Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

PRINSIP-PRINSIP SERTA KARAKTERISTIK


PERKEMBANGAN
diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. H. Syamsu Yusuf LN., M. Pd.
Dra. Aas Saomah, M. Si.

Disusun Oleh: Kelompok 1


Christine Grace Yane Juwita (2100643)
Muhammad Iqbal Aliyudin (2108324)
Siti Aenul Izqiatullailiyah (2100293)
Tri Octaviani Qodriah (2108187)
Yasmin Sekar Khalisha (2102484)

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa
menikmati indahnya alam ciptaan-Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita
curahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad Saw.
Kami marasa sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang
kami beri judul “Prinsip-Prinsip Serta Karakteristik Perkembangan”. Dalam
makalah ini kami mencoba untuk menjelaskan tentang prinsip-prinsip
perkembangan.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas bapak Prof. Dr. H. Syamsu Yusuf LN., M.Pd. dan ibu Dra. Aas Saomah,
M.Si. pada mata kuliah Psikologi Perkembangan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan menyangkut mata kuliah Psikologi
Perkembangan tentang Prinsip-Prinsip Serta Karakteristik Perkembangan bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada
tugas yang lain di waktu mendatang.

Bandung, 11 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang..........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.....................................................................................................2

C. Tujuan Masalah.........................................................................................................2

BAB II.....................................................................................................................3

PEMBAHASAN.....................................................................................................3

A. Prinsip-Prinsip Perkembangan..................................................................................3

B. Karakteristik Perkembangan......................................................................................5

C. Karakteristik Pada Setiap Fase Perkembangan..........................................................6

D. Hakekat Proses Perkembangan................................................................................14

E. Proses Perkembangan Yang Dapat Terjadi..............................................................15

BAB III..................................................................................................................15

PENUTUP.............................................................................................................15

A. Kesimpulan.............................................................................................................15

B. Saran........................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Masa anak-anak menjadi awal pembelajaran diri seseorang untuk


memahami lingkungannya. Pemahaman seorang anak terhadap lingkungan adalah
salah satu proses menuju kedewasaan. Pencapaian tingkat kedewasaan sesuai
yang diingankan tidak akan terjadi dengan sendirinya tanpa pemberian bantuan
secara sadar dan terencana, dan perlu diadakannya pembentukan perkembangan
pada anak-anak.
Salah satu upaya membentuk suatu lingkungan untuk anak yang dapat
merangsang potensi dan sikapnya adalah dengan melalui pendidikan. Jadi, peserta
didik tersebut akan dibantu oleh guru, orangtua dan orang dewasa lainya untuk
memanfaatkan kapasitas dan potensi yang dibawanya dalam mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang diinginkannya (Sunarto & Hartono, 2013:
246).
Perkembangan adalah perubahan-perubahan yang dialami individua tau
organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya yang berlangsung
secara sistematis, progresif dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik
(jasmaniah) maupun psikis (rohaniah). Pengertian lain dari perkembangan
yaitusebagai “perubahan yang progresif dan kontinyu (berkesinambungan) dalam
diri individu dari mulai lahir sampai mati” (The progressive and continuous
change in the organism form birth to death).
Untuk mencapai tingkat kedewasaan sesuai yang diinginkan maka pendidik
harus paham tentang prinsip-prinsip dan karakteristik perkembangan. Maka dalam
makalah ini kami mencoba untuk mensajikan pembahasann tentang prinsip-
prinsip serta karakteristik perkembangan anak dan remaja.

1
B. RUMUSAN MASALAH
Untuk memudahkan pembahasannya maka akan dibahas sub masalah sesuai
dengan latar belakang diatas yakni sebagai berikut:
1. Apa saja prinsip-prinsip perkembangan?
2. Apa itu karakteristik perkembangan?
3. Bagaimana karakteristik pada setiap fase perkembangan?
4. Bagaimana hakekat proses perkembangan?
5. Bagaimana proses perkembangan dapat terjadi?

C. TUJUAN MASALAH
Makalah ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui prinsip-prinsip perkembangan.
2. Untuk mengetahui karakteristik perkembangan.
3. Untuk mengetahui karakteristuk pada setiap fase perkembangan.
4. Untuk mengetahui hakekat proses perkembangan.
5. Untuk mengetahui proses perkembangan dapat terjadi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN

1. Perkembangan Merupakan Proses Yang Tidak Pernah Berhenti (


Never Ending Process )
Manusia secara terus menerus berkembang atau berubah yang
dipengaruhi oleh pengalaman atau belajar sepanjang hidupnya.
Perkembangan berlangsung secara terus-menerus sejak masa konsepsi
sampai mencapai kematangan atau masa tua.

2. Semua Aspek Perkembangan Saling Memenuhi


Setiap aspek perkembangan individu, baik fisik, emosi, intelegensi
maupun social, satu sama lainnya saling memengaruhi. Terdapat hubungan
atau korelasi yang positif di antara aspek tersebut. Apabila seorang anak
dalam pertumbuhan fisiknya mengalami gangguan ( sering sakit-sakitan ),
maka dia akan mengalami kemandegan dalam perkembangan aspek
lainnya, seperti kecerdasannya kurang berkembang dan mengalami
kelabilan emosional.

3. Perkembangan Itu Mengikuti Pola Atau Arah Tertentu


Perkembangan terjadi secara teratur mengikuti pola atau arah
tertentu. Setiap tahap perkembangan merupakan hasil perkembangan dari
tahap sebelumnya yang merupakan prasyarat bagi perkembangan
selanjutnya. Contohnya, untuk dapat berjalan, seorang anak harus dapat

3
berdiri terlebih dahulu dan berjalan merupakan prasyarat bagi
perkembangan selanjutnya, yaitu berlari atau meloncat.
Sementara itu, Yelon dan weisten (1977) mengemukakan tentang
arah atau pola perkembangan itu sebagai berikut :

4
a. Cephalocaudal & proximal-distal, Maksudnya, perkembangan manusia itu
mulai dari kepala ke kaki (cephalocaudal), dan dari tengah paru-paru,
jantung dan sebagainya, ke pinggir tangan (proximal-distal).
b. Struktur mendahului fungsi, ini berarti bahwa anggota tubuh individu itu
akan dapat berfungsi setelah strukturnya matang. Seperti mata, akan
melihat setelah otot-ototnya matang.
c. Perkemangan itu berdiferensiasi, maksudnya perkembangan itu
berlangsung dari umum ke khusus (spesifik).
d. Perkembangan itu berlangsung dari konkret ke abstrak. Maksudnya,
perkembangan itu berproses dari suatu kemampuan berfikir yang konkret
(objeknya tampak) menuju ke abstrak (objeknya tidak tampak). Seperti
anak kecil dapat berhitung dengan bantuan jari tangan, sedangkan remaja
sudah tidak lagi memerlukan bantuan tersebut.
e. Perkembangan itu berlangsung dari egosentrisme ke perspektivisme. Ini
berarti bahwa pada mulanya seorang anak seorang anak hanya melihat
atau memperhatikan sendiri nya sebagai pusat, dia melihat bahwa
lngkungan itu harus memenuhi kebutuhan dirinya. Melalui pengalamannya
dalam bergaul dengan teman sebaya atau orang lain, lambat laun sikap
egosentrisme itu berubah menjadi perspektivis (anak sudah memiliki sikap
simpati atau memperhatikan kepentingan orang lain.
f. Perkembangan itu berlangsung outher control to inner control. Maksudya,
pada awalnya anak sangat bergantung pada orang lain (terutama orang
tuanya), baik menyangkut pemenuhan kebutuhan fisik maupun psikis,
sehingga dia dalam menjalani hidunya masih didominasi oleh
pengontrolan atau pengawasan dari luar (out control). Seiring
bertambahnya pengalaman atau belajar dari pergaulan social tentang
norma atau nilai-nilai, baik masyarakat, anak dapat mengembangkan
kemampuan untuk mengontrol dirinya (inner control). Kemampuan inner
control ini seperti, dia dapat mengambil keputusan atau memecahkan
masalah berdasarkan pertimbangan sendiri dan bertanggung jawab
terhadap risiko yang mungkin terjadi.

4
4. Perkembagan Terjadi Pada Tempo Yang Berlainan
Perkembangan fisik dan mental mencapai kematangannya terjadi
pada waktu dan tempo yang berbeda (ada yang cepat dan ada yang
lambat).Umapanya, otak mencapai bentuk ukurannya yang sempurna pada
umur 6-8 tahun.
5. Setiap Fase Perkembangan Mempunyai Ciri Khas
Prinsip ini dapat dijelaskan dengan contoh sebagai berikut : Samapi
usia dua tahun, anak memusatkan untuk mengenal lingkungannya,
menguasai gerak gerik fisik dan belajar berbicara.
6. Setiap Individu Yang Normal Akan Mengalami Tahapan / Fase
Perkembangan
Prinsip ini berarti bahwa dalam menjalani hidupnya yang normal
berusia panjang individu akan mengalami fase-fase perkembangan bayi,
kanak-kanak, anak, remaja, dewasa dan masa tua. [CITATION Pro19 \p 17-
20 \l 1057 ]

B. KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN

Perkembangan memiliki arti perubahan secara kualitatif pada ranah


jasmani dan rohani manusia yang saling berkesinambungan menuju ke
arah yang lebih baik atau ke arah yang sempurna. Yang dimaksud
perubahan fisik pada perkembangan manusia ialah mengacu pada
optimaliasasi fungsi-fungsi organ jasmaniah manusia, bukan pada
pertumbuhan jasmaniah itu sendiri.

Karakteristik dari perkembangan ialah meliputi perubahan fungsi-


fungsi organ fisik, fungsi psikologis atau kepribadian, menyesuaikan diri
dengan lingkungan sekitar, perkembangan bahasa, perkembangan
pemikiran dan perkembangan sosioemosi. Perkembangan memiliki 2
faktor yang mempengaruhi, yakni fator internal yang terdiri dari usia dan
bakat atau kemampuan yang dimiliki seseorang. Kemudian ada faktor

5
eksternal yang terdiri dari tentang proses pematangan (khususnya
pematangan kognitif), proses belajar seseorang dalam kehidupan
(pengalaman), serta lingkungan sekitar. [CITATION Sya11 \l 1057 ]

Proses belajar seseorang dalam kehidupan serta lingkungan adalah


salah satu faktor terpenting dalam perkembangan, karena dengan belajar
atau aktivitas di dalam kehidupan seseorang pasti menemukan sebuah
masalah yang membutuhkan penyelesaian, sehingga disitu pengalaman
baru akan muncul, maka pengalaman dapat dijadikan sebagai ‘guru’ untuk
pendewasaan seseorang kearah yang lebih baik atau sempurna. Di dalam
pengalam sendiri terdapat pengetahuan, keamampua mengatasi masalah
atau keterampilan serta sikap.

Perkembangan dalam diri seseorang sendiri berlangsung sejak anak


mulai lahir kedunia, karena ia belajar mengoptimalkan fungsi-fungsi organ
tubuhnya, meskipun dengan bantuan orang disekitarnya atau orangtua
sampai si anak meningal dunia. Dengan kata lain, perkembangan
seseorang berlangsung sepanjang hayat. Tetapi tiap anak memiliki tempo
perkembangan yang berbeda-beda. Bisa saja si A usia biologisnya adalah
10 tahun tetapi usia psikologis atau usia perkembangannya masih 9 tahun
atau 11 tahun atau mungkin sesuai, yakni sama 10 tahun. Usia
perkembangan seseorang dapat lebih cepat atau lebih lambat dari usia
biologisnya, hal ini terjadi karena berbedanya faktor-faktor perkembangan
yang memhampiri seseorang. [ CITATION Soe06 \l 1057 ]

C. KARAKTERISTIK PADA SETIAP FASE PERKEMBANGAN

Tahap-tahap perkembangan manusia menurut para psikologi


berbeda-beda tergantung pandangan mereka tentang teori perkembangan.
Hurlock (1980) menyatakan membagi tahap perkembangan menjadi 10
tahap yaitu:

6
a. Periode Pranatal (Prenatal Period)
Periode pranatal dimulai sejak terjadi proses pembuahan (konsepsi)
sampai anak terlahir ke dunia. Pada masa itu terjadi pertumbuhan dan
perkembangan fisik dan psikhis yang sangat penting bagi seorang anak.
Jenis kelamin anak dan bentuk fisik telah ditentukan sejak anak berada
dalam kandungan.
b. Masa Bayi Baru Lahir (New Born).
Masa bayi baru lahir dimulai dari hari pertama kelahiran sampai dua
minggu setelah kelahiran. Masa ini ditandai dengan lepasnya tali pusat
bayi.
c. Masa Bayi (Babyhood).
Masa bayi dimulai dua minggu setelah kelahiran sampai usia dua
tahun. Pada masa anak mulai belajar duduk, merangkak, berdiri, berjalan,
dan berlari. Anak juga mulai berkomunikasi dengan caranya sendiri
dengan orang-orang di sekitarnya.
d. Masa Anak-anak Awal (Early Childhood).
Awal Masa anak-anak awal dimulai dari usia dua tahun sampai
enam tahun. Masa ini dipandang sebagai awal bagi kehidupan anak.
e. Masa Anak-Anak Akhir (Later Childhood).
Masa anak-anak akhir dimulai dari enam sampai tigabelas tahun.
Masa ini dipandang sebagai anak sekolah dasar.
f. Masa Puber (Puberty).
Masa puber dimulai dari usia empat belas tahun sampai limabelas
tahun. Masa ini dipandang sebagai awal memasuki masa remaja.
g. Masa Remaja (Adolescence).
Masa remaja dimulai dari usia limabelas sampai delapan belas tahun.
Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak menjadi dewasa.
h. Masa Dewasa Dini (Early Adulthood).
Masa dewasa dini dimulai dari usia delapan belas sampai empat
puluh tahun.
i. Masa Dewasa Madya (Middle Adulthood).

