Anda di halaman 1dari 19

MATA KULIAH

METODE DAN STRATEGI PEMBELAJARAN AUD

MAKALAH
JENIS-JENIS METODE PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Dosen Pembimbing :
Prengki Ade Chandra., M.Pd.I

Disusun Oleh Kelompok II


LINDA NURMAWATI
ADE ZAINAB FITRI
PARAMITA ROZA
AIDIL HAWA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


YAYASAN NURUL ISLAM
MUARA BUNGO
2018
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun
tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang "Jenis-
jenis Metode Pembelajaran AUD", yang kami sajikan berdasarkan sumber-
sumber ilmiah. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan.
Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun
dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah
ini dapat terselesaikan.
Terlepas dari segala kekurangannya, kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan sumbangan yang berharga bagi para pembaca.
Wassalam.

Muara Bungo, September 2018


Hormat Kami

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Pembelajaran Anak Usia Dini............................. 3
B. Hal-hal yang Perlu Dipertimbangkan dalam Pemilihanan Metode
Pembelajaran Anak Usia Dini
............................................................................................................
............................................................................................................
5
C. Jenis-jenis Metode Pembelajaran Anak Usia Dini............................. 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................... 15
B. Saran................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan adalah hak warga negara, tidak terkecuali pendidikan di
usia dini merupakan hak warga negara dalam mengembangkan potensinya
sejak dini. Berdasarkan berbagai penelitian bahwa usia dini merupakan
pondasi terbaik dalam mengembangkan kehidupannya di masa depan.
Selain  itu pendidikan di usia dini dapat mengoptimalkan kemampuan dasar
anak dalam menerima proses pendidikan di usia-usia berikutnya.
Oleh karena itu penguasaan metode-metode pembelajaran anak usia
dini merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru/tutor agar
proses pembelajaran tersebut dapat mendorong perkembangan anak, baik
perkembangan intelektual, fisik maupun emosionalnya. Dengan menguasai
metode pembelajaran, selain tentunya kemampuan lainnya, seorang guru/tutor
dapat mengelola proses pembelajaran sesuai dengan tujuan yang hendap
dicapainya, yaitu kemampuan-kemampuan yang diharapkan dimiliki oleh
anak.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengkaji berbagai metode
pembelajaran yang sesuai untuk pendidikan anak usia dini. Metode-metode
tersebut kemudian dianalisis baik kelebihan maupun kelemahannya, sehingga
dapat diperoleh mana metode yang sesuai dengan pendidikan anak usia dini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian metode pembelajaran anak usia dini?
2. Apa saja yang perlu dipertimbangan dalam pemilihan metode
pembelajaran anak usia dini?
3. Apa saja jenis metode pembelajaran anak usia dini?

1
2

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian metode pembelajaran anak usia dini.
2. Untuk mengetahui hal-hal yang perlu dipertimbangan dalam pemilihan
metode pembelajaran anak usia dini.
3. Untuk mengetahui jenis metode pembelajaran anak usia dini.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Pembelajaran Anak Usia Dini


Metode pembelajaran merupakan bagian dari strategi instruksional,
metode instuksional berfungsi sebagai cara untuk menyajikan, menguraikan,
memberi contoh dan memberikan latihan kepada peserta didik untuk mencapai
tujuan tertentu.1
Metode dalam Bahasa Arab dikenal dengan istilah thariqah yang
berarti langkah-langkah strategis yang dipersiapkan untuk melakukan suatu
pekerjaan. Bila dihubungkan dengan pendidikan, maka metode itu harus
diwujudkan dalam proses pendidikan, dalam rangka mengembangkan sikap
mental dan kepribadian agar peserta didik menerima pelajaran dengan mudah,
efektif dan dapat dicerna dengan baik.2
Kata metode berasal dari bahasa Yunani, yang berasal dari dari dua
suku kata, yaitu meta dan hodos. Meta berarti “melalui dan hodos berarti
“jalan” atau “cara” (Arifin, 1991: 61). Menurut Ahmad Husain al-Liqany
(1996: 127), metode adalah langkah-langkah yang di ambil seorang pendidik
guna membantu peserta didik merealisasikan tujuan tertentu.3
Sedangkan anak usia dini ditujukan kepada anak yang berusia 0-6
tahun4, seperti dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 1 ayat 14 yang
menyatakan pendidikan anak usia dini adalah pendidikan yang diperuntukkan
bagi anak sejak lahir sampai usia 6 tahun5.  Sedangkan Anak usia dini
menurut NAEYC (National Association for The Education of Young
1 Martinis Yamin, Strategi & Metode dalam Model Pembelajaran, Jakarta: Referensi (GP

Press Group), 2013, hlm. 8


2 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam (Cet-9), Jakarta: Kalam Mulia, 2011, hlm. 184

3 Moh. Haitami Salim dan Syamsul Kurniawan, Studi Ilmu Pendidikan Islam,

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012, hlm. 210


4
Masnipal, Siap Menjadi Guru dan Pengelola PAUD Profesional, (Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2013), h. 78.
5
Siti Aisyah et.al., Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan  Anak Usia Dini,
(Jakarta: UniversitasTerbuka, 2011), hlm. 1.3.

3
4

Children), adalah anak yang berusia antara 0 sampai 8 tahun yang


mendapatkan layanan pendidikan di taman penitipan anak, penitipan anak
dalam keluarga (family child care home), pendidikan prasekolah baik negeri
maupun swasta, taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD). 6 Hal ini
dapat disebabkan pendekatan pada kelas awal sekolah dasar kelas I, II dan III
hampir sama dengan usia TK 4-6 tahun.
Menurut basil penelitian Osbora, White dan Bloom perkembangan
intelektual manusia pada usia empat tahun sudah mencapai 50%, usia 8 tahun
80%, dan pada usia 18 tahun bisa mencapai 100%. 7  Berdasarkan penelitian
tersebut maka masa usia dini adalah masa golden age yang harus
dioptimalkan karena sebagian besar perkembangan otak anak didominasi
pada masa tersebut yakni mencapai 80% sedangkan 20% selanjutnya akan
berkembang setelah masa usia dini hingga umur 18 tahun.
Perkembangan pada usia dini berjalan sangat cepat, bahkan lebih
cepat daripada usia setelahnya8. hal ini dikarenakan pada masa ini sel-sel
neuron dalam otak manusia akan berkembang sangat optimal jika mendapat
stimulus-stimulus dari lingkungannya. Otak besar manusia  terdiri dari
hemisfer kanan dan hemisfer kiri, kedua hemisfer memiliki peran yang
berbeda dalam proses kognitif, Parera mencatat hemisfer kanan mengenali
musik dan pola-pola visual yang kompleks, sedangkan hemisfer kiri
mengendalikan kemampuan analitis, matematika, dan kemampuan
berbahasa.9
Periode golden age hanya terjadi sekali seumur hidup dan tidak akan
bisa diulang lagi, selain itu masa golden age  juga terbatas hanya sampai usia
6 tahun. Namun bukan berarti pada masa ini orangtua harus menjejali anak
dengan dengan berbagai pengetahuan yang memberatkan anak. Pengetahuan
anak akan berkembang sesuai dengan dengan tahapan perkembangannya dan
secara berkesinambungan. Menjejali anak dengan cara memaksa hanya akan
6
Ibid.
7
Soegeng Santoso, Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Menurut Pendirinya 1, (Jakarta,
2011), hlm. 7.
8
Masnipal, Op.Cit., hlm. 79.
9
Arifuddin, Neuropsikolinguistik, (Jakarta: rajawali Press, 2010), hlm. 56.
5

membuat proses tersebut menghambat motivasi anak untuk belajar saat di


sekolah.10
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode
pembelajaran anak usia dini adalah cara atau teknik tertentu yang digunakan
untuk membelajarkan peserta didik usia dini guna mencapai tujuan
instruksional yang telah ditetapkan guru atau tutor.

B. Hal-hal yang Perlu Dipertimbangkan dalam Pemilihanan Metode


Pembelajaran Anak Usia Dini
Metode pembelajaran sangat beraneka ragam. dengan mempertim-
bangkan apakah metode tersebut cocok atau tidak untuk mengajarkan materi
pembelajaran tersebut, guru dapat memilih metode pembelajaran yang efektif
untuk mengantarkan siswa mencapai tujuan.
Metode pembelajaran menekankan pada proses belajar siswa secara
aktif dalam upaya memperoleh kemampuan hasil belajar. Untuk
melaksanakan proses pembelajaran suatu materi pembelajaran perlu
difikirkan metode pembelajaran yang tepat. Ketepatan (efektifitas)
penggunaan metode pembelajaran tergantung pada kesesuaian metode
pembelajaran dengan beberapa pertimbangan dalam memilih metode
pembelajaran adalah sebagai berikut, yaitu:11
1. Kesesuaian metode pembelajaran dengan tujuan pembelajaran
Metode pembelajaran adalah adalah alat untuk mencapai tujuan,
maka tujuan itu harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas sebelum
menentukan atau memilih metode pembelajaran.
2. Kesesuaian metode pembelajaran dengan materi pembelajaran
Materi pembelajaran dari masing-masing mata pelajaran tentu saja
berbeda-beda. Oleh karena itu, metode pembelajaran yang digunakan
harus sesuai dengan sifat materi pembelajaran tersebut.
3. Kesesuaian metode pembelajaran dengan kemampuan guru
10
Masnipal, Op.Cit., hlm. 81.
11
Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), hlm.
92-96
6

Seoang guru dituntut untuk menguasai semua metode


pembelajaran. Namun pada saat-saat tertentu kemampuan guru terbatas.
Oleh karena itu, guru dituntut pula cerdik mensiasatinya dengan
menggunakan metode yang sesuai dengan kemampuannya.
4. Kesesuaian metode pembelajaran dengan kondisi siswa
Kondisi siswa berhubunan dengan usia, latar belakang kehidupan,
keadaan tubuh, atau tingkat kemampuan berfikir.
5. Kesesuaian metode pembelajaran dengan sumber dan fasilitas tertentu
Sumber dan fasilitas yang tersedia disuatu sekolah tentu saja
berbeda-beda dari segi kualitas dan kuantitas. Sekolah yang sumber dan
fasilitasnya lengkap, maka akan mudah menentukan metode apapun yang
akan digunakan dalam pembelajaran. Namun bagi sekolah yang sumber
dan fasilitasnya kurang lengkap, maka metode yang tepat untuk digunakan
hedaknya menyesuaikan dengan keadaan.
6. Kesesuaian metode pembelajaran dengan situasi dan kondisi belajar
mengajar
Situasi kondisi ini bisa berkaitan dengan tempat dimana
pembelajaran itu dilaksanakan, situasi kondisi ini berkaitan pula dengan
jenis lembaga pendidikan/sekolah.
7. Kesesuaian metode pembelajaran dengan waktu yang tersedia
Penggunaan waktu untuk masing-masing metode pembelajaran
dalam membahas suatu materi pembelajaran tentu berbeda-beda.
8. Kesesuaian metode pembelajaran dengan tenpat belajar
Kegunaan metode pembelajaran perlu menentukan tempat dimana
kegiatan itu dilakukan, apakah di ruang kelas, di ruang demonstras, di
laboratorium, atau diluar kelas dalam studi lapangan.
7

C. Jenis-jenis Metode Pembelajaran Anak Usia Dini


Secara umum penerapan metode pembelajaran meliputi empat
kegiatan utama, yaitu kegiatan awal yang bersifat orientasi, kegiatan inti
dalam proses pembelajaran, penguatan dan umpan balik serta penilaian.
Beberapa contoh metode pembelajaran di bawah ini adalah metode-
metode yang biasanya digunakan oleh para guru selama ini. Diantaranya:
1. Metode Diskusi (discussion Method)
Metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat
hubungannya dengan memecahkan masalah (problem Solving). Kadang-
kadang metode ini disebut diskusi kelompok (group discussion) dan
resitasi bersama (socialized recitation).12
Adapun manfaat dari metode diskusi dintaranya, yaitu :
a. Membenatu murid untuk dapat mengambil keputusan yang lebih baik
dari pada ia memutuskan sendir.
b. Mereka tidak terjebak dengan jalan pikirannya sendiri yang kadang-
kadang salah.
c. Segala kegiatan belajar akan memperoleh dukungan bersama dari
seluruh kelompok/kelas hingga memperoleh hasil belajar yang lebih
baik.
d. Membantu mendekatkan atau mengeratkan hubungan antar kegiatan
dengan tingkat perhatian dan derajat bagi anggota kelas
e. Apabila dilaksanakan dengan cermat, maka diskusi merupakan cara
belajar yang menyenangkan dan merangsang pengalaman, karena dapat
merupakan pelepas ide-ide dan pendalaman wawasan mengenai
sesuatu.
Metode diskusi dalam belajar memiliki langkah-langkah sebagai
berikut :
a. Guru mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan memberikan
pengarahan seperlunya mengenai cara-cara pemecahan.

12
Ismail Sukardi, Model-model Pembelajaran Modern, (Yogyakarta: Tunas Gemilang
Press, 2013), hlm. 25
8

b. Dengan pimpinan guru, siswa membentuk kelompok diskusi, memilih


pemimpin diskusi, sekretaris/pencatat, pelapor dan sebagainya (bila
perlu), mengatur tempat duduk, ruangan, sarana, dan sebagainya.
c. Para siswa berdiskusi dikelompoknya masing-masing sedangkan guru
berkeliling dari kelompok satu ke kelompok lain untuk menjaga dan
emberi dorongan agar diskusi dapat berjalan lancar.
d. Kemudian tiap kelompok diskusi melaporkan hasil diskusinya hisil-
hasil diskusiditanggapi oleh semua siswa.
e. Para siswa mencatat hasil diskusi tersebut, dan guru mengum-pulkan
hasil diskusi untuk fail kelas.
Metode diskusi memiliki berbagai kelebihan sebagai berikut :
a. Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipcahkan dengan
berbagai jalan.
b. Menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling
mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh
keputusan yang lebih baik.
c. Membiasakan anak didik mendengarkan pendapat orang lain sekalipun
berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan sikp toleransi.
Ada beberapa kelemahan metode diskusi yaitu :
a. Tidak dapat digunakan dalam kelompok yang besar
b. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas
c. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.13
2. Metode Demonstrasi (Demontrasi Method)
Metode demonstrasi merupakan metode yang paling sederhana
dibandingkan dengan metode-metode mengajar lainnya. metode
demonstrasi adalah pertunjukkan tentang proses terjadinya suatu peristiwa
atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar
dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik.14

13
Ibid., hlm. 39-40
14
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran: untuk Membantu Memecahkan
Problematika Belajar dan Mengajar, (Bandung: Alfabeta, 2013), cet ke-11, hlm. 210
9

Ada beberapa kelebihan metode demontrasi, yaitu :15


a. Perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting
oleh guru,
b. Dapat membimbing peserta didik ke arah berpikir yang sama dalam
satu saluran pikiran yang sama,
c. Ekonomis dalam waktu,
d. Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan jika dibandingkan dengan
hanya membaca atau mendengarkan,
e. Karena gerakan dan proses pertunjukkan, jadi tidak memerlukan
keterangan yang banyak,
f. Beberapa persoalan yang menimbulkan pertanyaan atau keraguan dapat
diperjelas waktu proses demonstrasi.
Ada beberapa kelebihan metode demontrasi, yaitu :
a. Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses
atau kerja suatu benda.
b. Memudahkan berbagai jenis penjelasan.
c. Kesalahan-kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki
memalui pengamatan dan contoh konkret, dengan menghadirkan obyek
sebenarnya.
Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut :
a. Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan
dipertunjukkan.
b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
c. Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guruh yang kurang
menguasai apa yang didemonstrasikan.
Langkah – langkah dalam melakukan demonstrasi adalah sebgai
berikut :
a. Mengatur tata ruang yang memungkinkan seluruh siswa dapat
memperhatikan pelaksanaan demonstrasi.
b. Menetapkan yang dilakukan selama pelaksanaan.

15
Ibid., hlm. 211
10

c. Mempersiapkan semua yang dibutuhkan.


d. Memeriksa apakah semua alat itu dalam keadaan berfungsih atau tidak.
e. Menetapan langkah pelaksanaan agar efisien.
3. Metode ceramah
Metode ceramah dapat dipandang sebagai suatu cara penyampaian
pelajaran dengan melalui penuturan. Metode ceramah ini termasuk klasik.
Namun penggunaanya sangat populer.banyak guru memanfaat-kan metode
ceramah dalam mengajar. Oleh karena pelaksanaanya sangat sederhana.
Sebagai suatu sistem penyampaian metode ceramah seringkali
dilaku-kan tidak berdiri sendiri. Ceramah yang baik harus divariasikan
dengan metode-metode pembelajaran lain.16
Langkah-langkah pelaksanaan metode ceramah diantaranya sebagai
berikut:
a. Persiapan
Tujuan persiapan ini adalah :
1) Menjelaskan kepada siswatentang tujuan pelajaran dan masalah atau
poko-pokok masalah, apakah yang harus dibahas dalam pelajaran
itu.
2) Membangkitkan bahan apresiasi pada siswa untuk membantu siswa
memahami pelajaran yang akan disajikan.
b. Penyajian
Pada tarap ini disajikan bahan yang berkenaan dengan pokok-
pokok masalah.
c. Generalisasi
Pada saat ini unsur yang sama dan yang berlaianan dihimpun
untuk mendapatkan kesimpulan-kesimpulan mengenai pokok-pokok
masalah ceramah
d. Aplikasi penggunaan
Kesimpulan atau konklusi yang diperoleh digunakan dalam
berbagai situasi sehingga nyata pelaksanaan itu.

16
Sumiati dan Asra, Opt.Cit., hlm. 98
11

Manfaat yang dapat diperoleh dengan mempergunakan metode


cermah yaitu, sebagai berikut :
a. Suasana kelas berjalan dengan tenang karena murid melakukan aktifitas
yang sama, sehingga guru dapat mengawasi murid sekali gus
b. Tidak membutuhkan tenaga yang banyak dan waktu yang lama, dengan
waktu yang singkat murid dapat pelajaran sekaligus
c. Pelajaran bisa dilaksanakan dengan cepat, karena dalam waktu yang
sedikit dapat diuraikan bahan yang banyak
d. Fleksibel dalam penggunaan waktu dan bahan
Disamping memiliki kelebihan metode ceramah juga memiliki
kelemahan diantaranya :
a. Interaksi cenderung bersifat teacher centered
b. Guru kurang dapat mengetahui dengan pasti sejauh mana siswa telah
menguasai bahan ceramah
c. Pada siswa berbentuk konsep-konsep yang lain dari apa yang dimaksud
guru
d. Sering sukar ditangkap maksudnya, bila ceramah berisi istilah-istilah
yang tidak/kurang dimengerti siswa sehingga mengarah kepada
verbilisme dan lain-lain.17
4. Metode Eskperimen
Pelaksanaan metode demontrasi sering kali diikuti dengan metode
eksperimen, yaitu percobaan tentang sesuatu. Dalam hal ini siswa
melakukan percobaan dan bekerja sendiri-sendiri. Pelaksanaan eksperimen
lebih memperjelas hasil belajar. Perbedaan demontrasi dan eksperimen
ternyata hanya pada pelaksanaanya saja.18
Kelebihan dari eksperimen diantaranya :
a. Melatih disiplin dari siswa melalui eksperimen yang dilakukannya
teruma kaitanya dengan keterlibatan, ketelitian, ketekunan, dalam
melakukan eksperimen.
17
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2015), hlm.
271-272
18
Sumiati dan Asra, Op.Cit., hlm. 101
12

b. Kesimpulan eksperimen lebih lama tersimpan dalam ingatan siswa


melalui eksperimen yang dilakukannya sendiri secara langsung.
c. Mengembangkan sikap terbuka bagi siswa.
d. Melibatkan aktifitas dan kreatifitas siswa secara langsung dalam
pengajaran.
Adapun kelemahan metode eksperimen antara lain :
a. Metode ini memakan waktu yang banayak
b. Kebanyakan metode ini cocok untuk sains dan teknologi
c. Metode ini memerlkan alat dan fasilitas yang lengkap.
Langkah- langkah metode eksperimen :
a. Memberikan penjelasan secukupnya tentang apa yang harus dilakukan
dalam eksperimen
b. Membicarakan dengan siswa tentang langkah yang ditempuh, materi
pembelajaran yang perlukan, variabel perlu diamati dan hal yang perlu
dicatat
c. Menentukan langkah-langkah pokok dalam membantu siswa selama
eksperimen
d. Menetapkan apa follow up eksperimen.19
5. Metode Sosiodrama
Metode Sosiodrama dan role playing dapat dikatakan sama artinya,
dan dalam pemakaiannya sering dan dalam pemakaian disilihgantikan.
Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasikan tingkah laku dalam
hubungannya dengan masalah sosial.
Langkah-langkah metode sosiodrama adalah :20
a. Tetapkan dahulu masalah-masalah sosial yang menarik perhatian siswa
untuk dibahas
b. Ceritakan kepada kelas (siswa) mengenai isi dari masalah-masalah
dalam konteks cerita tersebut

19
Ibid., hlm. 102
20
Syaiful Bahri Djamarah, dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), hlm. 89
13

c. Tetapkan siswa yang dapat atau yang bersedia untuk memaikan


peranannya di depan kelas
d. Jelaskan kepada pendengar mengenai peranan mereka pada waktu
sosiodrama sedang berlangsung
e. Beri kesempatan kepaa para pelaku untuk berunding dalam beberapa
menit  sebelum mereka memainkan peranannya
f. Akhiri sosiodrama pada waktu situasi pembicaraan mencapai
ketegangan
g. Akhiri sosiodrama dengan diskusi kelas untuk bersama-sama
memecahkan masalah persoalan yang ada pada sosiodrama ter-sebut
h. Jangan lupa menilai hasil sosiodrama tersebut sebagai bahan
pertimbangan lebih lanjut.
Metode sosiodrama memiliki kelebihan dan kelemahan diantaranya
adalah :21
a. Siswa melatih dirinya untuk melatih, memahami, dan me-ngingat  isi
bahan yang akan didramakan. Sebagai pemain harus memahami,
menghayati, isi cerita secara keseluruhan, terutama untuk materi yang
diperankannya. Dengan demikian, daya ingatan siswa harus tajam dan
tahan lama
b. Siswa akan terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif. Pada waktu main
drama para pemain dituntut untuk mengemukakan pendapatnya sesuai
dengan waktu yang tersedia
c. Bakat yang terdapat pada siswa dapat dipupuk sehingga dimungkinkan
akan muncul atau tumbuh bibit seni drama dari sekolah.
d. Kerja sama antar pemain dapat ditumbuhkan dan dibina dengan sebaik-
baiknya
e. Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung
jawab dengan sesama
f. Bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar mudah
dipahami orang lain.

21
Ibid., hlm. 89-90
14

Kelemahan Metode Sosiodrama:22


a. Sebagian Besar anak yang tidak ikut bermain drama mereka menjadi
kurang kreatif
b. Banyak memakan waktu, baik waktu persiapan dalam rangka
pemahaman isi bahan pelajaran maupun pada pelaksnaan pertunjukan
c. Memerlukan tempat yang cukup luas, jika tempat bermain sempit
menjadi kurang bebas
d. Sering kelas lain terganggu oleh suara pemain dan para penonton yang
kadang-kadang bertepuk tangan , dan sebagai-nya.
6. Metode Resitasi
Pengertian metode rsitasi adalah suatu metode mengajar dimana
siswa diharuskan membuat resume dengan kalimat sendiri.23
Kelebihan Metode Resitasi sebagai berikut :24
a. Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan
dapat diingat lebih lama
b. Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian
mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri
Kelemahan Metode Resitasi sebagai Berikut :25
a. Terkadang anak didik melakukan penipuan dimana anak didik hanya
meniru hasil pekerjaan temanya tanpa mau bersusah payah mengerjakan
sendiri
b. Terkadang tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan
c. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual
Selain metode-metode yang telah penulis jelaskan di atas, sebenarnya
masih banyak metode-metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam
pembelajaran anak usia dini, namun dalam makalah ini hanya metode-metode
tersebut di atas saja yang dapat kami jelaskan.

22
Ibid., hlm. 90
23
Ismail Sukardi, Op.Cit., hlm. 27
24
Ibid.
25
Ibid., hlm. 27-28
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Metode pembelajaran anak usia dini adalah cara atau teknik tertentu
yang digunakan untuk membelajarkan peserta didik usia dini guna mencapai
tujuan instruksional yang telah ditetapkan guru atau tutor.
Beberapa pertimbangan dalam memilih metode pembelajaran adalah
sebagai berikut, yaitu:
1. Kesesuaian metode pembelajaran dengan tujuan pembelajaran
2. Kesesuaian metode pembelajaran dengan materi pembelajaran
3. Kesesuaian metode pembelajaran dengan kemampuan guru
4. Kesesuaian metode pembelajaran dengan kondisi siswa
5. Kesesuaian metode pembelajaran dengan sumber dan fasilitas tertentu
6. Kesesuaian metode pembelajaran dengan situasi dan kondisi belajar
mengajar
7. Kesesuaian metode pembelajaran dengan waktu yang tersedia
8. Kesesuaian metode pembelajaran dengan tenpat belajar
Beberapa jenis metode yang dapat digunakan oleh para guru dalam
pembelajaran AUD.
1. Metode Diskusi (discussion Method)
2. Metode Demonstrasi (Demontrasi Method)
3. Metode ceramah
4. Metode Eskperimen
5. Metode Sosiodrama
6. Metode Resitasi

B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan, karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan.
Agar kedepannya kami dapat menyusun makalah dengan lebih baik lagi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Arifuddin. (2010). Neuropsikolinguistik. Jakarta: rajawali Press.

Ismail Sukardi. (2013). Model-model Pembelajaran Modern. Yogyakarta: Tunas


Gemilang Press.

Martinis Yamin. (2013). Strategi & Metode dalam Model Pembelajaran. Jakarta:

Referensi (GP Press Group).

Masnipal. (2013). Siap Menjadi Guru dan Pengelola PAUD Profesional. Jakarta:
Elex Media Komputindo.

Moh. Haitami Salim dan Syamsul Kurniawan. (2012). Studi Ilmu Pendidikan
Islam. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Ramayulis. (2011). Ilmu Pendidikan Islam (Cet-9). Jakarta: Kalam Mulia.

________ (2015). Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Siti Aisyah, et.al., (2011). Perkembangan dan Konsep Dasar


Pengembangan  Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.

Soegeng Santoso. (2011). Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Menurut


Pendirinya 1. Jakarta: Tp.

Sumiati dan Asra. (2009). Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.

Syaiful Sagala. (2013). Konsep dan Makna Pembelajaran: untuk Membantu


Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai