DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
Yusrialdi : 200405022
SEMESTER / UNIT : 2 / 2
Dosen pengampun : Hasby.S.Pd.,M.PKim
(Perkembangan Peserta Didik)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dengan
ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada
kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah Perkembangan Peserta Didik yang
kami beri judul “Multidimensi Perkembangan Peserta Didik”.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
Halaman judul…………………………………………………………………………..i
Kata Pengantar………………………………………………………………………….ii
Daftar Isi……………………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang………………………………………………………………………….1
Rumusan Masalah………………………………………………………………………1
Tujuan Pembahasan…………………………………………………………………….1
BAB II PEMBAHASAN
Multidimensi Perkembangan Peserta Didik
Kesimpulan………………………………………………………………………….….6
Saran…………………………………………………………………………………….6
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..7
Hasil Diskusi……………………………………………………………………………8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dan pertumbuhan anak merupakan hal yang penting untuk kita pelajari
untuk dipahami selaku pendidik. Banyak para pendidik yang belum memahami
perkembangan anak. Sehingga masih ada pendidik yang menerapkan system pembelajaran
tanpa melihat perkembangan anak didiknya. Hal ini berakibatkan adanya ketidakseimbangan
antara system pembelajaran yang ada. Dengan mengetahui proses, factor dan konsep
perkembangan anak didik akan lebih mudah mengetahui system pembelajaran yang efektif
dan terarah sesuai dengan perkembangan peserta didik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan energy dan kreativitas peserta didik ?
2. Sebutkan lima dimensi perkembangan peserta didik ?
3. Apa yang dimaksud dengan anatomi perkembangan peserta didik ?
4. Sebutkan dimensi kesadaran peserta didik ?
5. Apa saja perkembangan fisik peserta didik ?
6. Jelaskan kapasitas otak peserta didik ?
C. Tujuan Pembahasan
Untuk menambah wawasan tentang materi “Perkembangan peserta didik” yang bertujuan
untuk mendidik peserta untuk menjadi lebih baik untuk generasi selanjutnya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Peserta didik merupakan sumber utama dalam proses pendidikan formal. Dalam teori
perkembangan yang berpusat pada peserta didik itu harus mendasarkan diri pada gagasan
bahwa kemampuan eksternal mereka merupakan cerminan dari perkembangan progresif dari
kesadaran internal dan kapasitasnya. Perkembangan itu bukan hanya bersumber dari faktor
eksternal atau akibat penciptaan dan penerapan alat atau instrumen yang lebih baik yang
bersentuhan dengan mereka. Perubahan suatu peserta didik dari luar terjadi karena mereka
pada umumnya terus berubah. Premis dasar perkembangan peserta didik adalah, bahwa baik
individu, masyarakat, maupun pranata lainpun yang bersentuhan dengannya terus
berkembang. Peserta didik hanyalah sebagian dari ekspresi pada tingkatan yang berbeda dari
proses pengembangan manusia pada umumnya.
Perkembangan peserta didik akan terus berlanjut sejalan dengan perubahan sistem sosial
dan kompleksitas kehidupan. Subtansi dan proses interaksi mereka dengan manusia lain
sangat kuat pengaruhnya. Perkembangan itu mengekspresikan energi dan kreatifitas peserta
didik menjadi lebih efektif untuk mencapai tujuan dan masa depan mereka kelak, terlepas
dari apakah hal itu sejak atau tidak dengan tujuan politik, ekonomi, sosial, atau budaya yang
terus berkembang. Korespodensi antara pengembangan sosial dan perkembangan peserta
didik secara perorangan atau kelompok bersifat sangat kuat. Karena memang, proses sosial
dan proses individual tidak hanya serupa, melainkan selalu bersentuhan. Keduanya saling
bergantung. Individu peserta didik berkembang dengan dukungan aktif dari masyarakat dan
pengembangan masyarakat berjalan sesuai dengan kontribusi kreatif individu.
2
B. Lima Dimensi Perkembangan Peserta Didik
1. Perkembangan fisik, dimana lajunya relatif sesuai dengan faktor genetis, menu
makanan, pelatihan yang diperoleh, kebiasaan hidup, dan kondisi lingkungan.
2. Perkembangan sosial, dimana anak dapat berkembang sesuai dengan bentukan
masyarakat. Misalnya, anak atau peserta didik akan menjadi lebih politis, berorientasi
ekonomis, dinamis, dimiliki disiplin dan bertaqwa, memiliki daya suai, dan
sebagainya.
3. Perkembangan mental, dimana peserta didik tumbuh makin bermental, stabil, arif,
dewasa, dan bijaksana. Sebagai bagian dari masyarakat peserta didik menjadi lebih
canggih dalam aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Perkembangan budaya atau spiritual, dimana peserta didik harus menumbuhkan
toleransi terhadap orang-orang dengan keyakinan yang berbeda, pengakuan hak asasi
manusia, dan nilai-nilai umum.
5. Perkembangan intelektual, khususnya pergeseran dari kemampuan penalaran konkrit
ke abstrak, mengolah data menjadi informasi, memecahkan masalah-masalah yang
rumit, serta membuat solusi atau dasar informasi yang mirip, sama atau bertentangan.
Perkembangan peserta didik merupakan evolusi progresif dari dimensi fisik, sosial,
mental, budaya, spiritual dan intelektual. Selama proses ini berlangsung sifat kesadaran
manusia berevolusi dari lebih didominasi oleh dimensi fisik menjadi lebih mengandalkan dan
mementingkan dimensi dan mental, spiritual, dan intelektual. Semakin tinggi tingkat
kesadaran semakin tinggi pula energy dan kapasitas yang dimiliki oleh peserta didik untuk
melakukan apapun yang dihadapi dan harus dilakukannya. Evolusi peserta didik itu
ketergantungan secara eksklusif bergeser dari sumber daya fisik ke peningkatan kekuatan
organisasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi, serta sumber daya mental dan spiritual. Intinya
kehidupan itu akan terus mengalami perubahan, maka peserta didik juga akan mengalami
perubahan di zaman era globalisasi
3
D. Dimensi Kesadaran Peserta Didik
1. Kesadaran fisik, berupa sensasi fisik, dorongan, dan kebutuhan yang mendesak.
2. Kesadaran mental, seperti sifat gugup, dorongan psikologis, perasaan, dan emosi
dimana termasuk di dalamnya kesadaran diri, kesadaran akan pengetahuan, dan
kemauan atau itikad baik.
3. Kesadaran spiritual atau rohani berupa intuisi spiritual, kebijaksanaan, dan dorongan
kekuasaan yang dalam banyak kasus belum berkembang sepenuhnya.
Kesadaran fisik adalah yang “paling kasar”, sebagian besar berupa alam bawah sadar,
bertindak secara otonom dan sebagai respon atas kemauan mental. Kesadaran mental adalah
kesadara yang paling halus dan “paling sadar”, termasuk kesadaran diri atas “sikap sadar”
dan kemauan. Kesadaran spiritual hamper seluruhnya berada pada alam bawah sadar atau
lebih akurat disebut supranatural. Setiap dari kesadaran tersebut itu salinng berinteraksi dan
dengan ekspresi perwakilan dari tiga kesadaran diatas.Hubungan antara perkembangan fisik,
vital, mental dan spiritualitas jika dihubungkan kearah yang berbeda akan menghasilkan
fungsi dan hasil yang baik dan berbeda, maka dari itu perkembangannya harus sesuai agar
dapat membawa perubahan untuk peserta didik.
E. Perkembangan Fisik Peserta Didik
Pertumbuhan dan perkembangan fisik merupakan sisi yang paling nyata dari manusia
manapun, demikian juga bagi peserta didik karena perkembangan fisik seorang anak kan
menentukan keterampilan anak dalam bergerak dan berinteraksi dengan lingkungan
sekitarnya.
Menurut Allport, awal dari perkembangan pribadi seseorang pada asasnya bersifat
biologis dalam taraf normalitas dari konstitusi, struktur dan kondisi jasmaniah
seseorang dan mencakup aspek-aspek anatomis dan fisiologis.
Menurut Catherine (2010) pengembangan fisik dimaksud antara lain mencakup
perubahan dalam ukuran dan proporsi tubuh, penampilan, serta fungsi berbagai sistem
tubuh. Menyertai pertumbuhan dan perkembangan terjadi juga perkembangan otak,
persepsi, kapasitas motor, dan kesehatan fisik.
Perkembangan fisik peserta didik dapat diuraikan, yaitu :Kehidupan yang dimulai saat
pertumbuhan ketika sel reproduksi (spermatozoom),Kelahiran seorang bayi, Masa kanak-
kanakdan Masa remaja hingga dewasa.
4
F. Kapasitas Otak Peserta Didik
Otak merupakan organ berpikir yang berkembang melalui proses belajar dan berinteraksi
dengan dunia melalui persepsi dan tindakan. Stimulasi mental meningkatkan fungsi otak
anak dan hal itu benar-benar melindungi merekadari penurunan kognitif, seperti halnya
latihan fisik. Otak manusia mampu terus beradaptasi dan mengingat kembali apa yang telah
dialami. Otak manusia memiliki daya elastisitas yaitu penggerak yang memberikan kekuatan
dan keseimbangan flesibilitas, mobilitas dan ada adaptabilitasi. Plastisitas yaitu
kecendurangan otak membentuk diri sesuai dengan pengalaman, yang merupakan drive
mental dasar bahwa jaringan otak manusia memberikan daya kognisi dan memori,
fleksibilitas serta kemampuan beradaptasi.Kapasitas jaringan saraf manusia itu miliaran sel
saraf otak secara prima mampu mengorganisasikan diri dalam menanggapi lingkungan baru,
budaya, iklim, bahasa dan gaya hidup serta tingkah lakunya.
5
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Lebih merasa terhormat bila para pembaca dapat menambahkan dan mengisi kekurangan bahkan
kejanggalan dalam makala ini sesuai dengan sumbernya.
DAFTAR PUSTAKA
https://fitrianur.blogspot.com/2011/05/multidimensi-perkembangan-peserta -didik.html
https://www.slideshare.net/mobile/surantoresurgent/multidimensi-kelompok-4
https://prezi.com/p/-5bpy-v9544b/multidimensi-perkembangan-peserta-didik/
https://jessysrimonica.blogspot.com/2018/10/multidimensi-perkembangan-peserta-didik.html
https://www.acacemia.edu/9606891/Makalah_Asumsi_asumsi_multidimensi_dan_tugas_tugas_perkem
bangan_peserta_didik
HASIL DISKUSI
Pertanyaan dari Eli Satri Kelompok 1
2. Coba jelaskan apa yang dimaksud dengan perkembangan fisik dan perkembangan sosial
serta berikan contohnya.
Perkembangan fisik merupakan sisi yang paling nyata dari manusia manapun, demikian
juga bagi peserta didik karena perkembangan fisik seseorang akan menentukan
keterampilan anak dalam bergerak dan berinteraksi dengan lingkungannya. Contohnya :
Peningkatan berat badan, kemampuan anak menggunakan seluruh anggota tubuhnya
seperti penglihatan, penciuman, pubertas, rasa akan sakit serta perubahan tubuh peserta
didik.
Perkembangan social adalah proses belajar peserta didik untuk menyesuaikan diri
terhadap lingkungan, norma-norma dan hubungan interaksi serta komunikasi terhadap
sesama kawan pergaulan. Contohnya : Berkomunikasi dengan kawan, ikut organisasi
dilingkungan masyarakat maupun disekolah, bertoleransi,disipli dan lain sebagainya.
3. Menurut suatu penelitian, penggunaan otak manusia untuk mengingat, belajar dan kreatif
itu kurang dari 1%, sedangkan kemampuan otak manusia itu 100%. Lalu apa yang harus
pendidik upayakan agar bisa memicu 99% lagi potensi dari anak didiknya ?
Apabila hal-hal ini diterapkan dalam proses pembelajaran, baik itu disekolah ataupun
dirumah, peserta didik dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Suasana
kegiatan belajar mengajar yang dinikmati oleh peserta didik berpengaruh terhadap otak
kanan dan otak kiri peserta didik. Inilah pembelajaran yang memperhatikan dan
memberikan dan memberikan porsi kepada keunikan tiap individu. Untuk mendapatkan
hasil optimal ada perlu diperhatikan yaitu, Kita sebagai pendidik ataupun menjadi
orangtua, kita tidak boleh memvonis atau melarang peserta untuk berkreativitas dan kita
sebagai pendidik ataupun orangtua harus memberikan fasilitasi potensi peserta didik.
Potensi anak didik akan berkembang dengan baik selepas difasilitasi dengan ini
kreativitas peserta didik akan terus berkembang.