7
Masa dewasa madya dimulai dari usia empat puluh sampai enam
puluh tahun.
j. Masa Usia Lanjut (Later Adulthood).
Masa usia lanjut dimulai dari usia enam puluh tahun sampai akhir
hayat.
[ CITATION DrM12 \l 1057 ]
1. Fase Orok 

Masa orok dimulai sejak lahir sampai usia 2 minggu. Masa orok
dibagi dalam dua masa yakni pertunjukan yang berlangsung selama 15
sampai 30 menit pertama sejak lahir sampai tali pusarnya digunting dan
masa neonatal yaitu sejak pengguntingan tali pusar Sampai usia 2 minggu.

a. Perkembangan fisik 

Saat lahir umumnya berat Orok kira-kira 3,5 kg dan panjangnya 50


cm. Laki-laki biasanya agak lebih berat dan lebih panjang daripada
perempuan dan kepalanya kira-kira 1/4 dari panjang badannya. Dengan
jerit tangis pada waktu kelahiran, maka paru-paru berkembang dan
pernapasan pun dimulai. Pada waktu lahir kecepatan pulsanya berkisar
antara 130 sampai 150 denyutan per menit tetapi turun sampai 118
denyutan per menit.

b. Kegiatan Orok
Terdiri dari kegiatan menyeluruh dan khusus. Kegiatan
menyeluruh merupakan kegiatan umum seluruh badan. Sedangkan
kegiatan khusus, merupakan kegiatan refleks yang berupa respon atau
reaksi yang tidak disadari terhadap rangsang-rangsang tertentu.
c. Vokalisasi
Perkembangan vokal atau suara anak dimulai saat anak menangis
pada waktu lahir. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui
kemungkinan bahwa pernapasan dan penyediaan oksigen yang yang ada
cukup bagi darah. 
d. Perkembangan kepribadian 

8
Perkembangan ini di samping dipengaruhi oleh faktor kebakaan
juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan terutama kasih sayang ibu. Masa
ini ditandai oleh ketergantungan yang penuh kepada orang lain yaitu ibu
dengan kasih sayangnya.

2. Fase Bayi
Masa ini dimulai sejak berakhirnya masa orok sampai akhir tahun kedua dari
kehidupan. 
a. Perkembangan Fisik
Pertumbuhan tinggi badan secara proporsional lebih lambat dari
pertumbuhan berat badan selama tahun pertama dan lebih cepat pada tahun
kedua. Dari 20 gigi seri kira-kira 16 telah tumbuh selama masa bayi
berakhir. Dalam fungsi-fungsi fisiologis dasar pembinaan pola-pola seperti
makan, tidur dan buang air harus terbentuk. Perkembangan penguatan
otot-otot mengikuti pola yang jelas dan ditentukan oleh hukum arah
perkembangan.
b. Perkembangan Intelegensi 
Sejak tahun pertama dari usia anak fungsi intelegensi sudah mulai
tampak dari tingkah lakunya yaitu dalam tingkah laku motorik dan
berbicara. Menurut Piaget berdasarkan perkembangan kognitif, usia bayi
ini berada pada periode sensorimotor. Karena bayi mengenal objek objek
yang berada di lingkungannya melalui sistem penginderaan dan gerakan
motorik nya.
c. Perkembangan Bahasa
Ada tiga bentuk prabahasa yang normal muncul dalam pola
perkembangan bahasa, yakni menangis, mengoceh, dan isyarat. Menangis
adalah lebih penting karena merupakan dasar bagi perkembangan bahasa
yang sebenarnya. Isyarat dipakai bayi sebagai pengganti bahasa,.
d. Perkembangan Kepribadian
Pada masa ini masih berkembang sikap egosentris (aku dipusat).
Ini berarti bahwa anak memandang segala sesuatu dilihat dari sudut
pandang sendiri, dan ditujukan untuk kepentingan dirinya sendiri. Dia

9
hanya mementingkan dirinya sendiri, tidak menghiraukan kepentingan
orang lain.

3. Fase Prasekolah (Usia Taman Kanak-Kanak)


Merupakan fase perkembangan individu sekitar umur 2 sampai 6 tahun
ketika anak mulai memiliki kesadaran tentang dirinya perempuan atau laki-
laki dan sudah bisa mengatur dalam buang air.
a. Perkembangan fisik 
Meningkatnya pertumbuhan tubuh yang menyangkut ukuran berat
dan tinggi maupun kekuatannya yang memungkinkan anak untuk lebih
bisa mengembangkan keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap
lingkungan tanpa bantuan dari orang tuanya. Pertumbuhan tulang tulang
semakin besar dan kuat, giginya semakin lengkap dan komplit sehingga
sudah bisa menyenangi makanan yang padat seperti daging, sayuran dan
buah-buahan
b. Perkembangan Intelektual 
Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini berada pada
periode pra-operasional yaitu tahapan dimana anak belum mampu
menguasai operasi mental secara logis yaitu operasi kegiatan-kegiatan
yang diselesaikan secara mental bukan fisik. Anak mampu berimajinasi
atau berfantasi tentang berbagai hal, dapat menggunakan kata-kata
peristiwa dan benda untuk melambangkan hal yang lainnya.
c. Perkembangan Kepribadian
Masa ini lazim disebut masa Trotzalter, periode perlawanan atau
masa krisis pertama. Krisis ini terjadi karena ada perubahan yang hebat
dalam dirinya, yaitu dia mulai sadar akan Aku-nya, dia menyadari bahwa
dirinya terpisah dari lingkungan atau orang lain, dia suka menyebut nama
dirinya apabila berbicara dengan orang lain.
d. Perkembangan Sosial
Anak mulai mengetahui aturan-aturan, baik di lingkungan
keluarga maupun bermain. Sedikit demi sedikit anak sudah mulai tunduk
pada peraturan. Mulai menyadari hak atau kepentingan orang lain. Anak

10
mulai dapat bermain bersama anak-anak lain, atau teman sebaya (peer
group).

4. Fase Anak Sekolah 


Merupakan fase perkembangan individu sekitar umur 6-12 tahun 
a. Perkembangan Intelektual
Sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual melaksanakan tugas-
tugas belajar yang menuntut kemampuan intelektual atau kognitif seperti
membaca menulis dan menghitung. Daya pikirnya sudah mulai
berkembang ke arah berpikir konkret dan rasional. Kemampuan intelektual
sudah cukup untuk menjadi dasar diberikannya berbagai kecakapan yang
dapat mengembangkan pola pikir atau daya nalarnya
b. Perkembangan Bahasa 
Usia ini merupakan masa berkembang pesatnya kemampuan
mengenal menguasai pembendaharaan kata. Anak sudah menguasai sekitar
2.500 kata pada masa awal dan pada masa akhir setelah mendapat telah
dapat menguasai sekitar 50.000 kata.
c. Perkembangan Sosial 
Pada usia ini anak mulai memiliki kesanggupan menyesuaikan diri
sendiri dengan sikap yang kooperatif atau sosientris. Anak dapat
menyesuaikan dirinya dengan kelompok teman sebaya maupun dengan
lingkungan masyarakat sekitarnya.
d. Perkembangan Emosi  
Anak mulai menyadari bahwa pengungkapan emosi secara kasar
tidaklah diterima di masyarakat. Oleh karena itu, dia mulai belajar untuk
mengendalikan dan mengontrol ekspresi emosinya. Kemampuan
mengontrol emosi diperoleh anak melalui peniruan dan latihan
(pembiasaan).

5. Fase Remaja

11
Merupakan fase perkembangan individu sekitar umur 12 sampai 15
tahun pada remaja awal, 15 sampai 18 tahun pada remaja madya, dan 19-22
tahun pada remaja akhir .
a. Perkembangan Fisik 
Proporsional tubuhnya menjadi terlalu besar, karena terlebih
dahulu mencapai kematangan daripada bagian-bagian yang lain.Pada
remaja terjadi kematangan organ-organ seksnya dan terjadi mimpi basah
pada remaja pria dan menstruasi pada remaja wanita.
b. Perkembangan Intelektual 
Secara mental telah dapat berpikir logis tentang berbagai gagasan
yang abstrak proses dan pertumbuhan otak mencapai kesempurnaannya
dari mulai usia 12 sampai hingga 20 tahun.
c. Perkembangan Emosional 
Pada usia remaja awal perkembangan emosinya menunjukkan sifat
yang sensitif dan reaktif kuat, cenderung ‘meledak’ terhadap berbagai
peristiwa atau situasi sosial. Emosinya bersifat negatif dan temperamental,
sedangkan remaja akhir sudah mampu mengendalikan emosinya. Proses
pencapaian  perkembangan ini dipengaruhi oleh kondisi sosio-emosional 
lingkungannya.
d. Perkembangan Kepribadian
Memiliki identity yang matang (sehat), apabila sudah memiliki
pemahaman dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan diri sendiri,
peran-perannya dalam kehidupan sosial (keluarga, sekolah atau
masyarakat), dunia kerja, dan nilai-nilai agama. [CITATION Pro19 \p 149-204
\l 1057 ]

6. Fase Dewasa
a. Dewasa Awal
Berkisar antara umur 21 sampai 40 tahun. Masa pencarian
kemantapan dan masa reproduktif yaitu suatu masa yang penuh dengan
masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi sosial, periode

12
komitmen dan masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas dan
penyesuaian diri pada suatu hidup yang baru.
b. Dewasa Madya
Berlansung dari umur 40 sampai 60 tahun. Ciri-ciri yang
menyangkut pribadi dan sosialnya antara lain; masa dewasa madya ialah
masa transisi, di mana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan
perilaku masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam kehidupan
dengan ciri-ciri jasmani dan perilaku yang baru.
c. Masa Dewasa Lanjut (Masa Tua/Older Adult)
Usia lanjut ialah periode penutup dalam rentang hidup seseorang.
Masa ini dimulai dari umur 60 tahun sampai akhir hayat, yang ditandai
oleh adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin
menurun.
[CITATION Mau18 \l 1057 ]

Dan Piaget mengemukakan teori mengenai perkembangan secara


kognitif (intelegensi) yang meliputi empat tahap atau fase, yaitu tampak
pada tabel di bawah ini.

No Periode Usia Deskripsi Perkembangan


.

1. Sensorimotor 0-2 Pengetahuan anak diperoleh melalui


tahun interaksi fisik baik dengan orang atau objek
(benda). Skema-skemanya baru berbentuk
refleks-refleks sederhana seperti
menggenggam atau mengisap.

2. Praoperasional 2-6 Anak mulai menggunakan simbol-simbol


tahun untuk merepresentasikan dunia (lingkungan)
secara kognitif. Simbol-simbol itu seperti:
kata-kata dan bilangan yang dapat
menggantikan objek, peristiwa dan kegiatan

13
(tingkah laku yang tampak).

3. Operasi 6-11 Anak sudah dapat membentuk operasi-


Konkret tahun operasi mental atas pengetahuan yang
mereka miliki. Mereka dapat menambah,
mengurangi dan mengubah. Operasi ini
memungkinkannya untuk dapat
memecahkan masalah secara logis.

4. Operasi 11 tahun Periode ini merupakan operasi mental


Formal sampai tingkat tinggi. Di sini anak (remaja) sudah
dewasa dapat berhubungan dengan peristiwa-
peristiwa hipotesis atau abstrak, tidak hanya
dengan objek-objek konkret. Remaja sudah
dapat berpikir abstrak dan memecahkan
masalah melalui pengujian semua alternatif
yang ada.
[CITATION Pro19 \p 6 \l 1057 ]

D. HAKEKAT PROSES PERKEMBANGAN

Pada hakekatnya, perkembangan (development) itu sendiri adalah


pola perubahan yang dimulai sejak pembuahan, yang berlanjut sepanjang
rentang hidup. Maksudnya ialah, perkembangan merupakan proses yang
melibatkan pertumbuhan sejak pada tahap pembuahan sampai akhir
kehidupan. Walaupun dalam penggunaanya, istilah perkembangan dan
pertumbuhan itu digunakan untuk sesuatu yang berbeda, akan tetapi perlu
digaris bawahi bahwa perkembangan dan pertumbuhan merupakan dua
entitas yang dapat dipisahkan namun pada hakekatnya keduanya tidak bisa
berdiri sendiri. Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan itu berkaitan
dengan perubahan yang besifat kuantitatif, yaitu terjadinya peningkatan
ukuran fisik dan struktur. Sementara itu perkembangan berkaitan erat
dengan perubahan yang bersifat kualitatif sekaligus kuantitatif. Perubahan
kualitatif dan kuantitatif ini merupakan proses yang sifatnya progresif,
teratur dan koheren, progresif itu ditandai dengan perubahan yang terarah

14
dan membimbing ke arah yang lebih maju, sedangkan teratur dan koheren
merupakan bukti yang menunjukkan adanya hubungan yang nyata antara
perubahan yang terjadi baik itu yang telah lalu atau yang sedang
dijalani.Artinya bahwa, dengan bertambahnya usia seseorang sangat
mempengaruhi terhadap perubahan dalam tahapan perkembangan
berikutnya.
Selain itu, perkembangan adalah perubahan-perubahan yang dialami
oleh individu atau organisme menuju tingkat kedewasaanya atau
kematangannya (maturation) yang berlangsung secara sistematis,
progresif, dan berkesinambungan.Sistematis dalam hal ini memiliki
pengertian bahwa, setiap perubahan dan perkembangan itu bersifat saling
kebergantungan antara yang satu dengan yang lain baik itu fisik maupun
psikis. Progresif, berarti bahwa perubahan yang terjadi bersifat maju,
meningkat, dan mendalam (meluas). Berkesinambungan memiliki arti
bahwa pada suatu bagian atau fungsi organisme itu berlangsung secara
beraturan dan berurutan, atau dengan kata lain perkembangan yang terjadi
tidak terjadi secara kebetulan dan meloncat-loncat. Periodisasi
perkembangan manusia memiliki tujuan untuk mengelompokkan dan
memudahkan dalam memahami hakekat perkembangan itu sendiri.
Perkembangan manusia secara umum digambarkan dalam periode atau
tahapan-tahapan, dimana periode atau tahapan yang dimaksud sudah
banyak dikenal oleh masyarakat luas. Adapun periode atau tahapan
tersebut diantaranya periode prakleahiran, masa bayi, masa kanak-kanak
awal, masa kanakkanak tengah, dan masa remaja. [ CITATION Han18 \l
1057 ]

E. PROSES PERKEMBANGAN YANG DAPAT TERJADI

Ada beberapa perkembangan yang dialami oleh manusia, dimulai


dari perkembangan fisik, perkembangan perilaku psikomotorik, dan
perkembangan intelektual. Berikut penjelasnnya.

15
1. Perkembangan Fisik pada Manusia
Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks
dan sangat mengagumkan. Maka tak heran banyak penelitian yang
terfokus pada perkembangan fisik pada manusia. Semua organ ini
terbentuk pada periode pranatal (dalam kandungan). Berkaitan dengan
perkembangan fisik ini, Kuhlen dan Thompson (Hurlock, 1956)
mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek,
yaitu:
1. Sistem saraf, yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan
emosi.
2. Otot-otot, yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan
motorik.
3. Kelenjar endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku
baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif
dalam suatu kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis.
4. Struktur fisik/tubuh, yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi. Awal dari
perkembangan pribadi seseorang asasnya bersifat biologis. Dalam taraf-
taraf perkembangan selanjutnya, normalitas dari konstitusi, struktur dan
kondisi talian dengan masalah body-image, self-concept, self- esteem, dan
rasa harga dirinya. Perkembangannya fisik ini mencakup aspek-aspek
sebagai berikut:
a. Perkembangan anatomis
Perkembangan anatomis ditunjukkan dengan adanya perubahan
kuantitatif pada struktur pada tulang belulang. Indeks tinggi dan
berat badan, proporsi tinggi kepala dengan tinggi garis keajekan
badan secara keseluruhan.
b. Perkembangan fisiologis
Perkembangan fisiologis ditandai dengan adanya perubahan-
perubahan secara kuantitaif, kualitatif, dan fungsional dari sistem-
sistem kerja hayati seperti kontarksi otot, peredaran darah dan
pernapasan, persyarapan, sekresi kelenjar dan pencernaan.

16
Kondisi jasmaniah seseorang dapat mempengaruhi karakteristik
kepribadiannya. Kretchmer dan William Sheldon, melalui teorinya tentang
tipologi kepribadian, secara nyata menyatakan bahwa karakteristik
psikologis (kepribadian) manusia berkaitan dengan bentuk tubuhnya. Tak
terlepas dari apapun bahwa karaktersitik kepribadian selalu dieratkan
dengam bentuk tubuh.
Perkembangan fisik, sekurang-kurangnya mencakup dua aspek
utama yaitu anatomis dan fisiologis. Aspek anatomis berkaitan dengan
perubahan kuantitatif pada struktur tulang, indeks tinggi dan berat badan,
dan proporsi antarbagian. Laju perkembangan anatomis secara umum
sebagai berikut:
a. Tulang-tulang pada masa bayi berjumlah 270 yang masih lentur berpotensi
persambungannya masih longgar. Pada awal remaja menjadi 350
(diferensiasi fungsi) dan pada awal remaja menjadi 200 integrasi,
perwsenyawaan, dan pergeseran.
b. Berat dan tinggi badan pada waktu lahir antara 2-4 kg dan 50-60 cm. masa
kekanak-kanak sekitar 12-15 kg dan 90-120 cm. pada remaja awal 30-4-
kg dan 140-160 cm. selanjutnya kecepatan berangsur menurun dan bahkan
menjadi mapan.
c. Proporsi tinggi kepala dan badan pada masa bayi dan anak sekitar 1:4, dan
menjelang dewasa menjadi 1:8 atau 0.
Perkembangan fisiologis berkaitan dengan perubahan secara
kauntitatif, kualitatif dan fungsional dari sistem kerja hayati, seperti
kontraksi otot, peredaran darah, pernapasan, saraf, dan kelenjar
pencernaan.
Laju perkembangan fisik mengikuti dua prinsip utama yaitu
cepalocaudal dan proximodistal. Perkembangan dengan prinsip
cepalocaudal berjalan dari bagian kepala menuju ekor dan kaki. Adapun
proximodistal berjalan dqari bagian tengah menuju ke tepi atau tangan.
Aspek fisiologi yang sangat penting bagi kehidupan manusia ialah
otak (brain). Otak dapat dikatakan sebagai pusat atau sentral
perkembangan dan fungsi kemanusiaan.

17
2. Perkembangan Perilaku Psikomotorik
Perilaku psikomotorik memerlukan koordinasi fungsional antara
neuromuscular system (persyarafan dan otot) dan fungsi psikis (kognitif, afektif,
dan konatif).
Loree (1970: 75), menyatakan bahwa ada dua macam perilaku psikomotorik
utama yang bersifat universal harus dikuasaioleh setiap individu pada masa bayi
atau awal masa kanak-kanaknya ialah berjalan (walking) dari memegang benda
(prehension).
Dua prinsip perkembangan utama yang tampak dalam semua bentuk
perilaku psikomotorik ialah (1) bahwa perkembangan itu berlangsung dan yang
sederhana kepada yang kompleks, dan (2) dari yang kasar dan global (gross
bodily movements) kepada yang halus kepada yang spesifik tetapi
terkoordinasikan (finaly coordinated movements).

3. Pengungkapan Intelektual
Perbedaan intelektual pada masing-masing individu melalui pandangan
yang menekankan pada perbedaan kualitataif dan kuantitatif.
Dalam hubungannya dengan perkembangan inteligensi/kemampuan berpikir
remaja, ada yang berpandangan bahwa adalah keliru jika IQ dianggap dapat
ditingkatkan, yang walaupun perkembangan IQ dipengaruhi antara lain oleh
faktor-faktor lingkungan. Kalsifikasi IQ-nya antara lain:
a. Very superior : IQ diatas 130
b. Superior : IQ 120-129
c. Bright normal : IQ 110-119
d. Average : IQ 90-109
e. Dull normal : IQ 80-89
f. Boderline : IQ 7-79
g. Mental defective : IQ 69 kebawah
Wechsler berpendapat bahwa keseluruhan inteligensi seseorang
tidak dapat diukur. IQ adalah suatu nilai yang hanya dapat ditentukan

18
secara kira-kira karena selalu dapat terjadi perubahan-perubahan
berdasarkan faktor-faktor individual dan situasional.

D. Perkembangan Intelektual
Dengan menggunakan hasil pengakuan tes inteligensi yang menvcakup
general information dan verbal analogies, Joh dan Conard (Abin Syamsuddin)
mengembangkan sebuah kurva perkembangan inteligensi manusia sebagai
berikut:
1. Laju perkembangan inteligensi berlangsung sangat pesat sampai masa
remaja awal, setelah itu keoesatammya langsung turun.
2. Puncak perkembangan pada umumnya dicapai sangat pesat sampai masa
remaja akhir (sekitar usia 20-an); selanjutnya perubahan-perubahan amat
tipis berlangsung hingga usia 50 tahun. Setelah itu terjadi plateau (mapan)
sampai usia 60 tahin untuk selanjutnya berangsur-angsur menurun
(deklinasi)
3. Terdapat variasi dalam waktu dan laju kecepatan deklinasi menurut jenis-
jenis kecakapan tertentu. [ CITATION Jah11 \l 1057 ]

19
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Perkembangan adalah perubahan-perubahan yang dialami individu atau


organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya yang berlangsung
secara sistematis, progresif dan berkesinambungan. Ada beberapa prinsip –
prinsip perkembangan, yaitu perkembangan tidak akan pernah berakhir, semua
aspek perkembangan saling memenuhi, mengikuti pola dan arah tertentu, terjadi
pada tempo yang berlainan, mempunyai ciri khas, dan setiap individu yang
normal pasti mengalami fase perkembangan.
Karakteristik perkembangan adalah segala bentuk ciri khas individu baik
secara fisik maupun psikologis untuk menuju kedewasaan. Karakteristik yang
terjadi pada setiap fase perkembangan, ada sensorimotor pada usia 0-2 tahun,
praoperasional pada 2-6 tahun, operasi konkret 6-11 tahun, dan operasi formal
pada usia 11 tahun sampai dewasa.
Perkembangan merupakan proses yang melibatkan pertumbuhan sejak pada
tahap pembuahan sampai akhir kehidupan. Tetapi perlu digaris bawahi bahwa
perkembangan dan pertumbuhan merupakan dua entitas yang dapat dipisahkan
namun pada hakekatnya keduanya tidak bisa berdiri sendiri.
Proses perkembangan yang dapat terjadi pada manusia:
c. Perkembangan fisik pada manusia
d. Perkembangan perilaku psikomotorik
e. Pengungkapan intelektual
f. Perkembangan intelektual

B. SARAN
Dengan memahami materi Prinsip–Prinsip dan Karakteristik Perkembangan
pada Anak dan Remaja ini penulis berharap bagi para mahasiswa dan mahasiswi
dapat lebih mampu untuk memahami mengenai prinsip – prinsip serta

15
karakteristik perkembangan terutama pada anak dan remaja. Dengan memahami
matri ini diharapkan mahasiswa dan mahasiswi dapat membantu siswa di
kemudian hari dengan lebih optimal karena lebih memahami mengenai
oerkembangan anak dan remaja . Serta dapat memotivasi dan menjadi sumber
yang inspiratif bagi siswa.

Saran dari penulis untuk para mahasiswa dan mahasiswi dengan memahami
materi ini diharapkan mampu menyadari betapa luar biasanya prinsip,
karakteristik dan proses perkembangan. Selain itu, bisa juga membantu
memudahkan proses pembelajaran dan pengajaran di kemudian hari. Dalam
kehidupan bermasyarakat juga diharapkan dapat membantu banyak orang dan
banyak pihak lainnya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Masganti Sit, M. (2012). Perkembangan Peserta Didik. Medan: Perdana


Mulya Sarana.
Hanafi, I. (2018). Perkembangan Manusia Dalam Tinjauan Psikologi Dan Al-
Qur'an. IQ (Ilmu Al-qur’an): Jurnal Pendidikan Islam, 86-87.
Jahya, Y. (2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Prenada Media Group.
Maulidya, F., Adelina, M., & Hidayat, F. A. (2018). Periodesasi Perkembangan
Dewasa. Repository Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, 3. Diambil
kembali dari http://eprints.umsida.ac.id/1271/1/PSI%20Dewasa.pdf
Prof. Syamsu Yusuf LN., M. P. (2019). Psikologi Perkembangan Anak &
Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Soemanto, W. (2006). Psikologi pendidikan: Landasan Kerja Pemimpin
Pendidikan. Jakarata: Rineka Cipta.
Syah, M. (2011). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Edisi Revisi.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai