Anda di halaman 1dari 10

PENGERTIAN ANTROPOBIOLOGI DAN RUANG LINGKUP

DAN INTERAKSI PRANIKAH

DOSEN PENGAMPU
Wiwi Wijayati M.Pd

Disusun Oleh :
ANDIANI AFRILIA RAHAYU (20184116001)
BELLA RAMADHIAN KHOERUNNISA (20184116002)

Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Antropobiologi

PROGRAM PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

STAI BANI SALEH

BEKASI

2020
KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬


Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga selalu tercurah
limpahkan kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarga, para sahabat, tabiin, tabiut tabiin dan
yang mengikutinya dengan benar hingga hari pembalasan. Alhamdulillah berkat taufik dan
kekuatan dari-Nya penulis mampu membuat makalah ini dalam rangka mencari cinta-Nya dan
dalam rangka memenuhi tugas dari Bu Wiwi selaku dosen saya dalam mata kuliah
Antropobiologi.

Jika ada kesalahan dalam pembuatan makalah ini, penulis sangat mengharapkan kritik
yang membangun agar kami bisa membuat makalah yang lebih baik di kemudian hari. Dan jika
ada kesalah dalam isi makalah ini, itu semata-mata kesalahan dalam diri penulis, Allah dan
Rasul-Nya terlepas dari kesalahan itu dan semoga Allah mengampuni penulis.

Semoga makalah ini bisa menjadi ladang ibadah bagi penulis dan penulis berharap
makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Aamiin

Penulis

Cikarang, 4 Maret 2020

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I PEMBUKAAN.....................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................5
1.3. Tujuan Penulisan..............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................6
2.1. Pengertian Antropobiologi dan Ruang Lingkup..............................................................6
2.1.1. Pengertian Antropobiologi.........................................................................................6
2.1.2. Ruang Lingkup..........................................................................................................6
2.2. Interaksi Pranikah..............................................................................................................7
2.2.1. Hakikat dan Pengertian Perkawinan..........................................................................7
2.2.2. Persiapan Pranikah.....................................................................................................7
BAB III PENUTUP.........................................................................................................................9
3.1. Kesimpulan.......................................................................................................................9
DAFTAR ISI..................................................................................................................................10

iii
BAB I
PEMBUKAAN

1.1. Latar Belakang

Menurut KBBI antropobiologi adalah antropobiologi/an·tro·po·bi·o·lo·gi/ n ilmu


tentang pertumbuhan manusia, bentuk dan sifat tubuh, faktor keturunan, dan
sebagainya. Antropobiologi adalah ilmu mempelajari tentang korelasi dari perkembangan
fungsi biologis manusia yang mempengaruhi prilaku individu.

Persoalan perkawinan adalah persoalan yang selalu aktual dan selalu menarik untuk
dibicarakan, karena persoalan ini bukan hanya menyangkut tabiat dan hajat hidup manusia yang
asasi saja tetapi juga menyentuh suatu lembaga yang luhur dan sentral yaitu rumah tangga.
Luhur, karena lembaga ini merupakan benteng bagi pertahanan martabat manusia dan nilai-nilai
ahlaq yang luhur dan sentral.

Karena lembaga itu memang merupakan pusat bagi lahir dan tumbuhnya Bani Adam, yang
kelak mempunyai peranan kunci dalam mewujudkan kedamaian dan kemakmuran di bumi ini.
Menurut Islam Bani Adamlah yang memperoleh kehormatan untuk memikul amanah Illahi
sebagai khalifah di muka bumi, sebagaimana firman Allah Ta’ala yang artinya :

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat : “Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata : “Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di muka bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan
Engkau ?. Allah berfirman : “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. [Al-
Baqarah/2 : 30].

Perkawinan bukanlah persoalan kecil dan sepele, tapi merupakan persoalan penting dan
besar. ‘Aqad nikah (perkawinan) adalah sebagai suatu perjanjian yang kokoh dan suci (mitsaqon
gholidhoo), sebagaiman firman Allah Ta’ala yang artiya:

“Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul
(bercampur) dengan yang lain sebagai suami istri dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil dari
kamu perjanjian yang kuat”. [An-Nisaa/4 : 21].
Karena itu, diharapkan semua pihak yang terlibat di dalamnya, khusunya suami istri,
memelihara dan menjaganya secara sunguh-sungguh dan penuh tanggung jawab.

Agama Islam telah memberikan petunjuk yang lengkap dan rinci terhadap persoalan
perkawinan. Mulai dari anjuran menikah, cara memilih pasangan yang ideal, melakukan khitbah
(peminangan), bagaimana mendidik anak, serta memberikan jalan keluar jika terjadi kemelut
dalam rumah tangga, sampai dalam proses nafaqah dan harta waris, semua diatur oleh Islam
secara rinci dan detail.

Selanjutnya untuk memahami konsep Islam tentang perkawinan, maka rujukan yang paling
sah dan benar adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah Shahih (yang sesuai dengan pemahaman Salafus
Shalih), dengan rujukan ini kita akan dapati kejelasan tentang aspek-aspek perkawinan maupun
beberapa penyimpangan dan pergeseran nilai perkawinan yang terjadi di masyarakat kita.

Tentu saja tidak semua persoalan dapat penulis tuangkan dalam tulisan ini, hanya beberapa
persoalan yang perlu dibahas yaitu tentang : Fitrah Manusia, Tujuan Perkawinan dalam Islam,
Tata Cara Perkawinan dan Penyimpangan Dalam Perkawinan.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa itu antropobiologi ?


2. Bagaimana ruang lingkup antropobiologi ?
3. Apa itu pernikahan ?
4. Bagaimana persiapan pernikahan ?

1.3. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penulis membuat tujuan penulisan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui itu antropobiologi.


2. Untuk mengetahui ruang lingkup antropobiologi.
3. Untuk mengetahui itu pernikahan.
4. Untuk mengetahui persiapan pernikahan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Antropobiologi dan Ruang Lingkup


2.1.1. Pengertian Antropobiologi
Istilah antropobiologi berasal dari bahasa Yunani, asal kata anthropos berarti manusia,
bio berarti hidup atau makhluk hidup, dan logos berarti ilmu.
Antropobiologi adalah mempelajari tentang korelasi dari perkembangan fungsi biologis
manusia yang mempengaruhi prilaku individu.
Antro suatu ilmu yang menyelidiki bentuk-bentuk penampilan lahiriyah ( anatomi
perbandingan ) dan gejala-gejala hidup . Disini yang menjadi sasaran penelitian bukannya
kemampuan atau sifat manusia dari hasil belajar , tetapi watak-watak manusia berdasarkan
keturunan. Contoh : hormon seksual pada masa perkembangan remaja, memberikan pendekatan
biologis dalam memahami prilaku remaja yang aktif terhadap lawan jenis.
Antropobiologi memberikan rumusan tentang fungsi biologis, salah satunya adalah
endorologi yaitu ilmu tentang hormon dan cairan dalam tubuh manusia. Cairan-cairan dalam
tubuh menjelaskan bahwa prilaku manusia dipengaruhi unsur biologis tersebut. Sebaliknya
prilaku dapat mempengaruhi aktifitas hormon dan cairan tubuh manusia.
Ilmu tersebut diatas adalah memberikan konsep ilmu berupa alternatif solusi yang
bersifat prefentif , preservtif dan kuratif terhadap keseimbangan fisik dan psikis manusia.
Antropobiologis subtansinya meliputi subjek hidup dan subjek yang telah menjadi
rangka, bioarkeologi berfokus pada subjek yang telah menjadi rangka dari situs arkeologis dan
situs historis.

2.1.2. Ruang Lingkup


1. Cara berpikir dan berprilaku di masyarakat
1) Kesadaran di masing-masing individu mungkin sudah muncul, namun kesadaran untuk
saling peduli rasanya masih sangat kurang, sehingga dibutuhkan kesadaran bersama
untuk membudayakan perilaku menegur.
2) Menegur hanya dengan seorang diri kelihatannya belum cukup ampuh saat ini, namun
apa jadinya jika teguran itu datang dari kita secara bersama dengan rasa kepedulian
yang tinggi.
3) Dalam hal ini apapun, kapanpun serta dimanapun. Sehingga benar benar menikmati
fasilitas umum yang bebas dari asap rokok, dan bersama kita mengiyakannya dengan
kata.
2. Perkembangan dan penyebaran budaya
1) Antropologi sebagai salah satu bidang keilmuan memiliki perbedaan dengan disiplin
ilmu lainnya baik dari segi ruang lingkup, pendekatan, pokok perhatian dsb.
2) Antropologi mencoba untuk mencari jawaban siapakah dan apakah itu, meski tidak
dapat didefinisikan secara terbatas.
3) Bahasa Indonesia pada perkembangan budaya menyaksikan serangkaian revolusi
dalam bidang ilmu bahasa, sebagai akibat perkembangan politik, seperti halnya di
Indonesia yang memproklamasikan bahasa Indonesia puluhan tahun yang lalu dan
sebagian lagi mungkin sebagai akibat peledakan penduduk urbanisasi atau kemajuan
tehnologi.
4) Seperti terungkap sebuah dialek yang dalam skala nasional dianggap tidak menonjol,
tetapi karena dipakai oleh masyarakat di pusat kegiatan politik/ekonomi/budaya,
kemudian menjadi dialek yang penting, karena penyebarannya meluas didukung oleh
tehnologi media masa yang maju.
3. Terjadinya evolusi makhluk manusia

6
1) Evolusi berarti perubahan sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu
generasi berikutnya.
2) Perubahan-perubahan ini di sebabkan oleh kombinasi tiga proses utama, variasi,
reproduksi, dan seleksi.
3) Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini di bawa oleh Gen yang di wariskan kepada
keturunan suatu makhluk hidup.
4) Sifat-sifat ini bervariasi dalam suatu populasi ketika orgasme bereproduksi,
keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru.
a. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan Gen oleh mutasi ataupun transfer Gen
antar populasi dan antara spesies.
b. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi, Gen yang baru juga
dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara
organisme.
5) Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau
langka dalam suatu populasi.
4. Anatomi tubuh manusia
1) Anatomi manusia atau antropotomi ialah sebuah bidang khusus dalam anatomi yang
mempelajari tubuh manusia, sedangkan jaringan dipelajari dihistologi dan selsitologi.
Tubuh manusia dan tubuh hewan terdiri atas sistim dan organ-organ serta
jaringan/sel.
2) Dilihat dari sudut kegunaan, bagian yang paling penting dari anatomi khusus adalah
yang mempelajari tentang manusia dengan berbagai macam pendekatan yang berbeda
dari sudut medis, anatomi terdiri dari berbagai pengetahuan tentang bentuk, letak,
ukuran dan hubungan berbagai struktur dari tubuh manusia sehat, sehingga sering
disebut sebagai anatomi deskriptif atau topografis, kerumitan tubuh manusia
menyebabkan hanya ada sedikit ahli anatomi manusia professional yang benar-benar
menguasai bidang ilmu ini, sebagian besar memiliki spesialisasi di bagian tertentu
seperti otak atau bagian dalam.
3) Anatomi topografi harus dipelajari dengan pembedahan dan pemeriksaan berulang
kali pada tubuh manusia yang telah meninggal, anatomi bukan sekedar ilmu biasa.
Namun harus benar-benar mempunyai keakuratan yang tinggi karena dapat digunakan
dalam situasi yang darurat.

2.2. Interaksi Pranikah


2.2.1. Hakikat dan Pengertian Perkawinan
Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 pengertian pernikahan adalah ikatan
lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan
membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang
Maha Esa.
Menurut Agama Islam, perkawinan adalah salah satu bentuk ibadah yang kesuciannya
perlu dijaga oleh kedua belah pihak baik suami maupun istri. Perkawinan bertujuan untuk
membentuk keluarga yang bahagia sejahtera dan kekal selamanya. Perkawinan memerlukan
kematangan dan persiapan fisik dan mental karena menikah / kawin adalah sesuatu yang sakral
dan dapat menentukan jalan hidup seseorang.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perkawinan adalah ikatan
lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan
membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal sebagai bentuk ibadah kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan diperlukan persiapan fisik dan mental untuk melaksanakannya.

2.2.2. Persiapan Pranikah

7
Seseorang yang memutuskan untuk menikah berarti telah siap untuk menerima pasangan,
hidup bersama pasangan dalam satu atap, juga menjalin relasi baik dengan pasangan. Yang
diperlukan di sini adalah sebuah kematangan psikologis agar lebih mudah menjalin
komuniakasi, menerima keadaan, dan lebih dewasa mengelola konflik atau masalah. Kesiapan
mental soal menerima anggota keluarga baru yang juga harus diperhatikan. Setiap pasangan yang
baru meniakah harus belajar menyayangi keluarga pasangannya sama seperti menyayangi
keluarga sendiri.
Kesiapan lain yang dilakukan sebelum menikah yaitu pemeriksaan kesehatan pranikah.
Pemeriksaan kesehatan pra nikah memang belum umum dilakukan di Indonesia, namun
pemeriksaan ini merupakan salah satu prosedur menjelang pernikahan yang sangat dianjurkan
oleh pakar kesehatan.
Pada dasarnya pemeriksaan kesehatan pranikah dapat dilakukan kapanpun, namun waktu
yang tepat adalah enam bulan sebelum menjelang hari pernikahan. Apabila dari hasil
pemeriksaan ditemukan masalah, dokter akan segera melakukan tindakan pengobatan pada calon
mempelai untuk meminimalkan risiko lebih lanjut yang mungkin timbul.
Berikut ini beberapa pemeriksaaan kesehatan pranikah yang umum dilakukan:
1. Pemeriksaan darah rutin dan analisa hemoglobin untuk mengetahui adanya adanya
kelainan atau penyakit darah. Sebagai contoh, pemeriksaan Gambaran Darah tepi
dilakukan untuk mengetahui kelainan penyakit darah, seperti thalasemia trait.
2. Laju Endap Darah (LED), untuk mengetahui proses inflamasi (peradangan).
3. Pemeriksaan golongan darah dan rhesus faktor, untuk mengetahui kemungkinan golongan
darah calon bayi. Pemeriksaan golongan darah dan rhesus juga akan berguna bagi calon
janin.
4. Pemeriksaan urin lengkap , untuk memantau fungsi ginjal dan penyakit lain yang
berhubungan dengan ginjal atau saluran kemih.
5. Pemeriksaan gula darah untuk memantau kemungkinan diabetes mellitus.
6. Pemeriksaan HBsAg untuk mengetahui kemungkinan peradangan hati (Hepatitis B).
7. Pemeriksaan VDLR/RPR untuk mengetahui adanya kemungkinan penyakit sifilis.
8. Pemeriksaan TORCH untuk mendeteksi infeksi yang disebabkan parasit Toxoplasma, virus
9. Rubella, virus Cytomegalo (CMV), dan virus Herpes yang bila menyerang pada
perempuan di masa kehamilan pada janin (cacat janin), dan kelainan prematur.

8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelummnya, dapat disimpulkan bahwa:
1. Istilah antropobiologi berasal dari bahasa Yunani, asal kata anthropos berarti manusia, bio
berarti hidup atau makhluk hidup, dan logos berarti ilmu.
2. Antropobiologi adalah ilmu mempelajari tentang korelasi dari perkembangan fungsi
biologis manusia yang mempengaruhi prilaku individu.
3. Ruang lingkup antrpobiologi berkaitan dengan cara berpikir dan berprilaku di masyarakat,
perkembangan dan penyebaran budaya, terjadinya evolusi makhluk manusia, anatomi tubuh
manusia.
4. Hakikat sebuah perkawinan yaitu ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang
wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang
bahagia dan kekal sebagai bentuk ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa dan diperlukan
persiapan fisik dan mental untuk melaksanakannya.
5. Pentingnya persiapan pranikah yang berhubungan dengan kesiapan mental dan psikologis
adalah agar setiap pasangan yang telah menikah dapat lebih dewasa dalam menghadapi dan
memecahkan konflik yang mungkin akan terjadi setelah menikah.
6. Pemeriksaan pra pernikahan yang biasa dilakukan adalah pemeriksaan darah, Laju Endap
Darah (LED), pemeriksaan golongan darah dan rhesus faktor, pemeriksaan urin lengkap,
pemeriksaan gula darah, pemeriksaan HbsAg, pemeriksaan VDLR/RPR, pemeriksaan
TORCH, Rubella, virus Cytomegalo (CMV).

9
DAFTAR ISI

Azzahra, R. (2014, 3 7). Antropobiologi BAB II "Perkawinan". Retrieved from Rina Azzahra Blogspot:
http://rinnaazzahra.blogspot.com

Hasbi, H. (2012, 7 7). Pengertian Antripobiologi. Retrieved from Antropobiologi UNMUH Jember:
http://antropobiologiunmuhjember.blogspot.com

10

Anda mungkin juga menyukai