Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“HAKIKAT PERKEMBANGAN”
Guna memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Psikologi Perkembangan Anak
Dosen Pengampu :
Salsabila Hasianna Tanjung,S.Pd.,M.Pd/ Santa Murni Situmorang,S.Psi.,M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 1 : 1. Asima Febrianti Hutauruk
2. Feronika Irma Siburian
3. Greyscia Hotmauli Sibarani
4. Sonia Rebecca Nainggolan

PROGRAM STUDI PENIDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Hakikat
Perkembangan”. Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas dari mata kuliah Psikologi
Perkembangan Anak yang dibimbing oleh Ibu Salsabila Hasianna Tanjung,S.Pd.,M.Pd dengan Ibu
Santa Murni Situmorang,M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah ini.

Pada kesempatan ini penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
baik dari segi fisik,bahasa, maupun isi materi. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun kepada pembaca, dan semoga penulisan ini akan dapat menambah wawasan
penulis maupun pembaca.

Medan, 28 Februari 2024

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR .....................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah .............................................................................................................4
C. Tujuan .................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Perkembangan ......................................................................................................5
B. Perspektif sejarah dari psikologi perkembangan ....................................................................5
C. Prinsip-prinsip perkembangan................................................................................................6
D. Tahapan perkembangan individu ...........................................................................................7
E. Manfaat mempelajari perkembangan anak .............................................................................9
F. Metode-metode untuk mempelajari anak .............................................................................11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam mengikuti mata kuliah Psikologi Perkembangan Anak ini , hal yang perlu untuk kita
pahami adalah apa maksud dari perkembangan ? , dan bagaimana hakikat dari perkembangan itu
sendiri?. Istilah “perkembangan” (development) dalam psikologi merupakan sebuah konsep
yang cukup rumit dan kompleks. Di dalamnya terkandung banyak dimensi. Oleh sebab itu,
untuk dapat memahami konsep perkembangan, perlu terlebih dahulu memahami beberapa konsep
lain yang terkandung di dalamnya. Perkembangan juga merupakan suatu proses kesinambungan
yang terarah dan teratur (Desmita, 2005). Perkembangan dapat di artikan sebagai “perubahan
yang progresi yang kontinyu (berkesinambungan) dalam diri individu dari mulai lahir sampai
mati” (The progressive and cintinous change the organism form birth to death).
Mengutip pernyataan dari Yususf (2008) , pengertian lain dari perkembangan adalah
perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya
atau kematangannya (maturation) yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan
berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah) . Perkembangan
merupakan suatu perubahan, dan perubahan ini tidak bersifat kuantitatif, melainkan kualitatif.
Perkembangan tidak ditentukan pada segi material, melainkan pada segi fungsional
(Bantali, 2022).

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Perkembangan?
2. Bagaimana Perspektif sejarah dari psikologi perkembangan?
3. Apa saja Prinsip-prinsip perkembangan?
4. Tahapan perkembangan individu?
5. Manfaat mempelajari perkembangan anak?
6. Metode-metode untuk mempelajari anak?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian perkembangan
2. Untuk mengetahui bagaimana perspektif sejarah mengenai psikologi perkembangan
3. Untuk mengetahui apa saja prinsip-prinsip perkembangan
4. Untuk mengetahui tahapan perkembangan anak?
5. Untuk mengetahui manfaat mempelajari perkembangan anak
6. Untuk mengetahui metode-metode mempelajari perkembangan anak

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perkembangan
Menurut Azam (2016) perkembangan adalah perubahan yang di alami oleh individu
menuju tingkat kematangan yang berlangsung secara sistematis, progresif dan
berkesinambungan baik mengenai fisik maupun psikis. Hal ini berarti bahwa perkembangan
bukan hanya sekedar hanya pada tinggi dan berat badan seseorang ataupun kemampuan
seseorang, melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang kompleks.
(Dwiyono, 2021).
Santrock (2011) mendefinisikan development is the pattern of change that begins at
conception and continues through the life span atau perkembangan merupakan suatu pola
perubahan yang dimulai sejak masa konsepsi dan berlanjut sepanjang kehidupan. Adapun
soematri (2005) berpendapat bahwa perkembangan adalah perubahan kualitatif, yaitu
perubahan prograessive, koheran dan teratur.
Mengutip pernyataan Yusuf (2006) Istilah perkembangan dalam psikologi merupakan
konsep yang cukup kompleks karena di dalamnya terkandung banyak dimensi. Tidak hanya
mengenai perkembangan saja, tetapi juga mengenai pertumbuhan, kematangan, dan
perubahan.
Merliany (2020) dalam bukunya berjudul “Psikologi Perkembangan” mendefenisikan ;
a. Perkembangan (development) adalah proses perubahan ke arah kedewasaan atau
pematangan yang bersifat kualitatif ( ditekankan pada segi fungsional ) akibat adanya
proses pertumbuhan materiil dan hasil belajar dan biasanya tidak dapat diukur. Contohnya,
pematangan sel ovum/ sperma, bayi yang mulai mampu berdiri, berjalan , dan seterusnya.
b. Pertumbuhan (growth) adalah perubahan kuantitatif ( berupa pembesaran atau
pertambahan dari tidak ada menjadi ada , dari kecil menjadi besar. Contohnya , munculnya
gigi baru, pertambahan tinggi dan berat badan ,dst.

B. Perspektif Teori Psikologi Perkembangan


Dinie (2012) merangkum beberapa perspektif teori oleh ahli mengenai psikologi
perkembangan,yaitu ;
1) Teori Empirisme oleh John Locke
 Dikenal dengan teori tabula rasa
 Berkembangnya individu ditentukan oleh pengalamannya.
 Pada saat dilahirkan jiwa manusia dalam keadaan kosong, ibarat tabularasa yang
belum tertulisi, dan perkembangannya ditentukan oleh pengalaman.
2) Teori Nativisme oleh Arthur Schopenhauer
 Perkembangan individu ditentukan oleh pembawaannya.
 Bila individu dilahirkan dengan pembawaan yang baik, maka akan berkembang
menjadi baik, dan sebaliknya.
 Lingkungan tidak dapat merubah apa yang sudah dimiliki oleh individu sebagai
pembawaan.

5
3) Tokoh Teori Konvergensi : William Stern
 Teori Konvergensi disebut juga Teori Interaksionisme.
 Perkembangan individu merupakan perpaduan antara faktor pembawaan dengan faktor
pengalaman
Kesimpulan: Perkembangan individu merupakan perpaduan antara faktor internal (pembawaan
dan motivasi untuk berkembang) dengan faktor ekternal.

C. Prinsip-Prinsip Perkembangan

1.Prinsip Nature dan Nurture


Dalam perkembangan, prinsip yang perlu diketahui adalah tentang konsep nature dan nurture.
Nature terkait dengan factor bawaan yang dapat berpengaruh terhadap perkembangan individu.
Sedangkan Nurture terkait gengan faktor lingkungan, factor belajar dan pengalaman
yang memengaruhi perkembangan manusia. Nature dan Nurture keduanya berpengaruh
dalam perkembangan manusia.Namun, factor Nurture lebih dapat berpengaruh terhadap
perkembangan manusia.(Santrokck, 2009).
2.Prinsip Determinis Resiprokal
Determinis resiprokal adalah konsep terkaitan secara bolak balik antara lingkungan dan
perilaku. Menurut Bandura, prilaku seseorang bisa dibentuk oleh lingkungan. Senada dengan
hal itu, lingkungan juga bisa dibentuk oleh perilaku manusia di sekitarnya (Pongpalilu &
Hamsiah, 2023)
3.Perkembangan Itu Bersifat Aktif dan Pasif
Perkembangan seorang individu dipandang sebagai dua hal yang berbeda. Ada yang
memandang bahwa individu itu berkembang secara mekanistik atau pasif, karena seperti
dikatakan John Locke bahwa individu itu saat lahir seperti kertas kosong. Namun disisi
lain, ada pula yang memandang bahwa individu itu berkembang tidak hanya sekedar mekanis
seperti mesin, tetapi individu juga berkembang secara aktif atau organismic mengatur dan
mengontrol dirinya untuk berkembang dan tumbuh menjadi seseorang yang seperti diinginkannya
sendiri.
4.Kontinuitas dan Diskontinuitas
Perkembangan itu dipandang pula sebagai perkembangan yang continue atau discontinue. Para
ahli yang memandang perkembangan itu continue melihat bahwa perkembangan itu merupakan
hasil pengalaman yang diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan dari usia prenatal hingga
kematian. Berbeda halnya dengan pandangan lain yang memandang bahwa perkembangan
itu berubah dan terjadi secara bertahap atau tidak berkelanjutan (discontinue).
5.Perubahan Individu Bersifat Stabil VS Tidak Stabil
Perkembangan individu dalam hal ini dipandang sebagai perkembangan yang terjadi secara
stabil dari bayi hingga kematian karena adanya factor herediter. Individu dianggap
memiliki karakterisrik yang sama atau stabil dalam hal kecerdasan, kepribadian dan
perkembangan lainnya. Di sisi lainada pula yang menganggap bahwa perkembangan itu bisa
aja berubah-ubah atau tidak stabil tergantung pengaruh dari lingkungan (Hapsari, 2016)

6
6. Perkembangan Meliputi Perubahan
Perkembangan melibatkan perubahan berarti mengalami perubahan, baik secara kuantitatif
maupun kualitatif. Perubahan secara kuantitatif disebut juga pertumbuhan. Ada keterkaitan
antara perubahan yang satu dengan yang lain, maupun sebelum dan sesudah (Hikmah, 2019).

Prinsip perkembangan manusian yang dikemukakan oleh Baltes yaitu:


a) Perkembangan berlangsung sepanjang hidup manusia
b) Perkembanganmanusia memiliki sifat multidimensi
c) Perkembangan manusia memiliki sifat multiarah
d) Perkembangan manusia memiliki sifat Plastis atau Lentur
e) Ilmu perkembangan memiliki sifat Multidisiplin
f) Perkembangan manusia memiliki sifat Kontekstual
g) Perkembangan pada manusia melibatkan pertumbuhan, pemeliharaan, dan relugasi
terhadap adanya penurunan
h) Perkembangan pada manusia merupakan suatu konstruksi bersama dari factor-faktor
biologi, budaya tempat tinggal, dan individu. (Fitriani & Fahlevi, 2023)

D. Tahapan Perkembangan Individu


Havighurs membagi tahapan perkembangan individu sekaligus tugas-tugas
perkembangannya sebagai berikut ini ;
1. Masa Bayi dan Masa Awal Kanak – Kanak (0 – 6tahun)
- Belajar berjalan (9 – 15bulan)
- Belajar memakan makanan padat
- Belajar berbicara
- Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh (<4 tahun)
- Belajar mengenal perbedaan seks dan tata caranya
- Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis
- Membentuk konsep – konsep (pengertian)
- Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara, dan orang lain.
- Mempersiapkan diri untuk membaca
- Belajar membedakan benar dan salah, dan mulai mengembangkan hati nurani.
2. Akhir Masa Kanak – Kanak (6 – 12tahun)
- Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan – permainan umum
- Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai makhluk yang sedang
tumbuh

7
- Belajar menyesuaikan diri dengan teman seusianya
- Mulai mengembangkan peran social pria atau wanita
- Mengembangkan keterampilan – keterampilan dasar untuk membaca, menulis, dan
berhitung
- Mengembangkan pengertian – pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari –
hari
- Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, dan tata dan tingkatan nilai
- Mengembangkan sikap terhadap kelompok – kelompok social dan lembaga – lembaga
- Mencapai kebebasan pribadi
3. Masa Remaja (12 - 18 tahun)
- Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria
maupun wanita
- Mencapai peran social pria dan wanita
- Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif
- Mengharapkan dan mencapai perilaku social yang bertanggung jawab
- Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang – orang dewasa lainnya
- Mempersiapkan karir ekonomi
- Mempersiapkan perkawinan dan keluarga
- Memperoleh peringkat nilai dan system etis sebagai pegangan untuk berperilaku
mengembangkan ideology
4. Awal Masa Dewasa (18 – 40 tahun)
- Mulai bekerja
- Memilih pasangan
- Belajar hidup dengan tunangan
- Mulai membina keluarga
- Mengasuh anak
- Mengelola rumah tangga
- Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara
- Mencari kelompok social yang menyenangkan
5. Masa Usia Pertengahan (40 – 60 tahun)
- Mencapai tanggung jawab social dan dewasa sebagai warga negara

8
- Membantu anak – anak remaja belajar untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung
jawab dan bahagia
- Mengembangkan kegiatan – kegiatan pengisi waktu senggang untuk orang dewasa
- Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai individu
- Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan – perubahan fisiologis yang
terjadi pada tahap ini
- Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir pekerjaan
- Menyesuaikan diri dengan orang tua yang semakin tua
6. Masa Tua (>60 tahun)
- Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan
- Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya income (penghasilan
keluarga)
- Menyesuaikan diri dengan kematian bersama pasangan hidup
- Membentuk hubungan dengan orang – orang yang seusia
- Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan
- Menyesuaikan dengan peran social secara luwes

E. Manfaat Mempelajari Psikologi Perkembangan


1. Psikologi Perkembangan adalah sebuah disiplin ilmu yang secara khusus
mempelajari tentang perkembangan anak dalam interaksinya dengan lingkungan.
Oleh sebab itu, banyak manfaat yang akan diperoleh guru atau calon guru dalam
mempelajari perkembangan anak ini, di antaranya: Dengan pengetahuan tentang
perkembangan anak, seorang guru akan dapat memberikan harapan yang realistis
terhadap anak dan remaja. Ini adalah penting, karena jika terlalu banyak yang
diharapkan pada anak usia tertentu, anak mungkin akan mengembangkan perasaan
tidak mampu jika ia tidak mencapai standar yang ditetapkan orangtua atau guru.
Sebaliknya, jika terlalu sedikit yang diharapkan dari mereka, mereka akan
kehilangan rangsangan untuk lebih mengembangkan kemampuannya. Di samping
itu, ia juga akan merasa tidak senang terhadap orang yang menilai rendah
kemampuan mereka. Dari psikologi perkembangan kita akan mengetahui pada usia
berapa anak mulai berbicara dan kapan anak sekolah mulai mampu berpikir abstrak.

9
Meskipun psikologi perkembangan hanya memberikan gambaran umum tentang
perkembangan anak. Tetapi bagaimanapun pengetahuan ini akan sangat membantu
kita mengetahui apa yang diharapkan dari kekhasan masing-masing anak secara
pribadi.
2. Pengetahuan tentang perkembangan dapat membantu kita dalam memberikan
respons yang tepat terhadap perilaku tertentu seorang anak. Psikologi
perkembangan dapat membantu menjawab pertanyaanpertanyaan yang berkaitan
dengan arti dan sumber pola berpikir perasaan, dan tingkah laku anak.
3. Pengetahuan tentang perkembangan peserta didik dapat membantu guru mengenali
kapan perkembangan normal yang sesungguhnya dimulai. Dengan pengetahuan
tentang perkembangan normal ini, guru bisa menyusun pedoman dalam bentuk
skala tinggi-berat, skala usia-berat, skala usia-mental, dan skala perkembangan
sosial atau emosional. Karena pola perkembangan untuk semua anak normal
hampir sama, ada kemungkinan untuk mengevaluasi setiap anak menurut norma
usia anak tersebut. Jika perkembangan itu khas, berarti anak itu menyesuaikan diri
secara normal terhadap harapan masyarakat. Sebaliknya, jika terdapat
penyimpangan dari pola yang normal, hal ini dapat dianggap sebagai tanda bahaya
adanya penyesuaian kepribadian, emosional atau sosial yang buruk. Kemudian
dapat diambil langkah-langkah tertentu untuk menemukan penyebab
penyimpangan ini dan menyembuhkannya.
4. Dengan mengetahui pola nornal perkembangan, memungkinkan para guru untuk
sebelumnya mempersiapkan anak menghadapi perubahan yang akan terjadi pada
tubuh, perhatian dan perilakunya.
5. Pengetahuan tentang perkembangan memungkinkan para guru memberikan
bimbingan belajar yang tepat kepada anak. Bayi yang siap untuk belajar berjalan
misalnya, dapat diberikan kesempatan untuk melakukannya dan dorongan untuk
tetap berusaha hingga kepandaian berjalan dapat dikuasai. Tidak adanya
kesempatan dan dorongan akan menghambat perkembangan yang normal.
6. Studi perkembangan dapat membantu kita memahami diri sendiri. Melalui
psikologi perkembangan kita akan mendapatkan wawasan dan pemahaman
perjalanan hidup kita sendiri (sebagai bayi, anak, remaja atau dewasa), seperti

10
bagaimana hidup kitta kelak ketika kita bertumbuh sepanjang tahun-tahun dewasa
(sebagai orang dewasa tengah baya, sebagai orang dewasa tua). Singkatnya,
mempelajari psikologi perkembangan akan memberikan banyak informasi tentang
siapa kita, bagaimana kita dapat seperti ini, dan kemana masa depan akan
membawa kita. Dengan demikian jelas betapa besar kegunaan mempelajari
psikologi perkembangan peserta didik bagi guru. Dengan psikologi perkembangan
peserta didik memungkinkan guru memberikan bantuan dan pendidikan yang tepat
sesuai dengan pola-pola dan tingkat-tingkat perkembangan anak. Lebih dari itu
pengetahuan mengenai psikologi perkembangan peserta didik akan dapat
menimbulkan kesadaran terhadap diri sendiri, sehingga dapat melaksanakan tugas-
tugas perkembangan dengan baik.

F. METODE-METODE MEMPELAJARI ANAK


1. Metode critical incident (pengalaman penting).
Metode ini digunakan sejak awal proses pembelajaran. Adapun tujuannya adalah untuk membuat
peserta didik fokus di awal proses pembelajaran. Langkahlangkahnya adalah sampaikan kepada
peserta didik materi yang akan dipelajari pada pertemuan ini, berilah kesempatan kepada peserta
didik untuk mengingatingat pengalaman mereka yang berkaitan dengan materi, tanyakan kepada
mereka pengalaman apa yang tidak terlupakan, guru mengaitkan pengalaman siswa dengan materi.
2. Metode prediction guide (tebak pelajaran).
Metode ini digunakan di awal pembelajaran. Adapun tujuannya adalah untuk membuat peserta
didik fokus sejak awal proses pembelajaran dan tetap memperhatikan ketika guru menyampaikan
materi. Selama proses penyampaian materi siswa diminta untuk mencocokkan prediksi-prediksi
mereka dengan materi yang disampaikan oleh guru.
3. Metode Teks acak.
4. Metode group resume.
Biasanya resum menggambarkan hasil yang telah dicapai. Metode inI digunakan untuk membantu
peserta didik lebih akrab atau melakukan kerjasama kelompok
5. Metode question student have (pertanyaan dari siswa)
Metode ini digunakan untuk mengetahui kebutuhan dan harapan peserta didik dengan
menggunakan partisipasi peserta didik secara tertulis

11
6. Metode active knowladge sharing (saling tukar pengetahuan).
Metode ini digunakan untuk melihat tingkat kemampuan peserta didik selain kerjasama tim.
7. Metode true or fals (benar atau salah).
Metode ini digunakan untuk menumbuhkan kerjasama kelompok, berbagi pengetahuan, dan
belajar secara langsung.
8. Metode listening teams (tim pendengar).
Metode ini membantu siswa untuk tetap konsentrasi dan fokus dalam menerima mata pelajaran.
Langkah –langkahnya adalah bagi siswa dalam empat kelompok dengan tugas yang berbeda yaitu
sebagai penanya, pendukung, penentang, dan pemberi contoh, kemudian guru menyampaikan
materi dengan metode ceramah, setelah selesai, guru memberikan kesempatan kepada kelompok
untuk melaksanakan tugas mereka.
9. Metode Sinergetic teaching (pengajaran sinergis).
Metode ini menggabungkan dua cara belajar yang berbeda. Metode ini memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk saling berbagi hasil belajar dari materi yang sama dengan cara yang
berbeda dengan membandingkan catatan.
10. Metode information search (mencari informasi).
Metode ini sama dengan metode ujian open book. Secara berkelompok peserta didik mencari
informasi dengan menjawab pertanyaanpertanyaan yang diberikan kepada mereka.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Psikologi perkembangan membicarakan perkembangan psikis manusia dari masa bayi


sampai masa tua. Adapun objek psikologi perkembangan adalah perkembangan manusia sebagai
person,artinya masyarakat hanya merupakan tempat berkembangnya person tersebut. Psikologi
perkembangan memcakup psikologi anak (termasuk masa bayi), psikologi puber dan adolensi
(psikologi pemuda), psikologi orang dewasa,dan psikologi orangtua. Maka,Secara fisik
perkembangan manusia dapat dikenali sejak lahir,menjadi remaja,dewasa,tua,dan mati.
Selanjutnya digantikan oleh generasi berikutnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Marliani, Rosleny. 2020 . PSIKOLOGI PERKEMBANGAN. Bandung; CV PUSTAKA SETIA

Sari, Anisa Purnama, dkk. (2024). Hakikat Perkembangan Manusia. Jurnal Pendidikan dan
Keguruan , Vol. 2No. 1, Hal. 152-159

Sit,Masganti. (2017). PSIKOLOGI PERKEMBANGAN Anak Usia Dini. Depok;


PRENADAMEDIA GROUP

Suparmin, Mimin. (2012). MAKNA PSIKOLOGI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. Jurnal


Ilmiah SPIRIT,Vol. 10. No. 2, Hal 28-68

Ulfa, Maria. (2018). TERAMPIL MEMILIH DAN MENGGUNAKAN METODE


PEMBELAJARAN. Jurnal Pendidikan dan Keguruan, Vol. 30, No. 1, hal: 35-56

14

Anda mungkin juga menyukai