Anda di halaman 1dari 4

Seni Drama AUD Sebagai Pengembangan Kreativitas

Kholifah
NIM : 18.48.0075
PIAUD, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah NU Al-Hikmah
Mojokerto, Indonesia
1. Latar Belakang
Sebagai pendidik anak usia dini, guru harus memahami pengertian dari kreativitas.
Bagaimana indikator dari anak yang kreatif dan klasifikasi dari jenis-jenis permainan yang
termasuk permainan kreatif.
Salah satu bentuk kreativitas seni adalah seni drama. Seni drama menjadi salah satu
metode pembelajaran yang dipergunakan dalam kegiatan belajar pada anak usia dini.
Karakteristik anak usia dini adalah individu yang aktif dan terus bergerak.
Para pendidik dituntut untuk memfasilitasi kebutuhan anak didik agar dapat
mengembangkan seluruh kemampuan anak dengan memperhatikan karakteristik anak usia dini.
Pembelajaran dengan metode drama ini sangat diminati anak-anak. Karena disinilah anak dapat
mengeksplorasi diri mereka sendiri untuk berekspresi namun tetap bersifat mengembangkan
kompetensi.

2. Pembahasan
Pengertian
Rendra (1993: 97) mengatakan bahwa drama atau sandiwara adalah seni yang
mengungkapkan pikiran atau perasaan orang dengan mempergunakan laku jasmani, dan ucapan
kata-kata. Pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa drama adalah perasaan manusia yang
dituangkan melalui tindakan gerakan sesuai naskah drama yang telah dibuat sebelumnya.
Drama dibedakan menurut masanya, antara lain:
1. Drama baru / Drama modern. Drama baru adalah drama yang memiliki tujuan untuk
memberikan pendidikan kepada masyarakat yang umumnya bertema kehidupan manusia
sehari-hari.
2. Drama lama / Drama klasik. Drama lama adalah drama khayalan yang umumnya
menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istana atau kerajaan, kehidupan dewi-dewi,
kejadian luar biasa, dan lain-lain.
Seni Drama AUD, Tanpa sadar kita pernah bermain peran, terkadang menjadi orang yang
baik dan terkadang menjadi orang yang dikatakan jahat. Sebagai pendamping anak dalam
bermain peran, orangtua/pendidikan harus bijak dalam menyikapinya.
Dalam drama, naskah drama/skenario sangat berperan penting dalam kesuksesan
pementasan drama, tetapi untuk anak usia dini naskah drama hanya berperan sebagai pedukung
instrinsik saja karena sebagian anak belum tentu sudah lancar membaca dan memahami cerita
secara teks.
Pendidik dapat memberikan skenario drama melalui demonstrasi cerita terlebih dahulu,
bagaimana kisahnya, konflik, watak tokoh, akhir cerita, hingga amanat /pesan apa yang dapat
disampaikan dari cerita drama tersebut sehingga anak lebih memahami secara mendalam dan
holistik (menyeluruh).
Konsep Pembelajaran Drama untuk Anak Usia Dini, proses pendekatan pembelajaran
drama harus berorientasi pada mengasah kemampuan sosial dan emosional anak. Pada umur
anak usia dini yang masih memiliki sifat egosentris, dalam pembelajaran drama di TK lebih
mengikut sertakan pendidik dan orang tua.
Drama untuk anak usia dini lebih menekankan pada proses bukan hasil saat pementasan.
Pendidik perlu menilai anak dari mulai menentukan tema, cerita, pembagian tokoh, dan
kedisiplinan.
Saat latihan drama dapat ditentukan waktu serta tujuan, saat inilah membantu anak belajar
kedisiplinan. Emosi anak harus selalu dijaga oleh pendidik saat latihan menjadi suasana yang
menyenangkan bukan menjadi yang membosankan atau malah tidak berarti bagi anak.

Manfaat
Apa saja manfaat drama untuk anak usia dini bisa disimpulkan sebagai berikut :
1. Memupuk kerja sama yang baik dalam pergaulan sosial.
2. Memberikan kesempatan kepada anak untuk melahirkan daya kreasi masing-masing.
3. Mengembangkan emosi yang sehat pada anak-anak.
4. Menghilangkan sifat malu, gugup, tegang, takut, dll.
5. Menghargai pendapat dan pikiran yang baik.
3. Kesimpulan

Drama yang di lakukan saat belajar bersama anak –anak di jenjang pendidikan AUD dan
TK penting untuk memberikan contoh bagi mereka dalam beraktivitas di dalam kehidupan yang
nyata. Dengan drama ini anak akan mengenali mana peran baik dan mana peran yang tidak baik,
dimana mereka di berikan pemahanam jika baik akan mendapatkan keuntungan dan jika tidak
baik akan mendapatkan musibah.
Daftar Pustaka

Daryanto, S.S, (1997), Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, Surabaya, Apollo.


Departemen Pendidikan, (2008), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, PT Gramedia Pustaka
Utama.
Rendra. 1993. Seni Drama untuk Remaja. Jakarta: Pustaka Jaya.

Soemanto, Bakdi. 2001. Jagat Teater. Yogyakarta: Media Pressindo

Anda mungkin juga menyukai