Anda di halaman 1dari 8

A.

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bahasa Arab adalah bahasa yang digunakan dalam Al Quran dan
sebagian besar kitab-kitab hukum Islam. Dan bahasa yang akan
digunakan kelak di akhirat. Oleh karena itu mempelajari Bahasa Arab
merupakan hal yang penting untuk dapat memahami hukum Islam yang
memang pada kenyataannya sebagian besar ditulis dengan Bahasa
Arab.
Sebagaimana dimaklumi bahwa setiap bahasa mempunyai sistem
tersendiri yang mungkin berbeda dari satu bahasa ke bahasa yang lain
Bahasa Arab mempunyai sistem tersendiri dalam merangkai kata-
katanya.

2. Rumusan Masalah
a) Apa yang dimaksud dengan mubtada’?
b) Apa yang dimaksud dengan Khobar?
c) Dan apa pula yang dimaksud dengan isim isyaroh?

1
B. PEMBAHASAN
1. Mubtada’
a) Pengertian
Mubtada’ adalah isim marfu’ yang biasanya terdapat di awal
kalimat (Subyek) dan kosong dari ‘amil lafdy. Tetapi mubtada
memiliki ‘amil ma’nawi yaitu mubtada harus beri’rab rofa’ karena
menjadi ibtida (awal kalimat atau awal sesuatu yang di ceritakan).
Mubtada terbagi dalam 2 bagian:
1) Mubtada isim dhomir
Contoh: ‫( جميل‬kamu cantik) ‫( انا قاءم‬saya sedang berdiri)
2) Mubtada isim dhohir
Mubtada’ isi dhohir terbagi dua, yaitu:
 Mubtada yang mempunyai khabar
Contoh: ‫زيد قاءم‬
 Mubtada yang hanya mempunyai isim yang di rofa'kan
yang menduduki tempat khabar,yaitu sebagai fail atau
naibul fail dari mubtada isim sifat yang didahului oleh
huruf nafi atau istifham
contoh: ‫ءقاءم زيد‬
‫هل مضروب عمر‬

b) Syarat-Syarat Mubtada’
1) Isim yang menjadi mubtada berupa isim ma'rifat
2) Mubtada berupa isim yang beri'robkan rofa"
3) Amil yang menjadikan mubtada yaitu amil maknawi dengan
makna ibtida'
Adapun syarat dan ketentuan untuk isim nakiroh yang
dijadikan mubtada di antaranya:
1) Hendaknya mubtada nakiroh di dahului oleh nafi atau istifham
contoh: ‫ما رحل قاءم‬

2
2) Hendaknya mubtada nakiroh di sifati
contoh:‫و لعبد مؤمن خير‬
3) Hendaknya mubtada nakiroh di mudhofkan
contoh:‫خمس صلوات كتبهن هللا‬

2. Khobar
a) Pengertian
Khobar adalah sesuatu yang menerangkan kondisi mubtada
dan dapat menyempurnakan makna mubtada’ yang pada bahasa
Indonesia dikenal dengan Predikat. Mubtada tanpa khobar tidaklah
jelas ma’nanya begitu juga khobar tanpa didahului mubtada akan
menjadi tidak bermakna.

b) Macam-Macam Khobar
Khabar terbagi dalam 2 bagian :
1) Khabar mufrod
Yang di maksud khabar mufrod yaitu khabar yang bukan
kalimah jumlah dan bukan pula serupa dengan jumlah.
contoh: lafadz ‫قاءم‬dalam lafadz ‫زيد قاءم‬
Penjelasan Khabar Mufrod
Khabar mufrad adalah Khabar yang berbentuk isim tunggal.
Seperti contoh :. ‫زيد قائم‬
Contoh diatas ialah contoh dari khabar Mufrod, karena isimnya
adalah isim Mufrod (atau Khabar makna tunggal) yaitu Khabar
yang tidak disertai dengan Jar-Majruur, Zharaf makan, Fiil
Beserta Failnya, dan Khabar beserta mubtada’nya.
2) Khabar goir mufrod (khobar jumlah)
Adapun khobar goir mufrod terbagi dalam 4 macam:
 Jumlah jaar majrur
contoh: ‫زيد في ا لدار‬

3
 Jumlah dhorof
contoh: ‫زيد عندك‬
 Jumlah fi'liyah
contoh ‫زيد قام أبوه‬
 Jumlah ismiyyah
contoh: ‫زيد جاريته داهبة‬

3. Isim Isyaroh
a) Pengertian
Isim Isyaroh ialah kata yang digunakan untuk menunjukkan
sesuatu kata petunjuk.[ Mutammimah]
‫ اإلشارة اسم‬: ‫ونحوها اليد با خسية اشارة بواسطة معين على يدل ما‬
Isim Isyaroh : Isim yang menunjukkan kata khusus dengan di
antara kata tunjuk yang menggunakan tangan / selain tangan.

b) Macam-Macam Isim Isyaroh


1) Haadzaa ( ‫ ) هذا‬artinya “ini”
 Kalimat ini digunakan untuk menunjuk benda yang dekat.
 Bendanya berjenis laki-laki, atau di anggap laki-laki.
Yang ditunjuk bisa:
 Berupa benda, misal: (hadza baitun) ‫ هذا بيت‬ini rumah.
 Berupa hewan, misal: (hadza qith-thun) ‫ هذا قط‬ini kucing
 Berupa tempat, misal: (hadza masjidun) ‫ هذا مسجد‬ini mesjid
 Atau berupa anggota tubuh yang berjumlah 1, misal:
(hadza anfun) ‫هذا انف‬ ini hidung
2) Haadzihi ( ‫ ) هذه‬artinya “ini”
 Kalimat ini digunakan untuk menunjuk benda yang dekat.
 Bendanya berjenis perempuan atau yang dianggap
perempuan.
 Benda yang ditunjuk biasanya ada huruf “ ‫( “ ة‬ta
marbuthah / ta galung) dibelakangnya.

4
Yang ditunjuk bisa:
 Bisa berupa benda, misal: (haadzihi naafidztun) ‫هذه نافذة‬
ini jendela
 Berupa hewan, Misal: (haadzihi baqaratun) ‫ هذه بقرة‬ini
sapi.
 Berupa tempat, Misal: (haadzihi madrasatun ‫ هذه مدرسة‬ini
sekolah.
 Atau berupa anggota tubuh yang berjumlah sepasang (2),
misal: (haadzihi ‘aynun) ‫هذه عين‬ ini mata.

3) Dzaalika’ ( ‫ ) ذالك‬artinya ‘itu’:


 Kalimat ini digunakan untuk menunjuk benda yang jauh.
 Benda yang ditunjuk berjenis laki-laki atau yang di anggap
laki-laki.
Yang ditunjuk bisa:
 Berupa benda, misal: (dzaalika kursiyyun) ‫ذالك كرسي‬ itu
kursi
 Berupa hewan, Misal: (dzaalika diikun) ‫ ذالك ديك‬itu
ayam jantan
 Atau berupa anggota tubuh yang berjumlah 1, Misal:
(dzaalika anfun) ‫ ذالك انف‬itu hidung. (dzaalika famun)
‫ذالك فم‬ itu mulut.
4) Tilka’ ( ‫ ) تلك‬artinya ‘itu’ :
 Kalimat ini digunakan untuk menunjuk benda yang jauh.
 Benda yang ditunjuk berjenis perempuan, atau yang
dianggap perempuan
 Benda yang ditunjuk biasanya ada huruf “ ‫( “ ة‬ta
marbuthah / ta galung) dibelakangnya.
Yang ditunjuk bisa:
 Bisa berupa benda, misal: (tilka naafidztun) ‫ تلك نافذة‬itu
jendela.

5
 Berupa hewan, misal: (tilka baqoratun) (tilka dajaajatun)
‫ تلك دجاجة‬itu ayam betina.
 Berupa tempat, misal: (tilka madrosatun) (tilka
mazro’atun) ‫ تلك مزرعة‬itu ladang.
 Atau berupa anggota tubuh yang berjumlah sepasang (2),
misal: (tilka udzunun) ‫ تلك أذن‬itu telinga.

6
C. PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
a) Mubtada’ adalah isim yang dibaca rafa’ yang sunyi dari amil lafdzi
yang berada dipermulaan kalam.
b) Mubtada’ itu dibagi menjadi 2 yakni:
 Mubtada isim dhomir
 Mubtada isim dhohir
c) Khabar adalah bagiannya kalam yang menyempurnakan faedahnya
mubatad’.
d) Khabar itu dibagi menjadi 2:
 Mufrad
 Ghairu mufrad yang terdiri dari jumlah (ismiyah/fi’liyah) dan
syibhul jumlah (dlaraf/jer majrur).
e) Isim Isyaroh ialah kata yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu
kata petunjuk.[ Mutammimah]
f) Isim Isyaroh : Isim yang menunjukkan kata khusus dengan di
antara kata tunjuk yang menggunakan tangan / selain tangan.

2. Saran
Makalah ini hanyalah berisi uraian singkat tentang mubtada’,
khobar dan isyaroh, karena itu bagi teman-teman yang ingin lebih
memahami tentang ketiga hal tersebut kami sarankan untuk mencari
sumber lain sebagai pelengkapnya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Waif, M. dkk. 2003. Khazanah Andalus. Yogyakarta: Titian Ilahi Press


Nikmat, Fuad. Mulakhos Qawaidul Lughatil ‘Arabiyah: Darul Hikmat

Anda mungkin juga menyukai