Disusun Oleh:
Kelompok 6
Dosen Pengampuh:
Retno Wulandari, M. Pd
PALEMBANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
senantiasa melimpahkan rahmat dan ridho-nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah materi mata kuliah yang berjudul
Pengelolaan Kelompok Bermain.
Kami menyadari jika dalam menyusun makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, dengan hati yang terbuka kritik serta saran
yang konstruktif guna kesempurnaan makalah ini. Demikian makalah ini
kami susun, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan banyak
terdapat kekurangan, kami mohon maaf yang sebesar- besarnya. Semoga
bermanfaat. Aaminn.
Kelompok 6
ii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini adalah layanan pendidikan untuk anak
dalam bentuk bermain sambil belajar yang juga memperhatikan
kesejahteraan anak di bawah usia 6 tahun. Sehingga diperlukan layanan
pendidikan yang dapat memunculkan dan mengembangkan potensi
tersembunyi pada diri anak karena sifat anak usia dini yang kaya akan
keaktifan dan fantasi.
Pendidikan anak usia dini perlu lebih difokuskan pada upaya
membantu anak sehingga mereka senantiasa mau dan mampu belajar.
Pendidikan nonformal merupakan pendidikan di luar jalur formal yang
berfungsi sebagai pengganti, pelengkap dan penambah pendidikan jalur
formal.
Maka dari itu disini kami penulisa akan membahas tentang „‟Program
Kelompok Bermain‟‟.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kelompok Bermain (KB)?
2. Bagaimana bentuk pendidikan di kelompok bermain?
3. Bagaimana Ruang Lingkup Program Kegiatan Kelompok Bermain?
4. Apa Tujuan Pembelajaran Kelompok Bermain
5. Bagaimana Perencanaan Program Pembelajaran Kelompok Bermain
6. Aspek apa yang dikembangkan dalam Program Pembelajaran
Kelompok Bermain?
7. Apa saja Prinsip-prinsip Pembelajaran Kelompok Bermain?
8. Bagaimana Program pendidikan Kelompok Bermain (KB) Berbasis
Islami?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pengertian Kelompok Bermain (KB).
2. Untuk mengetahui bentuk pendidikan di kelompok bermain.
3. Untuk mengetahui Ruang Lingkup Program Kegiatan Kelompok
Bermain.
4. Untuk mengetahui Tujuan Pembelajaran Kelompok Bermain.
5. Untuk mengetahui Perencanaan Program Pembelajaran Kelompok
Bermain.
6. Untuk mengetahui Aspek yang dikembangkan dalam Program
Pembelajaran Kelompok Bermain.
7. Untuk mengetahui Prinsip-prinsip Pembelajaran Kelompok Bermain.
8. Untuk mengetahui Program pendidikan Kelompok Bermain (KB)
Berbasis Islami.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: PT Indeks,
2013), hlm. 16-18.
2
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kelompok Bermain, (Jakarta, 2011), hlm. 2.
3
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kelompok Bermain, (jakarta, 2013), hlm. 3.
4
Luluk, Asmawati. Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini. (Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka, 2017), hlm. 1.15.
3
Jadi, dapat disimpulkan dari beberapa pendapat diatas kelompok bermain
adalah salah satu bentuk satuan PAUD pada jalur pendidikan non-formal/ yang
menyelenggarakan program untuk usia 2-6 tahun yang menyelenggarakan
program pendidikan sekaligus program kesejahteraan , jika di lokasi yang sama
belum tersedialayanan TK/RA untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan anak agar memiliki kesiapan untuk memasuki jenjang
pendidikan selanjutnya.
4
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa Kelompok Bermain
adalah salah satu usaha kesejahteraan anak dengan mengutamakan kegiatan
bermain, yang juga menyelenggarakan pendidikan prasekolah bagi anak usia 3
tahun sampai memasuki pendidikan dasar. Penyelenggara Kelompok Bermain
adalah seorang yang memiliki kemampuan dalam mengelola kegiatan di
Kelompok Bermain. Tenaga kependidikannya, meliputi orang-orang yang
bertugas menyelenggarakan pembelajaran, bimbingan, pelatihan, penelitian,
perencanaan, pengembangan, pengawasan, penilaian, pengelolaan, dan
pelayanan teknis dalam bidang pendidikan.5
5
Ibid., hlm. 1.28-1.29.
6
Ibid., hlm. 20.
5
3) Anak mampu mengelola dan mengontrol keterampilan tubuh, termasuk
gerakan halus dan gerakan kasar, serta mampu menerima rangsangan
sensorik (pancaindera).
4) Anak mampu menggunakan bahasa untuk pemahaman bahasa pasif dan
dapat berkomunikasi secara efektif yang bermanfaat untuk berpikir dan
belajar.
5) Anak mampu berpikir kreatif, logis, kritis, memberi alasan,
memecahkan dan menemukan sebab akibat.
6) Anak memiliki keterampilan hidup (life skill) untuk membentuk
kemandirian anak.
7) Anak mampu mengenal lingkungan alam, lingkungan sosial,
masyarakat dan menghargai keragaman sosial dan budaya, serta mampu
mengembangkan konsep diri, rasa memiliki dan sikap positif terhadap
belajar.
8) Anak memiliki kepekaan terhadap irama, nada, birama, berbagai bunyi,
bertepuk tangan, serta menghargai hasil karya yang kreatif.7
7
Ibid., hlm. 20-21.
6
2) Kegiatan semester antara lain menyiapkan buku program kegiatan
mingguan dan harian serta pembelajaran fasilitas-fasilitas keperluan
semester.
b. Perencanaan Kegiatan Bermain Mingguan dan Harian Perencanaan
satuan kegiatan mingguan adalah penyusunan persiapan pembelajaran
yang akan dilakukan pendidik dalam satu minggu. Perencanaan satuan
kegiatan harian adalah penyusunan persiapan pembelajaran yang akan
dilakukan pendidik dalam satu hari untuk meningkatkan kecerdasan
holistik anak dengan mengacu pada menu pembelajaran generik.
1) Kegiatan mingguan adalah kegiatan yang secara pasti bisa
diprogramkan setiap minggu. Misalnya, setiap hari Senin diprogram
pemeriksaan kerapian anak didik, hari Sabtu diprogram kegiatan
mengevaluasi pelaksanaan kegiatan bermain yang telah
diselenggarakan.
2) Kegiatan harian antara lain kegiatan bermain yang akan diberikan
kepada anak didik, termasuk memeriksa kebersihan dan ketertiban
ruang bermain anak didik. Kegiatan bermain mingguan dan harian
disusun berdasarkan perencanaan tahunan dan semester. Halhal
yang perlu diperhatikan dan ditetapkan meliputi:
1.) Tema kegiatan;
2.) Kelompok yang akan melakukan kegiatan bermain;
3.) Semester dan tahun ajaran;
4.) Jumlah waktu;
5.) Hari dan tanggal pelaksanaan;
6.) Jam pelaksanaan;
7.) Tujuan kegiatan bermain;
8.) Materi yang akan dimainkan sesuai dengan tema;
9.) Bentuk kegiatan bermain;
10.) Setting lingkungan;
11.) Bahan dan alat yang diperlukan dalam bermain;
12.) Evaluasi perkembangan anak.
7
Pendidik mengidentifikasi perilaku anak didik yang perlu dibentuk melalui
pembiasaan. Hal ini dapat diwujudkan dalam kegiatan sehari-hari di Kelompok
Bermain, seperti kemandirian dalam melepas dan memakai sepatu, mengambil
makanan dan minuman, membereskan alat makan dan minumnya dan
membereskan alat mainannya. Pendidik juga mengindentifikasi kemampuan
dasar anak didik yang perlu dikembangkan, seperti moral, sosial, emosional,
kemampuan berbahasa, kognitif, seni, fisik dan motorik.
c. Perencanaan Persiapan Jenis Permainan
1) Perencanaan persiapan jenis permainan adalah segala sesuatu yang
diperlukan sebelum melaksanakan proses kegiatan bermain.
2) Tujuan penyusunan persiapan jenis permainan adalah:
a) Agar anak mendapatkan kesempatan bermain yang bervariasi
dan cukup waktu.
b) Agar anak mendapatkan stimulasi pendidikan yang optimal
sehingga semua potensi anak dapat dikembangkan dengan baik.
c) Agar memudahkan pendidik melaksanakan pengawasan dan
evaluasi keberhasilan kegiatan bermain dalam mencapai
tujuannya.8
8
Mengucapkan salam saat datang
b. Motorik
Dapat naik-turun tangga tanpa berpegangan, tetapi belum
menggunakan dua kaki secara bergantian.
Dapat melompat dengan dua kaki sekaligus, tetapi masih kesulitan
untuk melompat dengan satu kaki bergantian.
c. Kognitif
Mengenal pengetahuan umum
Mengenal konsep ukuran, bentuk dan pola
d. Bahasa
Menerima bahasa
Mengungkapkan bahasa
e. Sosial emosional
Mampu mengendalikan emosi
Dapat menunjukkan ekspresi wajah sedih, senang, dan takut.
Dapat berkonsentrasi mendengarkan cerita 3-4 menit.
Sudah bisa antri minum dan ke toilet dengan tertib.
f. Seni
Dapat menyanyikan beberapa lagu pendek dengan lengkap.
Mampu bertepuk tangan mengikuti irama.
Dapat melukis dengan jari, kuas, atau krayon.9
9
Ibid., hlm. 24-25.
9
e. Proses pembelajaran bersifat aktif, kreatif, interaktif, efektif, dan
menyenangkan.
f. Proses pembelajaran berpusat pada anak.10
10
Ibid., hlm. 25.
10
santun dapat membantu anak dalam bersosialisasi. Selain itu,
Rasulullah juga memerintahkan orangtua untuk mengajarkan anaknya
sholat dalam sabdanya ”Ajarilah anak-anak kalian shalat sejak usia 7
tahun dan pukullah ia karena meninggalkannya bila telah berusia 10
tahun.” (HR. Abu Dawud)
4. Belajar dari Benda Konkrit
Contoh kasusnya jika anak mempertanyakan tentang keberadaan
Tuhan, maka guru menjelaskannya melalui hal yang konkrit seperti
memperlihatkan kepada anak proses pengadukan gula pasir didalam
air, jelaskan bahwasanya gula tersebut jika diaduk didalam air akan
menghilang tetapi masih bisa dirasakan bahwa air itu manis. Begitupun
dengan Sang Pencipta dapat kita rasakan melalui ciptaan-Nya.
Menciptakan pembelajaran melalui perumpaan atau hal-hal konkrit
juga dapat kita temui di dalam Al-qur‟an dan diterangkan pula dalam
sebuah ayat yaitu surat Al-ankabut ayat 43 yang artinya “Dan
perumpamaan-perumpamaan ini kami buatkan untuk manusia, dan
tidak ada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.11
11
Hana Hafifah, „‟ Konsep Pendidikan Yang Islami Untuk Anak Usia
Dini‟‟(http://hanahafifah.blogspot.com/2014/01/konsep-pendidikan-yang-islami-untuk.html?m=1,
diakses 7 Mei 2021, 16.00).
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kelompok bermain adalah salah satu bentuk satuan PAUD pada jalur
pendidikan non-formal/ yang menyelenggarakan program untuk usia 2-6
tahun yang menyelenggarakan program pendidikan sekaligus program
kesejahteraan , jika di lokasi yang sama belum tersedialayanan TK/RA
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak agar memiliki
kesiapan untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.
Ruang Lingkup program kegiatan Kelompok Bermain mencakup
bidang pengembangan pembentukan perilaku dan bidang pengembangan
kemampuan dasar melalui kegiatan bermain dan pembiasaan, yang
meliputi : (1) nilai-nilai agama dan moral, (2) fisik, (3) kognitif, (4)
bahasa, (5) sosial emosional, dan (6) Seni. Kegiatan pengembangan suatu
aspek dilakukan secara terpadu dengan aspek yang lain, menggunakan
pendekatan tematik.
Tujuan Kelompok bermain terdiri dari tujuan umum dan khusus.
Program pembelajaran adalah susunan kegiatan yang akan dilakukan
selama satu tahun pembelajaran. Kegiatan yang harus disusun dan
ditetapkan sesuai dengan sistem semester, yang terdiri dari program
tahunan, program semester, rppm serta rpph.
Kelompok Bermain adalah salah satu usaha kesejahteraan anak
dengan mengutamakan kegiatan bermain, yang juga menyelenggarakan
pendidikan prasekolah bagi anak usia 3 tahun sampai memasuki
pendidikan dasar.
Program pembelajaran adalah susunan kegiatan yang akan dilakukan
selama satu tahun pembelajaran. Disini kami akan meberikan contoh
program pembelajaran Kelompok Bermain (KB) berbasis islami,
diantaranya belajar-bermain-bernyanyi, Pembelajaran yang berorientasi
12
pada perkembangan, Belajar Kecakapan Hidup serta Belajar dari Benda
Konkrit.
Aspek-aspek yang dikembangkan dalam program pembelajaran
Kelompok Bermain antara lain mencakup nilai agama dan moral, motorik,
kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni.
Prinsip pembelajaran harus sesui dengan pertumbuhan dan
perkembangan anak.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih jauh dari
kesempurnaan, masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan, baik dalam
bahasanya, materi dan penyusunannya. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik, saran dan masukan yang dapat membangun
penulisan laporan ini.
13
DAFTAR PUSTAKA
Nurani Sujiono, Yuliani. 2013. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini,
Jakarta: PT Indeks.
14