Anda di halaman 1dari 17

PENGELOLAAN KELOMPOK BERMAIN

(Pengelolaan Kelompok Bermain di Lapangan)


Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengelolaan KB

Disusun Oleh:

Kelompok 6

Jihan Faninda Ridanti (1820210054)


Meilinda Cahyani (1820210058)
Najiha Amalia (1820210063)
Nurhanifa (1820210065)
Okti Fitriana (1820210067)

Dosen Pengampuh:
Retno Wulandari, M. Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN RADEN FATAH

PALEMBANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
senantiasa melimpahkan rahmat dan ridho-nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah materi mata kuliah yang berjudul
Pengelolaan Kelompok Bermain.

Tak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Retno


Wulandari, M. Pd selaku pembimbing kami dalam pembelajaran mata
kuliah ini juga kepada semua teman-teman yang telah memberikan
dukungan kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Harapan terdalam kami, semoga penyusunan makalah ini bisa


bermanfaat bagi kita semua serta menjadi tambahan informasi mengenai
‘’Program Kelompok Bermain’’ .

Kami menyadari jika dalam menyusun makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, dengan hati yang terbuka kritik serta saran
yang konstruktif guna kesempurnaan makalah ini. Demikian makalah ini
kami susun, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan banyak
terdapat kekurangan, kami mohon maaf yang sebesar- besarnya. Semoga
bermanfaat. Aaminn.

Palembang, 2 Mei 2021

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kelompok Bermain (KB) .................................................. 3


B. Bentuk Pendidikan di Kelompok Bermain ......................................... 4
C. Ruang Lingkup Program Kegiatan Kelompok Bermain ..................... 5
D. Tujuan Pembelajaran Kelompok Bermain .......................................... 5
E. Perencanaan Program Pembelajaran Kelompok Bermain .................. 6
F. Aspek yang dikembangkan dalam Program Pembelajaran Kelompok
Bermain ............................................................................................... 8
G. Prinsip-prinsip Pembelajaran Kelompok Bermain ............................. 9
H. Program pendidikan Kelompok Bermain (KB) Berbasis Islami......... 10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ......................................................................................... 12
B. Saran .................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini adalah layanan pendidikan untuk anak
dalam bentuk bermain sambil belajar yang juga memperhatikan
kesejahteraan anak di bawah usia 6 tahun. Sehingga diperlukan layanan
pendidikan yang dapat memunculkan dan mengembangkan potensi
tersembunyi pada diri anak karena sifat anak usia dini yang kaya akan
keaktifan dan fantasi.
Pendidikan anak usia dini perlu lebih difokuskan pada upaya
membantu anak sehingga mereka senantiasa mau dan mampu belajar.
Pendidikan nonformal merupakan pendidikan di luar jalur formal yang
berfungsi sebagai pengganti, pelengkap dan penambah pendidikan jalur
formal.
Maka dari itu disini kami penulisa akan membahas tentang „‟Program
Kelompok Bermain‟‟.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kelompok Bermain (KB)?
2. Bagaimana bentuk pendidikan di kelompok bermain?
3. Bagaimana Ruang Lingkup Program Kegiatan Kelompok Bermain?
4. Apa Tujuan Pembelajaran Kelompok Bermain
5. Bagaimana Perencanaan Program Pembelajaran Kelompok Bermain
6. Aspek apa yang dikembangkan dalam Program Pembelajaran
Kelompok Bermain?
7. Apa saja Prinsip-prinsip Pembelajaran Kelompok Bermain?
8. Bagaimana Program pendidikan Kelompok Bermain (KB) Berbasis
Islami?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pengertian Kelompok Bermain (KB).
2. Untuk mengetahui bentuk pendidikan di kelompok bermain.
3. Untuk mengetahui Ruang Lingkup Program Kegiatan Kelompok
Bermain.
4. Untuk mengetahui Tujuan Pembelajaran Kelompok Bermain.
5. Untuk mengetahui Perencanaan Program Pembelajaran Kelompok
Bermain.
6. Untuk mengetahui Aspek yang dikembangkan dalam Program
Pembelajaran Kelompok Bermain.
7. Untuk mengetahui Prinsip-prinsip Pembelajaran Kelompok Bermain.
8. Untuk mengetahui Program pendidikan Kelompok Bermain (KB)
Berbasis Islami.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kelompok Bermain (KB)


Salah satu bentuk PAUD pada jalur pendidikan non formal yang
menyelenggarakan program pendidikan sekaligus program kesejahteraan bagi
anak usia 2 sampai dengan 4 tahun.1
Salah satu bentuk pendidikan anak usia dini jalur pendidikan nonformal
yang memberikan layanan pendidikan bagi anak usia 2–6 tahun, untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan anak, agar kelak siap memasuki
pendidikan lebih lanjut.2
Salah satu bentuk satuan PAUD yang menyelenggarakan program bagi
anak usia 2 sampai 4 tahun, dan dapat melayani anak hingga usia 6 tahun jika
di lokasi yang sama belum tersedia layanan TK/RA.3
Kelompok Bermain (KB) adalah wadah pembinaan sebagai usaha
kesejahteraan anak dengan mengutamakan kegiatan bermain dan
menyelenggarakan pendidikan prasekolah bagi anak yang berusia sekurang
kurangnya 3 tahun sampai dengan memasuki pendidikan dasar (Direktorat
PAUD, 2006). Selain itu. Kelompok Bermain adalah salah satu bentuk
pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal (PAUD Nonformal)
yang menyelenggarakan program pendidikan sekaligus program kesejahteraan
bagi anak sejak lahir sampai dengan 6 tahun.Anak usia dini adalah sosok
individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan
fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini berada pada rentang
usia 0-8 tahun (NAEYC.1992).4

1
Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: PT Indeks,
2013), hlm. 16-18.
2
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kelompok Bermain, (Jakarta, 2011), hlm. 2.
3
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kelompok Bermain, (jakarta, 2013), hlm. 3.
4
Luluk, Asmawati. Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini. (Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka, 2017), hlm. 1.15.

3
Jadi, dapat disimpulkan dari beberapa pendapat diatas kelompok bermain
adalah salah satu bentuk satuan PAUD pada jalur pendidikan non-formal/ yang
menyelenggarakan program untuk usia 2-6 tahun yang menyelenggarakan
program pendidikan sekaligus program kesejahteraan , jika di lokasi yang sama
belum tersedialayanan TK/RA untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan anak agar memiliki kesiapan untuk memasuki jenjang
pendidikan selanjutnya.

B. Bentuk Pendidikan di Kelompok Bermain (KB)


Keluarga merupakan pendidik pertama dan utama bagi anak semasa usia
batita namun seiring dengan kesibukan orang tua dalam bekerja maka batita
memerlukan bantuan pendidikan lain untuk melengkapi kebutuhannya dalam
bersosialisasi. Bentuk pendidikan bagi batita selain pendidikan keluarga di
masyarakat di kenal dengan Kelompok Bermain dan Taman Penitipan Anak.
Dalam penjelasan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 28 ayat (4), yaitu pendidikan anak usia dini pada jalur
nonformal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA),
atau bentuk lain yang sederajat. Hal itu bertujuan untuk membantu meletakkan
dasar ke arah perkembangan sikap, perilaku, perasaan, kecerdasan, sosial, fisik
yang diperlukan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan
untuk.pertumbuhan serta perkembangan anak selanjutnya.
Untuk mendesain pengelolaan lembaga di Kelompok Bermain, konsep
Erik Erikson, Piaget dan Vygotsky sangat bermanfaat sebagai arahan dalam
menyusun pengembangan program yang sesuai dengan tahap perkembangan
dan minat anak usia 2-4 tahun. Erikson menyoroti aspek psikososial yang
dialami pada masa balita serta bagaimana pendidik dapat membantu anak
melewati masa peka tersebut untuk menjadi mandiri. Piaget dengan konsep
tahapan perkembangan berpikir memberikan pedoman dalam menyusun
pembelajaran yang sesuai dengan usia anak, sementara Vygotsky
mengemukakan pentingnya interaksi sosial dalam menstimulasi berbagai aspek
perkembangan.

4
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa Kelompok Bermain
adalah salah satu usaha kesejahteraan anak dengan mengutamakan kegiatan
bermain, yang juga menyelenggarakan pendidikan prasekolah bagi anak usia 3
tahun sampai memasuki pendidikan dasar. Penyelenggara Kelompok Bermain
adalah seorang yang memiliki kemampuan dalam mengelola kegiatan di
Kelompok Bermain. Tenaga kependidikannya, meliputi orang-orang yang
bertugas menyelenggarakan pembelajaran, bimbingan, pelatihan, penelitian,
perencanaan, pengembangan, pengawasan, penilaian, pengelolaan, dan
pelayanan teknis dalam bidang pendidikan.5

C. Ruang Lingkup Program Kegiatan Kelompok Bermain


Ruang Lingkup program kegiatan Kelompok Bermain mencakup bidang
pengembangan pembentukan perilaku dan bidang pengembangan kemampuan
dasar melalui kegiatan bermain dan pembiasaan, yang meliputi : (1) nilai-nilai
agama dan moral, (2) fisik, (3) kognitif, (4) bahasa, (5) sosial emosional, dan
(6) Seni. Kegiatan pengembangan suatu aspek dilakukan secara terpadu
dengan aspek yang lain, menggunakan pendekatan tematik.6

D. Tujuan Pembelajaran Kelompok Bermain


a. Tujuan Umum
Pembelajaran bertujuan mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini
sebagai persiapan untuk masa depannya dan dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungannya.
b. Tujuan Khusus
1) Anak mampu mengenal dan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa,
melakukan ibadah, mengenal ciptaan Tuhan dan mencintai sesama.
2) Anak memiliki nilai moral, sikap dan budi pekerti yang baik.

5
Ibid., hlm. 1.28-1.29.
6
Ibid., hlm. 20.

5
3) Anak mampu mengelola dan mengontrol keterampilan tubuh, termasuk
gerakan halus dan gerakan kasar, serta mampu menerima rangsangan
sensorik (pancaindera).
4) Anak mampu menggunakan bahasa untuk pemahaman bahasa pasif dan
dapat berkomunikasi secara efektif yang bermanfaat untuk berpikir dan
belajar.
5) Anak mampu berpikir kreatif, logis, kritis, memberi alasan,
memecahkan dan menemukan sebab akibat.
6) Anak memiliki keterampilan hidup (life skill) untuk membentuk
kemandirian anak.
7) Anak mampu mengenal lingkungan alam, lingkungan sosial,
masyarakat dan menghargai keragaman sosial dan budaya, serta mampu
mengembangkan konsep diri, rasa memiliki dan sikap positif terhadap
belajar.
8) Anak memiliki kepekaan terhadap irama, nada, birama, berbagai bunyi,
bertepuk tangan, serta menghargai hasil karya yang kreatif.7

E. Perencanaan Program Pembelajaran Kelompok Bermain


Program pembelajaran adalah susunan kegiatan yang akan dilakukan
selama satu tahun pembelajaran. Kegiatan yang harus disusun dan ditetapkan
sesuai dengan sistem semester. Ada tiga macam perencanaan kegiatan bermain
di Kelompok Bermain, yaitu:
a. Perencanaan Tahunan dan Semester Beberapa langkah yang harus
ditempuh oleh seorang pendidik dalam membuat perencanaan tahunan
dan semester:
1) Untuk memulai kegiatan awal tahun ajaran baru, antara lain
penyusunan jadwal dan pengadaan fasilitas yang diperlukan demi
kelancaran pelaksanaan program kegiatan bermain anak didik.

7
Ibid., hlm. 20-21.

6
2) Kegiatan semester antara lain menyiapkan buku program kegiatan
mingguan dan harian serta pembelajaran fasilitas-fasilitas keperluan
semester.
b. Perencanaan Kegiatan Bermain Mingguan dan Harian Perencanaan
satuan kegiatan mingguan adalah penyusunan persiapan pembelajaran
yang akan dilakukan pendidik dalam satu minggu. Perencanaan satuan
kegiatan harian adalah penyusunan persiapan pembelajaran yang akan
dilakukan pendidik dalam satu hari untuk meningkatkan kecerdasan
holistik anak dengan mengacu pada menu pembelajaran generik.
1) Kegiatan mingguan adalah kegiatan yang secara pasti bisa
diprogramkan setiap minggu. Misalnya, setiap hari Senin diprogram
pemeriksaan kerapian anak didik, hari Sabtu diprogram kegiatan
mengevaluasi pelaksanaan kegiatan bermain yang telah
diselenggarakan.
2) Kegiatan harian antara lain kegiatan bermain yang akan diberikan
kepada anak didik, termasuk memeriksa kebersihan dan ketertiban
ruang bermain anak didik. Kegiatan bermain mingguan dan harian
disusun berdasarkan perencanaan tahunan dan semester. Halhal
yang perlu diperhatikan dan ditetapkan meliputi:
1.) Tema kegiatan;
2.) Kelompok yang akan melakukan kegiatan bermain;
3.) Semester dan tahun ajaran;
4.) Jumlah waktu;
5.) Hari dan tanggal pelaksanaan;
6.) Jam pelaksanaan;
7.) Tujuan kegiatan bermain;
8.) Materi yang akan dimainkan sesuai dengan tema;
9.) Bentuk kegiatan bermain;
10.) Setting lingkungan;
11.) Bahan dan alat yang diperlukan dalam bermain;
12.) Evaluasi perkembangan anak.

7
Pendidik mengidentifikasi perilaku anak didik yang perlu dibentuk melalui
pembiasaan. Hal ini dapat diwujudkan dalam kegiatan sehari-hari di Kelompok
Bermain, seperti kemandirian dalam melepas dan memakai sepatu, mengambil
makanan dan minuman, membereskan alat makan dan minumnya dan
membereskan alat mainannya. Pendidik juga mengindentifikasi kemampuan
dasar anak didik yang perlu dikembangkan, seperti moral, sosial, emosional,
kemampuan berbahasa, kognitif, seni, fisik dan motorik.
c. Perencanaan Persiapan Jenis Permainan
1) Perencanaan persiapan jenis permainan adalah segala sesuatu yang
diperlukan sebelum melaksanakan proses kegiatan bermain.
2) Tujuan penyusunan persiapan jenis permainan adalah:
a) Agar anak mendapatkan kesempatan bermain yang bervariasi
dan cukup waktu.
b) Agar anak mendapatkan stimulasi pendidikan yang optimal
sehingga semua potensi anak dapat dikembangkan dengan baik.
c) Agar memudahkan pendidik melaksanakan pengawasan dan
evaluasi keberhasilan kegiatan bermain dalam mencapai
tujuannya.8

F. Aspek yang dikembangkan dalam Program Pembelajaran Kelompok


Bermain
Aspek-aspek yang dikembangkan dalam program pembelajaran Kelompok
Bermain antara lain mencakup:
a. Nilai-nilai agama dan moral
 Merespon hal-hal yang terkait dengan nilai agama dan moral.
 Sudah bisa mengikuti bacaan doa sebelum belajar walaupun belum
lengkap.
 Sudah bisa mengikuti gerakan sholat.
 Mampu menyebut beberapa contoh ciptaan Tuhan.
 Mengucapkan terima kasih setelah menerima sesuatu.
8
Ibid., hlm. 21-23.

8
 Mengucapkan salam saat datang
b. Motorik
 Dapat naik-turun tangga tanpa berpegangan, tetapi belum
menggunakan dua kaki secara bergantian.
 Dapat melompat dengan dua kaki sekaligus, tetapi masih kesulitan
untuk melompat dengan satu kaki bergantian.
c. Kognitif
 Mengenal pengetahuan umum
 Mengenal konsep ukuran, bentuk dan pola
d. Bahasa
 Menerima bahasa
 Mengungkapkan bahasa
e. Sosial emosional
 Mampu mengendalikan emosi
 Dapat menunjukkan ekspresi wajah sedih, senang, dan takut.
 Dapat berkonsentrasi mendengarkan cerita 3-4 menit.
 Sudah bisa antri minum dan ke toilet dengan tertib.
f. Seni
 Dapat menyanyikan beberapa lagu pendek dengan lengkap.
 Mampu bertepuk tangan mengikuti irama.
 Dapat melukis dengan jari, kuas, atau krayon.9

G. Prinsip-prinsip Pembelajaran Kelompok Bermain


a. Memperhatikan tingkat perkembangan, kebutuhan, minat dan karakteristik
anak.
b. Mengintegrasikan kesehatan, gizi, pendidikan, dan perlindungan.
c. Pembelajaran dilaksanakan melalui bermain.
d. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara bertahap, berkesinambungan, dan
bersifat pembiasaan.

9
Ibid., hlm. 24-25.

9
e. Proses pembelajaran bersifat aktif, kreatif, interaktif, efektif, dan
menyenangkan.
f. Proses pembelajaran berpusat pada anak.10

H. Program pendidikan Kelompok Bermain (KB) Berbasis Islami


Disini kami akan meberikan contoh program pembelajaran Kelompok
Bermain (KB) berbasis islami, diantaranya:
1. Belajar, bermain, dan bernyanyi
Contoh kegiatan pembelajarannya seperti permainan teman
malaikat atau teman setan, dalam permainan tersebut anak diberi satu
kartu bergambar, dalam kartu tersebut terdapat gambar yang
menunjukan suatu perbuatan baik itu perbuatan baik maupun buruk,
jika anak mendapatkan kartu bergambar perbuatan baik maka kartu
dimasukan ke dalam kotak teman malaikat jika sebaliknya kartu
dimasukan kedalam kotak teman setan, ketika anak melakukan
permaianan tersebut anak dapat mengenali perbuatan yang seharusnya
tidak mereka lakukan maupun perbuatan yang harus mereka lakukan.
Selain melalui permaianan juga bisa dilakukan melalui nyanyian-
nyanyian yang bersifat keagamaan.
2. Pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan
Contoh pembelajarannya misalkan pembelajaran mengenal
praktik-praktik ibadah yang sederhana yang disesuaikan dengan anak
usia TK A atau TK B seperti berwudhu dengan mempertimbangkan
perkembangan motorik anak yang tidak sama sehingga guru harus
memberikan toleransi dan bimbingannya pada anak yang belum
sempurna dalam berwudhu.
3. Belajar Kecakapan Hidup
Berkaitan dengan nilai agama kecakapan hidup yang bisa diajarkan
dalam pembelajaran anak usia dini contohnya adalah pembiasaan
untuk mengucapkan salam kepada sesama muslim, karena sopan

10
Ibid., hlm. 25.

10
santun dapat membantu anak dalam bersosialisasi. Selain itu,
Rasulullah juga memerintahkan orangtua untuk mengajarkan anaknya
sholat dalam sabdanya ”Ajarilah anak-anak kalian shalat sejak usia 7
tahun dan pukullah ia karena meninggalkannya bila telah berusia 10
tahun.” (HR. Abu Dawud)
4. Belajar dari Benda Konkrit
Contoh kasusnya jika anak mempertanyakan tentang keberadaan
Tuhan, maka guru menjelaskannya melalui hal yang konkrit seperti
memperlihatkan kepada anak proses pengadukan gula pasir didalam
air, jelaskan bahwasanya gula tersebut jika diaduk didalam air akan
menghilang tetapi masih bisa dirasakan bahwa air itu manis. Begitupun
dengan Sang Pencipta dapat kita rasakan melalui ciptaan-Nya.
Menciptakan pembelajaran melalui perumpaan atau hal-hal konkrit
juga dapat kita temui di dalam Al-qur‟an dan diterangkan pula dalam
sebuah ayat yaitu surat Al-ankabut ayat 43 yang artinya “Dan
perumpamaan-perumpamaan ini kami buatkan untuk manusia, dan
tidak ada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.11

11
Hana Hafifah, „‟ Konsep Pendidikan Yang Islami Untuk Anak Usia
Dini‟‟(http://hanahafifah.blogspot.com/2014/01/konsep-pendidikan-yang-islami-untuk.html?m=1,
diakses 7 Mei 2021, 16.00).

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kelompok bermain adalah salah satu bentuk satuan PAUD pada jalur
pendidikan non-formal/ yang menyelenggarakan program untuk usia 2-6
tahun yang menyelenggarakan program pendidikan sekaligus program
kesejahteraan , jika di lokasi yang sama belum tersedialayanan TK/RA
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak agar memiliki
kesiapan untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.
Ruang Lingkup program kegiatan Kelompok Bermain mencakup
bidang pengembangan pembentukan perilaku dan bidang pengembangan
kemampuan dasar melalui kegiatan bermain dan pembiasaan, yang
meliputi : (1) nilai-nilai agama dan moral, (2) fisik, (3) kognitif, (4)
bahasa, (5) sosial emosional, dan (6) Seni. Kegiatan pengembangan suatu
aspek dilakukan secara terpadu dengan aspek yang lain, menggunakan
pendekatan tematik.
Tujuan Kelompok bermain terdiri dari tujuan umum dan khusus.
Program pembelajaran adalah susunan kegiatan yang akan dilakukan
selama satu tahun pembelajaran. Kegiatan yang harus disusun dan
ditetapkan sesuai dengan sistem semester, yang terdiri dari program
tahunan, program semester, rppm serta rpph.
Kelompok Bermain adalah salah satu usaha kesejahteraan anak
dengan mengutamakan kegiatan bermain, yang juga menyelenggarakan
pendidikan prasekolah bagi anak usia 3 tahun sampai memasuki
pendidikan dasar.
Program pembelajaran adalah susunan kegiatan yang akan dilakukan
selama satu tahun pembelajaran. Disini kami akan meberikan contoh
program pembelajaran Kelompok Bermain (KB) berbasis islami,
diantaranya belajar-bermain-bernyanyi, Pembelajaran yang berorientasi

12
pada perkembangan, Belajar Kecakapan Hidup serta Belajar dari Benda
Konkrit.
Aspek-aspek yang dikembangkan dalam program pembelajaran
Kelompok Bermain antara lain mencakup nilai agama dan moral, motorik,
kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni.
Prinsip pembelajaran harus sesui dengan pertumbuhan dan
perkembangan anak.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih jauh dari
kesempurnaan, masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan, baik dalam
bahasanya, materi dan penyusunannya. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik, saran dan masukan yang dapat membangun
penulisan laporan ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

Asmawati, Luluk. 2017. Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini.


Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Hafifah, Hana. „‟ Konsep Pendidikan Yang Islami Untuk Anak Usia


Dini‟‟(http://hanahafifah.blogspot.com/2014/01/konsep-pendidikan-yang-
islami-untuk.html?m=1, diakses 7 Mei 2021)

Nurani Sujiono, Yuliani. 2013. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini,
Jakarta: PT Indeks.

Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kelompok Bermain, Jakarta, 2011.

Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kelompok Bermain, Jakarta, 2013.

14

Anda mungkin juga menyukai