Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP, KARAKTERISTIK, DAN ANTISIPASI MASYARAKAT MASA


DEPAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan

Dosen Pengampu

Dr. Pupun Nuryani, M.Pd.

Oleh :
Putri Zahra Lutfiah
2009730

D3 Keperawatan C
Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Universitas Pendidikan Indonesia
2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Alloh Swt yang telah melimpahkan rahmat-
Nya, maka pada hari ini makalah yang berjudul “Konsep, karakteristik, dan antisipasi masyarakat
masa depan” dapat diselesaikan.
Secara garis besar, makalah ini berisi tentang hal yang berhubungan tentang masyarakat
masa depan. Secara garis besar lingkup makalah ini terdiri dari tiga bab, yaitu: Bab I mengenai;
konsep masyarakat masa depan . Bab II mengenai; karakteristik masyarakat masa depan . Bab III
mengenai; antisipasi masyarakat masa depan.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung
penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, saran dari berbagai pihak sangat diharapkan demi
kemajuan selanjutnya.

Bandung, April 2021

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ..........................................................................................................2

1.1 Latar Belakang ......................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................................................2

BAB 2 ISI...................................................................................................................................5

2.1 Konsep Masyarakat Masa Depan ...........................................................................................3

2.2 Karakteristik Masyarakat Masa Depan ..................................................................................4

2.3 Antisipasi Masyarakat Masa Depan .......................................................................................5

BAB 3 PENUTUPAN ................................................................................................................1

3.1 Kesimpulan ..........................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................9

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap orang pasti merasakan hidup bermasyarakat, manusia juga tidak bisa hidup tanpa
adanya bantuan dari orang orang yang berada disekitarnya, misalnya ketika pertama kali kita
dilahirkan didunia ini sudah pasti memerlukan bantuan orang orang disekitar kita, dari lahir
hingga meninggal pastinya manusia memerlukan orang orang disekitarnya, itulah gunanya hidup
bermasyarakat yakni untuk saling tolong menolong dan lain sebaginya. Individu dengan
individu yang lainnya harus memiliki satu kesatuan, juga kekompakan, dan juga berkehidupan
secara damai aman dan tentram. Dan di dalam sekelompok masyarakat, pastinya mereka
memiliki kedudukan mereka masing masing, misalnya ada yang berperan sebagai kepala desa,
sebagai kepala Rt dan lainnya lainnya.

Tidak kalah pentingnya dengan suatu pendidikan. Pendidikan sangat lah penting
untuk hidup bermasyarakat, seorang anak adalah anugrah yang di berikan tuhan kepada
hambanya sebagai warisan yang harus di kembangkan dan di didik menjadi lebih baik dari pada
orang tua nya agar mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik, mungkin tujuan sederhana itulah
yang menjadi dasar bagi anak anak untuk mendapatkan pendidikan, di sini sekolah hadir sebagai
jawaban atas kurang mampu nya orang tua untuk mendidik anak nya, kemampuan mendidik dari
orang tua memanglah sangat terbatas karena bukan hanya mendidik tetapi orang tua juga
bertugas mencari nafkah dan sebagainya ,bisa saja jika seorang anak hanya di didik di rumah
saja, akan tetapi tidak akan efisien jika melihat dengan berkembangnya dunia saat ini, di rumah
kita tidak akan memberikan ruang bersosialisasi lebih karena setiap harinya hanya ada keluarga
saja.

Berbeda ketika menempuh pendidikan dalam lingkup sekolah, di sekolah ia akan


berkumpul dengan bermacam-macam orang dengan perbedaan kultur dan fisik hal ini akan
menambah pengalaman bersosialisai dengan dunia luar yang memang di butuhkan sebagai
penunjang pengalaman belajar bagi anak. Lain halnya dengan materi, apabila seorang anak
hanya diberi pendidikan di rumah saja atau dididik dirumah kemungkinan besar anak tersebut
kurang mendapatkan pelajaran dan pengajaran dengan sistematis seperti di sekolahan. disekolah

4
anak tersebut akan medapatkan pelajaran dan pengajaran yang berbeda, dan dengan hal ini akan
membuka wawasan yang lebih luas untuk anak tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan berbagai masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep masyarakat masa depan?
2. Bagaimana karakteristik masyarakat masa depan?
3. Bagaimana antisipasi masyarakat masa depan?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui konsep masyarakat masa depan
2. Mengetahui karakteristik masyarakat masa depan
3. Mengetahui antisipasi masyarakat masa depan

