“HAKIKAT PERKEMBANGAN”
Guna memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Psikologi Perkembangan Anak
Dosen Pengampu :
Salsabila Hasianna Tanjung,S.Pd.,M.Pd/ Santa Murni Situmorang,S.Psi.,M.Pd
Disusun Oleh:
Kelompok 1 : 1. Asima Febrianti Hutauruk
2. Feronika Irma Siburian
3. Greyscia Hotmauli Sibarani
4. Sonia Rebecca Nainggolan
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Hakikat
Perkembangan”. Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas dari mata kuliah Psikologi
Perkembangan Anak yang dibimbing oleh Ibu Salsabila Hasianna Tanjung,S.Pd.,M.Pd dengan Ibu
Santa Murni Situmorang,M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah ini.
Pada kesempatan ini penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
baik dari segi fisik,bahasa, maupun isi materi. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun kepada pembaca, dan semoga penulisan ini akan dapat menambah wawasan
penulis maupun pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR .....................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah .............................................................................................................4
C. Tujuan .................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Perkembangan ......................................................................................................5
B. Perspektif sejarah dari psikologi perkembangan ....................................................................5
C. Prinsip-prinsip perkembangan................................................................................................6
D. Tahapan perkembangan individu ...........................................................................................7
E. Manfaat mempelajari perkembangan anak .............................................................................9
F. Metode-metode untuk mempelajari anak .............................................................................11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam mengikuti mata kuliah Psikologi Perkembangan Anak ini , hal yang perlu untuk kita
pahami adalah apa maksud dari perkembangan ? , dan bagaimana hakikat dari perkembangan itu
sendiri?. Istilah “perkembangan” (development) dalam psikologi merupakan sebuah konsep
yang cukup rumit dan kompleks. Di dalamnya terkandung banyak dimensi. Oleh sebab itu,
untuk dapat memahami konsep perkembangan, perlu terlebih dahulu memahami beberapa konsep
lain yang terkandung di dalamnya. Perkembangan juga merupakan suatu proses kesinambungan
yang terarah dan teratur (Desmita, 2005). Perkembangan dapat di artikan sebagai “perubahan
yang progresi yang kontinyu (berkesinambungan) dalam diri individu dari mulai lahir sampai
mati” (The progressive and cintinous change the organism form birth to death).
Mengutip pernyataan dari Yususf (2008) , pengertian lain dari perkembangan adalah
perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya
atau kematangannya (maturation) yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan
berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah) . Perkembangan
merupakan suatu perubahan, dan perubahan ini tidak bersifat kuantitatif, melainkan kualitatif.
Perkembangan tidak ditentukan pada segi material, melainkan pada segi fungsional
(Bantali, 2022).
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Perkembangan?
2. Bagaimana Perspektif sejarah dari psikologi perkembangan?
3. Apa saja Prinsip-prinsip perkembangan?
4. Tahapan perkembangan individu?
5. Manfaat mempelajari perkembangan anak?
6. Metode-metode untuk mempelajari anak?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian perkembangan
2. Untuk mengetahui bagaimana perspektif sejarah mengenai psikologi perkembangan
3. Untuk mengetahui apa saja prinsip-prinsip perkembangan
4. Untuk mengetahui tahapan perkembangan anak?
5. Untuk mengetahui manfaat mempelajari perkembangan anak
6. Untuk mengetahui metode-metode mempelajari perkembangan anak
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perkembangan
Menurut Azam (2016) perkembangan adalah perubahan yang di alami oleh individu
menuju tingkat kematangan yang berlangsung secara sistematis, progresif dan
berkesinambungan baik mengenai fisik maupun psikis. Hal ini berarti bahwa perkembangan
bukan hanya sekedar hanya pada tinggi dan berat badan seseorang ataupun kemampuan
seseorang, melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang kompleks.
(Dwiyono, 2021).
Santrock (2011) mendefinisikan development is the pattern of change that begins at
conception and continues through the life span atau perkembangan merupakan suatu pola
perubahan yang dimulai sejak masa konsepsi dan berlanjut sepanjang kehidupan. Adapun
soematri (2005) berpendapat bahwa perkembangan adalah perubahan kualitatif, yaitu
perubahan prograessive, koheran dan teratur.
Mengutip pernyataan Yusuf (2006) Istilah perkembangan dalam psikologi merupakan
konsep yang cukup kompleks karena di dalamnya terkandung banyak dimensi. Tidak hanya
mengenai perkembangan saja, tetapi juga mengenai pertumbuhan, kematangan, dan
perubahan.
Merliany (2020) dalam bukunya berjudul “Psikologi Perkembangan” mendefenisikan ;
a. Perkembangan (development) adalah proses perubahan ke arah kedewasaan atau
pematangan yang bersifat kualitatif ( ditekankan pada segi fungsional ) akibat adanya
proses pertumbuhan materiil dan hasil belajar dan biasanya tidak dapat diukur. Contohnya,
pematangan sel ovum/ sperma, bayi yang mulai mampu berdiri, berjalan , dan seterusnya.
b. Pertumbuhan (growth) adalah perubahan kuantitatif ( berupa pembesaran atau
pertambahan dari tidak ada menjadi ada , dari kecil menjadi besar. Contohnya , munculnya
gigi baru, pertambahan tinggi dan berat badan ,dst.
5
3) Tokoh Teori Konvergensi : William Stern
Teori Konvergensi disebut juga Teori Interaksionisme.
Perkembangan individu merupakan perpaduan antara faktor pembawaan dengan faktor
pengalaman
Kesimpulan: Perkembangan individu merupakan perpaduan antara faktor internal (pembawaan
dan motivasi untuk berkembang) dengan faktor ekternal.
C. Prinsip-Prinsip Perkembangan
6
6. Perkembangan Meliputi Perubahan
Perkembangan melibatkan perubahan berarti mengalami perubahan, baik secara kuantitatif
maupun kualitatif. Perubahan secara kuantitatif disebut juga pertumbuhan. Ada keterkaitan
antara perubahan yang satu dengan yang lain, maupun sebelum dan sesudah (Hikmah, 2019).
7
- Belajar menyesuaikan diri dengan teman seusianya
- Mulai mengembangkan peran social pria atau wanita
- Mengembangkan keterampilan – keterampilan dasar untuk membaca, menulis, dan
berhitung
- Mengembangkan pengertian – pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari –
hari
- Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, dan tata dan tingkatan nilai
- Mengembangkan sikap terhadap kelompok – kelompok social dan lembaga – lembaga
- Mencapai kebebasan pribadi
3. Masa Remaja (12 - 18 tahun)
- Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria
maupun wanita
- Mencapai peran social pria dan wanita
- Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif
- Mengharapkan dan mencapai perilaku social yang bertanggung jawab
- Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang – orang dewasa lainnya
- Mempersiapkan karir ekonomi
- Mempersiapkan perkawinan dan keluarga
- Memperoleh peringkat nilai dan system etis sebagai pegangan untuk berperilaku
mengembangkan ideology
4. Awal Masa Dewasa (18 – 40 tahun)
- Mulai bekerja
- Memilih pasangan
- Belajar hidup dengan tunangan
- Mulai membina keluarga
- Mengasuh anak
- Mengelola rumah tangga
- Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara
- Mencari kelompok social yang menyenangkan
5. Masa Usia Pertengahan (40 – 60 tahun)
- Mencapai tanggung jawab social dan dewasa sebagai warga negara
8
- Membantu anak – anak remaja belajar untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung
jawab dan bahagia
- Mengembangkan kegiatan – kegiatan pengisi waktu senggang untuk orang dewasa
- Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai individu
- Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan – perubahan fisiologis yang
terjadi pada tahap ini
- Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir pekerjaan
- Menyesuaikan diri dengan orang tua yang semakin tua
6. Masa Tua (>60 tahun)
- Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan
- Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya income (penghasilan
keluarga)
- Menyesuaikan diri dengan kematian bersama pasangan hidup
- Membentuk hubungan dengan orang – orang yang seusia
- Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan
- Menyesuaikan dengan peran social secara luwes
9
Meskipun psikologi perkembangan hanya memberikan gambaran umum tentang
perkembangan anak. Tetapi bagaimanapun pengetahuan ini akan sangat membantu
kita mengetahui apa yang diharapkan dari kekhasan masing-masing anak secara
pribadi.
2. Pengetahuan tentang perkembangan dapat membantu kita dalam memberikan
respons yang tepat terhadap perilaku tertentu seorang anak. Psikologi
perkembangan dapat membantu menjawab pertanyaanpertanyaan yang berkaitan
dengan arti dan sumber pola berpikir perasaan, dan tingkah laku anak.
3. Pengetahuan tentang perkembangan peserta didik dapat membantu guru mengenali
kapan perkembangan normal yang sesungguhnya dimulai. Dengan pengetahuan
tentang perkembangan normal ini, guru bisa menyusun pedoman dalam bentuk
skala tinggi-berat, skala usia-berat, skala usia-mental, dan skala perkembangan
sosial atau emosional. Karena pola perkembangan untuk semua anak normal
hampir sama, ada kemungkinan untuk mengevaluasi setiap anak menurut norma
usia anak tersebut. Jika perkembangan itu khas, berarti anak itu menyesuaikan diri
secara normal terhadap harapan masyarakat. Sebaliknya, jika terdapat
penyimpangan dari pola yang normal, hal ini dapat dianggap sebagai tanda bahaya
adanya penyesuaian kepribadian, emosional atau sosial yang buruk. Kemudian
dapat diambil langkah-langkah tertentu untuk menemukan penyebab
penyimpangan ini dan menyembuhkannya.
4. Dengan mengetahui pola nornal perkembangan, memungkinkan para guru untuk
sebelumnya mempersiapkan anak menghadapi perubahan yang akan terjadi pada
tubuh, perhatian dan perilakunya.
5. Pengetahuan tentang perkembangan memungkinkan para guru memberikan
bimbingan belajar yang tepat kepada anak. Bayi yang siap untuk belajar berjalan
misalnya, dapat diberikan kesempatan untuk melakukannya dan dorongan untuk
tetap berusaha hingga kepandaian berjalan dapat dikuasai. Tidak adanya
kesempatan dan dorongan akan menghambat perkembangan yang normal.
6. Studi perkembangan dapat membantu kita memahami diri sendiri. Melalui
psikologi perkembangan kita akan mendapatkan wawasan dan pemahaman
perjalanan hidup kita sendiri (sebagai bayi, anak, remaja atau dewasa), seperti
10
bagaimana hidup kitta kelak ketika kita bertumbuh sepanjang tahun-tahun dewasa
(sebagai orang dewasa tengah baya, sebagai orang dewasa tua). Singkatnya,
mempelajari psikologi perkembangan akan memberikan banyak informasi tentang
siapa kita, bagaimana kita dapat seperti ini, dan kemana masa depan akan
membawa kita. Dengan demikian jelas betapa besar kegunaan mempelajari
psikologi perkembangan peserta didik bagi guru. Dengan psikologi perkembangan
peserta didik memungkinkan guru memberikan bantuan dan pendidikan yang tepat
sesuai dengan pola-pola dan tingkat-tingkat perkembangan anak. Lebih dari itu
pengetahuan mengenai psikologi perkembangan peserta didik akan dapat
menimbulkan kesadaran terhadap diri sendiri, sehingga dapat melaksanakan tugas-
tugas perkembangan dengan baik.
11
6. Metode active knowladge sharing (saling tukar pengetahuan).
Metode ini digunakan untuk melihat tingkat kemampuan peserta didik selain kerjasama tim.
7. Metode true or fals (benar atau salah).
Metode ini digunakan untuk menumbuhkan kerjasama kelompok, berbagi pengetahuan, dan
belajar secara langsung.
8. Metode listening teams (tim pendengar).
Metode ini membantu siswa untuk tetap konsentrasi dan fokus dalam menerima mata pelajaran.
Langkah –langkahnya adalah bagi siswa dalam empat kelompok dengan tugas yang berbeda yaitu
sebagai penanya, pendukung, penentang, dan pemberi contoh, kemudian guru menyampaikan
materi dengan metode ceramah, setelah selesai, guru memberikan kesempatan kepada kelompok
untuk melaksanakan tugas mereka.
9. Metode Sinergetic teaching (pengajaran sinergis).
Metode ini menggabungkan dua cara belajar yang berbeda. Metode ini memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk saling berbagi hasil belajar dari materi yang sama dengan cara yang
berbeda dengan membandingkan catatan.
10. Metode information search (mencari informasi).
Metode ini sama dengan metode ujian open book. Secara berkelompok peserta didik mencari
informasi dengan menjawab pertanyaanpertanyaan yang diberikan kepada mereka.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
13
DAFTAR PUSTAKA
Sari, Anisa Purnama, dkk. (2024). Hakikat Perkembangan Manusia. Jurnal Pendidikan dan
Keguruan , Vol. 2No. 1, Hal. 152-159
14