Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

MEDIA DAN SUMBER BELAJAR


PENGEMBANGAN KOGNITIF
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Metode Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini

Dosen Pengajar :
ROUDLOTUN NIMAH,M.Si

Disusun Oleh

Eka Puji Pranikawati : 220301037


Siti Fasroin : 220301028
Susilowati : 220301079
Arti Rohmatin Fitria Ningtyas : 220101064

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI BOJONEGORO


2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb Bismillahirrahmanirrahim Puji syukur kami panjatkan kehadirat

Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin dan karunia- Nya, kami dapat menyelesaikan

makalah tepat waktu tanpa kurang suatu apa pun. Tak lupa pula kamihaturkan shalawat

serta salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Semoga

syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak. Penulisan makalah

ber judul Media dan Sumber Belajar Pengembangan Kognitif bertujuan untuk memenuhi

tugas Ujian Tengah Semester mata kuliah METODE PERKEMBANGAN KOGNITIF

ANAK USIA DINI. Isi materi makalah yang kami uraikan pada makalah ini berdasarkan

referensi dari Jurnal Ilmiah dan Buku.

Sebagai pe makalah menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Besar harapan kami

agar pembaca berkenan memberikan masukkan berupa kritik dan saran. Semoga makalah ini bisa

memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin

Bojonegoro, 20 Maret 2023

Hormat Kami

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan
I.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................7
1.3 Tujuan................................................................................................................7

Bab II Pembahasan
II.1 Media ................................................................................................................. 8
II.2 Jenis Media ........................................................................................................ 10
II.3 Prinsip Media Pembelajaran .............................................................................. 11
II.4 Fungsi Media Pembelajaran ................................................................................12
Bab III Penutup
III.1 Kesimpulan .................................................................................................. 14

Daftar Pustaka ................................................................................................................. 15


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


(Eka Puji Pranikawati )

Anak Usia Dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan

dan perkembangan yang sangat pesat, bahkan dikatakan sebagai lompatan

perkembangan.1 Setiap anak di dunia memiliki berbagai kecerdasan dalam tingkat

dan indikator yang berbeda-beda. Hal ini menunjukkan bahwa semua anak pada

hakikatnya adalah cerdas. Kajian tentang anak selalu menarik sehingga memunculkan

berbagai pandangan hakikat seorang anak yang sebenarnya.

Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan

usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk

membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki

kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.2

Sementara itu National Association for the Education of Young Children

(NAEYC) membagi anak usia dini menjadi 0-3 tahun, 3-5 tahun, dan 6-8 tahun

dimana pada masa ini anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat

cepat dalam berbagai aspek. Oleh sebab itu, proses pembelajaran yang diberikan

sebagai suatu upaya pembinaan bagi anak usia dini harus disesuai dengan

karakteristik setiap tahapan perkembangan anak.3

1
Mulyasa, Manajemen PAUD, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya), h. 20.
2
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009 Tentang
Standar Pendidikan AnakUsiaDini, h. 3.
3
Soegeng Santoso, Dasar-dasar Pendidikan TK, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2011), h. 1.3.

1
Usia 0-6 tahun merupakan masa informasi yang diterima anak akan dianggap

dan disimpan dalam dimana otak. Masa ini juga sering disebut dengan golden age.

Masa ini datang sekali dan tidak dapat diulang lagi dan sangat menentukan untuk

mengembangkan kualitas manusia selanjutnya. Benyamin S. Blom, mengemukakan

bahwa perkembangan intelektual anak terjadi sangat pesat pada tahun-tahun

kehidupan anak. Sekitar 50% variabilitas kecerdasan terjadi ketika anak berusia 4

tahu, peningkatan 30% berikutnya terjadi pada usia 8 tahun dan 20% sisanya pada

pertengahan atau akhir dasawarsa kedua.4

Mengingat masa usia dini merupakan masa yang sangat potensial untuk

dikembangkan berbagai potensinya, maka pada masa ini saat yang tepat bagi anak

untuk memperoleh stimulasi pendidikan. Stimulasi pendidikan ini diharapkan akan

dapat mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak seperti aspek

perkembangan moral-agama, fisikmotorik, sosial-emosional, bahasa, termasuk aspek

perkembangan kognitif.5

Perkembangan kognitif adalah masa proses berpikir, termasuk mengingat,

berpikir kritis yang mendasar, mulai dari anak-anak, pemuda hingga dewasa. Ada

beberapa cara yang dilakukan dalam perkembangan kognitif, salah satunya dengan

cara bermain. Hal ini dapat membantu anak dalam perkembangan intelegensi dan

ingatan, kemudian pemikiran masa lalu, sekarang dan masa depan.6

4
Ani Tri Astuti, 2016, Peningkatan Kemampuan Penjumlahan Menggunakan Media Papan Flanel
Pada Anak Kelompok B1 Tk Aba Gading Lumbung,Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 7 Tahun Ke-5, h.828.
5
Siska Nopayana, Deti Rostika, Helmi Ismail, 2015, Upaya Meningkatkan Pemahaman
KonsepBilangan Beserta Lambang Bilangan Pada Anak Melalui Media Papan Flanel Modifikasi, Antologi UPI,
Volume, Nomor, Juni, h. 4.
6
Saghir Ahmad, Abid Hussain Ch, Ayesha Batool, Khadiha Sittar, Misbah Malik, 2016, Play and
Cognitive Development Formal Operational Perspektif of Piaget’s Theory, Journal of Education and Practice,
Vol. 07, No. 28, h. 72.
2
Perkembangan kognitif sangat diperlukan untuk pengembangan kemampuan

kognitif. Misalnya mengelompokkan, mengenal bilangan, mengenal bentuk geometri,

mengenal ukuran, mengenal konsep ruang, mengenal konsep waktu, mengenal

berbagai pola, dan lain-lain yang bisa diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari.7

Piaget menyatakan bahwa anak secara aktif membangun pemahamannya mengenai

dunia dan melalui empat tahap perkembangan kognitif. Setiap tahap memiliki kaitan

dengan usia dan mengandung cara berpikir tertentu, cara yang berbeda dalam

memahami dunia.9 Tahap-tahapnnya adalah sebagai berikut:

a. Tahap Sensorimotor (0-2 tahun), Pada tahap ini bayi menggunakan

kemampuan perasaan dan motor untuk memahami dunia. Berawal dari refleks

dan berakhir dengan kombinasi kompleks dari kemampuan sensorimotor.10

b. Tahap Praoprasional (2-7 tahun), pada tahap ini anak-anak mulai melukiskan

dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar. mereka membentuk konsep yang

stabil dan mulai bernalar.pada saat bersamaan, dunia kognitif anak didominasi

oleh egosentrisme dan keyakinan magis.

c. Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun), Pada tahap ini anak dapat

melakukan operasi yang melibatkan objek-objek dan juga dapat bernalar

secara logis sejauh hal itu di teterapkan dengan contoh-contoh yang spesifik

atau konkret.

7
Ramaikis Jawati, 2013, Peningkatan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Permainan Ludo
Geometri Di Paud Habibul Ummi II, Dini Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Padang, Spektrum Pls Vol. I, No.1, April, h. 253.

8
John W Santrock, Live Span Development-Perkembangan Masa Hidup, terj. Benedictine
Wisdyasinta,(Jakarta: Erlangga, 2016), h. 27-28.
9
Yuliani Nurani Sujiono, dkk, Metode Pengembangan Kognitif, (Jakarta: Universitas
Terbuka, 2011), h. 3.7.
10
Ibid, Santrock, h. 248.

3
d. Tahap Operasional Formal (11- Dewasa), dalam tahap ini individu melampaui

pengalaman-pengalaman konkret dan berpikir secara abstrak dan lebih logis,

dalam aspek memecahkan masalah, mereka dapat bekerja secara lebih

sistematis dengan mengembangkan hipotesis mengenai mengapa sesuatu itu

terjadi seperti itu kemudian menguji hipotesis tersebut.11

Dalam membangun pengetahuan pada anak tidak terlepas dari peran guru. Peran

guru yang diharapkan adalah guru yang mampu membangun pengetahuan pada

anak dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya pada anak untuk

bereksplorasi, sehingga anak mampu membangun pengetahuan dari apa yang

dilakukannya.12

Guru sebagai komponen yang bertanggung jawab dalam proses dan misi pendidikan.

Sejak awal guru harus mampu berperan sebagai pelaku pendidikan, yaitu sebagai

observator, motivator, fasilitator sekaligus sebagai evaluator dalam proses

pembelajaran. Efektivitas dan mutu dalam pembelajaran haruslah mencapai tujuan

pendidikan sebagaimana yang telah ditetapkan.13

Guru merupakan motor dalam melaksanakan pembelajaran di Taman Kanak-

kanak. Kepiawaian guru memilih dan menggunakan strategi pembelajaran akan

sangat menentukan keberhasilan belajar anak. Guru harus mampu memilih dan

menggunakan strategi yang memungkinkan anak belajar dan berkembang,

menyenangkan bagi anak, dapat melibatkan seluruh inderanya, sehingga belajar anak

menjadi bermakna.14
11
Ibid,. h. 29.

12
Yuliani Nurani Sujiono, dkk, Metode Pengembangan Kognitif, (Jakarta: Universitas Terbuka,
2011), h. 5.28.

13
Mukthar Latif, dkk, Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Kencana,
2013), h. 5.
14
Masitoh, dkk, Strategi Pembelajaran TK, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2011), h. 5.19.
4
Guru hendaknya memiliki pemahaman yang baik tentang alat permainan yang

digunakan untuk pembelajaran, karena alat permainan ini selain untuk memenuhi

naluri bermain anak juga sebagai sumber belajar yang sangat diperlukan untuk

mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak.15 Oleh karena itu, guru harus

memilih strategi dan media pembelajaran yang tepat sehingga dapat memberikan

pengalaman belajar yang menarik dan mengesankan bagi anak.

Yuliani Nurani berpendapat bahwa kedudukan seorang guru dalam mengembangkan

media untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak memang sangat strategis

dan menentukan. Strategis karena guru akan menentukan kedalaman dan keluasan

penggunaan media. Menentukan karena gurulah yang memilah dan memilih bahan

ajar yang akan disajikan kepada anak dalam bentuk media.16

Briggs berpendapat bahwa media pembelajaran adalah segala alat fisik yang

dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Sedangkan menurut

Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA) media adalah

bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya.

Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dililhat, didengar dan dibaca.17

Menurut Mukthar Latif, jika dikaitkan dengan pendidikan anak usia dini

media pembelajaran berarti segala sesuatu yang dapat dijadikan bahan (software) dan

alat (hardware) untuk bermain yang membuat AUD mampu memperoleh

pengetahuan, keterampilan dan menentukan sikap.18

15
Badru Zaman, dkk,Media dan Sumber Belajar TK, (Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka, 2012), h. 6.
16
Ibid.,Yuliani Nurani S, Dkk., h. 8.1.
17
Arief S. Sadiman, Dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatanya, (Depok: Rajawali, 2012), h. 6.
18
Mukhtar Latif, dkk, Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini Teori dan Aplikasi,(Jakarta:
Kencana, 2013), h. 152.

5
Dalam kaitannya dengan pengembangan kognitif anak, media apapun yang akan

digunakan dalam proses belajar mengajar di taman kanak-kanak adalah untuk belajar

sambil bermain. Penggunaaan media yang menyentuh aspek kogitif juga harus

mampu mengimbangi aspek afeksi. Keseimbangan antara apek afektif dan kognitif

sangat penting bagi perkembangan jiwa anak. Media yang digunakan dalam

pengembangan kognitif anak usia dini pada dasarnnya merupakan media yang tidak

berbahaya, menyenangkan dan bisa membantu guru menghubungkan satu hal dengan

hal lainnya.19

Menurut Yuliani Nurani Sujiono, syarat-syarat media yang digunakan dalam

pengembangkan kognitif yaitu: menarik/ menyenangkan baik warna maupun bentuk,

tumpul (tidak tajam) bentuknya, ukuran disesuaikan anak usia dini, tidak

membahayakan anak, dan dapat dimanipulasi.20

Menurut oleh Munadi, papan flanel adalah media grafis yang efektif sekali

untuk menyajikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula.21 Papan flanel

memuat potongan karakter cerita, objek, huruf, dan angka. potongan karakter dan

objek dari sebuah cerita digunakan pada papan flanel untuk menggambarkan sebuah

cerita saat menceritakan atau menceritakannya kembali. Selain itu, potongan itu

digunakan dalam mengajarkan tentang (1) bentuk, ukuran, dan warna; (2)

korespondensi simbol suara-suara dan (3) angka dan konsep bilangan sederhana.22

19
Yuliani Nurani Sujiono., h. 8.9.
20
Ibid., h. 8.13
21
Siska Nopayana, Deti Rostika, Helmi Ismail, 2015, Upaya Meningkatkan Pemahaman
Konsep Bilangan Beserta Lambang Bilangan Pada Anak Melalui Media Papan Flanel Modifikasi,
Antologi UPI Volume, Nomor, Juni, h. 4-5.
22
Jo M. Stanchfield, 1971, The Development Of Pre-Reading Skills In an Experimental
Kindergarten Program The Development Of Pre-Reading Skills In An Experimental Kindergarten
Program. Florida.Dec, h. 6-7.
6
A. Rumusan Masalah
1. Seperti apakah media dan sumber belajar pengembangan kognitif
2. Menyebutkan jenis-jenis media pengembangan kognitif
3. Menyebutkan prinsip-prinsip media pengembangan kognitif
4. Menyebutkan fungsi dan manfaat media

B. Tujuan
1. Mengetahui media dan sumber belajar pengembangan kognitif.
2. Dapat menyebutkan jenis-jenis media pengembangan kognitif
3. Mengetahui prinsip-prinsip media pengembangan kognitif
4. Mengetahui fungsi dan manfaat media
7
BAB II

PEMBAHASAN

A. Media

1. Pengertian Media ( Eka Puji Pranikawati)

Menurut Sadiman Arief S dkk, media adalah perantara atau pengantar

pesan dari pengirim ke penerima pesan. Sadiman menyatakan kata media berasal

dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara

harfiah berarti perantara atau pengantar.23 Terkait dengan pembelajaran, media

adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dari

pengirim pesan kepada penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran,

perasaan dan perhatian anak didik untuk tercapainya tujuan pendidikan.24

Sedangkan menurut Gagne menyatakan bahwa media adalah berbagai

jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk

belajar. Sehingga media pembelajaran adalah alat bantu dalam kegiatan belajar

mengajar yang dapat merangsang minat dan membangkitkan motivasi anak didik

dalam mengikuti proses pembelajaran.25

Briggs berpendapat bahwa media pembelajaran adalah segala alat fisik

yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Sedangkan

menurut Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA)

Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta

23
Ni Wayan Misiyanti, Desak Putu Parmiti, I Nyoman WiryA. 2014, Penerapan Metode Demonstrasi
Berbantuan Media Konkret Melalui Kegiatan Kolase Untuk Meningkatkan Perkembangan Motorik Halus. Jurnal
Pg-Paud Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 2 No 1, h. 3
24
Nurbiana Dhieni, dkk, 2011, Metode Pengembangan Bahasa, Jakarta: Universitas Terbuka,
h 10.3.
25
Komang Srianis, Ni Ketut Suarni, Putu Rahayu Ujianti.2014, Penerapan Metode Bermain
Puzzle Geometri Untuk Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak Dalam Mengenal Bentuk, Jurnal
Pg-Paud Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 2 No 1, h. 4-5

8
peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan

dibaca.26

Menurut Mukthar Latif, jika dikaitkan dengan pendidikan anak usia dini

media pembelajaran berarti segala sesuatu yang dapat dijadikan bahan (software)

dan alat (hardware) untuk bermain yang membuat AUD mampu memperoleh

pengetahuan, keterampilan, dan menentukan sikap.27

Dari beberapa pendapat diatas, penulis menyimpulkan bahwa media

adalah alat atau perantara untuk menyampaikan pesan dari pengirim pesan

(pendidik) kepada penerima pesan (peserta didik) sehingga anak mampu

memperoleh pengetahuan, keterampilan dan menentukan sikap serta dapat

merangsang minat dan memotivasi siswa dalam pembelajaran.

Menurut Hamalik, pemakaian media pembelajaran dapat membangkitkan

keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan

kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap

siswa.28 Tujuan penggunaan media juga untuk mempermudah guru

menyampaikan informasi kepada anak didiknya. Sehingga proses pembelajaran

dapat berjalan dengan baik.29

26
Arief S. Sadiman, Dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatanya, (Depok: Rajawali, 2012), h. 6.
27
Mukhtar Latif, dkk,Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini Teori dan Aplikasi,(Jakarta:
Kencana, 2013), h. 152.
28
Ni Putu Erna Hartati, I Nyoman Wirya, Didith Pramunditya Ambara. 2014,penerapan
Metode Bermain Berbantuan Media Magnet Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Di Tk
Santa Maria, Jurnal Pg-Paud Universitas Pendidikan Ganesha. Volume 2 No 1.
29
Nurhidayah, I Nyoman Wirya, Putu Rahayu Ujianti, 2016, Penerapan Metode Bercerita
Berbantuan MediaPapan Flanel Untuk Meningkatkan KemampuanBerbicara Di TK Kamila
Singaraja,Jurnal PAUDUniversitas Pendidikan Ganesha Vol. 4 No. 2, h 5.

9
2. Jenis-jenis Media (Arti Rohmatin Fitria Ningtyas)

Ada tiga jenis media yang biasa dipakai dalam kegiatan pembelajaran,

diantaranya:

a. Media visual/media grafis adalah media yang hanya dapat dilihat. Media

visual terdiri atas media yang dapat diproyeksikan (projected visual) dan

media yang tidak dapat diproyeksikan (non-projected visual). Beberapa

contoh media grafis yang digunakan sebagai media pembelajran

diantaranya gambar/ foto, sketsa, diagram, bagan/chart, grafik, kartun,

poster, peta/globe, papan flannel, dan papan bulletin.

b. Media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang

disampaikan dituangkan kedalam lambing-lambang auditif, baik verbal

(lisan) maupun nonverbal. Ada beberapa jenis media yang dapat

dikelompokkan dalam media audio yaitu radio, alat perekam pita

magnetik, piringan hitam, dan laboratorium bahasa.30

c. Media Audiovisual, media ini merupakan kombinasi dari media audio dan

media visual atau biasa disebut dengan media pandang-dengar. Contoh

dari media audio-visual ini diantaranya program televisi/video

pendidikan/intruksional, program slide suara, dan sebagainya.31

Mukthar Latif, dkk, Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini Teori dan Aplikasi,(Jakarta:
30

Kencana, 2013), h. 152-155.

31
Badru Zaman, Dkk, Media dan Sumber Belajar TK, (Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka, 2012), h. 4.21.

10
3. Prinsip-prinsip Media Pembelajaran (Susilowati)

Dalam pembuatan media pembelajaran ada beberapa prinsip yang harus

diperhatikan:

a. Media pembelajran yang dibuat hendaknya multiguna. Maksutnya adalah

bahwa media tersebut dapat digunakan untguk pengembangan berbagai

aspek perkembangan anak.

b. Bahan mudah didapat dilingkungan sekitar lembaga PAUD dan murah

atau bisa dibuat dari bahan bekas/sisa.

c. Tidak menggunakan bahan yang berbahaya bagi anak.

d. Dapat menimbulkan kreatifitas, dapat dimainkan sehingga menambah

kesenangan bagi anak, menimbulkan daya khayal dan imajinasi serta

dapat digunakan untuk bereksperimen dan berekplorasi.

e. Sesuai dengan tujuan dan fungsi sarana.

f. Dapat digunakan secara individual, kelompok, dan klasikal.

g. Dibuat sesuai dengan tingkat perkembangan anak.32

Mukthar Latif, dkk, Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini Teori dan Aplikasi, (Jakarta:
32

Kencana, 2013), h. 158.

11
4. Fungsi dan Manfaat Media ( Susulowati )

Menurut Degeng, secara garis besar fungsi media adalah: (1) menghindari

terjadinya verbalisme, (2) membangkitkan minat/ motivasi, (3) menarik perhatian

peserta didik, (4) mengatasi keterbatasan; ruang, waktu, dan ukuran, (5)

mengaktifkan peserta didik dalam kegiatan belajar, dan (6) mengefektifkan

pemberian rangsangan untuk belajar.33

Menurut Badru Zaman, Media pembelajaran berfungsi mempercepat

proses belajar. Hal ini mengandung arti bahwa dengan media pembelajaran anak

dapat menangkap tujuan dari bahan ajar lebih mudah dan lebih cepat. Media

pembelajaran juga berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran.34

Selain terdapat banyak fungsi, banyak manfaat yang diperoleh dengan

memanfaatkan media dalam pembelajaran yaitu:

a. Pesan/informasi pembelajaran dapat disampaikan dengan lebih jelas,

menarik, konkret dan tidak hanya dalam bentuk kata-kata tertulis atau

lisan belaka (verbalistis).

b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indra.

c. Meningkatkan sikap aktif siswa dalam belajar.

d. Menimbulkan kegairahan dan motivasi dalam belajar.

e. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan

lingkungan dan kenyataan.

f. Memungkinkan siswa belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan

minatnya.

33
Ali Mudlofir dan Evi Fatimatur R,Desain Pembelajaran Inovatif dari Teori ke Praktik,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2016), h. 128.
34
Badru Zaman, Dkk, Media dan Sumber Belajar TK, Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka, 2012), h. 4.12.

12
g. Memberikan perangsang, pengalaman, dan persepsi yang sama bagi

siswa.35

Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam

proses belajar siswa yaitu:

a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai

tujuan pembelajaran.

c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tida semata-mata komunikasi

verbal.

d. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,

melakukan, mendemonstrasikan, memerankan dan lain-lain.36

35
Badru Zaman dan Cucu Eliyawati, Media Pembelajaran Anak Usia Dini, (Bandung: UPI,
2010), h. 4.
36
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 24.

13
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN (Siti Fasroin)

Media adalah alat atau perantara untuk menyampaikan pesan dari pengirim pesan
(pendidik) kepada penerima pesan (peserta didik) sehingga anak mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan dan menentukan sikap serta dapat merangsang minat dan
memotivasi siswa dalam pembelajaran.
Jenis- jenis media pembelajaran , audio, visual dan audio visual.

Prinsip-prinsip Media Pembelajaran :


1. Media pembelajran yang dibuat hendaknya multiguna. Maksutnya adalah
bahwa media tersebut dapat digunakan untguk pengembangan berbagai
aspek perkembangan anak.
2. Bahan mudah didapat dilingkungan sekitar lembaga PAUD dan murah atau
bisa dibuat dari bahan bekas/sisa.
3. Tidak menggunakan bahan yang berbahaya bagi anak.
4. Dapat menimbulkan kreatifitas, dapat dimainkan sehingga menambah
kesenangan bagi anak, menimbulkan daya khayal dan imajinasi serta dapat
digunakan untuk bereksperimen dan berekplorasi.
5. Sesuai dengan tujuan dan fungsi sarana.
6. Dapat digunakan secara individual, kelompok, dan klasikal
7. Dibuat sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
Fungsi media adalah: (1) menghindari terjadinya verbalisme, (2) membangkitkan
minat/ motivasi, (3) menarik perhatian peserta didik, (4) mengatasi keterbatasan;
ruang, waktu, dan ukuran, (5) mengaktifkan peserta didik dalam kegiatan belajar, dan
(6) mengefektifkan pemberian rangsangan untuk belajar.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ali Mudlofir dan Evi Fatimatur R. 2016. Desain Pembelajaran Inovatif dari Teori ke Praktik. Jakarta: Rajawali
Pers.

Ani Tri Astuti. 2016. Peningkatan Kemampuan Penjumlahan Menggunakan Media Papan Flanel Pada Anak
Kelompok B1 Tk Aba Gading Lumbung. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 7 Tahun Ke-5.

Arief S. Sadiman, Dkk. 2012. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatanya. Depok:
Rajawali.

Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajara., Jakarta: Rajawali Pers.

Badru Zaman dan Cucu Eliyawati. 2010. Media Pembelajaran Anak Usia Dini.
Bandung: UPI.

. 2012.Media dan Sumber Belajar TK. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Dharma Patria, Tomas Iriyanto. 2014. Penggunaan Media Papan Flanel Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Mengenal Bilangan 1 Sampai 10 Siswa Kelas I SDLB.Jurnal P3LB, Volume 1, Nomor 2, Desember.

Eleanor Sautele, John Hattie, Daniel N. Arifin. Personality. 2015. Resielence, Self- Regulation, an Cognitive
Ability, Revelant to Teacher Selection. journal of teacher education. vol. 40.

Emzir. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pres. Gates, 1997, United

States Patent [45] Sept.

Imam Gunawan. 2013. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta:Bumi aksara.

Jo M. Stanchfield. 1971.The Development Of Pre-Reading Skills In an Experimental Kindergarten Program The


Development Of Pre-Reading Skills In An Experimental Kindergarten Program. Florida. Dec, H 6-7.

John W Santrock. 2016.Live Span Development-Perkembangan Masa Hidup. Jakarta: Erlangga.


Komang Rahma Noviani, I Nyoman Wirya, Didith Pramunditya Ambara. 2014. Penerapan Metode Demonstrasi
Berbantuan Media Papan Flannel Untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Pada Anak. Jurnal PG-
PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Vol. 2 No 1.

Komang Srianis, Ni Ketut Suarni, Putu Rahayu Ujianti.2014.Penerapan Metode Bermain Puzzle Geometri Untuk
Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak Dalam Mengenal Bentuk. Jurnal Pg-Paud Universitas
Pendidikan Ganesha. Vol. 2 No 1.

Masitoh, dkk. 2011. Strategi Pembelajaran TK. Jakarta: Universitas Terbuka. Mukthar Latif, dkk. 2013.

Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini Teori dan


Aplikasi. Jakarta: Kencana.

Muh. Kholid N L, Sulthoni. 2016.The Influence Of Smart Flanel Board Media Toward The Ability Of Summation
Numeracy Chilldren With Intellectual Disability.jurnal P3lb, Volume 3, Nomor 2, Desember.

Musfiqon. 2012.Pengembangan Media Dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Ni Made Dwi Wulandari, Ida Bagus Surya Manuaba, I Komang Ngurah Wiyasa. 2016. Penerapan Model Picture
And Picture Berbantuan Papan Flannel Untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Kelompok B2.
Jurnal Pg-Paud Universitas Pendidikan Ganesha, Vol.4, No. 1.

Ni Putu Erna Hartati, I Nyoman Wirya, Didith Pramunditya Ambara. 2014. Penerapan Metode Bermain
Berbantuan Media Magnet Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Di TK Santa Maria. Jurnal
Pg-Paud Universitas Pendidikan Ganesha Vol.2 No. 1.

Ni Wayan Misiyanti, Desak Putu Parmiti, I Nyoman WiryA. 2014. Penerapan Metode Demonstrasi Berbantuan
Media Konkret Melalui Kegiatan Kolase Untuk Meningkatkan Perkembangan Motorik Halus. Jurnal Pg-
Paud Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 2 No 1.
Nurbiana Dhieni, dkk. 2011. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.

Nurhidayah, I Nyoman Wirya, Putu Rahayu Ujianti. 2016.Penerapan Metode Bercerita Berbantuan MediaPapan
Flanel Untuk Meningkatkan KemampuanBerbicara Di TK Kamila Singaraja.Jurnal PAUDUniversitas
Pendidikan Ganesha Vol. 4 No. 2.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan
Anak Usia Dini.

Ramaikis Jawati. 2013.Peningkatan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Permainan Ludo Geometri Di Paud
Habibul Ummi II. Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Padang.Spektrum Pls Vol. I, No.1, April.

Ria Anggraeni. 2015. Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Penggunaan Media
Papan Flanel Pada Anak. Jurnal Pendidikan Guru Paud Edisi 5 Tahun Ke-4.

Rini Priliantini Sugianto dan Deti Rostika. 2013. Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Dalam
Pengenalan Konsep Bilangan Melalui Permainan Kartu Angka Di Taman Kanak-kanak. PG-PAUD
Cibiru Volume 1 Nomor 3 Oktober.

Saghir Ahmad, Abid Hussain Ch, Ayesha Batool, Khadiha Sittar, Misbah Malik. 2016.Play and Cognitive
Development Formal Operational Perspektif of Piaget’s Theory. Journal of Education and Practice, Vol.
07, No. 28.

Siska Nopayana, Deti Rostika, Helmi Ismail. 2015. Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Bilangan Beserta
Lambang Bilangan Pada Anak Melalui Media Papan Flanel Modifikasi. Antologi UPI, Volume, Nomor,
Juni.

Soegeng Santoso. 2011. Dasar-dasar Pendidikan TK. Jakarta: Universitas Terbuka. Sugiyono. 2008.

Memahami penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sulistyo, E.T., Sunarmi., &Widodo, J. 2011. Media Pendidikan Dan Pembelajaran Kelas. Surakarta: UNS Press.

Sulistyo. 2011. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia.

Usman dan Setiadi Purnimo Akbar. 2012. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.

Yudrik Jahja. 2011.Psikologi Perkembangan, Jakarta: Kencana.

Yuliani Nurani Sujiono, dkk. 2011. Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai