Dosen Pengajar :
ROUDLOTUN NIMAH,M.Si
Disusun Oleh
Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin dan karunia- Nya, kami dapat menyelesaikan
makalah tepat waktu tanpa kurang suatu apa pun. Tak lupa pula kamihaturkan shalawat
ber judul Media dan Sumber Belajar Pengembangan Kognitif bertujuan untuk memenuhi
ANAK USIA DINI. Isi materi makalah yang kami uraikan pada makalah ini berdasarkan
Sebagai pe makalah menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Besar harapan kami
agar pembaca berkenan memberikan masukkan berupa kritik dan saran. Semoga makalah ini bisa
Hormat Kami
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan
I.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................7
1.3 Tujuan................................................................................................................7
Bab II Pembahasan
II.1 Media ................................................................................................................. 8
II.2 Jenis Media ........................................................................................................ 10
II.3 Prinsip Media Pembelajaran .............................................................................. 11
II.4 Fungsi Media Pembelajaran ................................................................................12
Bab III Penutup
III.1 Kesimpulan .................................................................................................. 14
PENDAHULUAN
Anak Usia Dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan
dan indikator yang berbeda-beda. Hal ini menunjukkan bahwa semua anak pada
hakikatnya adalah cerdas. Kajian tentang anak selalu menarik sehingga memunculkan
Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan
usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
(NAEYC) membagi anak usia dini menjadi 0-3 tahun, 3-5 tahun, dan 6-8 tahun
dimana pada masa ini anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat
cepat dalam berbagai aspek. Oleh sebab itu, proses pembelajaran yang diberikan
sebagai suatu upaya pembinaan bagi anak usia dini harus disesuai dengan
1
Mulyasa, Manajemen PAUD, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya), h. 20.
2
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009 Tentang
Standar Pendidikan AnakUsiaDini, h. 3.
3
Soegeng Santoso, Dasar-dasar Pendidikan TK, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2011), h. 1.3.
1
Usia 0-6 tahun merupakan masa informasi yang diterima anak akan dianggap
dan disimpan dalam dimana otak. Masa ini juga sering disebut dengan golden age.
Masa ini datang sekali dan tidak dapat diulang lagi dan sangat menentukan untuk
kehidupan anak. Sekitar 50% variabilitas kecerdasan terjadi ketika anak berusia 4
tahu, peningkatan 30% berikutnya terjadi pada usia 8 tahun dan 20% sisanya pada
Mengingat masa usia dini merupakan masa yang sangat potensial untuk
dikembangkan berbagai potensinya, maka pada masa ini saat yang tepat bagi anak
perkembangan kognitif.5
berpikir kritis yang mendasar, mulai dari anak-anak, pemuda hingga dewasa. Ada
beberapa cara yang dilakukan dalam perkembangan kognitif, salah satunya dengan
cara bermain. Hal ini dapat membantu anak dalam perkembangan intelegensi dan
4
Ani Tri Astuti, 2016, Peningkatan Kemampuan Penjumlahan Menggunakan Media Papan Flanel
Pada Anak Kelompok B1 Tk Aba Gading Lumbung,Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 7 Tahun Ke-5, h.828.
5
Siska Nopayana, Deti Rostika, Helmi Ismail, 2015, Upaya Meningkatkan Pemahaman
KonsepBilangan Beserta Lambang Bilangan Pada Anak Melalui Media Papan Flanel Modifikasi, Antologi UPI,
Volume, Nomor, Juni, h. 4.
6
Saghir Ahmad, Abid Hussain Ch, Ayesha Batool, Khadiha Sittar, Misbah Malik, 2016, Play and
Cognitive Development Formal Operational Perspektif of Piaget’s Theory, Journal of Education and Practice,
Vol. 07, No. 28, h. 72.
2
Perkembangan kognitif sangat diperlukan untuk pengembangan kemampuan
berbagai pola, dan lain-lain yang bisa diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari.7
dunia dan melalui empat tahap perkembangan kognitif. Setiap tahap memiliki kaitan
dengan usia dan mengandung cara berpikir tertentu, cara yang berbeda dalam
kemampuan perasaan dan motor untuk memahami dunia. Berawal dari refleks
b. Tahap Praoprasional (2-7 tahun), pada tahap ini anak-anak mulai melukiskan
stabil dan mulai bernalar.pada saat bersamaan, dunia kognitif anak didominasi
c. Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun), Pada tahap ini anak dapat
secara logis sejauh hal itu di teterapkan dengan contoh-contoh yang spesifik
atau konkret.
7
Ramaikis Jawati, 2013, Peningkatan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Permainan Ludo
Geometri Di Paud Habibul Ummi II, Dini Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Padang, Spektrum Pls Vol. I, No.1, April, h. 253.
8
John W Santrock, Live Span Development-Perkembangan Masa Hidup, terj. Benedictine
Wisdyasinta,(Jakarta: Erlangga, 2016), h. 27-28.
9
Yuliani Nurani Sujiono, dkk, Metode Pengembangan Kognitif, (Jakarta: Universitas
Terbuka, 2011), h. 3.7.
10
Ibid, Santrock, h. 248.
3
d. Tahap Operasional Formal (11- Dewasa), dalam tahap ini individu melampaui
Dalam membangun pengetahuan pada anak tidak terlepas dari peran guru. Peran
guru yang diharapkan adalah guru yang mampu membangun pengetahuan pada
dilakukannya.12
Guru sebagai komponen yang bertanggung jawab dalam proses dan misi pendidikan.
Sejak awal guru harus mampu berperan sebagai pelaku pendidikan, yaitu sebagai
sangat menentukan keberhasilan belajar anak. Guru harus mampu memilih dan
menyenangkan bagi anak, dapat melibatkan seluruh inderanya, sehingga belajar anak
menjadi bermakna.14
11
Ibid,. h. 29.
12
Yuliani Nurani Sujiono, dkk, Metode Pengembangan Kognitif, (Jakarta: Universitas Terbuka,
2011), h. 5.28.
13
Mukthar Latif, dkk, Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Kencana,
2013), h. 5.
14
Masitoh, dkk, Strategi Pembelajaran TK, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2011), h. 5.19.
4
Guru hendaknya memiliki pemahaman yang baik tentang alat permainan yang
digunakan untuk pembelajaran, karena alat permainan ini selain untuk memenuhi
naluri bermain anak juga sebagai sumber belajar yang sangat diperlukan untuk
memilih strategi dan media pembelajaran yang tepat sehingga dapat memberikan
dan menentukan. Strategis karena guru akan menentukan kedalaman dan keluasan
penggunaan media. Menentukan karena gurulah yang memilah dan memilih bahan
Briggs berpendapat bahwa media pembelajaran adalah segala alat fisik yang
dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Sedangkan menurut
Menurut Mukthar Latif, jika dikaitkan dengan pendidikan anak usia dini
media pembelajaran berarti segala sesuatu yang dapat dijadikan bahan (software) dan
15
Badru Zaman, dkk,Media dan Sumber Belajar TK, (Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka, 2012), h. 6.
16
Ibid.,Yuliani Nurani S, Dkk., h. 8.1.
17
Arief S. Sadiman, Dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatanya, (Depok: Rajawali, 2012), h. 6.
18
Mukhtar Latif, dkk, Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini Teori dan Aplikasi,(Jakarta:
Kencana, 2013), h. 152.
5
Dalam kaitannya dengan pengembangan kognitif anak, media apapun yang akan
digunakan dalam proses belajar mengajar di taman kanak-kanak adalah untuk belajar
sambil bermain. Penggunaaan media yang menyentuh aspek kogitif juga harus
mampu mengimbangi aspek afeksi. Keseimbangan antara apek afektif dan kognitif
sangat penting bagi perkembangan jiwa anak. Media yang digunakan dalam
pengembangan kognitif anak usia dini pada dasarnnya merupakan media yang tidak
berbahaya, menyenangkan dan bisa membantu guru menghubungkan satu hal dengan
hal lainnya.19
tumpul (tidak tajam) bentuknya, ukuran disesuaikan anak usia dini, tidak
Menurut oleh Munadi, papan flanel adalah media grafis yang efektif sekali
untuk menyajikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula.21 Papan flanel
memuat potongan karakter cerita, objek, huruf, dan angka. potongan karakter dan
objek dari sebuah cerita digunakan pada papan flanel untuk menggambarkan sebuah
cerita saat menceritakan atau menceritakannya kembali. Selain itu, potongan itu
digunakan dalam mengajarkan tentang (1) bentuk, ukuran, dan warna; (2)
korespondensi simbol suara-suara dan (3) angka dan konsep bilangan sederhana.22
19
Yuliani Nurani Sujiono., h. 8.9.
20
Ibid., h. 8.13
21
Siska Nopayana, Deti Rostika, Helmi Ismail, 2015, Upaya Meningkatkan Pemahaman
Konsep Bilangan Beserta Lambang Bilangan Pada Anak Melalui Media Papan Flanel Modifikasi,
Antologi UPI Volume, Nomor, Juni, h. 4-5.
22
Jo M. Stanchfield, 1971, The Development Of Pre-Reading Skills In an Experimental
Kindergarten Program The Development Of Pre-Reading Skills In An Experimental Kindergarten
Program. Florida.Dec, h. 6-7.
6
A. Rumusan Masalah
1. Seperti apakah media dan sumber belajar pengembangan kognitif
2. Menyebutkan jenis-jenis media pengembangan kognitif
3. Menyebutkan prinsip-prinsip media pengembangan kognitif
4. Menyebutkan fungsi dan manfaat media
B. Tujuan
1. Mengetahui media dan sumber belajar pengembangan kognitif.
2. Dapat menyebutkan jenis-jenis media pengembangan kognitif
3. Mengetahui prinsip-prinsip media pengembangan kognitif
4. Mengetahui fungsi dan manfaat media
7
BAB II
PEMBAHASAN
A. Media
pesan dari pengirim ke penerima pesan. Sadiman menyatakan kata media berasal
dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dari
belajar. Sehingga media pembelajaran adalah alat bantu dalam kegiatan belajar
mengajar yang dapat merangsang minat dan membangkitkan motivasi anak didik
yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Sedangkan
23
Ni Wayan Misiyanti, Desak Putu Parmiti, I Nyoman WiryA. 2014, Penerapan Metode Demonstrasi
Berbantuan Media Konkret Melalui Kegiatan Kolase Untuk Meningkatkan Perkembangan Motorik Halus. Jurnal
Pg-Paud Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 2 No 1, h. 3
24
Nurbiana Dhieni, dkk, 2011, Metode Pengembangan Bahasa, Jakarta: Universitas Terbuka,
h 10.3.
25
Komang Srianis, Ni Ketut Suarni, Putu Rahayu Ujianti.2014, Penerapan Metode Bermain
Puzzle Geometri Untuk Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak Dalam Mengenal Bentuk, Jurnal
Pg-Paud Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 2 No 1, h. 4-5
8
peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan
dibaca.26
Menurut Mukthar Latif, jika dikaitkan dengan pendidikan anak usia dini
media pembelajaran berarti segala sesuatu yang dapat dijadikan bahan (software)
dan alat (hardware) untuk bermain yang membuat AUD mampu memperoleh
adalah alat atau perantara untuk menyampaikan pesan dari pengirim pesan
26
Arief S. Sadiman, Dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatanya, (Depok: Rajawali, 2012), h. 6.
27
Mukhtar Latif, dkk,Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini Teori dan Aplikasi,(Jakarta:
Kencana, 2013), h. 152.
28
Ni Putu Erna Hartati, I Nyoman Wirya, Didith Pramunditya Ambara. 2014,penerapan
Metode Bermain Berbantuan Media Magnet Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Di Tk
Santa Maria, Jurnal Pg-Paud Universitas Pendidikan Ganesha. Volume 2 No 1.
29
Nurhidayah, I Nyoman Wirya, Putu Rahayu Ujianti, 2016, Penerapan Metode Bercerita
Berbantuan MediaPapan Flanel Untuk Meningkatkan KemampuanBerbicara Di TK Kamila
Singaraja,Jurnal PAUDUniversitas Pendidikan Ganesha Vol. 4 No. 2, h 5.
9
2. Jenis-jenis Media (Arti Rohmatin Fitria Ningtyas)
Ada tiga jenis media yang biasa dipakai dalam kegiatan pembelajaran,
diantaranya:
a. Media visual/media grafis adalah media yang hanya dapat dilihat. Media
visual terdiri atas media yang dapat diproyeksikan (projected visual) dan
c. Media Audiovisual, media ini merupakan kombinasi dari media audio dan
Mukthar Latif, dkk, Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini Teori dan Aplikasi,(Jakarta:
30
31
Badru Zaman, Dkk, Media dan Sumber Belajar TK, (Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka, 2012), h. 4.21.
10
3. Prinsip-prinsip Media Pembelajaran (Susilowati)
diperhatikan:
Mukthar Latif, dkk, Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini Teori dan Aplikasi, (Jakarta:
32
11
4. Fungsi dan Manfaat Media ( Susulowati )
Menurut Degeng, secara garis besar fungsi media adalah: (1) menghindari
peserta didik, (4) mengatasi keterbatasan; ruang, waktu, dan ukuran, (5)
proses belajar. Hal ini mengandung arti bahwa dengan media pembelajaran anak
dapat menangkap tujuan dari bahan ajar lebih mudah dan lebih cepat. Media
menarik, konkret dan tidak hanya dalam bentuk kata-kata tertulis atau
minatnya.
33
Ali Mudlofir dan Evi Fatimatur R,Desain Pembelajaran Inovatif dari Teori ke Praktik,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2016), h. 128.
34
Badru Zaman, Dkk, Media dan Sumber Belajar TK, Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka, 2012), h. 4.12.
12
g. Memberikan perangsang, pengalaman, dan persepsi yang sama bagi
siswa.35
tujuan pembelajaran.
verbal.
d. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
35
Badru Zaman dan Cucu Eliyawati, Media Pembelajaran Anak Usia Dini, (Bandung: UPI,
2010), h. 4.
36
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 24.
13
BAB III
PENUTUP
Media adalah alat atau perantara untuk menyampaikan pesan dari pengirim pesan
(pendidik) kepada penerima pesan (peserta didik) sehingga anak mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan dan menentukan sikap serta dapat merangsang minat dan
memotivasi siswa dalam pembelajaran.
Jenis- jenis media pembelajaran , audio, visual dan audio visual.
14
DAFTAR PUSTAKA
Ali Mudlofir dan Evi Fatimatur R. 2016. Desain Pembelajaran Inovatif dari Teori ke Praktik. Jakarta: Rajawali
Pers.
Ani Tri Astuti. 2016. Peningkatan Kemampuan Penjumlahan Menggunakan Media Papan Flanel Pada Anak
Kelompok B1 Tk Aba Gading Lumbung. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 7 Tahun Ke-5.
Arief S. Sadiman, Dkk. 2012. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatanya. Depok:
Rajawali.
Badru Zaman dan Cucu Eliyawati. 2010. Media Pembelajaran Anak Usia Dini.
Bandung: UPI.
Dharma Patria, Tomas Iriyanto. 2014. Penggunaan Media Papan Flanel Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Mengenal Bilangan 1 Sampai 10 Siswa Kelas I SDLB.Jurnal P3LB, Volume 1, Nomor 2, Desember.
Eleanor Sautele, John Hattie, Daniel N. Arifin. Personality. 2015. Resielence, Self- Regulation, an Cognitive
Ability, Revelant to Teacher Selection. journal of teacher education. vol. 40.
Emzir. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pres. Gates, 1997, United
Imam Gunawan. 2013. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta:Bumi aksara.
Komang Srianis, Ni Ketut Suarni, Putu Rahayu Ujianti.2014.Penerapan Metode Bermain Puzzle Geometri Untuk
Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak Dalam Mengenal Bentuk. Jurnal Pg-Paud Universitas
Pendidikan Ganesha. Vol. 2 No 1.
Masitoh, dkk. 2011. Strategi Pembelajaran TK. Jakarta: Universitas Terbuka. Mukthar Latif, dkk. 2013.
Muh. Kholid N L, Sulthoni. 2016.The Influence Of Smart Flanel Board Media Toward The Ability Of Summation
Numeracy Chilldren With Intellectual Disability.jurnal P3lb, Volume 3, Nomor 2, Desember.
Ni Made Dwi Wulandari, Ida Bagus Surya Manuaba, I Komang Ngurah Wiyasa. 2016. Penerapan Model Picture
And Picture Berbantuan Papan Flannel Untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Kelompok B2.
Jurnal Pg-Paud Universitas Pendidikan Ganesha, Vol.4, No. 1.
Ni Putu Erna Hartati, I Nyoman Wirya, Didith Pramunditya Ambara. 2014. Penerapan Metode Bermain
Berbantuan Media Magnet Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Di TK Santa Maria. Jurnal
Pg-Paud Universitas Pendidikan Ganesha Vol.2 No. 1.
Ni Wayan Misiyanti, Desak Putu Parmiti, I Nyoman WiryA. 2014. Penerapan Metode Demonstrasi Berbantuan
Media Konkret Melalui Kegiatan Kolase Untuk Meningkatkan Perkembangan Motorik Halus. Jurnal Pg-
Paud Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 2 No 1.
Nurbiana Dhieni, dkk. 2011. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.
Nurhidayah, I Nyoman Wirya, Putu Rahayu Ujianti. 2016.Penerapan Metode Bercerita Berbantuan MediaPapan
Flanel Untuk Meningkatkan KemampuanBerbicara Di TK Kamila Singaraja.Jurnal PAUDUniversitas
Pendidikan Ganesha Vol. 4 No. 2.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan
Anak Usia Dini.
Ramaikis Jawati. 2013.Peningkatan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Permainan Ludo Geometri Di Paud
Habibul Ummi II. Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Padang.Spektrum Pls Vol. I, No.1, April.
Ria Anggraeni. 2015. Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Penggunaan Media
Papan Flanel Pada Anak. Jurnal Pendidikan Guru Paud Edisi 5 Tahun Ke-4.
Rini Priliantini Sugianto dan Deti Rostika. 2013. Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Dalam
Pengenalan Konsep Bilangan Melalui Permainan Kartu Angka Di Taman Kanak-kanak. PG-PAUD
Cibiru Volume 1 Nomor 3 Oktober.
Saghir Ahmad, Abid Hussain Ch, Ayesha Batool, Khadiha Sittar, Misbah Malik. 2016.Play and Cognitive
Development Formal Operational Perspektif of Piaget’s Theory. Journal of Education and Practice, Vol.
07, No. 28.
Siska Nopayana, Deti Rostika, Helmi Ismail. 2015. Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Bilangan Beserta
Lambang Bilangan Pada Anak Melalui Media Papan Flanel Modifikasi. Antologi UPI, Volume, Nomor,
Juni.
Soegeng Santoso. 2011. Dasar-dasar Pendidikan TK. Jakarta: Universitas Terbuka. Sugiyono. 2008.
Sulistyo, E.T., Sunarmi., &Widodo, J. 2011. Media Pendidikan Dan Pembelajaran Kelas. Surakarta: UNS Press.
Usman dan Setiadi Purnimo Akbar. 2012. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.
Yuliani Nurani Sujiono, dkk. 2011. Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Universitas Terbuka.