Anda di halaman 1dari 3

Implementasi masa bayi dengan perkembangan peserta didik

Pengertian masa bayi

Masa bayi dianggap sebagai masa dasar, karena merupakan dasar periode kehidupan yang
sesungguhnya karena pada saat ini banyak pola perilaku, sikap dan pola ekspresi emosi terbentuk.
Masa bayi berlangsung dua tahun pertama setelah periode bayi baru lahir,

Masa bayi disebut juga :

a. Masa dasar yang sesungguhnya

b. Masa dimana perubahan dan perubahan Berjalan pesat

c. Masa berkurangnya ketergantungan

d. Masa meningkatnya individulitas

e. Masa permulaan berkembangnya penggolongan peran seks

f. Masa yang menarik

g. Masa permulaan kreativitas

h. Masa berbahaya

B. Aspek-aspek yang berkembang pada masa bayiadalah :

1).Fisik

Pada masa bayi perkembangan fisik secara jelas dapat diamati, pada enam bulan pertumbuhannya
terus bertambah dengan pesat. Tahun pertama peningkatan lebih kepada berat dan tinggi. Selama
tahun kedua terjadi penurunan. Selain itu yang berkembang adalah proporsi, tulang, otot dan lemak,
bangun tubuh, gigi, susunan syaraf dan organ perasa.

2).Psikologis

Secara psikologis pada masa bayi terjadi pembentukan pola-pola fundamentalis dan kebiasaan-
kebiasaan mengenali wajah orang-orang yang berarti bagi dirinya. Mulai merasakan sentuhan
‘touching’ oleh orang-orang tertentu. Menurut Piaget anak sampai dengan umur + 2 tahun belum
nampak adanya mediasi dalam arti ‘aktivitas pikir yang intern’. Semua tingkah laku anak harus dipikir
sebagai hal yuang diterima secara sensori dan suatu reaksi yang motorik saja. Oleh karena itu Piaget
membedakan dua tahap perkembangan intelegensi pada manusia yaitu sensori motor (sejak lahir
sampai 2 tahun) dan tahap konseptual (usia 2 tahun sampai dewasa).

3).Motorik

Perkembangan masa bayi pada aspek motorik ini dapat diamati dan terlihat reaksi-reaksi spontan
yang berulang dilakukan dan tidak dikoordinir. Namun lama kelamaan terjadi secara efektif. Hal ini
terlihat pada merangkak, Berjalan dan memainkan benda-benda. Perkembangan motorik terlihat
adanya arah.
4).Perkembangan Bicara

Sebelum mampu berbicara bayi lebih dahulu dapat mengerti apa yang dikatakan tanpa dapat
bereaksi dengan kata hanya dengan ekspresidan gerakan. Oleh karena itu mimik dan ekspresi bayi
juga dapat dimengerti setealh usia tiga bulan. Menurut Terman dan Merril rata-rata bayi dapat
bereaksi terhadap perintah-perintah pada usia kurang lebih dua tahun. Rata-rata bayi belajar
menyampaikan kebutuhan-kebutuhan dan keinginan pada usia tahun-tahun pertama yang disebut
dengan komunikasi pra bicara. Bentuk-bentuk pra bicara tersebut adalah menangis, berceloteh,
isyarat , ungkapan-ungkapan emosi.

5).Perkembangan Emosi

Pada bayi terdapat pola emosi tertentu yang bersifat umum seperti kemarahan (menjerit, meronta,
menendang, mengibaskan tangan, memukul), ketakutan (takut terhadap ruang gelap, temapt tinggi,
binatang dan lain-lain), rasa ingin tahu tentang mainan baru, menjulurkan lidah, membuka mulut,
memegang, melempar, membolak balik), kegembiraan (tersenyum, tertawa, menggerakan lengan
serta kakinya), afeksi (memeluk mainan kesayangannya, mencium barang-barang kesayangannnya).

6).Perkembangan Kognitif

Perkembangan konsep merupakan hasil asosiasi dari arti dengan benda dan orang-orang. Piaget
menamakan tahap perkembangan ini tahap ‘sensomotorik’ dalam perkembangan konsep. Pada akhir
masa perkembangan ini bayi mulai menyusun kata-kata menjadi kalimat sederhana yang dimulai
dengan ‘siapa’ ‘apa’ dan ‘dimana’.

7).Perkembangan Moral

Bayi belum memiliki nilai dan suara hati. Lambat laun bayi mempelajari kode moral dari orang tuanya
dan orang-orang yang dekat dengannya. Bayi menilai benar atau salah suatu perbuatan berdasarkan
kesakitan atau kesenangan yang dirasakannya.

Masalah-masalah Dalam Periode Bayi Masalah-masalah yang dapat membahayakan secara fisik
danyang perlu menjadi perhatian orang tua dan lingkungannya adalah ;kematian, penyakit,
kecelakaan, kurang gizi, menjadi gemuk.Masalah-masalah yang berhubungan dengan
psikologisperkembangan motorik, bahaya dalam berbicara dan bahaya emosi(kurangnya kasih
sayang, tekanan serta takut dan marah, kasihsayang yang berlebihan serta emosi yang kuat) dan
bahaya sosialserta bahaya bermain, pengertian, moralitas, hubungan keluargadan perkembangan
kepribadian.Peran Lingkungan Terhadap Perkembangan Bayi Seorang bayi dilahirkan dalam keadaan
tidak berdaya, belumdapat makan, baru punya reflek menghisap dan menelan.Sebagaimana terlihat
pada aspek-aspek perkembangan, tampakbahwa peranan lingkungan sangat penting sekali.Keluarga
adalah lingkungan yang pertama dan utama yangdiharapkan dapat :

1.Memberikan rangsangan agar sensomotoriknya dapatbereaksi.

2.Memperhatikan kesehatan dan gizi karena bayi belumdapat menolong diri sendiri.

3.Menciptakan lingkungan yang kondusif untukberkembangnya kemampuan berbicara.


4.Memberikan model tentang konsep moral dan nilai yangbenar dan salah.

5.Memberikan pujian atas kemajuan yang mereka capai.

6.Memberikan kebiasaan bermain yang konstruktif.

Anda mungkin juga menyukai