Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

HAKEKAT PERKEMBANGAN & TEORI-TEORI PERKEMBANGAN

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah PPD

Dosen Pengampu : DWI SEPTI ANJAS WULAN, S.Pd, M.Pd

Oleh :

Kelompok 1

CHINDY SILVIA (4232141008)

NAJWA HUWAIDA ADENAN (4233141032)

MALEM KARINA BR SINULINGGA (4233141038)

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA ILMU DAN PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
karunia-Nya sehingga kelompok 1 dapat menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “Hakekat
Perkembangan & Teori-Teori Perkembangan”. Untuk melengkapi tugas mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada
ibu “Dwi Septi Anjas Wulan, S.Pd,. M.Pd”.

Kami menemukan banyak kendala dalam membuat makalah ini, berkat bantuan dosen
pengampu, rekan serta orang tua, kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik, rekan yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari bahwa Makalah ini masih mempunyai banyak kekurangan. Kami berharap kritik
dan saran untuk memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, 23 Agustus 2023

Penulis

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1.Latar Belakang............................................................................................................ 1
1.2.Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1
1.3. Tujuan......................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2
2.1.Hakekat Perkembangan .............................................................................................. 2
2.2.Ciri-Ciri Perkembangan.............................................................................................. 3
2.3.Teori-Teori Perkembangan ......................................................................................... 4
2.3.1. Teori Psikoanalisis ................................................................................................ 4
2.3.2. Teori Kognitif ....................................................................................................... 4
2.3.3. Teori Perilaku dan Kognitif Sosial ....................................................................... 4
2.3.4. Teori Kontekstual Ekologis .................................................................................. 5
2.3.5. Orientasi Teoretis Ekletik ..................................................................................... 5
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 6
3.1.KESIMPULAN .......................................................................................................... 6
3.2.SARAN....................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Manusia sebagai objek ilmu pengetahuan, dan dibicarakannya dari sejak munculnya
filsafat dan ilmu, hingga sekarang dan pada masa mendatang, tidak pernah kehabisan materi
atau problematiknya. Telah tersebut akan selalu saja menarik bagi manusia yang mau
mempelajarinya. Hal tersebut dapat terjadi karena kompleksitas manusia itu sendiri sebagai
objek garapan ilmu pengetahuan.
Termasuk juga psikologi perkembangan yang memiliki objek garapnya adalah
manusia, seringkali menemukan problematika yang sangat menarik, malah terkadang
cenderung terasa berat untuk dipecahkan. Hal ini disebabkan karena kompleks dan uniknya
manusia baik ditinjau dari sudut pandang biologis maupun psikologis. Apabila dikembalikan
pada konsep dasar keberadaan psikologi pekembangan yang merupakan ilmu pengetahuan
terapan, maka kepentingan penerapan ilmu tersebut sebaiknya diambil jalan tengahnya untuk
mengatasi kedua pertentangan pendapat tersebut, konsep-konsep psikologi perkembangan
perlu disadari bahwa Tidak ada seorang anak pun di dunia yang memiliki kesamaan todal
dengan lainnya. Konsepsi-konsepsi di dalam psikologi pekembangan bukanlah pembatasan
mutlak atau pasti sifatnya.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan paparan dari latar belakang di atas maka, dapat dirumuskan masalah dari
makalah ini adalah sebagai berikut
1. Bagaimana hakekat perkembangan?
2. Bagaimana ciri-ciri perkembangan?
3. Bagaimana macam-macam teori perkembangan?

1.3. Tujuan
Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hakekat perkembangan
2. Untuk mengetahui ciri-ciri perkembangan
3. Untuk mengetahui macam-macam teori perkembangan

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Hakekat Perkembangan


Istilah “perkembangan” (development) dalam psikologi merupakan sebuah konsep
yang cukup rumit dan kompleks. Di dalamnya terkandung banyak dimensi. Oleh sebab itu,
untuk dapat memahami konsep perkembangan, perlu terlebih dahulu memahami beberapa
konsep lain yang terkandung di dalamnya, diantaranya: pertumbuhan, kematangan, dan
perubahan.

1. Perkembangan (development)
Secara sederhana Seifert dan Hoffnung (1994) mendefinisikan perkembangan sebagai
“Long -tern changes in a person’s growth, feelings, patterns of thingking, social relationships,
andmotor skills.” Sementara itu, Chaplin (2002) mengartikan perkembangan sebagai:
1) Perubahan yang berkesinambungan dan progresif dalam organism, dari lahir sampai
mati,
2) Pertumbuhan,
3) Perubahan dalam bentuk dan dalam integrasi dari bagian-bagian jasmaniah ke dalam
bagian- bagian fungsional,
4) Kedewasaan atau kemunculan pola-pola asasi dari tingkah laku yang tidak dipelajari.
Menurut Reni Akbar Hawadi (2001), “perkembangan secara luas menunjuk pada
keseluruhan proses perubahan dari potensi yang dimilki individu dan tampil dalam kualitas
kemampuan, sifat dan ciri-ciri yang baru. Dalam istilah perkembangan juga tercakup konsep
usia, yang diawali dari saat pembuahan dan berakhir dengan kematian.” Menurut F.J Monks,
dkk, (2001), pengertian perkembangan menunjuk pada “suatu proses kearah yang lebih
sempurna dan tidak dapat diulang kembali. Perkembangan menunjuk pada perubahan yang
bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali.” Perkembangan juga dapat diartikan sebagai
“proses yang kekal dan tetap yang menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi
yang lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan, pematangan dan belajar.”
2. Pertumbuhan (growth)
Dalam konsep perkembangan juga terkandung petumbuhan. Pertumbuhan (growth)
sebenarnya merupakan sebuah istilah yang lazim digunakan dalam biologi, sehingga

2
pengertiannya lebih biologis. C.P Chaplin (2002), mengartikan pertumbuhan sebagai: satu
pertambahan atau kenaikan dalam ukuran dari bagian-bagian tubuh atau dari organism
sebagai suatu keseluruhan. Menurut A.E. Sinolungan, (1997), pertumbuhan menunjuk pada
perubahan kuantitatif, yaitu yang dapat dihitung, seperti panjang atau berat
tubuh. Sedangkan Ahmad Thonthowi (1993), mengartikan pertumbuhan sebagai perubahan
jasad yang meningkat dalam ukuran (size) sebagai akibat dari adanya perbanyakan
(multiplication) sel-sel.
3. Kematangan (maturation)
Istilah “kematangan”, yang dalam bahasa inggris disebut dengan maturation, sering
dilawankan dengan immaturation, yang artinya tidak matang. Seperti pertumbuhan,
kematangan juga berasal dari istilah yang sering digunakan dalam biologi. Chaplin (2002)
mengartikan kematangan (maturation) sebagai:
1) Perkembangan, proses mencapai kemasakan/usia masak,
2) Proses pekembangan, yang dianggap berasal dari keturunan, atau merupakan tingkah
laku khusus spesies (jenis, rumpun). Menurut Davidoff (1988), menggunakan istilah
kematangan untuk menunjuk pada muculnya pola perilaku tertentu yang tergantung pada
pertumbuhan jasamani dan kesiapan susunan saraf. Proses kematangan ini juga sangat
bergantung pada gen, karena pada saat terjadinya pertumbuhan, gen sudah
memprogramkan potensi-potensi tertentu untuk perkembangan makhluk tersebut yang
sudah lengkap ketika ia dilahirkan, dan ini dapat terlihat dari perjalanan perkembangan
makhluk itu secara perlahan-lahan di kemudian hari.
4. Perubahan (change)
Secara garis besar perubahan-perubahan yang terjadi dalam perkembangan ini dapat
dibagi kedalam 4 bentuk, yaitu :
1) Perubahan dalam ukuran besarnya
2) Peubahan-perubahan dalam proporsi
3) Hilangnya bentuk atau ciri-ciri lama
4) Timbul atau lahirnya bentuk atau ciri-ciri baru

2.2. Ciri-Ciri Perkembangan


1. Terjadinya perubahan ukuran dalam
a. Aspek fisik : perubahan tinggi dan berat badan serta organ-organ tubuh lainnya.
b. Aspek psikis :semakin bertambahnya perebendaharaan kata matangnya
kemampuan berfikir, mengingat, serta menggunakan imajinasi kreatif.

3
2. Terjadinya perubahan dalam proporsi
a. aspek fisik : perubahan proporsi tubuh anak sesuai dengan fase perkembangan.
b. Aspek psikis : perubahan imajinasi dan yang fantasi ke realitas.
3. Lenyapnya tanda-tanda yang lama:
a. tanda-tanda fisik: lenyapnya kelenjar Thymus (kelenjar kanak-kanak)dan kelenjar
Pineal
b. tanda-tanda psikis: lenyapnya masa mengoceh (meraban), bentuk gerak gerik
kanak-kanak (seperti merangkak) dan perilaku impulsif (dorongan untuk bertindak
sebelum berpikir).
4. Diperolehnya tanda-tanda baru:
a. tanda-tanda fisik: pergantian gigi dan karakteristik seks pada usia remaja,baik
primer maupun skunder
b. tanda-tanda psikis: seperti berkembangnya rasa ingin tahu terutama yang
berhubungan seks, ilmu pengetahuan, nilai-nilai moral, dan keyakinan beragama.

2.3. Teori-Teori Perkembangan


2.3.1. Teori Psikoanalisis
Menurut teori ini proses perkembangan adalah proses yang tidak disadari
(unconscious) dan sangat diwarnai dengan emosi. Ahli Psikoanalisis juga menekankan bahwa
orang tua adalah salah satu pengaruh luas dalam perkembangan.

2.3.2. Teori Kognitif


Jika teori Psikoanalisis mengatakan prosesnya tidak disadari,maka teori ini
mengatakan sebuah proses dimana pikiran pikiran yang disadari.Teori Kognitif memiliki tiga
teori penting,yaitu Teori Perkembangan Kognitif menurut Piaget,Teori Kognitif sosio-budaya
menurut Vygotsky,dan Teori pemrosesan-informasi.

2.3.3. Teori Perilaku dan Kognitif Sosial


Dua anak yang saling berhubungan tetapi berbeda umur,mereka menjalani hubungan
yang stabil. Mereka memiliki kepribadian yang hangat,ramah,dan mereka sangat menikmati
kebersamaan itu. Kepribadian kedua anak yang hangat dan ramah dikarenakan adanya
pengaruh relasi dengan orang tua mereka yang cukup lama dan berlangsung sejak awal mula
kehidupan mereka. Teori Kognitif Sosial menyatakan bahwa perilaku,lingkungan,dan kognisi
merupakan faktor-faktor penting dalam perubahan.

4
2.3.4. Teori Kontekstual Ekologis
Teori ini juga menekankan bahwa lingkungan adalah pengaruh yang sangat penting
terhadap pertumbuhan. Teori Kontekstual Ekologis memiliki lima sistem dalam
pertumbuhan,yaitu :

1. Mikrosistem : yaitu situasi dimana remaja hidup.


2. Mesosistem : yaitu relasi anatara dua mikrosistem atau lebih.
3. Eksositem : yaitu situasi sosial dimana remaja tidak memiliki peran aktif namun
mempengaruhi pengalaman remaja.
4. Makrosistem : yaitu budaya dimana saat remaja hidup.
5. Kronosistem : yaitu sebuah pola dari peristiwa-peristiwa lingkungan dan transisi dari
rangkaian kehidupan dan keadaan-keadaan sosio-historis.

2.3.5. Orientasi Teoretis Ekletik


Teori ini tidak mengikuti sebuah pendekatan teori manapun,tetapi lebih pada
meneyeleksi dan menggunakan apa yang dianggap terbaik dari setiap teori.

5
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Perkembangan diartikan sebagai perubahan-perubahan yang dialami oleh individu
atau organisme menuju tingkat kedewasaannya yang berlangsung secara sistematis, progresif
dan berkesinambungan baik fisik maupun psikis. Ciri-ciri perkembangan setiap individu yaitu
terjadinya perubahan ukuran, terjadinya perubahan proporsi, hilangnya tanda-tanda lama dan
munculnya tanda-tanda baru.

3.2. SARAN
Anak selalu berkembang seiring dengan zaman, Anak-anak zaman sekarang berbeda
dengan anak-anak zaman dahulu dan masa depan untuk itu perlu di tingkatkan adanya
sosialisasi bagi guru, pendidik, calon pendidik dan orang tua peserta didik demi memajukan
bangsa Indonesia.

6
DAFTAR PUSTAKA

Rahmat, Pupu S. (2018). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta Timur: PT. Bumi Aksara
Rahmulyani,M.Pd.,Kons. (2013). Perkembangan Peserta Didik. Medan: UNIMED Press

Anda mungkin juga menyukai