................................4
BAB II.................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.................................................................................................................................5
2.1 Pengertian Perkembangan...........................................................................................................5
2.2 Teori Perkembangan.....................................................................................................................6
2.3 Prinsip Perkembangan..................................................................................................................9
2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Individu..................................................11
BAB III..............................................................................................................................................14
PENUTUP........................................................................................................................................14
3.1 Simpulan........................................................................................................................................14
3.2 Saran..............................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap individu dilahirkan di dunia dengan membawa hereditas tertentu yang
diperoleh melalui warisan dari pihak orang tuanya yang menyangkut karakteristik fisik
dan psikis atau sifat – sifat mental. Lingkungan (environment) merupakan faktor penting
di samping hereditas yang menentukan perkembangan individu yang meliputi fisik,
psikis, social, dan relegius.
Manusia adalah makhluk – makhluk hidup yang lebih sempurna bila
dibandingkan dengan makhluk – makhluk hidup yang lain. Akibat dari unsure kehidupan
yang ada pada manusia, manusia berkembang dan mengalami perubahan –
perubahan, bik perubahan – perubahan dalam segi fisologik maupun perubahan –
perubahan dalam segi psikologik.
Bahwa setiap anak secara kodrat membawa variasi dan irama
perkembangannya sendiri, perlu diketahui setiap orang tua, agar ia tidak bertanya –
tanya bahkan bingung atau bereaksi negatif yang lain dalam menghadapi
perkembangan anaknya. Bahkan ia harus bersikap tenang sambil terhindar dari
gangguan apa pun, yang tentu saja akan merugikan. Dalam kesempatan ini akan kami
paparkan mengenai pengertian perkembangan, teori perkembangan, prinsip
perkembangan, dan faktor – faktor perkembangan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian pekembangan ?
2. Apa saja teori pekembangan manusia ?
3. Apa saja prinsip perkembangan ?
4. Apa faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian perkembangan.
2. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perkembangan

PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI PERKEMBANGAN


Perkembangan adalah perubahan yang progesif dan kontinyu (berkesimnambungan)
dalam diri individu mulai lahir sampai mati. Pengertian lainnya yaitu : Perubahan –
perubhan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya yang
berlangsung secara sistematis, progesif, dan berkesinambungan baik menyangkut fisik
maupun psikis.

a.Sistematis adalah perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling ketergantungan


atau
saling mempengaruhi antara bagian – bagian organisme (fisik & psikis) dan merupakan
satu kesatuan yang harmonis.

b.Progesif : perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, dan mendalam baik
secara
kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis)

c. Berkesinambungan : perubahan pada bagian atau fungsi organisme berlangsung


secara
beraturan.

Ciri – ciri perkembangan secara umum yaitu :


a.Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan berat badan dan organ – organ
tubuh)
dan aspek psikis (matangnya kemampuan berpikir, mengingat, dan berkreasi)
b. Terjadinya perubahan dalam proporsi; aspek fisik (proporsi tubuh anak beubah
sesuai
dengan fase perkembangannya) dan aspek psikis (perubahan imajinasi dari fantasi ke
realitas)
c. Lenyapnya tanda – tanda yang lam; tanda - tanda fisik (lenyapnya kelenjar thymus
(kelenjar anak – anak) seiring bertambahnya usia) aspek psikis (lenyapnya gerak –
gerik
kanak – kanak dan perilaku impulsif).
d. Diperolehnya tanda – tanda yang baru; tanda – tanda fisik (pergantian gigi dan
karakter
seks pada usia remaja) tanda – tanda psikis (berkembangnya rasa ingin tahu tentang
pengetahuan, moral, interaksi dengan lawan jenis)

2.2 Teori Perkembangan

Terdapat beberapa pendekatan yang dikemukakan oleh para ahli mengenai


perkembangan manusia sendiri, yang terdiri dari sebagai berikut.

a. Pendekatan perkembangan kognitif


Pertama, pendekatan perkembangan kognitif memiliki asumsi bahwa kemampuan
kognitif yang dimiliki oleh individu merupakan hal yang paling penting dan memiliki
pengaruh yang besar terhadap tingkah laku seseorang.