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Masyarakat Masa Depan

Pendidikan adalah masa kini, tetapi pendidikan harus juga memperkirakan masa depan,
berorientasi ke masa depan, karena didik masa kini adalah orang-orang pada masa depan.
Bagaimana memperkirakan masa depan dengan mempertimbangkan kecenderungan globalisasi,
perkembangan iptek, arus komunikasi yang semakin cepat dan padat, dan peningkatan pelayanan
semakin professional. Selain itu dibicarakan tuntuan bagi manusia masa depan (manusia modern)
dan bagaimana mengantisipasi masa depan terutama perubahan dalam nilai dan sikap. Melalui
pendidikan diharapkan dapat di tumbuhkan kemampuan untuk menghadapi tuntutan masa kini
dari dalam maupun tuntutan karena pengaruh dari luar masyarakat yang bersangkutan.

Masyarakat masa depan adalah masyarakat yang memiliki ciri globalisasi, kemajuan
IPTEK dan kesempatan menerima arus informasi yang padat dan cepat. Masyarakat dengan cara
demikian, tentu memerlukan warga yang mau dan mampu menghadapi segala permasalahan,
serta siap menyesuaikan diri dengan situasi baru tersebut. Disinilah peran Pendidikan sangat
diperlukan untuk mempersiapkan generasi baru yang sanggup menghadapi tantangan zaman
baru.

2.2 Karakteristik Masyarakat Masa Depan

Dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional


(sisdiknas) pasal 1 telah di tetapkan antara lain bahwa “pendidikan” adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengedalian
diri, kepribadian, kecerdasan, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyrakat, bangsa,
dan negara.

Perubahan yang cepat dalam kehidupan bermasyarakat mempunyai krakteristik umum


yang dapat dijadikan petunjuk sebagai ciri masyarakat dimasa depan :

6
1. Kecenderungan globalisasi yang makin kuat.

Istilah globalisasi (asal kata global yang bearti secara umumnya utuhnya, kebulatanya)
bermakna bumi sebagai suatu satu keutuhan seakan-akan tanpa batas administrasi negara, dunia
menjadi amat transparan, serta saling ketergantungan antar bangsa di dunia semakin besar,
dengan kata lain menjadikan dunia sebagai satu ketuhan, satu kesatuan. Menurut Emil Salim
(1990) terdapat empat bidang kekuatan gelombang globalisasi yang paling kuat dan menonjol
yaitu :

 Bidang-bidang IPTEK
 Bidang Ekonomi
 Bidang Lingkungan Hidup
 Bidang pendidikan

2. Perkembangan IPTEK yang makin cepat.

Bangsa yang maju ditandai dengan penguasaan teknologi. Perlunya pendidikan dalam
teknologi, yaitu untuk mempersiapkan individu yang memiliki skill sebagai faktor produksi suatu
teknologi. Globalisasi perkembangan IPTEK dapat berdampak positif atau negative, tergantung
kesiapan bangsa serta kondisi sosial budayanya untuk menerima limpahan informasi / teknologi
itu. Dampak positifnya antara lain memudahkan untuk mengikuti perkembangan IPTEK yang
terjadi di dunia, menguasai dan menerapkannya untuk memenuhi kebutuhan pembangunan.
Sedangkan segi negative akan timbul apabila kondisi sosial budaya belum siap menerima
limpahan tersebut.

Percepatan perkembangan IPTEK tersebut terkait dengan:

a. Landasan Ontologis
Yaitu obyek telaahan berupa pengalaman atau segenap wujud yang dijangkau
lewat indra telah mengalami perkembangan yang pesat karena didapatkannya peranti
yang membantu alat indra tersebut.

7
b. Landasan Epistomologis
Yaitu cara yang dipakai untuk memperoleh pengetahuan yang disebut ilmu
pengetahuan tersebut telah mengalami perkembangan yang pesat, jadi kebenaran suatu
fakta harus ditentukan oleh pengamatan.
c. Landasan Axiologis
Yaitu landasan yang mendasari untuk apa IPTEK itu dipergunakan, yang
mempersoalkan tentang penggunaan IPTEK tersebut secara moral tertuju kemashlatan
manusia. Ada 4 kegiatan pengembangan dan pemanfaatan IPTEK :
1. Penelitian dasar.
2. Penelitian terapan.
3. Pengembangan teknologi.
4. Penerapan teknologi.

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapakan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran , dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Rumusan ini
secara tersurat berorientasi pada perubahan tingkah laku manusia. Ada empat jenis
perkembangan masyarakat melalui gelombang ;

 Gelombang industri.
Terjadinya suatu konfrontasi antara manusia dan dunianya.
 Gelombang informasi.
Manusia dan dunia berhubungan secara fungsional.
 Gelombang agraris.
Hubungan manusia dan dunia di gelombang pertama adalah manusia dan dunianya.
 Gelombang IPTEK.
Mempunyai era yang semakin intensifnya pemanfaatan teknologi komputer, dan semakin
canggihnya perangkat teknologi informasi.

3. Perkembangan arus informasi yang semakin padat dan cepat.

Salah satu perkembangan IPTEK yang luar biasa adalah yang berkaitan dengan informasi
dan komunikasi utamanya satelit komunikasi, computer dan sebagainya. Ada dua prinsip
pendidikan perlu diterima dalam kaitannya dengan perkembangan IPTEK, yaitu :

8
- Bahwa pendidikan atau pembelajaran berlangsung sepanjang hayat dan tiada batas
usia untuk belajar.
- Bahwa terdapat empat sendi atau pilar pendidikan (belajar mengetahui, belajar
barbuat, belajar menjadi seseorang, dan belajarhidup bersama dan hidup dengan
orang lain.
a) Pengertian dan Proses Komunikasi
Pada umumnya bentuk komunikasi langsung dikenal sebagai komunikasi antar
pribadi, baik komunikasi antar dua orang maupun komunikasi dalam kelompok kecil
dengan ciri bentuk komunikasi yang bercirikan monolog adalah komunikasi public, yang
di bedakan atas komunikasi pembicaraan – pendengar seperti rapat umum dan
komunikasi masa seperti surat kabar.

Proses komunikasi memiliki beberapa unsur :

1. Sumber pesan
2. Penyajian
3. Transmisi peran
4. Saluran
5. Pembuka sandian
6. Reaksi internal Gangguan / hambatan
b) Dampak perkembangan komunikasi
Perkembangan komunikasi dengan arus informasi yang makin padat dan akan
dipercepat di masa depan, mencangkup keseluruhan unsur-unsur dalam proses
komunikasi tersebut. Hal itu mau tidak mau telah memaksa kita mempunyai konsep baru
tentang berita, yakni bukan apa yang telah terjadi tetapi apa yang sedang terjadi.

4. Peningkatan Layanan Profesional

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional


(sisdiknas) dalam penjelasan pasal 15 ditegaskan bahwa pendidikan profesi merupakan
pendidikan tinggi sistem program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki
pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus. Profesi pada hakikatnya adalah suatu jabatan
pekerjaan yang menuntut keahlian dari para anggotanya.

9
Profesi bearti kedudukan pekerjaan yang juga bearti badan perkumpulan dari orang –
orang yang menekuni suatu pekerjaan atau kedudukan tertentu. Profesional adalah kata sifat dari
profesi bearti keahlian yang dimiliki oleh anggota suatu profesi, sedangkan profesionalisme
mengacu kepada tingkah laku, keterampilan dari suatu profesi.

Guru sebagai profesi merupakan bagian dari tenaga kependidikan yang profesional.
Dalam U.U No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional ditegaskan bahwa tenaga
kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang
penyelenggaraan pendidikan. Pendidik adalah tenaga pendidikan yang berkualifikasi sebagai;
guru, dosen, konselor, tutor, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya serta
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Jadi profesi adalah suatu kedudukan dengan
seperangkat norma yang berakar dari peranan yang khusus di dalam masyarakat.

Dari penjelasan diatas dapat dikemukakan bahwa pada dasarnya suatu profesi terdiri dari
suatu kelompok orang yang terbatas dan secara jelas ditandai dengan:

1) Anggota – anggotanya yang dididik secara khusus untuk mengadakan fungsi tertentu
secara lebih baik dari orang lainnya.
2) Latihan profesional, biasanya memerlukan suatu masa yang disebut dengan “praktik
profesi” sebelum orang berhak untuk masuk dalam suatu profesi;
3) Anggota profesi mengadakan pekerjaannya sebagai pengabdian kepada masyarakat;

Pembangunan Nasional di bidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan


bangsa, meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia,
serta menguasai iptek dan seni dalam meweujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan
beradab berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945.

Suatu kedudukan dapat disebut profesi jika memenuhi kriteria – kriteria sebagai berikut :
a. Bersifat “full time”
b. Mempunyai suatu motivasi yang kuat sebagai dasar pilihan seorang untuk menekuni
profesi itu;
c. Mempunyai sejumlah pengetahuan dan keterampilan khusus dan diperoleh dari
pendidikan dan latihan yang relatif cukup lama;
d. Mempunyai orientasi pelayanan, yaitu untuk kepentingan klien;

10
e. Pelayanan terhadap klien didasarkan pada kebutuhan objek klien dan bukan
kepentingan lainnya;

Bagi tenaga kependidikan, khususnya jabatan guru sebagai profesi memiliki ciri – ciri
sebagai berikut:

1) Lebih mengutamakan pelayanan kemanusiaan yang ideal dan layanan itu memperoleh
pengakuan masyarakat yang dilakukan oleh pemangku profesi tersebut.
2) Terdapat suatu mekanisme saringan berdasarkan kualifikasi tertentu.
3) Terdapat suatu kode etik profesi yang mengatur keanggotaan, serta tingkah laku, sikap
dan cara kerja dari anggotanya itu.
4) Terdapat organisasi profesi yang akan berfungsi meningkatkan layanan profesi, dan
melindungi kepentingan serta kesejahteraan anggotanya.

2.3 Antisipasi Masyarakat Masa Depan

Pengembangan pendidikan dalam masyarakat dalam masyarakat yang sedang berubah


dengan cepat haruslah dilakukan secara menyeluruh dengan pendekatan sistematik-sistematis.
Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya merupakan kunci keberhasilan bangsa dan negara
dalam masa yang akan datang. Oleh karena itu kajian selanjutnya akan membahas tentang
tuntutan manusia masa depan, dan upaya mengantisipasi masa depan.

1. Tuntutan bagi Manusia Masa Depan (Manusia Modern)

Untuk jenjang pendidikan dasar hal itu berarti bahwa kemampuan dasar sebagai manusia
Pancasila yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar akan siap untuk:

 Memasuki lapangan kerja sebagai manusia pembangunan setelah melalui orientasi dan
atau pelatihan tambahan sesuai dengan kebutuhan.
 Melanjutkan ke pendidikan menengah.

Mempertimbangkan beberapa keadaan yang akan berkembang pada masa depan itu
sesuai denga kecenderungan yang ada tadi, maka agar kita survive, berhasil dan sukses, perlu
diperhatikan beberapa tuntutan yang diharapkan dimiliki oleh manusia masa depan itu, antara
lain ialah :

11
 Memiliki sikap yang terbuka, memiliki wawasan internasional dan seimbang dengan itu
memiliki wawasan nusantara dan ketahanan nasional agar tidak lebur dengan adanya
kecenderungan globalisasi, aga jati diri sebagai bangsa exsist. Memiliki sikap toleransi
yang tinggi untuk mau memahami budaya bangsa lain, berkemauan dan berusaha
meningkatkan kualitas diri pribadi , meningkatkan kegemaran membaca, mau belajar dari
pengalaman orang lain atau bangsa lain, saling menghargai dan menghormati.
 Menerapkan dan meningkatkan azas pendidikan seumur hidup (long life education),
karena dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat, orang
perlu belajar dan belajar terus agar tidak ketinggalan dengan kemajuan yang terjadi, agar
dapat memanfaatkan perkembangan iptek tersebut secara tepat guna.
 Melengkapi sarana kehidupan dengan alat-alat komunikasi yang up to date.
 Memiliki ilmu pengetahuan yang bersifat khusus, memiliki spesialisasi dalam bidang
pekerjaan tertentu, mengukuti program khusus tenaga kerja tertentu, penguasaan
beberapa bahas asing dan penampilan yang layak untuk standard internasional.

Tuntutan manusia indonesia di masa depan, setelah kemampuan dasar tersebut, terutama
diarahkan kepada pembekalan kemampuan yang sangat diperlukan untuk menyesuaikan diri
dengan keadaan di masa depan tersebut. Beberapa di antaranya seperti:

• Ketanggapan terhadap berbagai masalah sosial, politik, kultural, dan lingkungan.

• Kretifitas di dalam menemukan alternatif pemecahannya.

• Efisiensi dan etos kerja yang tinggi

2. Upaya Mengantisipasikan Masa Depan

Sesuai dengan penjelasan UU RI No. 2 Tahun 1989,fungsi pendidikan diarahkan bukan


hanya untuk pembangunan manusia saja tetapi juga ikut serta dalam pembangunan masyarakat.

a. Perubahan Nilai dan Sikap


Perubahan nilai dan sikap dalam rangka mengantisipasi masa depan haruslah
diupayakan sedemikian rupa sehingga dapat diwujudkan keseimbangan dan keserasian
antara aspek pelestarian dan aspek pembaruan. Pendidikan harus selalu menjaga secara
seimbang pembentukan kemampuan mempertanyakan, disamping kemampuan menerima

12
dan mempertahankan. Kesrasian dan keselarasan antara pelestarian dan pembaruan nilai
dan sikap akan memeberi peluang keberhasilan menjemput masa depan itu.
b. Pengembangan Kebudayaan
Salah satu upaya penting dalam mengantisipasi masa depan adalah upaya yang
berkaitan dengan pengembangan kebudayaan dalam arti luas, termasuk hal-hal yang
berkaitan dengan sarana kehidupan manusia. Dewasa ini, kita tidak mungkin menutup
diri terhadap pengaruh kebudayaan lain. Oleh karena itu, yang dibutuhhkan adlah
memperkuat ketahanan budaya, sehingga dapat memanfaatkan pengaruh positif serta
menghindari pengaru negatif dari kebudayaan tersebut. Peranan pendidikan merupakan
faktor menentukan dalam membangun danmemperkuat ketahanan budaya tersebut.
c. Pengembangan Sarana Pendidikan
Khusus untuk menyongsong era globalisasi yang makin tidak terbendung,
terdapat beberapa hal yang secara khusus memerlukan perhatian dalam bidang
pendidikan. Santoso S. Hamijoyo mengemukakan lima strategi dasar dalam era
globalisasi tersebut yaitu:
 Pendidikan untuk pengembangan iptek dipilih terutama dalam bidang yang vital.
Seperti manufakturing pertanian.
 Pendidikan untuk pengembangan keterampilan manajemen, termasuk penguasaan
bahasa asing.
 Pendidikan untuk pengolahan kependudukan, lingkungan, keluarga berencana,
dan kesehatan sebagai penangkal terhadap menurunnya kualitas hidup dan
hancurnya sistem pendukung kehidupan manusia.
 Pendidikan untuk pengembangan sistem nilai.
 Pendidikan untuk mempertinggi mutu tenaga kependidikan dan pelatihan.

13
BAB III

PENUTUPAN

3.1Kesimpulan

Pendidikan selalu merupakan penyiapan peserta didik bagi peranan di masa yang akan
datang. Dengan demikian, pendidikan seharusnya selalu mengantisipasi keadaan masyarakat
masa depan. Perubahan keadaan masyarakat masa depan yang berlangsung dengan cepat
mempunyai beberapa karateristik umum yang dapat dijadikan petunjuk sebagai ciri masyarakat
di masa depan.

Keseluruhan hal itu telah mulai tampak pengaruhnya masa kini, serta diperkirakan akan
makin penting peranannya di masa depan. Masyarakat masa depan dengan ciri globalisasi,
kemajuan iptek, dan kesempatan menerima arus informasi yang padat dan cepat, dan sebagainya,
telah memerlukan warga yang mau dan mampu menghadapi segala permasalahan serta siap
menyesuaikan diri dengan situasi baru tersebut. Pendidikan berkewajiban mempersiapkan
generasi baru yang sanggup menghadapi tantangan zaman baru yang akan datang.
Pengembangan pendidikan dalam masyarakat yang sedang berubah dengan cepat haruslah
dilakukan secara menyeluruh dengan pendekatan sistematik-sistematik.

3.2 Kesimpulan

Pendidikan akan menyiapkan peserta didik memasuki masyarakat dimasa depan. Oleh
karena itu, keputusan dan tindakan dalam bidang pendidikan seharusnya berorientasi
kemasyarakat masa depan. Dengan demikian, pendidikan, diharapkan mampu menghasilkan
manusia yang dapat nenyesuaikan diri serta mampu mengembangkan masyarakat masa depannya
itu.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ambar. (2019) . Pendidikan dan Masyarakat , retrieved from


https://www.kompasiana.com/windaambar7430/5d90a34f0d823018434ce592/pendidikan-dan-
masyarakat

Sahaja. (2014). Makalah Masyarakat Masa Depan, retrieved from


https://irwansahaja.blogspot.com/2014/09/makalah-masyarakat-masa-depan.html

Janoe. (2010). Perkiraan dan antisipasi terhadap masyarakat masa depan, retrieved from

https://aryjanoe10.blogspot.com/2010/04/perkiraan-dan-antisipasi-terhadap.html

Atika. (2020). Masyarakat masa depan, retrieved from


https://www.kompasiana.com/nuratikapipa/5fcb59898ede483eb90222b2/masyarakat-masa-
depan?page=all#:~:text=Masyarakat%20masa%20depan%20adalah%20masyarakat,diri%20deng
an%20situasi%20baru%20tersebut.

15

Anda mungkin juga menyukai