Terdapat tiga model di dalam pendekatan perkembangan kognitif sendiri, yang terdiri
dari:

 Model kognitif piaget


 Model pemrosesan informasi
 Model kognisi social

b.Pendekatan belajar maupun lingkungan


Kedua, pendekatan belajar atau lingkungan yang memiliki asumsi bahwa tingkah laku
seseorang didapatkan berdasarkan pengkondisian serta prinsip dasar.

c. Pendekatan etologi
Ketiga, pendekatan etologi yang merupakan sebuah studi perkembangan serta
perspektif evolusioner yang mendapatkan dasar dari berbagai prinsip evolusi yang
dikemukakan oleh Charles Darwin yang memiliki asal usul biologis mengenai tingkah
laku sosial.

d. Pendekatan Imam Al-Ghazali


Keempat, pendekatan Imam Al-Ghazali yang mengemukakan pendapatnya bahwa
seseorang dilahirkan dalam kondisi membawa fitrah yang sehat serta seimbang, yang
kemudian kedua orang tuanya serta lingkungannya berada yang memberikan
pendidikan.

Grameds juga dapat melihat bagaimana perkembangan manusia yang terjadi hingga
mencapai kesuksesan dalam karya Gisa Naraya yang berjudul Jack Ma Manusia Triliun
Yuan dibawah ini.

Teori Perkembangan Manusia


Selain pendekatan, terdapat pula empat teori perkembangan manusia yang
dikemukakan oleh para ahli, yang terdiri dari sebagai berikut.

a.Teori Empirisme

Teori perkembangan manusia pertama yang dikemukakan oleh John Locke


adalah Teori Empirisme. Teori ini sendiri memiliki anggapan bahwa perkembangan
seseorang dipengaruhi dari berbagai pengalaman yang diperolehnya selama
perkembangan sejak lahir sampai dewasa.

Pada teori empirisme ini, pendidikan serta pergaulan masuk ke dalam sebuah
pengalaman. Dimana dijelaskan pula pada teori ini, manusia merupakan sebuah kertas
putih dan nantinya individu tersebut akan menjadi apa, bergantung terhadap apa yang
dituliskan pada kertas tersebut.

b. Teori Nativisme
Teori perkembangan manusia kedua yang dikemukakan oleh Arthur
Schopenhauer adalah Teori Nativisme. Pada teori ini, perkembangan manusia
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dimiliki individu tersebut sejak dilahirkan.

Pada teori nativisme ini ditegaskan bahwa individu membawa sifat tertentu yang
dapat menjadi faktor pengaruh dan penentu keadaannya. Teori ini juga beranggapan
bahwa faktor pendidikan serta lingkungan tidak memiliki pengaruh pada perkembangan
manusia.

Dengan hadirnya teori ini, terdapat pula pandangan dimana individu telah
ditentukan pada sifat-sifat yang ada dan hal tersebut tidak bisa diubah yang membuat
seseorang akan sangat bergantung terhadap sifat yang diturunkan dari kedua orang
tuanya

Hal yang dimaksud adalah, bila orang tua dari individu merupakan orang yang
baik, maka individu tersebut juga akan menjadi orang yang baik, dan begitu pula
sebaliknya. Menurutnya, sifat baik maupun jahat yang ada pada seseorang tidak dapat
diubah.

Teori nativisme ini juga memiliki konsekuensi pandangan, dimana seseorang


yang dilahirkan baik maka seterusnya akan tetap baik, dan begitu pula sebaliknya
dimana jika seseorang dilahirkan jahat maka akan seterusnya tetap jahat. Pada teori ini,
sifat tersebut tidak dapat diubah baik oleh pendidikan maupun lingkungannya berada.
Hal ini pun menimbulkan pandangan pesimistis pada bidang pendidikan, dimana
adanya pandangan bahwa pendidikan tidak berdaya untuk menghadapi perkembangan
manusia yang ada. Dengan demikian, terdapat pertentangan dengan kenyataan yang
ada di lingkungan, dikarenakan sejak zaman dahulu hingga saat ini banyak orang
berusaha mendidik generasi mudanya melalui pendidikan sebagai hal yang dapat,
perlu, dan harus dilakukan.

Oleh sebab itulah, teori nativisme yang ada tidak bisa diterima oleh para ahli. Hal
tersebut dikarenakan teori ini tidak dapat dipertahankan maupun
dipertanggungjawabkan di dalam lingkungan yang ada saat ini.

c.Teori Naturalisme

Teori perkembangan manusia ketiga yang dikemukakan oleh J. J. Rousseau


adalah Teori Naturalisme. Pada teori ini, beliau mengemukakan pendapatnya bahwa
semua anak adalah baik ketika baru datang dari tangan sang pencipta, namun semua
menjadi buruk di tangan manusia.

Aliran teori ini juga dapat disebut sebagai aliran negativisme, hal tersebut
dikarenakan pendidik memiliki kewajiban untuk membiarkan pertumbuhan anak didik
dengan sendirinya maupun diserahkan kembali pada lingkungannya.

Pernyataan di atas memiliki makna bahwa seorang anak tidak memerlukan


pendidikan, namun yang diperlukan adalah untuk seorang pendidik menyerahkan anak
tersebut ke alam, agar pembawaan yang baik sejak lahir tersebut tidak menjadi rusak
dengan adanya proses kegiatan pendidikan yang dilakukan tersebut.

Teori Naturalisme ini memiliki anggapan bahwa alam lah yang menjadi faktor
penting dalam pendidikan seorang anak, yang membuat anak tersebut bukanlah hasil
bentukan dari pendidikan yang didapatkan di sekolah formal melainkan alam.

d. Teori Konvergensi
Teori perkembangan manusia keempat yang dikemukakan oleh William Stern
adalah Teori Konvergensi. Teori ini sendiri merupakan sebuah gabungan diantara dua
teori perkembangan manusia, yaitu teori nativisme serta teori empirisme.

Pada teori konvergensi ini dikemukakan bahwa pembawaan serta pengalaman


pada perkembangan manusia memiliki peran penting. Dimana, antara lingkungan orang
tersebut berada dengan bakat yang dimiliki sejak lahir saling mempengaruhi satu sama
lain.
Teori ini juga mengatakan, bahwa setiap individu telah memiliki bakat, akan
tetapi agar dapat berkembang bakat tersebut harus berada atau menemukan
lingkungan yang sesuai dengan individu tersebut.

Selain bakat yang dimiliki, ada juga pertimbangan mengenai kematangan


seseorang. Dimana walaupun bakat yang dimiliki individu tersebut sudah menemukan
lingkungan yang tepat belum tentu bisa berkembang jika belum adanya kematangan.

Contohnya sendiri dapat kita lihat pada seorang anak berumur enam bulan,
dimana dia belum dapat berjalan walaupun hidup di lingkungan manusia lainnya karena
belum adanya kematangan tersebut.

Untuk mempelajari mengenai bakat yang dimiliki oleh manusia, serta berbagai
keistimewaan lainnya, Grameds dapat menjadikan buku Menjadi Manusia Istimewa
sebagai referensi pembelajaran.

2.3 Prinsip Perkembangan

Baltes, dkk. (dalamPapalia, dkk., 2009) mengidentifikasi tujuh prinsip kunci


tentang pendekatan perkembangan sepanjang hidup. Prinsip-prinsip tersebut menjadi
kerangka konseptual untuk mempelajari perkembangan sepanjang hidup (life-span
development).

a.Development is Lifelong

Perkembangan adalah proses perubahan sepanjang hidup. Setiap periode dari


rentang kehidupan dipengaruhi oleh apa yang terjadi pada periode sebelumnya dan
apa yang terjadi saat ini akan pula mempengaruhi apa yang akan terjadi kemudian.
Sebagai contoh, memiliki orang tua yang responsif dan sensitif dapat mengembangkan
rasa percaya (trust) pada bayi. Rasa percaya ini selanjutnya akan membantu si bayi
pada masa kanak-kanak untuk dapat bersosialisasi dengan baik. Berkaitan dengan
periode perkembangan dapat dikatakan bahwa setiap periode memiliki karakteristik dan
nilai yang unik sehingga tidak ada satu periode pun yang lebih atau kurang penting
daripada periode yang lainnya.

b.Development is Multidimensional
Perkembangan berlangsung dalam banyak dimensi (multidimensional).
Maksudnya, perkembangan terjadi pada dimensi biologis, psikologis, dan sosial. Setiap
dimensi dapat berkembang dalam derajat yang bervariasi, misalnya seorang anak
berusia 4 tahun yang sangat cerdas, belum tentu memiliki kematangan emosi pada
tingkat yang seimbang dengan kecerdasannya.

c.Development is Multidirectional

Perkembangan berlangsung dalam lebih dari satu arah (multidirectional). Sejalan


dengan meningkatnya kemampuan di satu area, seseorang mungkin akan mengalami
penurunan dalam area yang lain dalam waktu yang bersamaan. Anak-anak kebanyakan
tumbuh dalam satu arah, yaitu ke arah peningkatan, baik dalam ukuran maupun
kemampuan. Remaja, secara khusus, mengalami peningkatan dalam kemampuan fisik,
tetapi kecakapannya dalam belajar bahasa mengalami penurunan. Beberapa
kemampuan, seperti perbendaharaan kata, secara khusus berlanjut meningkat
sepanjang masa dewasa; hal yang lain, seperti kemampuan memecahkan masalah
yang asing bagi seseorang, mungkin menurun. Akan tetapi, beberapa hal, seperti
keahlian, meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Manusia belajar untuk
memaksimalkan hal-hal yang dapat ditingkatkan dan meminimalkan penurunan dengan
cara belajar mengelola atau mengompensasihal-hal tersebut. Sebagai contoh, seorang
atlet yang sudah tua dan tidak sanggup lagi berlari kencang mungkin akan memilih
untuk menjadi pelatih atau penulis buku olahraga, sementara seorang nenek yang
mengalami penurunan dalam daya ingat, mungkin akan membuat catatan-catatan kecil
untuk membantunya mengingat daftar belanjaan.

d.Relative Influences of Biology and Culture Shift Over the Life Span

Proses perkembangan dipengaruhi oleh faktor biologis dan budaya.


Keseimbangan di antara kedua pengaruh tersebut berubah sepanjang waktu. Pengaruh
biologis, seperti ketajaman sensoris dan memori, menurun sejalan dengan
bertambahnya usia. Akan tetapi, dukungan budaya, seperti penemuan kacamata dan
buku agenda, dapat mengompensasipenurunan yang terjadi. Contoh lainnya, otot yang
belum matang mungkin menghambat seorang bayi untuk bisa memenuhi kebutuhan
dasarnya sendiri. Akan tetapi adanya tuntutan dari masyarakat terhadap orang tua
untuk mengasuh anak membuat bayi tersebut tetap dapat melangsungkan hidupnya.

e.Development Involves Changing Resource Allocations


Seseorang dapat mengalokasikan sumber-sumber yang ada, seperti waktu,
energi, talenta, uang, dan dukungan sosial dalam cara yang beragam. Pertama,
sumber-sumber tersebut mungkin digunakan untuk pertumbuhan. Sebagai contoh,
seseorang mungkin menggunakan waktu dan uang yang dimilikinya untuk belajar
berenang. Kedua, sumber tersebut digunakan untuk memelihara atau memperbaiki diri,
misalnya seseorang yang belajar bermain piano supaya bakat musiknya tidak hilang
atau seorang anak yang menggunakan waktunya untuk mengikuti kursus bahasa
Perancis sepulangnya ia dari Perancis selama beberapa tahun. Dengan mengikuti
kursus tersebut, keterampilan berbahasa Prancisnyadiharapkan akan tetap bertahan.
Ketiga, sumber-sumber tersebut dipakai untuk menghadapi kehilangan atau penurunan
ketika perbaikan tidak dapat lagi dilakukan. Sebagai contoh, ketika seseorang merasa
tidak lagi semampu masa-masa sebelumnya, baik secara fisik maupun finansial,
dukungan sosial dari orang-orang di sekitarnya mungkin menjadi sesuatu yang
diperlukan. Alokasi sumber-sumber ke dalam tiga fungsi tersebut berubah sepanjang
hidup, sejalan dengan menurunnya sumber-sumber tersebut. Misalnya, sumber energi
menurun dengan bertambahnya usia sementara sumber waktu menjadi meningkat.
Pada masa anak-anak dan dewasa muda,sumber-sumber tersebut digunakan untuk
pertumbuhan. Orang-orang lanjut usia menggunakan sumber yang ada untuk
menghadapi kehilangan atau penurunan. Pada usia tengah baya, alokasi antara ketiga
fungsi tersebut terlihat lebih seimbang.

f.Development Shows Plasticity

Banyak kemampuan dapat ditingkatkan melalui latihan. Misalnya, anak-anak


yang mengalami kesulitan untuk membaca dan menulis, dapat dilatih dengan mengikuti
program remedial. Namun, beberapa kemampuan tetap memiliki keterbatasan
sekalipun telah dimodifikasi.

g..Development is Influenced by the Historical and Cultural Context

Manusia tidak hanya mempengaruhi tetapi juga dipengaruhi oleh konteks sejarah
dan budayanya. Sebagai contoh, seorang anak yang terbiasa hidup bebas, mungkin
akan memberontaksaat berada di lingkungan yang penuh dengan keteraturan. Contoh
lainnya, anak yang diasuh dalam keluarga yang demokratis mungkin akan
berkembang menjadi anak yang penuh inisiatif di lingkungan teman-temannya.

2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Individu


Perkembangan anak tidak berlangsung secara mekanis-otomatis, sebab
perkembangan terjadi sangat bergantung pada beberapa faktor secara simultan.
Faktor- faktor tersebut adalah berikut ini:
a. Faktor herediter (warisan sejak lahir/bawaan).
b. Faktor lingkungan yang menguntungkan atau
merugikan.
c. Kematangan fungsi-fungsi organis dan psikis.
d. Aktifitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan, kapanpun seleksi, bisa
menolak, atau menyetujui, punya emosi, serta usaha membangun diri sendiri.
e. Ketentuan Tuhan (takdir Ilahi).
Setiap fenomena atau gejala perkembangan seorang
anak merupakan produk dari kerjasama dan pengaruh timbal balik antara
potensialitas hereditas dengan faktor- faktor lingkungan. Dengan demikian,
perkembangan merupakan produk dari pertumbuhan fungsi-fungsi psikis, dan usaha
belajar oleh subjek anak dalam mencobakan segenap potensialitas rohani dan
jasmaninya.

Dalam mencoba segenap potensialitasnya tersebut, anak memiliki pengalaman


belajar untuk menuju matang, dalam hal ini anak sejatinya membutuhkan pendidikan
yang ada di dalamnya bimbingan, latihan, pengarahan, pembiasaan, dan pembinaan,
sehingga perkembangan anak diharapkan memiliki kematangan dengan adanya proses
pematangan tersebut. Namun begitu, semuanya tak lepas dari ketentuan yang
telah digariskan oleh Tuhan. Manusia dalam hal ini wajib berusaha dan berdo’a.

a. Faktor Turunan (Warisan)


Turunan memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.
Ia lahir ke dunia ini membawa berbagai ragam warisan yang berasal dari kedua ibu-
bapak atau nenek dan kakek. Warisan (turunan atau pembawaan) tersebut yang
terpenting, antara lain bentuk tubuh, raut muka, warna kulit, inteligensi, bakat, sifat-sifat
atau watak dan penyakitnya.
Faktor keturunan yang merupakan pembawaan sejak lahir atau berdasarkan
keturunan. Seperti : Konstruksi dan struktur fisik, kecakapan potensial (bakat dan
kecerdasan). Berbeda dengan faktor lingkungan. Faktor keturunan pada umumnya
cerderung bersifat kodrati yang sulit untuk dimodifikasi.

1). Bentuk Tubuh dan Warna Kulit adalah salah satu warisan yang dibawa oleh anak
sejak lahir.
2). Sifat-sifat yang dimiliki oleh seseorang adalah salah satu aspek yang diwarisi dari
ibu, ayah, nenek atau kakek.
3). Intelegensi, yaitu kemampuan umum yang dimiliki seseorang untuk penyesuaian
terhadap situasi atau masalah.
4). Bakat adalah kemampuan khusus yang menonjol di antara berbagai jenis
kemampuan yang dimiliki seseorang. Kemampuan khusus ini biasanya berbentuk
keterampilan atau suatu bidang ilmu, misalnya kemampuan khusus (bakat) dalam
bidang seni musik, seni suara, olah raga metematika, bahasa, ekonomi, teknik,
keguruan, sosia, agama, dan sebangainya.
2. Faktor Lingkungan.
Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan.
Lingkungan adalah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak, sekolah tempat
mendidik, masyarakat tempat anak bergaul juga bermain sehari-hari dan keadaan alam
sekitar dengan iklimnya, flora,dan sebagainya.
Besar kecilnya pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangan
bergantung pada keadaan lingkungan anak itu sendiri serta jasmani dan rohaninya.

a. Keluarga, adalah tempat anak diasuh dan dibesarkan, berpengaruh besar terhadap
pertumbuhan dan perkembangannya, terutama keadaan ekonomi rumah tangga serta
tingkat kemampuan orang tua dalam merawat yang sangat besar pengaruhnya
terhadap pertumbuhan jasmani anak. Sementara tingkat pendidikan orang tua juga
besar pengaruhnya terhadap perkembangan rohaniah anak, terutama kepribadian dan
kemajaun pendidikannya.
b. Sekolah, Sekolah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan anak terutama untuk kecerdasannya. Anak yang tidak pernah
sekolah akan tertinggal dalam berbagai hal. Sekolah sangat berperan dalam
meningkatkan pola pikir anak karena di sekolah mereka dapat belajar bermacam-
macam ilmu pengetahuan. Tinggi rendahnya pendidikan dan jenis sekolahnya turut
menentukan pola pikir serta kepribadian anak.
c. Masyarakat, Masyarakat turut mempengaruhi perkembangan jiwa seseorang. Mereka
juga termasuk juga teman-teman anak di luar sekolah. Kondisi orang-orang di desa
atau kota tempat tinggal ia juga turut mempengaruhi perkembangan jiwanya. Contoh :
dalam sebuah keluarga saling menghormati dan menyayangi, maka anggota
keluarganya akan bersifat seperti itu.
d. Keadaan alam sekitar. Keadaan alam yang berbeda akan berpengaruh terhadap
perkembangan polapikir atau kijiwaan dan tinggkah laku seseorang. Contoh:
seseorang yang hidup di desa akan berbeda perilakunya dengan orang yang di kota.
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Jadi perkembangan manusia dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor- faktor
seperti yang telah disebutkan dan dijelaskan di atas. Faktor – faktor ini dapat
mempengaruhi perkembangan manusia mulai sejak lahir sampai meninggal dalam
mempengaruhi ke arah yang lebih baik maupun yang tidak baik.

3.2 Saran

Kami selaku penulis menyadari jika makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Kesalahan ejaan, metodologi penulisan, dan pemilihan kata serta cakupan masalah
yang masih kurang adalah diantara kekurangan dalam makalah ini.
Sehubungan dengan hasil penulisan makalah ini, kami selaku penulis
menyarankan kepada para pembaca agar diadakan pengkajian lanjutan yang berjudul
sama dengan makalah ini, agar ditemukan pengertian dari perkembangan sifat manusia
yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Aris. (n.d.). Retrieved from https://www.gramedia.com/literasi/teori-perkembangan-manusia-


teori-perkembangan-anak/
Hartati, S. d. (2022, may). pengertian ciri perkembangan. Retrieved from
https://www.ejournal.stitmuhngawi.ac.id/index.php/Fascho/article/download/39/29
M.A, K. F. (2019, 5 14). PSIKOLOGI PERKEMBANGAN. Retrieved from
http://repository.iainponorogo.ac.id/489/2/LAYOUT%20Buku%20Kayyis_cetak.pdf
Multimedia. (2010, 6 14). pengertian dan ciri perkembangan . Retrieved from
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/194412051967101-
KOKO_DARKUSNO_A/PENGERTIAN_DAN_CIRI_PERKEMBANGAN.pdf

Anda mungkin juga menyukai